PENGINPUTAN BUKU PADA SISTEM INLISLITE
(Bulan Desember)
Oleh
KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KAB. MAROS
M A R O S
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami selalu panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami masih diberi kesehatan untuk melakukan proses otomasi perpustakaan dalam rangka peningkatan layanan informasi dan pengetahuan melalui perpustakaan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam kegiatan otomasi perustakaan ini belum berjalan maksimal, namun demikian kami akan terus menerus berusaha meningkatkan kinerja, sumber daya manuasia dan sistem pendukung dalam hal kegiatan otomasi ini.
1. Bapak Bupati Maros.
2. Bapak Kepala Kantor Perpustakan
3. Ibu Kepala Seksi Perpustakaan Kantor Perpustakaan
Maros, 31 Desember 2014 Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab. Maros
LAPORAN BULAN JANUARI HASIL PENGINPUTAN BUKU TIM OTOMASI PERPUSTAKAAN
KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KAB. MAROS TAHUN ANGGARAN 2013
1. PENDAHULUAN
Otomasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (1990)
diambil dari kata otomatis atau pengotomatisan yang artinya penggantian tenaga
manusia dengan tenaga mesin yang secara otomatis melakukan dan mengatur
pekerjaan sehingga tidak memerlukan pengawasan manusia.
Sulistyo-Basuki, berpendapat bahwa otomasi perpustakaan adalah Penerapan
teknologi informasi untuk kepentingan perpustakaan mulai dari pengadaan, hingga
ke jasa informasi bagi pembaca.
Lebih lanjut yang dikemukakan oleh Abd. Rahman Saleh, bahwa penerapan
karena teknologi ini menjanjikan peningkatan mutu layanan perpustakaan terutama
kecepatan dan efesiensi kerja.
Sistem otomasi perpustkaan atau Library Automation System adalah software
yang beroperasi berdasarkan pangkalan data untuk mengotomasikan kegiatan
perpustakaan. Pada umumnya software yang digunakan untuk otomasi
perpustakaan menggunakan model “relational database”. Database atau pangkalan
data merupakan kumpulan dari suatu data. Dalam perpustakaan paling tidak ada
dua pangkalan data yaitu data buku dan data pemustaka.disebut “relational
database” karena dua pangkalan data tersebut akan saling dikaitkan apabila terjadi
transaksi, misalnya pada saat terjadinya proses peminjaman dan pengembalian
buku. Kebanyakan sistem otomasi perpustakaan memisahkan fungsi software
kedalam program tersendiri yang disebut dengan modul.
Sedangkan modulnya terdiri dari modul pengadaan, katalogisasi, sirkulasi,
serial, dan Online Public Access Catalog (OPAC). Sistem otomasi perpustkaan di
Indonesia pada umunya hanya mempunyai tiga modul yaitu katalogisasi sirkulasi
dan OPAC dan ini merupakan modul minimal yang harus dimiliki oleh perpustakaan
untuk kepentingan otomasi. Modul-modul tersebut merupakan sistem yang sudah
terintegrasi sehingga istilah system otomasi perpustakaan juga sering disebut
dengan sistem perpustkaan terintegrasi (Integrated Library System).
2. TUJUAN DAN SASARAN 2.a Tujuan
a. Memudahkan dalam pembuatan catalog.
Perpustakaan yang belum menerapkan otomasi pada umumnya
harus membuat kartu catalog agar pemustaka dapat menemukan sebuah
buku yang diketahui berdasarkan pengarang, judul, atau subjeknya dan
menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan. Rangkaian kegiatan dalam
membuat catalog secara manual banyak menghabiskan tenaga, waktu dan
biaya. Penerapan computer akan dapat menghemat segalanya proses
pembuatan catalog akan lebih mudah, penyajian buku bagi pemustaka juga
akan lebih cepat dan pada giliran akan terjadi efisiensi.
Dengan computer pekejaan peminjaman buku dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah yaitu hanya dengan menyorot barcode kartu
kemudian menyorot barcode buku selanjutnya memberikan cap tanggal
pengembalian kemudian secara otomatis akan terjadi transaksi.
c. Memudahkan dalam penelusuran melalui katalog
Otomasi perpustakaan akan memudahkan pemustaka dalam
menelusuri informasi khususnya catalog melalui OPAC, pemustaka dapat
menelusur suatu judul buku secara bersamaan.
2.b. Sasaran
Capaian proses otomasi perpustakaan pada Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kab. Maros berdasarkan penginputan pada Sistem Aplikasi periode Juni 2014 adalah sebagai berikut:
1. Jumlah Data Katalog : 31 Item 2. Jumlah Data Koleksi : 36 Item 3. Jumlah Data anggota : 33 Orang
Adapun total capaian sampai Januari 2014:
1. Total jumlah katalog : 5.476 Item 2. Total Jumlah Data Koleksi : 11.664 Item 3. Total Jumlah Data Anggota : 1.324 Orang
4. KENDALA – KENDALA YANG DIHADAPI
Alhmadulillah secara umum tidak terdapat masalah yang menjadi penghambat kelancaran kegiatan otomasi perpustakaan ini. Namun tidak adanya koneksi internet menjadi kegiatan perpustakaan online belum berjalan.
.
5. PENUTUP
A. Kesimpulan
Daerah Kab. Maros dalam usaha mencerdaskan masyarakat melalui perpustakaan, karena dengan kegiatan ini sistem informasi perpustakaan dapat memberikan akses informasi bahan pustaka dengan cepat dan akurat.
► Dengan otomasi perpustakaan ini maka semua bahan pustaka dapat di kodefikasi, di katalog, diinventarisasi kerusakan dengan cepat.
b. Saran
► Untuk mempercepat kegiatan otomasi perpustakaan maka masih perlu ditambah unit komputer Client.
► Agar pelayanan pemustaka lebih cepat dan efesien maka kiranya Pemerintah Daerah menganggarkan pengadaan prasana penunjang (Infra red untuk pendeteksi barcode, printer khusus kartu anggota).
Maros, 31 Desember 2014
Mengetahui, Kasi Perpustakaan
Kepala Kantor Perpustakaan & Arsip
Drs. ABRAHAM HALIL, MM MURNIATI, S.Sos
Pangkat : Pembina TK.1 Pangkat : Penata TK.1