• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deteksi Daerah Endemis Tuberculosis (TB) dengan Menggunakan Pemodelan Matematis Susceptible, Exposed, Infected, Recovered (SEIR) T1 672005061 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deteksi Daerah Endemis Tuberculosis (TB) dengan Menggunakan Pemodelan Matematis Susceptible, Exposed, Infected, Recovered (SEIR) T1 672005061 BAB II"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

8

Tinjauan Pustaka

2.1

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya Stabilitas Global

Model SEIR Pada Penyakit Mewabah. Penelitian ini membahas

tentang pembentukan model Epidemis SEIR yang digunakan untuk

memodelkan penyebaran suatu penyakit epidemic yang dapat

menimbulkan kematian dalam suatu populasi tertutup berdasarkan

asumsi-asumsi tertentu. Epidemis atau wabah adalah timbulnya suatu

penyakit yang menimpa sekelompok masyarakat atau suatu wilayah

dengan angka kejadian yang melebihi angka normal dari kejadian

penyakit tersebut. Selanjutnya, dari model tersebut dapat diperoleh

dua titik kesetimbangan. Dari titik kesetimbangan dapat diperoleh

suatu interpetasi dalam kehidupan nyata, khususnya yang berkaitan

dengan eksistensi atau keberadaan penyakit dalam populasi, yaitu

titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemis

[8].

Penelitian yang lain yaitu Rumus Matematika Model

Tuberkulosis Dengan Dua Infektivitas Diferensial dan Kelas N Laten

yang melengkapi analisis stabilitas untuk tuberkulosis model dengan

dua infektivitas diferensial, n klas dari individual laten infected

(terinfeksi) dan keseimbangan insiden massa. Dengan melakulan

analisis tersebut, ditemukan asimtotik global stabil dan hanya dapat

memproses status ekuilibrium global yang stabil. Stabilitas global

pada status ekuilibrium dari bebas infeksi menyiratkan bahwa pada

(2)

kondisi untuk stabilitas tersebut adalah R0 ≤ 1. Kondisi R0 > 1 berarti

bahwa wabah akan terus ada dalam sebuah populasi [6].

Selanjutnya Tracy Atkins (2008) membahas 2 Model

Matematika yaitu model untuk Tuberculosis yaitu SIR (Suscept,

Infected, Recovered) dan SEIR (Suscept, Exposed, Infected,

Recovered) dimana pada metode SIR hanya membahas perhitungan

penyakit yang menyebabkan individu untuk dapat menginfeksi orang

lain segera setelah mereka terinfeksi. Banyak penyakit memiliki fase

laten atau terjangkit, di mana individu dikatakan terinfeksi tetapi

tidak menular. Dalam hal tersebut model SEIR memasukkan angka

kelahiran dan kematian dan akan dijelaskan bersama dengan

eksplorasi persamaan diferensial yang menggambarkan aliran dari

satu perbandingan kepada perbandingan yang lain. Aliran model ini

dapat dipertimbangkan dalam diagram di bawah ini [9].

Gambar 2.1 Diagram alir SEIR Tracy Atkins

Dalam model ini populasi (N) ini dibagi menjadi : susceptible

(rentan), exposed (terjangkit), infectious (terinfeksi), recovered

(sembuh) dengan jumlah individu dalam perbandingan, atau jumlah

tersebut dilambangkan oleh masing-masing S (t), E (t), I (t), R (t),

dimana:

S E I R

Birth

(3)

N = S (t) + E (t) + I (t) + R (t) (1.a)

Pada awalnya, S (t) dianggap seluruh penduduk sedang dipelajari (N).

Di kasus seperti penduduk S (t) meningkat dengan tingkat kelahiran

(b), tetapi menurun dengan kematian individu. Tingkat di mana

individu mati adalah sama dengan tingkat kematian (μ) kali jumlah

individu yang rentan. Setelah kontak dengan individu menular,

sebagian kecil dari S (t) bergerak dari kelas rentan terhadap kelas

terbuka [10].

Menurut Aminah Ekawati (2005), parameter yang digunakan

pada model ini adalah b menyatakan laju kelahiran, µ menyatakan

laju kematian alami, menyatakan laju kontak, menyatakan laju

kesembuhan, dan menyatakan laju individu kelas E masuk ke kelas

I, dengan nilai b, µ, , , > 0 [5].

Jumlah individu pada kelas susceptible (S ) menurun oleh

penularan penyakit, , dan kematian alami , dan meningkat

akibat adanya kelahiran, bN . Jumlah Individu pada kelas menurun

oleh kematian alami µE, dan individu kelas E masuk ke kelas

infected (I), , dan meningkat akibat adanya penularan penyakit

. Jumlah individu pada kelas infected menurun karena adanya

kematian alami, dan individu yang sembuh, µI , dan meningkat akibat

adanya individu yang masuk dari kelas exposed (E), . Jumlah

individu pada kelas recovered (R) menurun akibat kematian alami,

µR dan meningkat karena individu telah sembuh, . Berdasarkan

(4)

Gambar 2.1 Diagram Transfer SEIR Aminah Ekawati

2.2

Surveilans

Surveilans penyakit TB adalah pengamatan penyakit TB di

Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan 6 Puskesmas yang ada di Salatiga

meliputi kegiatan pengumpulan data, pencatatan, pengolahan dan

penyajian data laboratorium suspek Tuberculosis tahun 2007-2011.

Data surveilans yang menjadi acuan dalam pembuatan pemodelan

sistem yaitu data populasi penduduk, data kelahiran, data kematian,

data statistik kota Salatiga selama rentang tahun 2005-2011.

Data-data tersebut didapatkan dari 6 Puskesmas Induk di Salatiga, Dinas

Kesehatan Kota Salatiga, BAPEDA Kota Salatiga, dan BPS Kota

Salatiga. Data surveilans digunakan dalam pemodelan endemis SEIR

yang dimasukkan ke dalam basisdata terlebih dahulu, kemudian data

yang telah disimpan tersebut diolah dengan menggunakan model

endemis SEIR.

2.3

Konsep

Susceptible, Infected, Exposed, Recovered

(SEIR)

Pada model SEIR, populasi dibagi menjadi 4 subkelas, yaitu

kelas populasi rentan Susceptible (S), kelas populasi terjangkit

Exposed (E), kelas populasi terinfeksi Infected (I), dan kelas populasi

sembuh Recovered (R). Kemudian S(t) menyatakan proporsi individu

(5)

rentan pada saat t, E(t) menyatkan proporsi terjangkit pada saat t, R(t)

menyatakan proporsi individu sembuh pada saat t, dan N(t)

menyatakan proporsi total indvidu. Selanjutnya S(t), E(t), I(t), I(t),

N(t) ditulis S, E, I, R, N (Ekawati,2005).

2.4 Pemodelan

Model adalah pola dari sesuatu yang akan dibuat atau

dihasilkan (Departemen P dan K, 1984). Pemodelan matematis

digunakan untuk mempelajari dinamika suatu sistem yang memiliki

kompleksitas tinggi dalam berbagai bidang seperti biologi, kimia,

fisika, kedokteran, ekonomi dan sebagainya. Dalam bidang

epidemiologi, pemodelan digunakan untuk mengetahui pola

persebaran penyakit yang diidentifikasi melalui kontak fisik di

sepanjang mobilitas individu antar lokasi spesifik. Secara kuantitas,

individu yang telah terinfeksi dapat disimulasikan secara grafis

menggunakan data sensus, data pola perubahan tata guna lahan dan

data mobilitas penduduk (Eubank, 2004)[11]. Bentuk penerapan

lainnya adalah simulasi penularan penyakit yang disebarkan oleh

hewan,seperti penyakit tangan, kaki dan mulut (Harvey, 2007)[12].

Saat ini pemanfaatan model matematis dan analisis statistik

dalam epidemiologi difokuskan untuk membuat prediksi faktor-faktor

yang menjadi parameter terhadap transmisi penyakit dalam populasi

(vektor maupun manusia) (Maiti, 2004)[13]. Model matematis

persebaran penyakit yang memiliki validitas dan akurasi tinggi

merupakan konsep dasar untuk memahami dampak penyakit dan

menyusun strategi pengendaliannya. Dalam perumusan strategi

pengendalian, model harus sudah memiliki parameter kunci seperti

(6)

populasi dan struktur geografi dimana populasi berada (Barthelemy,

2005)[14]. Pemodelan epidemiologi terdiri dari tiga kategori, pertama

berbasis persamaan (model analisis), kedua berbasis agen (populasi

direpresentasikan sebagai suatu sistem yang dapat berinteraksi) dan

ketiga berbasis jaringan (interaksi sosial didasarkan pada teori

jaringan).

Pemodelan epidemiologi SEIR oleh JL Aron dan IB Schwartz,

1984 di mana populasi terdiri dari empat kelompok yaitu S = adalah

sebagian kecil dari individu yang rentan (orang yang mampu

terjangkit penyakit), E = adalah sebagian kecil dari individu terpapar

(orang-orang yang telah terinfeksi tetapi belum menular), I = adalah

sebagian kecil dari individu infektif (yang mampu menularkan

penyakit), R = adalah sebagian kecil dari individu pulih, dengan

catatan variabel terbagi menjadi sebagian kecil dari individu – dan

telah dinormalisasikan menjadi:

(1.b)

Selanjutnya, misalkan

 Ada kelahiran sama dan tingkat kematian,

1 adalah periode laten rata-rata untuk penyakit ini,

1 adalah periode menular rata-rata,

 Recovered adalah individu pulih secara permanen kekebalan tubuh,

 Tingkat kontak  menjadi fungsi waktu.

(7)

(1.c)

(1.d)

Gambar

Gambar 2.1 Diagram alir SEIR Tracy Atkins
Gambar 2.1 Diagram Transfer SEIR Aminah Ekawati

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur pendanaan perusahaan dengan didasarkan pada

[r]

6) Memahami konsep belajar gerak dalam cara bermain landasan psikologi guru penjas berdasarkan konsep yang benar dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya... 7) Memahami

Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang karier dalam pendidikan jasmani dan olahraga serta relevansinya dengan ruang lingkup isi Kurikulum 2002 FIK/Prodi

[r]

[r]

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

– Jika r adalah total semua pengurang, maka nilai batas untuk simpul S adalah:. – Hasil reduksi ini menghasilkan