• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Sistem Informasi Pemasaran Domestik Pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Sistem Informasi Pemasaran Domestik Pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

iii

Penulis melaksanakan kerja praktek pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat beralamatkan di Jl.Surapati No. 67 Bandung .penulis ditempatkan di Divisi PPUP (pengolahan pemasaran usaha perkebunan). Pengolahan data pemasaran domestik dan pembuatan laporan harga komoditi perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ini telah menggunakanMs. Office Word 2007 dan Ms. Office Excel 2007. Media pemasaran yang digunakan untuk pemasaran domestiknya menggunakan media elektronik, media cetak, dan internet. Hasil pelaksanaan kerja praktek ini penulis membuat laporan yang berjudul“Tinjauan Sistem Informasi Pemasaran Domestik pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat”.

Metode kerja praktek yang penulis gunakan adalah metode day Release yaitu penyelenggaraan kerja praktek dilaksanakan pada setiap minggu pada hari-hari tertentu, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah Wawancara/Interview,Observasi dan Studi Pustaka.

(2)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Informasi Pemasaran merupakan instrumen vital dalam kegiatan pemasaran. Informasi yang cepat, tepat, akurat, lengkap, kontinyu dan up to date memegang peranan yang sangat penting bagi para pelaku agribisnis baik petani, pedagang maupun konsumen untuk membuat suatu keputusan bagi usaha agribisnisnya, sehingga keputusan akan lebih berorientasi pasar. Konsep kunci keberhasilan suatu bisnis adalah dimana pemasaran memperhatikan keinginan dan kebutuhan pemenuhan pelanggan untuk tercapainya kepuasan memberi dampak positif bagi perusahaan di era persaingan bisnis yang begitu canggih dewasa ini.

(3)

sarkan di Dinas Perkebunan diantaranya adalah teh, kopi, karet, kelapa dalam bentuk Koprah dan lain-lain. Pemasaran Domestik di Dinas Perkebunan dilakukan melalui media periklanan yaitu media cetak dan media elektronik, Website dan SMS (Short Message System).

Pemahaman pemasaran bagi pihak pemasaran sangat penting dalam rangka pengenalan kebutuhan dan keinginan pelanggan. penentuan pasar sasaran mana yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan, serta merancang produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Pemasaran yang dilakukan melalui media tersebut sebagian besar tidak diketahui oleh masyarakat luas dikarenakan sosialisasi dari Dinas Perkebunan yang kurang maksimal.

Berdasarkan alasan tersebut, penulis tertarik untuk membuat laporan kerja praktek dengan judul: “TINJAUAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DOMESTIK PADA DINAS

PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT”.

1.2 BATASAN MASALAH

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian sistem informasi pemasaran domestik di Dinas Perkebunan adalah sebagai berikut:

(4)

B. Sistem informasi pemasaran domestik di Dinas Perkebunan menggunakan media periklanan yaitu media cetak dan media elektronik, Website dan SMS (Short Message System). Dengan memilih cara periklanan yang benar, berarti perusahaan bisa mencapai pasar sasarannya secara efektif.

C. Kendala apa saja yang ada waktu terjadi pemasaran dan solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN KERJA PRAKTEK 1.3.1Maksud Kerja Praktek

Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan sistem informasi pemasaran domestik pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

1.3.2 Tujuan Kerja Praktek

Kerja praktek yang dilaksanakan di Dinas Perkebunan mempunyai tujuan sebagai berikut:

A. Untuk mengetahui sistem informasi pemasaran domestik yang berjalan pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

(5)

1.4 METODE KERJA PRAKTEK

Metode yang kami gunakan untuk kerja praktek ini adalah day release, karena kami selain kerja praktek pada hari tertentu pada hari itu juga kami melaksanakan perkuliahan seperti biasanya. Maksudnya, setelah kami kosong di jam perkuliahan kami langsung melaksanakan kerja praktek.

Adapun teknik dalam pengambilan data sebagai berikut:

A. Wawancara, yaitu dengan bertanya kepada bagian PPUP (Pemasaran Permodalan dan Usaha Perkebunan) bagaimana proses pemasaran yang terjadi di Dinas Perkebunan.

B. Data Pustaka, yaitu dengan mencari data ke perpustakaan yang ada di Dinas Perkebunan.

C. Observasi untuk mengetahui bagaimana proses pemasaran domestik secara langsung di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

1.5 KEGUNAAN KERJA PRAKTEK

Kerja Praktek yang kami lakukan diharapkan bermanfaat bagi pihak yang terkait, karena kerja praktek yang kami lakukan memiliki tujuan yang jelas dan baik. Penulis mengharapkan kegunaan kerja praktek ini antara lain:

A. Penulis

(6)

B. Instansi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan satu masukan yang berarti bagi instansi khususnya dalam proses pemasaran domestik berkaitan dengan SISTEM INFORMASI PEMASARAN DOMESTIK demi tercapainya kualitas informasi yang baik yang nantinya digunakan oleh pihak yang berkaitan di dalam perusahaan/instansi dalam proses pengambilan keputusan. C. Penulis lain

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan gambaran khususnya mengenai Tinjauan Sistem Informasi Pemasaran Domestik apabila peneliti lain akan mengambil tema atau judul yang sama.

1.6 LOKASI DAN WAKTU KERJA PRAKTEK 1.6.1 Lokasi Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu tanggal 21 Maret 2011 sampai dengan tanggal 03 Juni 2011 yang dilaksanakan 2 kali seminggu. Objek kerja praktek yang dipilih oleh penulis adalah menyusun laporan kerja praktek mengenai Tinjauan Sistem Informasi Pemasaran Domestik pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang beralamatkan di jalan Surapati No. 67 Bandung tlp.(022) 2506156, 2504422.

1.6.2 Waktu Kerja Praktek

(7)

data sesuai keinginan dan kebutuhan penulis), dan juga perusahaan memberikan kebijakan untuk tidak selalu ada (stand by) di perusahaan.

Adapun Time Schedule selama penulisan laporan kerja praktek adalah sebagai berikut:

Tabel 1.6.2 Time Schedule Kerja Praktek No Aktivitas

Bulan, Tahun 2011

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pelaksanaan

KP

2

Pengumpulan

Data

3 Bimbingan

4

Penyusunan

laporan KP

5

Pengumpulan Laporan KP

(8)

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN KERJA PRAKTEK

Adapun sistematika penulisan dari laporan yang penulis buat antara lain sebagai berikut:

A. Bagian awal terdiri dari lembar judul, pengesahan pembimbing, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, daftar lampiran.

B. Bagian isi terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan mengenai Latar Belakang ,Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan Kerja Praktek, Metode Kerja Praktek, Kegunaan Kerja Praktek, Lokasi dan Waktu Kerja Praktek, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menerangkan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Bab ini menerangkan Sejarah Perusahaan/ Instansi, Visi dan Misi Perusahaan/Instansi, Deskripsi Jabatan, Aspek Kegiatan Perusahaan / Instansi.

BAB IV LAPORAN KEGIATAN

(9)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menerangkan simpulan dan saran dari keseluruhan laporan yang dibuat dan apa inti dari pembahasan laporan tersebut.

(10)
(11)

9

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori Kuliah Kerja Praktek

Sebelum penulis memaparkan isi dari laporan ini, penulis harus punya landasan teori yang kuat terlebih dahulu sehingga penulis dapat mempertanggungjawabkan isi keseluruhan dari laporan ini. Oleh karena itu pada sub bab ini, penulis akan menuliskan landasan teori dari pendapat para ahli mengenai pengertian system, Informasi, Pemasaran serta pengertian domestic yang dibahas oleh penulis.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Prof.Dr.Jogiyanto HM, MBA, Akt (2005:1) dalam bukunya Analisis dan Desain mengatakan pengertian sistem adalah sebagai berikut:

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

(12)

Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian sistem yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan pekerjaan yang berhubungan dengan prosedur-prosedur yang erat hubungannya satu sama lain untuk melaksanakan sebagian besar aktivitas perusahaan dalam mencapai suatu tujuan.

2.1.2 Informasi

Menurut Prof.Dr.Jogiyanto HM, MBA, Akt (2005:8) dalam bukunya Analisis dan Desain mengatakan pengertian informasi adalah sebagai berikut: “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Menurut Susanto Azhar (2007:46) dalam bukunya yang berjudul sistem informasi akuntansi menjelaskan bahwa: “informasi adalah hasil pengolahan data yang diberikan arti dan manfaat”.

(13)

2.1.3 Sistem Informasi

Menurut Prof.Dr.Jogiyanto HM, MBA, Akt (2005:11) dalam bukunya Analisis dan Desain, menjelaskan pengertian sistem informasi adalah sebagai berikut:

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Susanto Azhar (2007:61) dalam bukunya yang berjudul sistem informasi akuntansi mengatakan pengertian sistem informasi :

Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam perusahaan.

(14)

2.1.4 Pemasaran

Pengertian pemasaran menurut Kotler (1997:13) dalam bukunya Manajemen Pemasaran mengatakan pengertian pemasaran adalah sebagai berikut:

Suatu Proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan kredit yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Prof. DR. Assauri, M.B.A (2009:4) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran yang dikutip dari American Marketing Association pemasaran diartikan ”sebagai hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen”

2.1.5 Domestik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Domestik Adalah berhubungan dengan atau mengenai urusan dalam negeri”.

2.1.6 Pemasaran Domestik

(15)

rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di dalam negeri.

2.1.7 METODE PENGAMBILAN DATA 2.1.7.1 Pengertian Wawancara

Menurut Prof.Dr.Jogiyanto HM, MBA, Akt (2005:617) dalam bukunya Analisis dan Desain mengatakan pengertian wawancara adalah sebagai berikut:

Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta (fact finding) dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data secara tatap muka langsung dimana pewawancara (interviewer) secara interaktif melakukan tanya jawab dengan orang yang diwawancarai (interview).

Menurut Drs. Subiyanto Ibnu,Akt (1996:66) dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian mengatakan pengertian wawancara adalah sebagai berikut: “Wawancara (interview) dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung (personal interview) dan secara tidak langsung (dilakukan melalui telepon)”.

(16)

cara ini adalah jaminan bahwa peneliti memperoleh informasi selengkap mungkin dan setepat yang diinginkan. Adapun kelemahan wawancara yaitu membutuhkan tenaga yang sangat banyak, sehingga biayanya sangat besar, kelemahan berikutnya pewawancara dianggap orang asing, sehingga responden belum tentu dapat diajak kerja sama.

2.1.7.2 Pengertian Observasi

Menurut Prof.Dr.Jogiyanto HM, MBA, Akt (2005:623) dalam bukunya Analisis dan Desain mengatakan pengertian observasi adalah sebagai berikut:

Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Pada waktu melakukan observasi, analis sistem dapat ikut juga berpartisipasi atau hanya mengamati saja orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tertentu yang diobservasi.

(17)

2.1.8 ALAT BANTU (TOOL) ANALISIS SISTEM 2.1.8.1 Pengertian Bagan Alir

Menurut Prof.Dr.Jogiyanto HM, MBA, Akt (2005:795) dalam bukunya Analisis dan Desain pengertian bagan alir adalah sebagai berikut:

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut ini.

A. Bagan alir sistem (systems flowchart) B. Bagan alir dokumen (document systems) C. Bagan alir skematik (schematic systems) D.Bagan alir program (program systems) E. Bagan alir proses (process systems)

2.1.8.2 Pengertian Bagan Alir Sistem

(18)

2.1.8.3 Pengertian Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

2.1.8.4 Pengertian Bagan Alir Skematik

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan symbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar computer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbl-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.

2.1.8.5 Pengertian Bagan Alir Program

(19)

2.1.8.6 Pengertian Bagan Alir Proses

(20)

18

3.1 SEJARAH DINAS

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat merupakan Dinas dilingkungan Pemerintah Daerah Jawa Barat yang didirikan pada tahun 1950 dengan nama Kantor Karet Rakyat cabang Bogor di bawah Kementrian Pertanian.

Pada awal tahun1953 Kantor Karet Rakyat Cabang Bogor berkembang menjadi Kantor Karet Rakyat Cabang Jawa Barat, dan pada awal tahun 1956 ditingkatkan mejadi Jawatan Karet Rakyat Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan PP 64 tahun 1957 terjadi penyerahan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah pada tanggal 28 Mei 1958 dan nama Jawatan Karet Rakyat Provinsi Jawa Barat diganti menjadi Jawatan Karet Rakyat Daerah ( Swatantra ) Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di Bogor.

(21)

19

Gubernur Jawa Barat tanggal 18 Mei 1964 No. 42/B.I/Eksos/1964, kemudian tahun 1965 disusul dengan pembentukan Badan Urusan Kopra (BUKOPRA).

Dengan dibekukannya KATOE pada tahun 1965 maka dengan sendirinya Badan BUKARET dan BUKOPRA aktifitasnya terhenti. Disamping itu dengan pengalihannya Dana Tanaman Keras dari Departemen Perkebunan dan sebagai akibat Care Takership, maka dalam periode 1965-1968 Jawatan Karet Rakyat dan Dana Tanaman Keras mengalami kegoncangan dalam arti kata hubungan teknis organisatoris dengan Pusat menjadi terhenti, sehingga mengakibatkan tugas pekerjaan dari tugas Pusat terhenti.

(22)

Pada tahun 1974 Pemerintah menerbitkan Undang-Undang nomor 5 1974 yang didalamnya diuraikan perubahan nama Jawatan menjadi Dinas. Pada tahun 1975 Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan pula Peraturan Pemerintah (PP) no. 22/75 tentang penyerahan sebagian urusan Pemerintahan Pusat di Bidang Perkebunan kepada Dati I, yang didalamnya mencakup mengenai perusahaan di Bidang Perkebunan Besar. Bidang Perkebunan Besar ini sebelumnya dikelola oleh Instansi departemen Pertanian yang ada di daerah ituyaitu Inspektorat Perkebunan Besar.

Dengan terbitnya PP no 22 tahun 1975 tersebut, maka Inspektorat Perkebunan Besar Daerah VI dan Dinas Perkebunan Rakyat Jawa Barat difusikan menjadi Dinas Perkebunan Daerah Provinsi DT I Jawa Barat sesuai Surat Keputusan Bersama Menten Pertanian Republik Indonesiadengan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No : 179 tahun 1976 No:425/Kpts/Org/1976 Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP 22/1975.

(23)

21

tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

3.2 VISI DAN MISI DINAS PERKEBUNAN 3.2.1 Visi Dinas Perkebunan

Visi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2008-2013 : Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Jawa Barat serta nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat, maka Visi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah

”PERKEBUNAN MANTAP DAN HEBAT DI 2003” Arti slogan terdiri dari:

A. Mantap

1. Maju Adanya perubahan pengetahuan, keterampilan dan penguasaan teknologi oleh masyarakat perkebunanke arah yang lebih baik sehingga memliki daya saingdan nilai tambah. 2. Amanah Sesuatu yang harus dikelola dengan baik sesuai dengan

ketentuan dan kebijakan yang berlaku serta dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab.

3. Nyaman Kondisi yang kondusif, memberikan dorongan kreasi dan inovasi, adanya kepastian usaha bagi pelaku perkebunan sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal.

(24)

5. Aman Adanya regulasi dan kepastian hokum bagi pelaku usaha perkebunan sehingga memberikan rasa tentram dalam melaksanakan aktivitasnya.

6. Produktif Menghasilkan produk barang, jasa, kepuasan yang sesuai dengan harapan masyarakat yang dilayani.

B. HEBAT

1. Hejo : Hijau

Kebun yang hijau menandakan subur, dedaunan tidak diserang hama penyakit, batang pohon bagus, kulit tebal, merupakan hasil benih dan bibit yang unggul. Dedaunan hijau (teh) memiliki daya saing, kulit tebal (karet).

2. Endah : Indah

Perkebunan hendaknya tampil dalam bentuk estetika, ditata sedemikian rupa sehingga memliki daya tarik, dengan budaya masyarakat Jabar yang agraris jadikan sebagai daya tarik wisata Agro Wisata Ecotourism.

3. Baruahan : Berbuah

Buah pepohonan yang memiliki produksi tinggi dan unggul sehingga menjadi kejaran pasar (kopi, kakao)

4. Aman Tempatna : Aman Tempatnya

(25)

23

sehingga menciptakan SDM unggul, disiplin tinggi dan kesejahteraan bagi pihak Pengusaha dan Masyarakat sekitar.

3.2.2 MISI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT A. Peningkatan Produktifitas SDM

B. Peningkatan Sinkronisasi dan Sinergitas Pengembangan Agribisnis Perkebunan.

C. Penguatan Kelembagaan, Kemitraan dan Permodalan Perkebunan.

D.Peningkatan Produksi dan Produktivitas Perkebunan yang Berdaya Saing dan Ramah Lingkungan.

(26)

3.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA BARAT

Ket: : Tempat Kerja Praktek

(27)

25

3.4 DESKRIPSI JABATAN INSTANSI

3.4.1 Deskripsi Jabatan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas ekonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan bidang urusan perkebunan. Adapun tugas-tugas dari setiap bagian atau jabatan, antara lain sebagai berikut:

A. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan, memimpin, mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Dinas dan UPTD.

B. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum.

C. Subbagian perencanaan dan program mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi perencanaan, penyusunan program kerja, pengelolaan data dan informasi serta monitoring, evaluasi dan pelaporan.

D.Subbagian keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan keuangan di lingkungan Dinas.

E. Subbagian kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan.

(28)

fasilitas budidaya tanaman tahunan, budidaya tanaman semusim dan sarana produksi.

G.Seksi Tanaman Tahunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas budidaya tanaman tahunan.

H.Seksi Tanaman Semusim mempunyai tugas pokok melaksankan penyusunan bahan teknis dan fasilitas budidaya tanaman semusim.

I. Seksi Sarana Produksi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan dan fasilitas sarana produksi. J. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan

Permodalan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas sumber daya manusia, kelembagaan dan permodalan.

K.Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas sumber daya manusia perkebunan. L. Seksi Kelembagaan Perkebunan mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan kebijakan dan fasilitas kelembagaan perkebunan.

M.Seksi Permodalan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan fasilitas permodalan.

(29)

27

kebijakan teknis dan fasilitas, penataan lahan perkebunan, prasarana perkebunan, serta pengendalian perkebunan.

O.Seksi Penataan Lahan Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas penataan lahan perkebunan.

P. Seksi Prasarana Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas prasarana perkebunan.

Q.Seksi Pengendalian Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengendalian perkebunan.

R. Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan.

S. Seksi Pengolahan Hasil Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengolahan hasil perkebunan.

T. Seksi Bina Usaha Perkbunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas bina usaha perkebunan.

(30)

3.5 ASPEK KEGIATAN INSTANSI

Aspek kegiatan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat hanya untuk memberikan jasa bagi para petani khususnya dalam hal berkebun yang baik dan benar. Maksudnya Dinas Perkebunan hanya memberikan, menerangkan dan memberi suatu gambaran kepada para petani untuk bercocok tanam yang baik,dikarenakan itu merupakan salah satu tugas pokok yang berjalan di Dinas Perkebunan.

Penulis melakukan kerja praktek pada seksi pengendalian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengendalian perkebunan.

Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan (PPUP) mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan. Lingkupnya terdiri dari :

A. Seksi penanganan pangan panen dan pasca panen, bahan mentah (komoditi) perkebunan. Pengolahan mulai dari bahan mentah sampai bahan baku, bahan baku menjadi bahan setengah jadi sampai produk jadi atau siap pakai.

(31)

29

(32)

LAPORAN KEGIATAN

4.1 Jenis Kegiatan Selama Kerja Praktek

Penulis melakukan kerja praktek pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat pada bagian PPUP (Pengolahan Pemasaran dan Usaha Perkebunan) dan bagian pengendalian. Penulis melakukan kegiatan sesuai tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, yakni untuk mengetahui fungsi, dokumen yang terkait mengenai Tinjauan Sistem Informasi Pemasaran Domestik yang ada pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat khususnya mengenai Pemasaran Domestik.

4.2 Fungsi dan Dokumen yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam tinjauan sistem informasi pemasaran domestik pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

A. Kuasa Pengguna Anggaran (Kepala Dinas)

Fungsi pengguna anggaran (kepala dinas) adalah pejabat yang diberi kuasa oleh pengguna anggaran setara kepala Dinas untuk mengalokasikan dan merencanakan kegiatan khususnya pengadaan barang dan jasa yang sudah dianggarkan pada dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) yang disahkan oleh Gubernur/ Sekda Provinsi Jawa Barat sesuai dengan jumlah anggaran yang telah ditentukan.

(33)

B. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa

Fungsi pejabat pengadaan barang dan jasa adalah petugas setara dengan esselon IV golongan tiga yang diberi tugas atau perintah oleh Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan jasa pengadaan barang dan jasa dengan pihak ke 3 (rekanan, lembaga,institusi) dengan ketentuan-ketentuan yang dibuat berdasarkan dasar hokum yang berlaku dan kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak dengan kurun waktu pelaksanaan pekerjaan yang sudah ditentukan.

C. Rekanan

Fungsi rekanan adalah sebagai penyedia barang atau jasa yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan yang tercantum dalam sebuah kontrak atau kesepakatan dari pihak pejabat pengadaan barang dan jasa.

Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam Tinjauan Sistem Informasi Pemasaran Domestik pada Dinas Perkebunan adalah sebagai berikut :

A. Nota Dinas kepada pihak TVRI

B. Surat penawaran harga publikasi informasi harga di media elektronik (TVRI) dua kali per bulan

C. Berita Acara Negosiasi D.Pernyataan Penetapan Rekanan E. Surat Perintah Kerja

(34)

4.3.1 Tinjauan Sistem Informasi Pemasaran Domestik

Untuk mengamati sistem informasi pemasaran domestik yang digunakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat bidang Pemasaran bagian PPUP ini penulis mewawancarai beberapa staf, sehingga penulis dapat memberikan gambaran tentang sistem yang ada pada perusahaan atau instansi. Adapun kegiatan penulis selama melakukan kerja praktek di Dinas Perkebunan adalah membuat form rekapan daftar harga cengkeh pada bulan maret sampai bulan mei dengan menggunakan Ms. Office Word 2007 dan Ms. Office Excel 2007, penulis berharap agar kelak kerja praktek ini dapat menjadi sebuah gambaran bagi pihak perusahaan sehingga dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan tersebut.

Penulis dapat menyimpulkan bahwa Tinjauan Sistem informasi Pemasaran Domestik digunakan pada instansi pemerintahan ini sudah terkomputerisasi yaitu dengan menggunakan Ms. Excel 2007 dan Ms. Word 2007 dalam pembuatan laporan dan penginputan data, walaupun masih ada beberapa kegiatannya yang masih dilakukan secara pencatatan manual.

4.3.2 Deskripsi Bagan Alir berjalan

A. Kuasa pengguna anggaran membuat nota dinas yang diserahkan kepada pejabat pengadaan barang dan jasa APBD.

(35)

rekanan, lalu pihak rekanan membuat surat balasan permintaan penawaran harga publikasi dan informasi harga di media elektronik (SB_SPPHP) yang diserahkan kepada kuasa pengguna anggaran.

C. Kuasa pengguna anggaran membuat berita acara negosiasi (BAN) yang diberikan kepada pihak rekanan untuk ditandatangani, setelah ditandatangani oleh pihak rekanan diberikan kepada pejabat pengadaan barang dan jasa APBD untuk ditandatangani. Pejabat pengadaan barang dan jasa membuat surat pernyataan penetapan rekanan (SPPR) dan diberikan kepada kuasa pengguna anggaran untuk di tandatangani kemudian kuasa pengguna anggaran membuat surat perintah kerja (SPK) sebanyak dua rangkap dan membuat rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). S PK dan RKS rangkap kesatu diberikan kepada pejabat pengadaan barang dan jasa, sedangkan rangkap yang kedua diberikan kepada rekanan.

(36)

Domestik

(37)

BASTSP ttd2

BASTSP BASTSP

RKS PEJABAT PENGADAAN BARANG DAN JASA APDB

1

(38)

BASTSP ttd2

(39)

Keterangan :

1. SPPHP : Surat Permintaan Penawaran Harga Publikasi

2. SB_SPPHP : Surat Balasan Permintaan Penawaran Harga Publikasi

3. BAN : Berita Acara Negosiasi

4. SPPR : Surat Pernyataan Penetapan rekanan 5. SPK : Surat Perintah Kerja

6. RKS : Rencana Kerja dan Syarat-syarat 7. BASTSP : Berita Acara Serah Terima Selesai

(40)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Diploma III

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh:

Iin Marlina / 11009018 Tias S. Rahayu / 11009025

Pembimbing: Apriani Puti Purfini, S.Kom.

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(41)

Prof. DR. Assauri, M.B.A.2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Prof.Dr.Jogiyanto HM, MBA, Akt.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prenhallindo. Susanto Azhar. 2007. sistem informasi akuntansi. Edisi Pertama,

Bandung : Lingga Jaya

(42)

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 20 Mei 1991

Alamat : Jl. Adipati agung no.38

Nomor Telepon : 085624407037

Agama : Islam

E-Mail :Eazt_love_phiouw@yahoo.co.id

Pendidikan Formal

1996 – 1998 : TK Citarip

1998 – 2003 : SDN Korpri 2 Bale Endah

2003 – 2006 : SMPN 1 Bale Endah

2006 – 2009 : SMA Pasundan 1 Bandung

2009 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia

Pendidikan Non Formal

1. Seminar “LKMM”, Auditorium UNIKOM Bandung, 2010. 2. Seminar “Linux Server Administrator & Bisnis Portable

Warnet”, Auditorium UNIKOM Bandung, 2011

3. Pelatihan Table Maner, Hotel Savoy Homan Bandung, 2011 4. Pelatihan Mentoring Keislaman UNIKOM Bandung, 2011 5. Mentalisma ”Never Fear to Change for Better Future”

DETASEMEN 235 Cikole Lembang, Bandung 2011 6. Seminar ”Industrial Tour”, Bursa Efek Indonesia 2011 Pengalaman Berorganisasi

(43)

Hobi dan Minat

- Berenang, jalan-jalan

- Menjadi pengusaha sukses yang bisa go internasional membawa nama Indonesia

Bandung, 13 Juni 2011

(44)

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung , 11 Desember 1989 Alamat : Jl. Cikupa Rt.02/01 No.106

Ds.Padasuka Kec.Kutawaringin Kab.Bandung

Agama : Islam

No Telepon : 085624036747

E-mail : salsabilaimut22@yahoo.co.id Pendidikan Formal

1998 – 2003 : SDN Padasuka 1 Soreang 2003 – 2006 : Pesantren Persis 34 Cibegol 2006 – 2009 : Pesantren Persis 1 Bandung 2009 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia Pendidikan Non Formal

1. Seminar “Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM)”, Auditorium UNIKOM Bandung, 2010

2. Seminar “Linux Server Administrator & Bisnis Portable Warnet”, Auditorium UNIKOM Bandung, 2011

3. Pelatihan ”Table Maner”, Hotel Savoy Homan Bandung, 2011 4. Pelatihan Mentoring Keislaman UNIKOM Bandung, 2011 5. Seminar ”Industrial Tour”, Bursa Efek Indonesia 2011 6. Workshop Pemantapan Ujian Certified Accurate Professional

(CAP) Accurate 4 Accounting software UNIKOM 2011

Pengalaman Berorganisasi

(45)

Hobi dan Minat

- Jalan-jalan, kolektor barang unik - Menjadi Pengusaha, pegawai kantoran

Bandung, 13 Juni 2011

Gambar

Tabel 1.6.2 Time Schedule Kerja Praktek
Gambar  3.1 Struktur Organisasi Dinas Perkebunan
Gambar 4.3.3 Bagan Alir Sistem Berjalan
Gambar 4.3.4 Lanjutan Bagan Alir Sistem Berjalan
+2

Referensi

Dokumen terkait

There are 56% students who are fail to choose appropriate apologizing strategies in relation with power property of the speakers, relative age between the speakers,

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Perbedaan Tingkat Asupan Makan Zat Gizi Makro (Protein,

Selanjutnya, penelitian yang diterapkan saat ini menggunakan bentuk fungsi translog dengan konsep efisiensi keuntungan alternatif dan harga dana, harga tenaga kerja

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diketahui bahwa pembuktian unsur penyalahgunaan wewenang dalam jabatan pada tindak pidana korupsi (putusan No

Metode Least Significant Bit (LSB) digunakan untuk menyisipkan pesan ke dalam media penyisipan citra warna 24 bit (cover image ) pada setiap 2 bit yang

Penyusunan skripsi dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Pengupahan Pekerja Lapangan dalam Rangka Meningkatkan Keakuratan Perhitungan Upah (Studi Praktik

No Tanggal Kegiatan Uraian Kegiatan

Coffee is the most valuable traded commodity after oil. On coffee, bees act to support a pollination that is shown by the number of harvested berries. This research aimed to