SISWA KELAS III MI DARUSSALAM SIDOARJO
SKRIPSI
Oleh:
ANNISATUL SHOLIKHA D77213058
PROGRAM STUDI PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Makhluk Hidup Mata Pelajaran IPA Melalui Strategi Identitas Korporat Siswa Kelas III MI Darussalam Sidoarjo. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya. Wahyuniati, M.Si.
Kata Kunci: Pemahaman, Mata Pelajaran IPA, Strategi Identitas Korporat
Latar belakang penulisan ini adalah kurangnya pemahaman siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo pada materi Penggolongan Hewan mata pelajaran IPA. Guru yang masih menggunakan strategi konvensional yakni pembelajaran bepusat pada guru sehingga pemahaman siswa kurang dikarenakan selama pembelajaran siswa kurang aktif. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis menggunakan inovasi strategi untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi penggolongan hewan mata pelajaran IPA, yaitu strategi Identitas Korporat.
Rumusan masalah yang diambil pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan strategi Identitas Korporat pada materi penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA pada siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo? (2) Bagaimana peningkatan pemahaman materi penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA pada siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo setelah diterapkan strategi Identitas Korporat?. Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penerapan strategi Identitas Korporat pada materi penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA pada siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo. (2) Untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA pada siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo setelah diterapkan strategi Identitas Korporat.
Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus dengan empat tahap pada tiap siklusnya, yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN SAMPUL ... ii
HALAMAN MOTTO ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... vi
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR DIAGRAM ... xvi
DAFTAR RUMUS ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tindakan yang Dipilih ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Lingkup Penelitian ... 7
F. Signifikansi Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman ... 9
1. Pengertian Pemahaman ... 9
2. Kategori Aspek Kognitif ... 10
3. Indikator Pemahaman ... 12
B. Mata Pelajaran IPA ... 14
1. Pengertian IPA ... 14
2. Ruang Lingkup IPA ... 16
3. Hakikat Pembelajaran IPA ... 16
4. Materi Penggolongan Makhluk Hidup ... 18
a. Penggolongan Hewan Berdasarkan Tempat Hidup ... 18
b. Penggolongan Hewan Berdasarkan Cara Gerak ... 19
c. Penggolongan Hewan Berdasarkan Cara Berkembang Biak ... 20
d. Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanan ... 20
e. Penggolongan Hewan Berdasarkan Penutup Tubuh ... 23
f. Penggolongan Hewan Berdasarkan Cara Bernafas ... 24
C. Strategi Identitas Korporat dalam Meningkatkan Pemahaman ... 24
1. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 24
2. Komponen Strategi Pembelajaran ... 26
3. Strategi Identitas Korporat ... 28
4. Kelebihan Strategi Identitas Korporat ... 30
5. Kekurangan Strategi Identitas Korporat ... 31
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 32
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ... 36
C. Variabel yang Diselidiki ... 37
D. Rencana Tindakan ... 37
E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 44
F. Analisis Data Penelitian ... 64
G. Indikator Kinerja ... 67
H. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 69
1. Siklus 1 ... 70
2. Siklus 2 ... 83
3. Perbandingan Hasil Penelitian ... 96
B. Pembahasan ... 98
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 104
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Pemahaman ... 11
3.1 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 42
3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 43
3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 45
3.4 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 46
3.5 Kisi-Kisi Tes ... 49
3.6 Kisi-Kisi Soal Siklus I ... 52
3.7 Kisi-Kisi Soal Siklus II ... 56
3.8 Kriteria Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ... 61
3.9 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Pemahaman Rata-Rata Kelas ... 62
3.10 Kriteria Tingkat Keberhasilan Kelas ... 63
4.1 Daftar Nilai Tes Siklus I ... 70
4.2 Daftar Nilai Pemahaman Siswa Siklus I ... 72
4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 74
4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 76
4.5 Daftar Nilai Tes Siklus II ... 84
4.6 Daftar Nilai Pemahaman Siklus II ... 86
4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 87
4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 89
4.9 Perbandingan Hasil Nilai Tes Dengan Nilai Pemahaman Siklus I ... 91
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya ... 19
2.2. Pengolongan hewan berdasarkan cara geraknya ... 20
2.3 Penggologan hewan berdasarkan cara berkembangbiaknya ... 21
2.4 Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya ... 23
2.5 Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya ... 24
2.6 Penggolongan hewan berdasarkan cara bernafasnya ... 24
3.1 Pola Siklus Model Kurt Lewin ... 32
4.1 Guru melakukan motivasi dengan tepuk ... 67
4.2 Kelas dibagi menjadi 3 kelompok dan siswa duduk melingkar ... 68
4.3 Siswa melakukan diskusi bersama kelompok ... 69
4.4 Siswa mengerjakan LK secara individu ... 70
4.5 Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca do’a ... 73
4.6 Guru melakukan apersepsi melalui proses tanya jawab ... 81
4.7 Kelompok duduk melingkar dan mempelajari materi ... 82
4.8 Guru menggunakan media untuk memberikan penguatan ... 83
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
4.1Rata-rata nilai ketuntasan belajar dan prosentase ketuntasan pemahaman
siswa siklus I dan siklus II ... 94
DAFTAR RUMUS
Rumus Halaman
3.1 Menghitung Skor Observasi Aktivitas Guru ... 60
3.2 Menghitung Skor Observasi Aktivitas Siswa ... 61
3.3 Menghitung Nilai Rata-Rata Pemahaman ... 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Izin Penelitian dari Fakultas
2. Surat Pernyataan Penelitian Dari Madrasah
3. Profil Madrasah
4. Hasil Validasi Dokumen RPP Siklus I
5. RPP Siklus I
6. Hasil Validasi Lembar Kerja Individu Siklus I
7. Lembar Kerja Individu Siklus I
8. Hasil Lembar Kerja Individu Siklus I
9. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I
10.Hasil Validasi Dokumen RPP Siklus II
11.RPP Siklus II
12.Hasil Validasi Lembar Kerja Individu Siklus II
13.Lembar Kerja Individu Siklus II
14.Hasil Lembar Kerja Individu Siklus II
15.Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II
16.Dokumentasi Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II
17.Surat Tugas Bimbingan Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara eksplisit
pada alinea keempat. Bahkan pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah hak
asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh semua anak.1 Melalui
pendidikan, siswa yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mengerti
menjadi mengerti dan yang tidak paham menjadi paham.
Pada umumnya, guru sekarang bergabung dengan mendirikan
perkumpulan atau persatuan guru bidang studi yang bertujuan memajukan
pendidikan di Indonesia. Ilmu Pegetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu
mata pelajaran yang ada di SD/MI. IPA memegang peranan yang sangat
penting. Hal ini disebabkan karena kehidupan sangat tergantung dari alam,
zat terkand ung di alam, dan segala jenis gejala yang terjadi di alam.2
IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diikutkan dalam Ujian
Nasional bagi siswa SD/MI. Oleh karena itu, dalam pembelajaran IPA
hendaknya dibuat menyenangkan, lebih bermakna serta berkesinambungan
agar hasil yang didapat bisa maksimal. Pada mata pelajaran IPA, terdapat
materi penggolongan makhluk hidup yang ada di semester I kelas III SD/MI.
Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Namun dalam
1 Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati, Metodologi Pembelajaran IPA (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2014), 1
pembelajaran IPA di kelas III semester 1 ini materi penggolongan makhluk
hidup terbatas pada penggolongan hewan dan tumbuhan berdasarkan
persamaan cirinya.
Guru IPA wajib memiliki empat kompetensi, sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen dalam UU No. 14 tahun
2005 dan Standar Nasional Pendidikan dalam PP No. 19 tahun 2005.
Kompetensi tersebut diantaranya adalah: (1) Kompetensi Pedagogik, yaitu
kemampuan melaksanakan proses pembelajaran IPA; (2) Kompetensi
profesional, yaitu kemampuan menguasai materi IPA; (3) Kompetensi
kepribadian, yaitu kemampuan menjadi teladan bagi siswa dan sejawat,
atasan dan bawahan; dan (4) Kompetensi sosial, yaitu kemampuan hidup
bermasyarakat di sekolah maupun di luar sekolah.3
Selain empat kompetensi di atas, juga terdapat delapan keterampilan dasar
mengajar yang dianggap sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar
mengajar. Kedelapan keterampilan mengajar yang dimaksud meliputi: (1)
keterampilan bertanya; (2) memberikan penguatan; (3) mengadakan variasi;
(4) menjelaskan; (5) membuka dan menutup pelajaran; (6) membimbing
diskusi kecil; (7) mengelola kelas; (8) mengajar kelompok kecil dan
perorangan.4 Seorang guru IPA hendaknya memiliki variasi dalam mengajar,
yakni variasi dalam penggunaan strategi pembelajaran IPA yang disesuaikan
dengan karakteristik siswa.
3 Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati, Metodologi ..., 26.
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 27 Oktober 2016 terhadap
guru mata pelajaran IPA, disampaikan bahwa guru sering menggunakan
stategi konvensional. Sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dan membuat siswa menjadi jenuh, ramai, dan terkadang siswa
tidak memperhatikan penjelasan guru.5
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran IPA pada
tanggal 08 November 2016, diperoleh data tentang nilai pemahaman minimal
yang harus dicapai adalah 81. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru
mata pelajaran tersebut, sebanyak 3 siswa atau setara dengan 27,27%
mendapat nilai di atas nilai pemahaman minimal dan tuntas. Sedangkan
sebanyak 9 siswa atau setara dengan 72,73% mendapatkan nilai pemahaman
di bawah minimal dan tidak tuntas.6
Dalam strategi konvensional, guru menjadi pusat perhatian siswa dan
satu-satunya orang yang memberikan informasi bagi siswa. Sehingga siswa
menjadi pasif dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Pada
dasarnya terdapat berbagai macam strategi yang dapat digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar untuk memaksimalkan tujuan pembelajaran. Salah
satu strategi yang dapat digunakan untuk memaksimalkan tujuan
pembelajaran adalah dengan menggunakan strategi Identitas Korporat.
Peneliti menerapkan strategi Identitas Korporat agar melatih siswa untuk
bertanggung jawab atas pemahaman antar anggota kelompok. Strategi
Identitas Korporatini diharapkan mampu mengatasi permasalahan mengenai
pemahaman siswa terhadap penggolongan makhluk hidup. Sehingga strategi
Identitas Korporat berpotensi dapat meningkatkan pemahaman siswa materi
penggolongan makhluk hidup siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Sarifah Aini yang
berjudul “Penerapan Strategi Identitas Korporat untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 010
Tanjung Alai Kecamatan XIIII Koto Kampar Kabupaten Kampar”
menyatakan bahwa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,62
dengan ketuntasan 68,35%. Sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata
sebesar 73,75 dengan ketuntasan mencapai 93,75%. Dapat diambil
kesimpulan bahwa penerapan strategi Identitas Korporat dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
Penelitan Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Pemahaman
Materi Penggolongan Makhluk Hidup Mata Pelajaran IPA melalui Strategi Identitas Korporat Siswa Kelas III MI Darussalam Sidoarjo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan strategi Identitas Korporat pada materi
Penggolongan Makhluk Hidup mata pelajaran IPA pada siswa kelas III
2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi penggolongan makhluk hidup
mata pelajaran IPA pada siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo setelah
diterapkan Strategi Identitas Korporat?
C. Tindakan Penelitian
Tindakan yang dipilih peneliti dalam meningkatkan pemahaman materi
penggolongan makhluk hidup pada siswa kelas III MI Darussalam yaitu
dengan menggunakan strategi Identitas Korporat. Strategi tersebut dapat
membuat siswa nyaman dalam belajar, karena siswa mendapatkan
pemahaman materi dari proses diskusi kelompok.
D. Tujuan Penilitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diambil, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan strategi Identitas Korporat pada materi
penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA pada siswa kelas III MI
Darussalam Sidoarjo.
2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi penggolongan
makhluk hidup mata pelajaran IPA pada siswa kelas III MI Darussalam
E. Lingkup Penelitian
1. Subjek penelitian ini diambil pada siswa kelas III MI Darussalam
Sidoarjo semester ganjil tahun ajaran 2016-2017 dengan jumlah 11
siswa.
2. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran IPA Kelas III semester ganjil
materi penggolongan makhluk hidup melalui strategi identitas korporat.
3. Standar Kompetensi : 1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : 1.2 Menggolongkan makhluk hidup secara
sederhana.
Indikator :
1.2.1. Siswa dapat mengartikan ciri-ciri penggolongan hewan
berdasarkan persamaan cirinya.
1.2.2. Siswa dapat memberikan contoh penggolongan hewan
berdasarkan persamaan cirinya.
F. Signifikansi Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi signifikansi sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
a. Dapat melaksanakan strategi Identitas Korporat di lingkungan
b. Dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran
IPA materi penggolongan makhluk hidup.
c. Dapat meningkatkan pemahaman siswa.
d. Menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
2. Bagi Guru
a. Dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam penyusunan program dan
proses pembelajaran IPA.
b. Dapat mengoptimalkan penggunaan strategi Identitas Korporat dalam
pembelajaran.
c. Tersusunnya prosedur pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang
benar-benar dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa.
3. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan peneliti dengan menerapkan strategi
Identitas Korporat.
4. Bagi Pembaca
Dapat menerapkan strategi identitas untuk referensi penerapan
pembelajaran dalam kelas.
5. Bagi Sekolah
a. Dengan hasil penelitian ini diharapkan MI Darussalam dapat lebih
meningkatkan penggunaan strategi Identitas Korporat dalam
b. Dapat meningkatkan kualitas siswa.
c. Dapat meningkatkan kualitas lulusan dan meningkatkan grade
A. Pemahaman
1. Pengertian Pemahaman
Dalam taksonomi Bloom, untuk dapat memahami perlu terlebih dahulu
mengetahui atau mengenal.7 Pemahaman adalah kemampuan mental untuk
menjelaskan informasi yang telah diketahui dengan bahasa atau
ungkapannya sendiri.8
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu yang telah diketahui dan diingat. Dengan kata lain
memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari
berbagai segi.9 Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu:10
a. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan
dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari satu bahasa ilmiah ke bahasa
yang lain, mengartikan konsep, simbol dan lain sebagainya.
b. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan
bagian-bagian terdahulu yang diketahui berikutnya, atau
7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), 24.
8 Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan: Teori dan Praktik di Era Otonomi (Tangerang: PT Pustaka
Mandiri, 2012), 94.
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian,
membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
c. Tingkat ketiga atau tingkat pemahaman tertinggi adalah pemahaman
ekstrapolasi. Pada pemahaman tingkat ini, diharapkan seseorang dapat
membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi
dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.
Berdasarkan tingkatan pemahaman di atas, penelitian tindakan kelas ini
difokuskan pada tingkatan terendah, yakni tingkatan terjemahan dan
penafsiran.
2. Kategori Aspek Kognitif
Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk di
dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis
mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Pada salah satu
kemampuannya terdapat istilah pemahaman, yakni kemampuan untuk
memahami arti, interpolasi, interpretasi instruksi (pengarahan) dan
masalah. Pemahaman dikategorikan dalam aspek kognitif karena
memanfaatkan kinerja otak dalam berfikir.
Taksonomi ini mengelompokkan aspek kognitif ke dalam enam
kategori. Keenam kategori itu mencakup keterampilan intelektual dari
tingkat rendah sampai dengan tingkat tinggi. Keenam kategori itu tersusun
apabila tujuan pada tingkat di bawahnya telah dikuasai. Adapun keenam
kategori tersebut adalah sebagai berikut :11
a. Kemampuan kognitif tingkat pengetahuan adalah kemampuan untuk
mengingat akan informasi yang telah diterima, misalnya informasi
mengenai fakta, konsep, rumus dan sebagainya.
b. Kemampuan kognitif tingkat pemahaman adalah kemampuan mental
untuk menjelaskan informasi yang telah diketahui dengan bahasa atau
ungkapannya sendiri.
c. Kemampuan kognitif tingkat penerapan adalah kemampuan untuk
menerapkan informasi yang telah diketahui ke dalam situasi.
d. Kemampuan kognitif tingkat analisis dan sintesis adalah kemampuan
menguraikan atau mengkombinasikan suatu fakta, konsep, pendapat,
asumsi dan semacamnya atas elemen-elemennya, sehingga dapat
menentukan hubungan masing-masing elemen.
e. Kemampuan kognitif tingkat evaluasi adalah kemampuan menilai suatu
pendapat, gagasan, produk, metode dengan suatu kriteria.
f. Kemampuan kognitif tingkat kreasi adalah kemampuan membuat dan
memodifikasi elemen-elemen menjadi satu produk yang dihasilkan.
Dari uraian penjelasan di atas, pada penelitian kali ini peneliti menitik
beratkan pada kemampuan kognitif tingkat pemahaman yakni kemampuan
siswa untuk menjelaskan informasi tentang materi penggolongan makhluk
hidup dengan bahasa sendiri.
3. Indikator Pemahaman
Siswa dikatakan memahami suatu materi jika memenuhi beberapa
indikator yang diinginkan. Indikator pemahaman yang dikehendaki
beradasarkan kategori proses kognitif .
Tabel 2.1
Kategori Hubungan dan Dimensi Proses Kognitif 12
Kategori Proses Kognitif Contoh
2.1 Mengartikan Contoh, menguraikan dengan
kata-kata sendiri tentang ciri-ciri penggolongan hewan.
2.2 Memberikan Contoh Contoh, memberikan contoh macam-macam penggolongan hewan.
2.3 Mengkalsifikasikan Contoh, mengamati atau
menggambarkan kasus kekacauan mental
2.4 Menyimpulkan Contoh, menulis kesimpulan pendek
dari kejadian yang ditayangkan video
2.5 Menduga Contoh, mengambil kesimpulan
dasar-dasar contoh dari pembelajaran bahasa asing
2.6 Membandingkan Contoh, membandingkan
peristiwa-peristiwa sejarah dengan situasi sekarang
2.7 Menjelaskan Contoh, menjelaskan penggolongan
hewan berdasarkan persamaan ciri.
Berdasarkan indikator pemahaman diatas, indikator yang digunakan
dalam memahami materi penggolongan mahkluk hidup adalah
menjelaskan dan memberikan contoh.
4. Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus
keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen pendidikan adalah
sebagai berikut :13
a. Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai
dalam kegiatan belajar mengajar. Sedikit banyaknya perumusan tujuan
akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru
sekaligus akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
b. Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan kepada siswa di sekolah. Dalam satu kelas terdapat
perbedaan antara siswa satu dengan yang lainnya yang berpengaruh
pada keberhasilan belajar siswa tersebut. Maka dari itu, seoarang guru
harus memberikan suatu pendekatan belajar yang sesuai dengan
keadaan siswanya sehingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan
yang diharapkan.
c. Siswa adalah orang yang sengaja datang ke sekolah. Siswa yang
berkumpul di sekolah mempunyai bermacam-macam karakteristik
kepribadian, sehingga daya serap (pemahaman) siswa yang didapat
juga berbeda-beda dalam setiap materi pelajaran yang diberikan oleh
guru. Siswa mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sekaligus hasil
belajar yaitu pemahaman siswa.
d. Kegiatan Pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran meliputi
model, strategi, metode, dan media yang digunakan pada saat
pembelajaran serta evaluasi pembelajaran. Jika hal tersebut dipilih dan
digunakan secara tepat, maka akan mempengaruhi keberhasilan proses
belajar mengajar.
e. Bahan dan Alat Evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam
kurikulum yang sudah dipelajari siswa dalam rangka ulangan
(evaluasi). Alat-alat evaluasi yang digunakan meliputi: benar-salah
(true-false) dan pilihan ganda (multiple-choice), menjodohkan
(matching), melengkapi (completion), dan essay.
f. Suasana Evaluasi, jika keadaan kelas yang tenang, aman dan disiplin
pada materi ujian yang sedang berlangsung maka mempengaruhi
pemahaman berupa jawaban yang diberikan siswa.
B. Mata Pelajaran IPA 1. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam
(IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam,
science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. IPA
merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
ini.14
Ada tiga istilah yang terlibat dalam hal ini, yaitu “ilmu”,
“pengetahuan”, dan “ alam”. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
diketahui manusia. Dalam hidupnya, banyak sekali pengetahuan yang
dimiliki manusia. Pengetahuan tentang agama, pendidikan, kesehatan,
ekonomi, politik, sosial, dan alam sekitar adalah contoh pengetahuan yang
dimiliki manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam
semesta beserta isinya.15
Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh
secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dua sifat utama
ilmu adalah rasional, artinya masuk akal, logis, atau dapat diterima akal
sehat, dan objektif. Artinya, sesuai dengan objeknya, sesuai dengan
kenyataannya, atau sesuai dengan pengamatan. Dengan pengertian ini, IPA
dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat
kejadian-kejadian yang ada di alam ini.16
14 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (Jakarta: Permata Puri Media, 2011), 3. 15 Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistiyowati, Metodologi ..., 23.
Dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam melalui serangkaian cara yang
khusus yang disebut dengan metode ilmiah.
2. Ruang Lingkup IPA
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut :17
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan
dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi: cair, padat, dan gas.
c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya, dan pesawat sederhana.
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
3. Hakikat Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen
pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Tugas utama guru IPA
adalah melaksanakan proses pembelajaran IPA. Proses pembelajaran IPA
terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.18
Pada hakikatnya, IPA dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu segi produk,
proses, dan pengembangan sikap. Dalam belajar IPA terdapai tiga dimensi,
yakni proses, hasil (produk), dan pengembangan sikap. Ketiganya bersifat
saling terkait, sehingga guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
harus mengandung ketiga dimensi tersebut.19
a. IPA sebagai produk merupakan hasil upaya para perintis IPA terdahulu
dan umumnya berupa fakta, konsep teori, hukum, prosedur informasi
telah tersusun secara lengkap dan sistematis dalam bentuk buku,
dokumen dan film yang kesemuanya dapat dianggap sebagai body of
knowledge.20
b. IPA sebagai proses adalah proses untuk mendapatkan IPA yang
dilakukan melalui metode ilmiah. Pada anak-anak usia SD/MI, metode
ilmiah dapat dikembangkan secara bertahap, berkesinambungan,
sehingga harapannya anak-anak SD/MI mampu melakukan penelitian
secara sederhana.21 Tahapan pengembangannya disesuaikan dengan
tahapan metode ilmiah yang meliputi :
1) Melakukan pengamatan eksploratif yang memunculkan pertanyaan/
permasalahan.
2) Merumuskan masalah.
19 Agus Sugianto dkk., Pembelajaran IPA MI (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), 12. 20 Ibid., 12.
3) Mengumpulkan data melalui pengamatan maupun percobaan atau
eksperimen.
4) Membuat simpulan tentang jawaban masalah berdasarkan data.
c. IPA sebagai pengembangan sikap. Sikap ilmiah yang memungkinkan
dapat dikembangkan pada anak-anak usia SD/MI adalah: (1) Sikap
ingin tahu; (2) Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru; (3) Sikap
kerja sama; (4) Sikap tidak putus asa; (5) Sikap tidak berprasangka; (6)
Sikap mawas diri; (7) Sikap bertanggung jawab; (8) Sikap berpikir
bebas; (9) Sikap disiplin diri. Sikap ilmiah tersebut dapat
dikembangkan ketika siswa melakukan disuksi, percobaan, simulasi
atau kegiatan observasi lapangan.22
4. Materi Penggolongan Makhluk Hidup Penggolongan Hewan
Manusia melakukan penggolongan hewan dengan alasan tertentu.
Salah satu alasannya agar hewan-hewan tersebut mudah dipelajari. Dasar
yang digunakan untuk menggolongkan hewan yaitu persamaan ciri-ciri.23
a. Penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya
Berdasarkan tempat hidupnya, hewan digolongkan menjadi tiga
jenis, yaitu hewan darat, hewan air, dan hewan amfibi.24
22 Agus Sugianto dkk., Pembelajaran ..., 14.
23 Choiril Azmiyawati dkk., IPA 3 Salingtemas Untuk Kelas 3 SD/MI (Jakarta: PT Intan Pariwara,
2010), 22.
24 Teguh Purwantari dan Kartono, Ilmu Pengetahuan Alam 3 (Jakarta: PT Karya Mandiri Nusantara,
1) Hewan darat adalah hewan-hewan yang hidupnya di darat. Ayam,
anjing, kucing, sapi, termasuk hewan darat.
2) Hewan air adalah hewan yang hidup di air. Contoh dari hewan air
adalah segala jenis ikan.
3) Hewan amfibi adalah hewan yang hidup di air dan di darat.
[image:33.595.139.514.254.565.2]Contohnya buaya, katak dan salamander.
Gambar 2.1
Penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya b. Penggolongan hewan berdasarkan cara geraknya
Hewan yang bergerak dengan beberapa cara. Berdasarkan cara
geraknya, hewan dikelompokkan menjadi :25
1) Hewan yang berjalan dan berlari. Contoh hewan ini adalah kucing,
ayam, unta, harimau dan sapi.
2) Hewan yang melompat. Hewan ini melompat dengan
menggunakan dua kaki belakangnya. Contoh hewan yang bergerak
dengan melompat adalah kanguru, katak, kutu, kelinci.
3) Hewan yang berenang. Hewan ini berenang menggunakan sirip.
Contohnya adalah ikan, singa laut, cumi-cumi.
25 Dwi Suhartanti dkk., Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD Kelas III, (Jakarta: Mentari Pustaka,
4) Hewan yang terbang. Kelompok hewan ini terbang menggunakan
sayap. Sebagian besar unggas dapat terbang, yaitu berbagai jenis
burung.
5) Hewan yang melata. Hewan ini bergerak menggunakan tubuhnya,
ada juga yang bergerak dengan kakinya. Namun kakinya sangat
pendek dan hampir menyentuh tanah. Contoh hewan yang melata
[image:34.595.139.518.242.553.2]adalah cacing, siput, komodo, kadal, buaya dan ular.26
Gambar 2.2
Pengolongan hewan berdasarkan cara geraknya
c. Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya Berdasarkan cara perkembang biakannya hewan dikelompokkan
sebagai berikut :27
a) Hewan Bertelur (Ovipar). Kelompok hewan ini berkembang biak
dengan cara bertelur. Contoh ovipar yaitu ayam, itik, nyamuk,
kupu-kupu, dan ikan.
b) Hewan Beranak (Vivipar). Kelompok hewan ini berkembang biak
dengan cara beranak. Ciri hewan beranak yaitu induknya mengalami
proses melahirkan. Contoh hewan yang beranak yaitu sapi, kambing,
dan kucing.
c) Hewan Bertelur dan Beranak (Ovovivipar). Kelompok hewan ini
berkembang biak dengan cara bertelur dan beranak. Proses bertelur
dan beranak berlangsung secara berurutan. Ketika induk bertelur, telur
tidak langsung dikeluarkan dari perutnya. Di dalam perut, telur
mengalami perkembangan. Telur akhirnya menetas di dalam perut
induk. Setelah menetas, bayi dikeluarkan dari tubuh induknya.28
Contoh hewan yang berkembang biak dengan bertelur dan beranak
[image:35.595.140.509.254.538.2]yaitu ikan hiu, kadal, bunglon.
Gambar 2.3
Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembangbiaknya
d. Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
Hewan menyukai jenis makanan tertentu. Ada hewan yang
makanannya berupa daun-daun. Daun-daun ini berasal dari tumbuhan.
Ada hewan yang makannya berupa daging atau hewan lain. Ada pula
hewan yang makannya berasal dari tumbuhan dan hewan.
1) Hewan Herbivora adalah kelompok hewan yang makananya berupa
tumbuh-tumbuhan.29 Hewan herbivora ini memiliki gigi seri dan gigi
taring yang cenderung rata serta gigi geraham yang yang besar juga
bergerigi. Contoh hewan herbivora adalah kambing, kelinci, kerbau,
kuda, gajah.
2) Hewan Karnivora adalah kelompok hewan yang makanannya berupa
hewan. Hewan karnivora memiliki bentuk tubuh yang sesuai untuk
berburu dan memakan daging, memiliki gigi yang kuat dan tajam
untuk berburu, menerkam, mencengkeram, dan memakan
mangsanya. Hewan karnivora memiliki gigi taring dan gigi geraham
yang besar dan tajam untuk mengoyak mangsanya. Selain itu, hewan
ini juga memiliki cakar yang besar dan tajam. Pada burung
pemangsa, memiliki paruh yang besar, melengkung dan tajam.
Contoh karnivora adalah harimau, singa, serigala, burung hantu,
macan tutul, ikan hiu.30
3) Hewan Omnivora adalah kelompok hewan yang makanannya bisa
tumbuhan maupun hewan. Mereka memakan segala, mulai dari
buah-buahan, dedaunan, daging, serangga, dan lain-lain. Gigi seri
omnivora biasanya besar dengan dasar rata, gigi taringnya cukup
tajam untuk mengoyak daging, dan gigi gerahamnya besar dan
bergerigi. Contoh hewan herbivora adalah tikus, ayam, monyet,
[image:37.595.138.511.169.572.2]tupai.
Gambar 2.4
Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
e. Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya
Penutup tubuh hewan memiliki fungsi sebagai pelindung dari cuaca
panas ataupun dingin dan juga untuk melindungi diri dari musuhnya.
Bulu, rambut dan sisik termasuk penutup hewan.31 Berdasarkan penutup
tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :32
1) Hewan bersisik. Golongan hewan ini seluruh tubuhnya ditutupi oleh
sisik. Contoh hewan bersisik yaitu ikan, ular, dan kadal.
2) Hewan Berbulu. Golongan hewan ini seluruh tubuhnya tertutupi
oleh bulu. Contoh hewan berbulu yaitu ayam, itik, dan burung.
3) Hewan berambut. Golongan hewan ini seluruh tubuhnya tertutupi
oleh rambut. Contoh hewan berambut yaitu kucing, beruang, dan
monyet.
31 S. Rositawaty dan Aris Muharam, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (Surabaya: PT JePe
Press Media Utama, 2008), 25.
Gambar 2.5
Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya
f. Penggolongan hewan berdasarkan Cara Bernafas
Hewan bernafas dengan cara yang bermacam-macam. Berikut ini
merupakan penggolongan hewan berdasarkan cara bernafasnya.
1) Hewan yang bernafas menggunakan paru-paru, misalnya ayam,
tikus, paus dan anjing.
2) Hewan yang bernafas menggunakan insang, misalnya ikan.
3) Hewan yang bernafas menggunakan kulit, misalnya cacing tanah.
4) Hewan yang bernafas menggunakan trakea, misalnya serangga.
5) Hewan yang bernafas menggunakan paru-paru dan kulit adalah
katak.
``
Gambar 2.6
Penggolongan hewan berdasarkan cara bernafasnya C. Strategi Identitas Korporat
1. Pengertian Strategi
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dala suatu sistem
mencapai tujuan umum pembelajaran yang melukisan prosedur yang
sistematis dalam membantu usaha belajar siswa, mengorganisasikan
pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.33
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal. Jadi,
dengan demikian dapat diartikan bahwa strategi sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.34
Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian di atas. Pertama,
strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/
kekuatan dalam pembelajaran. Ini berati penyusunan suatu strategi baru
sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.
Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari
semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan
demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan
berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya
pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu
33 Etin Solihatin, Strategi ... , 4.
34 Wina Sanjaya, Srategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana
dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab
tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.35
Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi
pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau
digunakan oleh guru dalam rangka membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada
prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga
pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa.36
2. Komponen Strategi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksonal yang mengacu pada
seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai tujuan. Selaku suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu
komponen, antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan
evaluasi.37
a. Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru
merupakan faktor yang terpenting. Di tangan gurulah sebenarnya letak
keberhasilan pembelajaran.
35 Wina Sanjaya, Srategi ..., 4.
b. Siswa merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk
mengembangkan potensi kemapuan menjadi nyata untuk mencapai
tujuan belajar.
c. Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan
strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran. Untuk itu, dalam
strategi pembelajaran, penentuan tujuan merupakan komponen yang
pertama kali harus dipilih oleh guru, karena tujuan pembelajaran
merupakan target yang dicapai dalam pembelajaran.
d. Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan
dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tuntutan masyarakat.
e. Kegiatan pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
optimal, maka dalam menentukan strategi pembelajaran perlu
dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
standar proses pembelajaran.
f. Metode adalah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
g. Alat memiliki fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. Alat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu alat verbal dan alat nonverbal. Alat
Sedangkan alat nonverbal dapat berupa kerangka manusia, papan tulis,
dan lain-lain.
h. Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat atau rujukan dimana bahan pembelajaran tersebut bisa
diperoleh.
i. Evaluasi merupakan komponen yang berfungsi ntuk mengetahui
apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, juga bisa
berfungsi sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi yang telah
ditetapkan.
3. Strategi Identitas Korporat
Strategi Identitas Korporat merupakan cara siswa belajar secara
berkelompok yang dilakukan untuk membahas satu materi pembelajaran
dan mengerjakan tugas yang diberikan.38
Penerapan dalam strategi identitas korporat ini adalah dengan
membentuk siswa dalam kelompok-kelompok. Pembentukan kelompok
yang dilakukan dalam strategi ini adalah pengelompokan secara heterogen
yang dibentuk berdasarkan tingkat kemampuan akademiknya, yakni siswa
yang memiliki kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah.
Dalam penerapan strategi identitas korporat ini, dapat melalui beberapa
langah berikut ini :39
a. Atur kelas menjadi kelompok dengan berbagai kemampuan dengan
enam anggota, misalnya. Kelompok tersebut harus dipilih secara
hati-hati sehingga terdiri dari siswa dengan kemampuan berbeda-beda.
b. Dalam tiap kelompok, anggota harus duduk sehingga mereka semua
dapat dengan mudah saling melihat dan mendengarkan.
c. Anggota kelompok diharapkan saling mendukung sehingga semua
siswa memahami seluruh materi yang mereka pelajari. Tanggung
jawabnya dibagi. Mereka yang mengalami kesulitan dengan instruksi
atau konsep tertentu diharapkan bertanya kepada yang telah paham.
Mereka yang paham diharapkan mencari tahu bahwa yang lain juga
mengerti, dan jika tidak menawarkan bantuan. Jika siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan dari guru, dapat ditanyakan kepada guru.
d. Guru dapat menghampiri anggota mana pun setiap saat untuk
menanyakan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang materi yang
telah dibahas. Jika jawaban tidak akurat atau bahkan setengah akurat,
maka kelompok tersebut belum memenuhi tugasnya.
e. Ini tidak berarti bahwa setiap orang harus bekerja dengan kecepatan
yang sama atau bahkan mengerjakan materi yang sama dalam
39 Paul Ginnis, Trik &Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas
kelompok. Ide bagus untuk membuat kelompok yang cukup besar
sehingga permintaan tolong tidak selalu ditujukan kepada orang yang
sama.
Strategi identitas korporat ini sesuai dengan materi penggolongan
makhluk hidup dan siswa kelas III MI Darussalam. Hal itu disebabkan
karena siswa tidak hanya mendapatkan materi dari guru saja, namun siswa
akan lebih banyak mendapatkan pemahaman materi dari penjelasan siswa
yang sudah paham.
4. Kelebihan Strategi Identitas Korporat
Strategi Identitas Korporat termasuk ke dalam bentuk pembelajaran
kelompok. Pembelajaran dengan berkelompok memiliki begitu banyak
keunggulan, diantaranya adalah:40
a. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.
b. Mengembangkan kegembiraan dalam belajar yang sejati.
c. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterapilan,
informasi, perilaku sosial dan pandangan.
d. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan
komitmen.
e. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.
f. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan egois.
g. Menghilangkan sisa dari penderitaan akibat kesendirian atau
keterasingan dan sebagainya.
5. Kekurangan Strategi Identitas Korporat
Di samping memiliki kelebihan, dalam pembelajaran kelompok juga
memiliki kekurangan sebagai berikut: 41
a. Siswa tida bisa menjaga ketenangan dalam proses pembelajaran.
b. Siswa tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan secara maksimal.
c. Siswa yang kurang bisa berinteraksi merasa kesulitan dalam proses
pembelajaran.
d. Siswa sulit dikontrol oleh guru.
41
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK)
atau dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), dari
nama tersebut, sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu
sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Terdapat tiga kata yang
terkandung di dalam PTK, yakni :42
1. Penelitian: Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan: Menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu.
3. Kelas: Sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula.
Dapat dikatakan pula bahwa penelitian tindakan kelas adalah proses
pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam
upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai
tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh
dari perlakuan tersebut.43 PTK bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar.44
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, metode penelitian mengacu
pada model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus, terdapat
empat tahapan, yakni 1) Tahap Perencanaan (Planning), 2) Tahap Tindakan
(Acting), 3) Tahap Observasi (Observing), 4) Tahap Refleksi (Reflecting).45
Sebelum masuk ke siklus I, terlebih dahulu melakukan tindakan berupa
identifikasi masalah. Pada siklus II, refleksi yang sudah dilakukan di siklus I,
digunakan pada perencanaan siklus II guna memperbaiki pembelajaran agar
[image:47.595.129.508.264.666.2]lebih efektif.
Gambar 3.1
Pola Siklus Model Kurt Lewin
43 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), 26. 44 Ibid., 33.
Pola pelaksanaan PTK disini adalah pola kolaboratif, inisiatif untuk
melakukan PTK tidak dari guru, akan tetapi dari pihak luar yang berkeinginan
untuk memecahkan masalah pembelajaran.46 Peneliti melakukan kolaboratif
dengan guru kelas III MI Darussalam Sidoarjo, peneliti terlibat langsung dalam
merancang penelitian, merencanakan tindakan, melakukan tindakan, observasi,
refleksi, dan melaporkan penelitian. Peran guru kelas III dalam penelitian ini
adalah sebagai peneliti, pengumpulan data, penganalisis, dan perefleksi.
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Darussalam Gagang Balongbendo
Sidoarjo, yang beralamat di Jl. Sumber Jati Gagangkepuhsari,
Balongbendo, Sidoarjo.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2016.
Waktu penelitian mengacu pada kalender akademik madrasah. Karena
PTK memerlukan beberapa siklus.
2. Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo
tahun pelajaran 2016-2017 dengan jumlah 11 siswa yang terdiri dari 5
siswa dan 6 siswi. Kurikulum yang digunakan pada mata pelajaran IPA
kelas III ini adalah KTSP. Kompetensi dasar yang digunakan adalah 1.2
Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana. Objek yang diteliti
adalah pemahaman siswa terhadap materi penggolongan makhluk hidup
mata pelajaran IPA pada siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo melalui
strategi identitas korporat.
C. Variabel yang Diselidiki
Dalam penelitian tindakan kelas ini, variabel-variabel yang diselidiki
adalah sebagai berikut :
1. Variabel Input : Siswa kelas III MI Darussalam Gagang
Balongbendo, Sidoarjo tahun ajaran 2016-2017.
2. Variabel Proses : Penggunaan Strategi Identitas Korporat
3. Variabel Output : Peningkatan pemahaman materi penggolongan
makhluk hidup mata pelajaran IPA
D. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model dari Kurt Lewin,
sehingga terdapat empat tahapan pada masing-masing siklus. Empat tahap
tersebut adalah tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap pertama, yang dilakukan oleh peneliti adalah
menganalisis masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran serta
mencari obat untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan yang
dilakukan peneliti pada tahap ini adalah :
1) Menetapkan indikator ketercapaian pemahaman materi
penggolongan mahluk hidup mata pelajaran IPA dengan mengacu
pada standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
memasukkan strategi identitas korporat dalam kegiatan inti.
3) Menyiapkan soal lembar evaluasi siswa sebagai penilaian dari
pemahaman siswa.
4) Membuat format penilaian.
5) Menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan
dalam penelitian tindakan kelas, sebagai berikut:
a) Lembar observasi aktivitas guru dalam mengelola proses
pembelajaran di dalam kelas sesuai yang telah direncanakan di
dalam RPP dengan strategi identitas korporat pada materi
penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA.
b) Lembar Observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
b. Tindakan
Pada tahap ini, RPP yang sudah disusun oleh peneliti pada tahap
perencanaan, diterapkan pada siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo.
Langkah-langkah penerapan RPP tersebut adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
a) Guru memberi salam
b) Guru menanyakan kabar siswa.
c) Guru melakukan presensi siswa.
d) Guru melakukan motivasi melalui tepuk.
Tepuk jari satu, tepuk jari dua, tepuk jari tiga,
jari empat, jari lima.
Tepuk jari lima, bisa bunyi semua.
Ayo kawan-kawan kita belajar bersama.
Mari kawan-kawan kita berdoa bersama.
Bismillahirrahmanirrahiim...
e) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab.
“Siapa yang pernah melihat sapi atau kambing yang sedang
makan?, Sapi itu makannya apa ya Nak?, Kalau kambing itu
makan apa Nak?”
2) Kegiatan Inti (± 50 menit)
a) Eksplorasi
(1) Siswa melakukan tanya jawab bersama dengan guru untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa. Misalnya, tahukah
kalian hewan singa itu makannya apa?
(2) Siswa dibagi ke dalam tiga kelompok, yang mana
kelompok satu dan dua terdiri dari 4 siswa dan kelompok
tiga terdiri dari 3 siswa. Masing-masing kelompok minimal
harus terdiri dari satu siswa yang memiliki nilai akademik
tinggi. (Langkah 1)
(3) Siswa duduk melingkar agar anggota kelompok dapat
saling memperhatikan dan mendengarkan. (Langkah 2)
(4) Siswa membaca buku paket IPA kelas III terkait materi
penggolongan hewan.
(5) Masing-masing kelompok mempelajari materi dengan cara
berdiskusi. Jika ada siswa yang belum paham terhadap
materi, bisa ditanyakan kepada siswa yang sudah paham.
Namun jika anggota kelompok tidak bisa menjawab, bisa
ditanyakan kepada guru. (Langkah 3)
(6) Siswa mendapatkan penguatan dari guru setelah berdiskusi
b) Elaborasi
(1) Siswa mengerjakan LK individu
c) Konfirmasi
(1) Siwa mendapat penguatan terhadap materi yang telah
dipelajari.
3) Kegiatan Penutup (± 10 menit)
a) Siswa merefleksikan pembelajaran hari ini dengan
bersama-sama menyimpulkan pembelajaran hari ini dan menjawab
pertanyaan yang diajukan guru.
Hari ini, kita belajar mengenai apa saja Nak?
b) Guru menyampaikan pesan moral bahwa bagi yang punya
hewan peliharaan, harus selalu dirawat, diberi makanan, diberi
tempat tinggal yang bersih agar hewan peliharaan kita tidak
sakit.
c) Siswa dan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
membaca hamdalah dan mengakhiri pertemuan dengan ucapan
salam.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti dibantu dengan guru melakukan
pengumpulan data proses yang berupa lembar observasi guru dan siswa
selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan
diolah dan dianalisis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
lembar pengamatan saat proses belajar mengajar berlangsung.
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran. Serta digunakan untuk mengetahui aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam proses observasi dikumpulkan serta
dianalisis. Dari analisis tersebut, peneliti melakukan refleksi apakah
srategi identitas korporatdapat meningkatkan pemahaman pada materi
penggolongan makhuk hidup mata pelajaran IPA siswa kelas III MI
Darussalam Sidoarjo. Setelah tindakan yang sudah dilakukan pada
siklus I, guru dan peneliti melakukan diskusi untuk membahas
kendala-kendala maupun hasil dari tindakan secara keseluruhan mulai dari awal
proses perencanaan sampai refleksi.
Jika pada siklus I belum menunjukkan peningkatan pemahaman,
maka perlu diadakan suatu tindakan lagi, sehingga peneliti melanjutkan
pada siklus II dengan membuat proses belajar mengajar lebih menarik.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Melakukan refleksi dan analisis bersama antara guru dengan
peneliti terhadap peningkatan pemahaman materi penggolongan
2) Mengidentifikasi kendala yang ada pada siklus I.
3) Menganalisa dan mencari solusi pemecahan masalah, yaitu
mengganti soal yang ada pada siklus I dengan bobot soal yang sama
dan penggunaan media.
b. Tindakan
Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan perbaikan sesuai
dengan yang direncanakan dalam RPP. Pada pelaksanaannya, peneliti
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran IPA kelas III MI Darussalam
Sidoarjo. Peneliti menerapkan strategi identitas korporat berdasarkan
pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.
c. Observasi
Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta
menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah aktivitas guru dan
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
Observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran adalah
kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam mengelolah proses
pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan strategi identitas
korporat pada materi penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA
dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru yang telah
Sedangkan obsevasi aktivitas siswa adalah aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh
peneliti dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang
telah disusun oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dan siklus
II serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan
strategi identitas korporat dalam peningkatan pemahaman materi
penggolongan mahkluk hidup mata pelajaran IPA pada siswa kelas III
MI Darussalam Sidoarjo.
E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data
Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini meliputi :
a. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang pemahaman penggolongan
makhluk hidup serta nilai pemahaman siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
b. Guru
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan strategi identitas
korporat dalam meningkatkan pemahaman materi penggolongan
makhluk hidup mata pelajaran IPA pada siswa kelas III MI Darussalam
2. Cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menunjukkan mengenai proses peneliti
untuk memperoleh data. Adapun pengumpulan data yang diperoleh untuk
mengumpulkan data ini, peneliti menggunakan teknik antara lain :
a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang alami, dimana semua orang
melakukannya, baik secara sadar maupun tidak sadar di dalam
kehidupan sehari-hari.47 Observasi merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu.48
Pada tabel observasi aktivitas guru selama proses belajar mengajar
berlangung pada siklus I terdapat beberapa aspek yang diamati dengan
pemberian nilai sesuai kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti,
yaitu skor 1 jika aktivitas guru sangat kurang, skor 2 jika aktivitas guru
kurang, nilai 3 jika aktivitas guru baik, dan nilai 4 jika aktivitas guru
sangat baik.
Tabel 3.1
Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No. Uraian Kegiatan Skor Nilai
1 2 3 4
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan
salam.
b. Guru menanyakan kabar
siswa.
c. Guru melakukan
motivasi melalui tepuk.
d. Guru melakukan
apersepsi.
e. Guru menuliskan tema
pembelajaran di papan tulis.
f. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti
a. Guru melakukan tanya
jawab untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.
b. Guru membagi kelas
menjadi 3 kelompok secara heterogen.
c. Guru membimbing siswa
untuk duduk dengan pola melingkar.
d. Guru meminta siswa
untuk membaca materi.
e. Guru mengawasi
jalannya diskusi.
f. Guru memberikan
penguatan setelah siswa berdiskusi.
g. Guru membagikan
Lembar Keja sebagai evaluasi.
a. Guru merefleksikan pembelajaran.
b. Guru menyimpulkan
pembelajaran.
c. Guru menyampaikan
pesan moral terkait materi.
d. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan mengucapkan salam. Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Nilai akhir aktivitas guru
Adapun tabel observasi aktivitas guru dalam siklus II di bawah ini
dengan penetapan nilai sesuai kriteria adalah, skor 1 jika aktivitas guru
sangat kurang, skor 2 jika aktivitas guru kurang, nilai 3 jika aktivitas
[image:59.595.138.511.110.673.2]guru baik, dan nilai 4 jika aktivitas guru sangat baik
Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No. Uraian Kegiatan Skor Nilai
1 2 3 4
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan
salam.
b. Guru menanyakan kabar
siswa.
c. Guru melakukan motivasi
melalui tepuk.
d. Guru melakukan
apersepsi.
e. Guru menuliskan tema
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
a.Guru melakukan tanya
jawab untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.
b.Guru membagi kelas
menjadi 3 kelompok secara heterogen.
c.Guru membimbing siswa
untuk duduk dengan pola melingkar.
d.Guru meminta siswa
untuk membaca materi.
e.Guru mengawasi jalannya
diskusi.
f. Guru memberikan
penguatan setelah siswa berdiskusi.
g.Guru membagikan
Lembar Keja sebagai evaluasi.
3. Kegiatan Penutup
a.Guru merefleksikan
pembelajaran.
b.Guru menyimpulkan
pembelajaran.
c.Guru menyampaikan
pesan moral terkait materi.
d.Guru mengakhiri
pembelajaran dengan mengucapkan salam. Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Nilai akhir aktivitas guru
Selain observasi aktivitas guru, aktivitas siswa selama proses
kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti, yaitu skor 1 jika aktivitas
siswa sangat kurang, skor 2 jika aktivitas siswa kurang, nilai 3 jika
[image:61.595.136.508.199.685.2]aktivitas siswa baik, dan nilai 4 jika aktivitas siswa sangat baik.
Tabel 3.3
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No. Indikator/ Aspek yang
Diamati
Skor
Nilai
1 2 3 4
1. Siswa merespon apersepsi/
motivasi yang diberikan oleh guru.
2. Siswa mendengarkan saat
tujua pembelajaran disampaikan.
3. Siswa memusatkan
perhatian pada materi
“Penggolongan Hewan”.
4. Siswa antusias dalam
kegiatan tanya jawab.
5. Siswa dapat membentuk
kelompok dan duduk dengan pola melingkar.
6. Siswa mebaca materi
dengan tenang.
7. Siswa berdiskusi mengenai
materi yang belum dipahami.
8. Siswa memperhatikan guru
ketika memberikan penguatan setelah diskusi.
9. Siswa mengerjakan
evaluasi berupan Lembar Keja individu.
10. Siswa refleksi terhadap pembelajaran.
12. Siswa memperhatikan pesan moral tekait materi yang disampaikan guru.
13. Siswa menjawab salam dari guru.
Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Nilai akhir aktivitas siswa
Selain pada siklus I, aktivitas siswa pada siklus II juga diobservasi.
Terdapat beberapa aspek yang harus diobservasi pada aktivitas siswa,
dengan nilai sesuai kriteri yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut, skor 1 jika aktivitas siswa sangat kurang, skor 2 jika aktivitas
siswa kurang, nilai 3 jika aktivitas siswa baik, dan nilai 4 jika aktivitas
[image:62.595.139.511.117.707.2]siswa sangat baik.
Tabel 3.4
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No. Indikator/ Aspek yang
Diamati
Skor
Nilai
1 2 3 4
1. Siswa merespon apersepsi/
motivasi yang diberikan oleh guru.
2. Siswa mendengarkan saat
tujua pembelajaran disampaikan.
3. Siswa memusatkan
perhatian pada materi
“Penggolongan Hewan”.
4. Siswa antusias dalam
kegiatan tanya jawab.
5. Siswa dapat membentuk
kelompok dan duduk dengan pola melingkar.
6. Siswa mebaca materi
7. Siswa berdiskusi mengenai materi yang belum
dipahami.
8. Siswa memperhatikan guru
ketika memberikan penguatan setelah diskusi.
9. Siswa mengerjakan
evaluasi berupan Lembar Keja individu.
10. Siswa refleksi terhadap pembelajaran.
11. Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru.
12. Siswa memperhatikan pesan moral tekait materi yang disampaikan guru.
13. Siswa menjawab salam dari guru.
Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Nilai akhir aktivitas siswa
b. Wawancara
Teknik wawancara adalah pertemuan langsung yang direncanakan
antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk saling bertukar
pikiran, guna memberikan atau menerima informasi tertentu yang
diperlukan untuk penelitian. Teknik wawancara ini dalam penelitian
tindakan kelas dilakukan oleh para guru, dengan tujuan agar mereka
dapat menakar pemahaman sesama guru, para siswa, maupun orang
yang mengalami langsung proses penelitian.49
49 Sukardi, Metode Penelitian Tindakan Kelas: Implementasi dan Pengembangannya (Jakarta: PT
Teknik pengumpulan data melalui wawancara pada penelitian ini
ditujukan kepada guru. Adapun daftar pertanyaan yang diajukan dalam
wawancara adalah sebagai berikut :
1) Apakah materi penggolongan makhluk hidup sudah diajarkan ?
2) Bagaimana respon siswa ketika materi penggolongan makhluk
hidup diajarkan ?
3) Bagaimana nilai pemahaman siswa terhadap materi penggolongan
makhluk hidup?
4) Apakah ada masalah yang dihadapi ketika mengajarkan materi
penggolongan makhluk hidup? Jika ada, masalah apa yang
dihadapi ?
5) Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada?
c. Tes
Teknik tes adalah cara yang dipergunakan atau prosedur yang
ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas
sehingga dapat diketahui atau dinilai tingkah laku dari subyek yang
dinilai. Tes merupakan suatu teknik yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dijawab
oleh siswa.50
Teknik tes yang digunakan untuk mengetahui dan mengu