BUPATI KUNINGAN
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 64 TAHUN 2012
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN
BUPATI KUNINGAN,
Menimbang :
a.
bahwa dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di bidang pencatatan sipil agar lebih mudah, cepat, sederhana, efektif dan efisien serta kepastian proses pelayanan, maka perlu mengatur Standar Operasional Prosedur sebagai langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam menyelesaikan kegiatan dan melaksanakan kebijakan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kuningan;b.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kuningan; Mengingat :1.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang PembentukanDaerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);
2.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019);3.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);4.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674);7.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4847);9.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071);10.
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 12,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3050);11.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman,Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);12.
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);13.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);14.
Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;15.
Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 98);16.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Daerah;17.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik;18.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;19.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;20.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2011(Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2011 Seri D Nomor 58, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 58 Tahun 2011 Seri D);21.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 13 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Kuningan (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 98 Tahun 2009 Seri E,Tambahan Lambaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12);22.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 18 Tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Kuningan (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2009 Seri E Nomor 103,Tambahan Lambaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 116 Tahun 2009);23.
Peraturan Bupati Kuningan Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;Kabupaten Kuningan Nomor 99 Tahun 2008);
25.
Peraturan Bupati Kuningan Nomor 47 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Berita Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2008 Nomor 116);26.
Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan (Berita Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2012 Nomor 22).MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUNINGAN TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG PENCATATAN SIPIL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan; 1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan; 3. Bupati adalah Bupati Kuningan;
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Kuningan;
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD, adalah DPRD Kabupaten Kuningan;
6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Kuningan; 7. Peraturan adalah Peraturan Bupati Kuningan;
8. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam Penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan dan Satuan Polisi Pamong Praja serta Lembaga Lain;
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kuningan;
10. Kepala SKPD adalah Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;
11.Instansi Pelaksana adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang bertugas menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Kuningan
12. Prosedur adalah langkah-langkah maupun tahapan mekanisme yang harus diikuti oleh seluruh unit organisasi untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan;
13. Kegiatan adalah penjabaran dari fungsi dan rincian tugas untuk mencapai hasil kerja tertentu, sesuai dengan langkah-langkah kerja yang telah ditentukan dalam Standar Operasional Prosedur;
14. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan;
15. Penduduk adalah WNI dan Orang Asing yang masuk secara sah serta bertempat tinggal di daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;
otentik yang dihasilkan dari Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;
17. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain;
18. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat KTP adalah bukti diri sebagai legitimasi penduduk yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten yang berlaku di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 19. Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat KK adalah kartu indentitas
keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta karakteristikanggota keluarga;
20. Kepala Keluarga adalah :
a. Orang yang bertempat tinggal dengan orang lain baik mempunyai hubungan darah maupun tidak, yang bertanggungn jawab terhadap keluarga;
b. Orang yang bertempat tinggal seorang diri, atau
c. Kepala Kesatrian, Asrama, Rumah yatim piatu, dan lain-lain dimana beberapa orang bertempat tinggal;
21. Warga Negara Indonesia yang selanjutnya disingkat WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang-orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai Warga Negara Indonesia;
22. Warga Negara Asing yang selanjutnya disingkat WNA disebut Orang asing adalah orang bukan Warga Negara Indonesia;
23. Petugas Registrasi adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan Peristiwa Kependudukan, Peristiwa Penting, pengelolaan dan penyajian Data Kependudukan di Desa/Kelurahan;
24. Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat dan dijaga kebenaran, serta dilindungi kerahasiaannya;
25. Pencatatan Sipil adalah pecatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang pada Register Pencatatan Sipil oleh pemerintah Kabupaten; 26. Akta Pencatatan Sipil adalah Akta yang diterbitkan oleh Instansi
Pelaksana yang merupakan alat bukti otentik mengenai kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian dan pengakuan anak;
27. Kutipan Akta Catatan Sipil adalah Kutipan dari Akta-akta Pencatatan Sipil yang diberikan kepada penduduk atau penduduk asing;
28. Pejabat Pencatatan Sipil adalah pejabat yang melakukan pencatatan peristiwa penting yang dialami seseorang pada Instansi Pelaksana yang pengangkatannya didasarkan pada Peraturan Perundang-undangan; 29. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami seseorang meliputi
kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama, perubahan status kewarganegaraan, pembatalan perkawinan, pembatalan perceraian dan pembatalan akta;
30. Pengakuan Anak adalah pengakuan secara hukum dari seseorang Bapak terhadap anaknya yang lahir diluar ikatan perkawinan yang sah atas persetujuan ibu kandung anak tersebut;
31. Pengesahan anak adalah pengesahan status hukum seorang anak yang lahir diluar ikatan perkawinan yang sah,menjadi anak sah sepasang suami isteri;
33. Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan; 34. Retribusi Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Akta Pencatatan
Sipil yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas pelayanan administrasi kependudukan dan atau akta catatan sipil yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud penyusunan SOP Penyelenggaraan Pelayanan ini sebagai pedoman bagi seluruh pegawai dalam menunjang aktifitasnya untuk dapat bekerja sebagai penyelenggara pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Kuningan.
Pasal 3
SOP Bidang Pelayanan Dokumen dan Pencatatan Sipil bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat secara lebih mudah, cepat, sederhana, efektif dan efisien, serta terjangkau.
BAB III
RUANG LINGKUP, PENYELENGGARAAN DAN JENIS PELAYANAN
Bagian Kesatu Ruang Lingkup
Pasal 4
Ruang lingkup SOP Bidang Pencatatan Sipil meliputi : a. Pelayanan Pencatatan produk/akta catatan sipil; b. Pengarsipan/dokumentasi produk/akta catatan sipil.
Bagian Kedua Penyelenggaraan
Pasal 5
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyelenggarakan pelayanan dokumen dan pencatatan sipil berdasarkan pelimpahan sebagian urusan dari Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga Jenis Pelayanan
Pasal 6
Jenis-jenis Pelayanan yang diberikan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil meliputi :
1. Pelayanan Pencatatan Biodata Penduduk;; 2. Pelayanan Penerbitan KK;
3. Pelayanan Penerbitan KTP;
12. Pelayanan Penerbitan Kutipan Akta Perubahan.
BAB IV
PROSEDUR PELAYANAN Bagian Kesatu Standar Pelayanan
Pasal 7
(1) Standar Pelayanan Bidang Pelayanan Dokumen dan Pencatatan Sipil meliputi :
a. Jenis Kegiatan; b. Dasar Hukum; c. Klasifikasi / sasaran; d. Persyaratan;
e. Biaya;
f. Waktu Pelaksanaan; g. Formulir Pelayanan; h. Sarana dan Prasarana.
(2) Diagram alur (flow chart) SOP menggunakan simbol-simbol yang menggambarkan urutan langkah kerja secara sistematis, aliran dokumen, dan tahapan mekanisme kerja sebagaimana tercantum dalam lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Jenis formulir pelayanan SOP tercantum dalam lampiran, merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedua
Sarana dan Prasarana Pelayanan
Pasal 8
Sarana dan Prasana Pelayanan merupakan peralatan yang mendukung program penyelenggaraan SOP Bidang Pelayanan Dokumen dan Pencatatan Sipil di Lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Bagian Ketiga Sumber Daya Manusia
Pasal 9
Sumber Daya Manusia penyelenggara pelayanan dokumen dan pencatatan sipil yaitu Pegawai di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
BAB V
EVALUASI DAN PELAPORAN Bagian Kesatu
Evaluasi
Pasal 10
(1) Evaluasi pelaksanaan SOP bidang pelayanan dokumen dan pencatatan sipil dilaksanakan oleh Bupati melalui pejabat yang ditunjuk.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap : a. Kinerja pegawai dalam melayani masyarakat;
c. Rencana penyelenggaraan pelayanan; d. Indeks Kepuasan Masyarakat.
Bagian Kedua Pelaporan
Pasal 11
(1) Pelaporan penyelenggaraan SOP bidang pelayanan dokumen dan pencatatan sipil dilakukan setiap 6 (enam) bulan dalam satu tahun berjalan;
(2) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil membuat laporan kepada Bupati;
(3) Laporan penyelenggaraan SOP bidang pencatatan sipil sekurang-kurangnya memuat:
a. Gambaran umum penyelenggaraan pelayanan; b. Rencana kerja;
c. Organisasi;
d. Kinerja pelayanan pada masyarakat; e. Laporan keuangan.
(4) Tata cara dan sistematika pelaporan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 12
(1) Pembinaan teknis merupakan upaya pembinaan yang dilakukan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah;
(2) Pengawasan teknis dilakukan secara berkala dan insindental oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai dengan kebutuhan; (3) Mekanisme pengawasan dilakukan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
(4) Selain pengawasan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan pengawasan fungsional oleh Inspektorat Kabupaten Kuningan; (5) Pengawasan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Pasal 14
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan.
Ditetapkan di Kuningan
Pada tanggal 20 Desember 2012
BUPATI KUNINGAN,
Cap Ttd
AANG HAMID SUGANDA
Diundangkan di Kuningan
Pada tanggal 21 Desember 2012
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KUNINGAN,
Cap Ttd
YOSEP SETIAWAN
BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012 NOMOR 104
Salinan ini sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA
KABUPATEN KUNINGAN
ANDI JUHANDI, SH Pembina