No. 9/6/DPM Jakarta, 26 Maret 2007
SURAT EDARAN Kepada
SEMUA BANK UMUM
Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No.8/4/DPM Tanggal 7 Februari 2006 perihal Transaksi Perdagangan Sertifikat Bank Indonesia Secara Repurchase Agreement (Repo) Dengan Bank Indonesia Di Pasar Sekunder
2
mengubah beberapa butir ketentuan dalam Surat Edaran Nomor 8/4/DPM tanggal 7 Februari 2006 perihal Transaksi Perdagangan Sertifikat Bank Indonesia Secara Repurchase Agreement (Repo) Dengan Bank Indonesia Di Pasar Sekunder,
sebagai berikut:
1. Ketentuan butir II.4. diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
4. Suku bunga transaksi SBI repo (Repo Rate) ditetapkan sebesar BI-Rate yang berlaku pada hari transaksi ditambah 300 (tiga ratus) basis points. 2. Ketentuan butir II.5. diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
5. Transaksi SBI Repo menggunakan metode bunga dibayar di belakang (simple interest) dengan perhitungan jumlah hari berdasarkan hari kalender.
3. Ketentuan butir III.2. diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
2. Bank Indonesia – Direktorat Pengelolaan Moneter (DPM) cq. Biro Operasi Moneter (BOpM) mengumumkan suku bunga SBI Repo (Repo rate) yang berlaku melalui BI-SSSS dan/atau PIPU paling lambat sebelum waktu pengajuan transaksi (window time) SBI Repo dibuka (T+0).
4. Ketentuan butir III.4. diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
4. Selama window time SBI Repo, Bank mengajukan transaksi secara langsung melalui BI-SSSS dengan mencantumkan antara lain nominal transaksi, seri SBI yang direpokan, dan jangka waktu repo.
5. Di antara butir III.4. dan butir III.5. disisipkan 1 (satu) butir, yakni butir III.4.A, yang berbunyi sebagai berikut:
4.A. Berdasarkan pengajuan SBI Repo sebagaimana angka 4 di atas, BI-SSSS secara otomatis menghitung harga SBI dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga penjualan SBI secara Repo (first leg) dihitung dengan rumus:
3
Harga Nilai Nominal × 360 hari
penjualan = --- SBI (first leg) 360 + {(RRT) × (sisa jangka waktu SBI)} dimana:
1) RRT adalah rata-rata tertimbang tingkat diskonto yang terjadi pada waktu penerbitan SBI yang direpokan;
2) Sisa jangka waktu SBI dihitung dari tanggal pengajuan transaksi repo sampai dengan tanggal jatuh waktu SBI (maturity date). b. Harga pembelian kembali SBI Repo jatuh waktu (second leg)
dihitung dengan rumus simple interest: Harga
pembelian kembali (second leg)
=
Harga penjualan
SBI (first leg)
(Repo Rate × jangka waktu Repo) × 1 + --- 360
Contoh perhitungan transaksi SBI Repo dapat dilihat pada Lampiran sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Ketentuan dalam Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 26 Maret 2007. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Demikian agar Saudara maklum.
BANK INDONESIA,
EDDY SULAEMAN YUSUF