• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR P-23/BC/2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR P-23/BC/2007"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-23/BC/2007

TENTANG

LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI

UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang : a. bahwa Barang Kena Cukai yang dijual di Toko Bebas Bea diberikan fasilitas berupa pembebasan cukai sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadapnya; b. bahwa desain Label Tanda Pengawasan Cukai yang ada perlu dilakukan

perubahan guna mendukung pengawasan secara optimal;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan kembali Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Label Tanda Pengawasan Cukai untuk Barang Kena Cukai yang Dijual di Toko Bebas Bea;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3613);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1996 tentang Tempat Penimbunan Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3638) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1997 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3717);

4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 128/KMK.05/2000 tentang Toko Bebas Bea; 5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tata Laksana

Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 47/PMK.04/2007 tentang Pembebasan Cukai;

7. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-74/BC/2001 tentang Tata Cara Pengusahaan dan Tata Laksana Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari Toko Bebas Bea.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini, yang dimaksud dengan:

(2)

mendapatkan pembebasan Bea Masuk, Cukai, dan Pajak, atau tidak mendapatkan pembebasan.

2. Pengusaha Toko Bebas Bea adalah perseroan terbatas yang khusus menjual barang-barang asal impor dan Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL) di Toko Bebas Bea.

3. Pengusaha Pabrik Minuman Mengandung Etil Alkohol adalah pengusaha minuman mengandung etil alkohol dalam negeri yang hasil produksinya dijual di Toko Bebas Bea.

4. Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau adalah pengusaha hasil tembakau dalam negeri yang hasil produksinya dijual di Toko Bebas Bea.

5. Kantor Pusat adalah Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

6. Kantor Pelayanan adalah Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi Toko Bebas Bea yang bersangkutan.

Pasal 2

Barang Kena Cukai yang dijual di Toko Bebas Bea yang cukainya belum dilunasi wajib dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai.

Pasal 3

(1) Barang Kena Cukai berupa hasil tembakau dan minuman mengandung etil alkohol dalam negeri yang akan dimasukkan ke Toko Bebas Bea wajib dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai sebelum dikeluarkan dari Pabrik.

(2) Barang Kena Cukai berupa hasil tembakau dan minuman mengandung etil alkohol asal impor yang akan dimasukkan ke Toko Bebas Bea wajib dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai sebelum dimasukkan ke dalam Daerah Pabean.

BAB II

DESAIN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI

Pasal 4

(1) Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 untuk minuman mengandung etil alkohol berjumlah 105 keping setiap lembar.

(2) Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berukuran 1,5 cm X 3,8 cm setiap keping.

(3) Desain setiap keping Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memuat:

a. teks ”REPUBLIK INDONESIA”;

b. gambar logo Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; c. teks ”INDONESIA DUTY & EXCISE NOT PAID”; d. teks “MMEA”; dan

e. teks “BCBCBC”.

Pasal 5

(1) Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 untuk hasil tembakau berjumlah 150 keping setiap lembar.

(2) Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berukuran 2,1 cm X 4,5 cm setiap keping.

(3)

a. teks ”REPUBLIK INDONESIA”;

b. gambar logo Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

c. gambar logo Garuda Pancasila Lambang Negara Republik Indonesia; d. teks ”INDONESIA DUTY & EXCISE NOT PAID”;

e. teks “BCBCBC”; dan

f. foil hologram yang memuat logo Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, angka Tahun Anggaran, teks “BC”, dan teks “RI”.

BAB III

PENYEDIAAN, PEMESANAN, DAN PELEKATAN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI

Pasal 6

(1) Penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai untuk minuman mengandung etil alkohol asal impor dilakukan di Kantor Pusat.

(2) Penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai untuk minuman mengandung etil alkohol asal dalam negeri dan hasil tembakau dilakukan di Kantor Pelayanan.

Pasal 7

(1) Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan oleh pemegang NPPBKC dengan ketentuan:

a. untuk hasil tembakau asal impor dilakukan oleh pengusaha Toko Bebas Bea; b. untuk minuman mengandung etil alkohol asal impor dilakukan oleh importir

terdaftar minuman mengandung etil alkohol;

c. untuk hasil tembakau dalam negeri dilakukan oleh pengusaha pabrik hasil tembakau; atau

d. untuk minuman mengandung etil alkohol dalam negeri dilakukan oleh pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol.

(2) Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan dokumen pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai (CK-1B).

(3) Format CK-1B sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.

Pasal 8

Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilekatkan pada kemasan penjualan eceran Barang Kena Cukai sehingga mudah dilihat dan dibaca.

BAB IV

BIAYA PENCETAKAN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI

Pasal 9

(4)

(2) Biaya pencetakan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan:

a. untuk minuman mengandung etil alkohol sebesar Rp21.000,00 per lembar; b. untuk hasil tembakau sebesar Rp1.800,00 per lembar.

Pasal 10

Tata cara penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 untuk Barang Kena Cukai yang dijual di Toko Bebas Bea diatur sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 11

Barang Kena Cukai yang belum dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai yang masih berada di Toko Bebas Bea sebelum Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini berlaku, harus sudah dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.

BAB VI PENUTUP

Pasal 12

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-68/BC/1997 tentang Label Tanda Pengawasan Cukai untuk Barang Kena Cukai yang Dijual di Toko Bebas Bea sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-56/BC/1999 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 13

Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 05 Juli 2007 Salinan Sesuai Dengan Aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal u.b.

Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana

-ttd-

Nofrial

NIP 060040274

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

-ttd-

(5)

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-23/BC/2007 TENTANG LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA

Diisi oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai CK-1B

Nomor :

Lembar : Asli/Kedua/Ketiga

Tanggal :

Kode Kantor :

PEMESANAN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI

1. Nama Perusahaan : ... 2. Alamat Perusahaan : ... 3. Nama Pengusaha : ... 4. No dan Tgl. NPPBKC /Izin TBB : ... 5. Yang Diberi Kuasa : ... 6. Jenis Barang Kena Cukai : ... 7. Cara pembayaran : ...

No. Merk Jumlah

(Lembar)

Jumlah Biaya Pengganti Jumlah Lembar x Rp. /Lbr

Jumlah Cukai

Jumlah total

Jumlah Biaya Pengganti Yang Dibayar

8. Catatan Petugas :

Nomor Diserahkan Label Tanda

Pengawasan Cukai

Tanggal Paraf

Diminta pada tanggal : Pengusaha

( ...)

(6)

Kolom untuk Bendaharawan

1. Bendaharawan DJBC di ... 2. Menerangkan bahwa Pengusaha di ...

3. Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai nomor ...tanggal...

I

4. Jumlah biaya pengganti Rp... ( ...)

5. Pelunasan biaya pengganti secara tunai

Dengan SSCP nomor ...tanggal ...

..., tanggal

...

Bendaharawan DJBC

(...)

NIP. ...

Tanda Terima Label Tanda Pengawasan Cukai

1. Nama Penerima Label Tanda Pengawasan Cukai : ... 2. Alamat Penerima Label Tanda Pengawasan Cukai : ... 3. Kuasa dari : ...

II

Pada hari ini telah menerima Label Tanda Pengawasan Cukai yang dipesan dengan dokumen pemesanan CK-1B nomor : ... tanggal ...

..., tanggal ...

Pengusaha/Kuasa

(...) ...

Penyerahan Label Tanda Pengawasan Cukai III

Diberitahukan kepada Bendaharawan DJBC di ...

Bahwa Label Tanda Pengawasan Cukai yang dipesan dengan dokumen pemesanan CK-1B nomor ... tanggal ... telah diserahkan pada tanggal...

..., tanggal ...

Pejabat Bea dan Cukai

(...) NIP...

Salinan Sesuai Dengan Aslinya Sekretaris Direktorat Jenderal u.b.

Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana

-ttd-

Nofrial

NIP 060040274

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

-ttd-

ANWAR SUPRIJADI

NIP 120050332 CAP

(7)

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-23/BC/2007 TENTANG LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA

TATA CARA PEMESANAN DAN PENYEDIAAN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA

A. Tata Cara Penyediaan dan Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Asal Impor

1. Importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. mengisi format CK-1B secara lengkap dan benar dan menandatanganinya;

CK-1B dibuat dalam rangkap 5 dengan perincian sebagai berikut:

b. melakukan pembayaran biaya pencetakan Label Tanda Pengawasan Cukai pada Bank Persepsi atau PT (PERSERO) Pos Indonesia;

c. mengajukan CK-1B beserta SSPCP kepada Kepala Kantor;

d. menyerahkan CK-1B lembar ke-1 beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya kepada Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai guna pengambilan Label Tanda Pengawasan Cukai;

e. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian;

f. mencocokkan jumlah Label Tanda Pengawasan Cukai yang diterima dengan yang tertera dalam CK-1B; dan

g. menandatangani CK-1B lembar ke-1 pada carik II dan tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai sebagai bukti bahwa telah menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dengan lengkap dan benar.

- lembar ke-1 : untuk Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai;

- lembar ke-2 : untuk Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi pelabuhan pemasukan;

- lembar ke-3 : untuk yang bersangkutan;

- lembar ke-4 : untuk Kantor Wilayah yang membawahi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai; dan

- lembar ke-5 : untuk Bank Persepsi atau PT (PERSERO) Pos Indonesia.

2. Kepala Kantor Pelayanan melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima CK-1B dari Importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol;

b. meneliti apakah pengusaha yang bersangkutan memenuhi persyaratan untuk memesan Label Tanda Pengawasan Cukai. Dalam hal tidak memenuhi, CK-1B dikembalikan kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol;

c. meneliti kelengkapan dan kebenaran pengisian dokumen CK-1B meliputi: - nama importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol;

- alamat importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol; - Nomor dan Tanggal NPPBKC;

- yang diberi kuasa; - jenis barang kena cukai; - merk barang kena cukai; - jumlah lembar; dan

- kebenaran perhitungan jumlah biaya pencetakan Label Tanda Pengawasan Cukai.

d. dalam hal pengisian CK-1B telah lengkap dan benar, mencatat data CK-1B pada Buku Daftar Dokumen Pemesanan LTPC (BDCK-3B), memberi nomor CK-1B dari buku BDCK-3B, dan mencatat nomor serta tanggal SSPCP pada carik CK-1B;

e. dalam hal pengisian CK-1B tidak lengkap atau tidak benar, CK-1B dikembalikan kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol untuk dilengkapi atau diperbaiki;

f. menyerahkan kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol:

(8)

pelengkap lainnya untuk diteruskan kepada Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai; dan - CK-1B lembar ke-3 untuk arsip yang bersangkutan;

g. mengirimkan CK-1B lembar ke-4 beserta fotokopi SSPCP dan dokumen pelengkap lainnya ke Kantor Wilayah yang membawahi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai; dan

h. dalam hal Label Tanda Pengawasan Cukai telah diterima importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol, menerima dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian carik III CK-1B.

3. Kasubdit Pita Cukai melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya dari importir terdaftar Minuman Mengandung Etil Alkohol;

b. meneliti kebenaran pengisian CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya; dan

c. meneruskan CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya kepada Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian.

4. Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya dari Kasubdit Pita Cukai;

b. meneliti kebenaran pengisian CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya;

c. apabila pengisian CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya kedapatan benar, mencatat pada buku bambu (Buku Daftar CK-1B) dan memberi nomor penerimaan dokumen CK-1B;

d. dalam hal ditemukan ketidakbenaran pengisian CK-1B, maka CK-1B tersebut tidak dilayani dan dikembalikan kepada Kepala Kantor Pelayanan;

e. membuatkan usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran;

f. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran;

g. menyetujui pengeluaran Label Tanda Pengawasan Cukai untuk diserahkan kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol;

h. menyerahkan Label Tanda Pengawasan Cukai sesuai dengan CK-1B kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol dengan membuat tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai;

i. mengirimkan carik III CK-1B kepada Kepala Kantor Pelayanan asal CK-1B; dan

j. mengarsipkan CK-1B lembar ke-1 tanpa carik III beserta tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai.

5. Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian;

b. meneliti usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai;

c. membuat daftar pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada penyedia Label Tanda Pengawasan Cukai;

d. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari penyedia Label Tanda Pengawasan Cukai;

e. menyerahkan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian; dan

(9)

B. Tata Cara Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai untuk Minuman Mengandung Etil Alkohol Dalam Negeri, Hasil Tembakau Asal Impor, dan Hasil Tembakau Dalam Negeri

1. Pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. mengisi format CK-1B secara lengkap dan benar dan menandatanganinya;

CK-1B dibuat dalam rangkap 5 dengan perincian sebagai berikut:

b. melakukan pembayaran biaya pengganti pencetakan LTPC pada Bank Persepsi atau PT (PERSERO) Pos Indonesia;

c. mengajukan CK-1B beserta SSPCP kepada Kepala Kantor;

d. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Perbendaharaan;

e. mencocokkan jumlah Label Tanda Pengawasan Cukai yang diterima dengan yang tertera dalam CK-1B; dan

f. menandatangani CK-1B lembar ke-1 pada carik II dan tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai sebagai bukti telah menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dengan lengkap dan benar.

- lembar ke-1 : untuk Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai; - lembar ke-2 : untuk Kantor Pelayanan Bea dan Cukai; - lembar ke-3 : untuk yang bersangkutan;

- lembar ke-4 : untuk Kantor Wilayah yang membawahi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai; dan

- lembar ke-5 : untuk Bank Persepsi atau PT (PERSERO) Pos Indonesia.

2. Kepala Kantor Pelayanan melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima CK-1B dari pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau;

b. meneliti apakah pengusaha yang bersangkutan memenuhi persyaratan untuk memesan Label Tanda Pengawasan Cukai. Dalam hal tidak memenuhi, CK-1B dikembalikan kepada pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau;

c. meneliti kelengkapan dan kebenaran pengisian dokumen CK-1B meliputi:

- nama pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau;

- alamat pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau;

- Nomor dan Tanggal NPPBKC; - yang diberi kuasa;

- jenis BKC; - merk BKC; - jumlah lembar; dan

- kebenaran perhitungan jumlah biaya pengganti pencetakan LTPC.

d. meneruskan CK-1B beserta SSPCP kepada Kepala Seksi Perbendaharaan.

3. Kepala Seksi Perbendaharaan melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima CK-1B beserta SSPCP dari Kepala Kantor Pelayanan;

b. meneliti kebenaran pengisian CK-1B beserta SSPCP;

c. dalam hal pengisian CK-1B telah lengkap dan benar, mencatat data CK-1B pada Buku Daftar Dokumen Pemesanan LTPC (BDCK-3B), memberi nomor CK-1B dari buku BDCK-3B, dan mencatat nomor serta tanggal SSPCP pada carik CK-1B;

d. dalam hal pengisian CK-1B tidak lengkap atau tidak benar, CK-1B dikembalikan kepada pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau untuk dilengkapi atau diperbaiki;

(10)

Kepala Seksi Perbendaharaan melalui Kepala Kantor Pelayanan;

f. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Subdit Pita Cukai;

g. menyetujui pengeluaran Label Tanda Pengawasan Cukai untuk diserahkan kepada pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau;

h. menyerahkan Label Tanda Pengawasan Cukai sesuai CK-1B kepada pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau dengan membuat tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai; dan

i. mengarsipkan CK-1B lembar ke 1 beserta tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai.

4. Kasubdit Pita Cukai melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima pemesanan penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai berdasarkan salinan CK-1B yang telah ditandasahkan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan melalui Kepala Kantor Pelayanan; dan

b. meneliti kebenaran pengisian pemesanan penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai dan meneruskan kepada Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian.

5. Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima pemesanan penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai berdasarkan salinan CK-1B yang telah ditandasahkan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan dari Kasubdit Pita Cukai;

b. meneliti kebenaran pengisian pemesanan penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai;

c. membuatkan usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran;

d. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran; dan

e. mengirimkan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Kepala Kantor Pelayanan.

6. Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian;

b. meneliti usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai;

c. membuat daftar pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada penyedia Label Tanda Pengawasan Cukai;

d. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari penyedia Label Tanda Pengawasan Cukai;

e. menyerahkan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian; dan

f. mengarsipkan usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai tersebut.

Salinan Sesuai Dengan Aslinya Sekretaris Direktorat Jenderal u.b.

Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana

-ttd-

Nofrial

NIP 060040274

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

-ttd-

ANWAR SUPRIJADI

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum proses produksi APG dari glukosa dan dodekanol menggunakan metode permukaan respons dan mendapatkan karakteristik

Tujuan penelitian adalah menganalisa kualitas layanan dan kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan pada online shop menggunakan structural equation modeling dengan studi kasus

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1) Minat calon guru SD terhadap penggunaan alat peraga setelah mengikuti

Hal ini menjadi tanggung jawab account executive kepada klien atau pemasang iklan, dan yang tidak kalah pentingnya seorang account executive bertanggung jawab

pembangunan yang penting lainnya adalah meningkatkan pengertian dan pengetahuan dari birokrasi pemerintah dalam sikap serta pengambilan keputusannya terhadap hubungan ekonomi

Di bawah ini merupakan kerangka pikir penulis dalam menelaah penulisan tersebut, dimana keseluruhan konteks dasar struktur isi dari penulisan ini adalah bagaimana

• Yang dimaksud dengan serangan ( attack ) adalah setiap usaha ( attempt ) atau percobaan yang dilakukan oleh kriptanalis untuk menemukan kunci atau menemukan plainteks dari

PPK Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan Tahun Anggaran 2013 pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan