EKOLOGI
ADMINISTRASI NEGARA
Oleh :
Pengertian dan permasalahan secara ekologis Pertumbuhan ekologi Ad Negara
Faktor ekologis yg beraspek alamiah Aspek kemasyarakatan meliputi
IPOLISOBUDMIL
Ekologi AN dan Pembangunan
Ekologi AN dan Interaksi Manusia
Kegagalan Amerika dalam menanamkan pengaruhnya terutama
dalam membangun sistem administrasi negara di negara-negara berkembang
Pengalaman kegagalan inilah kemudian melahirkan kelompok
studi perbandingan dalam administrasi negara / Grup
Perbandingan Administrasi/Comparative Administration Group (CAG) dari Masyarakat amerika untuk Administrasi Publik
(setelah CAG), dibawah kepemimpinan Fred Riggs
Riggs mengidentifikasi 3 tren yang perlu dilakukan dalam
mengkaji sistem administrasi suatu negara. Yang pertama adalah sebuah pergerakan dari pendekatan normatif ke pendekatan
empiris, kedua dari pendekatan ideografis ke pendekatan
nomotetis, dan ketiga dari model pemikiran nonekologi ke model pemikiran ekologi.
Heady (1995) menunjukkan ada lima cirri administrasi yang indikasinya
ditemukan secara umum di banyak negara berkembang. Pertama, pola dasar (basic pattern) administrasi publik bersifat jiplakan (imitative) daripada asli (indigenous). Kedua, birokrasi di negara berkembang
kekurangan (deficient) sumber daya manusia terampil yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pembangunan. Ketiga, birokrasi lebih
berorientasi pada hal – hal lain daripada mengarah pada yang benar – benar menghasilkan (production directed). Keempat, ada kesenjangan yang lebar antara apa yang dinyatakan atau yang hendak ditampilkan dengan kenyataan (discrepancy between form and realitiy). Kelima, birokrasi di negara berkembang acap kali bersifat otonom, artinya lepas dari proses politik dan pengawasan masyarakat.
Terhadap analisis Heady ini dapat ditambahkan dua karakteristik lagi hasil
dari pengamatan Wallis (1989). Pertama, di banyak negara berkembang birokrasi sangat lamban dan makin bertambah birokratik. Kedua, unsure – unsure non birokratik sangat berpengaruh terhadap birokrasi. Misalnya hubungan keluarga, hubungan – hubungan primordial lain seperti suku dan agama, dan keterkaitan politik (political connections) mempengaruhi
Terdapat tiga azas dalam proses ekologi yaitu Azas
interdependensi, azas perubahan dan azas evolusi” (S. Prajudí Atmosudirdjo : 1978 : hal.15).
Azas interdependensi yaitu azas hubungan antara
manusia dan manusia, antara manusia dengan flora, antara flora dengan fauna dan antara iklim dan
sebagainya.
Azas perubahan (the principle of change) adalah segala
apa yang hidup selalu mengalami perubahan atau berubah.
Azas evolusi yaitu azas yang mengatakan bahwa semua
perubahan yang terjadi di dunia ini selalu berlangsung dengan secara bertahap, berarti suatu perubahan itu
terjadi tidaklah secara meloncat. Alam tidak suka kepada yang meloncat, bahkan kematian, atau suatu mala
petaka misalnya gempa bumi, wabah dan sebagainya itu bagi orang yang sempat mengikuti proses perkembangan sebelumnya sebenarnya bukanlah bersirat mendadak.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan : Ilmu yang
mempelajari hubungan mahkluk hidup dengan segala
benda (hidup atau mati) beserta kondisi dan keadaan yang ada dalam batas lingkungan tertentu secara timbal balik inilah yang disebut ekologi.
Dengan mengetahui ekologi ini, maka kita dapat
menyesuaikan administrasi negara itu pada lingkungan
yang cocok. Disamping itu kita dapat juga mengetahui ciri-ciri administrasi negara darì suatu masyarakat serta dapat mengetahui sistem administrasi yang sesuai dengan
Ekologi Administrasi merupakan lingkungan yang
dipengaruhi dan mempengaruhi administrasi, yakni: Politik, ekonomi, budaya, tekhnologi,
security dan natural resource. Inti dari
administrasi publik adalah pelayanan publik. Administrasi publik dalam melayani publik bertujuan untuk menyejahterakan dan
memenuhi kebutuhan publik dengan cara menyediakan barang dan jasa namun tidak
berorientasi pada profit. Adapun fungsi negara terdapat dalam Pembukaan UUD’45 alinea ke 4 yakni: sebagai Security (keamanan); Wealth
(Kesejahteraan); Education (Pendidikan); Peace (Perdamaian) dan Relation.
LOKASI DAN POSISI GEOGRAFI
KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM
Ind merupakan negara kepulauan :
memerlukan suatu adm yg mampu
menghubungkan pulau-pulau tsb, sehingga pulau tsb tidak terisolasi
Letak astronomi : (iklim, hutan) Posisi silang diantara dua benua :
Usaha-usaha dalam memanfaatkan sumber
daya alam : pertanian. Kelautan, industri, pertambangan. Sehingga perlu adanya
Jumlah penduduk
Distribusi spasial (penyebaran diantara
daerah}
Komposisi umur
Penghasilan penduduk Tingkat pendidikan
Meliputi : ipoleksosbudmil
Ideologi : sesuatu yang dijadikan pedoman Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
teori dari Aristoteles tentang teori organisme
menyatakan bahwa Negara atau pemerintahan itu adalah kodrat dan merupakan satu organism yang mempunyai kehidupan tersendiri.
Dalam bukunya “politics” Aristoteles
menyatakan bahwa Negara adalah satu
masyarakat paguyuban (perkumpulan) yang paling tinggi diatas masyarakat paguyuban lainnya. “Dimana Negara bersifat kodrat dan memiliki semua sifat organisme yang terdapat pada mahluk hidup”.
Tingkatan paguyuban menurut Aristoteles yaitu
: 1.keluarga, 2. kehidupan bermasyarakat
Administrasi Negara disini adalah suatu
proses kegiatan (kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai
tujuan negara. Atau dengan perkataan lain Administrasi Negara ialah : rangkaian
kegiatan kerjasama dari alat-alat negara dalam melakukan tugas-tugas negara
termasuk menggerakkan pelaksanaan pembangunan secara lancar demi
tercapainya tujuan dan sasaran-sasaran pembangunan yang terlebih dahalu telah ditetapkan
Tinjauan ekologi terhadap perkembangan administrasi
berarti “Tinjauan yang mencoba menerangkan hubungan antar lingkungan (environment) dimana administrasi itu tumbuh dan berkembang dengan administrasi itu sendiri yang dianggap sebagai organisme hidup (living organisme)” (S.Pamudji : 1979 : hal.1),
dengan lain perkataan tinjauan ekologis ingin menjelaskan
pengaruh daripada lingkungan terhadap administrasi dan sebaliknya, maka dengan adanya pengaruh tersebut akan memberikan ciri-ciri khas kepada administrasi. Ciri-ciri dari faktor ekologislah yang menyebabkan mengapa dalam suatu daerah tertentu mempunyai perbedaan administrasi dengan daerah lain walaupun masing-masing berada dalam suatu ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dalam pendekatan ekologi administrasi
negara dapat dipandang sebagai organisme hidup yang dipengaruhi dan mempengaruhi keadaan lingkungan.
Tentunya administrasi negara sebagai
organisme hidup mempunyai sifat-sifat tertentu agar memanfaatkan dan
mengendalikan faktor-faktor lingkungan.
Adapun sifat-sifat daripada organisme hidup
dapat ditandai sebagai berikut :
Aktivitas Administrasi negara bersifat dinamis, dapat tumbuh dan berkembang lebih baik,
mempunyai kemampuan untuk mendapatkan energi terus menerus bahkan
mampu pula menyimpan energi tadi untuk kelangsungan hidupnya,
mempunyai daya bervariasi yang lebih besar dan mampu bereaksi terhadap
rangsangan (stimulus) dari luar untuk mempertahankan dirinya (Fuad Ansyari : 1977 : hal.12 - 13).
Drs. S. Pamudji, MPA. menyatakan sebagai
berikut : Environment adalah ruang hidup yang di dalamnya terdapat facet-facet yang kesemuanya mempengaruhi living organism dan sebaliknya.
Facet-facet itu adalah :
Fisis geografis yang meliputi tanah, air, sungai,
gunung, udara.
Non fisis geografis yang mencakup idiologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, hankam (S. Pamudji : 1979 ; hal.2).
19 ASTA GATRA ( 8 UJUD) TRIGATRA (ALAMIAH) Saling Mempengaruhi PANCA GATRA (SOSIAL) •Geografi •Demografi •Kekayaan Alam (SDA) •Idiologi •Politik •Ekonomi •Sosbud •Hankam LANDASAN SANKRI
Fred W. Riggs memberikan model kesimbangan ( equlibrium Model ) :
Sistem sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor ekologis yang terdiri atas :
1. Economic Foundantions ( Faktor ekonomi )
2. Social Strukture ( Struktur sosial )
3. Communication Network ( jaringan Komunikasi )
4. Idiologycal/symbol pattern ( Pola-pola idiologi )
STRUKTUR SOSIAL
DASAR-DASAR EKONOMI
Sistem Politik
JARINGAN
KOMUNIKASI POLA IDIOLOGI
SISTEM
ADMINISTRASI PUBLIK/ NEGARA
Politik dan administrasi negara sangatlah erat berkaitan, ini
dibuktikan dengan politik merupakan pangkal tolak administrasi negara dan administrasi negara adalah merupakan kelanjutan dari proses politik.
Menurut Woodrow Wilson (1974), administrasi adalah kelanjutan
dari sebuah kebijakan artinya administrasi berjalan ketika
sebuah kebijakan yang dihasilkan dari proses politik itu terjaga kestabilannya. Mempelajari negara dan pemerintahannya berarti mempelajari kekuatan dan kekuasaan dan hal tersebut
merupakan salah satu dari tujuan atau orientasi dari kontestasi politik yakni kekuasaan.
Ketika meninjau pengaruh politik terhadap administrasi negara,
suatu hal yang perlu untuk diperhatikan adalah sistem politik. Sistem politik adalah sistem pola hubungan kekuasaan dalam pemerintahan dan hubungan kekuasaan pemerintah dengan
konstituennya (yakni rakyat). Sistem politik mencakup hubungan pengemban kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Bagaimana pola hubungan pemerintah dengan wakil-wakil rakyat diparlemen, bagaimana rakyat diorganisir untuk dapat
Tujuan Negara adalah melakukan suatu cita-cita luhur bangsa
dan Negara. Letaknya dalam ruang lingkup “yang di
harapkan”, atau “yang ingin dicapai”. Lazimnya di sebut sebagai “das sollen”.
Bukan “das sein” (kenyataan yang ada, yang sekarang berlaku)
karena tujuan adalah arah jangka panjang yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan Negara. Tujuan, bersifat abstrak-idiil.
Sedangkan fungsi Negara berada dalam lapangan “das sein”
yaitu kenyataan yang ada. Apa yang perlu di laksanakan pada masa kini, tentunya dalam rangka membina dan
mempersiapkan bangsa dan Negara mengahadapi masa mendatang dan mencapai tujuan nasional.
Ideology adakan dasar, patokan, pegangan yang di yakini untuk
bersama-sama mengerahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai “tujuan nasional”. Ideology menjadi wawasan pemikiran dan kesepakatan mengenai pola-pola dalam melaksanakan fungsi Negara guna dapat mencapai nasional atau “cita-cita luhur” bangsa dan Negara.
Cukup banyak ragam ideologi yang terdapat di dunia ini, bahkan dapat di
katakan bahwa masing-masing negara mempunyai ideologi sendiri-sendiri. Walau pun begitu, antara ideologi yang satu dengan ideologi yang lain terdapat beberapa persamaan, sehingga dapat di kelompokan dalam satu kelompok.
C.C. Rodee dan kawan-kawan membagi ideologi atas 6 ragam yang di
golongkan pula ke dalam dua perumusan. Yaitu, bahwa ada “ideologi kiri” (ideologies on the left) dan “ideologi tengan dan kanan (ideologies of the center dan right.
Ideologi kiri terdiri dari ragam ideologi sebagai berikut: 1. Anarkisme (Anarchism)
2. Komunisme (Communism) 3. Sosialisme (Socialsm)
Ideologi tengah dan kanan terdiri dari ragam ideologi sebagi berikut: 1. Liberalisme (Liberalism)
2. Konservatisme (Conservatism) 3. Fasisme (Fascim)
Pembahasan "struktur sosial" sangat erat
hubungannya dengan sistem"s os ial". Kalau sistem "sosial " lebih menitik
beratkan pada sejumlah orang/kelompok dan kegiatannya yang mempunyai
hubungan timbal-balik relatif tetap,
sedang "struktur sosial" membahas pola
hak dan kewajiban para pelaku dalam
suatu sistem interaksi yang terwujud dari rangkaian-rangkaian hubungan sosial yang relatif stabil dalam suatu jangka waktu tertentu
Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan
manfaat, makna Gerakan Manajemen Ilmiah kepada administrasi negara.
Perkembangan studi administrasi pembangunan
juga diwarnai dengan ambisi teoritis untuk memahami variasi atau perbedaan pola
administrasi publik dan implementasi kebijakan di berbagai negara yang bersifat spesifik, serta
tinjauan-tinjauan praktis mengenai perumusan langkah tindakan nyata dalam pembenahan
administrasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan standar hidup
Globalisasi
GERAKAN GENDER
Pengertian
Administrsai Pembangunan adalah
seluruh usaha yang dilakukan oleh
suatu masyarakat untuk memperbaiki
tata kehidupannya sebagai suatu
bangsa dalam berbagai aspek
kehidupan bangsa tersebut dalam
rangka usaha pencapaian tujuan yang
telah ditentukan.
Administarasi plembangunan
merupakan proses pengendalian
usaha (administarasi) oleh negara
atau pemerintah untuk merealisir
pertumbuhan yang direncanakan ke
arah suatu keadaan yang diangap
lebih baik dan kemajuan di dalam
berbagai aspek kehidupan bangsa.
Aspek Politik :
aspek politik yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan administrasi
pembangunan :
1. Filsafat hidup bangsa atau filsafat politik
kemasyarakatan dari suatu negara tertentu. Hal ini juga berhubungan dengan
interdepensi antara sistem politik yang
2. Komitmen dari pada elite kekuasaan juga disebut dalam konteks lain sebagai elite pemerintahan terhadap proses
pembangunan, dan kesediaannya menerima pendekatan yang sungguh-sungguh
terhadap usaha yang saling berkait antara berbagai segi kehidupan masyarakat.
Komitmen dari pada elite kekuasaan juga disebut dalam konteks lain sebagai elite pemerintahan terhadap proses
pembangunan, dan kesediaannya menerima pendekatan yang sungguh-sungguh
terhadap usaha yang saling berkait antara berbagai segi kehidupan masyarakat.
3. Masalah yang berhubungan dengan kestabilan pollitik. Dengan adanya kestabilan politik
diharapkan proses pembangunan dapat berjalan lebih baik
4. Perkembangan bidang politik ke arah
pemberian iklim politik yang lebih menunjang usaha pembangunan
5. Hubungan antara proses politik dan proses
administarasi serta antara kaum politik dengan birokrasi
6. Aspek hubungan politik luar negeri atau bahkan perkembangan politik di luar negeri yang sering merupakan aspek politik yang penting
pengaruhnya terhadap administrasi pembangunan.
Aspek Ekonomi
Keadaan ekonomi yang meningkat, diharapkan akan
memberikan keesmpatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan di bidang lain.
Aspek hubungan antara ekonomi dan administarsi
pembangunan yang penting lainnya adalah meningkatkan pengertian dan pengetahuan dari birokrasi pemerintah dalam sikap serta pengambilan keputusannya terhadap hubungan ekonomi yang dasar dan yang penting bagi pertumbuhan ekonomi.
Hubungan antara aspek ekonomi dan administrasi pembangunan terlihat secara jelas dalam sistem
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang dianut
Aspek Sosial-Budaya
1. Aspek sosial budaya yang perlu mendapat perhatian dalam administrasi pembangunan adalah sebagai berikut:
a. Hambatan kulturil apakah yang sesuai dengan basis kulturil tertentu sesuatu masyarakat
yang merupakan hambatan bagi suatu proses pembangunan atau usaha pembaharuan. Hal ini merupakan dasar bagi para administrator yang berkepentingan untuk mengadakan
3. Motivasi apakah yang perlu untuk
pembaharuan atau pembangunan yang perlu perhatian dalam administrasi pembangunan. 4. Bagaimanakah sikap-sikap golongan dalam
masyarakat terhadap usaha pembangunan. 5. Berbagai masalah sosial budaya yang
menonjol dan memerlukan perhatian administrasi pembangunan.
Aspek Perkembangan Ilmu, Teknologi dan
Lingkungan Fisik
Aspek Institusionil
Perhatian administrasi pembangunan terhadap aspek institusionil ini adalah dalam pembinaan institusi baru untuk dapat lebih mendukung
sukses tidaknya proses pembangunan itu
berlangsung sangat tergantung atas kemampuan administratifnya
Tanpa pembangunan administrasi,
administrasi pembangunan akan kacau balau.
Empat aspek administratif yang merupakan
kewajiban fihak eksekutif untuk
Rencana Pembangunan Nasional
Suatu rencana adalah suatu keputusan tentang apa yang akan dikerjakan di kemudian hari.
Keputusan membangun dibuat oleh seluruh masyarakat melalui waki-wakilnya
berlandaskan hukum yang ada. Akan tetapi
tugas untuk merumuskan keputusan politik itu dalam suatu rencana pembangunan nasional sudah merupakan tugas badan eksekutif, dan sudah bersifat administratif.
Perumusan Program Kerja
Perumusan program kerja merupakan perincian daripada suatu rencana. Dalam hubungannya dengan pembangunan nasional program kerja itu berwujud berbagai macam bentuk dan
kegiatan. Dalam program kerja itu telah ditentukan prioritas kegiatan, sumber pembiayaan, lokasi proyek yang hendak
direalisasi, prosedur kerja, koordinasi, sistem pelaporan, tenaga kerja, hasil yang
diharapkan, target waktu, prasarana yang diperlukan.
Pelaksanaan
Jika suatu rencana yang realistis, praktis, dan pragmatis telah disusun, dan jika program
kerja telah dirumuskan, maka kini tinggallah pelaksanaannya. Seperti dikatakan di atas, ujian terakhir bagi baik buruknya keputusan politik serta rencana yang telah dibuat akan terlihat dalam proses pelaksanaannya.
Penilaian hasil-hasil yang dicapai
untuk membandingkan dan mengukur hasil yang sesungguhnya dicapai dengan hasil yang nyatanya dicapai perlu diadakan penilaian. Tujuan penilaian itu ialah untuk menemukan:
a. Berapa lebar jurang pemisah antara hasil yang nyata dicapai dengan hasil yang seharusnya
dicapai.
b. Jauh lebih penting daripada sekedar menemukan jurang itu adalah untuk menemukan sebab-sebab timbulnya jurang tersebut.
c. Cara-cara menghilangkan sebab-sebab itu perlu dicari dan diterapkan.
Sepuluh Tantangan Utama Di Masa Depan
1. Globalisasi
2. Penggangguran
3. Tanggung Jawab Sosial
4. Pelestarian Lingkungan Hidup
5. Peningkatan Mutu Hidup
6. Penerapan Norma-Norma dan Etika
7. Keanekaragaman Tenaga Kerja
8. Pergeseran Konfigurasi Demografi
9. Penguasaan dan Pemanfaatan Perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 10. Tantangan di Bidang Politik