• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR P-09/BC/2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR P-09/BC/2007"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

NOMOR P- 09/BC/2007

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-14/BC/2001 TENTANG PEMBLOKIRAN PERUSAHAAN DI BIDANG

KEPABEANAN

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang a. bahwa terhadap perusahaan yang telah memperoleh SPR namun tidak melakukan kegiatan impor dalam jangka waktu 12 (dua betas) bulan terakhir berturut-turut setelah mendapatkan SPR telah ditetapkan peraturan pemblokiran perusahaan;

b. bahwa dengan bertakunya peraturan sebagaimana dimaksud pada butir a, perlu juga diatur mengenai peraturan pembukaan blokir;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut huruf b, dipandang perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Perubahan Kedua Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Kep-14/BC/2001 tentang Pemblokiran Perusahaan di Bidang Kepabeanan.

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan;

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 557/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Ekspor;

3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003;

4. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 40/MPP/Kep/1/2003 tentang Angka Pengenal Importir (API);

5. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Kep-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-06/BC/2007;

6. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor Kep-14/BC/2001 tentang Pemblokiran Perusahaan di Bidang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P05/BC/2007;

(2)

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL B E A DAN CUKAI TENTANG PERUBAHAN KEDUA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-14/BC/2001 TENTANG PEMBLOKIRAN PERUSAHAAN DI BIDANG KEPABEANAN

Pasal I

Ketentuan pasal 6A Jeraturan Direktur Jenderai Bea dan Cukai Nomor P-05/BC/2007 tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Kep-14/BC/2001 tentang Pembiokiran Perusahaan di Bidang Kepabeanan diubah sehingga Pasal 6A berbunyi sebagai berikut:

Pasai 6A

Dalam hal perusahaan diblokir karena tidak melakukan kegiatan impor dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan terakhir berturut-turut setelah mendapatkan SPR, pemblokiran dapat dicabut apabila:

a. perusahaan dapat rnembuktikan adanya kegiatan impor pada periode 12 (dua belas) bulan dimaksud yang didukung dengan dokumen yang berkaitan dengan importasi tersebut;

b. perusahaan dapat membuktikan adanya transaksi impor dengan menunjukan tanggal Bill of Lading /Air Way Bill sebelum tanggal pembiokiran atau paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pengiriman surat pemberitahuan pembiokiran;

c. setelah d!lakukan penelihan kernbali dapat dipertanggungjawabkan mengenai eksistensi. Penanggungjawab, kejelasan jenis usaha dan kepastian penyelenggaraan pembukuan yang dapat diaudit; atau

d. terdapat rekomendasi dan instansi penerbit Angka Pengenal importir (API)/Angka Pengenai Importir Terbatas (APIT) yang menyatakan bahwa importir yang bersangkutan tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berkaitan dengan ketentuan API / APIT.

Pasal II

Peraturan ini berlaku surut seiak tanggal 1 Maret 2007

Referensi

Dokumen terkait

3) apabila terjadi perubahan tempat tugas atau status kepegawaian guru antarsatuan pendidikan, antarjenis pendidikan dalam satu Dinas Pendidikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan penerimaan sosial siswa kelas VII SMP PIRI Ngaglik.. Penelitian ini menggunakan metode

Aplikasi web sebagai sistem pakar yang dapat mendeteksi jenis penyakit tanaman kakao dengan menggunakan option dan pilihan YA atau TIDAK yaitu menjawab gejala-gejala yang dirasakan

Unit Layanan Pengadaan Kementerian Perindustrian melalui http://ipse .kemenperin.go.id1. Demikian Pengumuman ini, untuk diketahui oleh seluruh Peserta Pelelangan

Pada gambar 3 menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun kunyit serta pelarut yang digunakan dalam ekstraksi sangat berpengaruh pada aktivitas penstabil

[r]

Dengan prinsip menguapkan pelarut ethanol untuk memperoleh ekstrak dari daun kunyit sebagai zat aktif yang terdapat dalam daun kunyit yang akan diuji aktivitas antioksidannya Dari

Jawab : Jaminan Penawaran ditujukan kepada Pokja 03 Unit Layanan Pengadaan Kementerian Perindustrian. Dokumen RKS BAB III.C. Penyampaian Dokumen Penawaran : 15.1.e. Dokumen Teknis