BAB IV
SU DINAS BINA PENGEMBANGAN
Sub Dinas Bina Pengembangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi untuk mewujudkan program kerja pembangunan peternakan pada umumnya mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup Sub Dinas Bina Pengembangan. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Sub Dinas Bina Pengembangan selama tahun 2008 yaitu :
A. SEKSI SARANA PRASARANA
A.1. Satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat (08) / Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air (APBN)
1. Sinkronisasi Program/ kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air a. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pertemuan ini adalah berupa diskusi membahas program kegiatan pengembangan kawasan menyangkut aspek pengelolaan lahan dan air yang dilaksanakan di Parai View Hotel Bukittinggi pada tanggal 1-2 Februari 2008.
Peserta kegiatan Sinkronisasi program Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air ini adalah ; Kepala Dinas Peternakan/ Kepala Sub Dinas yang menangani pengembangan kawasan peternakan Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat, Pejabat Pembuat Komitmen Satker dana Tugas Perbantuan Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat dan Kepala Sub Dinas/ Kepala Bagian lingkup Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.
b. Tujuan
Mensosialisasikan program kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air baik pusat, propinsi dan pelaksanaan kegiatan dana tugas perbantuan kab/kota
Menyamakan persepsi dan komitmen antara pusat dan daerah dalam rangka pembangunan pengelolaan lahan dan air untuk mendukung pengembangan kawasan agribisnis komoditas.
c. Sasaran
Terlaksananya kegiatan Sosialisasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Lahan dan Air ke Dinas Peternakan atau yang menangani fungsi peternakan di Kabupaten/ Kota Terwujudnya komitmen dan persepsi antara pusat,
d. Hasil Rumusan/ Kegiatan :
1. Pertemuan Sinkronisasi ini merupakan suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan agar program kerja Propinsi dan Kab/ Kota terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
2. Penetapan Kawasan komoditi peternakan telah disepakati dengan Kab/ Kota dan diharapkan SK Penetapan oleh Bupati/ Walikota telah harus selesai pada bulan maret tahun 2008, bagi kawasan yang belum ditetapkan maka perencanaan penganggaran pembangunan kawasan belum bisa dialokasikan.
3. Kegiatan Pembangunan Peternakan (bidang produksi dan pengembangan) diarahkan ke kawasan peternakan yang terdiri kawasan prioritas dan kawasan integrasi.
4. Penyediaan Infrastruktur, Sarana dan Prasarana sesuai dengan kebutuhan prioritas dan ketersediaan alokasi anggaran yang ada. Sehubungan dengan hal tersebut Kab/ Kota segera mengisi dan menyerahkan Form yang telah diberikan.
5. Percepatan Restrukturisasi Perunggasan melalui penataan kawasan produksi (VPF) dan kawasan non produksi (pemukiman).
6. Pendataan, penggunaan dan Pembinaan pemakaian alat dan mesin peternakan melalui koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan antar instansi yang menangani fungsi peternakan Kab/ Kota dan propinsi. 7. Penumbuhan Kelompok Tani, gabungan kelompok tani
oleh Kab/ Kota mengacu pada Permentan No. 213 tahun 2007.
8. Kab/ Kota harus menyiapkan wilayah kerja penyuluh pertanian sub sektor peternakan sesuai dengan potensi. 9. Dalam rangka meningkatkan pembangunan peternakan
Kab/ Kota harus membuat programa penyuluhan dan Penyuluh membuat Rencana Kerja Penyuluh.
10.Usulan program dan kegiatan pembangunan peternakan dituangkan dalam bentuk rencana Kerja Tahun 2009. 11.Agar perencanaan kegiatan tepat sasaran dan tepat
tujuan perlu didukung oleh data yang valid dan akurat. Untuk itu agar semua Kab/ kota melakukan pendataan secara benar sehingga data yang dilaporkan adalah data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
13.Penyampaian laporan ini merupakan salah satu penilaian Kinerja dari Dinas Kab/ Kota yang bersangkutan dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pengalokasian anggaran untuk tahun berikutnya.
2. Pertemuan Penyusunan Program/ Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air Tahun 2009
a. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pertemuan dilaksanakan dalam bentuk rapat, diskusi serta penyusunan RKAKL yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari di Padang tanggal 1-2 Agustus 2008.
Peserta Pertemuan Penyusunan Program/ Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air Tahun 2009 adalah : Kepala Sub Dinas yang menangani pengembangan kawasan peternakan/ atau staf yang ditunjuk Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat
b. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan sinerginya suatu perencanaan program/ kegiatan yang disusun oleh Kabupaten/ Kota dan Propinsi.
c. Sasaran
Tersusunnya program kerja yang sinergi dan terpadu mulai dari Kab/Kota, Propinsi maupun Pusat
d. Hasil Kegiatan
Dari hasil pertemuan keluarannya adalah tersedianya Dokumen usulan kegiatan dan Tugas Pembantuan untuk Kab/ Kota berupa RKAKL yang akan dibahas dalam Pertemuan Regional Perencanaan Wilayah Barat.
Dari hasil pembahasan pada Pertemuan Regional Wilayah Barat telah diusulkan RKAKL dana dekonsentrasi dengan jumlah dana yang diusulkan sebesar Rp. 845.160.000,-. sedang untuk dana Tugas Pembantuan untuk 16 Kab/ Kota adalah sebanyak Rp. 14.810.400.000,-dengan rincian sebagai berikut :
1.220.000.000,-9. Kab. Swl. Sijunjung ... Rp. 654.000.000,-10.Kab. Dharmasraya ... Rp. 1.333.000.000,-11.Kab. Pasaman Barat ... ... Rp. 834.000.000,-12.Kota Pdg, Panjang ... Rp. 684.000.000,-13.Kota Sawahlunto ... Rp. 1.548.000.000,-14.Kota Padang ... Rp. 409.000.000,-15.Kota Payakumbuh ... Rp. 295.400.000,-16.Kota Pariaman ... Rp. 336.000.000,-Dari Pertemuan ini disepakati bahwa Dinas Peternakan Propinsi akan merekomendasikan Kab/ Kota yang mendapatkan dana tugas pembantuan adalah:
Kab/ Kota yang telah menetapkan lokasi kegiatan PLA tahun 2009 diutamakan yang telah mempunyai SID. Kegiatan PLA diutamakan pengembangan kawasan untuk
kelompok tani dan bukan usaha perorangan.
Kabupaten/ Kota juga menyediakan dana pendamping dalam pelaksanaan kegiatan karena PLA hanya menyediakan dana untuk kegiatan fisik.
Adapun Kabupaten/ Kota yang diprioritaskan untuk mendapat anggaran PLA tahun 2009 adalah sebagai berikut :
1. Kab. Agam ... Rp. 884.000.000,-2. Kab. Pasaman ... Rp. 1.00884.000.000,-2.000.000,- 1.002.000.000,-3. Kab.Solok Selatan ... Rp. 791.000.000,-4. Kab. Solok ... Rp. 660.000.000,-5. Kab.Pess. Selatan ... Rp. 2.19660.000.000,-5.000.000,- 2.195.000.000,-6. Kab. Tnh. Datar ... Rp. 1.220.000.000,-7. Kab.Dharmasraya ... Rp. 1.333.000.000,-8. Kab.Pasaman Barat ... Rp. 834.000.000,-9. Kota Pdg, Panjang ... Rp. 684.000.000,-10.Kota Sawahlunto ... Rp. 1.548.000.000,-11.Kota Padang ... Rp.
409.000.000,-Dalam pertemuan kordinasi ini telah dinformasikan kepada kab/ kota yang mendapat alokasi dana agar menyiapkan dana penunjang kegiatan dari APBD II untuk kegiatan non fisik seperti SID, CP/ CL, Koordinasi, Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi serta pelatihan–pelatihan yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan dana di tingkat lapangan.
3. Pelatihan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
relevan. Di dalam pelaksanaannya pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang.
Demikian halnya dalam pertanggung jawaban pengelolaan anggaran, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, PP No. 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga, bahwa setiap Kemeterian Negara/ Lembaga selaku pengguna anggaran/ Barang wajib menyelenggarakan akuntansi atas seluruh transaksi keuangan yang meliputi transaksi pendapatan, belanja, aset, utang dan ekuiditas dan yang berada dalam tanggung jawabnya, KMK No. 171/05/2007 tentang Sistem Akuntansi Keuangan Pusat, dan Permentan 02/2007 tentang Pelimpahan Wewenang kepada Gubernur.
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah sistem terpadu yang menggabungkan prosedur manual dengan proses elektronik dalam pengambilan data, pembukuan dan pelaporan semua transaksi keuangan, aset, utang dan ekuitas Kementerian Negara/ Lembaga (termasuk Entitas Pemda yang menerima dana APBN dari K/L).
Tujuan Sistem Akuntansi :
Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui pencatatan, pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum.
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi
keuangan suatu instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan.
Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Agar pelaporan keuangan yang meliputi dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan terlaksana secara akurat dan tepat waktu, maka Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat tahun 2008 melaksanakan Pertemuan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Tahun 2008
Melaksanakan penyusunan laporan keuangan tahun 2008 kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air yang meliputi dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
b. Sasaran
Tersusunnya laporan keuangan Tahun 2008 kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air yang meliputi dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
c. Pelaksanaan Kegiatan
Pertemuan Sistem Akuntansi Instansi ( SAI) Tahun 2008 dilaksanakan pada tanggal 15 s/d 16 Juli 2008 bertempat di Inna Muara Hotel, Jl. Gereja No. 34 Padang
Peserta kegiatan Pertemuan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Tahun 2008 adalah Petugas yang menangani laporan SAI (SAK dan SABMN) di Propinsi dan Kabupaten.
d. Materi/ Nara Sumber
Materi yang disampaikan dalam Pertemuan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Tahun 2008 adalah :
Penjelasan Umum
Sosialisasi dan Aplikasi SAI yang meliputi laporan SAK dan SABMN
Penyusunan laporan keuangan SAI (SAK dan SAMBN) Verivikasi SAI (SAK dan SABMN)
e. Cara Pelaksanaan
Pertemuan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Tahun 2008 dilaksanakan dalam bentuk pertemuan, penyampaian materi dan diskusi. Pertemuan meliputi penyusunan laporan bulanan, semesteran dan tahunan berdasarkan SPM dan SP2D yang telah diterbitkan perbulan.
Laporan SAI ditujukan kepada :
Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air
Cq. Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air Kepala Bagian Keuangan dan Perlengkapan
d/a Kantor Pusat Departemen Pertanian
Gedung D lantai 8 Jl. Harsono RM. No. 3 Ragunan, Jakarta Selatan – 12550
Telp/ Fax : 021-7828428 / 7816082, Email : [email protected]
4. Pelatihan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV)
perkembangan pelaksanaan dilapangan secara berkala dan berkesinambungan dapat dideteksi. Sedangkan Pelaporan adalah penyajian data dan informasi suatu kegiatan yang telah/ sedang/ akan dilaksanakan sebagai indikator pelaksanaan kegiatan sesuai yang direncanakan.
Evaluasi adalah penilaian terhadap suatu kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk melihat keberhasilan sebagaimana yang diharapkan dari kegiatan yang direncanakan.
Tujuan dari Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan adalah :
Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dalam jangka waktu tertentu
Untuk mengetahui keberhasilan penanganan kegiatan pembangunan lahan dan air sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam periode tertentu
Untuk mengetahui permasalahan/ kendala yang dihadapi dan usaha-usaha pemecahannya
Kewajiban pembuatan laporan juga diperkuat dengan Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 39 Tahun 2006 Tentang : Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Selain dari pada itu terdapat Keputusan Menteri Pertanian (KepMen) 03, 04, dan 05 yang akan dijabarkan dalan Surat Edaran Sekjen Departemen Pertanian tentang pengelolaan laporan. Oleh karena itu untuk mempermudah pembuatan laporan Departemen Pertanian membuat Sofware yang disebut SIMONEV yang telah mengadopsi PP 39.
Setiap Satker atau penerima dana dari Pengelolaan Lahan dan Air dapat menyampaikan laporan pelaksanaan Program/Kegiatan masing-masing ke Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, disamping itu Satker Kabupaten/ Kota Pengelolaan Lahan dan Air juga menyampaikan laporannya ke Dinas Propinsi. Diharapkan agar dengan adanya penyampaian laporan Satker Kabupaten/ Kota ke Propinsi, dapat membantu tugas Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air untuk memonitor, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan Satker di Propinsi masing-masing.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Agar pelaporan Simonev kegiatan PLA Tahun 2008 yang meliputi dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan terlaksana secara akurat dan tepat waktu, maka Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat melaksanakan Pertemuan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Tahun 2008.
a. Tujuan
Melaksanakan Pertemuan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Tahun 2008 kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air yang meliputi dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
b. Sasaran
Tersusunnya laporan Simonev Tahun 2008 kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air yang meliputi dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
c. Pelaksanaan Kegiatan
Pertemuan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Tahun 2008 dilaksanakan pada tanggal 16 s/d 17 Juli 2008 bertempat di Inna Muara Hotel, Jl. Gereja No. 34 Padang Peserta kegiatan Pertemuan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Tahun 2008 adalah Petugas yang menangani laporan Simonev Satker di Propinsi dan Kabupaten.
d. Materi/ Nara Sumber
Materi yang disampaikan dalam Pertemuan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Tahun 2008 adalah : Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan Tahun 2008 oleh
Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat
Aplikasi dan Penyusunan laporan Simonev Tahun 2008, dsb
e. Cara Pelaksanaan
Pertemuan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Tahun 2008 dilaksanakan dalam bentuk pertemuan, penyampaian materi dan diskusi.
Laporan Simonev ditujukan kepada :
Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air
Cq. Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan
d/a Kantor Pusat Departemen Pertanian
Gedung D lantai 8 Jl. Harsono RM. No. 3 Ragunan, Jakarta Selatan – 12550
Faximile : 021-7816083, Email :
Secara operasional pembangunan peternakan dengan pendekatan wilayah dilaksanakan melalui konsep pengembangan kawasan untuk peternakan secara terpadu dan terintegrasi dengan sub sektor lainnya (pertanian, perkebunan dan hortikultura).
Sumberdaya lahan merupakan salah satu sarana yang harus ada dalam usaha peternakan. Lahan merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam pengembangan kawasan peternakan, karena lahan merupakan basis ekologi pendukung pada ternak dan lingkungan budidaya ternak (kandang, dll). Namun seiring perkembangannya terjadi berbagai kendala dalam pendayagunaan sumberdaya tersebut sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas produksi peternakan.
Mengingat besarnya potensi lahan untuk pengembangan kawasan peternakan maka pengelolaan lahan harus dilaksanakan dengan baik dalam rangka peningkatan populasi dan produksi ternak. Perluasan areal dibidang peternakan diantaranya dilakukan melalui perluasan areal kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) dengan maksud untuk menambah luas kawasan peternakan/ sentra produksi ternak dengan memanfaatkan tanah kosong/ terlantar.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Agar pelaksanaan kegiatan pengelolaan lahan dan air dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan, maka Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat tahun 2008 melalui dana dekonsentrasi akan melaksanakan Pelatihan Teknis Perluasan Areal Tahun 2008
a. Tujuan
Meningkatkan kemampuan petugas dalam perluasan areal peternakan baik dari segi pengelolaan pakan ternak (HMT) maupun kepemilikan lahan untuk pengembangan ternak di suatu kawasan.
b. Sasaran
Terlaksananya kegiatan Pelatihan Teknis Perluasan Areal pada petugas yang menangani pengembangan kawasan di Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat sebanyak 15 orang.
c. Pelaksanaan Kegiatan
Peserta kegiatan Pelatihan Teknis Perluasan Areal Kabupaten/ Kota Se Sumatera Barat Tahun 2008 adalah Petugas yang menangani Pengembangan Kawasan Peternakan Kab/ Kota se Sumatera Barat
d. Materi/ Nara Sumber
Materi yang disampaikan dalam Pelatihan Teknis Perluasan Areal Kabupaten/ Kota Se Sumatera Barat Tahun 2008 adalah :
Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan Tahun 2008 oleh Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat
Program dan Kegiatan Pembangunan Kawasan Peternakan Tahun 2008 Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air
Program Pengembangan pada Kawasan Peternakan Propinsi Sumatera Barat
6. Pelatihan Survey Investigasi Design (SID)
Sebagai bagian dari pembangunan wilayah, sub sektor peternakan dalam mewujudkan program pembangunan peternakan secara operasional diawali dengan pembentukan, penataan dan pengembangan wilayah dalam bentuk kawasan-kawasan melalui pendekatan sistem dan usaha agribisnis. Pengembangan kawasan agribisnis berbasis peternakan adalah merupakan salah satu alternatif program terobosan yang diharapkan dapat menjawab tantangan dan tuntutan pembangunan peternakan.
Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah memberi dampak pada perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pertanian, agar program pembangunan pertanian dapat terlaksana sesuai tujuan, maka diperlukan hubungan yang lebih harmonis antara pusat, propinsi dan kab/kota sebagai pelaksana kegiatan dan merupakan ujung tombak pencapaian program pertanian di lapangan
Berdasarkan permasalahan pengelolaan sumber daya lahan dan air yang ada dan mengingat besarnya potensi lahan untuk pengembangan kawasan peternakan yang juga ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia yang terlibat dalam pengembangan kawasan baik petugas di kawasan maupun peternak itu sendiri maka untuk itu Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air melalui Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2008 melaksanakan kegiatan Pelatihan Survey Investgasi Design (SID) Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat Tahun 2008.
Meningkatkan kemampuan petugas dalam pengambilan data/ informasi secara detail terhadap suatu lokasi yang direncanakan untuk menyusun kelayakan dan desaign sebuah proyek pembangunan kawasan peternakan.
b. Sasaran
Terlaksananya kegiatan Pelatihan Survey Investigasi Design (SID) pada petugas yang menangani pengembangan kawasan di Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat sebanyak 15 orang.
c. Waktu dan Tempat
Pelatihan Pelatihan Survey Investigasi Design (SID) Kabupaten/ Kota Se Sumatera Barat Tahun 2008 dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 21 November 2008 bertempat di Pangeran City Hotel, Jl. Dobi No. 3 – 5 Padang.
Peserta kegiatan Pelatihan Survey Investigasi Design (SID) Kabupaten/ Kota Se Sumatera Barat Tahun 2008 adalah Petugas yang menangani Pengembangan Kawasan Peternakan Kab/ Kota se Sumatera Barat.
d. Materi/ Nara Sumber
Materi yang disampaikan dalam Pelatihan Pelatihan Survey Investigasi Design (SID) Kabupaten/ Kota Se Sumatera Barat Tahun 2008 adalah :
Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan Tahun 2008 oleh Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat
Program Pengembangan pada Kawasan Peternakan Prop. Sumbar
Proses Pembuatan SID Kawasan Peternakan Pengukuran Lahan Kawasan (GPS)
A.2. DANA DPA – SKPD
I. BULAN BAKTI PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2008
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2008 di pusatkan di Kabupaten Sijunjung dimana puncak acara pada tanggal 24 s/d 26 Agustus 2008 di Lokasi Pasar Ternak Nagari Palangki Kec. IV Nagari Kab. Sijunjung
b. Tujuan
Menumbuhkan kesadaran seluruh masyarakat yang bergerak dibidang peternakan dan masyarakat serta seluruh aparatur di jajaran peternakan agar menyadari bahwa peringatan Bulan Bakti merupakan suatu moment penting dalam pengabdiannya kepada masyarakat
Meningkatkan Motivasi aparatur di jajaran peternakan dalam melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan di lapangan
c. Sasaran
Masyarakat pada umumnya, peternak itu sendiri, investor yang bergerak dibidang peternakan khususnya serta aparatur pemerintah dibidang peternakan, Organisasi Profesi, Asosiasi dan Praktisi di bidang peternakan dan kesehatan hewan se Sumatera Barat
d. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam mengisi Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2008 diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Lomba Bagi aparatur Dinas Peternakan Propinsi dan Kab/Kota dimulai pada tanggal 7 Agustus 2008 diantaranya adalah :
a. Senam Massal dilaksanakan di Halaman Kantor Dinas Peternakan yang diikuti oleh 150 (seratus lima puluh) orang aparatur Dinas Peternakan Propinsi dan Kab/Kota b. Tennis Executive Senam dilaksanakan di Lapangan Tennis
Dinas Peternakan yang diikuti oleh Pejabat di lingkungan Dinas Peternakan Propinsi dan Kab/ Kota dari Pertandingan Tennis Executive pemenangnya adalah : - Juara I : Suwitno
- Juara II : Ir. Edwardi - Juara III : Drh. Erinaldi - Juara harapan I : Ir. Harmonis Boer - Juaran Harapan II : Ir. Yuherdi
c. Lomba Senam Poco-Poco
yang masuk 5 (lima) besar dalam lomba tersebut adalah :
- Kota Padang - Kab. 50 Kota - Kab. Sijunjung - Kota Sawahlunto - Kota Solok
d. Solo song
Peserta yang mengikuti lomba Nyanyi (Solo Song) ini adalah aparatur Dinas Peternakan Kab/ Kota se Sumatera Barat dengan peserta yang mendaftar sebanyak 25 orang. Dari hasil penilaian Tim Juri telah ditetapkan sebagai pemenang sebagai berikut :
- Juara I : Roni Eka Putra di kota Sawahlunto - Juara II : Efli.R dari kota Sawahlunto
- Juara III : Aprilia dari Kab. Tanah Datar
e. Lomba Jinggle Penyuluh
Jingle Penyuluh adalah suatu nyanyi yang menceritakan keberadaan penyuluh masih sangat dibutuhkan oleh Kelonpok Tani di lapangan .
Dalam rangka merevitalisasi keberadaan penyuluh kita di Sumatera Barat maka dalam rangka Bulan Bakti Peternakan Propinsi Sumatera Barat telah dilaksanakan Lomba Jingle Penyuluh yang diikuti oleh Penyuluh yang tersebar di Kab/ Kota.
Dari Lomba Jingle Penyuluh telah ditetapkan Pemenang sebagai berikut :
- Juara I : Kota Solok - Juara II : Kab. Solok
- Juara III : Kab. 50 Kota
2. Kegiatan pada Hari Puncak Bulan Bakti
Hari Puncak Bulan Bakti dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 24 s/d 26 Agustus 2008
Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah :
A. Hari Minggu tanggal 24 Agustus 2008
Hari pertama adalah hari kedatangan ternak yang akan mengikuti Kontes Ternak dari 18 Kab/ Kota dan mendaftar pada Panitia, di Pasar Ternak Palangki
Masing masing kontingen menempati pemondokan yang sudah ditentukan oleh Panitia dimana setiap Kontingen menempati satu rumah
Ternak Peserta Kontes menempati kandang yang sudah disediakan sesuai asal kontingennya masing – masing adapun jumlah ternak peserta lomba adalah : - Sapi : 55
- Kambing : 17
Disamping itu juga dilengkapi dengan hiburan tradisional oleh masyarakat
B. Hari Senin tanggal 25 Agustus 2008
Pada hari kedua beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Pameran Agribisnis yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sijunjung yang dihadiri oleh Muspida Propinsi Sumatera Barat dan Muspida Kab. Sijunjung. Pameran diikuti oleh Instansi dari Propinsi dan Kab. Sijunjung dan Pihak Swasta yang bergerak dibidang obat -obatan diantaranya adalah :
- Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat
- Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prop. Sumbar
- Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Barat
- Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Barat
- Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Barat - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prop. Sumbar - Politani UNAND
- PKK Kab. Sijunjung
- Sekolah Tingi Ilmu Pertanian (STIPER) Kab. Sijunjung - Dinas Pertambangan Kab. Sijunjung
- Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sijunjung - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kab. Sijunjung
- Dinas Perkebunan Kab. Sijunjung - PT. Sanbe
Final Senam Poco – Poco
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan setelah penetapan 5 (lima) besar Kab/ Kota yang terpilih dalam lomba senam Poco – Poco dari hasil lomba Senam Poco–Poco telah ditetapkan urutan peringkat pemenang sebagai berikut :
- Juara I : Kota Padang - Juara II : Kab. 50 Kota - Juara III : Kota Sawahlunto - Harapan I : Kota Solok
- Harapan II : Kab. Sijunjung
Pengukuran/ Penilaian Ternak
Kab/ Kota yang bersangkutan pada Peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan di masing – masing Kab/ Kota. Ini artinya bahwa ternak ternak tersebut adalah merupakan ternak - ternak terbaik dari masing – masing Kab/ Kota untuk dilombakan sebagai ternak terbaik Propinsi Sumatera Barat sesuai kriteria lomba yang dilaksanakan.
Penilaian dan pengukuran dilaksanakan oleh Tim Juri secara Profesional dimana Tim Juri bersifat Independen dengan melibatkan Perguruan Tinggi dan BPTU Padang Mengatas.
2 bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan kelompok tani baik secara teknis maupun aplikasi di lapangan sesuai kemajuan ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis. Dari hasil Lomba Asah terampil ini akan dapat diketahui betapa peran penyuluh dilapangan masih sangat diperlukan sebagai perpanjangan tangan Dinas terkait untuk menambah kemampuan dan pengetahuan peternak/ kelompok tani
Hal ini juga sebagai acuan bagi kita pada Dinas teknis terkait untuk merencanakan kegiatan atau program kegiatan seperti apresiasi teknis maupun manajemen bagi penyuluh, Bimbingan Teknis, magang dan lain sebagainya.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui Babak penyisihan dan Final dimana pada Babak penyisihan diikuti oleh 18 Kab/ Kota kecuali Kab. Mentawai yang dibagi dalam 4 group, dimana pemenang di masing- masing group maju ke Babak final.
Dari Lomba Asah Terampil pada Babak Vinal telah ditetapkan sebagai pemenang sebagai berikut :
- Juara I : Kab. Sijunjung - Juara II : Kota Solok
- Juara III : Kab. Pasaman Barat - Harapan I : Kab. Solok
Seminar Pembangunan Peternakan
sehingga nanti akan didapatkan suatu kebijakan, rencana, program kerja bagi KTNA dalam pembinaan kelompok taninya, sekaligus menetapkan Kabupaten/ Kota sebagai pelaksana kegiatan Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2008
Tujuan :
- Terbukanya kesempatan bagi peternak selaku produsen baik dalam skala perorangan maupun kelompok tani ternak untuk mempromosikan produknya kepada para pengusaha/ investor di bidang peternakan
- Terbukanya wahana pertukaran informasi di bidang pemasaran hasil-hasil ternak maupun sarana penyediaan bahan pakan ternak dengan pengusaha/ investor bidang peternakan
- Terjalinnya mitra kerja yang berkesinambungan antara peternak dengan investor dibidang peternakan.
Peserta Seminar :
Anggota kelompok Tani Ternak dari Kab/ Kota Ketua KTNA Propinsi Sumatera Barat
Ketua KTNA Kab/ Kota se Sumatera Barat Wakil Penyuluh Kab/ Kota se Sumatera Barat Investor yang bergerak dibidang usaha peternakan Asosiasi ( ASOHI, PPUI, PPSKI, MAI PERHIBTANI) Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Kepala Dinas Peternakan atau yang menangani fungsi
peternakan Kab/ Kota se Sumatera Barat.
Sedangkan sebagai Narasumber dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dari Direktorat Jenderal Peternakan, Badan SDM Dept. Pertanian, Sumber – Sumber Permodalan, dan Pihak Perbankan.
Kesimpulan Seminar Pembangunan Peternakan telah disepakati beberapa hal sebagai berikut :
1. Dalam upaya memacu laju pertumbuhan pembangunan peternakan serta memperoleh gambaran keberhasilan yang telah dicapai maka dalam rangka Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan telah dilaksanakan Seminar Pembangunan Peternakan berwawasan Agribisnis yang bertujuan untuk meningkatkan Inovasi, penerapan teknologi pengembangan peternakan sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku
sehingga akan menjamin kontiniutas dan ketersedian pakan
3. Dalam Peningkatan skala usaha peternakan, ketersedian dan penguatan modal merupakan salah satu aspek yang menentukan. Untuk akses terhadap sumber permodalan Dinas Peternakan Propinsi bersama Dinas Kab/ Kota tetap memfasilitasi secara kontiniu baik terhadap lembaga keuangan maupun pengusaha/ investor
4. Pengembangan kemitraan kedepan akan lebih mengutamakan aspek keberpihakan yang berkeadilan diantara inti dan plasma
5. Untuk percepatan penyaluran Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian (SP3) kepada pelaku usaha akan ditindak lanjuti dengan pertemuan berikutnya antara Bank pelaksana, Dinas Teknis dan Biro Perekonomian
6. Bagi Petani yang sudah merealisasikan kredit dengan Bank untuk usaha pertanian agar dapat menyiapkan dokumen yang diperlukan sebagai bahan untuk diusulkan memperoleh dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM-KIP) ke Kantor Pusat Perizinan dan Investasi Departemen Pertanian
7. Penyelenggaraan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Tingkat Propinsi Sumatera Barat tahun 2009 disepakati pada Kab. Tanah Datar. Pemda Kab. Tanah Datar telah mengusulkan dana dari APBD Kab Tahun 2009.
8. Memfasilitasi pengembangan kelompok tani ternak/ kelompok usaha peternakan berorientasi agribisnis dan diarahkan pada agroindustri/ home industri sehingga akan memperkuat posisi tawar pada pasar global.
9. Kedepan akan diupayakan mengintensifkan peran
perantau Minang dalam menggerakkan
pembangunan peternakan didaerah Sumatera Barat
C. Hari Selasa Tanggal 26 Agustus 2008
Beberapa rangkaian kegiatan pada puncak peringatan Bulan Bakti Peternakan dan kesehatan Hewan 2008 adalah sebagai berikut :
Hiburan berupa acara kesenian yang dibawakan oleh Murid Sekolah Dasar se Kab. Sijunjung berupa tarian, tarian tradisional, paduan suara dan lain sebagainya.
susunan acara pada peringatan Hari Puncak Bulan Bakti peternakan dan kesehatan Hewan adalah sebagai berikut : 1. Pembukaan
2. Laboran Ketua Panitia (Kadisnak Prop. Sumatera Barat ) 3. Sambutan Bupati Sijunjung
4. Sambutan Dirjen Peternakan
5. Pembacaan Keputusan Tim Juri Lomba/ Kontes Ternak dan Asah Terampil dan Pengumuman Pemenang Lomba Olah Raga dan seni bagi Aparatur Lingkup Dinas Peternakan Propinsi dan Kab/ Kota se Sumatera Barat 6. Penyerahan Hadiah kepada Pemenang
7. Sambutan Gubernur Sumatera Barat yang dalam hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur
8. Penandatanganan Prasasti 9. Do’a
10. Penutup
Lomba/ Kontes Ternak
Lomba Ternak adalah kegiatan yang meliputi identfikasi, penilaian dan penentuan peringkat (ranking) ternak yang diikutkan dalam lomba untuk dipilih oleh Tim Juri untuk dipilih menjadi juara.
Tujuan :
Lomba dan Kontes Ternak diadakan dengan Tujuan untuk memotivasi dan menstimulasi peternak untuk meningkatkan kualitas ternak yang dipelihara
Memberikan penghargaan kepada peternak yang berprestasi
Meningkatkan nilai jual bibit ternak Sasaran :
Sasarannya adalah Peternak atau kelompok tani ternak di kabupaten/ kota se Sumatera Barat
Keluaran :
1. Dari Lomba dan Kontes Ternak ini diharapkan tumbuhnya semangat atau termotivasinya peternak atau kelompok tani ternak dalam meningkatkan kualitas usaha ternak yang dilaksanakan baik dari segi pengelolaan dan peningkatan jumlah ternak yang dipelihara maupun kualitas bibit ternak yang dimiliki
2. Terjaringnya bibit–bibit ternak yang berkualitas untuk dimanfaatkan oleh masyarakat luas
3. Meingkatkan posisi tawar (Bargaining Position) petani peternak dalam bisnis usaha peternakan
Daftar : Pemenang Lomba/ Kontes Ternak dalam rangka Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2008
No
. Jenis Ternak/Peringkat Nama Peternak Nilai Kab/ Kota
10. Kambing Btn Juara I
Juara II Juara III
Pakiah EPE M. Indra
820 812 805
Kab. Sijunjung Kab. 50 Kota Kab. Agam
B. KASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kegiatan Seksi Penyebaran dan Pengembangan yang telah dilaksanakan tahun 2008 antara lain :
1. APRESIASI PENYULUH SUB SEKTOR PETERNAKAN
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Apresiasi dilaksanakan di Inna Muara Hotel Padang pada tanggal 12 s/d 14 Maret 2008.
b. Tujuan
Meningkatkan kemampuan pengetahuan serta wawasan penyuluh sub sektor peternakan dalam pembinaan kepada peternak di lapangan.
Mengetahui sejauhmana penyuluh dapat memahami tugas dan fungsinya dalam pengembangan kawasan peternakan Menyamakan persepsi, visi dan kesamaan gerak dalam
penyelenggaraan penyuluhan peternakan
Mengembangkan pembangunan kawasan berbasis peternakan
Mengembangkan team work sumberdaya manusia dalam hal ini mencakup SDM pelaku langsung pengembangan kawasan peternakan sehingga bisa mengakses kelembagaan yang ada di sub system agribisnis hulu, sub system usaha tani (on-farm), sub system agribisnis hilir dan agribisnis pendukung.
c. Sasaran
Meningkatnya citra penyuluh sebagai tenaga professional yang melayani permintaaan dari dan sesuai dengan kepentingan masayarakat petani ternak.
Terlaksananya pengembangan kawasan berbasis peternakan yang berwawasan agribisnis.
d. Peserta
Peserta adalah penyuluh pertanian sub sektor peternakan yang berasal dari 18 Kabupaten/ Kota dan diprioritaskan penyuluh yang langsung berada pada kawasan pengembangan peternakan dan petugas yang menangani sarana prasarana penyuluh di Propinsi dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang
Dari hasil pelaksanaan Apresiasi penyuluh dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Apresiasi tenaga Penyuluh Sub Sektor peternakan berjalan dengan baik dan lancer sesuai dengan yang diharapkan yang diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang peserta dari seluruh Kabupaten/ kota se Sumatera Barat tanggalm 12 s/d 14 Maret 2008 di Inna Muaro Hotel.
Penyuluh telah memahami pelaksanaan tugas pokok dan fungsi terutama membuat perencanaan, data base, melakukan koordinasi dengan komisi penyuluhan tingkat Kabupaten dan Propinsi.
Peran penyuluh sebagi tempat menampung aspirasi masyarakat maka diperlukan wadah bagi penyuluh mulai dari pusat sampai ke kab/kota
Penyuluh diberikan kekuatan hukum untuk dapat mengelola kelompok dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan peternak di kelompok
Pertemuan koordinasi penyuluh perlu dilakukan setiap tahun dengan difasiltasi Sub Dinas Pengembangan Dinas Peternakan Prop. Sumbar
Sebelum terbentuknya revitalisasi penyuluh pertanian, diharapkan penyuluh tetap bekerja dan mendukung sektor peternakan yang ada dilapangan.
f. Manfaat
Diharapkan penyuluh dapat melaksanakan program pembangunan peternakan berbasis kawasan secara terkoordinir dan mengacu pada program pembangunan peternakan baik dari pusat, propinsi dan kab/ kota sendiri.
C. KASI PENYEBARAN & PENGEMBANGAN
Kegiatan Seksi Penyebaran dan Pengembangan yang telah dilaksanakan tahun 2008 antara lain :
1. Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Integrasi Lintas Sektoral.
Koordinasi adalah unsur penting dalam manajemen pemerintahan yang menggambarkan sistem jaringan/ hubungan kerja antar komponen pemerintah dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
a. Waktu Pelaksanaan
Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Integrasi Lintas Sektoral dilaksanakan pada tanggal 17 s/d 19 Maret 2008
b. Lokasi :
Kegiatan ini dilaksanakan di Ambacang Hotel Jl. Bundo Kanduang No. 14-16 Padang.
c. Jumlah Dana :
Jumlah dana pada kegiatan Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Integrasi Lintas Sektoral sesuai dengan DPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah)
d. Peserta kegiatan :
Jumlah peserta kegiatan Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Integrasi Lintas Sektoral sebanyak 25 orang dari Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat.
e. Tujuan :
Adapun tujuan pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Integrasi Lintas Sektoral ini adalah :
Untuk menyamakan persepsi pengembangan kawasan peternakan lintas sektoral.
Untuk mengetahui sejauh mana peranan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Kimpraswil dan Dinas Koperasi & UKM dalam pembangunan peternakan berbasis kawasan.
f. Hasil yang dicapai :
Pada tanggal 19 Maret 2008 telah dirumuskan hasil Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Integrasi Lintas Sektoral sebagai berikut :
1. Dalam mewujudkan pembangunan daerah yang mengacu pada RPJM adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah berbasis kawasan dengan prinsip yang berkelanjutan.
2. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang pertanian dilaksanakan melalui pengembangan kawasan secara terpadu / terintegrasi yang didukung oleh Dinas lintas sektoral seperti ; Dinas Tarkim, Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, BPTP, dll.
3. Pengembangan kawasan pertanian terpadu dapat terwujud dengan peran aktif penyuluh dalam pembinaan kelompok tani di kawasan, untuk itu peningkatan SDM penyuluh perlu dilakukan baik teknis maupun manajemen.
serta Dinas lintas sektoral (Dinas Tarkim, Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan) Prop. Sumbar telah sepakat mewujudkan pengembangan kawasan pertanian terpadu secara sinergi, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
5. Dalam penyediaan infrastruktur dikawasan pertanian, Dinas Tarkim akan memprioritaskan Kab/ Kota yang mempunyai dana sharing untuk pengembangan kawasan selama 3 tahun. 6. mengingat masih rendahnya pengetahuan petani dalam pengembangan kawasan terpadu maka diperlukan sosialisasi program pengembangan kawasan terpadu mulai dari Pusat, Propinsi dan Kabupaten / Kota.
7. Agar dapat terwujudnya pengembangan kawasan terpadu diharapkan kabupaten / Kota dapat membentuk minimal satu kawasan terpadu sebagai show windownya pertanian.
g. Manfaat
Kegiatan ini bermanfaat bagi kelancaran Dinas Peternakan Propinsi untuk memperoleh data kawasan peternakan prioritas dan Integrasi.
h. Masalah
Belum samanya persepsi tentang penetapan kawasan sentra produksi peternakan.
i. Solusi
Perlunya koordinasi lebih lanjut Dinas Peternakan Propinsi dengan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota.
2. Sosialisasi Pengembangan Peternakan Pada Kawasan Sentra Perbibitan (VBC) Sapi Potong
Kegiatan-kegiatan pengembangan kawasan peternakan tersebut perlu dibakukan dalam suatu program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Peternakan yang berkelanjutan dengan tahapan pengembangannya berdasarkan Potensi Agro ekosistim dan tingkat pertumbuhan / kemandirian kelompok ternak.
Sistim pengembangan kawasan sentra produksi peternakan dilakukan melalui pendekatan sistim Agrobisnis Peternakan yang terdiri dari 4 (empat) sub sistim yaitu :
Sub sistim Agrobisnis Hulu/ Industri Hulu Peternakan ( up stream Agribisnis )
Sub sistim Usaha Tani Peternakan ( on Farm Agribisnis )
Sub sistim Agribisnis Hilir/ Industri Hilir Peternakan ( down stream Agribisnis )
Sub sistim penyedia jasa bagi Agribisnis ( service for Agribisnis )
dimana fungsi Pusat adalah hanya mengangkat hal-hal yang terkait dengan pengaturan dan penetapan pedoman, pengaturan dan pengawasan produksi, penetapan standar Teknis dan selebihnya merupakan kewenangan Propinsi, Kabupaten/ Kota.
Sehubungan dengan adanya kewenangan tersebut maka dapat digambarkan bahwa seluruh kegiatan operasional akan berjalan ditingkat Kab/ Kota termasuk pendanaannya. Mengingat hal demikian untuk mewujudkan suatu Program Pengembangan Kawasan Sentra Perbibitan Peternakan yang baku dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan perlu dilakukan Pertemuan Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Peternakan untuk Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat.
a. Waktu Pelaksanaan :
Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan (VBC) Sapi Potong ini dilaksanakan pada tanggal 13 – 14 Agustus 2008 dan tanggal 19 – 20 Agustus 2008.
b. Lokasi Kegiatan :
Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan (VBC) Sapi Potong ini dilaksanakan di Hotel Dymens Bukittinggi.
c. Jumlah Dana :
Jumlah dana pada kegiatan Sosialisasi Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan (VBC) Sapi Potong sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah )
d. Peserta Kegiatan :
Peserta kegiatan Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Pebibitan (VBC) Sapi Potong adalah Stake Holder yang terkait, yaitu :
No Peserta Jumlah
(Orang) 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Wali Nagari KTNA
KCD Peternak
Petugas Pos Keswan Petugas IB
Dinas Peternakan Prop Sumbar
7 1 1 8 1 1 6
Jumlah 25
e. Tujuan :
Adapun tujuan pelaksanaan Pengembangan Peternakan Pada Kawasan Sentra Pebibitan (VBC) Sapi Potong ini adalah :
f. Hasil :
Hasil Rapat Sosialisasi Pengembangan pada Kawasan Sentra Perbibitan (VBC) Sapi Potong sebagai berikut :
1. Perlunya menyamakan persepsi tentang Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan (VBC) Sapi Potong baik Propinsi maupun Kab/ Kota
2. Dalam mewujudkan Pembangunan Daerah yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah berbasis kawasan dengan prinsip yang berkelanjutan
3. Pengembangan Kawasan pertanian dapat terwujud dengan peran aktif penyuluh dalam pembinaan kelompok tani di kawasan
4. Mengingat masih rendahnya pengetahuan petani dalam pengembangan kawasan maka diperlukan Sosialisasi Program Pengembangan Kawasan di Kab/ Kota
5. Perlunya pembenahan dalam Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan (VBC) Sapi Potong yang berkesinambungan
g. Manfaat :
Kegiatan ini bermanfaat bagi kelancaran Dinas Peternakan Propinsi untuk memperoleh data kawasan peternakan prioritas dan Integrasi.
h.Masalah :
Belum tersedianya data ternak di lokasi kawasan sentra perbibitan (VBC) dan disamping itu program VBC yang tidak berkelanjutan.
i. Solusi :
Mengadakan pencatatan ternak di lokasi VBC dan membuat program yang berkelanjutan
3. Workshop Model Integrasi Pengembangan Peternakan Pada Kawasan Agropolitan
Pengembangan Kawasan Agropolitan di Sumatera Barat telah dilaksanakan semenjak Tahun 2002 dan sampai saat ini telah terbentuk 7 Kawasan Agropolitan tersebar pada 7 Kabupaten/ Kota yaitu : Kab. Tanah Datar, Kab. 50 Kota, Kab. Agam, Kab. Solok, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang.
a. Waktu Pelaksanaan dan Lokasi
No Kabupaten / Kota Tanggal
Pelaksanaan Integrasi Pengembangan Peternakan Pada Kawasan Agropolitan adalah sebesar Rp. 30.000.000,- ( tiga puluh juta rupiah)
c. Peserta
Jumlah peserta pada kegiatan ini adalah sebanyak 175 orang dengan rincian 25 orang per Kabupaten / Kota
4. 5. 6. 7.
8. 9. 10.
Dinas Kimpraswil/PU Badan Pertanahan Negara Bappeda Kabupaten/Kota
Dinas Peternakan atau yang menangani fungsi peternakan
KTNA
Kelompok Tani Ternak
Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat
1 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang
1 Orang 11 Orang
4 Orang J u m l a h 25 Orang
d. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui mengetahui kemajuan perkembangan kawasan agropolitan di kabupaten/ kota dan untuk mendapatkan masukan / informasi tentang masalah-masalah yang ada di kawasan agropolitan dalam rangka menyusun model integrasi pengembangan kawasan agropolitan.
e. Hasil yang dicapai
Dari hasil pembinaan pengembangan kawasan agropolitan tahun 2008 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan agropolitan selama tahun 2008 terlihat
bahwa sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan masih kurang.
Perlu menyamakan persepsi dalam pengembangan kawasan agropolitan baik dinas teknis (peternakan) dengan kabupaten/kota maupun dengan lintas sektoral.
Pada Dinas Peternakan dalam pengembangan kawasan agropolitan dapat difasilitasi oleh Dirjen Peternakan, Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air dan Dirjen Pemasaran, Pengolahan Hasil Peternakan
Untuk penetapan kawasan oleh Kabupaten / Kota harus dilengkapi dengan Master Plan, Site Plan sesuai RUTR dan RDTR.
Peternak memelihara ternaknya secara berkelompok sehingga feces yang dihasilkan untuk pembuatan pupuk kompos (pupuk organic) dapat diproses secara berkelompok. Petugas teknis atau penyuluh dilapangan agar memberikan
pelatihan atau penyuluhan tentang pemeliharaan ternak sapi perah yang baik sehingga produksi susu sapi perah per hari bisa lebih baik
Pelaksanaan kegiatan agropolitan selama tahun 2008 terlihat bahwa sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan masih kurang.
Pada Dinas Peternakan dalam pengembangan kawasan agropolitan dapat difasilitasi oleh Dirjen Peternakan, Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air dan Dirjen Pemasaran, Pengolahan Hasil Peternakan
f. Manfaat :
Kegiatan ini bermanfaat bagi kelancaran Dinas Peternakan Propinsi untuk memperoleh perkembangan kawasan agropolitan di Kabupaten/ Kota
g. Masalah
Kurangnya tenaga penyuluh ( petugas ) atau tenaga teknis sebagai pendamping kelompok ternak di kawasan agropolitan
h. Solusi