• Tidak ada hasil yang ditemukan

keputusan menteri negara agraria kbpn nomor 13 tahun 1997 ttg peniadaan ganti rugi tanah terkena uu no 1 thn 1958

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "keputusan menteri negara agraria kbpn nomor 13 tahun 1997 ttg peniadaan ganti rugi tanah terkena uu no 1 thn 1958"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG

PENIADAAN GANTI RUGI ATAS TANAH-TANAH YANG TERKENA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1958

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958, sejak tanggal 24 Januari 1958, sejak berlakunya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958 semua tanah-tanah partikelir dan tanah eigendom yang luasnya lebih dari 10 bouw hapus dan tanahnya karena hukum seluruhnya serentak menjadi tanah negara;

b. bahwa ganti rugi diberikan kepada bekas pemilik tanah yang tanahnya sudah berstatus tanah negara tersebut, sesuai ketentuan Pasal 8 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958 hanya apabila atas bagian-bagian tanah-tanah pada waktu mulai berlakunya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958, digunakan atau diusahakan oleh bekas pemiliknya, bila tidak digunakan atau diusahakan oleh bekas pemiliknya karena alasan-alasan yang tidak dapat dibenarkan, tidak diberikan ganti rugi;

c. bahwa mengingat ketentuan mengenai ganti rugi yang ditetapkan berdasarkan Pasal 8 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958 tersebut perhitungannya tidak lagi dapat direalisasikan, maka perhitungan ganti ruginya ditetapkan berdasarkan Keputusan Deputi Menteri Kepala Departemen Agraria Nomor SK.15/Depag/1966 tanggal 14 Mei Tahun 1966, yang kemudian dalam perkembangannya hingga kini juga sudah tidak sesuai lagi;

d. bahwa sejak tanggal 24 Januari 1958 sejak mulai berlakunya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958 hingga kini 39 tahun, telah melampaui jangka waktu/kadaluarsa dan karenanya bagi bekas pemilik tanahnya dikuasai negara tidak lagi diberikan ganti rugi karena telah lampau jangka waktu/kadaluarsa;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958 tentang Penghapusan Tanah-tanah Partikelir;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria beserta pelaksanaannya;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1958 tentang Pelaksanaan Undang-undang Penghapusan Tanah Partikelir;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1988 tentang Badan Pertanahan Nasional;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kedudukan Tugas Pokok, Fungsi, Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara;

(2)

2

-PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG PENIADAAN GANTI RUGI ATAS TANAH-TANAH YANG TERKENA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1958

PERTAMA : Meniadakan pemberian ganti rugi bagi bekas pemilik/ahli waris tanah-tanah yang telah menjadi tanah negara sejak tanggal 24 Januari 1958 berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958 dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958.

KEDUA : Mencabut Keputusan Deputi Menteri Kepala Departemen Agraria Nomor SK. 15/Depag/1966 tanggal 14 Mei 1966 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Agraria tanggal 31 Oktober 1973 Nomor Dir.10/202/10/73 dan menyatakan Keputusan dan Surat Edaran dimaksud tidak berlaku lagi.

KETIGA : Mencabut surat-keputusan surat-keputusan yang telah diterbitkan oleh Pemerintah tentang kesediaan untuk memberikan ganti rugi kepada bekas pemilik tanah partikelir dan tanah-tanah eigendom yang lebih dari 10 bouw dan menyatakan surat-keputusan surat-keputusan tersebut tidak berlaku lagi.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan semua peraturan yagn berlaku sebelumnya yang bertentangan dengan ketentuan keputusan ini, dinyatakan tidak berlaku lagi.

KELIMA : Pelaksanaan lebih lanjut dengan dikeluarkannya Surat Keputusan ini agar dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya yang bersangkutan.

KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan dapat ditinjau kembali apabila ternyata terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 24 September 1997

MENTERI NEGARA AGRARIA/

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL ttd.

IR. SONI HARSONO

---CATATAN :

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengimplementasikan pembelajaran SCL, perhatian harus diberikan antara lain pada aspek pembelajaranseperti tujuan belajar dan hasil yang ingin dicapai yang tercermin

Universitas Negeri Yogyakarta zuhdan@uny.ac.id... Page 2

Pelayanan dasar sendiri merupakan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara yang meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan tata ruang, perumahan

Uji organoleptik dilakukan melalui dua tahap, yaitu uji skoring (tekstur, warna, aroma, dan rasa) dan uji hedonik (penerimaan keseluruhan) pada tahap pertama dan tahap kedua

Bagaimana kita dapat menciptakan suatu suasana yang dapat menyenangkan perasaan hati pembeli. Perlu dipikirkan langkah – langkah yang akan kita lakukan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai β model gravitasi sebagai indikator sensitivitas perjalanan penduduk, mengidentifikasi guna lahan zona bangkitan dan tarikan

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan PLS dapat terbukti bahwa secara statistik terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara IC (VAIC) terhadap kinerja keuangan

Penulisan Ilmiah ini menjelaskan cara mendesain cover kaset agar lebih menarik dengan menggunakan software CorelDRAW 11 Dengan memanfaatkan fasilitas efek â efek yang tersedia