• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi lukis LKS SMK 2017-jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Informasi lukis LKS SMK 2017-jakarta"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Kompleks Kemdiknas Gedung E Lantai 12-13 Jalan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (hunting), 5725466-69, 5725471-75

Fax. 5725467, 5725469, 5725049

Site: www.ditpsmk.net

Lembar Informasi

BIDANG LOMBA

Seni Lukis (Painting)

LKS SMK

Tingkat Nasional Ke­XXV

Tahun 2017

(2)

I.

Pendahuluan

Salah satu tantangan ketenagakerjaan saat ini adalah kemampuannya berkompetisi sesuai dengan bidangnya, karena Masyarakat Ekonomi Asia pada prinsipnya adalah adu kemampuan profesionalitas. Penanda kompetisi tersebut adalah masuknya pasar bebas dalam tataran seluruh level dan bidang pekerjaan. Para pekerja ataupun usahawan dituntut mampu bersaing secara bebas. Persaingan ini akan dimenangkan oleh tenaga kerja yang profesional. Prinsip profesionalitas tenaga kerja adalah kemampuan yang dipunyai bukan sebagai keterampilan umum melainkan keterampilan khas yang teruji atau terstandar berdasarkan kondisi nyata sebagai permintaan pasar (demand driven). Berangkat dari indikasi tersebut perlu disiapkan kepelatihan dan kependidikan yang tepat melalui lembaga yang kompeten. Dalam hal ini pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan - Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan menyiapkannya melalui sekolah kejuruan (vocational education).

Kemampuan profesional yang harus disiapkan dalam kompetensi tersebut adalah kompetensi. Secara garis besar kompetensi yang dimaksudkan adalah kompetensi generik dan kompetensi khusus. Kompetensi generik merupakan kompetensi dasar yang harus dipunyai oleh peserta didik SMK dalam berkomuniukasi, berdiplomasi untuk memenangkan kompeisi profesional. Sedangkan, kompetensi khusus SMK adalah kemampuan profesional yang dapat diadu keterampilan khasnya sesuai dengan bidangnya. Bertolak dari tuntutan kompetensi profesional khusus inilah diadakan lomba kompetensi secara nasional (LKS) sesuai dengan bidang atau spektrum kejuruan.

Tuntutan profesionalitas tersebut terletak pada keterampilan khas, maka kompetensi SMK di bidang Seni Lukis adalah kemampuan Melukis Realisme.

Seni Lukis Realisme adalah menciptakan karya yang mengungkapkan kondisi lingkungan yang nyata melalui Representasi, Reaktualisasi, bertemakan lingkungan sosial. Keterampilan Seni Lukis Realisme adalah mempelajari objek alami maupun artifisial yang ada dilingkungan sekitar anak yang direpresentasikan sesuai dengan imajinasi dan gagasan anak. Mata pelajaran seni lukis realisme mempelajari konsep, keteknikan, praktek, serta analisa dan evaluasi karya seni lukis realisme. Pada LKS tahun 2017, titik sasarannya adalah seni lukis realisme, karena publik atau pasar menghendaki tampilan realisme.

(3)

Lukisnya dan pelukis berani menyatakan secara terbuka, oleh karenanya Realisme Sosial dalam seni lukis adalah pernyataan nyata tentang dunia sekitarnya yang penuh dengan persoalan sosial, seperti: dampak politik, dampak bencana alam, dampak perbedaan sosial, dampak persaingan budaya. Lomba Kompetensi Siswa tahun 2017 ini akan diuji kompetensinya melalui keterampilan melukis Realisme, dengan tanda-tanda: tema, bentuk, diangkat secara nyata dari lingkungan sekitarnya dengan eksprsi warna khas sesuai dengan ‘karakter pribadi’ pelukisnya.

Tema LKS 2017 ini adalah kemampuan melukis Realisme-Sosialisme dari tangkapan pelukis tentang kondisi sosial yang menjadi titik besaran mengembangkan kreativitas pelukis.

Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Nasional ke-XXV di Jakarta ini diperuntukkan bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seluruh Indonesia. Karya yang diciptakan menjadi wujud nyata kepedulian remaja mengajak rekan sebayanya lebih memahami kondisi sosial secara nyata sehingga menimbulkan ‘kepedulian sosial’. Hal ini perlu dibuktikan dengan kemampuan melukis secara realis agar interpretasi masyarakat terhadap tema sama dengan pelukis mengiterpretasikan kondisi sosial secara nyata. Lomba kompetensi profesioanl Seni Lukis (painting) ini diharapkan menjadi salah satu upaya dalam pengembangan sumber daya manusia yang kreatif - inovatif dalam menghadapi tantangan (lokal) bencana alam dan pasar kerja, maupun tantangan (internasional) Global yaitu pasar bebas (AFTA). Untuk itu Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMK-Ditjen Pendidikan Menengah menggagas mengungkap potensi kreatif para peserta didik yang ada di daerah berbekal local genious berpotensi positif.

II. Tujuan

1. Mendorong lembaga SMK untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan mendorong peserta didik maju sebagai calon penerus kepemimpinan bangsa dengan mengacu pada Standard Keterampilan Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) khususnya bidang Seni Lukis Realis.

2. Untuk memantau perkembangan peta kualitas dan kemampuan SMK di seluruh Indonesia sebagai potensi lokal dan kondisi nyata (realis) di lingkungannya sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

3. Mempromosikan Keterampilan peserta didik SMK bidang Seni Rupa khususnya Seni Lukis kepada masyarakat sebagai salah satu pengisi tenaga kerja profesional di bidang seni.

(4)

III. Peserta

Peserta adalah siswa SMK dengan kriteria sebagai berikut :

1. Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Terdaftar sebagai peserta didik aktif SMK Negeri maupun Swasta di Indonesia dalam tahun pelajaran 2016/2017 tidak terbatasi oleh Program Studi/ Bidang Keahlian Seni Rupa (semua jurusan boleh menjadi partisipan).

3. Dinyatakan sebagai Pemenang LKS Tingkat Provinsi bidang Seni Lukis atau yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional di tingkat Provinsi sebagai peserta LKS tingkat Nasional ke-XXV Tahun 2017

mewakili daerah/ provinsi yang bersangkutan.

4. Setiap provinsi hanya dapat diwakili oleh 1 (satu) orang peserta.

IV. Materi Lomba A. Lingkup Lomba

Jenis kegiatan yang dilombakan meliputi :

1. Melukis (1080 menit/ 18 jam), diadakan pada tanggal ...bulan...Jakarta

a. Lomba Lukis ini akan dinilai dari tiga projek : (1). Penulisan Proposal (2). Kerja Studio (studio practices) melukis (3). Tes Wawancara (interview).

(1). Penulisan Proposal Kerja; materi yang akan dinilai adalah: Ide, urutan kerja, bentuk karya akhir termasuk gaya dan presentasinya. (2). Kerja studio (studio practices) ; materi yang dinilai proses kerja termasuk penguasaan bidang lukis, menggunakan peralatan, pelaksanaan melukis dan mengatasi permasalahan yang ada (evaluasi proses)

(3). Presentasi lisan (oral presentation); materi yang akandinilai: kemampuan menjelaskan karya, kemampuan menjelaskan teknik, wawasan penciptaan dan penampilan (etika bicara, penampilan yang sopan, dan tidak grogi)

b. Tema: “Melalui Seni Lukis Realisme peserta mampu mengungkap kondisi sosial di lingkunganya”

Keterangan:

- Tes kerja studio; peserta didik harus melakukan secara langsung menciptakan karya seni lukis dengan gaya Realisme; Realisme adalah gaya seni lukis yang mampu mengungkapkan kondisi nyata (reality) dengan teknik realisme maupun teknik seni lukis

(5)

harus dikuasai ini merupakan trend mode Seni Lukis dekade 2020 an, oleh karena itu peserta lomba akan dinilai dan dievaluasi berdasarkan tema dan kemampuan teknik .

- Pada waktu peristiwa melukis terjadi kejenuhan, peserta dapat

refreshing keluar ruangan yang tersedia. Namun tidak diperkenankan komunikasi dengan pendamping atau orang yang menjadi guru formal maupun tidak formal.

- Panitia menyediakan peralatan melukis: kanvas, peralatan standar, dan frame.

- Peserta lomba diperbolehkan membawa bahan dan alat tambahan, sesuai kebutuhannya.

2. Wawancara (120 menit/ 2 jam)

Tes wawancara adalah tes untuk mengetahui tingkat kemampuan teknik, apresiasi karya seni rupa, serta pemahaman tentang simbol-simbol rupa yang digunakan dalam karya seni rupa. Wawancara dipandu dengan proposal tertulis yang diajukan sebelum berkarya. Para peserta lomba (perupa) Painting (melukis) mempresentasikan karyanya perihal objektivasi ide dan gagasan (objek yang dilukis) untuk memberi kejelasan subjek (figur) Seni Lukis serta menunjukkan prinsip keindahan (estetika) dan teknik yang digunakan. Uji wawancara ini bertujuan untuk menyamakan ide penilai (juri) dengan peserta dalam menyatakan ide dan gagasan kreatif peserta lomba. Disadari bahwa karya seni berupa simbol visual yang sulit diinterpretasi oleh orang lain. Penilaian diarahkan kepada kemampuan mengungkapkan peristiwa, gagagan serta perasaan dalam bentuk simbol visual berdasarkan kemampuan peserta didik.

3. Tes Wawancara (interview).

Non-tes adalah penilaian tidak berdasarkan tes berupa pertanyaan, namun merupakan pengamatan juri dan orang yang diminta membantu juri mengamati keterampilan yang dipunyai peserta didik dalam melukis. Non-tes merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan Tim Juri secara informal terhadap proses berkarya, seperti: kemampuan mencampur warna, desain awal terhadap karya akhir. Tes ini bertujuan untuk menghindari kesalahan pada waktu berkarya dengan membandingkan antara gagasan awal terhadap hasil kerja studio (studio practices).

B. Score dalam Tes Projek/Praktek

1. Penilaian diputuskan oleh tim juri menggunakan format yang disediakan;

2. Skor maksimal 100 dengan rentang score sebagai berikut: Sangat Baik : 86 - 100

(6)

Cukup : 55 – 69 Kurang : < 55

C. Komposisi Penilaian

Prosedur penilaian meliputi 3 jenis tes dengan uraian sebagai berikut : 1. Proposal penciptaan karya (5%)

2. Tes Hasil Kerja studio (Praktik) (75%)

3. Tes Wawancara (10%) 4. Non-tes (10%)

C.1 Aspek yang dinilai untuk Tes Hasil Kerja Studio (Praktik) :

a. Penguasaan keterampilan melukis ditunjukkan dengan kemampuan atau kefasihan menggunakan alat dan peralatan dengan profesional.

b. Kreativitas melukis ditunjukkan oleh kemampuan mengobjektivasi dan menemukan kebaruan (novelty) pada teknik, ide, konsep maupun pernayataan simbol-simbol visual.

c. Pengolahan bentuk ekspresif dari objek 1 yang konsisten dengan

ide serta gagasan yang bertema “Melalui Seni Lukis Realisme peserta mampu mengungkap kondisi sosial di lingkunganya”

sehingga mempunyai daya tarik.

d. Penilaian meliputi 3 aspek kompetensi kerja studio praktik Seni Lukis:

- (A) keterampilan teknis berkarya (designing), adalah kemampuan mengorganisasi bentuk dan figur terhadap warna maupun tekstur yang diharapkan.

- (B) keindahan (aesthetic), adalah nilai kemenarikan hasil karya secara total, dilihat dari masih-masing gaya, konsistensi bentuk sehingga terbaca juri, wawasan ide penciptaan yang mempunya arti isi.

- (C) penampilan akhir, penilaian terhadap karya akhir merupakan penilaian dengan metoda ganzheit adalah hasil akhir penampilan mempunyai konsensus ide terthadap figur atau bentuk serta warna. Penilaian akhir merupakan keseluruhan dan kesatuan semua unsur, termasuk figura, pass partoo yang disediakan maupun membawa sendiri, sehingga terdapat kesatuan yang mempunyai arti utuh sebuah karya seni rupa

e. Penilaian berdasarkan bentuk atau figur yang diungkapkan secara realis, karakter figur, dan gaya Realisme, ditampakkan pada sapuan kuas, kemampuan figur realis (jika gaya Realisme yang diajukan dalam menyelesaikan karya) 1

1 Objek yang dimaksudkan adalah objek kasat mata seperti benda atau barang yang ada di

lingkungan dan atau di daerah lain, tetapi juga bias berupa objek visual, berupa peristiwa, keterharuan, dan lain-lainnya dijadikan ideologi penciptaan.

1 Realisme dapat dipilih dari beberapa teknik melukis Realisme, seperti: S. Sudjojono, Sudarso

(7)

f. Sekor (score) perolehan dihitung dengan mengalikan BOBOT dengan SKOR yang diperoleh dari masing-masing aspek penilaian kemudian dibagi jumlah bobot

Tim Juri

Tim Juri/ Penguji terdiri dari 3 orang dari profesional, yaitu:

a. Tokoh akademisi di bidang pendidikan Seni Rupa: juri ini dipilih berdasarkan pengalaman yang telah mendapat rekomendasi beberapa orang ahli di bidangnya. Diharapkan memahamin kompetensi lulusan SMK program Studi Seni Lukis serta lulusan dari S2/ S3 Perguruan Tinggi pendidikan Seni atau yang sejenis.

b. Akademisi Seni Lukis ditunjuk oleh panitia, juri ini berprofesi atau menguasai perihal seni lukis secara profesional. Juri ini berasal dari perguruan tinggi kesenian penghasil seniman akademisi yang mampu berperan sebagai kritikus seni, kurator seni rupa; minimal lulusan S2 Perguruian Tinggi Seni

c. Seniman adalah praktisi seni yang berprofesi sebagai seniman pelukis murni atau sekaligus organizer yang mempunyai kredibilitas terukur dari ketenaran, keterjualan karya, serta mampu memberi penilaian secara objektif, untuk itu diutamakan telah menjadi pelukis yang aktif.

VI. Kriteria Pemenang Lomba

1. Juara Lomba adalah peserta yang memiliki nilai akhir tertinggi dari seluruh nilai para peserta lomba.

2. Nilai akhir tertinggi mencakup nilai : proposal penciptaan karya, tes praktik, tes wawancara dan non-tes.

3. Para Juara ditentukan langsung oleh Tim Juri meliputi: Juara I, II dan III, serta Juara Harapan I, dan II

VII. Tempat Lomba

Lomba akan dilaksanakan di Jakarta

Tata Tertib Lomba

Peserta diharapkan :

1. Satu provinsi hanya diwakili satu orang dengan Surat Penunjukkan dari Dinas Pendidikan Provinsi, dan tidak dibenarkan penggantian peserta pada saat lomba tengah berlangsung.

(8)

2. Peserta harus hadir pada saat ‘technical meeting’ agar dapat memahami tugas, tema serta teknik penciptaan dan penulisan lembar kerja sisa (portofolio).

3. Peserta harus sudah hadir 30 menit sebelum test dimulai.

4. Peserta menyerahkan gagasan project Seni Lukis sesuai dengan ketentuan di atas.

5. Wajib mengisi daftar hadir pada saat setiap jenis lomba yang diadakan. 6. Berpakaian kerja yang rapi, diharapkan hanya memakai identitas nomor

peserta dari panitya.

7. Tidak diperbolehkan membawa buku/ catatan/ HP diarena lomba agar tidak terjadi pendampingan jarak jauh.

8. Mentaati jadwal yang telah disusun oleh Panitia, termasuk ketaatan di sudio kerja.

9. Mengerjakan sendiri karya lomba. Bila ada keterlibatan orang lain dalam pengerjaannya berarti gugur .

10. Mengerjakan karya lomba dengan menggunakan peralatan yang disediakan oleh panitia dan peralatan penunjang praktik yang dibawa oleh masing-masing peserta.

11. Menjaga keutuhan karya dan kelengkapan alat sebagai tanggungjawabnya. 12. Selama berlangsungnya lomba tidak membawa karya, bahan dan peralatan

keluar dari tempat lomba.

13. Tidak meninggalkan arena selama lomba berlangsung atau menyesuaikan kondisi lokasi.

14. Tidak merokok serta meminum obat-obatan psikotropika

15. Jika terpaksa meninggalkan arena lomba karena alasan penting harap meminta izin pada panitia penyelenggara.

16. Untuk alasan kesehatan peserta diperbolehkan membawa makanan kecil dan minuman ke dalam arena lomba.

17. Panitia hanya menyediakan alat, dan bahan atau medium Kanvas peserta didik dengan ukuran 90 X 110 cm beserta frame, bahan cat yang disediakan panitia adalah cat acrylic, pallet, kuas lukis no: 12, 10, 8, 6, 2, peralatan: ember, gayung, kain pel, kertas tissue dan sejenisnya.

18. Peralatan lain seperti pallet mess, dan sejenisnya yang bersifat personal untuk pengembangan keteknikan tidak disediakan panitia. Panitia juga

tidak menyediakan bahan tekstur, untuk itu peserta dibolehkan membawa sendiri selama masih dianggap untuk kategori seni lukis

19. Peserta diperbolehkan membawa peralatan sebagai berikut :

• Kuas yang sesuai dengan kebiasaan peserta didik

• Air brush dan kompressor

• Pewarna yang sesuai dengan gaya lukis

• Cat semprot (Aerosol).

(9)

16. Meninggalkan tempat lomba dalam keadaan bersih dan rapih, hal ini mempengaruhi penilaian non-tes.

17. Mematuhi tata tertib yang telah ditentukan oleh panitia atau juri, apabila melanggar maka akan dikenakan sanksi.

VIII. Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Adapun bentuk instrumen tesnya adalah tes tertulis berupa soal-soal objektif sebanyak 30 soal pilihan ganda (PG). Tes tertulis sebagai instrument penelitian ini dilakukan

Dari pembahasan yang telah penulis paparkan tersebut, yaitu tentang beberapa etika bagi guru dan murid dalam kitab Al- Fatḥu Al- Rabbāniy dapat diambil kesimpulan Syekh

, 2012, Suplementasi β -glucan dari Ragi Roti (Saccharomyces cerevisiae) dalam Pakan terhadap Aktivitas Fagositosis, Aktivitas NBT, Total Protein Plasma, dan

Permasalahan proteksi terhadap korosi pada baja oleh lapisan pelindung akan jarang terjadi apabila pelapis memiliki kekuatan ikatan antar permukaan (adhesi yang baik

.13 Description of your UltraSilencer : 1 Display (see the specified versions later) 2 Exhaust filter lid 3 Exhaust filter 4 Parking slot 5 Power cord 6 Motor filter 7 Motor

Sebanyak 59% responden menyatakan setuju pada pertanyaan perusahaan memberikan kompensasi sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan, hal tersebut menunjukan bahwa

Pada saat melakukan wawancara dengan petani di Kecamatan Kuranji, didapatkan gulma yang paling bayak muncul di areal sawah pada fase vegetatif menurut petani

Faktor ketiga yaitu sarana dan fasilitas, dalam lalu lintas sarana dan fasilitas yang dimasud ialah jalan, marka jalan, dan rambu-rambu lalu lintas, sebagian