• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SMS 1104350 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SMS 1104350 Chapter1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Anggi Nuryani, 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesenian Sintren adalah salah satu kesenian rakyat pesisir, tepatnya di

sekitar jalur pantura (Pantai Utara) antara Indramayu dan Cirebon. Kesenian ini

konon mulai dikenal pada awal tahun 1940-an, nama sintren sendiri tidak jelas

berasal dari kata apa, namun menurut berbagai sumber asal kata "Sintren"

merupakan gabungan dua suku kata "Si" dan "tren". Si dalam bahasa Jawa berarti

"ia" atau "dia" dan "tren" berarti "tri" atau panggilan dari kata "putri"

Di dalam konteks ritual, lagu Sintren biasa digunakan sebagai doa pembuka

di dalam pagelaran Sintren yaitu agar roh Sulasih masuk ke dalam raga calon

penari sintren. Sesuai dengan perkembangan zaman, penyajian lagu “Sintren”

sekarang sudah terbagi kedalam beberapa versi, dan lebih variatif.

Sementara itu, pop Sunda merupakan genre musik yang terbilang masih

baru. Genre musik ini diprakarsai oleh para seniman musik Sunda seiring dengan

perkembangan zaman dan berkembangnya musik di tanah air. Musik ini dapat

dikatakan lahir dan berkembang dengan semangat komersialisasi. Namun, selain

itu eksistensinya memiliki arti sebagai bentuk usaha pelestarian warisan budaya

Sunda. Lahirnya genre musik pop sunda semakin memperkaya khasanah musik

lokal di nusantara.

Seiring dengan perkembangan zaman, baik dilihat dari aspek kebudayaan,

aspek sosial, dan terutama aspek teknologi, kesenian Sunda banyak mengalami

perkembangan dan pembaharuan, banyak hal yang menjadi alasan dalam

perkembangan musik Sunda salah satu penyebabnya adalah untuk mengikuti

permintaan industri pasar. Musik Sunda mencoba beradaptasi dengan gelombang

modernisasi tanpa meninggalkan kesenian aslinya. Hal ini dianggap sebagai pola “simbiosis-mutualisme” atau dalam masalah ini berarti sebagai sesuatu yang saling berhubungan dan saling menguntungkan.

Berdasarkan perkembangan musik yang terjadi di Sunda tidak sedikit

(2)

seperti yang telah disampaikan, namun sedikit sekali yang konsisten. Salah satu

seniman yang konsisten adalah H. Yusuf Wiradiredja S.Kar M.Hum yang akrab

di sapa Yus Wiradiredja. Karya-karyanya memiliki ciri khas tersendiri terutama

gaya aransemennya. Dari beberapa karya beliau peneliti sangat tertarik pada lagu

“Sintren” yang telah diaransemen beliau dengan sangat apik.

Seperti yang telah dijelaskann, lagu “Sintren” ialah lagu yang berasal dari

kesenian Sintren. Di dalam konteks ritual, lagu ini biasanya digunakan sebagai

doa pembuka di dalam pagelaran Sintren. Namun pada lagu “Sintrenyang telah

di aransemen ulang ini, terdapat sesuatu yang menarik, salah satunya lagu ini

tidak lagi mengandung unsur sakralitas, tetapi lebih melihat kepada unsur

musikalitas.

Peneliti tertarik untuk meneliti sintren yang telah di aransemen ini

dikarenakan di dalam lagu “Sintren” ini, terdapat beberapa perbedaan garapan

lagu, daripada lagu sintren pada umumnya. Beberapa perbedaannya terletak pada

vokal dan instrumen musik pengiringnya yang menggunakan instrumen musik

barat seperti jembe, symbals, chimebell, snare, bass, gitar, violin.

Di dalam lagu “Sintren” pak Yus ini jika kita dengarkan sekilas, walaupun

melodi utama pada lagu ini masih terdengar khas seperti lagu Sunda, akan tetapi

harmonisasi yang terdengar seperti menggunakan harmonisasi musik barat, yaitu

seperti menggunakan sistem nada tonal, sehingga perasaan Mayor dan Minor

terdengar dalam karya ini.

Terkait dengan permasalahan di atas, untuk menjawab isue- isue yang telah

diungkapkan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam

tentang lagu “Sintren” ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan sebagai calon

tenaga ahli pendidik musik yang profesional. Namun demikian dari beberapa kali

peneliti mendengar karya ini ketertarikan peneliti lebih pada aspek pengolahan

melodi. Untuk itu judul penelitian ini “Lagu “Sintren” aransemen Yus

Wiradiredja”

B. Rumusan Masalah

(3)

Lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja? Untuk menjawab dan

mendeskripsikan rumusan masalah di atas, maka disusun pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengolahan melodi lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja

secara Horizontal ?

2. Bagaimana pengolahan melodi lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja

secara Vertikal ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian umun yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan tentang lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja yang berhubungan dengan pengolahan melodinya. Sedangkan tujuan secara khususnya

yaitu diharapkan dapat menjawab dan mendeskripsikan rumusan masalah tentang

lagu sintren arransemen Yus wiradredja, diantaranya:

1. Pengolahan melodi lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja secara

Horizontal.

2. Pengolahan melodi lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja secara

Vertikal.

D. Manfaat/ Signifikasi Penelitian

Manfaat dan signifikasi ini dapat dikemukakan menjadi dua sisi yaitu secara

teoritis dan secara praktis. Manfat dan signifikan secara teoritis adalah sebagai

sebuah referensi, bahan pembelajaran tentang ilmu menganalisis khususnya dalam

bidang seni musik dan sebagai bahan penelitian tidak lanjut. Sedangkan secara

praktis, bagi pihak-pihak terkait yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan

perkembangan musik sunda, sebagai bekal pengalaman yang paling

berharga guna mempersiapkan diri sebagai pendidik musik.

2. Seniman, penelitian ini dapat dijadikan referensi terhadap perkembangan

karya musik pop sunda serta menambah wawasan tentang kesadaran

(4)

3. Program Pendidikan Seni Musik UPI, penelitian ini diharapkan dapat

menambah referensi tentang perkembangan musik pop sunda saat ini.

Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu

literature yang akan menambah kekayaan hasil penulisan lainnya yang ada

di Departemen Seni Musik FPSD UPI.

4. Masyarakat, menambah wawasan serta pengetahuan tentang Pengolahan

Melodi pada lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja yang cukup terkenal

dikalangan seniman Sunda, khususnya dalam bidang Tembang Sunda

Cianjuran

E. Struktur Organisasi

Pada tahap selanjutnya, setelah penulis memperoleh data melalui studi

literatur, wawancara dan studi dokumentasi maka data tersebut dikumpulkan

untuk dianalisis. Kemudian disusun menjadi sebuah laporan tertulis dengan

menggunakan sistematika sebagai berikut:

1. BAB I Pendahuluan yang di dalamnya terdapat latar belakang dan kerangka

dari penulisan ini, karena dari sinilah peneliti mulai mengembangkan tulisan

yang secara berurutan untuk bab-bab berikutny. Adapun bahasan dalam

pendahuluan ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah dan

perumusahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan

istilah dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II Kajian Pustaka merupakan yang berisikan tinjauan ataupun landasan

teoritis mengenai kajian untuk menganalisis lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja.

3. BAB III Metode Penelitian merupakan yang di dalamnya terdapat ruang

bahas yang mencakup desain, partisipan dan tempat penelitian,

pengumpulan data, dan analisis data.

4. BAB IV Temuan dan Pembahasan merupakan yang di dalamnya berisikan

tentang pertanyaan penelitian yaitu pengolahan melodi dilihat secara

(5)

5. BAB V Kesimpulan, Implikasi dan rekomendasi merupakan sebuah

jawaban dari semua rumusan permasalahan yang sudah dibahas pada

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu persepsi pendengar ini juga menjadi bahan pertimbangan dan masukkan bagi radio Swaragama FM sebagai media massa yang memiliki fungsi sosial dengan

permohonan dari pihak korban ke polisi agar persoalan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Kemudian atas permohonan

Apakah setuju bila CD bajakan dijual secara terbatas diluar pertokoan/mall seperti di pinggir?. jalan atau

Berdasarkan hasil analisis datanya menunjukan bahwa tingkat kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan soal berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking

Atribut-atribut tersebut antara lain adalah bahwa ekologi industri: merupakan suatu pendekatan sistem yang meng- interaksikan antara sistem ekologis dengan in- dustri,

Untuk memperoleh gambaran yang lebh jelas mengenai ciri - ciri program remedial, Izhar Idris (2001:66-67) menjelaskan perbandingan antara program remedial dengan

d, apabila unit kerja telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan atas hasil pengendalian atas penyusunan Laporan Keuangan antara 20% sampai dengan <40%. e, apabila

Maka pelu dilakukan penelitian mengenai : keanekaragaman jenis, serta kelimpahan teripang dan kondisi lingkungan pendukung kehidupan teripang di pesisir desa