• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IPS 1006770 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IPS 1006770 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sunarto & Hartono (2008:35) menyatakan pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Hasil pertumbuhan yaitu bertambahnya ukuran badan anak seperti panjang, berat dan kekuatannya begitu pula dengan pertumbuhan yang mencangkup perubahan sistem jaringan saraf dan sistem seksual anak. Sedangkan perkembangan mengacu pada perubahan karakteristik individu yangn khas. Para ahli psikologi mengungkapkan bahwa perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat progresif untuk mencapai karakteristik yang baru,misalnyaNagel (dalam Jamilah, 2008 hlm. 38)mengemukakan pengertian perkembangan sebagai perubahan progesif yang menunjukan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan dan pertumbuhan saling berkaitan dan keduanya berasal dari dalam diri individu. Dalam proses perkembangnnya, seorang anak akan mengalami masa peralihan menuju dewasa yaitu masa remaja yang ditandai dengan pubertas.

(2)

cenderung negatif. Perkembangan masa puber sangat berpengaruh terhadap keadaan fisik, pola pikir dan perilaku, sedangkan masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Hall (1993) melihat masa

remaja adalam masa “Strom and Stress”. Maksudnya bahwa masa remaja merupakan masa dimana remaja menemui banyak permasalahan yang dihadapinya dan masa ini merupakan awal pembentukan identitas remaja tersebut. Remaja atau adolescence berasal dari kata latin yaitu adolescere yang berarti tumbuh untuk mencapai kematangan. Adolescence memiliki arti yang luas, mencangkup kematangan mental, emosional, social dan fisik. MenurutMappiare (dalam Ali & Asrori, 2009:9) remaja adalah berlangsung antara 12 tahun hingga 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi laki-laki.

Sebagaian besar orang memandang istilah puber dan remaja adalah maksud yang sama, padahal kedua istilah ini berbeda. Puber lebih memandang terhadap perubahan fisik seorang anak laki-laki maupun perempuan sedangkan masa remaja memandang perubahan emosi. Menurut para ahli psikologi menyatakan bahwa masa remaja biasanya terjadi 2 tahun setelah masa puber. Melihat dari pengertian tersebut, terlihat bahwa remaja tidak memiliki tempat atau posisi yang jelas, mereka tidak termasuk golongan anak-anak namun belum dikatakan atau diterima untuk masuk ke golongan dewasa, remaja merupakan diantara fase anak-anak dan fase dewasa. Maka dari itu remaja sering dikatakan dengan fase mencari jati diri (Ali &Asrori, 2009:9)

(3)

Pekerjaan rumah dan tugas sekolah merupakan salah satu aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar guru dan siswa di kelas. Untuk mencapai nilai yang memuaskan, setiap siswa berlomba untuk mengerjakan tugas sekolah dan pekerjaan rumah dengan baik, salah satunya dengan membuat perencanaan terlebih dahulu. Contoh jika seorang siswa diberikan tugas dan pengerjaannya diberikan waktu satu minggu maka idealnya siswa tersebut langsung mengerjakan tugas tersebut dan membuat skala prioritas untuk mengerjakan tugas tersebut. Namun tidak sedikit siswa yang menunda pengerjaannya, banyak alasan yang mereka keluarkan. Dimulai dengan alasan masa pengumpulan tugas yang masih lama, ada pekerjaan yang lebih penting dan alasan lainya.Penundaan tersebut dapat dikatakan sebagai perilaku prokrastinasi (Ghufron, 2003).

Istilah prokrastinasi berasal dari kata latin yaitu Procrastination, yaitu dari kata pro dan crastinus. Kata pro berarti maju atau bergerak dan crastinus

(4)

Rumiani (2006) mengemukakan bahwa factor motivasi internal maupun eksternal yang rendah dapat mendoromg seseorang untuk menjadi seorang prokrastinator. Burka & Yuen (dalam Jamilah, 2008)berpendapat bahwa faktor-faktor perilaku prokrastinasi dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu faktor-faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi fisik dan psikologi seseorang, sedangkan faktor ekternal yaitu diluar kondisi fisik dan psikologi seseorang seperti kondisi lingkungan masyarakat, tempat bekerja maupun lingkungan paling dekat yaitu keluarga. Peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter seseorang. Keluarga merupakan lembaga terkecil dalam lembaga sosial, sehingga keluarga menjadi awal permulaan pembentukan kepribadian baik emosional, pola pikir maupun idiologi seseorang, dengan kata lain kepribadian seseorang tergantung pada pemikiran dan perlakuan keluarga dan tidak terlepas dari etika dalam penyampaiannya. Keluarga dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan tertua karena keluarga merupakan fase pertama seseorang memperoleh pendidikan.

(5)

Setiap orang tua menaruh harapan terhadap pendidikan yang tinggi kepada anaknya agar kelak ia menjadi individu yang pintar dan berakhlak mulia, sedangkan globalisasi menuntut setiap peserta didik agar menjadi individu yang berkualitas, individu yang berfikir kreatif dan kompetitif serta menjadi individu yang dapat bersaing (HAR Tilaar, 1993, hlm.401). Melihat harapan dan tututan tersebut, beban setiap peserta didik dirasakan sangatlah berat, hal ini juga dapat kita lihat dari fungsi dan tujuan pendidikan menurut pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu bahwapendidikan nasional berfungsi mengembangkan kamampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tuntutan dan harapan yang tinggi membuat setiap pendidik bekerja lebih keras dan kreatif agar menghasilkan peserta didik yang sesuai dengan harapan, namun permasalahan pun dapat timbul dari peserta didik itu sendiri selama proses perkembangannya.Hal ini sesuai dengan pendapat Elizabeth B. Hurlock (1997, hlm. 220) yang mengatakan bahwa pada umumnya remaja suka mengeluh tentang aktivitas belajar selama disekolah seperti cara mengajar guru dikelas maupun pemberian tugas oleh guru.

(6)

mengakibatkan sesuatu yang buruk dalam membangun mentalitas ataupun kepribadiannya. Dari berbagai permasalahan diatas, peneliti mengambil judul

penelitian yaitu “Peran Keluarga Untuk Mengurangi Perilaku Prokrastinasi

Akademik Siswa”. Semoga apa yang peneliti teliti dapat bermanfaat bagi orang

lain dan memperkaya ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan sosial.

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah mengidentifikasikan dan menganalisisperankeluarga dalam mendidik anaknya untuk terhindar dari perilaku prokrastinasi akademik serta menjelaskan apa yang menjadi kebiasaan siswa melakukan perilaku prokrastinasi

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hal apa yang melandasi kebiasaan menunda tugas (prokrastinasi) pada siswa? 2. Bagaimana peran orang tua dalam membina siswa terhindar dari perilaku

prokrastinasi?

3. Bagaimana cara siswa membentengi dirinya sendiri agar terhindar dari perilaku menunda tugas?

1.4 Tujuan Penelitian

(7)

1. Menjelaskan Hal apa yang melandasi kebiasaan menunda tugas (prokrastinasi) pada siswa

2. Menjelaskan peran orang tua dalam membina siswa terhindar dari perilaku prokrastinasi

3. Menjelaskan cara siswa membentengi dirinya sendiri agar terhindar dari perilaku menunda tugas

1.5 Manfaat Penulisan

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :

1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembelajaran pendidikan IPS sebagai salah satu fenomena yang terjadi di era globalisasi saat ini dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dengan memberi gambaran mengenai hal-hal yang menjadi alasan menunda tugas dan bagaimana peran orang tua dalam mengatasinya 2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

memberikan informasi khususnya kepada para orang tua, konselor sekolah dan guru dalam upaya membimbing dan memotivasi siswa agar terhindar dari perilaku prokrastinasi

1.6 Struktur Organisasi Skripsi

(8)

dilakukannya penelitian dan struktur organisasi berisikan sistematika penulisan skripsi dari setiap babnya.

BAB II berisikan kajian pustaka yang memuat teori-teori yang

digunakan dalam penelitian, dan kerangka berpikir dari penelitian skripsi penulis. Selain itu teori-teori yang ditulis pada kajian pustaka menjadi salah satu acuan dalam penulisan pembahasan dari hasil penelitian.

BAB III berisikan metodelogi penelitian yang penulis gunakan. Mencakup jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, cara

pengumpulan data, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan teknis analisis data.

BAB IV berisikan Hasil penelitian dan Pembahasan yang sudah dilakukan oleh penulis selama penelitian. Hasil penelitian berisikan pemaparan data dan informasi dari hasil penelitian yang telah penulis laksanakan selama penelitian di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 6 Bandung. Hasil penelitian tersebut selanjutnya di bahas guna menjawab rumusan masalah.

BAB V merupakan bab terakhir dari skripsi yang berisikan simpulan dari hasil penelitian serta pembahasan, dan terdapat berbagai saran yang

Referensi

Dokumen terkait

Konsep perkembangan dan pemilihan pekerjaan atau karier oleh Ginzberg dikelompokkan dalam tiga unsur yaitu: proses (bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan suatu

Dari Tabel 13 (untuk skor performans) terlihat bahwa paket teknologi T1 memiliki sifat yang berada di atas rerata, artinya keragaan varietas bawang merah yang maksimal

Gambar 2.3 menunjukkan patofisiologi RA dimulai dari fase sensitisasi, dimana terjadi kontak pertama kali terhadap alergen diikuti fase respon cepat yang ditandai dengan

Permasalahan ini dirinci dalam beberapa pertanyaan penelitian yaitu: proses pembentukan jaringan-aktor dalam Pilkada; dukungan DPRD; model jaringan- aktor yang

Menjelaskan bahan- bahan kimia alami dan bahan-bahan kimia buatan yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap yang terdapat dalam bahan

Hal yang juga menjadi bagian penting ketika merumuskan ketentuan pidana dalam peraturan perundang-undangan pidana adalah perumusan tentang perbuatan yang dilarang

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas berkat rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

Siklus karbon di perairan sekitar terumbu karang relatif lebih kompleks dibandingkan perairan sekitar mangrove dan laut, karena banyaknya organisme yang terlibat dengan siklus