• Tidak ada hasil yang ditemukan

T FIS 1302391 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T FIS 1302391 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam rangka pengembangan MEVIAL yang inovatif

untuk keperluan mengkonstruk konten fisika siswa di Sekolah Menengah Atas

(SMA) pada materi pemuaian zat. Pengembangan ini dilandasi oleh adanya

kebutuhan akan MEVIAL yang dapat menyokong terhadap pemahaman konsep

siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran

(mixed methods) dengan desain concurrent embedded atau embedded experimental

model yang artinya campuran tidak berimbang. Creswell, (2014) Penelitian

campuran merupakan metode penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian

kulitatif dengan penelitian kuantitatif. Sementara itu, desain concurrent embedded

merupakan metode penelitian yang menggabungkan antara metode penelitian

kualitatif dan kuantitatif dengan mencampurkan kedua metode tersebut secara

tidak berimbang, dalam satu kegiatan penelitian mungkin 70% menggunakan

metode kuantitatif dan 30% menggunakan metode kualitatif atau sebaliknya

(Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini pada satu kegiatan penelitian, bobot metode

penelitian kuantitatif lebih besar dari pada kualitatif. Berikut skema desain

embedded experimental model yang digambarkan pada Gambar 3.1

Studi kualitatif

Intervensi Studi kualitatif

(2)

Atas dasar analisis kebutuhan yang dilakukan, teridentifikasi bahwa

diperlukan bentuk intervensi dalam pembelajaran konten fisika yang bersifat

mikroskopis yaitu berupa media simulasi virtual (MEVIAL) yang dipandang tepat

untuk mengkonstruksi konsepsi siswa pada materi pemuaian zat. Gambar 3.2

menunjukkan bagan penggunaan metode campuran (mixed methods) dalam

penelitian yang bertujuan mengembangkan intervensi berupa MEVIAL dan uji

coba penggunaannya untuk melihat keampuhannya dalam mengkonstruksi

konsepsi siswa serta konsistensi konsepsinya.

Gambar 3.2 Embedded experimental model

Penelitian ini menggunakan dua pendekatan (Creswell, 2007), yaitu

pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan pertama, yakni pendekatan

kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan pendapat guru dan siswa

mengenai pembelajaran fisika yang bersifat mikroskopis, tingkat kemampuan

teknologi informasi dan komunikasi guru, dan juga ketersediaan media dalam

menyajikan materi fisika yang bersifat mikroskopis. Pendekatan kedua, yaitu

pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk penelitian pengembangan MEVIAL, Intervention

Eksperimen semu implementasi media simulasi virtual untuk mendapatkan gambaran efeknya terhadap pemahaman konsep

(3)

khususnya dalam menelaah hasil studi eksprimental untuk melihat efek

implementasi MEVIAL tersebut terhadap pemahaman konsep dan konsistensi

konsepsinya. Rincian keseluruhan tahapan kegiatan penelitian ini dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Tahap Studi Pendahuluan (Analisis Kebutuhan)

Tahap ini diawali dengan mengadakan analisis kebutuhan terhadap

pengembangan MEVIAL, untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi yang

diperlukan dalam mendukung pengembangan MEVIAL untuk mengkonstruksi

konsepsi siswa. Fokus kegiatan ini adalah pengumpulan informasi-informasi yang

berkaitan dengan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan yang akan

dikembangkan, teori-teori yang mendukung terhadap pengembangan MEVIAL,

kesan-kesan guru dan siswa dalam pembelajaran fisika yang bersifat mikroskopis.

Adapun kegiatan studi leteratur meliputi: (1) analisis kurikulum, (2) analisis

kompetensi siswa, (3) analisis tujuan pembelajaran, (4) analisis pentingnya media

simulasi virtual sebagai alat bantu memahamkan konsep pemuaian zat pada

pembelajaran fisika materi suhu dan kalor dan (5) analisis konsep suhu dan kalor

sub konsep pemuaian zat.

2. Tahap Perancangan

Pada tahap ini dilakukan kegiatan perancangan MEVIAL dan perangkatnya

berdasarkan hasil studi pendahuluan, kondisi objektif lapangan, hasil-hasil kajian

literatur yang relevan, dan analisis kebijakan.

3. Tahap Pengembangan

Pada tahap ini dilakukan pembuatan, validasi dan uji implementasi MEVIAL

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Pembuatan MEVIAL berdasarkan hasil rancangan.

b) Mengembangkan instrumen pengukur berupa instrumen tes pemahaman konsep

c) Validasi MEVIAL yang dikembangkan kepada para ahli.

(4)

e) Melakukan ujicoba instrumen soal

f) Melakukan revisi MEVIAL berdasarkan rekomendasi para ahli.

g) Melakukan ujicoba implementasi MEVIAL yang dikembangkan.

Secara skematik tahapan penelitian untuk pengembangan MEVIAL dilukiskan

pada Gambar 3.3.

4. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di salah satu SMA

di Bandung Barat. Sedangkan sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas

yaitu satu kelas dari keseluruhan kelas XI di SMA tersebut yang dipilih secara acak

atau Random Class. Kelas tersebut menjadi kelas eksperimen yang diterapkan

pengembangan media simulasi virtual yang berorientasi konstruksi konsepsi pada

pembelajaran fisika materi pemuaian zat.

Analisis Kebutuhan Perancangan Pengembangan

Kajian Pustaka

Studi Lapangan

Analisis Kebutuhan

Kajian Literatur

Rancangan MEVIAL

Rancangan Instrumen Tes

MEVIAL dan Instrumen

Penilaian Ahli

Revisi

Uji Coba

(5)

5. Tahap Ujicoba

Implementasi MEVIAL ini akan dilaksanakan menggunakan desain penelitian

One group pretest-posttest yaitu deign penelitian yang memberikan test awal

kepada kelompok eksperimen. Kemudian memberikan perlakuan terhadap

kelompok eksperimen berupa pengembangan media simulasi virtual yang

berorientasi konstruksi konsepsi pada pembelajaran fisika materi pemuaian zat dan

diakhiri dengan pemberian test akhir. Design penelitian ini dapat dilukiskan seperti

pada Gambar 3.4.

Pretest Perlakuan Posttest

O X O

Gambar 3.4 One Group Pretest-Posttest Design

Keterangan :

O : Pretest dan posttest pemahaman konsep

X : Perlakuan berupa model pembelajaran ICI dengan media simulasi

virtual sebagai alat bantu memahamkan konsep pemuaian zat.

6. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan sesuai dengan tahapan

penelitian dan pengembangan yang dilakukan yaitu tes pemahaman konsep dan tes

skala sikap siswa. Tes pemahaman konsep dan skala sikap dapat dilihat

selengkapnya pada Lampiran B.

a. Hasil Pengembangan dan Validasi Instrumen Tes Pemahaman Konsep

Instrumen tes pemahaman konsep materi pemuaian zat yang dikembangkan 18 butir

soal. Tes ini dikonstruksi dalam bentuk tes objektif jenis pilihan ganda dengan

jumlah option sebanyak 4 yaitu (a, b, c, d dan e). Sebaran soal untuk tiap indikator

(6)

Tabel 3.1

Komposisi jumlah dan nomor soal pada tiap indikator tes pemahaman konsep

Indikator

Soal Tes Pemahaman Konsep

Jumlah Butir Soal

Nomor Butir Soal

Menjelaskan 3 1, 6, 12

Membandingkan 9

2, 3, 7, 8, 10, 14, 15,

16, 17

Menginterpretasi 6 4, 5, 9, 11,

13, 18

Jumlah Total 18 1 – 18

Hasil validasi ahli untuk instrumen tes pemahaman konsep menunjukkan

bahwa ketiga validator merekomendasikan butir-butir instrumen tes pemahaman

telah dibuat sesuai dengan indikator yang hendak diukur, sehingga layak digunakan

untuk mengukur pemahaman konsep. Namun demikian terdapat beberapa hal yang

perlu direvisi, terutama dalam hal kejelasan dan kesesuaian gambar pada soal yang

mengandung gambar, redaksional soal dan tata tulis soal. Catatan saran revisi dan

perbaikan item tes dari ketiga validator disajikan pada Lampiran D.

Tabel 3.2 menunjukkan rekapitulasi hasil validasi ahli tes pemahaman konsep serta

(7)

Tabel 3.2.

Rekapitulasi hasil validasi ahli terhadap instrumen tes pemahaman konsep

Kesesuaian Saran dan rekomendasi

 Jenjang Kognitif dengan

Soal

Ketiga validator menyatakan bahwa jenjang kognitif semua tes sudah sesuai dengan soal

 Konsep dengan Soal Ketiga validator menyatakan bahwa semua butir

soal tes sudah sesuai dengan konsep

 Option (pilihan jawaban) Ketiga validator menyatakan bahwa semua option

jawaban sudah menunjukkan homogenitas yang baik

 Kunci Jawaban Ketiga validator menyatakan bahwa kunci

jawaban soal sudah tidak mengandung kesalahan

 Gambar /grafik/Tabel

dan lambang-lambang fisika

Ketiga validator menyatakan bahwa semua gambar, grafik, tabel dan lambang-lambang yang digunakan sudah sesuai dengan maksud soal.

 Penggunaan tata bahasa Ketiga validator menyatakan bahwa penggunaan

tata bahasa sudah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik.

Hasil-hasil validasi ahli di atas menunjukkan bahwa instrumen tes pemahaman

konsep yang dikembangkan telah memenuhi butir soal yang valid yaitu

butir-butir soal yang dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain

instrumen tes pemahaman konsep yang dikembangkan layak digunakan untuk

mengukur kemampuan pemahaman konsep siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan berbantuan media simulasi virtual (MEVIAL).

b. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Sebelum instrumen tes pemahaman konsep terkait materi pemuaian zat

digunakan untuk pengukuran, terlebih dahulu instrumen tes diujicobakan untuk

mengetahui keajegannya dalam menghasilkan skor (reliabilitas). Tes yang baik

(8)

Reliabilitas tes didefinisikan sebagai tingkat keajegan atau kestabilan skor

yang diperoleh responden yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada

situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Suatu

instrumen dikatakan reliabel jika digunakan beberapa kali pada subjek yang sama

menghasilkan skor yang relatif sama (Sugiyono, 2008). Sesuai dengan definisi

tersebut maka pengujian reliabilitas instrumen tes pemahaman konsep dilakukan

dengan metode test-retest, yaitu pelaksanaan tes sebanyak dua kali terhadap subjek

yang sama namun waktu berbeda, selisih waktunya sekitar dua minggu. Hasil kedua

tes untuk tiap siswa kemudian dikorelasikan untuk memperoleh koefisien

reliabilitas (r) dengan menggunakan persamaan 3.1.

� =

� ∑ − ∑ ∑

√ � ∑ 2− ∑ 2 � ∑ 2− ∑ 2 (3.1)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y

X = skor tiap testee pada ujicoba pertama

Y = skor tiap testee pada ujicoba kedua

N = jumlah peserta tes

Untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas tes digunakan kategori

seperti ditunjukkan pada Tabel 3.3 (Arikunto, 2003).

Tabel 3.3.

Interpretasi koefisien reliabilitas (r) tes

Koefisien

reliabilitas tes

Kategori

Reliabilitas

0,8 < r  1,0 Sangat tinggi

0,6 < r  0,8 Tinggi

0,4 < r  0,6 Cukup

0,2 < r  0,4 Rendah

(9)

c. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Tes Pemahaman Konsep

Hasil analisis reliabilitas tes pemahaman konsep dengan metode test-retest

diperoleh koefisien reliabilitas dari tes pemahaman konsep seperti ditunjukkan pada

Tabel 3.4. Hasil analisis reliabilitas tes selengkapnya disajikan Lampiran C.

Tabel 3.4.

Hasil Analisis Reliabilitas Tes Pemahaman Konsep

Jenis tes Jumlah soal Koefsien

reliabilitas Katagori

Tes Pemahaman

Konsep 18 0.52 Cukup

Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas seperti ditunjukkan pada Tabel di

atas maka instrumen tes pemahaman konsep mempunyai tingkat keajegan yang

cukup, sehingga kedua tes ini memenuhi kelayakan untuk digunakan sebagai

instrumen penelitian.

B. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Hasil Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis data yang ingin dikumpulkan dalam penelitian ini, maka

digunakan berbagai teknik dan instrument penelitian. Tabel 3.5 menunjukkan

teknik, sumber data dan instrument yang digunakan sesuai dengan jenis data yang

(10)

Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data Teknik Sumber data Instrumen

1 Validasi materi pada

media materi pada media

2 Verifikasi media

secara teknis

Checklist lembar verifikasi

Ahli media Lembar verifikasi

media secara tampilan

3 Konstruksi pemahaman

konsep

Siswa Tes pemahaman

konsep

4 Konsistensi konsepsi

siswa pada materi pemuaian zat

Tes tulis di akhir pembelajaran

Siswa Tes pemahaman

konsep

Data yang diperoleh dari ujicoba implementasi MEVIAL terdiri atas data

pemahaman konsep, data konsistensi konsepsi terkait materi pemuaian zat serta

data tanggapan siswa. Data kuantitatif yang diperoleh pada penelitian merupakan

data mentah berupa skor pretest dan posttest yang diperoleh siswa. Penghitungan

skor pretest dan posttest digunakan persamaan 3.2.

Nilai= w x 100% (3.2)

2. Pengolahan Data Peningkatan Pemahaman Konsep

Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep sebagai efek penggunaan

media simulasi virtual dalam pembelajaran fisika digunakan persentase rata-rata

skor gain yang dinormalisasi (% rata-rata N-gain = % <g>) dengan menggunakan

persamaan yang dikembangkan oleh Hake (1998) seperti pada persamaan 3.3.

% <g> = −

(11)

Keterangan:

% < g> : Rerata skor gain yang dinormalisasi

Smid : Skor maksimum ideal

Untuk mengetahui kategori peningkatan pemahaman konsep siswa sebagai impak

implementasi MEVIAL, digunakan acuan interpretasi % rata-rata gain yang

dinormalisasi (% <g>) seperti ditunjukkan pada Tabel 3.6

Tabel 3.6. Kriteria Nilai N-gain (Hake, 1999)

Nilai N-gain Kriteria

Tinggi >0,7 (>70%)

Sedang 0,3-0,7 (30%-70%)

Rendah <0,3 (<30%)

3. Pengolahan Data Konsistensi Konsepsi

Konsistensi konsepsi siswa dilihat berdasarkan perolehan skor tes pemahaman

konsep. Satu konsep dibuat menjadi tiga butir soal yang setara tingkat kesulitannya

namun dalam implemetasi yang berbeda. Kriteia penskoran kekonsistenan konsepsi

siswa dapat digambarkan pada Tabel 3.7 (Nieminen, et al, 2010).

Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Kekonsistenan

Skor Kriteria

2 Bila menjawab benar 3 soal dengan konsep yang sama sesuai dengan

konsep ilmiah

1 Bila menjawab benar 2 soal dengan konsep yang sama sesuai dengan

(12)

0 Bila tidak ada jawaban yang benar dari soal dengan konsep yang sama sesuai dengan konsep ilmiah

Untuk mengetahui tingkat konsistensi masing-masing siswa, maka skor

siswa untuk semua konsep dijumlahkan lalu dibagi dengan jumlah konsep,

ditunjukan pada persamaan 3.5.

Nilai konsistensi (%) = �� ℎ � �

�� ℎ � � �ℎ � x 100% (3.5)

Kemudian berdasarkan hasil tersebut dibagilah ke dalam tiga tingkat konsistensi

yang dituangkan pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Implementasi tingkat kekonsistenan siswa.

Nilai Rata-Rata (%) Tingkat Kekonsistenan

1,70-2,00 (85% ke atas) Konsisten

1,21-1,69 (60%-85%) Cukup Konsiten

0,00-1,20 (0%-60%) Tidak Konsisten

(Nieminen, et al, 2010)

4. Pengolahan Data Tes Skala Sikap

Tes skala sikap siswa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

empat pilihan jawaban, yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan

STS (Sangat Tidak Setuju). Skala sikap siswa pada tiap butir pernyataan, dihitung,

ditabulasi kemudian dibuat persentase. Untuk menghitung persentase hasil skala

sikap siswa tersebut menggunakan persamaan 3.4.

��� % =

%

(3.4)

Keterangan:

(13)

JR : Jumlah responden pada suatu tanggapan

JSR : Jumlah seluruh responden

Untuk menginterpretasi persentase responden terhadap suatu tanggapan digunakan

kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.9 (Riduwan, 2012).

untuk memudahkan dalam menginterpretasi tanggapan tersebut, digunakan kriteria

seperti pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9.

Kriteria Jumlah Responden terhadap suatu tanggapan

Jumlah responden dalam suatu tanggapan terhadap MEVIAL dan

implementasinya (%)

Kriteria

PTR = 0 Tak seorang pun

1  PTR  24 Sebagian kecil

25  PTR  39 Hampir sebagian

PTR = 50 Sebagian

51  PTR  75 Sebagian besar

76  PTR  99 Hampir seluruhnya

Gambar

Gambar 3.1. Bagan metode penelitian campuran dengan desain embedded experimental model
Gambar 3.3 Bagan Alur Penelitian
Tabel 3.1 Komposisi jumlah dan nomor soal pada tiap indikator tes pemahaman konsep
Gambar /grafik/Tabel dan lambang-lambang fisika
+4

Referensi

Dokumen terkait

PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PERPINDAHAN KALOR DAN PENGGUNAANNYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA YANG BERORIENTASI PENGUBAHAN KONSEPSI SISWA SMA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Efektifitas penggunaan media simulasi virtual dalam pembelajaran fisika .... Konsistensi konsepsi

Media simulasi virtual yang banyak digunakan dalam pembelajaran Fisika. bersumber dari Physics Education Technology (PhET), namun tidak

Kekuatan media simulasi virtual yang dikembangkan berdasarkan implementasinya dalam pembelajaran fisika yang berorientasi pengubahan konsepsi pada materi perubahan

PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PERAMBATAN GELOMBANG BUNYI DAN PENGGUNAANNYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PENGUBAHAN KONSEPSI SISWA SMP/MTs.. Universitas

PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PERAMBATAN GELOMBANG BUNYI DAN PENGGUNAANNYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PENGUBAHAN KONSEPSI SISWA SMP/MTs.. Universitas

PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PERAMBATAN GELOMBANG BUNYI DAN PENGGUNAANNYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PENGUBAHAN KONSEPSI SISWA SMP/MTs.. Universitas

Pendekatan teknik analisis data yang digunakan dalam kegiatan analisis penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif terhadap data hasil observasi,