• Tidak ada hasil yang ditemukan

d ipa 0705081 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d ipa 0705081 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

SUDARTO, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

79

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian-kajian teoretik dan hasil penelitian serta pembahasannya, secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan model alat asesmen problem isomorfik dilakukan langkah-langkah: penentuan topik, analisis konsep, penentuan tipe (kualitatif dan kuantitatif) dan format asesmen (essay dan pilihan ganda), penentuan indikator, penulisan butir soal, validasi pakar, uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas.

2. Karakteristik tes dalam MAPI tipe A : mudah dan sedang dengan daya pembeda item berkategori sangat baik sampai cukup, serta koefisien reliabilitasnya berkategori sangat tinggi dan tipe B: mudah dengan daya pembeda berkategori sangat baik sampai cukup, serta koefisien reliabilitasnya berkategori sangat baik.

(2)

SUDARTO, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

80 4. Dalam hal implementasi, umumnya mahasiswa berpendapat bahwa MAPI (tipe A dan tipe B) sebaiknya diterapkan juga pada materi fisika dasar lainnya, mata kuliah fisika lainnya, dan mata kuliah non fisika.

5. Keunggulan MAPI adalah dapat menurunkan tingkat kesukaran dan memberikan hasil yang tidak berbeda signifikan terhadap mahasiswa yang berlatarbelakang berbeda. Adapun keterbatasan model MAPI yang dikembangkan dalam penelitian ini terletak pada format essay tipe B dengan daya pembeda kecil.

B.Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan dalam penelitian ini maka dikemukakan beberapa implikasi.

1. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa secara komprehensif sebaiknya digunakan alat asesmen yang beragam dalam bentuk problem isomorfik. 2. Dalam mengases kemampuan seseorang maka sebaiknya menghindari

indikator tunggal untuk menyimpulkan tingkat pemahaman orang itu. 3. Alat asesmen yang dirancang sebaiknya bukan untuk menjustifikasi tetapi

untuk mengidentifikasi penguasaan konsep sekaligus meningkatkan kemampuan berfikir testee.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, diajukan empat rekomendasi.

(3)

SUDARTO, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

81 kualitatif (verbal), kuantitatif (matematis), atau keduanya (kualitatif-kuantitatif/verbal-matematis).

2. Pada perkuliahan fisika dasar, sebaiknya mahasiswa diberi lebih banyak teori, sedangkan pada perkuliahan gelombang lebih banyak diberi latihan soal yang

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran biokimia MAKOR yang dikembangkan belum cukup efektif meningkatkan kemampuan mahasiswa memahami aspek-aspek biokimia dan mengaplikasikannya dalam

Dalam hal dekonstruksi soal tipe Jeopardy kumpulan rumus, kategori strategi yang ditempuh responden dominan pada strategi berbasis analogi dan heuristik yang

Pengembangan alat ukur tes literasi sains dalam konteks budaya Bali memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali kemampuan literasi sains sesuai dengan budaya

dan indikator membedakan 0,67 dalam kategori sedang. 4) Implementasi program e-Training Fisika mendapatkan tanggapan yang positif. dari peserta diklat. Hampir seluruh peserta

Program pembelajaran melalui media hiperteks (P4MAH) memiliki karakteristik sebagai berikut: a) mengorientasikan mahasiswa pada tujuan dan topik pembelajaran yang ada di

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengembangan program FTBI dapat disimpulkan bahwa dengan karakteristik yang dimiliki maka program pembekalan FTBI terhadap calon guru

Karakteristik program pembelajaran keterampilan laboratorium berbasis kemampuan generik sains yang diterapkan pada penelitian ini adalah pembelajaran dimulai dengan

meningkat sebesar 0,57 dalam kategori sedang. 4) Implementasi MPK dalam kegiatan praktikum Fisika Dasar mendapatkan. tanggapan yang positif dari seluruh dosen dan hampir