BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Telah berhasil dikembangkan Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi (PPFS-BKB) melalui serangkaian kegiatan analisis kebutuhan, desain program, pengembangan program, pembuatan, validasi, dan ujicoba baik terbatas maupun luas. PPFS-BKB terbukti dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep calon guru fisika.
Dari kesimpulan umum, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
untuk mendorong partisipasi aktif mahasiswa menggali informasi, berpikir, berdiskusi, berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah, dan mengungkapkan gagasan sehingga mahasiswa dapat mengkonstruksi argumentasi ilmiah, dan membangun pengetahuan secara bermakna.
2. Peningkatan kemampuan berargumentasi mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB berada pada kriteria sedang dengan perolehan <g> sebesar 0,65 lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional berada pada kriteria sedang dengan perolehan <g> sebesar 0,41. Terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor peningkatan kemampuan berargumentasi antara mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. PPFS-BKB lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berargumentasi mahasiswa calon guru fisika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Peningkatan semua unsur kemampuan berargumentasi yang meliputi kemampuan membuat klaim yang akurat sesuai dengan permasalahan, menyertakan dan menganalisis data untuk mendukung klaim, menjelaskan hubungan antara data dan klaim (pembenaran/warrant), dan melandasi pembenaran untuk mendukung klaim (dukungan/backing) pada mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor peningkatan pada semua unsur kemampuan berargumentasi antara mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB dan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. PPFS-BKB lebih efektif dalam meningkatkan semua unsur kemampuan berargumentasi mahasiswa calon guru fisika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor peningkatan pemahaman konsep antara mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. PPFS-BKB lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa calon guru fisika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Peningkatan semua aspek pemahaman konsep yang meliputi kemampuan menafsirkan (interpretasi), membandingkan (komparasi), dan menjelaskan (eksplanasi) pada mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor peningkatan semua aspek pemahaman konsep antara mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB dan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. PPFS-BKB lebih efektif dalam meningkatkan semua aspek pemahaman konsep mahasiswa calon guru fisika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
4. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara peningkatan pemahaman konsep dan peningkatan kemampuan berargumentasi dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) 0,984 sebagai impak penerapam PPFS-BKB.
5. Dosen memberikan tanggapan menyetujui penerapan PPFS-BKB. Secara umum dosen menyatakan bahwa penerapan PPFS-BKB: 1) sesuai dengan kompetensi dasar, indikator, dan karakteristik materi perkuliahan fisika sekolah; 2) mendorong partisipasi aktif mahasiswa, membangkitkan motivasi, mendorong mahasiswa lebih tertarik pada fisika sekolah, dan mendorong mahasiswa berani mengemukakan pendapat, gagasan dan pertanyaan; 3) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis mahasiswa; 4) mengembangkan kemampuan berargumentasi; dan 5) meningkatkan pemahaman konsep.
membuat suasana belajar berpusat pada mahasiswa, mampu mengembangkan kemampuan berargumentasi, dan mampu meningkatkan pemahaman konsep.
7. Kekuatan PPFS-BKB yang dikembangkan yaitu mampu: 1) mewujudkan perkuliahan fisika sekolah yang inovatif dan berkualitas sekaligus memberikan hasil belajar yang lebih baik; 2) menghasilkan peningkatan kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep, 3) membantu mahasiswa memahami konsep-konsep fisika sekolah serta menumbuhkan kebiasaan berpikir; 4) mendorong mahasiswa memahami dan mengkonstruksi argumentasi, membangun pengetahuan melalui komunitas ilmiah secara berkolaborasi dan mendorong mahasiswa memiliki tanggung jawab belajar; dan 5) menciptakan suasana pembelajaran yang lebih interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang bagi mahasiswa sehingga mahasiswa termotivasi untuk aktif berpartisipasi selama proses pembelajaran berlangsung. PPFS-BKB yang dikembangkan masih memiliki kelemahan terutama pada capaian hasil peningkatan kemampuan berargumentasi maupun peningkatan pemahaman konsep yang masih berkategori sedang. PPFS-BKB belum ditopang oleh pemahaman konsep yang tinggi, padahal sudah terbukti bahwa untuk menghasilkan kemampuan berargumentasi yang tinggi dibutuhkan pemahaman konsep yang tinggi.
B. Saran
Berdasarkan temuan penelitian, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
2. Pada penelitian ini kemampuan berargumentasi yang dibekalkan kepada mahasiswa calon guru fisika meliputi kemampuan membuat klaim yang akurat, kemampuan menyertakan dan menganalisis data untuk mendukung klaim, kemampuan menjelaskan hubungan antara data dan klaim (pembenaran /warrant), dan kemampuan melandasi pembenaran untuk mendukung klaim (dukungan/backing). Adapun kemampuan untuk menolak atau menyanggah klaim (rebuttal/counter argument) tidak dibekalkan. Oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam membuat sanggahan (rebuttal).
C. Rekomendasi
Berdasarkan temuan penelitian, dapat diajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. PPFS-BKB dapat dijadikan model percontohan pengembangan perkuliahan bagi dosen dalam membekali kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep mahasiswa.
2. PPFS-BKB dapat diadaptasi oleh guru sains khususnya guru fisika di lapangan dalam mengembangkan model pembelajaran yang inovatif dalam upaya memperkuat proses pembelajaran untuk menunjang tuntutan kurikulum 2013 guna memenuhi kebutuhan penyempurnaan pola pikir pembelajaran yang berpusat pada siswa, interaktif, membangun jejaring belajar secara kolaboratif, menumbuhkan tanggung jawab belajar, menumbuhkan terjadinya pertukaran pengetahuan dan gagasan, serta berpikir logis dan kritis.