• Tidak ada hasil yang ditemukan

WINRIP DOC AIDS SOSIALISASI HIV AIDS Package No 5 20160128 00385

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "WINRIP DOC AIDS SOSIALISASI HIV AIDS Package No 5 20160128 00385"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

t

t

\

TECHNICAL ASSISTANCE FOR SUPPORT OF THE PROJECT IV1ANAGEMENT UNIT CORE TEAM CONSULTANTS (CTC}

LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI

HIV-AIDS

PAKET NO.05:

SI'.

RAMPA-

PORIAHA

DI

KABUPATEN

TAPANULI TENGAH

PROVINSI SUMATERA

UTARA

(2)

Sosialisasi Hry-AIDS WINRIP

DAFTAR

ISI

Daftar Lampiran

I.

Latar Belakang

il.

Perkembangan Epidemi dan Kebijakan HIV-AIDS

III.

Metodologi dan Pendekatan

IV.

I{asil Pelaksanaan Sosialisasi HIV-AIDS

V.

Kesimpulan

Halaman

lt

1

4

I

10

17

(3)

Sosialisasi HIV-AIDS MNRIP

Lampiran 2

Lampiran 3 Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

DAF"TARLAMPIRAN

Daftar Hadir Peserta dan Nara^sumber

Berita Acara Kegiatan

Tancla Terima Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Undangan Kegiatan Sosialisasi HIV/ AIDS

Hasil Pre Tes

Dokumentasi Kegiatan

(4)

Sosialisasi HIV-AIDS MNRIP

I.

Latar Belakang

Infrastruktur jalan sebagai bagian sistem tansportasi jalan nasionaf berperan

penting dalam mendukung bidang ekonomi. sosial dan budaya serta lingkungan.

agar

tercapai keseirnbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk

dan memperkukuh kesatuan nasional serta membentuk struktur ruang dalam

rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional.

Narnun demikian kegiatan pembangunan tersebut tidak terlepas dari timbulnya

dampak yang bersifat negatif terhadap lingkungan sekitar, antara

lain

adalah dampak terhadap perilaku sosial dan kesehatan masyarakat.

Perilaku para pelaksana pembangunan yang rentan terhadap gangguan kesehatan

dan yang meniadi perhatian nasional maupun global adalah penyebaran Human

Immunodeficiency Virus/Acquired lmmuno Deficiency Syndrom FIfV/AIDS)

yang

merupakan

penyakit

menurunnya kekebalan

fubuh

rranusia

yang

menyebabkan kematian dan menyebar secara cepat.

Sejak dilaporkan pertama

kali

di

Indonesia pada

tahun

1982

jumlah

kasus

HIV/ AIDS meningkat dengan cepat, pada tahun 2006 kasus HIV dari 33 Provinsi

terdapat 7.195 kasus HIV dan 3.692 kasus AIDS, dan terjadi penambahan signifikat

pada tahun 2010 meniadi 21.591 kasus

HIV

dan 7.179 kasus AIDS, Data dari

Kementerian Kesehatan

per

September 20L4, recara

kumulatif

di

33 wilayah

Provinsi dijumpai

32.711

kasus

HIV

dan

5.494

kasus AIDS.

(Laporan

Perkembangan HIV-AIDS Tahun 20L4. Kemkes), secara jumlah kumulatif sejak

1987 di 33 wilayah Provinsi jurnlah kasus AIDS yang dilaporkan mencapai 65.790

kasus sedangkan kasus infeksi HIV sebanyak 160.138 kasus.

Perilaku para pekerja proyek menjadikannya sebagai kelompok yang rawan

tertular

HW

sehingga pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menjadi
(5)

Sosialisasi HIV-AIDS I{INRIP

salah satu

penyebaran

Peru-mahan

sektor kegiatan yang potensial memberikan

kontribusi

terhadap

HIV/AIDS, oleh

karena

itu

Kementerian Pekerjaan

Umum

dan

Rakyat diharapkan akan menjadi bagian

dari

korritmen nasional

untuk HTV/AIDS.

Upaya-upaya penanganan penyebaran melalui pendekatan berbasis tempat keria

yang sebagian besar pekerjanya adalah kaum laki-laki, dan lelaki yang berisiko

umumnya memiliki mobilitas tinggi dan

/

atau jauh dari pasangan tetapnya.

Bank Dunia mengupayakan program-prograrn penanggulangan melalui kebijakan

daLam pendanaan pembangunan infrastruktur

di

nega-ra-negara berkembang

Sebagai langkah awal untuk mewujudkan kegiatan penanggulangan

HIV/AIDS

adalah dengan melakukan sosialisasi terhadap pekerja

dan

pengelola proyek

Western lndonesia National Roads Improvement ltoject (WINRIP).

1.1.

Maksud

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan cara<ara menanggulangi

penyebaran

HIV/AIDS

pada populasi

rawar

terhrlar

dan

menularkarL

khususnya kepada pekerja dan pengelola proyek pembangunan jalan ruas

Sp. Rampa

-

Poriaha (No.05).

1.2.

Tujuan

1)

Tersosialisasikannya informasi cara-cara penanggulangan penyebaran

HIV/AIDS

kepada pekerja dan pengelola proyek pembangunan jalan

ruas Sp. Rampa - Poriaha (No.05).

2)

Tersosialisasikannya perangkat pencegahan penyebaran

HIV/AIDS

kepada para pekerja dan pengelola proyek.

(6)

Sosialisasi HIV-AIDS WINRIP

1.3.

Sasaran

Meningkatkan kesadaran akan resiko, bahaya dan akibat

FIIV/AIDS

dari

para pekerja dan pengelola proye.k pembangunan jalan Sp. Rampa

-

Poriaha.
(7)

Sosialisasi HIV-AIDS WINRIF

II.

Perkembangan Epidemi dan Kebijakan HIV-AIDS

a)

Perkembangan Epidemi HIV-AIDS di lndonesia

Data dari Kementerian Kesehatan pada November 2014 diketahui dari tahun

2014 secara kumulatif terdapat 150.138 kasus

HtV

dari 33 provinsi dan 65.790

kasus AIDS dari 33 provinsi (Ditjen PP & PL Kemenkes RI 17 Oktober 2014 Edit

[image:7.598.11.582.51.836.2]

terakhir 18 November 2014), disajikan pada gambar I . dibawah ini.

Gambar 1: Perkembangan Epidemi HIV-AIDS di Indonesia

'd.2ms 2m6 2(Ii 2mB 2m9 2o1o 2fl1

lJufi ah Xaiur HtV ljumlah Kr5usAm

10.162 g,Zgt

Sumber : Lnpotnn Pukembcngon HIV-AIDS Tahun 2014

b)

Perkembangan Kebijakan HIV dan AIDS dan Program

Berawal

dari

penguatan kelembagaan, kemudian penetapan strategi dan

Rencana Aksi Nasional 2070-201,4. Program nacional diperkuat Pengurangan

Dampak Buruk Penggunaan Napza Suntik (HR-Harm Reduction), Layanan

Komprehensif Berkesinambungan (LKB), Pencegahan Penularan HIV dari Ibu

ke Anak (PPIA), Peningkatan Pengetahuan Remaja dan Shategic Use of ARV

(SUFA), untuk lebih lengkapnya disajikan pada Tabel. 1, dibawah ini:

(8)

Sosialisasi HIV-AIDS IMNRIP

Tabel.l Perkembangan Kebijakan

HIV

dan AIDS di Indonesia

Tahun Kebiiakan

1994 Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

1999 Dimulainya Layanan Alat Suntik Steril OASS)

2003

Keputusan bersarna

KPAN

& BNN

t€ntans

Harm

Reduction:dimulainya Program Terapi Rumatan Metadon 2005

.

KPAN mendapat dukungan pendanaan IPF

.

Implementasi LASS di Puskesmas

.

Pendanaan GF RS fokus pada pengobatan di 19 Provinsi

2W6 Penguatan KPAN melalui Peraturan President 7512006

2007

.

Pembentukan KPA provinsi dan Kabupaten.Kota (Permmdagri

20/2W4

.

SRAN

2M7AI0:

Dokumen Strategis p€rtama

untuk dilaksanakanpara pemangkukepentingan, pemerintah

&

non

pemerintah

2009 Pendanaan GF R8 fokus pada penanggulangan

2010

.

Intruksi

Presiden kepada

seluruh

Kepala Daerah

untul

percepatan pencapaian MDG, temrasuk penanggulan HIV dan

AIDS

.

SRAN 2070-201,4,

fokw

pada Populasi Kunci (Permenkokesra 8/201.0'

.

Diluncurkan PMTS (Pencegah

melalui

Transmisi Seksual) suatu intervensi strukfu

ral

.

Pendanaan GF SSF diperluas ke L41 Kab/kota prioritas

di

33 provinsi

2012

.

Diluncurkan LKB (Layanan Komprehensif Berkesinambungan)

20t3

.

Diluncurkan

SUFA

(Strategic

Use

of

ARV)

(SE Menkes 1,29/2013)

.

Diberlakunya PMTCTOption B+ fPermenkes 51,/2013\

201,4 Strategi Kemandirian

:

APBD

agar mencakup pendanaan untuk OMS termasuk petugas penjangkau dan kader, reagen

untuk test HIV dan IMS, serta operasional Sekretariat KPA.

KN

diluncurkan

:

mencakup

hampir

semua

infeksi

oportunistik

dan

IMS.

KPAN

&

Kemkes

berupaya

meningka&an akses populasi kunci ke JKN.

SRAN 2015-2019 disiapkan berfokus pada PMTS,

LKB

dan SUFA
(9)

Sosialisasi HIV-AIDS MNRIP

c)

Kebiiakar HIV dan AIDS di Tempat Ke{a

Kemenakertrans

'

Kepmenakerhans 68/2004 : Pencegahan dan Penanggulan

HIV

& AIDS di

T

.

Kepdirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan 2012005: Petunjuk

Telnis

Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan

HIV

dan AIDS di

Tempat Kerja

.

Kepdirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan 44/2012

:

Pedoman

Pemberian Penghargaan dalam Penanggulangan

HIV

dan AIDS di Tempat

Kerja

.

Kebijakan Waskita HIV dan AIDS tahun 2013

Kemen PU

.

Surat Edaran

Mentri

Pekerjaan

Umum nomor 13

tahun 2012 tentang

Program Penanggulangan

HIV

dan AIDE pada

sector

Konkuksi

di

Lingkungan Kementrian Peke4aan Umum.

Sebagai tindak lanjut

dari

Surat Edaran Mentri Pekerjaan Umum nomor 13

tahun 2012 tentang Program Penanggulangan

HIV

dan AIDS pada sector

Kontruksi"

Ditjen Bina

Marga

Kementerian Pekerjaan

Umum

telah

memasukan

plogram

pencegahan

HIV

dan

AIDS

kedalam Dokumen

Penawaran (Bidding) yaitu di Persyaratan Spesifikasi Umum (GC). Sub Pasal

5.7 disebutkan bahwa Kontraktor menyelenggarakan program sosialisasi HIV-AIDS dan Persyaratan Khusus (PC) sub

panl

6.7. yang menyebutkan bahwa

Pemilik Proyek menyelenggarakan program sosialisasi HIV-AIDS.

d)

Gambaran Umum mengenai HIV-AIDS

HIV

adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu sejenis virus

yang ada di dalam darah amanusia yang dapat melemahkan daya tahan tubuh,

(10)

Sosialisasi HIV-AIDG MNRIP

sehingga pengidapnya mudah terserang infeksi

lain,

seperti tuberkulosis, sariawan dan diare yang berkepanjangan.

AIDS

adalah singakatan

dari

Acquired [mmuno Deficiency Syndrome yaitu

akibat kekebalan tubuh manusia oleh

infeksi HIV.

Bagaimana Cara Penularan

HIV

?

Penularan

HIV

akan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung virus HIV, yaitu :

.

Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap

HIV

.

Melalui hansfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV

.

Melalui alat

/

jarum suntik atau alat tusuk lainya (akupuntur,tindiktato)

yang tercemar virus

HIV

.

Melalui ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi pada masa kehamilaru persalinan atau selama menyusui.

Berdasarkan data terbaru, penularan infeksi

HIV

terbanyak

di

indonesia pertama adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi tanpa menggunakan kondor9 kedua adalah melalui penggunaan alat suntik yang tercemar darah yang mengandung

Hry,

yang dimungkinkan antara lain

karena penggunaan

alat suntik

secara bersama diantara

para

pengguna

NAPZA suntik, dan ketiga adalah dihrlarkan dari ibu pengidap

HIV

kepada

bayinya,

baik

selama kehamilan, persalinan atau selama menyusui. Ca_ra

penularan lain adalah melalui transfusi darah yang rnengandung virus.

Siapa Yang Menriliki Resiko Tinggi Untuk Terinfeksi HIV ?

.

Perempuan

dan

laki-laki yang

memliki prilaku

seks beresiko, yaitu

bergarti-ganti

pasangan

dalam

melakukan

hubungan seks

tanpa

pelindun& berhubungan seks dengan orang yang tidak dikenal.

(11)

Soeialisasi HIV-AIDS IMNRIP

.

Penyalahgunaan narkotika dengan suntikan, yang menggunakan iarurn

suntik secara bersama (bergantian)

HIV Tidak Ditularkan Melalui :

.

Hidup serumah dengan pengidap

HIV

r

Be4abat tangan atau bersentuhan dengan pengidap HIV

.

Pengidap HIV bersin atau batuk

.

Kontak dengan peralatan makan/minum yang diapakai bersama pengidap HIV

.

Pakaian, handuk dan sapu tangan yang dipakai bersama

.

Menggunakan toilet bersama

.

Belpelukan atau berciuman pipi

.

Gigitan nyamuk /senngga

.

Berenang bersama di kolam renang dan hubungan sosial lainya

Dengan demikian pengidap HIV-AIDS tidak perlu dikucilkan !

Seseorang

mengidap

HIV

hanya

dapat diketahui

apabila

dilakukan

pemeriksaan darah di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tersebut.

(12)

Socialisasi HIV-AIDS WINRIP

III.

Metodologi dan Pendekatan

Metode yang akan digunakan ndalah sosialisasi secara tatap muka langsung dan

diharapkan akan terjadi dialog dengan penyampaian terlebih dahulu tentang

HIV/AIDS. Penyampaian dilnkukan dengan bantuan media dan dengan bahasa

yang sederhana sehingga mudah dipaharni, dukungan alat peraga akan lebih

efektif.

Disamping

itu

untuk

menjaga kesinambungan

upaya

pencegahan

dilakukan

juga

diseminasi

melalui

media-media kampanye

yang

terpasang

dilokasi proyek s€perti poster atau spanduk serta media lainnya yang akan terlihat

atau terbaca setiap saat.

Pendekatan yang dilakukan adalah merupakan pendekatan berbasis tempat ke4a,

yaitu

sasaran kegiatan ditujukan kepada pekerja dan pengelola proyek yang

dominan adalah kaum lelaki yang berisiko dan urrrumnya mempunyai mobilitas

tinggi

dan/atau

jauh

dari

tempat kerja.

Untuk

pelaksanaan tes dan layanan

konseling dilaksanakan secara sukarela serta kerahasian yang te4aga dan hanya yang bersangkutan yang berhak untuk mendapat informasi mengenai status HIV-nya.

(13)

Scidisasi HIV-AID6 WINRIP

IV,

Hasil Pelaksanaan Sosialisasi HIV-AIDS

a)

Target Peserte

Target perserta

dari

kegiatan sosialisasi adalah Konhalctor

dan

pekerja

konstruksi pada paket No. 05 ruas jalan Sp. Rampa - Poriah+ serta unsur Lain

.

Pejabat dan staf Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah

II,

Frovinsi Sumatera Utara

Pejabat dan staf PPKLZ, Provinsi Sumatera Utara

BBPIN I, Medan

Design and Supervision Consultants (DSC) Paket No. 05.

b)

Fasilitator Sosialisasi & Narasumber

Kegiatan Sosialisasi

,/

Penyuluhan Pencegahan

HIV/AIDS

kepada pekerja

konstuksi

ini

diselenggarakan oleh Kontraktor

PI

Nusa Konstruksi Enjiniring

(NKE) sebagai Kontraktor pekerjaan Peningkatan ruas Jalan Paket No. 05: Sp.

Rampa

-

Poriaha. Sebagai Narasumber adalah Dinas Kesehatan Kabupaten

Tapanuli Tengah (program

ini

merupakan kolaborasi antara PPK/Kontraktor

dan Dinas Kesehatan) dan yaag hadir dari Dinas Kesehatan pada sosialisasi

HIV-AIDS ini sebanyak 4 orang yaitu:

1.

Ewiyah

Laili,

SKM,

M.Kes, Kasie

P2B

Dinas Kesehatan Kabupaten

Tapanuli Tengah.

2.

Azmila Dana, Staf F2P, Dinas Kesehatan Kabupaten

3.

Etty Wardani T, Staf Laboratorium RSUD Pandan

4. Syah

Putra Trinanda, StaIP2P, Dinas Kesehatan Kabupaten

Dan

Tim

CTC

WINRIP sebagai moderator

dan

administrasi

data

dan

informasi, sebanyak 2 orang yaitu

1.

Leti Hermawati (Tenaga Ahli Lingkungan WINRIP)

2.

Sheila R. Tuwankotta (Assisten Alrli Lingkungan WINRIP)

ID

a

o

(14)

Sosialisasi HIV-AIDG MNRIP

c)

Pelaksanaan SosialiasiHIV/AIDS

Sosialisasi

HfV/AIDS

diadakan pada tanggal 28 fanuari 2015, bertempat di

Kantor Proyek Kontraktor/Base Camp PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE)

berlokasi

di

Desa Poriahan, Kecamatan

Nauli

Kabupaten Tapanuli T

Provinsi Sumatera Utara. Dihadiri 26 orang yang terdiri dari pimpinan dan staf

Konhaktor serta pekerja konstruksi berjurnlah 20 orang yang merupakan target

perserta sosialiasi/penyuluhan

HIV/AIDS.

Sedangkan unsur terkait proyek

yang hadir adalah Konsultan Design dan Supervisi sebanyak 5

orang

dan

Perwakilan dari PJN/PPK sebanyak 1 orang (Pengawas Lapangan).

Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan sosialisasi pencegahan

HIV/AIDS

di

paket No. 05 sangat sedikit, disebabkan oleh beberapa pekerja di AMP & STC

dan

pekerja konstruksi ddak bisa mengikuti sosialisasi HIV,/AIDS karena

sedang bekerja di lapangan.

Acara sosialisasi dilaksanakan pada jam 09.00 WIB, dimutai dengan ucapan

selamat datang

dan

ucapan terirna kasih atas kehadirannya dalam acara

sosialiasi sekaligus pembukaan acara sosialiasi/penyuluhan Pencegahan

HIV/AIDS secara resmi oleh Bapak Edy Purwono (Project Manager Paket No.

05). Selanjutnya sambutan dan penjelasan singkat tentang project IMNRIR

maksud dan tujuan diadakan sosialiasi pencegahan

HIV/AIDS

kepada Staf

Kontraktor dar para pekerja konstruksi di Proyek WINRIP yang disampaikan

Ibu Leti Hermawati (Tenaga Ahli Lingkungan, WINRIP).

Sebelum Materi

HIV/AIDS

disampaikan oleh Narasumber, terlebih dahulu

Tim

CTC memberikan 1 lembar berisikan 5 pertanyaan pengetahuan dasar

HIV/AIDS

(Pre Test)

yang

alan

dijawab

oleh

peserta sesuai dengan

pengetahuan masing-masing peserta. Hal

ini

dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh

mana

tingkat

pengetahuan peserta sebelum

materi

HIVr/AIDS

dijelaskan. Sebanyak 25 peserta peserta atau 96o/o yNtg hadir telah mengisi

(15)

Sosialisasi HIV-AIDS MNRIP

jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan 1. orang tidak mengikuti pre tes

karena terlambat hadir.

Hasil jawaban peserta adalah sebagian besar atau 88% sudah mengetahui

resiko terh:lar HIV.

Namun

jumlah

peserta

yang

sudah

memahami/rrengetahui bahwa

penggunaan kondom dengan baik pada saat hubungan seks dapat mengurangi

resiko

tertular

HIV

masih belum siginifikan

yakni

hanya sebanyak 58%.

Demikian juga dengan tingkat pemahaman perserta tentang cara penularan

HIV,

dimana hanya 42o/o peserta meniawab bahwa seseorang

Tidak

Dapat

tertular HIV melalui penggunaan alat makan bersama dan 460/o menjawab HIV

Tidak Dapat tertular melalui gigitan serangga/nyamuk. Selanjutnya sebanyak

88% peserta sudah nrengetahui bahwa seseorang yang terinfeksi tidak dapat

diketahui dengan hanya methanya fisilmya saja. Selengkapnya hasil pre test

dapat dilihat pada Lampiran 6.

Acara kemudian diserahkan kepada

TIM

Narasumber dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Tapanuli Tengah. Sambutan disampaikan oleh Ibu Ewiyah Laili,

SKlvI, M,Kes, s€rta menyampaikan apresiasi yang

baik

kepada Projek WINRIp

karena

ikut

aktif dan peduli

dalam program

sosialiasi/penyuluhan

pencegahan HIV/AID6, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi

materi sosialiasi/penyuluhan

HIV/AIDS

dengan moderator

oleh

Ibu

Leti

Hemawati (Tenaga Ahli Lingkungan, WINRIP).

Adapun materi

-

materi yang disampaikan oleh

Ibu

Ewiyah

Laili

berkaitan

dengan pengetahuan tentang HIV dan AIDS diantaranya adalah :

1.

Pengertian dan Pencegahan IMS

2.

Penyakit-PenyakitlMs

3.

PengertianHIV/AIDS

4.

Cara penularan HIV/AIDS
(16)

Sosialisasi HIV-AIDS WINRIP

5.

6.

7.

Pencegahan dan Pengobatan HIV/AIDS

-

ARV

f enis pelayanan HIV/ AIDS

Stigma dan Diskriminasi ODHA

Dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Beberapa pertanyaan dan saran

diajukan diantaranya :

1.

HIV

dapat tertular melalui transfusi darah. Apakah sebelum dilakukan

transfusi, darah tersebut ditefiti terinfeksi HIV atau tidak?

2.

Ketika

menolong seseorang

yang

mengalami kecelakaan

lalu

lintas

(ternyata orang tersebut terinfeksi

HIV)

dan darahnya terkena ke tubuh

(tangan) kita dapat menularkan HIV?

3.

Apakah

penggunaan

alat

bersama

pada

pemeriksaan

gigi dapat

menularkan HIV?

4.

Apakah penggunaan kolam renang bersama (fika yang terinleksi HIV)

dapat menularkan HIV kepada yang lain?

5.

Dari mana dan kapan

peltafla kali

HIV

ditemukan? Serta kapan HIV

pertama kali masuk ke Indonesia?

6.

Berapa jumlah penderita HIV/AIDS

di

Kabupaten Tapanuli Tengah? dan

terbanyak pada usia berapa (range)? Dan dari mana pertama

kali

HIV

masuk ke Kab Tapanuli Tengah ?

7.

Di RS atau Puskesmas mana, di Kab.Tapanuli Tengah yang menyediakan

test HIVIAIDS dan ODHA?

Diskusi dan tanya jawab antara peserta sosialiasi dan Narasumber berjalan

lancar dan sangat komunikatif. semua pertanyaan dari peserta telah dilawab

dengan baik dan tepat oleh narasumber.

Unhrk 5 pertanyaan yang diberikan diawal/sebelum penjelasan materi (pre

test) juga telah disampaikan kembali melalui tanya jawab langsung dengan

(17)

Sosialisasi HIV-AIDS WINRIF

d)

peserta/ hasilnya semua peserta telah mengetahui dengan benar jawaban dari

pertanyaan ters€but.

Setelah acara diskusi dan Tim Narasumber

HIV/AIDS

memberikan media komunikasi, infornasi dan edukasi pencegahan

HIV/AIDS berupa Poster untuk dipasang di papan informasi base camp atau

kantor proyek, hal

ini

dimaksud agar materi tentang pencegahan HIV/AIDS

yang sudah disampaikan tetap diingat dan dipahami sehingga dapat saling

berbagi informasi.

Tim

Narasunrber Sosialiasi/penyuluhan HIV//AIDS menawarkan dilakukan

Test

HIV

- Rapid Test (rreening medis awal) bagi yang berminat. Dijelaskan sebelumnya bahwa test tersebut bersifat sularela dan dijamin kerahasiannya. Dari 26 peserta yang hadir, sebanyak 10 orang atau 38% mengikuti test tersebut

dan hasil test 15 sample dinyatakan negative (-).

Data Peserta Sosialisasi HIV/AIDS

*

Tingkat Pendidikan

Tlngkat Pendidikan Peserra (%) 50 40 30 20 15 10 0

Jumlah peserta sosialisasi

HIV/AIDS

adalah 25 orang. Latar belakang

pendidikan perserta bervariasi. Terbanyak adalah peserta dengan latar

(18)

Sosialisasi HIV-AIDS WINRIP

belakang pendidikan Sekolah Menengah

Umum/Atas/Kejuruan

(SMU/SMA/SMK/STM)

yaitu

46"/0, kemudian 27

%

Sarlana / University

(S1), 19 % Diploma

3

(D3) darr sisanya 8% Sekolah Menengah Pertama

*

Status Kedudukan Pernikahan:

Status Kedudukan Pemikahan {%)

I

Menikah

I

Lajang |l Cerai

Sebagian besar perserta

yang

hadf

pada sosialiasi HIV/

AIDS

sudah

menikah yakni 81o/o dan19% belum menikah atau masih lajang.

.!.

Status Asal Karyawan/?ekeria

Karyawan/Pekerja Luar atau Lokal

3 Lokal

I

Luar

Status

asal peserta sosialiqasi sebagian besar

atau

76%

merupakan karyawan/pekerja

luar

(berasai

dari luar

Kabupaten Tapanuli Tengah).

Mereka

tidak

tinggal

dengan keluarganya

namun

finggal

di

mess karyawan/base

camp

kost/sewa). Sedangkan sisanya sebanyak 24%
(19)

Sosialisasi HIV-AIDS WINRIP

merupakan karyawan/pekerja lokal, yakni bertempat tinggal

di

sekitar

lokasi proyek (tinggal bersama keluarganya).

Mengikuti Sosialisasi HIV/AIDS Sebelumnya

a Pemah

I Belum

Sebagain besar peserta

(

96%) menyatakan

belum

pernah mengikuti

kegiatan sosialisasy'penyuluhan HIV/AIDS sebelumnya.

Untuk

itu

kegiatan sosialisasi

atau

penyuluhan

HIV/AIDS

sangat

diperlukan diterapkan disetiap proyek khususnya

di

proyek proyek Bina

Marga mengingat kontraktor dan para pekerja konstmksi juga termasuk

kelornpok masyarakat yang rentan terinfeksi HfV, serta

tuiut

mendukung

program pemerintah

untuk

memberi pemahaman kepada masyarakat

umulnnya dan para pekerja konstruksi khususnya tentang pengertian dan

bagaimana penulararurya HIV/AIDS serta cara pencegahannya.

(20)

Sosialisa$i HIV-AIDS W INRIP

V.

Kesimpulan

.

PPK telah mengirim sruat perinohonan Narasuriber, tertanggal 28 Desember 2015 untuk kegiatan sosialisasi HIV-AIDS pada Paket No. 5: Sp. Ra,mpa

-Poriaha kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah.

menyelenggarakan sosialisasi HIV-AIDS pada tanggal 28 Januari 2015 di

Kantor Proyek Kontraktor/Base Camp paket No. 5 Sp. Rampa

-

Poriaha.

Sosialisasi

HIV-AIDS

ini

dihadiri oleh

Pimpinan/Staf Konbaktor

PT

Pembangunan Perumahan (PP), Perwakilan PJN/PPK Konsultan Supervisi

serta peke4a konstruksi, peserta seluruhnya berjunlah 26 orang.

Tingkat

pendidikan peserta sosialisasi

addah 27%

pendidikan

Sarjana/University (S1), 1.9 %D3,46% SMU/SMA/SMK/STM,8% SMB dan.

Sedangkan status pernikahan pes€rta adalah 81% Menikah, 19% belum

menikah dan sebanyak 75% merupakan karyawan/peke4a

luar

dan 24%

karyawan/ pekerja lokal.

Sebanyak 96%

pexrta

belum pemah mengikuti acara sosialisasi HIV-AIDS

sebelumnya, dan baru mengetahui tentang penyakit HIV-AIDS mencakup

definisi,

penyebaran, penularan, bagaimana

cara

mencegahnya serta

kondisi/status HIV/AIDS di Dunia/Indonesia pada kegiatan sosialisasi ini.

Telah dilakukan Rapid Test

-

HIV

secara sukarela terhadap 15 peserta

sosialisasi dan hasilnya semua teridendfikasi negative (-) HIV

Dinas

Kesehatan Kabupten

Tapanuli Tengah

cukup

aktif

melakukan

sosialisasi/kampanye pencegahan

HIV/AIDS

di

wilayahnya

seperti

di

Sekolah-Sekolah (SMU/SMK dan setingkatnya), posyandu, tempat lokalisasi

dll.

Program lainnya adalah konseling pengobatan kepada para penderita

HIV/AIDS

serta

test

HfV

secara

gratis

kepada masyarakat

yang

mau

melakukan test HIV, tempatnya

di

RS Panda4 untuk penderita yang sudah

terindikasi AIDS diberikan ruiukan ke RS Adam Mafik

di

Medan dan RS

HKBP di Balige.

(21)

Sosialisasi HIV-AIDE MNRIP

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

23/2/2016

(29)

23/2/2016

PRINSIP PENULARAN

HIV

r Dikenal dengan E5SE : EXIT: keluar,

SUFFICIEt{T; cukup

SURVIVE; ylrurnva hldup ENTERT masuk.

'

dan HIV keluar dari dalam keadaan tubuh hidup dalam masuk jumlah ke dalamcukup
(30)

23/2/2016

Prlnslp

Pencegahan

.

A

,-j,

Abstinance (tidak hubungan

seks) ,.

o B _. _.

-,

Be Faithful (setia)

.

C

,

U-se Condom ( kondom )

.

D

., No. Drug (narkoba)

.

E

Early Treatment/Tes

( segera

KETERBATASAN

ARV

NOAK NENYEI\BUHKAN

OBAT DIMINUM SEUTvUR HIDUP EFEKiIF SEBAGIAN BESAR TETAPI TDK SEMUAORG

DIBUIUHXAN XEPATUHAN SANGAT TINGGI

LAYANAN AERMUTU DAI'I TERJANGKAU DJEUTUHKAN DAN PERLU KONSELJNG

EFEK SATIP NG DPi MENGURANGI KUALIT}"s HIDUP INFEKS! OPPORTUNISTIK DPI It]AP IERJADI

BIAYA i\tASIH MAHAT

CEffidllnovlral

(ARU)

. Obat antli€tolri.al adalah perEobatan untuk perawaban

infukJioleh retrovirus, terutama HIV Kelas obat

a ntiretroviral yan8 berbeda beriaman pada stadium

lingkeran kehidupan HIV yang berbeda. Kombinasi beberapa obat a ntlretrovlral dlketahul sebagal t€rq, dntiretroyi.at yorg ergot otlt (HIAFD.OTa nisasi

teo€fti National lnstitutes of Health Amerika Serikat

meaekomendasikan Denawaran Derawatan antiretrovi ral untuk s€mua paslen dengan AIOS tetapi, karcna

kerumibn untuk memillh dan mengilutlsebuah atuEn, adanya efek samping dan kepentin8an untuk

mence8ah virus melawan p€rawatan ini, ol8anisasi

sepertlitu menekankan kepentingan pilihan pasien yang

ikut lerta dalam terapidan merekornendarilan

menganalisis risikodan potensi terhadap pasien tanpa

gejala.

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS

I Konseling dan testlng secara sukarela adalah tet

Indlvldu dengan rukarela untuk mengetahui status HIV seseorang. Tes ini merupakan

pengambilan darah dan pemeriksaan

laboratorium secara sukarela yang harus disertai konseling

'

Prevention of Parent to Child Transmission

(PPTCT) merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap ofahgtua yang terinfeksl HlV. Setlap

orangtua, terutama lbu hamil, yang berstatus HIV

(31)

23/2/2016

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS

Kapan

test

HIV

dilakukan?

' Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau

antibodi.terhadap virus di dalam darah, air liur

atau atr Kenctno

'

PenaDisan darah dan orqan

)

sebelum ditransfusikan ltau c

' Mendiagnosa infeksi HIV pada individu + KTs

TES

YANG

MEN6IDENTIFlKASI

r ANTIBODI

ELISA

Western Blot

Dlpstlck

r VIRUS HIV

)

PCR

-SELALU TEPATKAH HASIL TES..,?

TIDAK

Karena:

Periode jendela , Kerusakan sampel

darah

,, Reagen rusak

' Kesalahan pada prosedur

pelaksanaan tes

darah

BACAIMANA DENGAN YANG HASILTES NECATIF?

r Mempertahankan perilaku yang aman r Mengubah perilaku dari yang berisiko

ke perilaku aman

I l\4empe rtahankan hasil tes yang negatif

r Menjadi elemen aktif kegiatan pencegahan dan penanggulangan

AIDS bagi kelompoknya, masyarakat

dan lingkungannya

Pertimbangan "Apakah perlu tes darah?''

, Sekedar cemas

(32)

23/2/2016

MENGAPA KTS PENTING ?

> Mengetahui status lebih dini akan

memudahkan perencanaan penanganan

I Meningkatkan kualitas hidup sehingga

mengurangi angka kesakitan dan kematian

penyakit dapat dlkendalikan dengan baik)

, Memutus mata rantai penularan HIV yang

meluas

STICMA

ODHA

I Sikap,negatif yang diberikan pada ODHA(tap

'

Mendorong vanq rentan dan-A|DS se

pen99unaan

or-ang

takut

,

ng yang

kurano kelom60k

DISKRIMINASI

ODHA

","u

rang secara ngKa

PERAN ODHA DALAM PENCEGAHAN

' Memberlkan motivasi Dada teman-teman dan pasangannya untuk mElakukan tes

' Salino memberik'an dukunoan antara sesama ODHA untuR menlalankan hldup iehat

' Melakukan diseminasl informasi dan advokasi untuk EE!&hapur dlskrirhasi dah stigmatisasi terhadap

' MemDerluas larlnoan lavanan dalam ranoka ngilt"Sl#"dbd"*:r"nailayananterkalt-denqan

' Per.nqtusan mata. rantai penularan teahadap pasangan

(33)

/

(34)

Lampiran

2

:
(35)
(36)

.]

'l

(37)
(38)
(39)
(40)

MINISTRY

OF PUBLIC WORKS

&

HOUSING

DIRECTORATE GENERAT OF

HIGHWAYS

DIRECTORATE OF ROAD NETWORK DEVELOPMENT Core Team Cnnsuftant for

Westeh Indon€6ia Natlonal Roads Improvement ProJ€ct (ltlflNRIP)

IBRD Loan t{o. 8|M3-ID

BERITA ACARA

KAMPANYE PENCEGAHAN HIV & AIDS UNTUK PEKERJA KONSTRUKSI DI WINRIP

Kabupaten .,TPnE"t1

I

fengerlta'n

3

ftncc3^t'"r'r

ll"(-s

z.

fengav.f

fzqc.tr:l

tM-9 411\)

/

h

tQJ

4

Cnra

td*tor-^,

+Lin// At't')t

Carl

gentag.\^..^4

v.iv

/

*ra)J

APv

JN]

P€\ rg4 '.."

vt

+1tv,,/ A ir)s

9rr'gu"

I

DisKiA't r"'n"i

'

ogu,a

Sebagai tindak lanjut maka seluruh perangkat Satker, PPK dan Konsultan serta manajemen

proyek terkait bersama-sama akan melanjutkan kegiatan peneyabaran informasi selama pengerjaan kegiatan konstruksi di Paket ini.

fo"gh^

1E

2016

Dilakukan oleh, (Tim Kampanye)

t

Fgt"n.^*

o

7.

t'.

Diketahui oleh,

(Konsultan)

Diketahui oleh, (Kontraktor)

(

Lsd

dqrmao{.#l

')

I

PT- PERENIIAM DJAJA in subconsultancy with 6 YonBma Engineering co. ttd and

=aF'T. Epadascon Perhata EngineerinB consultaht

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Lampiran

6:
(46)

Jawaban Peserta

Sejauh Mana Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

1

.

Bisakah seseorang mengurangi resiko tertular HIV dengan cara menggunakan kondom

2.

Apakah dengan saling setia pada pasangan dapat mengurangi resiko tertular HIV?

lYa

r

Tidak

r

TidakTau

rYa

r

Tidak

r

Tidak Tau

aYa

I

Tidak

!

Tidak Tau
(47)

4.

Bisakah seseorang tertular virus HIV melalui gigitan nyamuuserangga?

5.

Dapatkan anda mengetahui seseorang sudah terinfeksi HIV hanya dengan melihatnya?

rYa

I

Tidak
(48)

l,smFiran

(49)

DOKUMENTASI KECIATAN

Ucapan Selamat Datang dan Pcmbukaan Sosialisasi

oleh Be Edi PuMono (PM Pakel No. 15.

(50)

7

t

I

JI

Tanya Jawab Perserta

I

(51)

TeSt HIV

berminat Test HIV

Peserta yarlLqgrminal ffengikuti Rapid Test HlV

Et ' r"t

Penverahan Media Komunikasi. lnformasi dan Etlukasi

Gambar

Gambar 1: Perkembangan Epidemi HIV-AIDS di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Peserta yang memasukan dokumen penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektonik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada Pokja Jasa Konsultansi ULP

Model matematik epidemi penyakit rebah semai pada tanaman kedelai pada setiap perlakuan inokulasi actinomycetes dan VAM dan musim tanam (musim hujan dan musim kemarau)

1 Depok sport center dirancang sebagai tempat berolahraga dengan fasilitas yang ditawarkan bermacam- macam fasilitas diantaranya kolam rengang untuk anak-anak dan dewasa / cafetaria

For the first time ever, fishermen are doing more than fish; they’re helping with research and decision-making on the future of Ghana

Setelah data dikumpulkan, maka tahapan selanjutnya adalah Action, Plan dan Do , yaitu dilakukan pengolahan data dan analisis hasil dengan menganalisis gap sistem

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN WEIGHTED PRODUCT (WP)!. Studi Kasus : SMK Negeri

X tentang permasalahan agribisnis jambu mete dan upaya yang perlu ditempuh dalam meningkatkan peranan jambu mete dalam meningkatkan pendapatan petani dan ekonomi wilayah

Atas dasar pertimbangan yang diuraikan tersebut di atas, PARA PIHAK selanjutnya menerangkan dengan ini telah sepakat dan setuju untuk mengadakan Memorandum of Understanding/Nota