• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERIAN RANSUM BERBEDA LEVEL PROTEIN DAN LISIN TERHADAP PEMANFAATAN PROTEIN PADA AYAM KAMPUNG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBERIAN RANSUM BERBEDA LEVEL PROTEIN DAN LISIN TERHADAP PEMANFAATAN PROTEIN PADA AYAM KAMPUNG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Ayam kampung merupakan ayam lokal yang banyak dipelihara

masyarakat Indonesia. Kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap iklim tropis

Indonesia dan lebih tahan penyakit dibandingkan dengan ayam ras menyebabkan

ayam kampung banyak dipelihara, disamping biaya produksinya lebih murah.

Ayam kampung sebenarnya berpotensi sebagai penghasil daging dan telur yang

lebih disukai masyarakat Indonesia karena ada persepsi bahwa daging dan telur

ayam kampung lebih enak. Permintaan daging ayam kampung yang tinggi saat

ini belum dapat dipenuhi jika pemeliharaan yang dilakukan masih secara

tradisional. Jumlah ayam kampung tahun 2010 sebanyak 257.544.000 ekor,

sementara konsumsi daging dari tahun 2010 dan 2011 adalah 1.654.140 ton dan

1.735.150 ton, meningkat 1,06%. (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan, 2013). Peningkatan produksi (daging) juga diikuti dengan peningkatan

populasi sehingga mempunyai konsekuensi meningkatnya kebutuhan ransum.

Bahan penyusun ransum tidak hanya dinilai dari efisiensi daya cerna

(digestibility) dan efeknya terhadap performan, tapi juga mempertimbangkan

perbandingan produksi dengan biaya yang dikeluarkan. Upaya untuk

memaksimalkan produksi ayam adalah dengan pemberian ransum sesuai dengan

kebutuhan nutrisi. Penggunaaan bahan penyusun ransum sumber protein untuk

mencapai level protein yang dibutuhkan mempunyai konsekuensi harga mahal,

(2)

ransum sumber protein. Upaya dalam meningkatkan efisiensi produksi adalah

dengan mengurangi bahan penyusun ransum sumber protein tanpa menggangu

pemanfaatan protein. Ransum perlu disesuaikan dengan kebutuhan ayam dengan

memperhatikan konsep ideal protein. Hal yang wajib diperhatikan dalam konsep

ideal protein adalah keseimbangan asam amino esensial, karena asam amino

esensial harus dipenuhi melalui ransum yang diberikan. Kandungan asam amino

esensial dalam ransum yang tidak tepat (kelebihan ataupun kekurangan) dapat

mengakibatkan ketidakseimbangan asam amino, antagonis dan menjadi

penghambat pertumbuhan.

Produksi daging ayam kampung diharapkan dapat terpenuhi apabila pola

pemeliharaan diubah menjadi pemeliharaan secara intensif. Namun,

pemeliharaan ayam kampung secara intensif memerlukan perhatian khusus, baik

manajemen pemeliharaan maupun pemberian ransum. Ransum yang diberikan

harus mampu memenuhi kebutuhan ayam, sehingga perlu dilakukan perbaikan

ransum. Ransum rendah protein biasanya mengandung asam amino yang kurang

dari kebutuhan sehingga perlu suplementasi asam amino eksogenus. Satu jenis

asam amino yang dapat menjadi acuan untuk kebutuhan asam amino lainnya

adalah lisin. Lisin merupakan asam amino pembatas dalam ransum bagi unggas.

Asumsi ilmiah yang perlu dibuktikan dalam penelitian ini adalah asam amino

sesuai kebutuhan berdampak positif terhadap kecernaan protein dan metabolisme

protein. Referensi yang mendasar dan informasi tentang kebutuhan protein dan

lisin ayam kampung yg tepat dilihat dari segi kecernaan protein dan retensi N

(3)

Tujuan penelitian adalah mengkaji pemanfaatan protein ransum dengan

penambahan lisin dikaitkan dengan pertumbuhan pada ayam kampung sampai

umur 12 minggu. Manfaat penelitian adalah dapat memelihara ayam kampung

secara intensif, yang diberikan ransum sesuai dengan kebutuhan nutrien (protein

dan kesseimbangan asam amino), sehingga dapat menjadi dasar informasi

mengenai upaya memaksimalkan produktivitas ayam kampung sampai umur 12

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik Kapamingpinan Dina Carita Pantun Badak Pamalang.. Universitas Pendidikan Indonesia

[r]

[r]

Dosis suspensi ekstrak etanol daun Sirsak yang akan diberikan adalah 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb, dan 300 mg/kg bb. Cara pembuatan suspensi ekstrak

Penghitung denyut nadi digital pada pembuatan Tugas Akhir ini, yaitu gluterma meter digital untuk menghitung tekanan denyut nadi pada manusia berbasis mikrokontroler

[r]

Peserta didik pada pendidikan keagamaan jenjang pendidikan dasar dan menengah yang terakreditasi berhak pindah ke tingkat yang setara di Sekolah Dasar

Kalau sekolah atau kantor kamu menggunakan sistem 5 hari masuk, di tahun 2017 kamu akan punya delapan akhir pekan panjang karena beberapa libur nasional yang jatuh pada hari