• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 0608012 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 0608012 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

70

Zaeni Muslim, 2014

Profil Tugas-tugas Perkembangan Karier SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Dan Implikasinya Bagi Layanan Bimbingan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang profil tugas-tugas

perkembangan karier siswa kelas XII SMK Daarut Tauhiid Boarding

School Bandung Tahun Ajaran 2013/ 2014, diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut.

1. Pencapaian tugas-tugas perkembangan karier siswa kelas XII SMK

Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Tahun Ajaran 2013/ 2014

sebesar 18,18% berada pada kategori matang, artinya siswa telah

mampu menyadari kebutuhan untuk memperoleh informasi; mampu

memahami diri dan dunia kerja; mampu membuat keputusan karier; dan

mampu mengembangkan keterampilan karier.

2. Pada kategori cukup matang tingkat pencapainnya adalah sebesar

60,61%. Hal ini memiliki arti bahwa siswa belum mampu menyadari

kebutuhan untuk memperoleh informasi; memahami diri dan dunia

kerja; membuat keputusan karier serta belum mampu mengembangkan

keterampilan karier.

3. Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan karier siswa pada

kategori kurang matang adalah sebesar 21,21%. Dengan kata lain siswa

memiliki kecenderungan untuk mencapai tugas-tugas perkembangan

karier namun hanya sebagian kecil atau bahkan dianggap tidak ada

indikator yang termanifestasikan sebagai perilaku tugas-tugas

perkembangan karier. Sehingga siswa tidak memiliki kemampuan untuk

(2)

71

Zaeni Muslim, 2014

Profil Tugas-tugas Perkembangan Karier SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Dan Implikasinya Bagi Layanan Bimbingan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diri dan dunia kerja; kemampuan membuat keputusan karier; dan

kemampuan mengembangkan keterampilan karier.

4. Dari seluruh aspek tugas-tugas perkembangan karier, berdasarkan tinggi

rendahnya tingkat pencapaian pada tiap-tiap indikator yang

membentuknya, sebagian besar berada pada level tinggi, namun pada

aspek pemahaman diri dan dunia kerja terdapat dua indikator yang

tingkat pencapaiannya sedang yaitu indikator memahami informasi

tentang jenis-jenis pekerjaan dan indikator memahami informasi tentang

cara-cara memperoleh pekerjaan yang diminati.

5. Program bimbingan karier yang disusun memuat berbagai komponen

progam, yaitu dasar pemikiran, tujuan, visi dan misi program, ruang

lingkup program, kegiatan, pelaksana program, tempat dan jadwal

pelaksanaan dan evaluasi. Hal tersebut diharapkan dapat memfasilitasi

pencapaian tugas-tugas perkembangan karier siswa kelas XII SMK

Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Tahun Ajaran 2013/ 2014.

6. Penyusunan program bimbingan karier disusun berdasarkan pada

indikator-indikator yang tingkat pencapainnya berada pada level

terendah, yaitu indikator memahami informasi tentang jenis-jenis

pekerjaan dan indikator memahami informasi tentang cara-cara

memperoleh pekerjaan yang diminati. Program tersebut telah melalui

penimbangan oleh para ahli dan praktisi, khususnya mengenai konten

program, seperti cara penulisan, penggunaan satuan kegiatan layanan

bimbingan dan konseling (SKLBK), dan pengembangan materi.

(3)

72

Zaeni Muslim, 2014

Profil Tugas-tugas Perkembangan Karier SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Dan Implikasinya Bagi Layanan Bimbingan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rekomendasi merupakan upaya tindak lanjut dan usaha membantu

lembaga dan pihak-pihak yang dipandang berkepentingan dengan hasil

penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti

mengajukan beberapa rekomendasi kepada berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Beradasarkan hasil penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya,

siswa dipandang membutuhkan program bimbingan karier yang dapat

membantu siswa untuk mencapai tugas-tugas perkembangan kariernya.

Adapun rekomendasi yang diajukan bagi guru BK adalah sebagai berikut.

a. Guru BK diharapkan dapat memfasilitasi pencapaian tugas-tugas

perkembangan karier siswa, diantaranya dengan cara melakukan

konseling individual terhadap siswa yang berada pada tingkatan

pencapaianya kurang matang.

b. Rumusan program bimbingan karier yang dihasilkan dalam penelitian

ini, dapat dilaksanakan dengan menyesuaikan program yang telah ada

disekolah sebelumnya.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini memiliki keterbatasan baik dalam proses maupun

hasilnya, oleh karena itu masih banyak hal yang perlu dikembangkan dari

penelitian ini. Untuk penelitian selanjutnya, dapat diajukan beberapa

rekomendasi, yaitu:

a. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian mengenai

tugas-tugas perkembangan karier siswa di semua jenjang kelas,

sehingga didapatkan profil tugas-tugas perkembangan karier siswa

(4)

73

Zaeni Muslim, 2014

Profil Tugas-tugas Perkembangan Karier SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung Dan Implikasinya Bagi Layanan Bimbingan Karier

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Melaksanakan uji empiris program bimbingan karier pada siswa, untuk

selanjutnya dilakukan penyebaran kembali instrumen tugas-tugas

perkembangan karier guna melihat efektifitasnya, untuk kemudian

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR SATUAN PENDIDIKAN (SEKOLAH) PER Kec.. Ahmad Dahlan Nomor

DAFTAR SATUAN PENDIDIKAN (SEKOLAH)

Scatter Diagram Perbandingan Data Aktual dan Data Peramalan Masing-Masing Distributin Center1. Metode Dekomposisi Pendekatan

Korelasi Penerimaan Perkembangan Fisik dengan Kematangan Emosi yang Ditunjukkan Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Kota Sukabumi ………... Rekomendasi ………

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang mengatur pemilihan kepala daerah

Asosiasi Internasional untuk Penelitian Nyeri (International Association for the Study of Pain, IASP) mendefenisikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman

[r]

Sebagai salah satu hasil kerja pendokumentasian tradisi lisan Kerinci menerusi penelitian lapangan selama beberapa tahun, artikel ini diharap dapat menawarkan sumbangan