• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Lokasi Fraktur pada Citra Digital Tulang Tibia Menggunakan Metode Algoritma Scanline

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Lokasi Fraktur pada Citra Digital Tulang Tibia Menggunakan Metode Algoritma Scanline"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, retak atau patahnya tulang utuh yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Fraktur tibia dan fibula yang terjadi akibat pukulan langsung, fraktur kedua tulang ini sering terjadi dalam kaitan satu sama lain. Salah satu cara yang digunakan untuk mengidentifikasi lokasi fraktur tibia dan fibula adalah dengan membaca gambar hasil foto X-ray secara manual. Pemeriksaan manual membutuhkan waktu yang lebih lama dan memungkinkan terjadinya kesalahan dalam identifikasi karena citra mengandung banyak noise. Terlebih lagi dalam pembacaan gambar X-ray membutuhkan sinar

background yang kuat (sebagai pencahayaan) untuk membuat objek pada gambar X-ray tampak lebih jelas, sehingga dibutuhkan suatu metode yang dapat mempermudah ahli radiologi dalam mengidentifikasi lokasi fraktur tulang tibia dan fibula. Metode yang diajukan pada penelitian ini adalah algoritma Scanline untuk identifikasi lokasi fraktur. Sebelum tahap identifikasi dilakukan citra cruris akan mengalami pre-processing dan feature extraction menggunakan deteksi tepi Canny. Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa metode yang diajukan mampu melakukan identifikasi lokasi fraktur tulang tibia dan fibula dengan akurasi 87,5%.

Kata kunci: Fraktur, Tibia dan fibula, Canny, Scanline.

(2)

v

IDENTIFICATION OF THE LOCATION OF TIBIA AND FIBULA FRACTURE USING SCANLINE ALGORITHM

ABSTRACT

A fracture is a break of continuity of bone tissue, a crack or a fracture of intact bone usually caused by trauma or physical exertion. Fracture of the tibia and fibula caused by a direct hit, both bone fractures often occur in conjunction with one another. A method that use to identify the location of tibia and fibula fracture by reading X-ray images manually. Manual inspection requires a lot of time and misidentification of the image that contains a lot of noise may occured. Especially in reading X-ray images requires a strong background light (for lighting) to make objects in X-ray images appear clearly, and so it is needed a method that can help radiologists in identifying the location of tibia and fibula fracture. The method proposed in this research is the Scanline algorithm to identify the location of the fracture. Pre-processing and feature extraction using canny edge detection will be performed before the identification step. This research shows that the proposed method is able to identify the location of tibia and fibula fracture with accuracy of 87,5%.

Keywords: Fracture , Tibia and fibula, Canny, Scanline.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini dibuat aplikasi steganografi untuk menyembunyikan teks ke dalam gambar dengan menggunakan metode Bit-Plane Complexity Segmentation dan dilakukan

Database yang digunakan adalah citra wajah dari 7 individu, 8 kali pengambilan citra wajah setiap individu dengan perbedaan variasi pencahayaan dan variasi geometrik

Steganography pada citra digital digunakan untuk mengeksploitasi keterbatasan sistem penglihatan manusia dengan cara menurunkan kualitas warna pada file gambar yang belum

Dari gambar citra mammografi yang telah melalui proses ROI tanpa perbaikan kualitas dengan menggunakan wavelet Haar mampu mengenali sebesar 50%.

Beberapa penelitian mengenai identifikasi penyakit kanker paru-paru pada citra medis chest X-Ray (CXR) dan penelitian terhadap objek yang berbeda dengan menggunakan metode

Agar dapat mempermudah dalam mendeteksi tepi objek pada citra digital yang dianggap sebagai tepi dari suatu objek yang dideteksi degan menggunakan metode robert dan

menyisipkan dan menyebarkan data kedalam objek dengan melakukan perhitungan modulasi terlebih dahulu. Jenis objek yang diterapkan pada penelitian adalah objek citra

KESIMPULAN Berdasarkan dari pembahasan dan pengujian sistem identifikasi buah untuk mengetahui tingkat kematangan buah, penulis dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil dari