• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMENTASI DUA RIBU REKAM DATA TANAMAN OBAT DAN AROMATIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOKUMENTASI DUA RIBU REKAM DATA TANAMAN OBAT DAN AROMATIK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMENTASI DUA RIBU REKAM DATA TANAMAN OBAT DAN AROMATIK

Cheppy Syukur, Ermiati, Rudiana, Jajad Darajat, Tini Nurcahya, Hendra Cipta, Hendi, Herman, Encep Racmat Kabul

ABSTRAK

Keberadaan koleksi-koleksi plasma nutfah yang ada di Balittro, di konservasi di kebun-kebun koleksi plasma nutfah Balittro, sebagai usaha penyelamatan agar tidak punah, pembaharuan dan pengumpulan karakter agar informasi karakter dari koleksi tersebut tetap terperbaharui. Sebagai tindak lanjut dari terkonservasinya koleksi-koleksi tersebut, keberadaan koleksi-koleksi dan informasi data yang diperoleh direkam ke dalam bentuk database secara komputerisasi yang diperbaharui setiap tahunnya.Kegiatan dokumentasi plasma nutfah telah dilakukan melalui pengumpulan data koleksi dan karakter dari jenis dan aksesi yang ada di masing-masing kebun. Setiap kebun diminta untuk melakukan updating dokumentasi database plasma nutfah bersama-sama dengan peneliti sesuai dengan data terakhir yang dimiliki kebun setiap tahunnya melalui karakterisasi langsung di lapang pada koleksi tanaman potensial seperti jahe, kunyit, temulawak, kencur, dll. Dari data yang sudah terkumpul telah dilakukan klarifikasi data dan validasi data sehingga data yang sudah terkumpul sesuai dengan koleksi yang ada di lapangan kemudian direkam dalam database kebun atau buku induk. Rekapitulasi data koleksi dari seluruh kebun lingkup Balittro telah disusun menjadi katalog koleksi plasma nutfah yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan pembaharuan data pada tahun selanjutnya sesuai dengan penambahan jumlah koleksi yang masuk kekebun-kebun koleksi plasma nutfah. Data koleksi yang telah memiliki data karakter dan dari hasil evaluasi dari tiap –tiap aksesinya telah direkam kedalam database Balai yang kemudian disusun menjadi kelompok jenis yang lengkap dengan karakternya. Dari kegiatan Dokumentasi telah terekam data koleksi plasma nutfah dari 5 kebun koleksi plasma nutfah TOA sebanyak 2502 data. Data-data tersebut diperoleh melalui penambahan data baru dari kegiatan pembaharuan (update) dan perbaikan (validasi) data yang dilakukan berdasarkan data terkini. Rekapitulasi data koleksi sampai akhir tahun 2010 tercatat sebanyak 682 jenis dengan 2502 aksesi (data terlampir). Untuk masing-masing kebun telah dilakukan pembaharuan data baik dilapangan maupun dalam buku induk kebun seperti di KP. Cimanggu (170 spesies, 326 aksesi), KP. Cicurug (183 spesies, 846 aksesi), KP Manoko (133 spesies, 305 aksesi), KP. Gunung Putri (67 spesies, 201 aksesi), KP. Sukamulya (2 spesies, 404 aksesi), in vitro (30 spesies, 81 aksesi), dan rumah kaca (127 spesies, 420 aksesi). Entry data dilakukan juga terhadap informasi karakter dari komoditas garut (20 aksesi), jahe (15 aksesi), kencur (40 aksesi), kunyit 70 akses, temulawak (22 aksesi), pegagan (30 aksesi), mengkudu (60 aksesi) dan ylang-ylang (132). Berdasarkan rekaman data base, informasi data koleksi – koleksi yang terekam tumbuh baik dapat diinformasikan kepada pengguna untuk dimanfaatkan sebagai sumber genetik dalam perakitan varietas unggul baru dan kepentingan penelitian lainnya. Kata kunci : dokumentasi plasma nutfah TOA

ABSTRACT

The existence of germplasm collections that exist in IMACRI, in conservation in gardens IMACRI germplasm collection, as the rescue effort with extinction, renewal and collection of character for character information from its collections remain renewable. As a follow-up of conservation tar his collections, the existence of data collection and information obtained is recorded into a computerized database that was updated every year. Germplasm documentation activities have been conducted through the collection of data collection and character of the species and accessions in each garden. Each garden was asked to perform updating the database documentation germplasm together with

(2)

researchers in accordance with recent data owned gardens each year through direct characterization in the field of potential plant collections such as ginger, turmeric, ginger, kencur, etc.. From the data already collected has been clarification of data and validation data so that data is already collected in accordance with the existing collection in the field and then recorded in the database of the garden or the parent book. Complete data collection from all over the garden IMACRI scope has been organized into catalogs germplasm collection that can then be used as raw data renewal in subsequent years in accordance with the addition of the number of collections that go into the garden - garden germplasm collection. Data collection has character data and the results of the evaluation of each accession have been recorded into the database Hall who later compiled into a comprehensive group of species with character. Documentation of activities have been recorded germplasm collection of data from 5 garden TOA germplasm collection of 2502 data. These data obtained through the addition of new data from the activities of renewal (update) and repair (validation) data is based on current data. Complete data collection until the end of 2010 there were 682 species with 2502 accessions (data attached). For each of the gardens have been updating both the field and in the garden as the parent book in the KP. Cimanggu (170 species, 326 accessions), KP. Cicurug (183 species, 846 accessions), KP Manoko (133 species, 305 accessions), KP. Gunung Putri (67 species, 201 accessions), KP. Sukamulya (2 species, 404 accessions), in vitro (30 species, 81 accessions), and greenhouse (127 species, 420 accessions). Entry data were also against the character of the commodity information arrowroot (20 accessions), ginger (15 accessions), kencur (40 accessions), 70 access turmeric, ginger (22 accessions), Centella asiatica (30 accessions), Noni (60 accessions) and ylang -ylang (132). Based on the record data base, data information collection - a collection of recorded good growth can inform the user to be used as a genetic resource in the assembly of new varieties and other research purposes.

Keywords: Germplasm documentation TOA

PENDAHULUAN

Sistem dokumentasi harus dapat memenuhi kebutuhan akses informasi, sebagai media penyimpanan data secara aman, pemeliharaan data, pengolahan data serta pertukaran data. Oleh karena itu, sistem dokumentasi yang baik harus membantu kegiatan perencanaan, operasional serta monitoring pengelolaan plasma nutfah. Sistem dokumentasi berbasis Microsoft Access ,sistem ini telah ditetapkan sebagai program aplikasi baku di balai/pusat penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian. Sistem informasi yang berbasis microsoft access ini harus digunakan bukan hanya untuk dokumentasi sifat-sifat hasil evaluasi, karakterisasi, dan rejuvenasi plasma nutfah yang dikelola, tetapi harus digunakan juga untuk membangun database SDM dan fasilitas plasma nutfah serta data harus diperbarui setiap tahun secara regular (Sutoro, 2006).

Kegiatan dokumentasi dilakukan untuk merekam dan menyimpan berbagai data dan informasi penting yang dihasilkan dari kegiatan eksplorasi, konservasi, karakterisasi, evaluasi dan rejuvenasi (Kurniawan,H dan R.Yelli, 2000). Data pada dasarnya merupakan kumpulan dari berbagai informasi. Macam dan tipe informasi tersebut akan ditentukan darimana data atau informasi tersebut berasal. Di dalam kaitannya dengan pengelolaan plasma nutfah tanaman, pada umumnya data dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe seperti data Paspor, dimana setelah kegiatan eksplorasi selesai, maka dianjurkan untuk segera melakukan verifikasi, editing dan entry data ke dalam format dokumentasi yang telah disusun/disiapkan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya ketidaklengkapan informasi, atau tertukarnya data dan informasi antara varietas tanaman yang satu dengan yang lainnya. (Hanarida, 2008).

Manajemen pengelolaan data plasma nutfah merupakan salah satu komponen penting dalam mendukung pemanfatan plasma nutfah secara cepat, efektif, dan efisien

(3)

(Williams 1989). Oleh sebab itu informasi data dasar (database) pasma nutfah harus lengkap dan terkomputerisasi supaya dapat cepat diakses oleh pengguna. Kegiatan dokumentasi yang dilakukan meliputi penambahan data baru, sedangkan pembaruan (update) dan perbaikan (validasi) data dilakukan terhadap data-data yang telah ada. Diharapkan dengan pengelolaan plasma nutfah dan manajemen data yang baik akan memudahkan mendapatkan material genetik yang memiliki kontribusi yang penting dalam menghasilkan varietas unggul.

Dokumentasi plasma nutfah adalah kegiatan untuk merekam dan menyimpan berbagai data penting plasma nutfah, seperti kegiatan eksplorasi, konservasi, rejuvenasi, karakterisasi dan evaluasi. Dengan demikian maka peru disadari bahwa data PN merupakan aset berharga yang juga harus dikonservasi (dilestarikan) sebagaimana materi hidup plasma nutfahnya. Dokumentasi PN dapat digunakan untuk kebutuhan akses informasi (information retrieval), media untuk penyimpanan data (data storage) secara aman, pemeliharaan data (data updating), pengolahan data (data processing) serta pertukaran data (data sharing).

Dari kegiatan Dokumentasi telah terekam data koleksi plasma nutfah dari 5 kebun koleksi plasma nutfah TOA sebanyak 2502 data. Data-data tersebut diperoleh melalui penambahan data baru dari kegiatan pembaharuan (update) dan perbaikan (validasi) data yang dilakukan berdasarkan data terkini. Rekapitulasi data koleksi sampai akhir tahun 2010 tercatat sebanyak 682 jenis dengan 2502 aksesi (data terlampir). Untuk masing-masing kebun telah dilakukan pembaharuan data baik dilapangan maupun dalam buku induk kebun seperti di KP. Cimanggu (170 spesies, 326 aksesi), KP. Cicurug (183 spesies, 846 aksesi), KP Manoko (133 spesies, 305 aksesi), KP. Gunung Putri (67 spesies, 201 aksesi), KP. Sukamulya (2 spesies, 404 aksesi), in vitro (30 spesies, 81 aksesi), dan rumah kaca (127 spesies, 420 aksesi). Entry data dilakukan juga terhadap informasi karakter dari komoditas garut (20 aksesi), jahe (15 aksesi), kencur (40 aksesi), kunyit 70 akses, temulawak (22 aksesi), pegagan (30 aksesi), mengkudu (60 aksesi) dan ylang-ylang (132). Berdasarkan rekaman data base, informasi data koleksi – koleksi yang terekam tumbuh baik dapat diinformasikan kepada pengguna untuk dimanfaatkan sebagai sumber genetik dalam perakitan varietas unggul baru dan kepentingan penelitian lainnya.

Pada dasarnya varietas unggul itu adalah kumpulan dari keanekaragaman genetik spesifik yang diinginkan dan dapat diekspresikan. Keanekaragaman genetik spesifik tersebut ada pada plasma nutfah komoditi yang bersangkutan. Jadi plasma nutfah adalah keanekaragaman genetik di dalam jenis (Sumarno, 2002). Plasma nutfah merupakan salah satu unsur sumber daya alam pertanian dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar baru. Plasma nutfah terdiri dari kumpulan varietas, populasi, strain, galur, klon, mutan dari satu spesies yang sama, yang berasal dari lokasi, agroklimat, atau asal usul yang berlainan (Sumarno, 1994).

Dari sumber genetik yang dimiliki sampai saat ini Balittro telah memanfaatkannya menjadi varietas-varietas unggul baru seperti Varietas Jahe (1 varietas Jahe Putih Besar, 4 varietas Jahe Putih Kecil, 2 Varietas Jahe Merah), Kencur ( 3 varietas), Kunyit (3 varietas), Temulawak (3 varietas), Pegagan (2 Varietas), Nilam (3 varietas), Seraiwangi (3 varietas), Mentha (1 varietas), dan rencana pelepasan berikutnya seperti Kunyit toleran naungan, Akarwangi, Sambiloto dan Poerwoceng. Selama sumbergenetik dari koleksi plasma nutfah terpelihara dengan baik maka peluang mendapatkan varietas unggul baru terbuka lebar.

Dengan demikian,sistem dokumentasi diharapkan tidak hanya digunakan untuk kebutuhan akses informasi (information retrieval), akan tetapi juga sebagai media untuk penyimpanan data (data storage) secara aman, pemeliharaan data (data updating), pengolahan data (data processing) serta pertukaran data (data sharing). Oleh karena itu, adanya sistem dokumentasi yang baik akan sangat membantu dalam kegiatan perencanaan, operasional serta monitoring pengelolaan plasma nutfah (Painting et al., 1993 dalam Kurniawan, 2005).

(4)

Berdasarkan caranya, dokumentasi data dapat dilakukan secara manual (database

manual) dan secara komputer (database komputer). Dalam database manual, data dan informasi dicatat dalam bentuk lembaran form atau buku catatan.

Tujuan kegiatan adalah memperbaharui dan melengkapi database dari koleksi plasma nutfah tanaman obat dan aromatik.

METODOLOGI Tempat dan waktu

Kegiatan akan dilakukan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2010 di laboratorium komputer Plasma nutfah, Pemuliaan Balittro, Bogor, dan 5 Kebun Koleksi Plasma nutfah Balittro Bogor.

Bahan dan alat

Bahan yang digunakan adalah alat tulis kantor (ATK), bahan komputer dan lain. Alat yang digunakan adalah komputer, scanner, LCD, printer, kamera digital dan lain-lain.

Metode pelaksanaan penelitian Tahap-tahap pelaksanaan

Kegiatan dokumentasi plasma nutfah dilakukan melalui pengumpulan data koleksi dan karakter dari jenis dan aksesi yang ada di masing-masing kebun. Setiap kebun melakukan updating dokumentasi database plasma nutfah, bersama-sama dengan peneliti dengan mencocokkan kondisi koleksi dilapang setiap tahunnya melalui karakterisasi pada koleksi tanaman potensial seperti jahe, kunyit, temulawak, kencur, dll.

Dari data yang sudah terkumpul dilakukan klarifikasi data dan validasi data agar data yang sudah terkumpul sesuai dengan koleksi yang ada di lapangan dan direkam dalam database kebun. Rekapitulasi data koleksi dari seluruh kebun lingkup Balittro disusun menjadi katalog koleksi plasma nutfah yang akan diupdate setiap tahun sesuai dengan penambahan jumlah koleksi yang masuk kekebun-kebun koleksi plasma nutfah.

Data koleksi yang telah memiliki data karakter dan dari hasil evaluasi dari tiap –tiap aksesinya, direkam kedalam database Balai yang kemudian disusun menjadi kelompok jenis yang lengkap dengan karakter yang diupdate setiap tahunnya sesuai dengan perkembangan hasil karakterisasinya.

Dokumentasi data di kebun koleksi dapat dilakukan secara manual (manual database) dan secara komputerisasi (computerized database). Dalam database manual, data dan informasi dicatat dalam bentuk lembaran form atau buku catatan (agenda), sedangkan dalam database komputer data dan informasi direkam dan disimpan dalam bentuk file.

Dengan menggunakan program software, yaitu Microsoft Access, dilakukan penambahan data yang sudah dengan data baru hasil karakterisasi atau evaluasi dari peneliti, sedangkan pembaruan (update) dan perbaikan (validasi) data dilakukan terhadap data-data yang telah ada. Data yang dimasukkan berupa data passport, data hasil karakterisasi dan evaluasi yang disertai dengan foto sehingga memudahkan pengguna mengenal tanaman dan memanfaatkan aksesi yang diperlukan. Kegiatan ini dimulai secara bertahap dengan pengumpulan data koleksi, data passport, data hasil karakterisasi dan evaluasi yang dilanjutkan dengan pembuatan deskriptor untuk masing-masing tanaman termasuk foto dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Koleksi plasma nutfah tanaman obat dan aromatik di Balittro sampai saat ini memiliki lebih dari 2.500 aksesi dari 682 jenis yang dikonservasi di kebun-kebun koleksi Balittro. Koleksi tersebut berasal dari hasil eksplorasi yang dilakukan pada tahun-tahun

(5)

sebelumnya yang dipertahankan keberadaannya dengan jalan rejuvenasi secara berkelanjutan dan direkam keberadaannya dalam bentuk database.

Pendataan kembali koleksi-koleksi di lapang dan perekaman kembali data-data yang terekam dilapang, dan terjadi adanya perubahan data, maka perbaikan data dilakukan untuk mendapatkan data terkini secara berkelanjutan.

Dari hasil rekam data koleksi-koleksi yang ada di masing-masing kebun untuk tahun anggaran 2010, tercatat sebanyak 682 jenis dengan jumlah aksesi sebanyak 2502 aksesi yang tersebar di masing-masing kebun seperti di rumah kaca sebanyak 127 dengan 420 aksesi, di kebun koleksi Cimanggu sebanyak 170 jenis dengan 326 aksesi, Cicurug sebanyak 183 jenis dengan 846 aksesi, Gn. Putri sebanyak 67 jenis dengan 201 aksesi, Manoko sebanyak 133 jenis dengan 305 aksesi dan Sukamulya sebanyak 2 jenis dengan 404 aksesi. (Tabel 1). Koleksi-koleksi tersebut disamping tertata, terpelihara dengan baik dan terejuvenasi tiap tahun juga terekam dalam buku induk masing –masing kebun koleksi.

Tabel 1. Rekam data koleksi plasma nutfah di kebun koleksi Balittro (Rumah Kaca, Cimanggu, Cicurug, Gn. Putri, Manoko) dan kebun Percobaan Balittri (Sukamulya), tahun 2010.

Kebun Koleksi Jenis Aksesi

Rumah kaca 127 420 Cimanggu 170 326 Cicurug 183 846 Gn. Putri 67 201 Manoko 133 305 Sukamulya 2 404 Jumlah 682 2502

Tabel 2. Rekam data koleksi plasma nutfah balittro ke dalam database dengan mikrosof Acses tahun 2010

Rekam data Jenis Aksesi

Data Record 682 2.502

Data Karakter 1.Kencur

2.Kunyit 3.Jahe 4.Temulawak 5.Garut 6.Pegagan 7.Mengkudu 8.Ylang-ylang 40 70 15 22 20 30 60 140

Data Evaluasi (Mutu) 1. Kunyit (curcumin)

2.Temulawak (Xanthorizol) 3. Kencur (m. atsiri) 70 8 33 Data Klasifikasi 285 - Data Katalog 546 2.396

Data Deskripsi 10 25 (var)

(6)

Tabel 3. Jenis-jenis yang memiliki jumlah aksesinya lebih dari 10 aksesi sampai tahun 2010 dan terpelihara dengan baik di kebun koleksi.

No. Jenis Cicurug Gn. Putri Manoko Sukamulya

1. Akarwangi - - 41 - 2. Buah merah 10 43 - - 3. Garut 20 - - - 4. Handeleum 38 38 - - 5. Jahe 84 - - - 6. Katuk 17 - - - 7. Kencur 76 - - - 8. Kunyit 106 - - - 9. Lempuyang 25 - - - 10. Lengkuas 30 - - - 11. Melati 11 - 15 - 12. Serai dapur 29 - 20 - 13. Pegagan 44 - 16 - 14. Seraiwangi - - 20 - 15. Temulawak 50 - - - 16. Temu putih 11 - - - 17. Temu ireng 12 - - - 18. Mentha - 11 18 - 19. Nilam - 21 82 - 20 Pacing - - 11 - 21. Mengkudu - - - 11 22. Ylang-ylang - - - 393

Kegiatan perekaman data ke dalam sofware microsoft access telah direkam sebanyak 3.035 data (table 2), yang diperoleh dari data yang terekam di buku induk masing-masing kebun yang kemudian di entry ke dalam database plasma nutfah secara bertahap dengan menggunakan sofware microsoft access dengan tahapan perekaman data mulai dari data paspor yang di lanjutkan dengan katalog data, data karakterisasi yang direkam dari data-data hasil kegiatan karakterisasi masing-masing komoditas, Data hasil evaluasi dalam bentuk hasil analisa mutu seperti kurkumin pada kunyit, xantorizol pada temulawak dan data mutu yang lainnya, data deskripsi varietas-varietas yang sudah dilepas dan data klasifikasi beberapa jenis koleksi plasma nutfah (Tabel 2).

Jenis-jenis koleksi yang jumlahnya lebih dari 10 aksesi dan tersebar di masing-masing kebun ada 22 jenis yang secara bertahap jumlak aksesinya bertambah. Jenis yang jumlah aksesinya terbanyak adalah ylang-ylang dengan jumlah aksesi sampai tahun 2010 terkoleksi sebanyak 393 aksesi yang diikuti oleh kunyit 106 aksesi, Jahe 84 aksesi, nilam 82 aksesi, Kencur 76 aksesi, dan selanjutnya (Tabel 3). Koleksi-koleksi tersebut ada yang terkoleksi di satu kebun ada juga yang terkoleksi di dua kebun dengan aksesi yang sama atau ada yang berbeda tergantung paspor data di masing-masing kebun

Kegiatan dokumentasi dilakukan secara bertahap setiap tahunnya sesuai dengan perkembangan jumlah koleksi yang ada di masing-masing kebun untuk kemudian data- data yang yang sudah di rekam pada tahun-tahun sebelumnya akan diperbaharui kembali sesuai dengan perubahan yang terjadi setiap tahun berjalan. Hasil karakterisasi maupun hasil evaluasi yang dilakukan oleh para peneliti plasma nutfah yang telah di susun dalam laporan akhir penelitian, di rekam ke data base baik itu data tambahan dari jenis-jenis yang pernah dikoleksi maupun data-data baru untuk memperkaya record data yang sudah ada. Data-data yang telah terekam dalam kegiatan dokumentasi disajikan dalam bentuk

(7)

lampiran dengan pengelompokan data seperti,data rekapitulasi jumlah koleksi dikebun, data pasport kebun, data karakterisasi dari jenis dan aksesi yang telah terkarakterisasi, data hasil evaluasi data deskripsi dari varietas-varietas yang telah dilepas dan data klasifikasi beberapa jenis koleksi plasma nutfah tanaman obat.

Adanya dokumentasi plasma nutfah tanaman obat dan aromatic yang selalu diperbaharui telah memudahkan semua pengguna untuk mendapatkan informasi keberadaan koleksi yang diinginkan untuk tujuan masing-masing pengguna, baik untuk kebutuhan penelitian atau informasi lain yang berkaitan dengan koleksi yang diinginkan. Untuk mengetahui koleksi yang diinginkan, peneliti dapat dengan mudah mendapatkan informasi tersebut melalui informasi data yang ada di database, apakah koleksi yang diinginkan tersebut ada atau tidak di kebun koleksi sebelum turun ke lapang.Hal itu dapat dilakukan dengan melihat langsung ke printout lampiran data koleksi atau mencari dalam computer dan dapat pula menanyakan langsung pada operator database plasma nutfah. Seandainya koleksi yang dimaksud ada, baru yang bersangkutan mendatangi kekebun koleksi dimana koleksi yang dimaksud di konservasi dan tumbuh baik serta jumlah tanamannya cukup.

KESIMPULAN

Telah dilakukan perekaman data ke dalam sofware microsoft access sebanyak 3.035 data yang berasal dari data paspor koleksi, data jenis yang dikarakter, data jenis yang dievalusai, data deskripsi varietas yang sudah dilepas dan data rekapitulasi koleksi yang ada dikebun koleksi. Data koleksi diperoleh dari data yang terekam di buku induk masing-masing kebun yang kemudian di entry ke dalam database plasma nutfah secara bertahap dengan menggunakan sofware microsoft access dari 682 jenis dengan jumlah aksesi sebanyak 2502 aksesi yang tersebar di masing-masing kebun seperti di rumah kaca sebanyak 127 dengan 420 aksesi, di kebun koleksi Cimanggu sebanyak 170 jenis dengan 326 aksesi, Cicurug sebanyak 183 jenis dengan 846 aksesi, Gn. Putri sebanyak 67 jenis dengan 201 aksesi, Manoko sebanyak 133 jenis dengan 305 aksesi dan Sukamulya sebanyak 2 jenis dengan 404 aksesi. Untuk data hasil karakter dan hasil evaluasi diambil dari hasil pengamatan pada penelitian plasma nutfah, sedangkan data deskripsi diambil dari deskripsi varietas yang sudah dilepas. Katalog koleksi yang dibuat untuk mengetahui keberadaan koleksi yang ada di Balittro sebagai informasi data terbaru setiap tahunnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hanarida I.S., M. Hasanah,H. Kurniawan 2008. Teknik Konservasi Ex-Situ, Rejuvenasi, Karakterisasi, Evaluasi, Dokumentasi, Dan Pemanfaatan Plasma Nutfah,

dalam http://anekaplanta.wordpress.com/2008/01/13/teknik-konservasi-ex-situ rejuvenasi-karakterisasi-evaluasi-dokumentasi-dan-pemanfaatan-plasma-nutfah

Kurniawan, H. dan R. Yelli. 2000. Dokumentasi Data Varietas Lokal Tanaman Pertanian. Makalah disampaikan dalam sosialisasi UU No. 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman dan Peningkatan Pengetahuan dan Kemampuan Tenaga Pendata Varietas Lokal Tanaman Pertanian pada tanggal 23-25 Juni 2003 di Manado, Sulawesi Utara.

Kurniawan H,, 2005, Dokumentasi Data, Buku Pedoman Pengelolaan Plasma Nutfah Perkebunan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor, Hal 59-70,

Painting, K,A,, M,C,Perry, R,A, Denning, and W,G, Ayad, 1993, Guidebook for Genetic Resources Documentation, A, self-teaching approach to the understanding, analysis and development of genetic resources documentation, International

(8)

Board for Plant Genetic Resources, Regional Office for South and Southeast Asia, New Delhi,

Sumarno, 2002, Panggunaan Bioteknologi dalam Pemanfaatan dan Pelestarian Plasma Nutfah Tumbuhan Untuk Peningkatan Varietas Unggul, Makalah, Seminar Nasional Pemanfaatan & Pelestarian Plasma Nutfah, 3-4 September 2002, IPB,

Sutoro, 2006 dalam http://indoplasma.or.id/artikel/artikel_2006_grand_design.htm

Williams, JT, 1989, Documentation of plant genetic resources, In: The Use of Plant Genetic Resources, eds, A,H,D, Brown, D,R, Marshall, O,H, Frankel and J,T, Williams, Cambridge University Press, Cambridge,

Woo, C,S and L,S, Young, 2003, Status of medicinal plants research in South Korea and ongoing inventory and documentation of medicinal plants, In: PA, Batugal, J, Kanniah, Lee SY and JT, Oliver,(Eds,) Medicinal Plants Research in Asia , pp, 113-119, Vol,1: The Frameworks and Project Workplants,

Gambar

Tabel 1.   Rekam  data  koleksi  plasma  nutfah  di  kebun  koleksi  Balittro  (Rumah  Kaca,  Cimanggu,  Cicurug,  Gn
Tabel 3.   Jenis-jenis  yang  memiliki  jumlah  aksesinya  lebih  dari  10  aksesi  sampai  tahun  2010 dan terpelihara dengan baik di kebun koleksi

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur (PSP) secara lengkap yang meliputi kegiatan kemanan data, backup dan restorasi serta penghapusan berkala data yang tidak berguna, telah mengacu pada standar

Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan pendapat Supranto (2001) bahwa untuk memperoleh hasil baik dari suatu analisis faktor, maka jumlah responden yang diambil

Penelitian yang dilakukan oleh Kasmiati ini menunjukkan bahwa pesan dakwah yang disampaikan oleh Susuhunan Paku Buwono I terbagi dalam dua garis besar permasalahan

Koordinator penelitian klinik kerjasama dengan National Institute of Allergy and Infectious Diaseses (NIAID) untuk Acute Febrile Illness dan South East Asia Infectious

Skripsi berjudul Penerapan Laporan Biaya Kualitas Terhadap Kualitas Produk (Studi Kasus Pada UD. Dua Dewi Keripik Nangka Q-Ecco di Puger), telah diuji dan disahkan

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM MELALUI PROGRAM NASIONAL AGRARIA

Studi kepustakaan mengenai perubahan konsepsi, strategi konflik kognitif, dan miskonsepsi siswa, dan analisa materi pedagogis pada pembelajaran ikatan ionik secara