PEMERINTAH
I(ABUPATEN TAPANUTI
TENGAIil
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Jl, A, Yanl No. 5 Pandan Telp. 0631'371439 Fax, 0S31'371S73
DOKUMEIT
RENCANA
STRATEGI
DAERAH
PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAT (STARADA-
PDT}
I{ABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN
?OO7
- 2009
DOKUMENTASI
&
ARS'PBAPPEN{AS
Acc. No.,
e!.9.{.
...:..?./
crass
t
....'./..{.W..
..DAFTAR
ISIHalaman
DAFTAR
lsl
...
iKATA PENGANTAR
..
.,""'''
1PERATURAN BUPATI TAPANULI TENGAH
"....'''
...''
2BAB
I
PENDAHULUAN
,"....".".'","
71.1. Latar
belakang
"""""""'
7 1.2.Tujuan
"""""""
I
t,g. Lahdasan
Hukum
"""""""""
I
1.4. Kerangka
Waktu
"""""""""10
1.5. Sistematika Penulisan $TRADAPDT
""""""10
BABII
GAMBARAN UMUM DAERAH KAB. TAP.TENGAH
...".."".".'112.1. Geografis dan
Administrasi...'..'.'..'.
"""11
2.2.
Perekonomian
"""""""""12
2.3. Kependudukan, Sosial dan Budaya"""""""
"""""""""13
2.4. Sarana danPrasarana
"""""""""'14
2.5. Politik, Hukum danKeamanan...'""
"""""""'15
BAB III FAKTOR PENYEBAB KETERTINGGALAN..."."..."
.,.,,,"".,17 BAB IV POTENSI DAERAH KAB' TAP.TENGAH
.","'''"..'21
BAB V
BAB
VII
SUMBER PEDANAAN....".'"...
"'"""'32
BAB VIII PENUTUP LAMPIRAN
KATA
PENGANTARPenyusunan Strategi Daerah Pembangunan Daerah Tertinggal (STRADA PDT)
Kabupaten
Tapanuli
Tengah merupakanbagian integral
dari
Strategi NasionalPembangunan Daerah
Tertinggal
(STRANASPDT)
sebagaiupaya
mewujudkanAgenda
UtarnaKabinet
Indonesia Bersahryaitu
pencapaianrasa Aman,
Adil,Demokratis, dan Sejahtera bagi bangsa Indonesia.
Strategi Daerah Pembangunan Daerah Tertinggal (STRADA PDT) Kabupaten
Tapanuli Tengah Tahun 2007
-
2009, memuat berbagai garis besar Kebijakan danStrategi Pembangunan Daerah Tertinggal, Program Prioritas dan Sumber Pgndanaan.
STRADA PDT Kabupaten Tapanuli Tengah
ini
diharapkan dapat menjadi acuanseluruh
stakeholder(para
pemangku
kepentingan)dalam
melakukan
berbagaikepentingan pembangunan
dalam rangka
memajukanDaerah Tertinggal
danmewujudkan masyarakat
yang maju dan
sejahteraserta
dapat
sejajar dengan Kabupaten maju lainnya di Indonesia.Semoga
dengan ditetapkan
PeraturanBupati Tapanuli
Tengah
tentang STRADA PDT Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 20Af-
2009ini
dapat bermanfaatbagi percepatan pembangunan Daerah Kabupaten ke depan.
PERATURAN
BUPATI
TAPANUTI TENGAH
Nomor:
8
TAHUN
2006
Tentang
STRATEGI
DAERAH PHMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAT
KABUPATEN
TAPANUTI TENGAH
TAHUN
2007
-
2009
tsUPATI
TAPANUTI
TENGAH
,
PERATURAN
BUPATI TAPANULI TENGAH
NOMOR:
I
TAHUN 2006TENTANG
STRATEGI DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAT
KABUPATEN TATANUTI TENGAH
TAHUN
2W7.2W9Menimbang
Mengingat
BUPATI TAPANUTI TENGAH
: a.
bahwa dalam Keputusan Menteri Negara PembangunanDaerah
Tertinggal
Rl
tentang
strategi
Nasionalpembangunan
-Daerah Tertinggal
telah
ditetapkan Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai salahjutu
DaerahKabupaten Tertinggal
dari
199 Kabupaten Tertinggaldi
Indonesia;
b.
bahwa
untuk
mengatasi ketertinggalansuatu
Daerahmeniacli tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten
sebagai
naeiat
*6tonom,
namun
Femerintah
Pusat berpiran unhrk melakukan fasilitasi dan koordinasi;c.
bahwa
sesuai
hasil
rapat
koordinasi
Kementerianpernbangunan Daerah Terlinggal dengan sektor
-
sektorterkait
perlu
Perencanaansecara
terpadu
terhadappenanganan Daerah Tertinggal;
d.
bahwauntuk
menghasilkan pembangunan yang efektif dan efisien, perlu d'isrrsutt suatu strategi Daerah sebagailandasan
bug'
semua
pihak
(Pemerintah
Pusat,pemerintah Dierah, Dunia Usaha dan Masyarakat) dalam
melaksanakan pembangunan Daerah Tertinggal;
: L.
Undang-undangNomor
7
Drt
Tahun
7956
tentangPembentukan-DaeralrotonomKabupaten-kabupaten
dalamLinkunganDaerahPropinsiSumateraUtara;2.
Undang-undaig
Nomor
10
Tahun
2004
tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan;
3.Undang-undangNomor25Tahun20(XtentangSistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4.
Undang-undang
Nomor
32
Tahun
20M
tentangPemerintahan Daerah;
Undang-undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004No. 125, Tambahan Lembaran Negara RI No. M37);
Undang-undang
Nomor
33
Tahun 2004
tentangPerimbbngan Keuangan
Antara
Femerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;Peraturan Pemerintah
Nomor
6
Tahun
1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;Peraturan Pemerintah
Nomor 25
Tahun
2000 tentangKewenangan
Pemerintah
dan
Kewenangan Propinsisebagai Daerah Otonom;
Peraturan Pemerintah
Nomor
20 Rencana Kerja Pemerintah;Peraturan
PemerintahNo.
79Pedoman
Pembinaan
danPenyelenggaraan Penrerintahan
Negara
RI
Tahun
2005No.
765,Negara R[ Nomor 4593).
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan ]angka Menengah (RPJM)1
Peraturai DaerahJ(abupaten Tapanuli Tengah Nomor 22
Tahun 2004 tentang Organisasi
dan
TataKerja
BadanPerencanaan Fembalrgunan Daerah Kabupaten Tapanuli
Tengah
Keputusan
Menteri
Negara
lggrlu*glnl
DaerahTeitinseal
Nomor
affi/
kEP / M-PDT/lll2005
tentangStrateiittt asional Pembangunan Daerah
Tertinggal;-Pedorfian
PelaksanaanTenyusunan Scategi
Daerah Pembangunan Daerah Tertinggal (STRADA PDT) Tahun2006.
MEMUTUSKAN
:
PeraturanBupati
Tapanuii Tengah. tentang ..Strateg,iPuul{]
Pembangunan Daerafi Tertinggal Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2W7-
2009' 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.Tahun
2004 tentangTahun 2005
tentangPengawasan
atasDaerah
(Lembaran tambahan Lembaran Memperhatikan Menetapkan 1. Pasal 1Strateei Daerah Pembangunan Daerah Tertinggal Kabupaten Tapanuli Tengah.Tahun
;b0?:;00;;;ilj"t"y;'ai*u"t
sinnon
_rnl".rapupa'ten flp$,1li.T-e.n83h, disusuna"t
gun rujuan"hrufllne;iJi
il"tt
]*tU"gui
pihak (stak,cioltur)baik Pemerintah'
Swasta, maupun
*u!t;J
ta*u*
m*tatuatfikai
pembangunan Daerah Tertinggal' Pasal 2STRADA PDT sebagaimana dimaksud Pasal 1, mengatur pelaksanaan-pembangunan Daerah Tertinggal berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan yang adil' demokratis' terbuka, partisipatif dan terintegrasi.
.-.-'-.,-..-_
Pasal 3
STRADA PDT adalah sebagaimana tercanfum dalam Lampiran,
/ang
merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 4
STRADA PDT disusun dengan,sistematika sebagai berikut:
BAB
I
PENDAHULUANBAB
II
GAMBARAN UMUM DAERAHBAB
III
FAKTOR PENYEBAB KETERTINGGALANBAB
IV
POTENSI DAERAHBAB
V
KEBUAKAN DANSTRATEGIBAB
Vi
PROGRAM PEIvIBANGUNAN DAN KAGIATAN PRIORITASBAB
VII
SUMBER PENDANAANBAB
VIII
PENUTUPPasal 5
STRADA Pembangunan Daerah Tertinggal sebagaimana tersebut pada pasal 4,
dapat
dievaluasi sesuai
dengan
perkembanganDaerah,
ketersediaan dana pembangunan serta situasi dan kondisi yang berkembang dalam masyarakat.Pasal 6
Hal-hal
yang
belum
diatur
dalam
Peraturan
ini
sepanjang
mengenaipelaksanaannya akan
diatur lebih lanjut
sesuai ketentuan PeraturanPerundang-undangan yang berlaku.
Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Pandan
-28
Drs.
TUANI
TUMBANTOBINGTembusan:
1. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal RI diJakarta;
2. Menteri Ne[ara PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala Bappenas di Jakarta; 3. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta;
4. Menteri Keuangan RI di lakarta;
5. Gubernur Sumatera Utara di Medan;
6. Kepala Bappeda Propirui Strmatera di Medan;
7. Inspektur KabupatenTapanuliTengah di Pandan;
Ditetapkan
di
Parla Tanggal
BUPATI TAP
LAMPIRAN
FERATURAN
PUPATI
TAPANUTI TENGAH
Nomor:
8
TAHUN
2096
Tentang
STRATEGI
DAERAH PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAT
KABUPATEN
TAPANULI
TENGAH
TAHUN
2007
-
2009
StrategitDacmtae*fiorynono %
1.1
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan Nasional
yang
dilaksanakan Pemerintah merupakanupaya yang terus menerus dilakukan untuk mewujudkan perubahan ke arah
yang
lebih baik
serta
berkesinambungan.Kegiatan
pembangunan yangdilaksanakan
sampai
saat
ini
kenyataannyabelum mampu
mendorongpemerataan berbagai hasil pembangunan untuk dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
di
seluruh pelosok tanahair.
Paradigma pembangunanyang
berorientasi
pada pusat
pertumbuhan, kenyataannya
lebihmemprioritaskan
sektor-sektoryang
pertumbuhannyacepat,
akibatnya masyarakat maupun kawasan yang dipandang tidak bisa tumbuh secara cepat cenderung terabaikan.'
Ketimpangan atau kesenjangan pembangunandi
dan
antar
Daerahisebagai hasil paradigma pembangunan yang dilaksanakan eelama
ini,
sangatberpengaruh
pada
Daerah-Daerahyang
dikategorikan sebagai
DaerahTertinggal
akibat
keterisolasiandan
keterbatasandalam
berbagai aspekkehidupan
masyarakat,
dampaknyadapat
dilihat
dari
kualitas
hidupmasyarakat yang terpuruk dalam bidang sosial dan ekonomi.
Rencana pembangunan Daerah Tertinggal adalah mempakan salah satu
kebijakan
inovatif
untuk
menerobos kelemahanmodel
pembangunan yang cenderung sentralistis serta keterbatasan dana pembangunan yangdimiliki
oleh Daerah Tertinggal. Oleh karena itu, diharapkan kebijakan pembangunan DaerahTertinggal
melalui
Strategi Daerah
PembangunanDaerah
Tertinggal (STRADA PDT) dapat memacu pertumbuhan dan perkenrbangan masyarakat diDaerah Tertinggal, termasuk di Kabupaten Tapanuli Tengah'
Dalam Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal, penanganan
lebih difokuskan pada percepatan pembangunan di Daerah yang kondisi sosial,
budaya, ekonomi,
keuangan Daerah,
aksesibilitas,serta Daerah
yangketersediaan infrastrukhrr masih tertirrggal clibanding dengan Daerah lainnya.
Kondisi tersebut pa,Ca umumnya tertlapat pada Daerah yang secara geografis fff,Wal 0iUI) Ks6u Pa tc n 7 ap tult
7.2
terisolir
dan
terpencil seperti Daerah
perbatasan antarnegara' Daerahkepulauan, Daerah pedalaman, serta Daerah rawan bencana' Disamping
itu'
ada perhatian khusus pada Daerah yang $ecara ekonomi mempunyai potenoi untuk maju, namun mengalami ketertinggalan sebagai akibat terjadinya konfliksosial maupun kesalahan kebijakan pembangunan sebelumnya.
Disisi lain, posisi Kabupaten Tapanuli Tengah yang berbatasan langsung
dengan Samudera Indonesia
memiliki
potensi sumberdaya alam yang cukupbesar khususnya dibidang kelautan dan perikanan serta pariwisata, akan tetapi
diperhadapkan dengan seiumlah Permasalahan
yang perlu
mendapatkan perhatian dan penanganan serius oleh semua pihak, baik Pemerintah Pusat'Propinsi
mauPun Daerah. Pemerintah KabupatenTapanuli
Tengah telahmelaksanakan upaya penanganan pembangunan
melalui
berbagai kegiatanpembangunan
guna
mendorong pertumbuhandan
perkembangan sektorperekonomian dan sektor
-
sektor lainnya, namun disadari masih memerlukanpenanganan yang lebih intensif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, sangat
diperlukan penyamaan Persepsi dan langkah tindak
lanjut
guna pencapaian tujuan pembangunan masyarakat yang maiu dan sejahtera, dengan menyusun strategi Daerah Pembangunan Daerah Tertinggal (STRADA PDT)' Tuiuan
Tujuan penyusunan strategi Daerah Pembangunan Daerah Tertinggal
(STRADA PDT) Kabupaten Tapanuli Tengah adalah :
a.
Memberikan gambaran
kondisi
Daerah
dari
asPek
geografis,kependudukao ketersediaan infrastruktur, ekonomi, sosial, dan budaya'
b.
Mengidentifikasi faktor-
faktor penyebab ketertinggalan Daerah'c.
Memberikan gambaran potensi-
potensi Daerah yang dapat dikembangkanuntuk mendukung pembangunan Daerah'
d.
Memberikan gambaran tentang kebifakan dan strategi Daerah untuk keluardari
kondisi ketertinggalan agar dapat setaraf dengan Daerah maiu yang lain di Indonesia.e.MemberikangambarantentangPr0gramdankegiatanprioritasDaerah'
"t(s'IQ'AaA$Yr)
S t rategi (Dde ra h Qemo
^ngurut'
lii'tipanu fr T
1.3
t,
Memberikan gambaran rencana sumher pendanaan pembangunan Daerah. Landasan HukumKerangka dasar.perencanaan pembangunan Daerah Tertinggal adalah:
.
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;o
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;r
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah;
o
Peraturan PemerintahNomor 20 Tahun
2004tentang
Rencana Kerja Pemerintah;o
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 7 Tahun 2005 tentang RencanaPembangunan |angka Menengah (RPJM);
o
Peraturan Presiden Republik No. 9 Tahrrn 2005 tentang Kedudukary Tugas,Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia No. 62 Tahun 2005;
r
Peraturan Presiden RepublikNo.
10 Tahun 2005 tentangUnit
Organisasi dan Tugas EselonI
Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimanatelah diubah
dengan PerubahanKedua
Peraturan Presiden RepublikIndonesia No. 63 Tahun 2005;
o
KeputusanMenteri
Negara
Pembangunan DaerahTertinggal
Nomor001 / KEP/ M-lrDT/ II
/
20A5 tentan g strategi Nasional Pembangunan DaerahTertinggal;
o
Peraturan Daerah KabupatenTapanuli
TengahNomor 22
tahun
2004tentang Organisasi clan Tata Kerja InEtansi Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Tengah.
1..4 Kerangka Waktu
Strategi
Daerah Pembangunan DaerahTertinggal
(STRADA PDT)direncanakan dalam rentang
waktu
3
(tiga) tahun,yaitu
tahun 2007-
2009,yang akan menjadi acuan berbagai pihak (stakelnlders) baik Pemerintah Daerah,
swasta,
maupun
masyarakatdalam
melaksanakan pembangunan DaerahTertinggal. STRADA
PDT
disusun dengan
mengacukepada
dokumen-dokumen perencanaan pembangunan Daerah
dan
mempedomani STRANASPDT
Rencana
Aksi
Daerah Pembangunan Daerah Tertinggal(RAD
PDT)tahun
2007
2009 merupakan penjabarandari
STRADAPDT,
memuatrancangan program dan pendanaannya, yang direncanakan akan dilaksanakan langsung oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah mauPun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.
Sistematika Penulisan STRADA PDT
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAGIAN KESATU
:
Berisikan Peraturan Bupati tentang STRADA PDTBAGIAN
KEDUA
:
Merupakanlampiran
dari
PeraturanBupati
tentang STRADA PDT dengan memuat substansi sebagai berikut:BAB
I.
PENDAHULUANBAB
II.
GAMBARAN UMUM DAERAFIBAB
III.
FAKTOR PENYEBAB KETERTINGGALANBAB
IV.
POTENSI DAERAHBAB
V.
KEBIJAKAN DAN STRATEGIBAB
VI.
PROGRAIVI PEMBANGUNAN DAN KEGIATAN PRIORITASBAB
VII.
SUMBER PENDANAAN]BAB VIII. PENUTUP 1.5
2.1
BAB
II
GAMBARAN UMUM DAERAH
KABUPATBN TAPANUTI TENGAH
Geografis dan Administrasi
Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai luas 2.194,98 km2 .
Kondisi topografi tanah berbukit, dataran rendah dan laut yang terletak antara
L0
1L'00'-
20 22'0'LU
dan 98007'-
980 12'BT. Daerah Kabupaten TapanuliTengah terletak
di
Daerah Pegunungan, Pantai dan Lautan (GUPAL,A) yangberada di elevasi 0 -1.266 m diatas permukaan laut.
Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Kawasan
Pantai Barat Propinsi Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan ;
Sebelah
Utara
:
dengan Propinsi Nangrcre Aceh DarussalamSebelah Selatan
:
dengan Kabupaten Tapanuli SelatanS&dahThrir
:
dengmKahrpffiiFturrbangfhmdubnfuil(alaryaffiTapstulilJtanaSebelah
Barat
:
dengan Samudera Indonesia'Secara geografis Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan Daerah yang strategis sebagai pusat pengembangan wilayah Tapanuli (Tapanuli Growth),
terutama
untuk
KabupatenTapanuli
Selatan,Mandailing Natal,
TapanulilJtara, Tobasa, Nias, Kota Padang Sidempuan, Kota Sibolga dan Dairi (Daerah hinterland) sampai ke Daerah perbatasan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
(NAD) yakni Singkil dan Sinabang.
Menurut
pembagianwilayah
Pemerintahan,Kabupaten
TapanuliTengah terdiri
dari
15 Kecamatan, 140 Desa dan 20 Kelurahan.PETA KABUPATEN TAPANULI TENGAH
2.2 Perekonomian
Tingkat
pertumbuhanekonomi
KabupatenTapanuli
Tengah padaTahun 2004 mengalami pertumbuhan sebesar 5,55%. Hal ini dasarkan atas hasil
perhitungan PDRB
Atas
DasarHarga
Konstan yangjuga
menggambarkan bahwa selama Tahun 2004 teriadi pertumbuhan produksi barang dan jasa yangdihasilkan
oleh
seluruh sektor ekonomi.untuk
tahun yang
sama, tingkatpertumbuhan perekonomian Propinsi Sumatera
Utara
5,74 %. Selanjutnyatingkat
pertumbuhan
PDRB
Kabupaten
Tapanuli
Tengah
Tahun
20MAtas
DasarHarga
Berlaku(tahun
dasar 2000) sebesar 0,87% yaitu
dariRp
1.020.810.000pada Tahun
2003 meningftatmenjadi
Rp
7.774.yn.Wpada Tahun 2004.
Tingkat pendapatan perkapita Kabupaten Tapanuli Tengah pada Tahun
20A4 yang didasarkan pada
hasil
perhitungan PDRB perkapita Atas DasarHarga Berlaku (tahun dasar 2000) mengalami pertumbuhan sebesar 0,88 7o
yaitu sebesar Rp. 3.700.000 pada Tahun 2003 meningkat menjadi Rp. a.181'000
pada
Tahun
2m4.
Selanjutnya gambaran Pendapatan Perkapita Propinsi SumateraUtara
padatahun
2003 berdasarkan atas harga berlaku sebesarF.;p.8,67juta meningkat menjadi Rp' 9,74iut'apada tahun 20M'
Pada Tahun 2004 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Tapanuli Tengah
Atas
DasarHarga
Konstan(tahun
dasar 2000) sebesarRp. 849.051.000. Penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten Tapanuli
Tengah berasal
dari
Sektor Pertanian merupakankontributor
utama dalam pembentukan PDRByaitu
sebesar 48,02o/o,kemudian
diikuti
oleh
SektorIndustri Pengolahan sebesar \5,95o/o dan selanjutnya Sektor Jasa-jasa lainnya
sebesar \6,10o/o sedangkan
kontribusi sektor
lainnya
sebesar 19'93%'Selanjutnya dapat dilihat pada tabel
L
berikut.Tabel
l.
Indikator Makro Ekonomi Tapanuli Tengah 2003 -2004No. Indikator Satuan Dengan Tahun Dasar 2000
2003 2004*
1. Pertumbuhan Ekonomi o//o 8,18 5,55
2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Rupiah 1.020.810.000 1.774.9n.000 3. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Rupiah 804.436.000 849.061.000
4.
PDRB Perkapita Harga Berlaku Rupiah 3.700.000 4.181.0005. Struktur Ekonomi
- Pertanian o//o 49,90 48,02
- lndustri Pengolahan o"/
/o 15,84 15,95
- Jasa-jasa o//o 16,12 16,10
2.3
*
: Angka SementaraSumber Data : BPS Kabupaten Tapanuli Tengah
Kependudukan, Soeial dan Budaya
]umlah penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah keadaan Tahun 2004
sebanyak 280.972
jiwa
dengan komposisijumlah laki-laki
141.036jiwa
dantgg.gg6
jiwa.
Tingkat kepadatan penduduk 128jiwa/km2,
sementara laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah dalam periode 2000 -2004 sebesar 1,86%/tahunmaka
diperkirakan
pada tahun
2006 jumlahipenduduk Kabupaten Tapanuli Tengah mencapai 29'1.537
iiwa.
Sementarakelompok umur penducluk usia 0 - 14 tahun sebesar 41',47Yo, u8ia75
-
29 tahunsebesar 25,42o/o, usia 30
-
44 sebesar 18,"!9n/r, usia 45*
59 sebe$ar 9,51'% dandiatas 60 tahun sebesar 5,47o/o.
Tabel 2. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
No. Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Iumlah
1. 2. 3. 4. 5.
0-14
15-29
30 -.14 45-59
>60 59.861 36.020 25.323 13.036 6.796 56,490 35.397 25.798 13.ffi7 8.5& 116.351 71.477 51.121 26.723 15.360Iumlah
Ml.436 139.936 280.9724i*bur D ata : BP S Kabupaten T npanuli Tengah
Dari jumlah
penduduk tersebut,jumlah
usia kerfa sebanyak 188'236orang
atau 66,99 o/o dafi jumlah penduduk yang ada.Hal
ini
menunjukkanbahwa
lebih
dari
setengahjumlah
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengahtergolong usia produktif. Masyarakat Tapanuli Tengah merupakan masyarakat
pesisir yang umurnnya
terdiri dari
berbagaiehrik
antaralain etnik
Batak,Melayu, Minang Kabau, Jawa, Bugis, Aceh dan pembauran
dari
suku-sukubangsa lain sebagai pendatang. Kehidupan antara etnik yang yang ada berialan
cukup baik dan harmonis serta memiliki rasa kekeluargaan yang cukup tinggi.
Hal
ini
antaralain
didukung
kegiatan sosialdan
adat istiadat dikalangan masyarakat sertadidorong
dengan rasa kebersamaan sesuai dengan mottoKabupaten Tapanuli Tengah "sahata Saoloan" atau Seia Sekata.
|umlah anak usia Sekolah Dasar pada tahun 2003 sebanyak 46.41'5 orang,
anak usia sekolah tingkat SLTP sebanyak 13.7U orang serta anak usia sekolah
setingkat
SLTA
sebanyak 12.351orang.
Melalui
PeneraPan School BnsedManagemeref sebagai salah satu bentuk implementatif manajemen pada bidang pendidikan, diharapkan dapat mensukseskan pengembangan lembaga sekolah
yang dikelola secara sinergis antara pihak sekolah dengan komite sekolah yang pada akhirnya akan memacu peningkatan mutu pendidikan'
2.4.
Sarana dan Prasaranapembangunan Sarana clan Prasarana Kabupaten
Tapanuli
Tengahdimaksudkan
untuk
meningkatkan
pembangunan
sarana
prasaranatransportasi, kesehatan, pendidikan dan telekomunikasi.
pembangunan transportasi clalam rangka peningkatan arus mobilisasi
barang
dan
jasa,
perdagangandan
pertukaran
komoditi
antar
pulaumerupakan upaya membuka isolasi antar wilayah perdesaan dan perkotaan
serta kabupaten dan propinsi sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut'
.. - :-.ffff
Tabel3. Perkembangan |alan dan Jembatan Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun 2003 - 2004
No lenie falan dan lembatan 2003
Tahun
20041. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
A.
Panjang lalan KabupatenJalan Hotmix'(Km)
jalan Tanah (Km)
Jalan Telford (Km)
]alan Aspal
B.
Paniang lembatan Kab.Jembatan Rangka Baja (m)
jembatan Beton Jembatan Kayu - Gelagar Kayu (m) - Gelagar Besi (m) Iembatan Rambin (m) 37,500 347,670 39,080 398.910 110 416,500 325,200 972,300 755,000 45,20 342,49 39,08 398,97 110 416,50 325,20 892,80 755,00
Data: Dinas lalan lembatan KabupatenT' Tength
Jumlah fasilitas kesehatan
di
Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak1 Unit Rumah Sakit Umum Daerah Pandan, 17 unit puskesmas, 94 puskesrruls
pembantu, g74 posyandu serta
74
puskesmaskeliling.
Sementara jumlah fasilitas pendidikanSD 3M Unit, SLTP 43 unit, SLTA sederajat 24 unit.Selanjutnya
dilihat
dari sudut derajat kesehatan Usia Harapan Hiduppenduduk
KabupatenTapanuli Tengah
untuk
tahun
2003
66,70 tahun meningkat menjadi 68,80 tahun pada tahun 2044'Untuk
memenuhi kebufuhan
masyarakat
serta
memperlancarmobilitas, kegiatan Pemerintahan maupun dunia
usaha,
pada Tahun 2C104telah direalisasi pembangunan jaringan dengan telepon di 8 kecamatan dari 15 kecamatan
di
Kabupaten Tapanuli Tengah yakni Kecamatan Pandan, Badiri,Pinangsori, Kolang, Sorkam dan Barus, Kolang dan Tukka'
2.5.
Politik, Hukum dan KeamarulnPembangunan
politik di
Kabupaten Tapanuli Tengah sudah semakin baik, hal ini ditandai dengan proses demokratisasi telah berialan sesuai denganasas demokrasi.
Demikian
pula
antusias masyarakatberpolitik
melaluiorganisasi partai
politik
cukup tinggi, seiring dengan telah tumbuhnya Proses pembelajaranpolitik
di tengah masyarakat, terbukti dengan semakin tingginya:i : : : ' ;: : ' ' '- '
I
peranserta masyarakat dalam organisasi partai, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat dan forum lainnya.
Dalam penyelenggaraan tugas-hrgas Pemerintahan Bidang
Hukum di
Kabupaten TapanuL Tengah pada tahun 2004 antaralain
diarahkan untukmemantapkan
dan
mengamankan pelaksanaan pembangunandan
hasil-hasilnya kepada terciptanya
tertib
hukum, sehingga seluruhproduk
hukumyang ada
benar-benarmenjadi
pengayom masyarakatserta
mendukungstabilitas Daerah yang dinamis.
Selain
penerbitan perangkat
peraturan
perundang-undanganPemerintah Kabupaten
Tapanuli
Tengah
iuga melakukan
pembinaankemasyarakatan melalui
penyuluhan
hukum
serta
melakukan
uPayapenegakan
hukum
terhadap
perundang-undanganserta produk
hukumDaerah.
Untuk
menjabarkan pelaksanaan pembinaandan
Pengembanganhukum serta penyelenggaraan
tertib
hukumdi
Kabupaten Tapanuli Tengahpada Tahun 2004, telah dilaksanakan kegiatan antara lain :
1.
Pembuatan Peraturan Daerah.Untuk
memberikan landasandan
kepastianhukum
terhadap berbagai penyelenggaran urusan Pemerintahandi
Kabupaten Tapanuli Tengah pada Tahun 20M telah ditetapkan antara lain :a.
Pembuatan Peraturan Daerah tentang APBD.b.
Pembuatan Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah.c.
Pembuatan Peraturan Daerah tentang lainJain'd.
Menerbitkan Keputusan Bupati yang bersifat Pengaturan.e.
Menerbitkan Keputusan Bupati yan8 bersifat Penetapan.2.
Penyuluhan Hukum3.
Monitoring Pelaksanaan Peraturan Daerah'Monitoring pelaksanaan Perafuran Daerah adalah salah satu upaya evaluasi pelaksanaan isi materi Peraturan Daeruh utamanya yanS berkaitan dengan
Pengaturan masyarakat.
Dari
hasilmonitoring
dapat
dievaluasi apakah suatu produk hukum Daerahitu
dapat diterapkan atau masih ada hal-haltertentu
yang belum
tertata dengan
suatu kaidah hukum,
sehinggaBAB ITI
FAKTOR PET.IYEB AB KETERTINGGATAN
Berdasarkan letak geografis umurnnya Daerah Tertinggal
relatif
sulitdijangkau karena letaknya
yang jauh
dari
pusat ibukota propinsi
ataukabupaten sehingga sangat
sulit
diiangkaubaik oleh
$arana transportasi maupun telekomunikasi.Kondisi yang terus melingkupi dan
melatarbelakangi ketertinggalan Kabupaten Tapanuli Tengah secara umum adalah secara topografi Kabupaten Tapanuli Tengah yang berbukit-
bukit, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan pengelolaan/pengusahaan sumber daya alam, keterbatasan aksesinfrastruktur dan telekomunikasi serta keterbatasan arus modal.
Selain
itu 2
(dua)
masalahklasik utama yang dihadapi
adalahKemiskinan dan Pengangguran, yang
saling
terkait satu sama lain. Sumberpendapatan
utama berupa
pertanian
dan
perikanan
tidak
memberikan keuntungan yangcukup
untuk
peningkatan pendapatan masyarakat. Disisi lain jumlah penduduk yang terus bertambah sedang lahan dan lapangan kerjarelatif tetap, akan semakin meningkatkan angka Pengangguran angkatan keria,
Jika
dibiarkan, ekstrimnyakondisi
ketertinggalanini
dapat
menyebabkanhilangnya
nrasadepan
generasimuda, atau
setidaknyateriadi
stagnankehidupan masyarakat pada tingkat tertentu.
Beberapa kendala yang merupakan faktor penyebab ketertinggalan yang teridentifikasi adalah sebagai berikut :
a.
GeografisKabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak
di
Pantai Barat Sumatera Utara, berbatasan langsung dengan Sarnudera Indonesia dengan garis pantai*
200 Km. Wilayah Kabupaten TapanuliTengah berada di
wilayah
yang dilalui jalur pegunungan Bukit Barisanini
memiliki
jarak tempuh yang cukup iauhdari
Ibukota Propinsi sumateraUtara, Medan Yakni 359 Km.
Berdasarkan Data Pokok Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2002 bahwa Umumnya Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu 72,367o berada pada
ketinggian
25
1000m
diatas
permukaanlaut.
Kondisi lahan
padaketinggian tersebut,lebih banyak merupakan batu-batuan pada perbukitan yang terjal dan lembah yang curam serta
tidak
dapat dimanfaatkan guna meningkatkan pendapatan masyarakatitu
sendiri. Lebihrinci
keting$an Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dijelaskan pada tabel di bawah ini.Tabel4. Ketinggian Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah
IQbup a t e n T apanuli T en g ah
Sementara komposisi
luas
Penggunaan tanah menurut fungsinya yakni Hutan sebesar 43,90%, Perkebunan Rakyat 39,81% dan Sawah8,26%' Lebihlanjut dijelaskan pada tabel berikut.
Pengembangan perkebunan rakyat cti Kabupaten Tapanuli Tengah masih menggunakan
pola
tradisional sering terkendala denganiklim
TapanuliTengah yang memiliki curah huian yang sangat tinggi'
Tabet 5. Luas Penggunaan Tanah Menurut Fungsinya' No.
t
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.Penggunaan Tanah Luas( Ha)
Persentase (
T'\
Kampung Sawah Perkebunan Besar Perkebunan RakYatPerkebunan Tanah Kering
Hutan Danau
!gp""e*
T.tb"ry
3.314 18.140 5.300 87.366 7s95 96.350 245 170 'j",,57 8,26 2,87 39,81. 3,46 43,90 0,1.L 0,08 21,9.484 100,00 IumlahffipatenTapanuliTengah
No Ketinggian (m) Luas
'Ha'
Persentase( Y,\1. 2. 3. 4. 5. 6.
0-7m
7-25m
25-100m
100-
500 m 500-
1000 m > 1000 m M,501,80 26.155,30 49.078,20 64.538,10 40.497,40 5.727,20 75,72 1!,92 27,n 29,40 18,45 2,61 Iumlah 219.498,00 100,00 Data: BPN Tt 't., StrategitDaerafr,rrr|ongur- on'fr'te"gah zwz-lnc l 8b.
Sumber Daya AlamKabupaten
Tapanuli
Tengahmemiliki
potensi sumberdayaalam
yang $angat besarakan tetapi
belum
dimtrnfaatkan $ecaraoptimal,
sepertiperikanan dan kelautan, kehutanan dan perkebunan, peternakan, pertanian tanaman pangan, pertambangan clan
lainJain'
Pemanlaatan sumberdayaalam
tersebutmasih rlikelola
secaratradisional
belum
menggunakan teknologi tepatguna.
Untuk
sektor Pertambangan seperti batubara dangranit
tidak
dapat dieksploitasi rneskipun sebagian besar masih dalamtahap indentifikasi (tahap eksplorasi).
Kabupaten Tapanuli Tengah
memiiiki
sumberair
yangcukup
potensialunruk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga
Air
(PLTA) yang dapatdimanfaatkan
oleh
Daerah Tapanuli Tengah
sendiri serta
juBa didisfribusikan ke Daerah-Daerah lainnya'c.
SumberdaYa ManusiaKondisi
sosiokultur
masyarakatcli
Kabupaten Tapanuli Tengah yangbelum banyak mendukung budaya usaha
produktif'
Hal
ini
disebabkan karenaterbatasnyakualitassumberdayamanusia.Di sisi
lain
mayarakat Tapanuli Tengah yang telah mcngenyam pendidikantinggi lebih
cenderungmemilih
untuk
merantau dengan harapan dapat meraih kehidupan yang lebih baik di perantauan'Melihat kondisi
ini
perlu
adanya
uPaya
peningkatan pengetahuanmasyarakat
melalui
pendidikan
dan
pelatihan
maupun
keterampilanmengingat sumberdaya manusia merupakan komponen terpenting dalam
melaksanakan ke giatan pembangunan'
d.
PrasaranadanSaranaKetersediaan prasarana dan sarana
di
Kabupaten Tapanuli Tengah sangat,terbatas,sepertiprasaranadansaranatransportasi'komunikasi'kelautan
I
dan perikanan,air
bersih, kesehatan, pendidikan danpelayanan
publiclainnya,belumdapatmendukungkegiatanpembangunanekonomi
dan sosial'
Daerah Rawan Bencana dan Konflik Sosial.
Kerusakan lingkungan dan illegal fishing dengan cara Penggunaan bom ikan, pukat
trawl
dan perusakan terumbu karangdi
Kabupaten Tapanuli Tengah masih banyakdiiumpai, kondisi
ini
teriadi
karena kurangnya pembinaan masyarakat,tidak
diindahkannya larangan yang telah dibuat Pemerintah serta pengawasan teritorial kurang memadai disebabkan olehketerbatasan fasilitas yang
dimiliki.
Kebijakan Pembangunan
Kabupaten Tapanuli Tengah
yang
berbatasan dengan Daerah Tapanuli lainnya seperti Kota sibolga, Kabupaten Tapanuli utara, Tapanuli selatan,Mandailing Natal, Humbang Hasundutan Toba Samosir,
Dairi,
Pak Pak Barat, Nias, Nias selatan dan Kota Padang sidempuan terletak pada satukawasan yangdikenal dengan Kawasan Pantai Barat Sumatera Utara'
Secara konsep kewilayahary terdapat kesenjangan antara Kawasan Timur dengan Kawasan Pantai Barat Sumatera Utara. Dari data-data statistik dan
hasil
pengamatan lapanganterlihat
bahwa
perfumbuhanekonomi
diKawasan
Pantai
Timur
Sumatera
Utara
iauh lebih
berkembang' Kesenjangan tersebut terutama disebabkan oleh ketimpangan aksesibilitas prasarana dan sarana pembangunan yang mempengaruhi tata niaga dan koleksi distribusi di Sumatera Utara. Halini
menyebabkan tidak efisiennyaperekonomian di Kawasan Barat pada umunrnya
dan
Kabupaten Tapanuli Tengah pada khususnYa.e.
f.
BAB
IV
POTENSI DAERAH KABUPATEN TAPANULI TENGAH
Posisi letak geografis Kabupaten Tapanuli Tengah yang berhadapan
langsung dengan
SamuderaIndonesia
sehinggahampir
451/o Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan wilayah perairan. Tentunyahal ini
merupakan potensi bagi Tapanuli Tengah khususnyadi
bidang sumber daya kelautan dan wisata bahari.Potensi lainnya
yaitu
bahwa letak Kabupaten Tapanuli Tengah yang berbatasan dengan12
Kabupaten/Kotayang
secarahistoris
merupakanwilayah
bekas keresidenan Tapanuli.Hal
ini
dapat
memberikan peluangkerjasama antar Daerah Kabupaten/Kota
di
Kawasan Pantai Barat Sumatera Utara.Selain
letak
geografis KabupatenTapanuli
Tengahyang
skategis,Daerah
ini
juga memiliki
Potensiyang
perlu
mendapat perhatian untukdikembangkan antara lain :
1.. Potensi Perikanan
Dengan
luas
wilayah laut
45
yo, potensilaut
(Perikanan) merupakankomoditi
unggulanuntuk
dapat meningkatkan perekonomian sekaligus pendapatan masyarakat.Tabel6. Perkembangan Produksi Ikan Tahun 2001 -2CI04
No Kategori Tahun 2001 2002 2003 2404 1. 2. Penangkapan Ikan :
-
Laut-
Perairan Umum Budidaya-
Kolam-
Sawah-
Tambak-
Laut 21.876,5 812,6 197 22,4 330 97,5 21,950,4 795,9 799,1 23,7 322,2 97,7 23.313,0 798,8 273,2 32,7 302,4 92,5 27.1,46,3 772,5 284,2 47,2 164,8 57,8 Jumlah 23.336,4 23.389,0 24,812,0 28.406,8Sektor Perikanan
di
Kabupaten TapanuliTengah
merupakan salah satu alternatif strategis dan prospektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah.Hal
ini
mengingat kecendrungan semakinmeningkatnya permintaan
dunia
akan produk perikanan sehingga peluangusaha dibidang perikanan sangat terbuka lebar.
2.
Potensi HutanLuas hutan menurut jenis Penggunaannya adalah sebagai berikut :
-
Hutan Lindung-
Hutan Produksi-
Hutan Produksi Terbatas-
Hutan Konversi3.
Potensi Pertanian Pangan66.&5,5
17.489,5 35,266,4 7.197,3
Komoditi pangan memPunyai potensi yang cukup banyak lahan
tidur
yang belum dikelolah dengan dijelaskan pada tabel berikut ini.besar mengigat masih baik. Lebih
rinci
daPatTabel T. Perkembangan Produksi Pertanian Tanaman Pangan
Tahun 2003 dan 2004 di Kabupaten Tapanuli Tengah
- 47,47 0,15 0 9,16 1,12 60,01 15,29 10,89 0,59 10,85 - 3,88 28,83 51,04 0,02 5.579 4.550 192 667 361 16,001 1,840 1.392,19 1.076,4 963 1.134,2 810,1 1.092 271.100 10.620 4.543 192 611 357 10.000 1,596 1.255,4 1,070 868,7 1.180 628,8 723,0 271.oil Padi Ladang Jagung Kedele Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu UbiJalar Kacang Panjang Cabe Ketimun Terong Kangkung Bayam Buah-buahan 03. 04. 05. 06, 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Kab'TaPanuli Tengah nu[itergafr 2oo7'2(ng 22
Potensi Perkebunan
Potensi Perkebunan seperti karet, kelapa, kelapa sawit, kakao dan kopi
merupakan komoditi yang tersebar di hampir merata di seluruh kecamatan.
Persentase luas areal komoditi
di
Kabupaten Tapanuli tengah yakni karet74,91.o/o, kelapa 73o/o, kelapa sawit 5,04o/o, coklat 4,29%, kemiri 0,88%, kopi
0,66% dan komoditi lainnya sebesar \,28o/o.
Potensi Petemakan
Ternak umumnya
dimiliki
oleh masyarakatdi
seluruh wilayah Tapanuli Tengah, Jenis-jenis ternakyang
diusahakan antaralain
:
Sapi, Kerbau,Kambing, Babi dan jenis unggas. Perkembangan Populasi Ternak/Unggas di Kabupaten Tapanuli Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel S. Perkembangan Populasi Ternak
/
UnggasTahun 2003 dan 2004 di Kabupaten Tapanuli Tengah
No. |enis Ternak
Jumlah Populasi Ternak/Tahun % 2003 2004 *) Sapi Kerbau Kambing Kuda Babi Itik Unggas Ayam Kampung Ayam Ras Petelur Ayam Ras Pedasins 1.300 L2.255 18.243 3 111.854 70.255 1.L96.88 6 1.020 3.600 1.326 12.403 78.790 3 114.091 0 1.214.839 0 0 2,5 0,5 3,5 0 1,5
0*)
- 10*)0*)
0*)*) Populasi Ternak Unggas Diperkirakan menurun akibat pengaruh Flu Burung
6.
Potensilndustri
Industri yang paling
banyak
menyerap tenagakerja
adalah
industriPlywood. Industri yang memiliki potensi untuk berkembang
di
Kabupaten Tapanuli Tengah aclalah merupakanindustri
pengelolaan perikanan lautseperti pengasinan ikan dan pabrik Es batangan.
7.
PotensiTambangJenis-jenis bahan tambang yang terdapat
di
Kabupaten Tapanuli Tengahdan telah diindentifikasi melalui kegiatan penelitian seperti batubara dan granit.
BAB
V
KEBIJAKAN
DAN
STRATEGI5.1 Viei, Miei, Tuiuan, dan Saearan
5.1.1.
Visi
Berdasarkan pada kenyataan yang ada bahwa Kabupaten Tapanuli Tengah
masih
jauh
tertinggal dibandingkan dengan
Kabupatenlain
di
Indonesia. K4rakteristik wilayah yang merupakan 45% luas wilayahnya meruPakan perairan,maka Visi pembangunan Daerah Tertinggal Kabupaten Tengah adalah :
i
,,Mewuiudkan Kabupaten Tapanuli Tengah $eiaiar dengan Kabupaten Maiu Lainnya di Indonesla."
5.1.2
Misi
Untuk
rnewuiudkanvisi
di
atas,
maka
misi
pembangunan DaerahTertinggal Kabupaten Tapanuli Tengah adalah:
1.
Mengembangkansektor andalan
perekonomianlokal
Daerah
melaluipemanfaatan sumberdaya
lokal,
khususnya bidang pertanian, kelautan danperikanan
yang dituniang dengan pemanfaatan potensiiumberdaya
lahanlainnya;
2.
Memberdayakan Masyarakat melalui peningkatan akses Masyarakat terhadaplayanan pembangunan, Pemerintahan dan fasilitas publik, penciptaan lapangan
kerja, peningkatan akses modal usaha, teknologi, pasar dan informasi serta
meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat;
3.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan Pemerintah Daerah, Pemerintah Desadan masYarakat;
4.
Mengembangkan sarana dan prasarana dasar khususnya sektor Pendikan dan Kesehatan serta transportasi dan komunikasi, sehinggamemiliki
keterkaitansecara spasial dengan Desa-desa lainnya;
5.
Percepatan proses rehabilitasidan
pemulihan saranadan
prasarana sosial ekonomi di Daerah yang terkena bencana dan Daerah rawan bencana'5.1.3 Tuiuan
Tuiuan umum
Pembangunan
Daerah Tertinggal
adalah
untukmemberdayakan masyarakat
yang
terbelakang; agar terpenuhihak
dasarnya,sehingga dapat menjalankan aktivitas untuk berperan
aktif
dalam pembangunanyang
setara dengan masyarakat indonesia lainnya. Sedangkantujuan
secacakhusus pembangunan Daerah Tertinggal
di
Kabupaten Tapanuli Tengah adalahmeningkatkan
daya
saing
lokat antar
beberapadesa
sesuaipotensi
lokal,khususnya di bidang Pertanian, kelautan dan perikanan'
5.1.4 Sasaran
Berdasarkan
tahapan
pembangunan,maka
sasaran pembangunan DaerahTertinggal terbagi dalam sasaran jangka menengah (2009)
dan
sasaran jangkapanjang (2024). Sasaran jangka menengah tahun 2009 oleh Kabupaten Tapanuli
Tengah adalah sebagai berikut :
a.
Menurunkan indeks kemiskinan melalui peningkatan partisipasi masyarakatdengan memarfaatkan potensi sumber daya lokal'
b.
Membuka aksesibilitas Daerah secarainternal
dan
eksternal(antar
Desa) melalui pembangunan prasarana dan sarana transportasi dan komunikasi.c.
Mengembangkan sentra-
sentraproduksi,
terutama
dibidang
Pertanian'Kelautan
dan
Perikanan,
disamping
sentra-sentrapendukung
sepertipeternakan dan Perindustrian.
d.
Meningkatkan laju pendapatan penduduk melalui penciptaan lapangan kerja'e.
Meningkatkan
pelayanandasar
khususnya
di
bidang
Pendidikan
danKesehatan, melalui pembangUnan fasilitas dasar sosial ekonomi'
f.
Mengembangkan obyek wisata Bahari khususnya di Desa tertinggal'5.2
PermasalahanDi
Kabupaten Tapanuli TengahPermasalahan yang masih membelenggu
di
Kabupaten Tapanuli Tengahsecara umum yaifu:
.
Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan wilayah terpencil, tertinggal,terbelakang dan terisolir.
.
Rendatnyu
aksesibilitas diberbagaibidang
baik
transportasi, pendidikan,kesehatan, ekonomi dan IPTEK'
.
Rendahnya perekonomian dicirikan oleh rendahnya produksi riel, pendapatanperkapita, lapangan keria,
minat
investor disamping rentangkendali
danmobilisasi barang dan produksi ke pusat * pusat ekonomi.
.
Aktivitas masyarakat masih tradisional dan konsumtif..
Kondisi perumahan yang memprihatinkan seperti buruknya sanitasi, kesehatan dan gizi keluarga..
Aksesibilitas yang rendah berakibat terjadi pengrusakan dan pencurian hasil laut.i
tingkat
pendidikan masihrelatif
rendah, sehingga menjadi kendala utamaI untuk melakukan perubahan atau melakukan Inovasi (perubahan) baru'
Terbatasnya sarana transportasi
laut,
udara
khususnya transportasi darat' mengingat jarak dari Desa ke- Ibu Kota Kecamatan maupun antar desa sangat jauh.Kurang
adanya pelatihanbagi
aparatdi
lembaga Desa khususnya sektorPertanian, Kelautan dan Perikanan'
Kurangnya staf ahli dalam mengelola potensi kelautan di Tapanuli Tengah'
Cara
penangkapan
ikan
masih
menggunakan
alat
tradisional
serta menggunakan alat beracun, seperti potas, bom untuk melakukan penangkapan, sehingga merusak biota-biota laut'5.3 Kebiiakan
sejalan
dengan kebiiakan nasionaluntuk
menuntaskan permasalahanpembangunan Daerah
Tertinggal,
maka
untuk
mempercepat pembangunanI I
Dadrah Tertinggal ditetapkan kebijakan
umum berupa
(1)
pemihakan (2)percepatan dan (3) pemberdayaan masyarakat Daerah Tertinggal.
Kebijakan tersebut
diterjematrkan
dalam
kebiiakan
operasional,
seperti dibawahini
:1.
Meningkatkan kualitas SDM melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sesuai dengan standar pelayananminimum
di
Daerah Tertinggal sehinggasetara dengan rata
-
rata masyarakat Indonesia'2.
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana ekonomi.3.
Meningkatkan akses masyarakat kepada sumbet-
sumber permodalan, pasar,informasi dan teknologi.
4.
Mencegah dan mengurangi resiko gangguan keamanan dan bencana melaluipengembangan sistem deteksi dini.
5.
Merehabilitasi kerusakanfisik
serta pemulihan sosial budaya dan ekonomidi
Daerah Bencana dan Rawan Bencana.
6.
Memberdayakan Komunitas Adat Terpencil (KAT) melalui peningkatan akseskepada pelayanan sosial, ekonomi dan politik serta wilayah disekitarnya.
7.
Meningkatkan keriasama
antar
Daerah
dalam rangka
percepatanpembangunan Daerah Tertinggal'
5.4 Strategi
Strategi pembangunan Daerah Tertinggal
di
Kabupaten Tapanuli Tengahsejalan dengan kebijakan pembangunan nasional
yang
disesuaikan dengankebutuhan dan kondisi setempat, strategi dimaksud meliputi :
1.
Pengembangan ekonomi lokal melalui sektor andalan Daerah'strategi
ini
diarahkanuntuk
mengembangkan ekonomi Daerah Tertinggal: d"r',gu* didasarkan pada pendayagunaan potensi sumberdaya
lokal
yangdimiliki
masing-
masing desa'2.
Pemberdayaan masYarakat'Strategi
ini
diarahkanuntuk
meningkatkan kemamPuan masyarakat untuk berperanaktif
dalam kegiatan pembangunan, sosial, budaya' ekonomi danpolitik.
3.
Pengembangan Sarana dan Prasaranastrategi
ini
diarahkanuntuk
meningkatkan pelayanandasar
khususnyadibidang Pendidikan dan Kesehatan'
4.
Perluasan KesemPatan KerjaStrategi
ini
diarahkan'untuk
membuka lapangankeria
serta mengurangitingkat Pengangguran.
5.
Peningkatan kaPasitas DaerahStrategt
ini
diarahkan
untuk
meningkatkan kapasitas kelembagaan dansumberdaya manusia Pemerintahan 'Jan masyarakat di Daerah Tertinggal'
6.
Rehabilitasi Saranadan
prasarana sosial dasar khususnya Daerah rawanbencana alam.
Strategi
ini
diarahkanuntuk
mengurangi resikodan
memulitrkan dampakkerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam'
7.
Pengembanganpusat
permukiman potensial
yang
berorientasi
padapembangunan kawasan khusus untuk dapat menciptakan daya saing Daerah'
BAB
VI
PROGRAM PEMBANGUNAN DAN KEGIATAN PRIORITAS
UntukmengimplementasikankebiiakanpembangunanDaerah
Tertinggal
secaraterpadu
dan tepat
sasaranserta
tepat
kegiatan' makaprogram-program pembangunan dengan kegiatan prioritas diaratrkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar yarrg
dihadapai
di
Daerahl
sehingga mampu bersaing dengan Daerah maju lainnya
di
Indonesia' antaralain:
6.1
Program Pengembangan Ekonomi LokalKegiatanprioritasdariProgrampengembanganekonomilokal,
meliPuti:a. Meningkatkan kemamPuan
dan
keterampilan masyarakat khususnyapengolahan sektor andalan Daerah;
b.Meningkatkanmodalsosialyangadadalammasyarakat;
c.
Mendorong tumbuhnya
pusat
kegiatan ekonomi
baru,
denganmemperhatikan produk andalan Daerah;
d. Meningkatkan akses masyarakat dan usaha mikro, kecil, dan menengah
kepada permodalan, pasar' informasi' dan teknologi baru;
e. Meningkatkan keterkaitan ekonomi antar f)esa;
f.Mengembangkankerjasamadanketerkaitankegiatanekonomiantar
Daerah dalam kegiatan ekonomi lokal;
g.PenguatandanpenataankelembagaanPemerintahanDaerahdan
masvarakat'
30
nuti'lmgah 2N7-2N")
6.2
Program Pemberdayaan Masyarakatprogram pemberdayaan masyarakat mempunyai kegiatan prioritas sebagai
berikut:
Mengupayakanpemenuhankebutuhansosialdasarmasyarakat; Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat;
Meningkatkan
kepastian
hukum
pertanahan
yang
adil
dan transpararan secara konsisten'Program Pengembangan Praearana dan Sarana
ProgrampengembanganPfasaranadansafana,kegiatanprioritasnya
meliputi:a. Pengembangan sarana
dan
prasarana sosial dasar, terutama bidangpendidikan dan kesehatan;
b. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana ekonomi antara lain
telekomunikasi, keperintisan untuk transportasi dan listrik masuk desa;
c.MenyerasikansistemtransportasidiDaerahkedalamsatukesatuan
yang terPadu dengan Daerah maiu;
d. Memperluas jaringan informasi dan teknologi;
e.MengembangkanPrasaranaperdesaankhususnyaPrasaranapertanian
dan transportasi penghubung dengan kawasan perkotaan'
Program Pencegahan dan Rehabilitasi Bencana
Programpencegahandanrehabilitasibencana,kegiatanprioritasnya
meliputi:a. Rehabilitasi sarana
dan
Prasarana sosial-ekonomiyang
rusak akibat
bencana dan Daerah rawan bencana;
b. Peningkatan rasa saling Percaya dan harmoni antar kelompok;
c.Sosialisasipenerapanspesifikasibangunanyangmemilikiketahanan
terhadaP bencana;
d.Menerapkan sistem deteksi dini teriadinya bencana'
a. b. c.
6.3
BAB
VII
SUMBER PENDANAAN
SumberpendanaanpembangunanDaerahTertinggalberasaldari berbagai sunrber, diantaranya
dari
Anggaran Pendapatandan
BelanjaNegara(APBN),AnggaranpendapatandanBelanjaDaerah(APBD),Dana
Alokasi Khusus (DAK), Dana Swasta dan Masyarakat, dan dana penerimaan lain yang sah.
secara keseluruhan Rencana Aksi Pembangunan Daerah Tertinggal
Tahun 2007 -2009 dianggarkan sebesar Rp. 535.024'380'000',- (Lima ratus tiga puluh lima mityar dun putuh empat jt'rtn
tiga
ratus delnpnn puluh Ribu Rupiah)(Rincian terlampir), dengan komposisi sumber pendanaan sebagai berikut:
1. APBD Kabupaten, sebesar Rp' 53'502'438'000'- (10 %)
2 APBD Provinsi, sebesar Rp' 80'253'557'000'- (15 %)
3.ABPNdariPemerintahPusat,sebesarRp.401.258.285.000,.(75%),
sedangkan kebutuhan
untuk
berbagai sektor dapatdilihat
pada Formulir Rekapitulasiper
sektor RencanaAksi
STRADA PDT Kabupaten TapanuliTengah Tahun 2007 '2009, sebagai berikut :
Sektor Pendidikan, sebesar Rp'
13'675'000'000'-Sektor Kesehatan, sebesar Rp'
62'592'000'000'-SektorInIrastrukturdanPengairan,sebesarRp.292.825.000.000,.
Sektor Pertanian dan Peternakan, sebesar Rp' 6'829'000'000'-Sektor Keperasi dan Investasi, sebesar Rp'
24'140'000'000'-sektor Industri, Pertambangan dan energi, sebesar Rp' 41'130'000'000'-sektor Prasarana Permukiman, sebesar Rp'
7'504'460'000'- g.sektorpariwisatadanKebudayaan,sebesarRp.2'850.000.000,- g.SektorTenagaKerjadanTransmipgasi,sebesarRp.l.5lS.000.000,-
l0.SektorKehutanandanPerkebunan,sebesarRp'10.770.000.000,-11. Sektor Kelautan dan Perikanan' sebesar Rp' 12'480'000'000"
12.SektorKB,KependudukandanCapil'sebesarRp'8a1'000'000'-13.SektorPemberdayaanMasyarakat,sebesarRp.6'800.000.000,. 14.SektorPerhubunganDaratdanUdara,sebesarRp,51.069.920.000,-1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
SumberpembiayaanpembangunanDaeralrTertinggaldiKabupaten Tapanuli Tengah mengandalkan bantuan dari dana Dekonsentrasi dan dana
pembantuan yang bersumber
dari
APBN, karena kebutuhan pembangunanyangdirencanakandiDaerahTertinggaldiperhadaPkandengan
keterbatasan Fiskal yang dipunyai Pemerintah Daerah Kabupaten
Tapanuli
BAB
VIII
PENUTUP
Wilayah geografis Tapanuli Tengah
yang
sebagian besar adalah lautan merupakan salah satu aset Daerahyang belum
dikelola secaraoptimal
yangselama ini menjadi ladang jarahan bagi nelayan dari Daerah lain maupun nelayan manca negara, yang sudah memiliki alat transportasi penangkapan yang memadai
jika
dibandingkan dengan yangdimiliki
oleh nelayan Tapanuli Tengah. Potensilaut Tapanuli Tengah tidak hanya terbatas pada ikan tetapi masih banyak potensi
lain seperfi; teripang, rumput laut dan masih banyak lagi yang sebenarnya apabila
dimanfaatkan secara baik maka sangat menjanjikan bagi kesejahteraan masyarakat
setempat.
'
Dapat disampaikan pula bahwa masyarakat Tapanuli Tengah dewasaini
belum
diberdayakan secara maksimal,hal
itu
diakibatkanoleh
ketersediaansember
daya
manusia yang masih sangat terbatas sertatidak
di
dukung oleh sarana dan prasarana dari berbagai sumberdaya pembangunan yang memadahi,maupun aparat Pemerintah dan lembaga masyarakat yang kurang mendukung. Dengan keterbatasan dana
untuk
melakukan pelatihan-pelatihan berupaketrampilan
kepada masyarakatatau
pengadaan alat-alat Transportasi dan penangkapan maka sebenarnya diharapkan agar Pemerintah sesegera mungkinmenganggarkan
dana
yang cukup guna
melakukan pelatihan-pelatihan danmenyediakan
sarana
prasararurPertanian,
Perkebunan,Transportasi
danKomunikasi serta alat-alat penangkapan
ikan
agar
kedePan masyarakat bisamenggunakanya sebagai suamber
mata
pencaharian sehingga permasalahanketertinggalan dapat teratasi dan sejajar dengan Daerah maju lainnya.
Kabupaten Tapanuli Tengah masih dapat dikategorikan sebagai kawasan
eksplorasi
laut,
karena apabila
dilihat
dari
dampak
kerusakannya sangat memprihatinkan, hal ini menjadi perhatian penuh oleh Pemerintah. Akhir'akhir inisemakin maraknya penangkapan
ikan
dilakukan dengan menggunakan potas, bom dan alat beracun lainnya yang dapat merusak biota-biota laut dan sumberdaya laut lainnya.
z
f
.t-E. c)o
C) o.t
I
S o)o
o
N (oEEgEEEggEBg
g$FF3$FF$Bs
Ad--;c.jcic"r
F@o
o
o
N loooooAaaao9A
EHEggB8888E
gNgFgF$EF8E
crj aj co o.i o
rj
c.i
cr) F
oro
=
:)
l-C)o
N $sfisEss€sEEE
;.i6666s,eaQe
F$EEFEEbEqn
trj;{c.iJNc.i;ciN
-6)rcf)a
co
oo
€a
EV
8E
Yd
o
(v)Eggggg€gEEE
8$$$3EHEfrFq
dSSdNEF
Nni;PS
t.
o
!< LrJ (/) C!&6
lurtrz
fr
-
= i
=
=
6g
fi
*?63
c
3 d
e
t
H
g g
=
-:Zy
f
z z
i
tz
F
t
E
t
EE
=lfiEfig-rtHeal
585565F5F88
UEEVEYkEVkE
BBBgEEEAAAA
F oz
o, 8 (\ I F-o a (\lz
3I
FE
o
z
ulF
J
u=
P=
YLor
Hf,F
u,=
!EHE
(',GN
1--
---JE=
=4p
L .> rat=-<
3h9
p<<
a2=
=F=
=Ef
5E
rr<
z
(Jz
tI|t
3 .E.!k9
5g
F:.g:
gF
ECt :lE?:
tr o o|!ECLE€
o-Y(9
z
E
o
Fz
to Ef
J
z
3
l-o
o
z
o
z
o.z
o.F
tr
o-:)
o
(oooo
ooo
ooo
(ooci
(ooo
N:c!
NN ,No
o
o
c.io
(f) oi cf) rO oo(f) OOru?qR
F-O(o @o$NNlr)c.i
rt
(f)a
rr) @ |r)ri
$()OI-ooo
lf) o lf)F-oc.i
ooN
NIr)(Y)c.i
c"j N (o o) (o rOq
o
C\ c{ (oooo
ooN
oc)g)
-ooi
$o(o
600(o;
rf)o
@ (a\t
Nq
\o Cf) rO c{t
JFOd
5Xe
7
3
3
92fr,
g
=
6
B
14
ek2
zo3
uJtd)
l(LuJf
lu
3
E
ld)ull,u
lv(L&
lgtt
lo o
o
IFFF
IYYY
| [rJ IJJ
trlla@a
r NCf'VrFo
z
o
o
t-
z
o
.
t
J
z
t
Fi
o
c) Ea
t
o c (Uo
o ll E a @ooro()
oo(orf)
roctoF
F-c\ioo
(oSf-ct
tF (f, rO !Fc.i $ of .f
C{tOF (f,8858
rOtOI\ <'iaisF-(r) g1 Cr)(o@o)@
*cicfi
F(OgE$E
gREN
Crj F-
nitfggsg
E$EH
oN(0lo
6DF-N $HH
69
@6
;**E
g
s$
t
E$B;
FFF$
eeee
-l
E E ctI
& c -gf ttf
o) O o c! I F o o olz
f I F IE
o
z
ltJF
J
3
z
O- o)<o
e=q
Jlul.-rEt
FO.N
gd=
usE
ePO
=R9
=<<
fiQz
!=Cfq9d-=
"83
6
v
z
o
z
ul 0t (!(gh9
f.ogI
o5g;
trcr 5(g?.L
tr-g
|'(6co.
g€
cy
o
z
o
o
Fz
o
Et
Jz
:)
F do
o
o
o
ci E, o c, (5o
o I;T E 3 @oorr,a
rooNlr,c\lOl-f-88N3
t\t@Odcie.ic'i
F(v) F88S8
6tot(,FsEHH
6t(a@ (\lHgbH
s888
$$F-s-niF-gEhg
lcro(olc,
5883
+tF*$
(\l
n-HH
F9
@6
EFao
;*c*
E
cc(5g$
e
$ s 9:
s
gs
*
F$Fg
FFFF
PFFF
I*o
o
(\z
)
J
o
o
=
F
u
IJJF6P
EEr
5Hs
E3R
g3e
ut=d
tr,i<
518
=6t
Ef;
or2
*93
=
o
z
ul &,E€
rE g)55
E!:
gE
(gtrtrG
=cL6P,
c o, (,,(!ccL
s€
o.!(
-
C o'a;
= (o Jo
z
6
o
F
z
o
=
3
J2
3
F
i
o
c.iE
o
3H
RHgg
€$€H
ENE
o
o
o
cLt
o c (5o
o -o E 3a
RgSE
R$gB
BEsE
EPRE
qqr
F(\It.,Eg$s
ER88
o) o (\l lirP8E
(a1
rf)€
ro trii-o
o
o
ci g. oc
(oo
-Js
Ao
FF
69
@6
Ed}
(5!8
EE
(ttc
bP
9E
^Y
t'
co
(U!t o)6E
€6
trED
oo
oro
c.c
oo
o-(L
EE
(s(5
E'
E'oo-6
-Yqv JO'Fx
OE
ba'
-Y (OlrJ
2
Ce9s
FE
tsE
ss
cc
oo
LL
EE
(5(U88
(L(L
E E C" e o-c -o 5 o @o
o
Nz
f,
T
d
o
o
2
F
t,
Ho,
qFF
iHs
3E?
uqd
uii'<
5zE
244,
=Eq
t
wz
OLD
*93
z
C)z
IJJt
E ru r!h9
5.6
rI
ot
ga
ECL 5GoF
tr ooo
cQ.
x.CliG
o-Y
;
c (5 o E o Jo)
o
o
c\Iz
x
t",-(9z
dlo
l-z
@E
J
z
3
F
a L.o
I
o
z
UJt-3
z
o.z-o
eg
o.o
8888
(31rroo
d
c.,i .t
k'jSHSE
-
c.t
ai !-@o
o
q
o
E, G c (0o
q) -o E:
a
(:)oo()
C'Oc)O
qu?oqq
(Olt@r-otJ f- (O t\ (A (O (Os-cri
F-FI
o.o
c0L
8888
aqc!q
o.t co (', s
(O dJ t'-C{ F* t*s--;
8888
6O()OR8$e
qaq\l
c\rFL:r
Oo
q
o
tr
(s $(f
HH
69
@6
CMEE$
H
HT
$$*
t=(o
s
s:
EFE
ro?.(s
s
gg
F$F
EEF
bBs
idE
(s .Y oc
oc
o .V I,Uc
ct c')c
(s -o E q) C" o o, Efi
(t) o o-E([ o) eI
c $ of
r-C!i4t (E.Eh9
{6
(E.-o3
gE
ECL 3lg U'F tr o oGt ccLx.fl
E(! o-!(J
(9o
z
F
u
lu
l-
oorO
EEq
5Hs
EOo
33?
Hn*
5-
E
='fr=
or=
*93
z
u
z
UJ&
-
c. oL 'a E tu Je e 2 D T F RFFRRSRRRFRFfr ERERSR RRE s s s