• Tidak ada hasil yang ditemukan

Annisa Modul Mata Lbm 1 Sgd 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Annisa Modul Mata Lbm 1 Sgd 1"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

Annisa Rahim - 012106082 Annisa Rahim - 012106082

MODUL MATA LBM 1 SGD 8 MODUL MATA LBM 1 SGD 8 ORGAN PENGLIHATAN NORMAL ORGAN PENGLIHATAN NORMAL STEP 1 STEP 1 --STEP 2 STEP 2 1.

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! 2.

2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya! 3.

3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!Apa saja adneksa mata beserta fungsinya! 4.

4. Bagaimana mekanisme melihat?Bagaimana mekanisme melihat? 5.

5. Bagaimana mekanisme berkedip? (voBagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!lunter dan involunter)! 6.

6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh danBagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan kepalanya?

kepalanya? 7.

7. Mengapa Arief tidak merasakan matanMengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu?ya kering/tidak sakit ketika ada debu? 8.

8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri?Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri? 9.

9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?

STEP 3 STEP 3 1.

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! Anatomi, tambahkan gambar!!!

Anatomi, tambahkan gambar!!!

Mata ada 2: Mata ada 2: a.

a. Oculus: N.optivus, bulbus oculiOculus: N.optivus, bulbus oculi Bulbus oculi:

Bulbus oculi: 1)

1) selubung (tunica fibrosa(kornea dan sclera), tunica nervosa (retina, stratumselubung (tunica fibrosa(kornea dan sclera), tunica nervosa (retina, stratum pigmenti), tunica vasculosa (iris,corpus cillaris)

pigmenti), tunica vasculosa (iris,corpus cillaris) 2)

2) isi (aquous humor, lensa crystalina, isi (aquous humor, lensa crystalina, dan corpus vitreum)dan corpus vitreum) b.

b. Occuli accessorius: ada 4: palpebra, konjungtiva, kelenjar Occuli accessorius: ada 4: palpebra, konjungtiva, kelenjar lakrima, Mm.oculilakrima, Mm.oculi a.

a. Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya),Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa kekuatannyaberapa kekuatannya (dioptri)? Fungsi cornea?

(dioptri)? Fungsi cornea? b.

b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. GelapPupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelappupil melebar, terangpupil melebar, terang  menyempitmenyempit Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?

Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?

c.

(2)
(3)

Annisa Rahim - 012106082 Annisa Rahim - 012106082

GAMBAR nya M. dilator pupil dan M.

GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter pupil? Jarasnya!Sphincter pupil? Jarasnya!

d.

d. Lensa: memfokuskan cahaya dg caraLensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasiakomodasi (kemampuan adaptasi lensa agar bayangan(kemampuan adaptasi lensa agar bayangan  jatuh tepat di retina).

 jatuh tepat di retina).

Lensa mata tetap biconcave

Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak (ditentukan oleh ukuran, yang membedakan hanya jarak (ditentukan oleh ukuran diameter yang menebal atau menipis.

diameter yang menebal atau menipis. e.

e. Retina: macula luteaRetina: macula lutea  1)

1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat sampsel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping) daning) dan 2)

2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan warna).dan warna). Bagaimana proses pembentukan warna di iris?

Bagaimana proses pembentukan warna di iris?

Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg berpigmen pada retina mata. Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg berpigmen pada retina mata. a)

a) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A.Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A. b)

b) Lapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmenLapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmen c)

c) Lapisan limitan luarLapisan limitan luar d)

d) Lapisan nucleus luar; mengandung badan sel batang Lapisan nucleus luar; mengandung badan sel batang dan kerucutdan kerucut -- Sel batang: rodopsin 10%Sel batang: rodopsin 10%

Isomerase Isomerase

11

11 – –cis-retinol (vit. A)cis-retinol (vit. A) 1111 – –cis-retinalcis-retinal +skotopsin+skotopsin  rodopsin.rodopsin.

Cari skema!! Cari skema!!

-- Sel kerucut: reseptor warna - iodopsinSel kerucut: reseptor warna - iodopsin Adakah pengaruh dari vitamin A juga? Adakah pengaruh dari vitamin A juga?

e)

e) Lapisan pleksiform luarLapisan pleksiform luar f)

f) Lapisan nucleus dalamLapisan nucleus dalam g)

g) Lapisan pleksiform dalamLapisan pleksiform dalam h)

h) Lapisan ganglionLapisan ganglion i)

i) Lapisan serabut saraf optikLapisan serabut saraf optik  j)

 j) Membrane limitan dalamMembrane limitan dalam

Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreous Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreous humor(antara posteror lensa dan retina).

humor(antara posteror lensa dan retina). Aliran vitreous humor ke aquous humor? Aliran vitreous humor ke aquous humor?

(4)

-- Produksi AquouProduksi Aquous humor tidak tes humor tidak terbatas dibandingkan vitreous rbatas dibandingkan vitreous humor, humor, disekresi olehdisekresi oleh epitel proc. Cilliaris corpus cilliare.

epitel proc. Cilliaris corpus cilliare.

Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor? Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor? -- Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.

Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm, anteroposterior 17,5mm, Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm, anteroposterior 17,5mm,

2.

2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya! a.

a. M. orbicularis oculi: dpersarafi N. VII (N. facialis)M. orbicularis oculi: dpersarafi N. VII (N. facialis) 

 Menutup kelopakMenutup kelopak b.

b. M. levator palpebra: oleh N. III M. levator palpebra: oleh N. III (N. occulomotorius)(N. occulomotorius) 

 Membuka kelopakMembuka kelopak c.

c. M. tarsalis Mulleri: serabut2 simpatis M. tarsalis Mulleri: serabut2 simpatis dari ganglion servical superiordari ganglion servical superior 

 Mempertahankan saat palpebra saat membukaMempertahankan saat palpebra saat membuka

3.

3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!Apa saja adneksa mata beserta fungsinya! Occuli accessorius: ada 4:

Occuli accessorius: ada 4: a.

a. PalpebraPalpebra 1)

1) Palpebra superiorPalpebra superior 2)

2) Palpebra inferiorPalpebra inferior

Palpebra superior dan inferor bertemu di Rim

Palpebra superior dan inferor bertemu di Rima palpebra, disebelah lateral dana palpebra, disebelah lateral dan medialnyanya ada cantus, dicantus ada caranculla, cantus

medialnyanya ada cantus, dicantus ada caranculla, cantus medial lebih berfungsimedial lebih berfungsi untuk berkumpulnya air mata sebelum ke

untuk berkumpulnya air mata sebelum ke punctum lacrima.punctum lacrima.

-- Punya tarsus, mengandung kelenjar MeibomPunya tarsus, mengandung kelenjar Meibommengeluarkan minyak untuk melapisimengeluarkan minyak untuk melapisi bagian luar air mata agar tidak cepat menguap.

bagian luar air mata agar tidak cepat menguap. b.

b. KonjungtivaKonjungtiva

Menghasilkan sel musin

Menghasilkan sel musin sel gobletsel goblet  melindungi mata.melindungi mata. a.

a. Konjungtiva tarsal: didepan tarsusKonjungtiva tarsal: didepan tarsus b.

b. Konjungtiva bulbiKonjungtiva bulbi c.

(5)

Annisa Rahim - 012106082 Annisa Rahim - 012106082

a.

a. sel acini : sel silindris, tidak beraturan, sel acini : sel silindris, tidak beraturan, fungsi untuk menyimpan granul dan tetes lipidfungsi untuk menyimpan granul dan tetes lipid b.

b. ductus excretorius intralobular: sel silindris, antarsel acini.ductus excretorius intralobular: sel silindris, antarsel acini. c.

c. ductus interlobular: sel silindris. Antara sel acini dan ductus excretorius ductus interlobular: sel silindris. Antara sel acini dan ductus excretorius intralobular.intralobular. d.

d. sel myoepithelsel myoepithel d.

d. Mm.oculiMm.oculi a.

a. M. Rectus lateral (N. VI) dan meM. Rectus lateral (N. VI) dan medial (N. III): pergerakan mata kesampdial (N. III): pergerakan mata kesamping kanan daning kanan dan kiri.

kiri. b.

b. M. Rectus inferior (N.III)dan superior(N.III): pergerakan mata ke atas ke atas danM. Rectus inferior (N.III)dan superior(N.III): pergerakan mata ke atas ke atas dan bawah.

bawah. c.

c. M. Obliqus superior(N. IV) dan inferior (N. III): pergerakan mata memutar ke kananM. Obliqus superior(N. IV) dan inferior (N. III): pergerakan mata memutar ke kanan dan kekiri.

dan kekiri.

4.

4. Bagaimana mekanisme melihat?Bagaimana mekanisme melihat? 5.

5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)! 6.

6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh danBagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan kepalanya?

kepalanya? 7.

7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu?Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu? 8.

8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri?Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri? 9.

9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?

STEP 4 STEP 4 MAPPING MAPPING STEP 7 STEP 7 1.

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! Anatomi, tambahkan gambar!!!

Anatomi, tambahkan gambar!!!

CAVUM ORBITA CAVUM ORBITA

(6)
(7)
(8)
(9)

Annisa Rahim - 012106082

http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/sagittal-section.html Organon oculi assesoria

Oculus Kelenjar lakrimal Bulbus oculi Konjunctiva Nervus opticus Isi Selubung Palpebra Lensa crystalina Humor aquosus Corpus vitreum  Tunica fibrosa Sclera Cornea  Tunica vasculosa Choroid Corpus ciliare Iris  Tunica nervosa Stratum pigmenti Retina Organon visuum Musculi oculi

(10)
(11)

Annisa Rahim - 012106082

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

Annisa Rahim - 012106082

Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, By Ethel Slonane

http://books.google.co.id/books?id=F13RgtrhNc8C&pg=PA185&dq=sklera+adalah&hl=en&s a=X&ei=_mGTUcOsFsaQrQfOqYHADg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=fals e BULBUS OCULI A. SELUBUNG 1. TUNICA FIBROSA a. Sclera

(18)

Anatomi & Fisiologi U.Ps, By Evelyn C. Pearce:

http://books.google.co.id/books?id=3ZyOm94xiCMC&pg=PA315&dq=sklera+adalah&

hl=en&sa=X&ei=m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false b. Cornea

Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa kekuatannya (dioptri)?

Fungsi cornea?

1. Epitel kornea

merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk (squamous comples non keratin). Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung kontak dengan dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel. Epitel kornea ini mengandung banyak ujung- ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang terletak di permukaan cepat menjadi aus dan digantikan oleh sel-sel yang terletak di bawahnya yang bermigrasi dengan cepat.

(19)

Annisa Rahim - 012106082

3. Stroma kornea

merupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat-serat kolagen tipe 1 yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-sel fibroblas terletak di antara serat-serat kolagen.

4. Membran Descemet

merupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen. 5. Endotel kornea

Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel selapis gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin diperlukan untuk memelihara membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyak vesikel dan dinding selnya mempunyai pompa natrium yang akan mengeluarkan kelebihan

ion-ion natrium ke dalam kamera okuli anterior. Ion-ion-ion klorida dan air akan mengikuti secara pasif. Kelebihan cairan di dalam stroma akan diserap oleh endotel sehingga stroma tetap dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi (kurang cairan), suatu faktor yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea.

Kornea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi didapatkan dengan cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari humor akweus di bagian tengah. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal

mengeluarkan kelebihan cairan di stroma.

http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adal

(20)

2. TUNICA VASCULOSA

a. Choroid

Khoroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel-sel pigmen sehingga tampak bewarna hitam. Lapisan ini tersusun dari jaringan penyambung jarang yang mengandung serat-serat kolagen dan elastin, sel-sel fibroblas, pembuluh darah dan melanosit. Khoroid terdiri atas 4 lapisan yaitu

1. Epikhoroid merupakan lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat kolagen dan elastin.

2. Lapisan pembuluh merupakan lapisan yang paling tebal tersusun dari pembuluh darah dan melanosit.

3. Lapisan koriokapiler, merupakan lapisan yang terdiri atas pleksus kapiler, jaring0-jaring halus serat elastin dan kolagen, fibroblas dan melanosit. Kapiler-kapiler ini berasal dari arteri khoroidalis Pleksus ini mensuplai nutrisi untuk bagian luar retina.

4. Lamina elastika, merupakan lapisan khoroid yang berbatasan dengan epitel pigmen retina. Lapisan ini tersusun dari jarring-jaring elastik padat dan suatu lapisan dalam lamina basal yang homogen.

(21)

Annisa Rahim - 012106082

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-dasar/anatomimata/

Korpus siliaris dilapisi oleh 2 lapis epitel kuboid (Gb-7). Lapisan luar kaya akan pigmen dan merupakan lanjutan lapisan epitel pigmen retina. Lapisan dalam yang tidak berpigmen merupakan lanjutan lapisan reseptor retina, tetapi tidak sensitif terhadap cahaya. Sel-sel di lapisan ini akan mengeluarkan cairan filtrasi  plasma yang rendah protein ke dalam bilik mata belakang (kamera okuli posterior).

(22)

c. Iris

a. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar. M. sphincter pupil kontraksi mengecilkan pupil

GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter pupil? Jarasnya!

Bagaimana proses pembentukan warna di iris?

Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg berpigmen pada retina mata.

- Fungsi utama iris: meningkatkan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata pada waktu gelap, dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata pada waktu terang.

- Jumlah cahaya yg memasuki mata melalui pupil sebanding dengan luas pupil. - Diameter pupil manusia dapat mengecil sampai 1,5 mm, dan membesar sampai 8

mm.

- Jumlah cahaya yg memasuki mata dapat berubah sekitar 30x lipat sebagai akibat dari perubahan diameter pupil.

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Pada iris terdapat 2 jenis otot polos (Gb-8) yaitu otot dilatator pupil dan otot sfingter/konstriktor pupil . Kedua otot ini akan merubah diameter pupil. Otot dilatator pupil yang dipersarafi oleh persarafan simpatis akan melebarkan pupil, sementara otot sfingter pupil yang dipersarafi oleh persarafan parasimpatis (N. III) akan memperkecil diameter pupil.

Jumlah sel-sel melanosit yang terdapat pada epitel dan stroma iris akan mempengaruhi warna mata. Bila  jumlah melanosit banyak mata tampak hitam, sebaliknya bila melanosit sedikit mata tampak bewarna biru.

(23)
(24)

http://what-when-how.com/neuroscience/visual-system-sensory-system-part-4/

(25)

Annisa Rahim - 012106082

b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang  menyempit Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?

(26)

Buku Ajar Diagnostik Fisik, By Mark H. Swartz 3. TUNICA NERVOSA

a. Stratum Pigmenti b. Retina

Retina: macula lutea 

1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping) dan 2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan warna). a) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A.

b) Lapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmen c) Lapisan limitan luar

(27)

Annisa Rahim - 012106082

11 –cis-retinol (vit. A) 11 –cis-retinal +skotopsin  rodopsin.

Cari skema!!

- Sel kerucut: reseptor warna - iodopsin Adakah pengaruh dari vitamin A juga? e) Lapisan pleksiform luar

f) Lapisan nucleus dalam g) Lapisan pleksiform dalam h) Lapisan ganglion

i) Lapisan serabut saraf optik  j) Membrane limitan dalam

(28)
(29)

Annisa Rahim - 012106082

Jenis2 sel saraf pada retina:

a. Fotoreseptor: sel batang dan sel kerucutmenjalarkan sinyal ke lapisan pleksiform luar, tempat sel batang dan sel kerucut bersinaps dengan sel bipolar dan sel horizontal.

b. Sel horizontal: menjalarkan sinyal secara horizontal pada lapisan fleksiform luar dari sel batang dan sel kerucut ke sel bipolar. Fungsi: inhibisi lateral untuk memperkuat kontras penglihatan.

c. Sel bipolar: menjalarkan sinyal secara vertical dari sel batang, sel kerucut, dan sel horizontal ke lapisan pleksiform dalam,tempat sel2 itu bersinaps dg sel ganglion dan sel amakrin.

Fungsi:inhibisi dan eksitatasi

d. Sel amakrin: menjalarkan sinyal dalamdua arah, baik secara langsung dari sel bipolar ke sel ganglion atau secara horizontal dalam lapisan pleksiform dalam dari akson sel bipolar ke dendrite sel ganglion atau sel amakrin lainya. Sekitar 30 jenis sel amakrin telah

diidentifikasi.

e. Sel ganglion, menjalarkan sinyal keluar dari retina melalui saraf optik ke dalam otak. Setiap retina mengandung sekitar 1,6 juta.

1) Sel W: kurang lebih 40% dari seluruh sel ganglion. Kecepatan lambat 8m/detik.

Menerima sebagian besar eksitasinya dari sel batang, dijalarkan melalui jalur sel bipolar kecil dan sel amakrin.

(30)

- Jenis sel saraf yg tidak terlalu menonjol adalah sel interpleksiform yg menjalarkan sinyal dalam arah retrograde dari lapiisan pleksiform dalam ke lapisan pleksiform luar, sinyal ini bersifat menghambat dan diduga utk mengendalikan penyebaran lateral dari sinyal penglihatan oleh selhorizontal di lapisa pleksiform l uar.

Lapisan2 Retina dari luar-dalam a. Lapisan berpigmen retina

Pigmen hitam melanin dalam lapisan pigmen mencegah pantulan cahaya dari bagian lengkung bola mata; sangat berguna untuk penglihatan yg j elas. Pada albino, ketika

memasuki suatu ruangan yg terang, cahaya yg mengenai retina dipantulkan ke segala arah di

dalam bola mata oleh permukaan retian yg tdk berpigmen dan oleh lapisan sclera sebuah

titik cahaya yg normalnya hanya mengandung beberapa sel batang atau kerucut akan dipantulkan ke segala arah dan merangsang banyak reseptor. Oleh karena itu, tajam

penglhatan seorang albino, walapun dg koreksi optik yg terbaik, jarang lebih baik dari 20/100 sampai 20/200 dibandingkan dg nilai normal 20/20.

Epitel pigmenadalah suatu lapisan sel poligonal yang teratur, ke arah ora serrata bentuk selnya menjadi lebih gepeng. Inti sel berbentuk kuboid dengan sitoplasmanya kaya akan butir-butir melanin. Fungsi epitel   pigmen adalah

1. Menyerap cahaya dan mencegah terjadinya pemantulan. 2. Berperan dalam nutrisi fotoreseptor

3. Penimbunan dan dan pelepasan vitamin A

4. Berperan dalam proses pembentukan rhodopsin

b. Lapisan fotoreseptor Tabel perbedaan

- Sel batang

(31)
(32)

Skema siklus penglihatan rodopsin-retina

- Sel kerucut.

Iodopsin vitamin A + fotopsin.

Kurva absorbsi cahaya : panjang gelombang pigmen peka warna BIRU = 445 nm, HIJAU = 535 nm, MERAH = 570 nm.

(33)

Annisa Rahim - 012106082

c. Membrane limitan eksterna

rangkaian kompleks tautan antara sel batang, sel kerucut, dan sel Muller. Dengan mikroskop cahaya tampak sebagai garis.

d. Lapisan nucleus luar:

lapisan yang terdiri atas inti-inti sel batang dan kerucut bersama badan selnya.

e. Lapisan fleksiform luar  dibentuk oleh akson sel batang dan kerucut bersama dendrit sel bipolar  dan sel horizontal yang saling bersinaps.

f. Lapisan nucleus dalam  dibentuk oleh inti-inti dan badan sel bipolar, sel horizontal, sel amakrin, dan sel Muller.

g. Lapisan fleksiform dalam  dibentuk oleh sinaps antara sel bipolar, amakirn, dan sel g anglion. h. Lapisan sel ganglion  dibentuk oleh badan dan inti sel ganglion.

i. Lapisan serabut nervus optikus dibentuk oleh akson sel ganglion.

 j. Membrane limitans interna  sebenarnya adalah membrana basalis sel Muller yang memisahkan retina dari korpus vitreum.

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

B. ISI

1. AQUOUS HUMOUR

Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreous humor(antara posteror lensa dan retina).

Aliran vitreous humor ke aquous humor?

- Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan vitreous humor, disekresi oleh epitel proc. Cilliaris corpus cilliare.

(34)

Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor? - Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.

http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html

- Humor aquous adalah cairan yang mengalir berbas.

- Humor aquous secara terus-menerus diproduksi dan direabsobrsi. Keseimbangan antara pembentukan dan reabsorbsi mengatur volume total dan tekanan cairan intraocular.

- Dibentuk dalam mata kira-kira 2-3 mikrometer tiap menit.

(35)

Annisa Rahim - 012106082

proc.siliaris sampai ke kamera okuli anterior mata. Selain itu, beberapa nutrient (glukosa, asam amino, asam askorbat) jg dibawa melalui epitel2 dg transport aktif/difusi terfasilitasi.

- TIO normal rata2 sekitar 15 mmHg, dg kisaran antara 12-20 mmHg, diukur dengan Tonometri.

- Glaucoma: penyakit mata yg ditandai dg meningkatnya TIO secara patologis, kadang2 meningkat cepat sampai 60-70 mmHg. Tekanan yg meningkat diatas 25-30 mmHg dapat menyebabkan hilangnya penglihatan bila dipertahankan dalam jangka wak tu lama. Pada sebagian besar kasus glaucoma, tekanan tinggi abnormal disebabkan oleh peningkatan tekanan terhadap aliran keluar cairan yg me lalui ruang trabeku ke

dalam canalis Schlemm pada iridocorneal junction. Misal: peradangan mata akut 

leukosit dan jaringan nekrosis dapat menghambat ruang trabekula. Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

2. LENSA CRYSTALINA

Lensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasi (kemampuan adaptasi lensa agar bayangan jatuh tepat di retina).

Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak (ditentukan oleh ukuran diameter yang menebal atau menipis.

(36)

Lensa terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul lensa, epitel subkapsul dan serat-serat lensa. Kapsul lensa merupakan lamina basal yang umumnya disusun oleh serat-serat kolagen tipe IV dan glikoprotein. Kapsul ini elastik, jernih dan kompak. Epitel subkapsul hanya terdapat pada permukaan anterior lensa tepat di bawah kapsul lensa. Epitelnya terdiri atas selapis sel kuboid. Di sebelah dalam dari epitel subkapsul terdapat serat-serat lensa yang di bentuk dari sel-sel yang kehilangan inti dan organel sel lainnya. Serat-serat-serat ini kemudian diisi dengan protein lensa kristalin (crystallins). Adanya kristalin ini akan meningkatkan in dex refr aksi  lensa .

Lensa sama sekali tidak mengandung pembuluh darah. Nutrisi untuk lensa diperoleh dari humor akweus dan korpus vitreus. Lensa bersifat impermeabel, tetapi dapat ditembus cahaya dengan mudah.

Pada orang tua sering dijumpai kekeruhan pada lensa yang menyebabkan menurunnya kemampuan untuk  melihat. Keadaan ini dikenal sebagai katarak . Kondisi mungkin disebabkan oleh bertumpuknya pigmen atau substansi lain dan keterpaparan sinar ultra violet secara berlebihan. Di samping itu pada orang tua terjadi suatu keadaan yang dikenal sebagai presbiopia yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda-benda dalam jarak dekat yang disebabkan karena menurunnya elastisitas lensa akibat proses penuaan. Sebagai akibatnya lensa tidak dapat mencembung guna memfokuskan bayangan benda secara tepat pada retina. Keadaan ini dapat diatasi dengan pemakaian kaca mata.

(37)

Annisa Rahim - 012106082

a. serabut meridional: membentang dari ujung perifer zonula zinii sampai

peralihan kornea-sklera (limbus kornea). Kalau berkontraksi  bagian perifer dari zonula zinii akan tertarik secara medial ke arah tepi kornea regangan zonula zinii terhadap lensa berkurang

b. serabut sirkular: tersusun melingkar mengelilingi perlekatan zonula zinii, kontraksi gerakan seperti sfingter  mengurangi diameter lingkar perlekatan zonula zinii regangan zonula berkurang.

Jadi, kontraksi salah satu sel serabut otot polos dalam otot silaris akan mengendurkan zonula zinii lensa lebih cembung.

- Otot siliaris  hampir seluruhnya diatur oleh sinyal saraf parasimpatis  dijalarkan ke mata melalui N.III.

- Impuls saraf parasimpatis kontraksi M.cilliaris zonula kendur lensa

semakin tebal dan meningkatkan daya bias mata mampu melihat objek lebih dekat .

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

3. CORPUS VITREUM

Korpus vitreus merupakan suatu agar-agar jernih yang mengisi ruang vitreus (ruang antara lensa dan retina). Korpus vitreus disusun hampir seluruhnya oleh air (99%) dan mengandung elektrolit, serat-serat kolagen dan asam hialuronat. Korpus vitreus melekat  pada seluruh permukaan retina. Di tengah korpus vitreus berjalan sisa suatu saluran yang  berisi cairan dikenal sebagai kanal hialoidea, yang semula mengandung arteri hialodea  pada masa janin. Badan vitreus berfungsi untuk memelihara bentuk dan kekenyalan bola

mata.

(38)

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-dasar/anatomimata/

(39)

Annisa Rahim - 012106082

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-dasar/anatomimata/

(40)
(41)

Annisa Rahim - 012106082

(42)

http://health-7.com/Atlas%20of%20Pediatric%20Physical%20Diagnosis/Eyelids%20%26amp%3B% 20Adnexae-Anatomy%20of%20the%20Eyelid/1

Sagittal Section Of Accessory Structures

http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html

B. CONJUNGTIVA

(43)

Annisa Rahim - 012106082

C. GLANDULA LACRIMALIS

Anterior View Of Lacrimal Apparatus

http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html

(44)
(45)

Annisa Rahim - 012106082

http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adalah&hl=en&sa=X&ei =m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false

(46)

Ukuran daya bias lensa

 –

Dioptri-- Makin besar sudut pembelokan cahaya yg diakibatkan oleh sebuah lensa, makin besar “daya bias” lensa tsb.

- Ukuran daya bias lensa = dioptri

- Daya bias lensa konveks dalam dioptri = 1 meter dibagi jarak fokusnya. Jadi, sebuah lensa sferis mempunyai daya bias +1 dioptri bila lensa itu memusatkan cahaya sejajar menuju satu titik focus 1 meter dibelakang lensa. Bila mampu membelokkan berkas cahaya sejajar dua kali kekuatan lensa yang berdaya bias +1 dioptri maka lensa

tersebut berkekuatan +2 dioptri, dan berkas cahaya akan difokuskan 0,5 meter di belakang lensa.

- Daya bias lensa konkaf tidak dapat dinyatakan dengan jarak focus di belakang lensa, karena cahaya bukan mengalami konvergensi tetapi mengalami divergensi. Namun,  jika menyebarkan berkas cahaya dengan kekuatan yg sama dg lensa konveks

berkekuatan +1 dioptri, lensa konkaf itu disebut mempunyai daya bias -1 dioptri. - Lensa konkaf dapat menetralkan daya bias lensa konveks. Jadi, dengan meletakkan

lensa konkaf berkekuatan 1 dioptri tepat di depan lesa konveksi berkek uatan 1 dioptri akan menghasilkan sistem lensa berdaya bias nol.

- Kekuatan lensa silindris diukur dg cara yg sama seperti mengukur kekuatan lensa sferis, kecuali bahwa selain kekuatan lensa, sumbu lensa silindris juga harus

dinyatakan. Jika suatu lensa silindris memfokuskan cahaya sejajar pada suatu garis focus 1 meter di belakang lensa, lensa ini disebut mempunyai kekuatan +1dioptri, sebaliknya jika lensa silindris konkaf menyebarkan cahaya dg kekuatan sama seperti pemusatan cahaya oleh lensa silindris berkekuatan +1 dioptri, lensa ini dsebut

mempunyai kekuatan -1 dioptri. Jika garis fokusnya horizontal, sumbunya dikatakan 0 derajat, jika garis ini vertical, sumbunya disebut 90 derajat.

SISTEM LENSA

 4 perbatasan refraksi:

a. Perbatasan antara permukaan anterior kornea dan udara.

b. Perbatasan antara permukaan posterior kornea dan humor aquous. c. Perbatasan antara humor aquous dan permukaan anterior lensa mata d. Perbatasan antara posterior lensa mata dengan humor vitreous.

Indeks internal: udara: 1, kornea: 1,38, humor aquous: 1,33, lensa crystalina: 1,4, humor vitreous: 1,34.

(47)

Annisa Rahim - 012106082

- Bila semua permukaan refrasi mata dijumlahkan secara aljabar dan dibayangkan sebagai sebuah lensa, susunan optikmata normal akan terlihat sederhana dan ditampilkan secara skematis sbg reduced eye.

- Pada reduced eye dibayangkan hanya terdapat 1 lensa dg titik pusat 17 mm didepan retina, dan mempunyai daya bias total 59 dioptri pd saat mata berakomodasi untuk melihat jauh.

Daya bias total = 59 dioptri. 2/3 dihasilkan oleh permukaan anterior kornea, karena indeks bias kornea sangat berbeda dari indeks bias udara.

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!  No. 1

3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya! No.1

4. Bagaimana mekanisme melihat?

(48)
(49)

Annisa Rahim - 012106082

Optic nerve pathways: The left and right branches of the optic nerves join behind the eyes,  just in front of the pituitary gland, to form a cross-sha ped structure called the optic

chiasma. Within the optic chiasma, some of the nerve fibers cross. The fibers from the nasal (inside) half of each retina cross over, but those from the temporal (outside) half do not. Specifically, the fibers from the nasal half of the left eye and the temporal half of the right eye form the right optic tract; and the fibers from the nasal half of the right eye and the temporal half of the left form the left optic tract. The nerve fibers then continue along in the optic tracts. Just before they reach the thalamus of the brain, a few of the nerve fibers leave to enter nerve nuclei that function in visual reflexes. Most of the nerve fibers enter the thalamus, forming a junction (synapse) in the back of the thalamus. From there the visual impulses enter nerve pathways called the optic radiations, which lead to the vi sual (sight) cortex of the occipital (back) lobes of the brain.

(50)
(51)

Annisa Rahim - 012106082

5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)! Refleks Mengedip

Banyak sekali ilmuan mengemukakan teori mengenai mekanisme refleks

kedip seperti adanya pacemaker atau pusat kedip yang diregulasi globus palidus atau adanya hubungan dengan sirkuit dopamin di hipotalamus. Pada penelitian Taylor (1999) telah dibuktikan adanya hubungan langsung antara jumlah dopamine di korteks dengan mengedip spontan dimana pemberian agonis dopamin D1 menunjukkan peningkatan

(52)

aktivitas mengedip sedangkan penghambatannya menyebabkan penurunan refleks kedip mata.

Refleks kedip mata dapat disebabkan oleh hampir semua stimulus perifer,

namun dua refleks fungsional yang signifikan adalah (Encyclopædia Britannica, 2007): o Stimulasi terhadap nervus trigeminus di kornea, palpebra dan konjungtiva

yang disebut refleks kedip sensoris atau refleks kornea. Refleks ini berlangsung cepat yaitu 0,1 detik.

o Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan yang disebut refleks kedip optikus. Refleks ini lebih lambat dibandingkan refleks kornea.

Ritme Normal Kedipan Mata

Pada keadaan terbangun, mata mengedip secara reguler dengan interval dua sampai sepuluh detik dengan lama kedip selama 0,3-0,4 detik. Hal ini

merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan kontinuitas film prekorneal dengan cara menyebabkan sekresi air mata ke kornea. Selain itu, mengedip dapat membersihkan debris dari permukaan okuler. Sebagai tambahan, mengedip dapat mendistribusikan musin yang dihasilkan sel goblet dan meningkatkan ketebalan lapisan lipid (McMonnies, 2007). Iwanami (2007) mengemukakan bahwa muskulus Riolan dan muskulus intertarsal dipercaya berhubungan dengan sekresi kelenjar meibom.

Menurut Hollan (1972), frekuensi mengedip berhubungan dengan status mental dan juga diregulasi oleh proses kognitif. Kara Wallace (2006) pada

Biennial International Conference on Infant Studies XVth di Jepang (Abelson, 2 007) menyatakan bahwa berbicara, menghapal, dan perhitungan me ntal (mental arithmatic) dihubungkan dengan peningkatan frekuensi mengedip. Sedangkan melamun, me ngarahkan perhatian dan mencari sumber stimulus diasosiasikan dengan penurunan frekuensi

mengedip mata. Namun, kedipan mata dapat bervariasi pada setiap aktivitas seperti

membaca, menggunakan komputer, menonton televisi, mengendarai alat transportasi, dan memandang. Frekuensi mengedip juga dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti

keletihan, pengaruh

medikasi, stres dan keadaan afektif(Doughty, 2001).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16739/4/Chapter%20II.pdf 

Mekanisme utama yang terjadi dalam proses buka tutup kelopak mata adalah

relaksasi muskulus orbikularis okuli dan kontraksi muskulus levator palpebra superior dan dipertahankan oleh muskulus tarsalis (Muller muscle)

(53)

Annisa Rahim - 012106082 Annisa Rahim - 012106082

The Eye Blink Reflex 

The Eye Blink Reflex 

Tactile stimulation of the cornea results in an

Tactile stimulation of the cornea results in an irritating sensation that normally evokes eirritating sensation that normally evokes eyelidyelid closure (an eye blink). The response is

closure (an eye blink). The response is consensual (i.e., bilateral) - involving automatconsensual (i.e., bilateral) - involving automatic eyelidic eyelid closure at both eyes.

closure at both eyes.

The corneal eye blink reflex neural circuit:

The corneal eye blink reflex neural circuit: This neural circuit (Figure 7.1) is relatively simThis neural circuit (Figure 7.1) is relatively simple,ple, consisting of the

consisting of the

trigeminal1° afferent (free nerve endings in the cornea,

trigeminal1° afferent (free nerve endings in the cornea, trigeminaltrigeminal nervenerve,,ganglion,,ganglion rootroot,, and

andspinalspinal trigeminaltrigeminal tracttract), which end on), which end on trigeminal 2° afferent in the spinal trigem

trigeminal 2° afferent in the spinal trigeminal nucleus, some of which send their axinal nucleus, some of which send their ax ons toons to reticular formation interneurons, which send their axons bilaterally to

reticular formation interneurons, which send their axons bilaterally to facial

facial motormotor neuronsneurons in the facial nucleus, which send their axons iin the facial nucleus, which send their axons in the facial nerve ton the facial nerve to orbicularis

orbicularis oculioculi, which functions to lower the eyelid, which functions to lower the eyelid

http://nba.uth.tmc.edu/neuroscience/s3/chapter07.html http://nba.uth.tmc.edu/neuroscience/s3/chapter07.html Delapan puluh persen dari mata berkedip secara

Delapan puluh persen dari mata berkedip secara sempurna, delapan belassempurna, delapan belas persen berkedip secara inkomplit dan dua persen twitch. Bila ditinjau

persen berkedip secara inkomplit dan dua persen twitch. Bila ditinjau berdasarkan rangsangberdasarkan rangsang berkedip, berkedip terdiri dari tiga kategori, yaitu (Acosta et a

berkedip, berkedip terdiri dari tiga kategori, yaitu (Acosta et a l, 1999; Pepose et al, 1l, 1999; Pepose et al, 1992;992; Delgado et al, 2003) :

Delgado et al, 2003) :

(54)

 Berkedip volunter yaitu secara sadar mBerkedip volunter yaitu secara sadar membuka dan menutup kelopak mata.embuka dan menutup kelopak mata.

 Refleks berkedip adalah berkedip yang dirangang bila ada sRefleks berkedip adalah berkedip yang dirangang bila ada s timulus eksternal melaluitimulus eksternal melalui nervus trigeminus dan nervus fasialis.

nervus trigeminus dan nervus fasialis.

Berkedip melibatkan dua otot yaitu muskulus levator

Berkedip melibatkan dua otot yaitu muskulus levator palpebra superiorpalpebra superior dan muskulus orbikularis okuli (AAO, 2007). Aktivitas berkedip melibatkan dan muskulus orbikularis okuli (AAO, 2007). Aktivitas berkedip melibatkan

nukleus kaudatus (Mazzone et al, 2010) dan girus presentralis media (Kato et al, 2003), dan nukleus kaudatus (Mazzone et al, 2010) dan girus presentralis media (Kato et al, 2003), dan inhibisi berkedip melibatkan korteks frontal (Stuss et al, 1999;Mazzone et

inhibisi berkedip melibatkan korteks frontal (Stuss et al, 1999;Mazzone et al, 2010).al, 2010). http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34860/4/Chapter%20II.pdf 

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34860/4/Chapter%20II.pdf  6.

6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh danBagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan kepalanya?

kepalanya?

Secara normal, mata memiliki 3 macam gerakan yg berjalan secara continu namun hampir Secara normal, mata memiliki 3 macam gerakan yg berjalan secara continu namun hampir tak terasa:

tak terasa: a.

a. Tremor yg terus-menerus dg kecepatan 30-80 siklus perdetik yg disebabkan olehTremor yg terus-menerus dg kecepatan 30-80 siklus perdetik yg disebabkan oleh kontraksi yg beruntun dari unit motor pada otot2 mata.

kontraksi yg beruntun dari unit motor pada otot2 mata. b.

b. Penyimpangan yg lambat dari bola mata ke satu jurusan atau ke jurusan yg lainnya.Penyimpangan yg lambat dari bola mata ke satu jurusan atau ke jurusan yg lainnya. c.

c. Gerakan ceklikan tiba2 yg diatur oleh mekanisGerakan ceklikan tiba2 yg diatur oleh mekanisme fiksasi involunter.me fiksasi involunter. Mekanisme fiksasi bola mata

Mekanisme fiksasi bola mata  peran oleh kolikuli superior.peran oleh kolikuli superior. Kolikulus superior

Kolikulus superior  penyebab utama untuk menggerakkan mata dan kepala ke arah objek ygpenyebab utama untuk menggerakkan mata dan kepala ke arah objek yg mengganggu penglihatan..

mengganggu penglihatan..

-- Serabut2 saraf optik yg berasal dari mata menuju kolikuli yg merupakan cabang dariSerabut2 saraf optik yg berasal dari mata menuju kolikuli yg merupakan cabang dari serabut2 Y yg berkonduksi cepat (salah satu cabangnya berjalan kekorteks

serabut2 Y yg berkonduksi cepat (salah satu cabangnya berjalan kekorteks penglihatan dan yg lain kea rah kolikulus superior)

penglihatan dan yg lain kea rah kolikulus superior) -- Korteks penglihatanKorteks penglihatan N.III, IV, VIN.III, IV, VI  gerakan mata.gerakan mata.

-- Kolikulus superior (melalui fasiculus longitudinal medialis)Kolikulus superior (melalui fasiculus longitudinal medialis)  tingkat lain di batangtingkat lain di batang otak

(55)

Annisa Rahim - 012106082 Annisa Rahim - 012106082

(56)
(57)

Annisa Rahim - 012106082

An extensive body of literature describing lesion studies, human behavioural testing, functional neuroimaging, animal neurophysiology and detailed anatomy has identified several brain areas that are involved in controlling visual fixation and saccadic eye movements, including regions in the cerebral cortex, basal ganglia, thalamus, superior colliculus (SC), brainstem reticular formation and cerebellum48, 49, 56, 96, 114, 115, 116 (see panels a and b). Visual inputs to the system arise from the retino-geniculo-cortical pathway to the primary visual cortex and from the retinotectal pathway to the superficial layers of the SC. Visual information is processed through several extrastriate visual areas117before it impinges on motor structures to affect action. The lateral intraparietal area (LIP) in the posterior parietal cortex is at the interface between sensory and motor processing118, 119. The LIP projects to both the intermediate layers of the SC120and the frontal cortical oculomotor

(58)

dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC). The FEF has a crucial role in executing voluntary

saccades98, 123, 124, 125. The SEF is important for internally guided decision-mak ing and sequencing of  saccades126, 127. The DLPFC is involved in executive function, spatial working memory and

suppressing automatic, reflexive responses91, 92, 93. All of these frontal regions project to the SC28, 59, 62, 128, 129, 130, which is a vital node in the premotor circuit where cortical and subcortical signals converge and are integrated56, 131. The FEF, SEF and SC project directly to the paramedian pontine reticular formation to provide the necessary input t o the saccadic premotor circuit so that a saccade is initiated or suppressed59, 132, 133.

Frontal cortical oculomotor areas also project to the caudate nucleus (CN )66, 134, 135. GABA ( -aminobutyric acid) neurons in the CN project through the direct pathway to the substantia nigra pars reticulata (SNpr). Neurons in the SNpr form the main output of the basal ganglia circuit: they contain GABA and project to the intermediate layers of the SC and to nuclei in the thalamus that project to the frontal cortex. Cortical inputs to the direct pathway lead to disinhibition of the SC and thalamus because these signa ls pass through two inhibitory

synapses. There is also an indirect pathway through the basal ganglia, in which a separate set of GABA neurons in the CN project to the external segment of the globus pallidus (GPe). GABA neurons in GPe then project to the subthalamic nucleus (STN). Neurons in the STN send excitatory projections to neurons in the SNpr, which in turn project to the SC and thalamus. Cortical inputs to the indirect pathway lead to inhibition of the SC and thalamus because these signals pass through three inhibitory synapses134, 136. LGN, lateral geniculate nucleus; SCi, superior colliculus intermediate layers; SCs , superior colliculus superficial layers.

http://www.nature.com/nrn/journal/v5/n3/box/nrn1345_BX1.html

7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu?

karena mata mempunyai palpebra superior dan inferior yang dapat menutup dan berfungsi melindungi bola mata anterior. Berkedip membantu menyebarkan lapis tipis air mata, yg melindungi kornea dan konjunctiva dari dehidrasi

(59)
(60)
(61)

Annisa Rahim - 012106082

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

Referensi

Dokumen terkait

bantuan ke masyarakat miskin yang seharusnya disalurkan kepada masyarakat yang mengalami bencana alam dan dalam hal ini terdakwa dalam melakukan perbuatan tersebut

Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perencanaan pajak dan manajemen laba terhadap harga saham dengan objek penelitian perusahaan yang

Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau

8olongan pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan (anggih di I+U* sebab sangat berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensi) segera* misalnya* pemantauan

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui PLS, ditemukan bahwa Leadership style memberikan pengaruh positif terhadap information system pada industri perhotelan bintang 3,

[r]

mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu, 2) sebagai alat bantu konstruksi, dalam pembelajaran geogebra digunakan untuk memvisualisasikan

Menjadi sarana usaha yang mampu berperan dalam kancah industri secara signifikan dan mampu melahirkan serta mendukung wirausaha untuk memajukan perekonomian nasional khususnya di