• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian 1. Data Umum

Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 Juni 2010 di keluarga Tn. S(52 th), pendidikan terakhir kepala keluarga adalah SMA, pekerjaan sebagai perangkat desa, alamat: Rt. 06 Rw. 02 kelurahan Sendangmulyo. Tipe keluarga Tn. S adalah extended family yang terdiri dari kepala keluarga, istri, anak, satu orang menantu dan dua orang cucu. Keluarga Tn. S bersuku jawa dan keluarga mengatakan tidak ada kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan. Keluarga mengatakan agama yang dianut di keluarga Tn. S adalah islam tapi KTP (mengatakan sambil senyum-senyum). Keluarga mengatakan pendapatan yang ada, pas-pasan untuk hidup sehari-hari.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Keluarga Tn. S berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Semua tugas pekembangan belum terpenuhi secara maksimal, yaitu anak yang kedua sudah menikah dan punya dua anak, tetapi belum tinggal sendiri atau terlepas dari KK, karena keadaan materiil.

Keluarga Tn. S, seluruh anggota keluarganya saat ini tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk berobat dan rawat inap di rumah sakit.

(2)

Tetapi anak keempat dari Tn. S, yaitu Nn. Y(21th) saat ini sedang mengalami kehamilan di luar nikah dengan anemia (hb: 9 gr/dL). Nn. Y mengatakan gampang mengantuk dan mudah capek. Saat ditanya oleh perawat apakah menerima kehamilannya, Nn. Y mengatakan ”menerima”, tetapi secara nonverbal klien terlihat menjawab dengan suara yang rendah dan sambil ”mikir” sebelum menjawab ”menerima kehamilannya”. Keluarga mengatakan klien hamil dengan pacarnya yang dulunya kenal di cafe, dan pacaran selama 6 bulan. Tetapi sekarang tidak tahu pacarnya pergi kemana, karena tidak bisa dihubungi. Saat perawat berkunjung pertama kali, keluarga menutupi kehamilan Nn. Y kalau suaminya pergi kerja di Jakarta, tetapi saat ditanya lebih lanjut, akhirnya keluarga menceritakan bahwa Nn. Y hamil di luar status pernikahan.

3. Lingkungan

Kondisi rumah keluarga Tn. S cukup rapi, tetapi kondisi perabotannya agak berdebu. Keluarga mengatakan tetangganya baik-baik, tetapi hidup sendiri-sendiri, kalau setelah pulang kerja di rumah masing-masing dan jarang keluar. Keluarga mengatakan tetangga tidak tahu kalau Nn. Y hamil, tanpa ada suaminya/di luar nikah. Keluarga Tn. S sebelumnya kontrak rumah di perumahan Sendangmulyo selama 5 tahun, kemudian mulai pindah di rumah barunya pada pertengahan tahun 2008. Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat, kecuali Nn. Y, yaitu mengalami

(3)

kehamilan klien,dan memotivasi agar kehamilannya dijaga dan jangan sampai digugurkan. Tn. S mengatakan yang salah orang tuanya, bukan bayi tersebut. Keluarga memiliki fasilitas kesehatan meliputi sarana MCK, sumber air bersih, motor sebagai sarana transportasi, dan askes PNS.

4. Struktur Keluarga

Pola komunikasi dalam keluarga sedikit tertutup, Tn. S mengatakan ketiga anaknya pendiam, yaitu Tn.P, Nn.N, dan Nn.Y. Paling hanya menjawab kalau ditanya. Pengambilan keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu Tn. S. Tn. S lebih sering sebelum mengambil keputusan, selalu berbicara dengan istrinya. Semua anggota keluarga Tn. S bekerja, kecuali Ny. A (menantu Tn. S), An. H dan An. N (cucu Tn. S), Nn. Y dan An. N (anak Tn. S). Nn. Y dulu sebelum hamil, kerja di café. Tetapi semenjak hamil klien tidak bekerja lagi. Kehamilan yang terjadi pada Nn. Y di keluarga Tn. S merupakan cobaan yang berat, khususnya Nn. Y. Keluarga terlihat sedih dan pasrah terhadap cobaan yang menimpa Nn. Y dan memotivasi Nn. Y untuk menjaga kehamilannya, karena kalau kehamilannya digugurkan maka itu sama saja membunuh bayi yang tidak berdosa. Hal ini diungkapkan Tn. S, kalau Tn. S kadang sampai menangis memikirkan nasib anaknya sedangkan Ny. R sendiri mengatakan ”ya mau gimana lagi mbak..”. Keluarga mengatakan tidak ada makanan pantangan selama kehamilan bagi Nn. Y. Ny. R menceritakan kalau saudaranya dulu juga

(4)

saat hamil mudah ngantuk, dan hal itu sudah biasa bagi ibu hamil. Ny. R mengatakan persalinannya juga lancar dan tidak ada masalah.

5. Fungsi keluarga

Keluarga Tn. S mengajarkan anggota keluarga untuk saling pengertian terhadap anggota keluarga yang lain. Kehamilan pada Nn. Y sendiri, dapat diterima oleh keluarga. Tn. S mengharuskan dan memotivasi Nn. Y untuk menjaga kehamilannya dan jangan diaborsi, karena menurut Tn. S bayinya tidak salah, dan yang salah orang tuanya. Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, tetapi Tn. S mengatakan ketiga anaknya, yaitu Tn. P, Nn. N, dan Nn. Y memiliki sifat pendiam. Ny. R mengatakan Nn. Y lebih banyak di rumah dan kalau keluar rumah penampilan biasa, layaknya ibu hamil. Saat ini kehamilan Nn. Y berusia 32 minggu dengan anemia, Hb: 9gr/dL (N: ≥11 gr/dL). HPHT: 6 November 2009 ; HPL: 13 Agustus 2010. Status Obstetri: G1P0A0

Pengkajian Fungsi Perawatan Kesehatan:

a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan anemia adalah kurang darah. Tetapi keluarga tidak mengetahui berapa batas nilai normal sel darah merah (haemoglobin) waktu hamil. Sebelum Nn. Y memeriksakan kehamilannya di puskesmas, Nn. Y tidak mengetahui kalau dirinya anemia. Nn. Y mengetahui setelah perawat datang ke rumah. Nn. Y

(5)

mengatakan mudah capek dan mudah ngantuk. Hal ini dianggap oleh Ny. R kalau hamil biasanya memang mudah ngantuk.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat

Keluarga mengatakan belum mengetahui efek lanjut/komplikasi dari anemia saat hamil.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga menanyakan bagaimana cara mengatasi anemia. Keluarga mengatakan Nn. Y dan keluarga mengatakan biasa mengkonsumsi nasi, ikan/telor, tahu/tempe, sayuran dan klien sendiri tidak pernah mual atau muntah. Ny. R mengatakan kalau Nn. Y dari dulu sudah ”darah rendah”, Ny. R menceritakan kalau dulu waktu puasa Ramadhan, Nn. Y diajak ke pasar pagi hari, kemudian jatuh pingsan. Ini terjadi sebelum kehamilan.

d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat

Keadaan rumah Tn. S cukup rapi tetapi perabotan agak berdebu. Tn. S dan anaknya, Tn. P adalah perokok. Dalam sehari rata-rata Tn. S habis satu bungkus.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat

Keluarga mengatakan ini pertama kalinya klien memeriksakan kehamilannya. Itupun dipaksa oleh Tn. S. Klien mengeluh gatal di

(6)

perutnya. Kemudian dibawa ke Puskesmas, disana klien disuruh memeriksakan darah ke laboratorium Puskesmas, ternyata didapatkan Hb 9 gr/dl. Klien kemudian mendapat terapi ferosulfat, vitamin Bcomplex, B12, kalk dan bedak Salicyl. Selain itu klien mendapat vaksin TT yang pertama.

6. Stress dan Koping keluarga

Masalah yang saat ini dirasakan di keluarga Tn. S adalah keabsahan orang tua lelaki pada kehamilan Nn. Y, karena kehamilan yang terjadi di luar nikah. Stressor jangka panjang di keluarga Tn. S adalah anaknya yang kedua belum mempunyai rumah sendiri, karena sudah berkeluarga dan punya 2 anak. Tn. S mengatakan jika ada masalah, keluarga menghadapinya dengan cara musyawarah dan berdoa minta petunjuk dari Alloh SWT. Kehamilan yang terjadi di luar nikah pada Nn. Y sendiri merupakan cobaan bagi keluarga Tn. S, khususnya Nn. Y. Tn. S mengatakan selalu memotivasi Nn. Y untuk menjaga kehamilannya. Di dalam keluarga Tn. S, tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan masalah.

(7)

7. Harapan keluarga

Keluarga berharap perawat dapat membantu mengatasi masalah kesehatan yang ada di keluarga, khususnya kehamilan Nn. Y, agar kehamilannya tidak terjadi apa-apa dan proses persalinannya dapat berjalan normal.

8. Pemeriksaan Fisik pada Nn. Y

a. Vital sign: TD:110/60 mmHg, N:86x/mnit, RR:20x/mnit, S:36,5 oC b. Antropometri: TB: 160 cm; BB sebelum hamil: 48 kg, saat hamil: 60

kg

c. Head to Toe:

1) Kepala: Normocephal, jejas(-); rambut: panjang, cukup bersih, bercabang; mata: gg. penglihatan (-), ikterik (-), konjungtiva pucat; hidung: bersih, sekret (-), polip (-); telinga: gg.pendengaran (-), jejas(-); mulut & tenggorokan: stomatitis (-), nyeri telan (-); leher: pembesaran kelenjar tyroid (-)

2) Payudara: membesar, teraba keras/tegang, puting susu membesar dan menonjol, hiperpigmentasi pada areola

3) Abdomen: striae gravidarum (+), linea nigra (+); Leopold: TFU: 26cm, DJJ 142x/mnit, PUKA, belum masuk PAP

4) ekstremitas: berfungsi baik, tidak ada kelainan, kuku pucat, CRT 2 detik

(8)

5) kulit: putih, alergi udang(+), pada kaki dan tangan terdapat bekas alergi (hiperpigmentasi)

6) genital: hemoroid (-)

B. Analisa data

Dari pengkajian di atas dapat dianalisa untuk mengetahui masalah keperawatan yang muncul di keluarga Tn. S, yaitu:

1. Data Subjektif: Nn. Y dan keluarga mengatakan biasa mengkonsumsi nasi, ikan/telor, tahu/tempe, sayuran dan Nn. Y sendiri tidak pernah mual atau muntah; Nn. Y mengatakan cepat mengantuk dan cepat lelah; Keluarga mengatakan Nn. Y dari dulu (sebelum hamil) sudah darah rendah, Ny. R menceritakan kalau dulu waktu bulan Ramadhan, Nn. Y diajak ke pasar pagi hari, dan jatuh pingsan; Keluarga mengatakan cukup mengetahui apa itu anemia yaitu kurang darah, tetapi tidak mengetahui berapa batas nilai normal sel darah merah(haemoglobin) waktu hamil dan bagaimana cara mengatasi anemia; Keluarga tidak mengetahui komplikasi dari anemia. Data Objektif: Hb tgl 8 Juni 2010= 9 mg/dl (N≥ 11gr/dL); Nn. Y tampak pucat, konjungtiva pucat; Nn. Y hamil 32 minggu, G1P0A0; CRT 2 detik; Nn. Y tampak sering menguap

Masalah Keperawatan: Gg. perfusi jaringan pada Nn. Y di keluarga Tn. S b.d KMK merawat anggota keluarga dengan anemia waktu kehamilan.

(9)

2. Data Subjektif: Tn. S mengatakan kehamilan Nn. S tidak ada bapaknya dan terjadi di luar nikah; Nn. Y mengatakan gampang capek, dan mudah mengantuk; Keluarga mengatakan kalau klien, Nn. Y baru pertama kali periksa kehamilannya (tgl 8 Juni 2010) itu pun dipaksa oleh Tn.S; Nn. Y mengatakan malu saat bertemu dengan tetangganya dulu. (tetangga Tn. S saat di perumahan dulu, karena mengantarkan perawat sampai di rumah Tn. S yang baru)

Data Objektif: Hb 8 Juni 2010= 9 mg/dl (N≥ 11gr/dL); Usia kehamilan: 32 minggu dan baru periksa kehamilannya; Klien tampak pucat, konjungtiva pucat; Nn. Y terlihat sering menguap dan kurang antusias saat perawat berkunjung.

Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan pemeliharaan kehamilan (antenatal care) b/d KMK khususnya Nn. Y dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara adekuat sekunder kehamilan di luar nikah

3. Data Subjektif: Tn. S mengatakan anak lelakinya dan Tn. S sendiri adalah perokok, dalam satu hari habis satu bungkus; Ny. R mengatakan kemarin habis flu, tapi sekarang sudah sembuh

Data Objektif: Di dalam keluarga Tn. S, terdapat ibu hamil dengan anemia, yaitu Nn. Y; Kondisi perabotan rumah agak berdebu.

Masalah Keperawatan: Resiko terserang gangguan saluran napas pada anggota keluarga Tn. S di keluarga Tn. S b/d ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi/memelihara lingkungan yang sehat.

(10)

C. Pathways Keperawatan Kasus

Kehamilan di luar nikah Kehamilan tidak diinginkan - Nn. Y baru memeriksakan

kehamilannya pada usia 7,5 bulan - Nn. Y mengalami anemia (hb: 9 gr/dL) - Riwayat ”darah rendah”

Eritrosit/ Hb menurun

Kapasitas angkut O2 dan nutrisi menurun Hipoksia jaringan

Nn. Y mengeluh cepat lelah dan cepat mengantuk

D. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidak Ketidakefektifan pemeliharaan kehamilan (antenatal care) b/d KMK khususnya Nn. Y dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara adekuat sekunder kehamilan di luar nikah

2. Gg. perfusi jaringan pada Nn. Y di keluarga Tn. S b.d KMK merawat anggota keluarga dengan anemia pada Nn.Y

Ketidakefektifan pemeliharaan kehamilan secara adekuat Gg. Perfusi jaringan Resiko gg. Tumbuh kembang bayi gg. harga diri situasional

(11)

3. Resiko terserang gangguan saluran napas pada anggota keluarga Tn. S di keluarga Tn. S b/d KMK dalam memodifikasi/memelihara lingkungan yang sehat

E. Rencana Keperawatan

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kehamilan (antenatal care) b/d ketidakmampuan keluarga khususnya Nn. Y dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara adekuat sekunder kehamilan di luar nikah, Rencana keperawatan keluarga:

a. TUM: Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 3 minggu, masalah ketidak-efektifan pemeliharaan kehamilan pada Nn. Y di keluarga Tn. S teratasi

b. TUK: Setelah pertemuan 3 x 45 menit, keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya Nn. Y

c. Intervensi keluarga:

1) Bina hubungan saling percaya antara perawat & keluarga, khususnya Nn. Y

2) Kaji pengetahuan keluarga, khususnya Nn. Y mengenai manfaat pelayanan kesehatan

3) Jelaskan tentang manfaat fasilitas pelayanan kesehatan, dan tekankan pentingnya perawatan antenatal secara terus menerus 4) Bantu klien, Nn. Y dalam perawatan kehamilan dan kesiapan

(12)

5) Motivasi Nn. Y untuk merawat kehamilannya dengan baik dan memeriksakan kehamilannya secara teratur

6) Beri pujian dan dukung koping keluarga yang efektif

2. Gg. perfusi jaringan pada Nn. Y di keluarga Tn. S b.d KMK merawat anggota keluarga dengan anemia pada Nn.Y,

Rencana keperawatan keluarga:

a. TUM: Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 3 minggu gg. Perfusi jaringan pada Nn. Y di keluarga Tn. S teratasi

b. TUK: Setelah pertemuan 3 x 45 menit, keluarga mampu mengenal masalah kesehatan pada Nn. Y (anemia pada ibu hamil); Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi anemia pada Nn. S; dan keluarga mampu merawat Nn. Y dgn anemia.

c. Intervensi keluarga:

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang anemia,

2) Jelaskan pada keluarga tentang pengertian, tanda /gejala, dan penyebab anemia

3) Beri penjelasan kepada keluarga mengenai komplikasi anemia 4) Jelaskan pada keluarga cara merawat (mencegah dan mengatasi)

anemia

5) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

(13)

7) Bimbing dan motivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi/merawat Nn. Y dengan anemia kehamilan

8) Beri reinforcement positif atas jawaban dan keputusan yang telah diambil oleh keluarga

3. Resiko terserang gangguan saluran napas pada anggota keluarga Tn. S di keluarga Tn. S b/d KMK dalam memodifikasi/memelihara lingkungan yang sehat.

Rencana Keperawatan Keluarga:

a. TUM: Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 3 minggu, resiko terserang infeksi pada Nn. Y di keluarga Tn. S tidak terjadi.

b. TUK: Setelah pertemuan 3 x 45 menit, keluarga mampu memodifikasi/memelihara lingkungan rumah yang sehat

c. Intervensi keluarga:

1) Kaji pengetahuan keluarga mengenai kerugian merokok 2) Beri penjelasan tentang bahaya merokok

3) Motivasi keluarga khususnya Tn. S dan Tn. P untuk mulai berhenti merokok/tidak sembarang merokok

4) Anjurkan keluarga untuk membersihan rumah secara teratur 5) Beri pujian untuk tindakan yang tepat

(14)

F. Implementasi

Saat kunjungan rumah pertama kali yaitu tanggal 18 Juni 2010 pukul 10.30, dilakukan pengkajian sekaligus memberikan penyuluhan/pendkes tentang anemia (pengertian, tanda gejala, penyebab, komplikasi dan cara perawatannya) kepada keluarga dan menekankan pentingnya perawatan antenatal secara terus menerus. Setelah dievaluasi didapatkan data objektif yaitu: Tn. S kooperatif terhadap perawat, mau menceritakan apa pun kepada perawat, sedangkan Nn. Y terlihat kurang antusias, lebih banyak diam dan hanya menjawab saat ditanya oleh perawat

Pada tanggal 20 Juni 2010 pukul 17.30, dilakukan pengkajian lanjutan ke keluarga Tn. S (melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. R dan Nn. N); memberikan motivasi kepada Nn. Y dan keluarga untuk merawat kehamilannya dengan baik dan memeriksakan kehamilannya secara teratur; memberi pujian dan dukungan terhadap koping keluarga yang efektif. Keluarga (Tn. S) mengatakan kalau Tn. S menginginkan bayi lelaki dan kalau nanti bayinya laki-laki nanti akan dirawat sebaik-baiknya. Semoga bayi yang dikandung Nn. Y berjenis kelamin laki-laki, harap Tn. S. Saat Tn. S mengatakan hal tersebut kepada perawat, terlihat Nn. Y tersenyum.

Pada tanggal 21 Juni 2010 jam 10.00, perawat melanjutkan hubungan saling percaya kepada keluarga, khususnya Nn. Y dengan menemani Nn. Y saat kontrol kehamilan di Puskesmas. Nn. Y mengeluhkan pinggang kirinya pegel. Didapatkan BB Nn.Y: 59 kg, usia kehamilan 33 minggu. Setelah diperiksa, klien

(15)

mendapat terapi ferosulfat, kalk, vit. C, dan vit. B12 (1x1) dan disarankan untuk kontrol 2 minggu lagi.

Pada tanggal 28 Juni 2010 pukul 16.45, perawat melakukan kunjungan rumah di keluarga Tn. S. Perawat melanjutkan BHSP khususnya kepada Nn. Y dengan mengajarkan ketrampilan perawatan bayi baru lahir kepada keluarga, khususnya Nn. Y untuk mempersiapkan proses parenting baik secara fisiologis maupun psikologis. Keluarga (Ny. R) mengatakan sudah bisa memandikan bayi, tetapi kalau pijat bayi belum bisa. Saat perawat mengajarkan cara perawatan bayi mulai dari pijat bayi sampai merawat tali pusat, Ny. R tampak antusias dalam memperhatikan. Saat dievaluasi Ny. R bisa mempraktekan apa yang diajarkan oleh perawat. Sedangkan Nn. Y kurang antusias, sering menguap dan saat evaluasi Nn. Y kurang dapat mempraktekan pijat bayi dengan baik. Ny. R mengatakan senang dan mengucapkan terimakasih sudah diajari pijat bayi. Sedangkan Nn. Y tersenyum saat perawat menanyakan kesiapan Nn. Y untuk menjadi ibu dalam merawat bayinya kelak.

Pada tanggal 1 Juli 2010 jam 10.00, perawat melanjutkan hubungan saling percaya kepada keluarga, khususnya Nn. Y dengan membantu dalam perawatan kehamilan: menawarkan senam hamil dan memberikan buku kecil tentang perawatan saat hamil dan perawatan bayi dari Johnson to Johnson. Nn. Y mengatakan badannya lagi tidak enak. Lain kali saja senam hamilnya. Terlihat Nn. Y agak pilek sambil membuka-buka buku yang diberikan perawat.

Pada tanggal 6 Juli 2010 pukul 09.30, perawat melanjutkan hubungan saling percaya kepada keluarga, khususnya Nn. Y dengan membantu dalam

(16)

perawatan kehamilan Nn. Y: mengantarkan kontrol kehamilan di Puskesmas. Saat menunggu diperiksa, Nn. Y mengatakan akan memberikan ASI pada bayinya kelak, Nn. Y juga mengatakan perutnya sudah kenceng-kenceng, tapi jarang. Jadi kalau malam susah tidur. Selain itu adik bayinya banyak bergerak. Nn. Y mengatakan sambil tersenyum. Saat diperiksa, Bidan mengatakan kalau bayinya kecil dan menganjurkan Nn. Y untuk banyak makan. Nn. Y mengatakan mungkin karena sejak dulu tidak minum penambah darah. Didapatkan BB Nn.Y: 64 kg, BB 2 minggu kemarin: 59 kg. Usia kehamilan 35 minggu, PAP (-). Klien mendapat terapi ferosulfat, kalk, vit. C, dan B complex. Klien disarankan untuk kontrol lagi pada saat usia kehamilan 9 bulan.

Pada tanggal 9 Juli 2010 pukul 19.00 dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok dan memotivasi keluarga untuk tidak merokok di keluarga Tn. S, khususnya kepada Tn.S dan Tn. P. Tetapi Tn. P pergi bekerja. Tn. S mengatakan sudah merokok dari dulu waktu STM, tapi sampai sekarang tidak kenapa-napa. Nn. Y mengatakan jarang dekat sama bapak, waktu merokok. Tn. S mengatakan semoga tidak terjadi apa-apa dan semoga bisa berhenti merokok, karena juga boros uang kalau merokok

G. Evaluasi sumatif

Evaluasi akhir dilakukan pada tanggal 10 Juli 2010.

1. Dx I: Ketidakefektifan pemeliharaan kehamilan (antenatal care) b/d KMK khususnya Nn. Y dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

(17)

antara lain: Nn. Y mengatakan akan memberikan ASI pada bayinya kelak; Nn. Y mengatakan perutnya sudah kenceng-kenceng, tapi jarang. Jadi kalau malam susah tidur. Selain itu adik bayinya banyak bergerak. Nn. Y mengatakan sambil tersenyum; Nn. Y mengatakan kemarin Sabtu tidak jadi USG karena hujan; Bidan yang memeriksa mengatakan kalau bayinya kecil dan menganjurkan Nn. Y untuk banyak makan yang bergizi; Nn. Y mengatakan mungkin karena sejak dulu tidak minum penambah darah. Sedangkan data objektif: Nn. Y sudah mulai kooperatif, mau mengatakan hal yang terjadi pada perawat. Jadi dapat dianalisa masalah teratasi sebagian, terbina hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga, khususnya Nn. Y dan Nn. Y dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Perencanaan berikutnya adalah motivasi Nn. Y untuk merawat kehamilannya dan selalu berdoa, agar persalinannya lancar; Beri pujian dan dukung koping keluarga yang efektif .

2. Dx. II: Gg. perfusi jaringan pada Nn. Y di keluarga Tn. S b.d KMK merawat anggota keluarga dengan anemia pada Nn.Y, didapatkan data subjektif: Nn. Y mengatakan masih mudah ngantuk, padahal sudah konsumsi penambah darah, makan sayur dan minum susu. Sedangkan data objektifnya: Nn. Y terlihat masih sering menguap. Jadi dapat dianalisa bahwa masalah teratasi sebagian, Nn. Y mengetahui cara perawatan untuk mengatasi anemia tetapi masih mudah ngantuk. Perencanaan berikutnya

(18)

adalah anjurkan untuk Cek Hb ulang dan motivasi untuk memeriksakan kehamilan ke Puskesmas dan jangan malu untuk bertanya

3. Dx. III: Resiko terserang gangguan saluran napas pada anggota keluarga Tn. S di keluarga Tn. S b/d KMK dalam memodifikasi/memelihara lingkungan yang sehat. Didapatkan data subjektif: Tn. S mengetahui kerugian merokok dan berharap semoga bisa berhenti merokok; Nn. Y mengatakan jarang dekat sama bapak, waktu merokok; Nn. Y mengatakan satu minggu yang lalu pilek, tapi sekarang sudah baikan. Sedangkan data objeltifnya: Tn. S kooperatif, menyatakan akan berusaha berhenti merokok. Sehingga dapat dianalisa bahwa masalah teratasi sebagian, satu minggu kemarin, Nn.Y terkena pilek,tapi sekarang sudah baikan. Perencanaan selanjutnya adalah motivasi keluarga untuk mengingatkan/mendukung Tn. S dan anaknya (Tn. P) untuk tidak merokok.

Referensi

Dokumen terkait

Grebeg Tumpeng Sewu yaiku tradhisi kang ana sajrone Petilasan Sunan Kalijaga ing Desa Surowiti Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Tradhisi kasebut ditindakake

Hal menarik lainnya yang dapat melatarbelakangi penciptaan karya ini adalah peran busana, dalam karya ini sebagai busana pesta cocktail. Busana pesta yang

Strategi bertutur yang digunakan oleh pedagang pakaian dalam bahasa Mandailing di pasar Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat untuk merealisasikan keempat jenis

Prema slici 31 vidljivo je da su pogreške generiranja kuta nalaze unutar 1.6''. Dobiveni rezultati ukazuju na dobru stabilnost mjere ostvarene sustavom i sustav

Kenaikan nilai pada siklus II ini disebabkan dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ini diterapkan pembelajaran metode Small Group Discussion dengan penugasan pada

Isu sosiologi pendidikan pada jenjang mikro antara lain bahwa guru dalam proses pembelajaran melakukan hal-hal yang tidak semestinya seperti ada guru yang melempar

Hasil penelitian ini adalah penambahan putih telur pada mineral blok dengan level mulai tanpa perlakuan (P0), 2% (P1), 4% (P2) dan 6%(P3) memberikan dampak yang berpengaruh

Keberhasilan proses pemisahan tersebut dapat dilihat dari persentase recovery, setelah diperoleh parameter optimum dilakukan analisis, zirconium dalam larutan PEBU