• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Visi and Misi Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Visi and Misi Pendidikan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

MERUMUSKAN VISI DAN MISI PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:

MANAJEMEN STRATEGIK

DALAM SISTEM PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

1. Adi Kusnawan 1720111310001

2. Ahmad Rifani 1720111310002

3. Ahmad Rizani 1720111310003

4. Roulina Tati Susi Anti 1720111320029

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

▸ Baca selengkapnya: yang menjadi misi dari pendidikan isbd

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia

rahmat-Nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah dengan judul Merumuskan Visi dan

Misi Pendidikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik dalam Sistem Pendidikan.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan berbagai sumber dan ada juga

yang ditulis berdasarkan pemikiran, analisa dan pendapat penulis yang mana ke depannya

mungkin tidak sempurna dan perlu koreksi lebih lanjut.

Apabila dalam penyusunan makalah ini banyak terjadi kesalahan dan kekurangan,

penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Selanjutnya, dengan senang hati penulis akan

menerima saran dan kritik untuk perbaikan kerja penulis pada masa yang akan datang.

Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membutuhkan dan memerlukannya

dalam memenuhi tujuannya.

Banjarmasin, Oktober 2017

▸ Baca selengkapnya: berita acara dan daftar hadir kegiatan perumusan visi, misi

(3)

iii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1.Latar Belakang ... 1

I.1.1. Perumusan masalah ... 1

I.1.2. Pembatasan masalah ... 2

I.2.Tujuan Penulisan ... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 3

II.1. Pengertian Visi ... 3

II.1. Pengertian Misi ... 3

BAB III PEMBAHASAN ... 5

III.1. Perumusan Visi dan Misi Pendidikan ... 5

III.1.1. Merumuskan Visi Pendidikan ... 5

III.1.2. Merumuskan Misi Pendidikan ... 6

BAB IV PENUTUP ... 10

II.1. Kesimpulan ... 10

II.2. Saran ... 10

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka tuntutan terhadap

kualitas sumber daya manusia juga akan semakin tinggi. Dalam persaingan yang semakin

terbuka ini semua harus siap menghadapinya. Bagi yang tidak siap, maka lambat laun akan

tergeser dan kemungkinan besar tersisih. Membahas tentang kualitas sumber daya manusia

tentunya tak lepas dari satu hal penting yang disebut pendidikan. Pendidikan dalam arti luas

tidak sebatas hanya di sekolah saja, melainkan pendidikan manusia sejak lahir sampai dengan

manusia menjalani hidupnya.

Saat ini lingkungan pendidikan yang sangat kompetitif akan memiliki dampak seperti

tuntutan untuk selalu membangun keunggulan kompetitif, pemutakhiran peta perjalanan

(roadmap) organisasi secara berkelanjutan, penentuan langkah-langkah strategik ke depan. Lembaga pendidikan formal maupun nonformal harus menjalankan perannya dalam

melaksanakan pendidikan dengan baik. Pengelolaan pendidikan harus dilakukan dengan baik

agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dengan optimal. Agar

pengelolaan pendidikan tersebut dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan rencana strategis

sebagai suatu upaya untuk melaksanakan pendidikan secara efektif dan efesien sehingga

tujuan dan sasarannya tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan dalam

menjalankan proses pendidikan.

I.1.1. Perumusan masalah

Komponen dalam perencanaan pendidikan secara umum minimal terdiri dari visi dan

misi. Perumusan tersebut harus dilakukan, agar memiliki arah kebijakan yang dapat

menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis akan

membahas makalah tentang “merumuskan visidan misi pendidikan”.

Sebelum merumuskan visi dan misi pendidikan, terlebih dahulu akan dibahas tentang

definisi dari pendidikan, sehingga dalam penyusunan visi dan misi akan lebih terarah dan

fokus. Berikut disampaikan beberapa definisi pendidikan sebagai konsep dasar dalam

(5)

2 1) UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003

Pengertian pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2) Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)

Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,

pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar

mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai

keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Dari definisi pendidikan dari dua sumber tersebut menyebutkan bahwa ada kekuatan

kodrat yang telah ter-install dalam setiap manusia sejak lahir dan kemudian potensi diri/kodrat tersebut harus dikembangkan, dirawat dan ditumbuhkan melalui pendidikan. Pendidikan

sejati harus dimulai dari merawat dan menumbuhkan kekuatan kodrat sebagai benih atau

potensi bagi tujuan hidup. Model pendidikan harus bisa memampukan para orang tua dan

pendidik untuk men-transform semua karunia kekuatan kodrat menuju tujuan hidup.

I.1.2. Pembatasan masalah

Dalam penulisan makalah ini, penulis hanya sebatas menyampaikan tentang visi dan

misi pendidikan saja. Dengan dasar visi dan misi inilah nantinya akan dapat disusun prinsip

dan tujuan pendidikan yang lebih detail.

I.2.Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah

1) Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang pengertian dan konsep dasar visi dan misi

pendidikan.

2) Dapat mengetahui langkah-langkah perumusan visi dan misi pendidikan.

3) Dapat menganalisa tentang visi dan misi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan

(6)

3 BAB II

KAJIAN PUSTAKA II.1. Pengertian Visi

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis

hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan datang.

Hax dan Majluf dalam Akdon (2011:95) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang

merupakan sarana untuk:

1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.

2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia, organisasi, konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait).

3.Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan

perkembangan.

Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan baik,tidak

mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak

dalam sebuah organisasi (sekolah).

Bagi sekolah,visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang di

inginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan

tantangan yang diyakini akan terjadi di masa mendatang. Dalam menentukan visi tersebut,

sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.

Sedangkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, disebutkan bahwa visi

pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat

dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi

manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang

selalu berubah.

II.2. Pengertian misi

Misi disusun sebagai kelanjutan dari visi dan pada intinya adalah sebagai

pengembangan strategi dan aktivitas dalam suatu organisasi. Pernyataan dalam misi lebih

detail jika dibandingkan dengan visi. Di dalam misi berisi tugas-tugas atau peran-peran suatu

(7)

4 organisasi untuk berpartisipasi aktif menjalankan tugas sesuai perannya masing-masing. Misi

ini menentukan masa depan suatu organisasi, karena jika sampai gagal dalam menjalankan

tugasnya maka visi tidak akan pernah bisa tercapai.

Pernyataan di dalam misi harus memenuhi krtieria sebagai berikut (Akdon, 2011:98)

1) Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan

bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.

2) Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.

3) Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang

digeluti organisasi.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, misi dijelaskan sebagai berikut:

1) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang

bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

2) Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak

usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.

3) Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk

mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.

4) Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat

pembudayaan ilmu pengetahuan. keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai

berdasarkan standar nasional dan global.

5) Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

(8)

5 BAB III

PEMBAHASAN

III.1. Perumusan Visi dan Misi Pendidikan

Dengan dasar Visi dan Misi Pendidikan Nasional sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka pada point ini akan dibahas tentang perumusan visi dan misi pendidikan untuk aplikasi di dalam kegiatan perencanaan pendidikan.

III.1.1 Merumuskan Visi Pendidikan

Dalam pembuatan visi, kriteria-kriteris yang menjadi kuncinya adalah (Akdon, 2011:96)

1) Visi bukanlah fakta, melainkan gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin

diwujudkan.

2) Visi dapat memberikan arahan mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan

kinerja yang baik.

3) Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.

4) Menjembatani masa kini dan masa mendatang.

5) Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.

6) Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.

Dalam penyusunan visi ini perlu melibatkan berbagai pihak termasuk stakeholder. Hal tersebut dikarenakan visi harus mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuhnya inspirasi,

semangat dan komitmen bagi stakeholder. Dalam pelaksanaan perumuskan visi harus disertai

indikator pencapaian visi yang mana ini akan menjadi tolok ukur keberhasilan.

Untuk mempermudah pemahaman, penulis menggunakan contoh visi sebuah sekolah

sebagai berikut :

Sebuah sekolah didirikan dengan penekanan mencetak sumber daya manusia yang

berkualitas akhlaknya dan ahli (expert) di bidang yang sesuai dengan potensi bawaannya/kodrat. Harapannya di masa depan nanti para peserta didik bisa berperan,

bekerja atau bertugas sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Dengan latar

belakang tersebut, maka sekolah dapat merumuskan visinya :

(9)

6 Penjelasan indikator-indikator dari pencapaian visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Visi Indikator

Berakhlaqul Karimah - Sidiq, Amanah, Tabligh, Fathonah

- Disiplin, Sportif, Tanggung jawab,

- Percaya diri,

- Hormat kepada orang tua dan guru,

- Menyayangi sesama,

- Suka menolong.

Unggul - Ibadah : menjadi unggul dalam beribadah hanya kepadaNya

- Imama: kepemimpinan menyeluruh yang berkaitan dengan urusan

keagamaan dan urusan dunia.

- Unggul dalam prestasi sesuai dengan potensi diri

Bermanfaat bagi umat - Berperan sesuai dengan bakat/potensinya (dijelaskan dalam

contoh terpisah)

- Be a “Solution Maker & Problem Solver”, dengan prinsip ini maka seseorang pasti akan bermanfaat baik bagi dirinya

sendiri maupun bagi organisasi dan masyarakat

Tabel II.1Indikator-indikator visi dari sebuah sekolah

III.1.2 Merumuskan Misi Pendidikan

Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan rancangan

tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan demikian, misi adalah bentuk

layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.

Ahmad Calam (2016) dalam jurnalnya menyebutkan beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam merumuskan misi antara lain:

1) Pernyataan misi harus menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai.

2) Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan

kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi.

3) Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator

visi dengan rumusan misi atau ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara

jelas.

4) Misi menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan diberikan kepada

(10)

7 5) Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing yang

tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi lembaga pendidikan.

Dalam merumuskan misi harus mempertimbangkan tugas pokok dan kelompok

kepentingan yang terkait dengan lembaga pendidikan agar yang dilakukan lembaga

pendidikan tersebut dapat dipahami oleh pihak-pihak yang terkait sehingga perjalanan

kegiatan kependidikan tidak mendapat rintangan ataupun prasangka buruk dari masyarakat.

Pada dasarnya misi hanya merupakan metode untuk mencapai tujuan yang akan membantu

masyarakat dan Negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Penulis memberikan contoh jabaran misi berdasarkan visi pada tabel berikut

Visi Misi (hasil jabaran visi)

Berakhlaqul Karimah

Unggul

Bermanfaat bagi umat

1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama sehingga

peserta didik menjadi tekun beribadah, disiplin, jujur, sportif,

tanggung jawab, percaya diri, hormat pada orang tua, dan guru serta

menyayangi sesama.

2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga

setiap peserta didik berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi

yang dimiliki.

3. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali

potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

4. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh

warga sekolah.

5. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.

Tabel II.2Jabaran misi berdasarkan visi

Berakhlaqul karimah dapat dicapai dengan misi nomor 1 yaitu menumbuhkan

penghayatan dan pengamalan ajaran agama sehingga peserta didik menjadi tekun beribadah,

disiplin, jujur, sportif, tanggung jawab, percaya diri, hormat pada orang tua, dan guru serta

menyayangi sesama.

Sedangkan misi nomor 2 dan 3 lebih cenderung untuk fokus mengenali potensi yang

ada pada diri sendiri sehingga pengembangan terhadap peserta didik akan fokus juga sesuai

(11)

8 sumberdaya manusia yang berkualitas. Untuk lebih memperjelas, sasaran dari misi ini bisa

diilustrasikan dalam bentuk contoh peran individu pada tabel II.3 dan tabel II.4 sebagai

berikut.

SIFAT AKTIVITAS PERAN

BAKAT POTENSI KUMPULAN AKTIVITAS

- Tidak suka memaksa

- Senang

mengkomunikasikan

pikirannya

- Senang melihat kemajuan

orang

- Tidak suka konflik

- Kurang suka bersahabat

- Suka melayani

- Tidak tegaan

- Tidak empati

- Senang mempelajari hal

baru

- Membuat rencana jangka

panjang

(12)

9

SIFAT AKTIVITAS PERAN

BAKAT POTENSI KUMPULAN AKTIVITAS

- Suka berkomunikasi

- Seneng menyapa

- Bisa melihat karakter orang

- Periang

- Tidak suka konflik

- Penuh empati

- Mudah menyesuaikan diri

- Senang tampil

- Visioner

- Banyak ide

- Tidak suka data/angka

- Tidak teliti

(13)

10 BAB IV

PENUTUP

Visi dan misi merupakan elemen yang sangat penting dalam sekolah, dimana visi dan

misi digunakan agar dalam operasionalnya bergerak pada jalur/track yang diamanatkan oleh para stakeholder dan berharap mencapai kondisi yang diinginkan di masa yang akan datang.

IV.1. Kesimpulan

Dari pemaparan yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa,

1) Penyusunan visi dan misi bukan hal yang mudah, perlu kajian yang mendalam dan

melibatkan semua stakeholders sehingga apa yang diinginkan tercakup didalamnya. 2) Visi dan misi memuat banyak hal yang besar seperti tujuan yang ingin dicapai sampai

hal yang kecil namun sangat urgent seperti anggaran tahunan, semua ini harus direncakan dengan sebaik-baiknya sehingga dalam pelaksanaannya identitas sebuah

sekolah dapat terlihat hanya dengan membaca visi dan misinya.

3) Dalam merumuskan visi dan misi harus menjawab tentang :

 Bagaimana gambaran sekolah/lembaga pendidikan yang ingin diwujudkan,  Produk/layanan apa yang akan diberikan dalam rangka mewujudkan visi dan

misi

 Bagaimana kondisi yang akan diwujudkan sekolah/lembaga pendidikan

 Langkah apa saja yang akan dilakukan dalam mewujudkan kondisi

sekolah/lembaga pendidikan di masa yang akan datang.

IV.2. Saran

1) Dalam tatanan praktis penyusunan visi dan misi bukan hal yang mudah walaupun

semua stakeholders dilibatkan. Tetapi masih saja ada kesulitan yang muncul. Oleh karena itu diperlukan supervisi ketika kesulitan ini terjadi.

2) Pada saat perumusan, visi dan misi biasanya merupakan proses yang melelahkan

bahkan sering menjadi perdebatan sendiri antar pimpinan lembaga pendidikan atau

sekolah. Tetapi pada saat visi dan misi sudah terbentuk, pelaksanaannya menjadi

tidak sesuai. Jadi sungguh disayangkan sekali jika proses perumusan visi dan misi

yang melelahkan pada akhirnya hanya menjadi hiasan dinding semata. Oleh karena

(14)

11 tentang visi dan misi dari lembaga pendidikan. Hal tersebut bertujuan agar setiap

anggota suatu organisasi atau lembaga pendidikan memahami benar akan visi dan

misi organisasinya serta jika ada anggota baru yang terlibat agar bisa mengikuti visi

(15)

12 DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Calam, 2016, Merumuskan Visi dan Misi Lembaga Pendidikan, Jurnal Ilmiah SAINTIKOM Vol.15.

Akdon. 2011, Strategic Management for Educational Management, Alfabeta, Bandung.

https://jurusantugas.blogspot.co.id/2015/05/konsep-imamah-khilafah-imarah-sulthan.html

http://uripsantoso.wordpress.com/2010/08/30/meneladani-empat-sifat-rasulullah/

http://warohmah.com/akhlakul-karimah/

Santosa Harry, 2016, Fitrah Based Education, Yayasan Cahaya Mutiara Timur, Bekasi.

Gambar

Tabel II.1 Indikator-indikator visi dari sebuah sekolah
Tabel II.3 Contoh peran 1
Tabel II.4 Contoh peran 2

Referensi

Dokumen terkait

Kalau ditinjau lebih lanjut karena perbedaan biaya yang tidak terlalu besar antara pola tanam jahe emprit secara monokultur (pola I) dengan pola tanam jahe emprit +

Abstrak -- Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang jelas kesiapan mahasiswa untuk mengikuti sertifikasi di LSP P1 Polmed untuk skema kompetensi ‘Pengelasan

Di dalam proses fiksasi ini, banyak sekali cairan yang dapat digunakan untuk mengawetkan jaringan, baik itu yang terdiri dari satu macam cairan kimia

Mineral bijih yang berasosiasi dalam endapan emas epitermal sulfidasi rendah di Paningkaban adalah spalerit (Sph), pirit (Py), kalkopirit (Cpy), galena (Gn) dengan kemelimpahan

Intisari: Modul atas ring R merupakan generalisasi dari ruang vektor atas suatu lapangan. Jika gelanggang R di dalam modul adalah suatu lapangan, maka ada beberapa perbedaan

Karakterisasi isolat bakteri kitinolitik rizosfir tana- man karet yang antagonis terhadap pertumbuhan jamur akar putih ( Rigidoporus lignosus ) dilakukan berdasarkan morfologi

Pencapaian nilai aspek administrasi tahun 2008 adalah sebesar 12,92 dari nilai bobot sebesar 15. Kinerja PDAM Kabupaten Wonosobo Tahun Buku 2009. Berdasarkan kriteria menurut

Pavyzdžiui, nagrinėjant asmens, kurio veikla buvo pripažinta neteisėta, o jis pats – patrauktas baudžiamojon at- sakomybėn pagal BK 202 straipsnio 1 dalį dėl to, kad