• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dana Pensiun (Bank Dan Lembaga Keuangan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dana Pensiun (Bank Dan Lembaga Keuangan)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya lah makalah ini dapat Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana adanya.

terselesaikan sebagaimana adanya. Adap

Adapun tema makalah yang saya angkat adalah mengenun tema makalah yang saya angkat adalah mengenai Dana Pensiun. ai Dana Pensiun. PenuPenulis menyadalis menyadariri  bahwa makalah ini belum cukup sempurna. Oleh karena itu , demi kesempuranaan penyusunan makalah  bahwa makalah ini belum cukup sempurna. Oleh karena itu , demi kesempuranaan penyusunan makalah di waktu yang akan datang , penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai di waktu yang akan datang , penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai  pihak.

 pihak.

Akhirnya penulis menyampaikan maaf atas segala kekurangan yang terdapat. Semoga makalah Akhirnya penulis menyampaikan maaf atas segala kekurangan yang terdapat. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

ini dapat memberikan manfaat pada para pembaca dan penulis. Terima kaspada para pembaca dan penulis. Terima kasih.ih. Wassalam

Wassalam

Kendari,

Kendari, Januari Januari 20102010

PENULIS PENULIS

(2)

BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 1. Latar Belakang

Sejak diberlakukan Undang – undang No.11 Tahun 1992 di Indonesia hanya ada dua Sejak diberlakukan Undang – undang No.11 Tahun 1992 di Indonesia hanya ada dua lembaga yang dapat menyelenggarakan program dana pensiun yaitu :

lembaga yang dapat menyelenggarakan program dana pensiun yaitu :

a. Dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang di bentuk oleh bank atau a. Dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang di bentuk oleh bank atau   pe

  perusrusahan ahan asuasuranransi si jijiwa wa untuntuk uk menmenyelyelengenggargarakaakan n proprogragram m penpensiusiun n iuriuran an paspasti ti bagbagii   pe

  perorrorangaangan, n, baibaik k karkaryawyawan an maumaupun pun pekepekerja rja manmandirdiri i yanyang g terterpispisah ah dardari i dandana a penspensiuniun  pemberi kerja karyawan bank atau perusahan asuransi jiwa yang bersangkutan.

 pemberi kerja karyawan bank atau perusahan asuransi jiwa yang bersangkutan.

 b. Dana pensiun pemberi kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan  b. Dana pensiun pemberi kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan selaku pendiri untuk menyelenggarakan program pensiun. yang mempekerjakan karyawan selaku pendiri untuk menyelenggarakan program pensiun. Ma

Manfnfaat aat atatau au prprogrogram am pepensnsiuiun n iuiuraran n papaststi i babagi gi kekepepentntiningan gan sesebagbagiaian n atatau au seselulururuhh kar

karyawyawannannya. ya. SebSebagaagai i pespeserterta a dan dan menmenimbimbulkulkan an kewkewajiajiban ban bagbagi i pempemberberi i kerkerja. ja. DanDanaa   pensiun juga merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang   pensiun juga merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang

menjanjikan manfaat pensiun. menjanjikan manfaat pensiun.

Pada dasarnya program pensiun memiliki tiga fungsi meliputi : Pada dasarnya program pensiun memiliki tiga fungsi meliputi : a.

a. Fungsi asuransi dimana penyelenggaraan program pensiun mengandung asas kebersamaanFungsi asuransi dimana penyelenggaraan program pensiun mengandung asas kebersamaan seperti halnya program asuransi.

seperti halnya program asuransi. Penyelenggara Program Pensiun mengandung azas kebersamaanPenyelenggara Program Pensiun mengandung azas kebersamaan seperti halnya program asuransi. Sebagai contoh, bila peserta program pensiun mengalami musibah, seperti halnya program asuransi. Sebagai contoh, bila peserta program pensiun mengalami musibah,  baik cacat ataupun meninggal dunia, yang

 baik cacat ataupun meninggal dunia, yang mengakibatkan terputusnya pendapatan sebelum memasukimengakibatkan terputusnya pendapatan sebelum memasuki masa pensiun maka kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang dijanjikan atas masa pensiun maka kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang dijanjikan atas  beban Dana Pensiun.

 beban Dana Pensiun. b.

b.Fungsi tabungan dimana program pensiun bertugas untuk mengumpulkan dana yangFungsi tabungan dimana program pensiun bertugas untuk mengumpulkan dana yang

merupakan dana terakumulasi dan iuran peserta, dimana iuran tersebut diperlakukan sepeti merupakan dana terakumulasi dan iuran peserta, dimana iuran tersebut diperlakukan sepeti halnya tabungan. Karena progran pensiun bertugas untuk mengumpulkan dan

halnya tabungan. Karena progran pensiun bertugas untuk mengumpulkan dan

mengembangkan dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran peserta, di mana iuran mengembangkan dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran peserta, di mana iuran tersebut diperlakukan seperti halnya tabungan. Selanjutnya iuran tersebut akan dikelola dan tersebut diperlakukan seperti halnya tabungan. Selanjutnya iuran tersebut akan dikelola dan dikembangkan, yang nantinya di saat pensiun atau di akhir masa program, dana yang

dikembangkan, yang nantinya di saat pensiun atau di akhir masa program, dana yang

terkumpul akan digunakan untuk membayar manfaat pensiun peserta. Besarnya manfaat yang terkumpul akan digunakan untuk membayar manfaat pensiun peserta. Besarnya manfaat yang diterima oleh peserta sangat bergantung dengan akumulasi dana yang disetor dan hasil

(3)

 pengembangan dari iuran tersebut. Tentunya dengan semakin panjang waktu kepesertaan akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan dana setoran iuran peserta.

c. Fungsi pensiun dimana peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam bentuk   pembayaran secara berkala seumur hidup dimasa pensiun. Peserta akan diberikan

kelangsungan pendapatan dalam bentuk pembayaran secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa pensiun. Terdapat empat cara pembayaran manfaat pensiun. Pertama,  pensiun normal, artinya pembayaran hak pensiun setelah mencapai usia pensiun normal

sesuai perjanjian. Kedua, pensiun dipercepat, artinya pembayaran hak pensiun minimal 10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal. Ketiga, pensiun ditunda, artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda apabila berhenti bekerja minimal 3 tahun masa kepesertaan dan  belum mencapai pensiun dipercepat. Keempat, pensiun cacat, artinya pembayaran hak   pensiun bagi yang menderita cacat total (tetap) akibat kecelakaan kerja.

(4)

BAB 2

PEMBAHASAN

Dana pensiun adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh suatu lembaga untuk  menghasilkan suatu manfaat pensiun, yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepada   peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar   penyelenggaraan program pensiun. Pembayaran manfaat tersebut dikaitkan dengan pencapaian

usia tertentu.

Sejak diberlakukan Undang – undang No.11 Tahun 1992 di Indonesia hanya ada dua lembaga yang dapat menyelenggarakan program dana pensiun yaitu :

a. Dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang di bentuk oleh bank atau   perusahan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi   perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun  pemberi kerja karyawan bank atau perusahan asuransi jiwa yang bersangkutan.

 b. Dana pensiun pemberi kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan selaku pendiri untuk menyelenggarakan program pensiun. Manfaat atau program pensiun iuran pasti bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya. Sebagai peserta dan menimbulkan kewajiban bagi pemberi kerja. Dana   pensiun juga merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang

menjanjikan manfaat pensiun.

1. Program pensiun

Program Pensiun adalah setiap program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta Terdapat dua jenis program pensiun yaitu:

• Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)/ Defined Benefit. Pada PPMP, besar manfaat   pensiun ditentukan berdasarkan rumus tertentu yang telah ditetapkan di awal. Rumus

tersebut biasanya dikaitkan dengan masa kerja dan besar penghasilan kita. Rumus manfaat pensiun tersebut sudah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedangkan  besar iuran pensiun ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Dengan kata lain, pada PPMP besar  iuran adalah perkiraan kebutuhan dana yang harus disisihkan sekarang untuk  merealisasikan pembayaran manfaat pensiun.

(5)

• Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) / Defined Contribution. Pada PPIP, besar  manfaat pensiun sangat tergantung pada besar iuran yang disetor dan hasil  pengembangan dana. Jadi sifatnya mirip tabungan, namun memiliki kelebihan fasilitas  penundaan pajak dari pemerintah. Besar iuran baik dari Pemberi Kerja maupun peserta

ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Manfaat program pensiun

Bila dilihat dari ciri-ciri serta program pensiun itu terdapat beberapa manfaat atau keuntungan dari program ini, bagi anda peserta DPLK terdapat beberapa manfaat yaitu :

1. Adanya kepastian dana pensiun

2. Iuran dan hasil pengembangan dana diperuntukan bagi peserta 3. Pembayara iuran dapat dilakukan secara tidak teratur 

4. Merupakan satu- satunya produk hari tua yang sangat transparan 2. Kelebihan dan kekurangan

2. 1. Program Pensiun Manfaat Pasti (defined benefit)

Program Pensiun Manfaat Pasti ( PPMP)) adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti;

Kelebihan:

• Besar manfaat pensiun mudah dihitung. • Lebih memberikan kepastian kepada peserta.

• Lebih mudah memberikan penghargaan untuk masa kerja lalu. Kekurangan:

• Beban biaya mudah berfluktuasi.

•  Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak mudah ditentukan. 2. 2. Program pensiun iuran pasti (defined contribution)

Program Pensiun Iuran Pasti ( PPIP) adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam   peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada

(6)

• Beban biaya stabil dan mudah diperkirakan. •  Nilai hak peserta setiap saat mudah ditetapkan.

• Risiko investasi dan mortalitas ditanggung oleh peserta. Kekurangan :

• Besar manfaat pensiun tidak mudah ditentukan.

• Lebih sulit memperkirakan besar penghargaan untuk masa kerja lampau. 3. Jenis Dana Pensiun

Di Indonesia dikenal 2 jenis dana pensiun yaitu :

1. "Dana pensiun pemberi kerja (DPPK)", yaitu dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau  badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program  pensiun bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja; DPPK dapat menjalankan PPMP atau PPIP.

2. "Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)" yaitu dana pensiun yang dibentuk oleh bank  atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun bagi   perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun   pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.

DPLK hanya dapat menyelenggarakan PPIP. Jenis Manfaat Pensiun :

• Manfaat Pensiun Normal • Manfaat Pensiun Dipercepat • Manfaat Pensiun Ditunda

• Manfaat Pensiun Janda/duda/Anak  • Manfaat Pensiun Cacat

Rumus Manfaat Pensiun :

• Program pensiun manfaat pasti = Faktor Penghargaan x Masa Kerja x Penghasilan Dasar  Pensiun

• Program pensiun iuran pasti = akumulasi iuran + hasil pengembangannya

• Manfaat pensiun diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor  343/KMK.017/1998 tentang Iuran dan Manfaat Pensiun sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 231/KMK.06/2002 tentang Perubahan Atas

(7)

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 343/KMK.017/1998 tentang Iuran dan Manfaat Pensiun

4. Cara menjadi peserta dana pensiun

Cara yang termudah adalah dengan mendaftar sebagai peserta DPLK secara individu. Saat ini, terdapat 26 DPLK yang didirikan oleh bank ataupun asuransi jiwa.

Proses pendaftaran sebagai peserta DPLK kurang lebih sama dengan proses ketika membuka rekening di bank.

Cara yang lain adalah dengan mengupayakan agar pemberi kerja kita memiliki program pensiun sendiri, baik dengan mendirikan dana pensiun maupun dengan bergabung ke DPPK yang telah ada.

Untuk mendirikan dana pensiun, pemberi kerja bisa datang langsung ke Biro Dana Pensiun Bapepam LK, Departemen Keuangan RI. Apabila seluruh persyaratan permohonan telah lengkap dan sesuai ketentuan, Menteri Keuangan akan mengesahkan dana pensiun tersebut dalam waktu 7 hari kerja. Pelayanan pengesahan pembentukan dana pensiun ini merupakan salah satu SOP layanan unggulan/quick win dalam rangka reformasi birokrasi di Departemen Keuangan.

5. Hal yang perlu dipertimbangkan 5. 1. Kemampuan Finansial

Mengikuti program pensiun pada dasarnya tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun, dalam memilih disain program yang tepat, kita perlu memperhatikan kemampuan finansial kita. Bagi yang mengharapkan program manfaat pasti, kemampuan finansial pemberi kerja perlu menjadi  pertimbangan utama.

5. 2. Biaya

Penyelenggaraan dana pensiun, baik DPPK maupun DPLK membutuhkan biaya. Setiap calon  peserta perlu mempertimbangkan besar biaya yang dibebankan kepadanya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dana Pensiun yang membebankan biaya lebih tinggi tidak serta merta   berarti lebih buruk daripada yang menawarkan biaya lebih rendah. Calon peserta perlu

membandingkan biaya yang dibebankan kepadanya dengan manfaat dan jasa yang akan diperoleh dari dana pensiun.

(8)

Ketika kita bermaksud untuk mempersiapkan kesinambungan penghasilan di hari tua, kita sebenarnya berkejaran dengan waktu. Semakin dini kita mempersiapkannya, akan semakin ringan biaya yang harus kita keluarkan setiap tahun atau bulan. Semakin panjang masa mengiur  kita, kemungkinan semakin besar pula akumulasi dana yang dapat kita kumpulkan untuk hari tua (khususnya untuk peserta PPIP).

Fungsi program pensiun

Pada dasarnya program pensiun memiliki tiga fungsi meliputi :

a. Fungsi asuransi dimana penyelenggaraan program pensiun mengandung asas kebersamaan seperti halnya program asuransi. Penyelenggara Program Pensiun mengandung azas kebersamaan seperti halnya program asuransi. Sebagai contoh, bila peserta   program pensiun mengalami musibah, baik cacat ataupun meninggal dunia, yang

mengakibatkan terputusnya pendapatan sebelum memasuki masa pensiun maka kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang dijanjikan atas beban Dana Pensiun.

b. Fungsi tabungan dimana program pensiun bertugas untuk mengumpulkan dana yang merupakan dana terakumulasi dan iuran peserta, dimana iuran tersebut diperlakukan sepeti halnya tabungan. Karena progran pensiun bertugas untuk mengumpulkan dan mengembangkan dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran peserta, di mana iuran tersebut diperlakukan seperti halnya tabungan. Selanjutnya iuran tersebut akan dikelola dan dikembangkan, yang nantinya di saat pensiun atau di akhir masa program, dana yang terkumpul akan digunakan untuk membayar manfaat pensiun peserta.

Besarnya manfaat yang diterima oleh peserta sangat bergantung dengan akumulasi dana yang disetor dan hasil pengembangan dari iuran tersebut. Tentunya dengan semakin  panjang waktu kepesertaan akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan dana

setoran iuran peserta.

c. Fungsi pensiun dimana peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam  bentuk pembayaran secara berkala seumur hidup dimasa pensiun. Peserta akan

diberikan kelangsungan pendapatan dalam bentuk pembayaran secara berkala seumur  hidup setelah memasuki masa pensiun. Terdapat empat cara pembayaran manfaat  pensiun. Pertama, pensiun normal, artinya pembayaran hak pensiun setelah mencapai

usia pensiun normal sesuai perjanjian. Kedua, pensiun dipercepat, artinya pembayaran hak pensiun minimal 10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal. Ketiga, pensiun ditunda, artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda apabila berhenti bekerja

(9)

minimal 3 tahun masa kepesertaan dan belum mencapai pensiun dipercepat. Keempat,  pensiun cacat, artinya pembayaran hak pensiun bagi yang menderita cacat total (tetap)

akibat kecelakaan kerja.

Empat cara pembayaran manfaat pensiun

a. Pensiun normal artinya pembayaran hak pensiun setelah mencapai usia pensiun normal dan usia normal sesuai perjanjian.

  b. Pensiun dipercepat artinya pembayaran hak pensiun minimal 10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal.

c. Pensiun ditunda artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda apabila bekerja minimal 3 tahun masa kepesertaan dan belum mencapai pensiun dipercepat.

d. Pensiun cacat artinya pembayaran hak pensiun bagi yang menderita cacat total akibat kecelakaan kerja.

Akuntansi dan pelaporan dana pensiun 1. Iuran dana pensiun.

Berdasarkan Undang- undang No.11 Tahun 1992 penyelenggaraan dan bentuk program dana pensiun dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

a. Program pensiun iuran pasti dan PPIP jumlah yang diterima oleh peserta pada saat  pensiun tergantumg pada jumlah iuran dari pemberi kerja atau iuran peserta dan hasil

usaha kewajiban dari pemberi kerja adalah membayar iuran kerja sesuai dan yang ditetapkan dalam praturan pensiun.

 b. Program pensiun manfaat pasti dalam PPMP besarnya pembayaran manfaat pensiun yang dijanjikan pada peserta ditentukan dengan rumus manfaat pensiun yang telah ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Rumus tersebut dipengaruhi oleh masa kerja,dimana factor penghargaan pertahun masa kerja dan penghasilan dasar pensiun. 2. Tujuan dari pelaporan dana pensiun

a. Menurut pelaporan dana pensiun yang menyelenggarakan PPIP adalah untuk  menyediakan informasi secara produk mengenai penyelenggaraan program pensiun posisi

(10)

 b. Menurut laporan dana pensiun yang menyelenggarakan PPMP adalah menyediakan informasi secara priodik mengenai penyelengaraan program pensiun keuangan serta kinerja investasinya yang berguna untuk menentukan besarnya kekayaan dana pensiun dihubungkan dengan besarnya kewajiban membayar manfaat pensiun kepada peserta  pada saat tertentu.

3. Perbedaan antara program pensiun iuran pasti (PPIP) dan program pensiun manfaat pasti (PPMP)

a..Program pensiun iuran pasti

· Iuran ditentukan lebih dahulu baru dihitung manfaatnya

· Pada saat pensiun atau diakhir program dana yang terkumpul akan dibelikan anuitas seumur hidup ke perusahan asuransi jiwa

 b. Program pensiun manfaat pasti

· Manfaat pensiun ditentukan lebih dahulu baru kemudian diperhitungkan besar  iurannya

· Ada perhitungan aktuaria 4. Keuntungan dan kerugian actuarial

a. Penyesuaian akibat perbedaan antara asumsi actuarial dan kenyataan  b. Dampak perubahan asumsi actuarial

Penyusunan laporan keuangan dana pensiun

1. Laporan keuangan dana pensiun

Laporan keuangan dana pensiun terdiri dari laporan aktiva bersih. Laporan perubahan aktiva  bersih, neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Khusus untuk dana pensiun yang menyelenggarakan PPMP, laporan mengenai kewajiban actuarial dan perubahannya perlu disusun sebagai laporan keuangan.

(11)

Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, prubahan posisi keuangan, dan kinerja keuangan dana pensiun serta informasi keuangan lainnya yang bermanfaat bagi semua pihak  yang berkepentingan dengan dana pensiun, khususnya penberi kerja, peserta, pengurus, dalam  pengambilan keputusan.

3. Asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan a. Besar actual

Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi pada saat kejadian ( bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau di bayar ) serta dilaporkan dalm laporan keuangan untuk priode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar  actual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan   penerimaan dan pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang memprestasikan  penerimaan kas di masa depan.

 b. Kelangsungan usaha

Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa dana pensiun akan melanjutkan kegiatannya di masa depan.

4. Untuk dapat memberikan informasi bagi semua pihak yang berkepentingan dengan dana   pensiun dalam pengambilan keputusan, maka laporan keuangan harus memenuhi empat

karakteristik kualitatif pokok yaitu. a. Dapat dipahami

Informasi dalam laporan keuangan dana pensiun harus mudah dipahami oleh pemakai yang  berpengetahuan memadai tentang aktifitas ekonomi.

 b. Relevan

Informasi yang disajikan harus relevan dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan. c. Keandalan

informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya.

(12)

Pengukuran dan penyajian tentang dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain harus dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu.

Peranan Dana Pensiun Dalam Perekonomian Indonesia

Pada akhir tahun 2003 aktiva bersih dana pensiun mencapai Rp 49,45 trilyun, mengalami   pertumbuhan sebesar 19,99 % dibandingkan nilai aktiva bersih tahun 2002. Jumlah tersebut sekitar 2,76 PDB, meningkat dari perbandingan serupa pada tahun sebelumnya sebesar2,46 %. Di lihat dari perbandingan tersebut, peran serta dana pensiun mengalami peningkatan. Selain itu,  peran dana pensiun dalam perekonomian dapat ditunjukan dari kegiatan investasinya. Seiring dengan semakin menurunnya bunga deposito, sejak akhir tahun 2002 terjadi kecendrungan   pergeseran pola investasi pada dana pensiun. Porsi kekayaan pada dana pensiun yang

ditanamkan pada jenis investasi deposito cendrung mengalami penurunan yang cukup.

Menurunnya imbalan yang diterima dana pensiun atas investasinya pada berbagai produk   perbankan mendorong para pengelola dana pensiun mengalihkan dananya ke jenis investasi lain.

Berdasarkan data keuangan tahun 2003 diketahui bahwa porsi investasi dana pensiun dalam   bentuk saham, obligasi mengalami peningkatan secara signifikan. Pada tahun 2002 porsi

investasi dana pensiun pada kelompok surat-surat berharga dimaksud hanya mencapai 32,48 % dan pada akhir tahun 2003 meningkat menjadi 39,09 %.

Untuk mengimbangi serta mengantisipasi pesatnya investasi dana pensiun pada instrument investasi non perbankan. Departemen keuangan selaku Pembina dan pengawas dana pensiun sejak akhir tahun 2002 telah menerbitkan serangkai kebijakan yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas data kelola dan akuntabilitas dana pensiun. Kebijakan tersebut antara lain mengatur hal-hal yang berkaitan dengan laporan keungan dana pensiun.

Untuk mempercepat pemahaman para pengelola dana pensiunb terhadap berbagai kebijakan baru yang diterbitkan pemerintah tersebut. Selama tahun 2003 Direktorat dana pensiun secara intensif  telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada para pengelola dana pensiun.

• Berdasarkan Penjelasan UU no 11 th 1992, ada5 asas pokok Dana Pensiun yaitu: a. Asas keterpisahan kekayaan Dana Pensiun dari kekayaan badan hukum Pendirinya.  b. Asas penyelenggaraan dalam sistim pendanaan.

c. Asas pembinaaan dan pengawasan. d. Asas penundaan manfaat.

e. Asas kebebasan untuk mementuk atau tidak membentuk Dana Pensiun

• Sebagai badan hukum, Dana Pensiun tidak memiliki Anggaran Dasar, tetapi dikelola  berdasarkan Peraturan Dana Pensiun. Pengesahan Dana Pensiun sebagai badan hukum

(13)

• Dana Pensiun memperoleh status sebagai badan hukum pada tanggal pengesahan  peraturan Dana Pensiun oleh Menteri Keuangan.

• Yang bisa mendirikan Dana Pensiun adalah sbb: a. Untuk DPPK, didirikan oleh badan atau perorangan yang mempekerjakan karyawan  b. Untuk DPLK didirkan oleh Bank Umum atau perundangan Asuransi Jiwa

• Ada sejumlah perbedaan antara DPPK dan DPLK , antara lain adalah:

Pendiri : DPPK oleh badan atau perorangan yang mempekerjakan karyawan, DPLK oleh Bank Umum atau perusahaan Asuransi Jiwa

Peserta : Peserta DPPK adalah karyawan dari perusahaan Pendiri DPPK atau Mitra Pendirinya, peserta DPLK adalah perorangan atau kelompok orang

Program pensiun: DPPK bisa menyelenggaraan program pensiun manfaat pasti atau  program pensiun iuran pasti, sedangkan DPLK hanya bisa menyelenggarakan program  pensiun iuran pasti.

• DPPK yang menyelenggarakan PPMP dapat membayar manfaat pensiun bulanan kepada  peserta, sedangkan DPPK yang menyelenggarakan PPIP dan DPLK harus mengalihkan   pembayaran manfaat pensiun kepada perusahaan asuransi jiwa berdasarkan pilihan

annuitas oleh peserta.

• Organ Dana Pensiun adalah sbb: DPPK, terdiri dari Pendiri, Dewan Pengawas dan Pengurus DPLK, terdiri dari Pendiri, yaitu bank Umum atau perusahaan asuransi jiwa, Dewan Pengawas, yaitu Dewan Komisaris dari Bank Umum atau perusahaan asuransi jiwa dan Pengurus, yaitu Direksi Bank Umum atau perusahaan asuransi jiwa yang mendirikan DPLK tersebut. Pengurus menunjuk Pelaksana Tugas Pengurus untuk melaksanakan tugas kepengurusan DPLK.

• Terhadap Dana Pensiun dapat dilakukan penggabungan atau pemisahan dengan   persyaratan tertentu. Untuk penggabungan DPPK, persyaratannya adalah:

(14)

sama, misalnya antara Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP dengan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, atau DPPK yang menyelenggarakan PPIP dengan DPPK yang juga menyelenggarakan PPIP.  b. Ada pendiri yang bertanggung jawab atas kekurangan dana.

• Pembagian dana dari Dana Pensiun yang dibubarkan adalah sbb:

a. Untuk membayar kewajiban kepada Negara.   b. Untuk membayar kepada peserta aktif, pensiunan, janda/duda/anak 

c. Pihak-pihak yang berhak.

• Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterimanya permohonan

 pengesahan Dana Pensiun secara lengkap dan memenuhi ketentuan Undang-undang dan  peraturan pelaksanaannya, maka peraturan Dana Pensiun tersebut wajib disahkan dengan keputusan Menteri dan dicatat dalam buku daftar umum yang disediakan untuk itu, dan dalam hal permohonan ditolak, pemberitahuan penolakan harus disertai alasan  penolakannya.

Prinsip Penyelenggaraan Dana Pensiun

1. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program Jaminan terhadap kesinambungan penghasilan 2. Prinsip Independensi

• Kelembagaan: berstatus badan hukum

• Manajemen Operasional dimana Asas Keterpisahan Kekayaan atau Segregated Assets dan Hak pengurus mengadakan perjanjian dgn pihak ketiga

• Pengawasan dimana Pengawasan dilakukan oleh Dewan Pengawas yang terdiri atas

wakil-wakil dari pemberi kerja dan peserta dengan jumlah yang sama 3.Prinsip Akuntabilitas

• Dewan Pengawas wajib mengumumkan laporan hasil pengawasannya kepada Peserta • Laporan keuangan Dana Pensiun setiap tahun harus diaudit oleh akuntan publik yang

ditunjuk oleh Dewan Pengawas

• Pendiri/Mitra Pendiri, Pengurus, dan Penerima Titipan wajib memperlihatkan seluruh

(15)

• Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan hasil usahanya kepada Peserta

4.Prinsip Transparansi

• Pengurus wajib menyampaikan keterangan mengenai setiap perubahan peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang terjadi dalam rangka kepesertaan kepada Peserta

• Pengurus wajib mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil   pengembangannya kepada Peserta dan melaporkannya kepada Pendiri dan Dewan

Pengawas

5.Prinsip Perlindungan Konsumen

• Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi manfaat pensiun

• Setiap karyawan berhak menjadi Peserta, bila berusia 18 tahun atau telah kawin, dan memiliki masa kerja satu tahun

• Hak atas manfaat pensiun tak dpt dijaminkan, dialihkan/disita

• Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran sebelum jatuh tempo atau penjaminan manfaat pensiun dinyatakan batal demi hukum

• Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerja, dilarang

• Saat likuidasi, peserta dan pensiunan/ahli waris memiliki hak utama dalam pembagian kekayaan Dana Pensiun

• Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dikecualikan dari setiap tuntutan hukum atas kekayaan Pendirinya

6.Prinsip Struktur Pengendalian Intern

• Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas, dan Pengurus diatur dalam Undang Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya • Dana Pensiun tak diperkenankan melakukan pembayaran apapun, kecuali pembayaran

yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun

• Dana Pensiun tidak diperkenankan meminjam atau mengagunkan kekayaannya sebagai  jaminan atas suatu pinjaman

• Tidak satu bagianpun dari kekayaan Dana Pensiun dapat dipinjamkan atau diinvestasikan  pada pihak-pihak terafilias.

• Bentuk dan susunan laporan keuangan Dana Pensiun harus sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor 2345/KEP-LK/2003

7.Prinsip Kualifikasi Penyelenggara

• Kualifikasi Pengurus dan Dewan Pengawas (kecuali yang terakhir) adalah Warga Negara Indonesia, berakhlak dan moral yang baik, belum pernah dihukum pidana ekonomi, dan  berpengetahuan atau berpengalaman di bidang Dana Pensiun

• Pengurus tidak boleh merangkap jabatan Pengurus Dana Pensiun lain, atau direksi, atau  jabatan eksekutif lainnya

(16)

Iuran Normal

• Sumber utama kekayaan Dana Pensiun

• Untuk mendanai bagian dari nilai sekarang manfaat pensiun yang dialokasikan pada tahun yang bersangkutan sesuai dengan metode perhitungan aktuaria yang digunakan Jenis Iuran Normal

• Iuran Normal Pemberi Kerja

Dibayarkan oleh Pemberi Kerja & ditetapkan dengan perhitungan aktuaris

• Iuran Normal Peserta

Dibayarkan oleh Peserta & ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Iuran Tambahan (khusus untuk Program Pensiun Manfaat Pasti) Digunakan untuk mendanai defisit yang timbul.

Persyaratan Dewan Pengawas

• WNI, memiliki akhlak dan moral yang baik, tidak pernah melakukan perbuatan tercela di  bidang perekonomian dan atau dihukum karena melakukan tindak pidana perekonomian • Ditunjuk dan diberhentikan oleh Pendiri

• Tidak dapat merangkap jabatan Pengurus

• Terdiri dari Wakil Peserta dan wakil Pemberi Kerja dalam jumlah yang sama

• Direksi atau pejabat yang setingkat dengan itu dalam Pemberi Kerja tidak dapat ditunjuk  sebagai wakil Peserta

• Wakil Peserta adalah karyawan yang menjadi Peserta dan atau Pensiunan

• Jika wakil Peserta > 1 org dan jml Pensiunan > 50 org, mk min. 1 wk Peserta hrs berasal dr Pensiunan

(17)

Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas

• Mengawasi pengelolaan Dana Pensiun

• Menunjuk akuntan publik dan aktuaris

• Bersama Pendiri menetapkan Arahan Investasi ( dalam hal PPIP )

• Menyetujui Rencana Investasi

Kewajiban Dewan Pengawas

• Membuat pernyataan tertulis tentang kesediaannya ditunjuk sebagai anggota Dewan

Pengawas

• Bersama Pengurus membicarakan secara berkala pendapat dan saran dari Peserta

mengenai perkembangan portofolio investasi dan hasilnya

• Melaporkan hasil pengawasannya kepada Pendiri dan mengumumkan salinannya kepada

Peserta

Pengurus Dana Pensiun Syarat Pengurus

• WNI, memiliki akhlak dan moral yang baik, tidak pernah melakukan perbuatan tercela di

 bidang perekonomian dan atau dihukum karena melakukan tindak pidana perekonomian, memiliki pengetahuan dan atau pengalaman di bidang Dana Pensiun (dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat pengetahuan dasar dan pengetahuan lanjutan di bidang Dana Pensiun)

• Ditunjuk dan diberhentikan oleh Pendiri

• Tidak dapat merangkap jabatan Pengurus dana pensiun lain atau Direksi dan atau jabatan

eksekutif pada perusahaan lain Wewenang Pengurus

(18)

• Membuat perjanjian dengan pihak ketiga

• Melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama Dana Pensiun dan mewakili Dana Pensiun di dalam atau di luar pengadilan

Kewajiban Pengurus Mengelola Dana Pensiun

• Mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya pada peserta sekurang-kurangnya 6 bln sekali dan melaporkannya kepada Pendiri dan Dewan Pengawas

• Melaporkan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya kepada Pendiri dan Dewan Pengawas minimal 6 bulan sekali

• Melaporkan kepada menteri Keuangan, Laporan keuangan dan perkembangan investasi dan hasilnya yang telah diaudit Akuntan Publik paling lambat 5 bulan setelah tahun buku  beserta laporan semesteran paling lambat 2 bulan tiap akhir semester, Laporan teknis,

Laporan Aktuaris minimal 3 tahun sekali dan Laporan apabila Pendiri tidak membayar  iuran 3 bulan berturut-turut

• Mengumumkan pembentukan Dana Pensiun dan pengesahan Peraturan Dana Pensiun dengan menempatkan Keputusan Menteri Keuangan tentang pengesahan Dana Pensiun  pada Berita Negara RI

• Memberitahukan kepada Pendiri apabila Mitra Pendiri tidak membayar iuran 3 bulan  berturut-turut atau Mitra Pendiri bubar 

• Memperlihatkan buku, catatan, dokumen dan memberikan keterangan yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan langsung oleh Menkeu

• Menyampaikan kepada Peserta, Neraca dan perhitungan hasil usaha, Hal-hal yang timbul dalam kepesertaan dan Setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun

• Menyusun tata cara bagi Peserta untuk menyampaikan saran dan pendapat mengenai  perkembangan portofolio investasi dan hasilnya dan membicarakan saran dan pendapat

dimaksud bersama Pendiri dan Dewan Pengawas Tanggung Jawab Pengurus

(19)

• Pengurus masing-masing atau bersama-sama bertanggung jawab secara pribadi atas

segala kerugian yang timbul pada kekayaan Dana Pensiun akibat tindakan Pengurus yang melanggar atau melalaikan tugas dan atau kewajibannya

• Pengurus bertanggung jawab kepada Pendiri

Kepesertaan

• Setiap karyawan yang termasuk dalam golongan karyawan yang memenuhi syarat

kepesertaan dalam Dana Pensiun yang didirikan oleh Pemberi Kerja, berhak menjadi Peserta apabila telah berusia setidak-tidaknya 18 tahun atau telah menikah dan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 tahun, p ada Pendiri atau Mitra Pendiri

• Tidak bersifat wajib

• Tidak dapat mengundurkan diri atau menuntut haknya dari Dana Pensiun bila masih

memenuhi syarat kepesertaan

• Kewajiban Peserta

• Membayar iuran kepada Dana Pensiun

• Membuat pernyataan tertulis tentang kesediaannya dipotong gaji untuk membayar iuran

 pensiun tiap bulan

• Mematuhi Peraturan Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya

• Memberikan keterangan/data kepesertaannya termasuk mendaftarkan suami/istri,anak 

dan pihak yg ditunjuk beserta perubahannya dengan lengkap dan benar dan sesuai bukti yang sah

Hak Peserta

• Mendapatkan Manfaat Pensiun

• Mengajukan wakilnya dalam Dewan Pengawas

• Memperoleh pengumuman dari Pengurus mengenai perkembangan portofolio investasi

dan hasilnya minimal 6 bln sekali

• menyampaikan saran dan pendapat kepada Pendiri, Pengurus dan Dewan Pengawas

mengenai perkembangan portofolio investasi dan hasilnya

(20)

Referensi

Dokumen terkait

tempat lain dimana sesuai Pasal 84 Ayat (2) KUHAP Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang untuk mengadili dan memeriksa perkaranya oleh karena terdakwa ditahan di

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan pada Bab I pasal 1 ayat 14 bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah pengaruh etika auditor dan kompleksitas tugas terhadap kualitas audit pada 9 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada

Dari hasil pengujian ini tampak bahwa untuk halaman statis semua aplikasi web server yang diuji berhasil melayani 100 permintaan secara simultan tanpa kesalahan dan dengan reply

Klien harus punya motivasi yang kuat untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan kemampuan klien secara bertahap, salah satunya dengan cara klien harus melakukan jadwal

Pada tataran ini, reformis-dekonstruktif adalah sebuah tipologi pemikiran yang merupakan presentasi nyata dari mereka yang terinklinasi secara sadar oleh filsafat barat sebagai

jadi frekuensi latihan dilaksanakan empat kali setiap minggu. Sedangkan dalam pembinaannya, SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu telah melaksanakan program latihan

Yoyoh Yohanah Dra... Tati