• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURVEI PEMBINAAN PRESTASI SEKOLAH SEPAK BOLA KLUB GARUDA MUSTIKA BATURAJA, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (JURNAL : SEKOLAH SEPAK BOLA BATURAJA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURVEI PEMBINAAN PRESTASI SEKOLAH SEPAK BOLA KLUB GARUDA MUSTIKA BATURAJA, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (JURNAL : SEKOLAH SEPAK BOLA BATURAJA)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEI PEMBINAAN PRESTASI SEKOLAH SEPAK BOLA KLUB GARUDA MUSTIKA BATURAJA,

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (JURNAL : SEKOLAH SEPAK BOLA BATURAJA)

Muslimin, M.Pd., Riyan Pratama, M.Or., Oka dafitri Prasetio Dosen Universitas Bina Darma, Mahasiswa Universitas Bina Darma

Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 12,9 Ulu Seberang Ulu 1, Palembang Email : muslimin@binadarma.ac.id, riyanpra@gmail.com,

ka_aldemar@yahoo.com

Abstract : This study was to entitle survey of achievement coaching football School Garuda Mustika at Baturaja Ulu Ogan Year 2016. On the implementation of development programs implemented by football School in Ulu Ogan Balfour 2016 has been arranged through planned exercises, with their workout routine every week by age groups in accordance with the development program for the improvement of achievement. Football School achievement in Ulu Ogan Balfour can be said is very good. Achievement at the district and provincial level've ever felt. This is because the football School in Ulu Ogan Balfour supported by organizations and trainers who provide guidance to both the athletes. The football School coach in Balfour Ulu Ogan has followed the upgrading of coaches and are certified coach. The quality of football School coach in Balfour Ulu Ogan can be quite good. This is because the football School coach in Balfour Ulu Ogan already know the system and the training programs that we have designed and have the nature of discipline and rigor to the athletes.

Keywords: Baturaja football school, football achievement

Abstrak : Penelitian ini berjudul Survei Pembinaan Prestasi Sekolah Sepak Bola Garuda Mustika Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2016. Pada pelaksanaan program pembinaan yang dilaksanakan oleh Sekolah Sepak Bola yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2016 telah tersusun melalui latihan yang direncanakan, dengan adanya latihan rutin setiap minggunya menurut kelompok umur yang sesuai dengan program pembinaan untuk peningkatan prestasi. Prestasi Sekolah Sepak Bola yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dikatakan sangat baik. Prestasi di tingkat kabupaten, dan tingkat provinsi sudah pernah dirasakan. Hal ini dikarenakan Sekolah Sepak Bola yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu didukung dengan organisasi dan pelatih yang memberikan pembinaan dengan baik kepada para atletnya. Para pelatih Sekolah Sepak Bola yang ada di Baturaja

(2)

Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah mengikuti penataran pelatih dan memiliki sertifikat pelatih. Kualitas pelatih Sekolah Sepak Bola yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dikatakan baik. Ini dikarenakan pelatih Sekolah Sepak Bola yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah mengenal sistem pelatihan dan menjalankan program yang telah dirancang dan mempunyai sifat disiplin yang tinggi dan ketegasan kepada atletnya.

Kata kunci: sekolah sepak bola Baturaja, prestasi sepak bola

I. PENDAHULUAN

Olahraga-olahraga prestasi adalah kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk meraih prestasi, dari mulai tingkat daerah, nasional, serta internasional, mempunyai syarat memiliki tingkat kebugaran dan harus memiliki keterampilan pada salah satu cabang olahraga yang ditekuninya tentunya di atas rata-rata non atlet.

Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan. Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif

Seperti yang tercantum pada (UU Nomber 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional) Olahraga Prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjengjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Olahraga prestasi dapat dicapai dengan pesiapan yang matang dan memerlukan proses yang baik. selain olahraga prestasi ada juga Olahraga Rehabilitasi dan Olahrga pendidikan. Filsafat olahraga, seperti filsafat lainnya, dalam olahraga ada beberapa konsep yang perlu dikaji dan dipahami secara mendalam. Konsep ini bersifat abstrak yaitu „mental image‟. Walau kita tahu bahwa konsep ini abstrak, tetapi didalam konsep ini ada makna tertentu, walau perbedaan makna pada setiap individu berbeda-beda tentang ini.

Konsep dasar tentang keolahragaan beragam, seperti bermain (play), Pendidikan jasmani (Physical education), olahraga (Sport), rekreasi (recreation), tari (dance). Bermain (play) adalah fitrah manusia yang hakiki sebagai mahluk bermain (homo luden), bermain

(3)

suatu kegiatan yang tidak berpretensi apa-apa. Olahraga (sport) yang merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet

memperagakan kemampuan

geraknya (performa) dan kemauannya semaksimal mungkin, akan tetapi perkembangan teknologi memungkinkan faktor mesin menjadi techno-sport, seperti balap mobil, balap motor, yang banyak tergantung dengan faktor mesin (Rusli, 2000:42).

Mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk mencapai prestasi sebagai sasaran terakhirnya. Dalam hal ini ilmu yang terkait untuk menggarap “manusia” sebagai obyek yang kan diolah prestasinya, agar mencapai maksimal, dipadukan kedalam suatu bentuk program terpadu pembinaan prestasi olahraga. Tidak kurang dari ilmu kedokteran, ilmu fisiologi atau faal, ilmu jiwa ilmu gizi dan ilmu kepelatihan, (Sajoto, 2010: 2).

Inti dari kegiatan dalam bidang keolahragaan adalah bermain,pendidikan jasmani, olahraga, rekreasi, tari dan gerak insani. Semua kegiatan tersebut memiliki ciri yang sama yaitu mengandung kegiatan fisik, berbentuk permainan, berusaha untuk selalu lebih baik, dilakukan dengan semangat. Kenyataanya tidak semua cabang olahraga memenuhi ciri tersebut.

Maka olahraga dibagi berdasarkan sifat atau tujuanya yaitu olahraga prestasi, olahraga sebagai tujuan, olahraga rekreasi, olahraga kesehatan olahraga sebagai alat untuk mencapai tujuan, olahraga pendidikan. Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa

gerak. Apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk keperluan berbagai tujuan (pendidikan, kesehatan, rekreasi, prestasi)

Kehadiran Sekolah Sepak Bola (SSB) yang bekerja sama dengan akademi club-club elit Eropa diharapkan akan meningkatkan kualitas persepakbolaan tingkat remaja di Indonesia. Dengan disuguhkan kurikulum dan tenaga pelatih berkelas internasional, para siswa yang tergabung di SSB tersebut akan punya modal dasar dalam mendalami teknik awal untuk mengolah si kulit bundar. Salah satu Sekolah Sepak Bola di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu telah melahirkan sejumlah pemain berbakat yang memperkuat timnas junior di berbagai level . Bahkan beberapa di antara mereka telah mendapat kesempatan mengikuti seleksi di sejumlah club elit di tingkat Kabupaten.

Hasil dari pengamatan pada tanggal 20 Oktober 2016 proses pelatihan SSB Baturaja Kabupaten Ogan Kemering Ulu Tahun 2016, masih banyak atlet pemula yang belum benar memahami teknik dalam bermain sepakbola, sehingga mempengaruhi prestasi di klub itu sendiri, pada atlit pemula banyak yang belum aktif dalam mengikuti proses latihan, masih banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan atlit dalam melakukan gerakan dengan benar.

Sekolah sepak bola pada atlet SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2016, belum meraih prestasi yang membanggakan cabang olahraga sepakbola yang

(4)

mampu bertahan pada fase semi final. Hal ini dikarenakan latihan sepakbola yang dilakukan sebelumnya yaitu program latihan yang belum konsisten serta variasi latihan yang monoton. Selain itu, perencanaan dan target yang harus dicapai oleh pelatih belum sepenuhnya terprogram dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian survei dengan judul "Survei pembinaan prestasi Sekolah Sepak Bola Garuda Mustika Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2016”.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang ada dalam penelitian ini:

1. Perekrutan dan jumlah serta kualitas anggota club yang belum optimal dan efesien. 2. Kurangnya intensitas

pelaksanaan pelatihan pelatih meliputi kualitas dan jumlah pelatih serta pendidikan dan penataran pelatih.

3. Pelaksanaan program pembinaan meliputi program latihan dan pembinaan mental yang kurang optimal 4. Kondisi sarana prasarana,

keorganisasian, dan prestasi yang telah diperoleh kurang memadai.

II. LANDASAN TEORI Pengertian Pembinaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 21) dijelaskan bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan

berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Dalam suatu organisasi atau perkumpulan olahraga harus ada pembinaan yang nantinya dapat menghasilkan suatu prestasi yang bagus, dan diharapkan dalam pembinaan harus melihat pada setiap individu pemain atau atlet baik

dalam pertumbuhan dan

perkembangannya. Untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya maka usaha pembinaan atlet harus dilaksankaan dengan menyusun strategi dan perencanaan yang rasional sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas atlet serta mempunyai program yang jelas. Hal ini penting agar pemain atau atlet dapat berlatih dengan motivasi untuk mencapai prestasi. (Dena, 2013: 13).

Upaya untuk meraih prestasi perlu perencanaan yang sistematis, dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan, mulai dari permasalahan, pembibitan, dan pembinaan hingga mencapai puncak prestasi (Iriyanto, 2002: 27)

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembinaan prestasi sepakbola di sekolah sepakbola (SSB) Se-Kabupaten Ogan Komering Ulu seorang atlet harus mempunyai kualitas yang baik dalam latihan. Maka dalam pencapaian tujuan pembinaan prestasi suatu cabang olahraga tidak lepas dari sistem pembinaan, program pembinaan sarana prasarana yang menunjang serta adanya dana untuk menunjang proses pembinaan.

Manajemen Olahraga

Manajemen olahraga menunjukkan peranan penting dalam

(5)

pengelolaan kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga. Dalam pembinaan olahraga pada umumnya memerlukan kemampuan manajerial guna mencapai tujuan tercapainya pembinaan olahraga tersebut. Dalam pengertian sempit, pembinaan harus terlaksana berdasarkan perencanaan yang terbagi-bagi menjadi perencanaan jangka panjang, menengah, dab pendek. Dalam pengertian luas, manajemen dibutuhkan untuk mengintegasikan berbagai aspek, tidak hanya kepentingan teknik dan taktik saja tetapi juga aspek ekonomi dan komunikasi (Rubianto, 2007:32).

Harsuki (2003: 117) menyebutkan bahwa manajemen olahraga adalah perpaduan antar ilmu manajemen dan ilmu olahraga. Istilah manajemen diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan dengan melalui kegiatan orang lain.

Menurut pakar olahraga, manajemen olahraga di Indonesia pada dasarnya dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu manajemen olahraga pemerintah dan manajemen non pemerintah (swasta). Manajemen olahraga pemerintah adalah kegiatan manajemen yang saat ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional dengan jajaran baik pusat maupun daerah. Sedangkan manajemen swasta adalah manajemen yang dilakukan dalam

institusi olahraga non

kepemerintahan seperti KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi cabang olahraga serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang menjadi anggota

organisasi induk olahraga tersebut (Harsuki, 2003: 165).

Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen olahraga adalah pendapat E. Burke yang dikutip oleh Argasasmita yang mengatakan bahwa nilai suatu organisasi adalah tergantung dari orang-orang yang mengatur dan menyusunnya. Organisasi yang menganggap remeh sumber daya manusianya maka organisasi tersebut tidak akan mendapat hasil yang terbaik (Harsuki, 2003: 166).

Dari uraian di atas bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu organisasi atau klub olahraga, maka peran sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan klub sangat penting. Unsur-unsur tersebut harus bersatu dalam suatu sistem, bekerja sama untuk mencapai tujuan klub.

Prestasi Olahraga

Prestasi olahraga pada hakikatnya merupakan kebanggaan nasional karena itu perlu terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Hal ini menurut upaya pemanduan bakan dan pembibitan agar diperoleh calon atlet berbakat dan berpotensi di dalam olahraga prestasi. Untuk mendapatkan prestasi yang maksimal perlu usaha kerjasama dari semua pihak. Prestasi disebut baik, bilamana hasil yang diperoleh dari hari ini lebih baik dari hasil kemarin (sebelumnya) dan harus ditingkatkan hingga tercapai suatu hasil maksimal yang ditargetkan (Dena, 2013:54).

Pencapaian prestasi yang tinggi memerlukan suatu tahapan yang didukung faktor penunjang

(6)

organisasi yang baik, didukung sarana dan prasarana yang memadai, sistem pembinaan yang baik dan terarah, tersedianya dan yang cukup, dukungan kebijakan pemerintah yang terarah dan berlanjut serta adanya koordinasi yang terkait dalam pembinaan olahraga.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penleitian survei. Menurut Bambang (2011: 23) penelitian survey adalah “suatu penelitian kuantitatif dengan

menggunakan pertanyaan

tersetruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis.” Dalam pengertian lain Masri dan Sofian mengemukakan tentang penelitian survei adalah “penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis, (Sugiyono, 2006: 45). Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengurus yang ada pada SSB meliputi 3 orang pengurus (ketua, sekretaris, bendahara), 4 orang pelatih dan 5 atlet untuk masing-masing kategori kelompok

umur dan 5 orang tua atlet, untuk mengambil sumber data dokumen-dokumen meliputi piaagam, sertifikat pelatih, biodata atlit. Sedangkan sampel penelitian dipilih menggunakan teknik totalling sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan populasi yang ada atau disebut juga sampel populasi.

Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan problem tertentu. Dalam hal penelitian data bisa diartikan sebagai “catatan fakta-fakta atau keterangan-keterangan yang akan diolah dalam kegiatan penelitian. Jadi data merupakan informasi atau fakta yang berkaitan dengan penelitian dan dibutuhkan peneliti, yang nantinya bisa diolah dalam kegiatan penelitian. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data intern adalah data yang diperoleh dan bersumber dari dalam instasi (lembaga, organisasi). Data ini berupa data hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan terhadap kinerja guru pendidikan jasmani yang telah disertifikasi. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tiga cara yaitu: Dokumentasi, Angket

Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket selanjutnya dianalisis menggunakan statistik deskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau

(7)

memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut (Sugiyono, 2008). Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari mean, median, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Program yang digunakan untuk menganalisis data hasil pengajaran adalah program windows (Statistical Program and Service Solution) versi 21.0.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh pada SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu bahwa pelatih SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai sertifikat sebagai pelatih, karena para pelatih SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah pernah mengikuti kepelatihan sebagai pelatih dan tidak pernah mengadakan perekrutan pelatih karena kualitas pelatih yang sudah ada cukup baik, karena mampu memberikan pembinaan kepada para atletnya untuk terus berprestasi dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh para atletnya. Para pelatih SSB juga selalu mengkonsultasikan program latihan yang dibuat kepada pengurus. Para pelatih selalu memberikan evaluasi kepada para atletnya saat latihan maupun setelah selesai latihan.

Kinerja pelatih di lapangan sangat disiplin, tegas, dan profesional.

Dari sebagian pelatih yang ada di SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan mantan pemain sepakbola sehingga mampu dalam memberikan materi tiap kali latihan. Semua pelatih SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu tidak diberikan target yang harus dicapai oleh pengurus, karena jika para pelatih diberikan target maka akan menjadi beban tapi itu tidak membuat SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu tidak bisa membuat prestasi yang bagus.

Dari hasil penelitian yang diperoleh pada SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu bahwa perekrutan atlet dengan cara calon atlet mendaftar dengan menyerahkan akta kelahiran, KK, dan uang pendaftaran. Jadi siapapun dapat berpartisipasi menjadi atlet SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu. Setiap SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu tidak melakukan seleksi untuk calon atlet karena ingin mencetak pemain yang mempunyai kemampuan bermain yang bagus dan berkualitas.

Atlet SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu semuanya melaksanakan program latihan yang dibuat oleh pelatih karena sebelumnya sudah dijelaskan dan diusahakan semua atlet tahu tentang program latihan yang telah dibuat. Para atlet KU 9 – 11 tahun latihan 3 kali dalam seminggu, sedangkan untuk KU 13 – 15 tahun, latihan dilakukan sesuai program latihan. Jenis program latihan yang diberikan meliputi

(8)

latihan fisik, latihan teknik, taktik, dan mental tapi disesuaikan dengan kelompok umur. Jika pelatih tidak datang untuk melatih, para atlet tetap melaksanakan proses latihan, karena jika pelatih tidak datang akan ada yang menggantikan, ini bertujuan agar proses latihan tetap berlangsung. Ada beberapa atlet SSB di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu yang direkrut sekolah-sekolah, bahkan ada yang direkrut oleh universitas negeri yang ada di Indonesia dan ada juga atlet yang direkrut oleh tim Persijab Junior.

Berdasarkan hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa pembinaan prestasi SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu telah berjalan sesuai dengan program yang direncanakan. Dalam pelaksanaan peningkatan prestasi SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu melaksanakannya dengan cara mengadakan program latihan rutin sesuai dengan jadwal yang direncanakan yang semuanya meliputi program latihan teknik, latihan fisik, latihan taktik, dan latihan mental.

Sajoto (2005) menyebutkan bahwa frekuensi latihan tiap minggunya menjalankan program latihan selama empat kali seminggu, namun para pelatih dewasa ini pada

umumnya setuju untuk

melaksanakan program latihan tiga kali seminggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu telah melaksanakan frekuensi program latihan sesuai kelompok umur, untuk frekuensi program latihan usia dini dilaksanakan setiap tiga minggu sekali dan untuk atlet yang sudah

jadi frekuensi latihan dilaksanakan empat kali setiap minggu. Sedangkan dalam pembinaannya, SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu telah melaksanakan program latihan yang sesuai program pembinaan sepakbola yang ada diantaranya latihan teknik, latihan taktik, latihan fisik, dan latihan mental.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah dikatakan cukup memadai. Sarana dan prasarana sangat menunjang pembinaan prestasi yaitu dengan menggunakan lapangan sepakbola dengan ukuran standar sebagai tempat latihan, serta bola berukuran standar dan disertai sarana penunjang lainnya seperti Cone, gawang kecil, rompi atau kaos latihan dan mesin potong rumput. Kelengkapan dan kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki masih cukup bagus dan layak untuk digunakan latihan oleh para atlet.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, prestasi yang diperoleh SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu sangat bagus, baik tingkat lokal, daerah dan provinsi. Karena para atlet SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu mampu meraih prestasi dalam setiap kompetisi yang diikuti. Beberapa atlet SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu banyak yang mengikuti liga-liga yang ada di Indonesia dan ada juga yang memperkuat Timnas Indonesia.

Kesekretariatan yang mereka miliki terletak tidak jauh dari lapangan tempat latihan. Sedangkan untuk atlet disediakan fasilitas untuk latihan adalah sebagai berikut : 1)

(9)

Lapangan sepakbola, 2) Bola, 3) Cone, 4) Gawang kecil, 5) kaos latihan atau rompi dan 6) Air minum. Fasilitas tersebut di atas digunakan sebagai sarana latihan teknik dan fisik pada atlet SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu. Sedangkan untuk dana yang digunakan untuk pembiayaan SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu didapat dari iuran atlet setiap bulan, orang tua atlet dan Pemda. Iuran tersebut digunakan untuk biaya perawatan sarana dan prasarana yang digunakan untuk latihan.

Dari data di atas disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah cukup memadai. lapangan tempat latihan, serta adanya bola, cone, rompi atau kostum latihan dan air minum untuk atlet latihan. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan di SSB Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu telah mencapai puncak prestasi yang baik di tingkat Kabupaten, karesidenan, dan propinsi, ini juga tidak lepas dari peranan pelatih dan pengurus dalam rangka meningkatkan prestasi para pemain atau atlet.

V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa indikator bakat item terbesar ada pada pertanyaan nomor 3 dengan rata-rata 3,41, indikator motivasi item terbesar ada pada pertanyaan nomor 4 dan 5 dengan rata-rata 3,24, indikator pelatih item terbesar ada pada pertanyaan nomor 11 dengan rata-rata 3,88, indikator fasilitas item

terbesar ada pada pertanyaan nomor 13 dengan rata-rata 3,59, indikator hasil riset item terbesar ada pada pertanyaan nomor 18 dengan rata-rata 3,65, indikator pertandingan item terbesar ada pada pertanyaan nomor 21 dengan rata-rata 3,65, indikator sarana dan prasarana item terbesar ada pada pertanyaan nomor 28 dengan rata-rata 3,71. Indikator organisasi item terbesar ada pada pertanyaan nomor 30 dengan rata-rata 3,59. Indikator dana item terbesar ada pada pertanyaan nomor 37 dengan rata-rata 3,65.

Saran

Berdasarkan simpulan yang ada, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada pengurus SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk lebih aktif mengelola manajemen agar keberadaan SSB yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini diperhatikan oleh pemerintah daerah sehingga masalah minimnya sumber dana dan fasilitas dapat teratasi. Dan organisasi SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu hendaknya

meningkatkan serta

mempertahankan jalannya kegiatan organisasi dan pelaksanaan pembinaan yang telah berjalan dengan baik agar menjadi lebih baik lagi.

2. Kepada pelatih SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk lebih tegas kepada para atletnya agar para atlet berlatih terus menerus dan disiplin. Dan melakukan perbaikan pada program latihan

(10)

yang telah ada agar lebih efisien dalam memberikan latihan.

3. Kepada atlet SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu agar tetap rajin berlatih agar kemampuan yang telah dilatih terus meningkat, agar bisa tampil dengan maksimal saat menghadapi kompetisi-kompetisi yang sering diikuti oleh klub. 4. Sarana dan prasarana yang

digunakan latihan hendaknya diperhatikan lagi, jumlah sarana yang digunakan dengan jumlah atletnya, kelayakan dan kondisi sarana yang digunakan harus benar-benar diperhatikan guna menunjang pencapaian prestasi klubnya.

5. Untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi atlet, SSB yang ada di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu hendaknya menambah pertandingan uji coba dengan SSB lainnya untuk menambah pengalaman bagi atletnya dan sebagai bahan evaluasi klub.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. 2013. Mahir Sepak Bola. Bandung: Nuansa Cedikia. Anggit Dwi Aszari. 2014. Survei

pembinaan prestasi club bulu tangkis di Kabupaten Pemalang Tahun 2014.

Skripsi: Tidak

Dipublikasikan.

Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bambang. 2011. Metode Survei. Jakarta: Rineka Cipta. Dena. 2013. Survei Pembinaan

Prestasi Sekolah Sepakbola (Ssb) Se-Kabupaten Kendal. Skripsi: UNES.

Irianto, Djoko Pekik. 2002. Dasar Kepelatihan. Yogyakarta : Andi.

Ginanjar. 2012. Serba Tahu Dunia Olahraga. Surabaya: Dafa Publishing.

Harsuki. 2003. Perkembangan olahraga terkini. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

1996. Bandung: Alfabeta. Mikanda. 2014. Buku Super Lengkap

Olahraga. Jakarta: Dunia Cerdas.

Mochamad, Ihsan. 2000. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud Ditjen PT P2LPTK.

Rahmat Tri Kuncoro. 2011. Pembinaan prestasi olahraag pada kelas plus olahraga di SMA negeri 5 Kota Magelang Tahun 2010. Skripsi: Tidak Dipublikasikan.

Riduwan. 2011. Statistik untuk Pemula. Bandung: Aflabeta.

Rubianto Hadi. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar.

(11)

Semarang PKLO FIK UNNES : Cipta Prima Nusantara.

Rusli, Lutan. 2000. Dasar-dasar kepelatihan. Depdiknas.

Sajoto. 2010. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. FKIP: Semarang.

Soepartono. 2000. Perkembangan Sepak Bola Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualititatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Umar, Husien. 2000. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. UU Nomber 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Yudhi Kurniawan. 2012. Survei pola

pembinaan prestasi sepak bola usia 12-15 tahun pada SSB Sekabupaten Temanggung. Skripsi: Tidak Dipublikasikan.

Zidane. 2013. Menjadi Pemain Sepakbola Profesional. Jakarta: Kata Pena.

Referensi

Dokumen terkait

Pada upacara kidung ini sendiri, setelah dilihat dari segi pelaksanaan serta kepercayaan yang ada dibaliknya, nampak adanya usaha masyarakat yang menjalankan tradisi yang

Hal ini terlihat dari hasil belajar peserta didik, yaitu rerata nilai akhir peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan bahan ajar dimensi tiga yang

Pada intinya, peningkatan kompetensi professional guru melalui supervisi akademik di SMP Negeri 1 Lolowau masih tergolong kurang, sehingga masih perlu dilakukan

Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar- besarnya kepada : Kedua orang tua ( Ayahanda M.Sitanggang dan Ibunda R.Silitonga

Kemungkinan tipe mineralisasi emas yang berkembang di daerah penelitian dengan didasarkan pada asosiasi geokimia unsur (Au, As, Cu, Pb, Zn, Ag, Sb, dan Hg) dan ditunjang

Sehubungan dengan dilakukannya penelitian untuk menempuh sidang akhir yang berjudul Uji Efektivitas Ekstrak Metanol Rimpang Jeringau ( Acorus calamus L.) Sebagai Nefroprotektor

(1996) pada dasarnya sebuah robot bawah laut yang dikendalikan oleh operator ROV, untuk tetap dalam kondisi yang aman, pada saat ROV bekerja di lingkungan yang berbahaya [11]..

1) Angka kredit awal yang digunakan tetap menggunakan angka kredit sesuai dengan Pertimbangan Teknis Kepala BPKP. 2) Masih dalam rentang jabatan yang sama. 3) Bila kenaikan