• Tidak ada hasil yang ditemukan

STABILISASI TANAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STABILISASI TANAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STABILISASI TANAH

1: Penyelidikan tanah lanjut

2: Interpretasi data lapangan terhadap jenis & parameter tanah

3: Perbaikan tanah

4: Sifat-sifat tanah expansive 5: Treatment untuk tanah expansive

6: Job Mix Stabilisasi tanah dan penerapan di lapangan

7: Dasar-dasar perhitungan perkuatan tanah dengan bahan flexible

8: Mid Semester... 9: Perencanaan perkuatan tanah dengan bahan

flexible

10: Dasar-dasar perhitungan perkuatan tanah dengan bahan kaku 11: Perencanaan perkuatan tanah dengan bahan kaku

12: Teori perbaikan tanah lunak dengan vertical drain 13: Contoh perbaikan tanah lunak dengan vertical drain 14: Grouting dan penerapannya

15: Metode perbaikan tanah lunak dengan bahan-bahan pabrik

16: Ujian akhir...

Daftar Pustaka:

1. Bowles, J.E, Analisa dan Desain Pondasi, Penerbit Erlangga, 1983 2. Ingels, OG and Metcalf, Soil Stabilization, Principlesand Practice, Butterworth Pty. Ltd, Sydney, 1972 3. Kezdi, A, Stabilized Earth Roads, Elsevier Scientific Publishing Company, Amsterdam-Oxford-New

York, 1979 4. Mitchel J,K, Fundamental of Soil Mechanics, John Wiley and Son Inc, New York, 1976 5. Nelson, J.D and Miller, D.J, Expansive Soils Problem and Practice in Foundation and Pavement

Engineering, John Wiley & Sons, Inc, New York /Chichester/Brisbane/Toronto/Singapore, 1991 6. Yoder, E.J and Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley and Son Inc, New York, 1975

PERBAIKAN TANAH

- Penggantian Material (Mencampur)

- Compaction à paling ekonomis

- Pra pembebanan à untuk mereduksi settlement & menambah kekuatan geser

- Drainasi à untuk mempercepat setlement dibawah pra pembebanan, menambah kekuatan geser (sand blankets & sand drain)

- Stabilisasi (mekanis, kimiawi)

- Prewetting

- Grouting

- Penggunaan Geosynthetics (geotextile, geomembrane, geogrid, dll)

Stabilisasi Tanah

 Lapisan Tanah yang Lunak

- Lempung / Silt dengan N < 4

- Tanah Organis (gambut) dengan kadar air alamiah sangat tinggi

(2)

● Tanah Lempung (dilihat dari mineral pembentuknya):

- Lempung Expansive (Mineral lempungàterjadi perubahan kadar airà Kembang susut) - Lempung non Expansive

Stabilisasi tanah pada prinsipnya untuk: - Perbaikan mutu tanah yang tidak baik

- Meningkatkan mutu dari tanah yang sebenarnya sudah tergolong baik

2 Jenis Stabilisasi tanah yang populer sejak dulu: A. Stabilisasi Mekanis

B. Stabilisasi Kimiawi

A. Stabilisasi Mekanis

- Bertujuan untuk mendapatkan tanah yang bergradasi baik (well Graded) sehingga dapat memenuhi specifikasi yang diinginkan

Ciri-ciri khas untuk pemilihan perbaikan mutu tanah dengan stabilisasi mekanis (mencampur berbagai jenis tanah):

- Jenis tanah yg dipakai terdapat berdekatan satu dengan lainnya, apabila satu dari jenis tanah yg dimaksud harus diambil dari tempat yg jauhà tidak ekonomis dan harus dicarikan metode lain

- Apabila Specifikasi telah ditetapkan dan ditetapkan proporsi dari masing-masing bahan campuran yang akan dicampur à pencampuran dilakukan dibawah

pengamatan yang ketat sehingga dapat dijamin homogenitas dari hasil tsb

Proporsi masing-masing bagian dapat dihitung secara analitis ataupun grafis berdasarkan hasil analisa butir dari masing-masing jenis tanah tsb

 Analitis

Salah satu Rumus yang dipakai:

aA + b B = T………..(1) A, B = persentase untuk masing-masing A dan B a, b = nilai analisa saringan (dalam decimal), bisa dalam total percent passing, total percent retained, percent tertahan pada masing saringan (ap, bp; ar, br; ai, bi) T = nilai analisa saringan dari gradasi campuran

(3)

Percent Passing

Sieve A B Gradasi Spec Spec

Size

Total

ap A = 51% Total bp B = 49% Camp Rata-rata

ap.A bp.B T 1/2 in 100.0 51.0 100.0 49.0 100.0 9.0 90 - 100 No.4 36.0 18.4 100.0 49.0 67.4 67.5 60 - 75 No.10 7.0 3.6 89.2 43.7 47.3 47.5 40 - 55 No.40 3.0 1.5 56.0 27.4 28.9 27.5 20 - 35 No.80 1.0 0.5 34.1 16.7 17.2 17.0 12 - 22 No.200 0.4 0.2 14.0 6.9 7.1 7.5 5 - 10 Penyelesaian

1. - Semua material tertahan (retained) pada saringan no.4 berasal dari A - Total percent retained pada spec rata-rata:

(100-67.5)= 32.5% (Tr)

- Apabila pers (1) dipakai untuk percent retained, maka br (Total percent retained) = 0 (100% passing = 0% retained), sehingga:

br.B = 0 à A = Tr / ar…………(2) A = 32.5 / 0.64 = 51%

B = 100% - 51% 49%

2. Hampir semua material passing saringan no.200 dalam gradasi campuran adalah dari agregat B Maka bisa dianggap:

ap = 0, bp = 0.14, Tp = 7.5

Sehingga: B = Tp / bp = 7.5 / 0.14 = 53.5% Jadi: B = 53.5%

A = 46.5%

Ternyata hasil coba-coba pertama ini juga mendekati harga optimum dari spec campuran

3. Masing-masing fraksi tertahan pada saringan No.200 (No.80 - No.200), untuk A hanya 0.6% Sedang B = 20.1%, dimana spec rata-rata = 9.5%

Kira-kira jumlah B yang diperlukan: B = Ti / bi = 9.5 / 0.201 = 47% Jadi B = 47%

A = 53%

Ternyata cara coba-coba pertama ini juga hasilnya mendekati harga optimum dari spec campuran

(4)

Sieve 19 mm 12.5 mm 9.5 mm 4.75 mm 2.36 mm 600 μm 300 μm 150 μm 75 μm 3/4" 1/2" 3/8" No.4 No.8 No.30 No.50 No.100 No.200

Spec 100 80-100 70-90 50-70 35-50 18-29 13-23 8-16 4-10

A 100 90 59 16 3.2 1.1 0 0 0

B 100 100 100 96 82 51 36 21 9.2

B. Stabilisasi Kimia

- Di tanah air kita lebih banyak didapatkan tanah-tanah kohesip (tanah liat)

- Tanah liat tsb tidak dapat distabilkan dengan cara stabilisasi mekanis

- Untuk dapat memanfaatkan tanah liat tsb secara ekonomis, dipakailah “stabilizing agent”

- Stabilizing agent untuk tanah liat antara lain Portland Cement, hydrated lime, bitumen, fly ash dll.

a. Stabilisasi dengan Cement

Percent of Aggregate B 100 0 100 0 9 0 80 7 0 6 0 5 0 40 3 0 20 10 100 0 9 0 80 7 0 6 0 5 0 40 3 0 20 10 9 0 8 0 70 60 5 0 40 30 20 1 0 0 10 20 30 04 50 60 70 80 90 100 Percent of Aggregate A 12.5 mm (1/2”) 9.5 mm (3/8”) 4.75 mm (#4) 2.36 mm (#8) 600μm (#30) 300μm (#50) 150μm (#100) 75μm (#200)

(5)

- Stabilisasi dengan menggunakan Portland Cement (PC) yang ditambahkan ke tanah yang sudah dibuat pulverized (= “mawur”)

- Tanah yang akan distabilisasi dengan PC harus dapat dihancurkan dengan baik

- Tanah liat yang berupa gumpalan-gumpalan basah dan besar sukar dicampr dengan PC (banyak cement tidak sempat bereaksi dengan butir-butir tanah liat dan menyebabkan naiknya kadar cement yang diperlukan)

- Untuk membatasai jumlah yang diperlukan, perlu mencampur tanah liat dengan kapur terlebih dahulu agar tanah tsb dapat mudah dimawurkan

- Termasuk didalam kategori ini adalah tanah liat dengan fraksi No.200 melebihi 50%, LL melebihi 50% dan PI > 25%

- Batas-batas yang dianjurkan: * Ukuran butir tanah max: 3 “ * Fraksi lewat ayakan No.4 ≥50% * Fraksi lewat ayakan No.40 ≥15% * Fraksi lewat ayakan No.200 ≤50% * Liquid Limits (LL) ≤ 40%

* Plasticity Index (PI) ≤ 18%

- Soil cement ini terutama banyak dipakai pada base dan subbase

- Faktor yang mempengaruhi Soil Cement adalah:

* Type tanah

* Kadar Cement

* Kondisi pencampuran dan pemadatan

* Waktu Curing

- Faktor utama yang menentukan banyaknya cement adalah type dari pada tanah: * jika kadar cement terlalu sedikit à soil improvement

* Jika kadar cement cukup besar (Optimum), di samping perbaikan sifat tanah juga diharapkan dapat meningkatkan kekuatan tanah semula

b. Stabilisasi dengan kapur (Lime Stabilization)

- Lime yang digunakan pada stabilisasi tanah

CaO + H2O ---à Ca(OH)2 (Hydrated Lime Calcium = Calcium Hydroxide)

- Keduanya, High Calcium Lime dan Dolomitic Lime telah berhasil dipakai untuk stabilisasi tanah

- Pada stabilisasi kapur terdapat 2 macam lime: Quick Lime dan Hydrated Lime

Lime Stone (Ca CO

3

)

Dolomite (MgCO

3

)

High Calcium lime

Dolomitic Lime

* Ca CO

3

---

à

CaO + CO

2

(High Calcium Quick

(6)

- Dengan Hydrated Lime, stabilisasi bisa dilaksanakan lebih mudah tetapi hasilnya kurang jika dibandingkan dengan dengan quick lime yang lebih efektif

- Perubahan fisik yang terjadi akibat stabilisasi dengan kapur pada tanah liat: * Plasticity Index akan berkurang

* Plastic Limit akan bertamabah

* Liquid Limit akan berkurang (PI = LL – PL) * Sifat kembang dan susutnya berkurang * Strength bertambah

- Pelaksanaan di lapangan sama dengan stabilisasi cement, hanya disini tidak ada batas waktu karena reaksi antara soil dan lime sangat lambat

- Banyaknya lime yang digunakan: 2 – 10 % berat

- Perbedaan pengaruh curing time pada compressive strength untuk silty clay:

C. Stabilisasi dengan bahan aspal (Bituminous Stabilization)

- Aspal adalah suatu material yg bersifat adhesive(mempunyai daya rekat yg kuat)

- Kalau yang distabilisasi clay (tanah yang cohesive)à tanah lebih water proof

- Kalau yang distabilisasi sand (tanah granular) à bitumen akn mrpkn bhn pengikat

- Ada 2 macam campuran: * Sand bitumen

* Soil biumen Sand Bitumen

• Type sand yang digunakan: well graded yang bebas clay

• Jika yg distabilisasi clean cohesionless sandàmk perlu ditambah fines material utk menambah angle of internal friction

• Type bitumen yang digunakan: cut back atau emulsion Soil Bitumen

Type bitumen yang digunakan: Cut-back: RC, MC, SC Emulsion: MS, SS

Stabilisasi Tanah dengan Cement & Flay ash Fly ash dapat dibagi menjadi 2 kategori: 1. Fly ash class-C atau Self Hardening * Fly ash dengan high calcium content

(7)

2. Fly Ash Class-F

* Fly ash dengan low calcium content

* Memerlukan penambahan lime dan / atau cement untuk membentuk cementitious product

Keuntungan menggunakan fly ash pada aplikasi geotechnical Engineering, seperti soil improvement untuk konstruksi jalan / konstruksi embankment adalah dr segi * ekonomi

* lingkungan

* selain mngurangi shrinkage-cracking problem pd pnggunaan cement sj sbg bhn stabilisasi

Referensi

Dokumen terkait

Pada periode berikutnya antara abad XVI M hingga abad XX M justru Pulau Kampai kembali menjadi lokasi pusat aktivitas maritim di pesisir timur Sumatera Utara,

Berdasarkan latar belakang bahayanya pengaruh lingkungan perairan yang mengandung logam merkuri terhadap ikan yang hidup pada perairan tersebut maka penting kiranya

Tanaman pengarah, penahan dan pemecah angin Tanaman pengarah, penahan dan pemecah angin adalah jenis tanaman yang berfungsi sebagai pengarah, adalah jenis tanaman

Proses pencarian dapat dilakukan dengan menggunakan data abstrak yang akan diproses berdasarkan query yang diinput..

SMP Islam Bakti 1 Surakarta adalah sekolah menengah pertama yang berada di Kecamatan Serengan Kota Surakarta merupakan wilayah rawan banjir. Sehingga menyebabkan

KESIMPULAN Terdapat perbedaan yang nyata P < 0.05 pada status gizi balita berdasarkan pengukuran BB/U antara dua posyandu; Terdapat hubungan yang nyata P < 0.05 antara pengetahuan

Hasil dari penelitian ini, adalah telah dikembangkannya prototipe dari suatu aplikasi bernama STAYCATION yang dapat digunakan oleh dua user, yaitu pemesan telah dapat

Jika terdapat sebuah item yang diskor politomus memiliki m kategori skor, De Ayala (1993) menjelaskan bahwa kategori skor yang lebih tinggi (2 &gt; 1 dan 0; dan 1 &gt; 0)