• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Analisis Profil Lipid Darah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Analisis Profil Lipid Darah"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang Latar Belakang

Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik. Lipid berfungsi sebagai sumber energi, dalam air dan larut dalam pelarut organik. Lipid berfungsi sebagai sumber energi,  pelindung

 pelindung organ organ tubuh, tubuh, pembentukan pembentukan sel, sel, sumber sumber asam asam lemak lemak esensial, esensial, alat alat angkutangkut vitamin larut lemak, memelihara suhu tubuh, dan sebagai pelumas. Lemak berasal vitamin larut lemak, memelihara suhu tubuh, dan sebagai pelumas. Lemak berasal dari makanan dan hasil produksi organ hati dan dapat disimpan dalam sel-sel lemak dari makanan dan hasil produksi organ hati dan dapat disimpan dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi yang beredar dalam tubuh (Muhammad &Oktaviani 2010). sebagai cadangan energi yang beredar dalam tubuh (Muhammad &Oktaviani 2010). Secera klinis, lipid yang penting adalah kolesterol, triasilgliserol (lemak netral), Secera klinis, lipid yang penting adalah kolesterol, triasilgliserol (lemak netral), fosfolipid, dan

fosfolipid, dan asam lemak asam lemak (Indriasari (Indriasari 2009).2009).

Profil lipid adalah metode pengukuran lipid-lipid dalam darah. Profil lipid Profil lipid adalah metode pengukuran lipid-lipid dalam darah. Profil lipid  paling

 paling sederhana sederhana adalah adalah mengukur mengukur kadar kadar kolesterol, kolesterol, trigliserida, trigliserida, LDL LDL dan dan HDLHDL dalam tubuh. Trigliserida adalah lemak yang berasal dari makanan dan dapat dalam tubuh. Trigliserida adalah lemak yang berasal dari makanan dan dapat dibentuk sendiri oleh tubuh. Kadar trigliserida dalam tubuh normalnya berada di dibentuk sendiri oleh tubuh. Kadar trigliserida dalam tubuh normalnya berada di  bawah

 bawah 150mg/dl 150mg/dl (Indriasari (Indriasari 2009). 2009). Secara Secara umum, umum, kolesterol kolesterol dapat dapat memicu memicu berbagaiberbagai gangguan kesehatan. Kolesterol merupakan lemak yang terdapat di dalam aliran gangguan kesehatan. Kolesterol merupakan lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang dibutuhkan untuk pembentukkan dinding sel dan hormon. darah atau sel tubuh yang dibutuhkan untuk pembentukkan dinding sel dan hormon. Kadar kolesterol yang dianjurkan dalam tubuh harus di bawah 200mg/dl (Brooker Kadar kolesterol yang dianjurkan dalam tubuh harus di bawah 200mg/dl (Brooker 2005).

2005).

 Low

 Low Density Density LipoproteinLipoprotein  (LDL) disebut juga kolesterol jahat, karena  (LDL) disebut juga kolesterol jahat, karena menimbunnya LDL dalam pembuluh darah dapat menyumbat aliran darah. LDL menimbunnya LDL dalam pembuluh darah dapat menyumbat aliran darah. LDL merupakan lipoprotein plasma yang mengandung sedikit trigliserida, fosfolipid merupakan lipoprotein plasma yang mengandung sedikit trigliserida, fosfolipid rendah, protein sedang dan kolesterol tinggi. Kadar LDL yang optimal dalam darah di rendah, protein sedang dan kolesterol tinggi. Kadar LDL yang optimal dalam darah di  bawah

 bawah 100mg/dl 100mg/dl (Wiryowidagdo (Wiryowidagdo & & Sitanggang Sitanggang 2002).2002). High  High Density Density LipoproteinLipoprotein (HDL) adalah kolesterol baik karena dapat membersihkan dan mengangkut timbunan (HDL) adalah kolesterol baik karena dapat membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. HDL salah satu komponen lipoprotein lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. HDL salah satu komponen lipoprotein yang mengandung kadar protein tinggi, trigliserida dan fosfolipid rendah, dan yang mengandung kadar protein tinggi, trigliserida dan fosfolipid rendah, dan terdapat dalam plasma darah. HDL mempunyai daya pelindung atau anti aterogenik. terdapat dalam plasma darah. HDL mempunyai daya pelindung atau anti aterogenik. HDL mengangkut kolesterol dari sel kembali ke hati, mencegah pembentukan sel HDL mengangkut kolesterol dari sel kembali ke hati, mencegah pembentukan sel  busa,

 busa, dan dan menghambat menghambat perubahan perubahan oksidatif oksidatif oleh oleh LDL. LDL. Kadar Kadar HDL HDL yang yang baik baik lebihlebih dari 40mg/dl untuk laki-laki dan 50mg/dl untuk perempuan (Tisnadjaja 2006). dari 40mg/dl untuk laki-laki dan 50mg/dl untuk perempuan (Tisnadjaja 2006). Beragamnya jenis lipid dalam darah yang bisa diuji dengan analiasa profil lipid darah Beragamnya jenis lipid dalam darah yang bisa diuji dengan analiasa profil lipid darah membuat praktikum profil lipid darah penting dilakukan agar praktikan bisa membuat praktikum profil lipid darah penting dilakukan agar praktikan bisa mengetahui jenis-jenis lipid dalam darah dan kadar.

mengetahui jenis-jenis lipid dalam darah dan kadar.

Tujuan Tujuan

Tujuan dari percobaan analisis lipida darah adalah mempelajari dan melihat Tujuan dari percobaan analisis lipida darah adalah mempelajari dan melihat  profil lipid darah, yaitu trigliserida, koles

(2)
(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Profil Lipid Darah

Lipida dibawa dari satu jaringan ke jaringan lainnya lewat plasma darah. Proses transpor lipida melayani 3 fungsi utama yaitu trigliserida makanan harus diangkut dari usus ke jaringan lain dalam tubuh, trigliserida yang dibentuk dalam hati harus disekresi dan selanjutnya ditumpuk untuk disimpan dalam jaringan adipose, serta asam lemak disimpan sebagai trigliserida dalam jaringan adiposa harus dibawa ke jaringan lain dalam keadaan metabolik bila memerlukan sumber energi. Terdapat  beberapa komponen lemak yang penting dalam pengukuran profil lipid dalam plasma

darah. Profil lipid adalah tes darah yang mengukur trigliserida, kolesterol, serta lipoprotein plasma. Pemeriksaan ini memerlukan persiapan puasa mulai 12 jam sebelumnya (Montgomeryet al. 1993).

Makanan Sumber Lemak

Asam lemak jenuh terkandung di dalam makanan hewani seperti daging sapi, keju dan susu serta terkandung di dalam makanan nabati yaitu minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Margarin mengandung 11-49% asam lemak trans, sementara  beberapa cooking fats  terkadang mempunyai prosentase asam lemak yang lebih tinggi. Margarin lunak yang dikemas dalam plastik atau kertas mempunyai asam lemak trans yang lebih rendah dari margarin yang lebih padat yaitu margarin  batangan. Pendukung utama asupan asam lemak trans lainnya termasuk donat, pastri, ayam goreng, kentang goreng, kripik dan keju tiruan. Makan-makanan tersebut mengandung asam lemak trans sebesar 35-38%. Kelebihan konsumsi lemak trans bisa meningkatkan angka kolesterol LDL dalam darah (Doyle 1997).

Lemak HDL dalam makanan terdapat di alpukat, kelapa, mentega shea, kacang macadamia, salvia, biji anggur, dan camalina. Makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain keju, sosis daging, kepiting, udang, kerang, belut, cokelat, jeroan sapi dan kambing, kuning telur, cumi-cumi dan otak. Makanan yang  banyak mengandung trigliserida adalah alkohol, gorengan, margarin, kue, biskuit, gula, sereal manis, mie, santan kelapa, durian, roti putih, serta makanan yang mengandung tepung terigu (Kirk 1998).

Trigliserida

Triasilgliserol (trigliserida) adalah komponen utama pembentuk lipida. Trigliserida (lemak netral) adalah suatu ester gliserol yang terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak yang berikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Lemak atau lipida disimpan di dalam tubuh dalam  bentuk trigliserida, yang dikenal sebagai proses lipogenesis (deposisi lemak) yang

(4)
(5)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati. Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Selain lemak, kandungan karbohidrat juga merupakan bahan untuk terjadinya lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Pilliang & Djojosoebagio 1990).

Pengukuran trigliserida, enzimatic colorimetric test GPO-PAP menggunakan metode Trinder (Rodriguez 2000). Sebanyak 10μl sampel plasma dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan 1, 00 ml larutan reagen, lalu divorteks. Reagen yang digunakan berasal dari Trigliserida Assay Kit, Dialine Diagnostic System. Reagen tersebut terdiri dari larutan glyserol phosphate oxidase (GPO), buffer pH 7,2, 4-chlorophenol 4 mmol/L, enzim glyserol kinase (GK) 9,5 kU/L, lipoprotein lipase 2 kU/L, dan 4-aminophenazone 0,5 mmol/L. Sebagian  blanko digunakan 1,00 ml reagen. Larutan diinkubasi selama 20 menit pada suhu 20-25°C atau 10 menit pada suhu 37°C. Absorbansi larutan dibaca sekitar pada 546 nm. Menurut Diagnostic System, trigliserida dikatakan normal apabila terdapat di dalam darah < 200 mg/dL, batas ambang 200-400 mg/dL dan sangat tinggi > 400 mg/dL.

Kolesterol Total

Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Sterol adalah kelompok steroid yang mengandung gugus hidroksil pada C3 dan rantai alifatik tersusun dari paling sedikit delapan atom karbon tertempel pada C17 (Montgomery et al . 1993). Kolesterol merupakan komponen struktural membran sel dan lipoprotein  plasma, dan juga merupakan molekul prekursor sintesis hormon steroid, vitamin D,

dan garam empedu (Menys 2007). Poedjiadi (1994) menjelaskan bahwa kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Kolesterol terdapat  pada hampir semua sel hewan dan semua manusia. Sintesis kolesterol diatur oleh asupan kolesterol dalam diet, asupan kalori, hormon-hormon tertentu, dan asam-asam empedu (Montgomery et al.  1993). Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan metode CHOD-PAP enzymatic photometriz test.  Menurut Diagnostic System, kolesterol dikatakan normal apabila terdapat di dalam darah < 200 mg/dL, batas ambang 200-240 mg/dL dan sangat tinggi > 240 mg/dL.

HDLPreciptant

Montgomeryet al. (1993) mengatakan bahwa medium sistem sirkulasi berupa larutan berair, sehingga lipida sulit untuk larut. Hal ini melatarbelakangi terbentuknya suatu gugus makromolekul transpor lipida, yaitu protein plasma. Kompleks ini memiliki struktur misel, dengan lipida nonpolar terkandung dalam pusat hidrofobik yang dikelilingi oleh lipida amfipatik dan protein. Terdapat 5 kelas utama lipoprotein  plasma didasarkan atas sifat dan fungsinya yaitu kilomkiron, VLDL (Very Low  Density Lipoprotein), LDL ( Low Density Lipoprotein), IDL ( Intermediate Density  Lipoprotein), dan HDL ( High Density Lipoprotein).

(6)
(7)

Lipoprotein berkepadatan tinggi ( High Density Lipoprotein/HDL), disintesis dalam hati dan usus, namun sintesis terjadi melalui rute tak langsung. HDL bekerja sebagai katalis, mempermudah katabolisme VLDL dan kilomikron. HDL berfungsi menyediakan kolesterol bagi produksi asam empedu, selain itu pula menyediakan  pula kolesterol bagi jaringan pembuat hormon steroid (korteks adrenal) (Montgomery

et al . 1993). Menurut Diagnostic System, HDL di dalam darah dikatakan normal apabila kandungan HDL ≥ 35 mg/dL.

LDL Precipitant 

Lipoprotein berkepadatan rendah ( Low Density Lipoprotein/LDL), terdapat sekitar 75% kolesterol di dalamnya dalam bentuk ester kolesterol. LDL adalah  produk akhir dari metabolisme VLDL, namun terdapat bukti bahwa sebagian

diproduksi langsung oleh hati (Mayes 1996). LDL berfungsi membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer yang akan digunakan untuk konstruksi membran atau untuk pembentukan hormone steroid (Mann & Skeaff 2002). Asupan kolesterol yang  berlebih memiliki kemungkinan bahwa LDL disekresi langsung oleh hati. Konsentrasi LDL yang tinggi berkontribusi besar dalam menimbulkan gejala atherosclerosis (Montgomery et al . 1993). Menurut Diagnostic System, kandungan LDL dikatakan normal apabila LDL di dalam darah ≤ 130 mg/dL, berada di batas ambang apabila kandungan LDL 130-160 mg/dL, dan beresiko tinggi tinggi bagi tubuh apabila LDL > 160 mg/dL.

Lipoprotein jenis LDL dan HDL memiliki fungsi yang berlawanan (Montgomery et al., 1993). Peranan LDL bersifat efek atherogenik dan disebut juga dengan kolesterol jahat karena mudah melekat pada pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang lambat laun mengeras (membentuk flak) dan menyumbat pembuluh darah yang disebut dengan atherosklerosis (penyempitan dan  pengerasan pembuluh darah arteri). Peningkatan konsentrasi plasma HDL dapat melindungi dinding arteri terhadap pengembangan flak atherosklerotik, yang difasilitasi oleh mekanisme balik transpor kolesterol, dalam mengeluarkan kolesterol  pada jaringan periferal menuju hati. Fungsi HDL inilah yang mengasumsikan bahwa

HDL disebut juga dengan kolesterol baik karena memiliki efek antiatherogenik yaitu mengangkut kolesterol bebas dari pembuluh darah dan jaringan lain menuju hati, kemudian organ hati mengekskresikannya melalui emped u (Dorfmanet al. 2004).

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum analisis profil lipid darah dilakukan pada hari Rabu, 27 November 2013 pukul 12.30-15.30 WIB yang bertempat di Laboratorium Pengantar Biokimia

(8)
(9)

Gizi, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Analisis profil lipid darah dilakukan dengan menggunakan beberapa alat, seperti tube, alat pengambil darah, spektrofotometer, water buth, sentrifuge, dan pipet mikro. Bahan-bahan yang digunakan adalah darah, pereaksi kit Trigliserida, pereaksi kit Kolesterol, dan pereaksi kit HDL precipitant .

Prosedur Kerja Pengambilan Darah

Praktikum analisis profil lipid darah dalam serum memiliki 4 percobaan, yaitu  pengambilan darah, trigliserida, kolesterol total, dan HDL precipitant. Prosedur awal yang dilakukan merupakan prosedur untuk percobaan pengambilan darah dengan langkah sebagai berikut:

Diambil 5 ml sampel darah dengan tabung plain oleh medis

Disentrifugasi sampel darah dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit Dipisahkan supernatant yang terbentuk

Gambar 1 Prosedur pengambilan darah Trigliserida

Percobaan kedua yang dilakukan adalah analisis trigliserida dalam darah yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Disiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering

Dimasukkan 10 µL aquades (tabung blanko), standar gliserida (tabung standar), dan serum darah (tabung uji)

Ditambahkan 1000 µL pereaksi kit trigliserida

Diinkubasi pada suhu 370C selama 10 menit atau suhu 20-250C selama 20 menit Diukur dan dibaca absorbansinya pada gelombang 500 nm

Dibaca absorbansinya, tidak boleh lebih dari 60 menit setelah diinkubasi Gambar 2 Prosedur analisis trigliserida

(10)
(11)

Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan metode CHOD-PAPenzymatic photometriz test. Metode SHOD-PAP dilakukan dengan  prosedur yang disajikan seperti berikut.

Disiapkan tabung reaksi bersih dan kering

Dimasukkan 10 µL aquades (tabung blanko), standar gliserida (tabung standar), dan serum darah (tabung uji)

Ditambahkan 1000 µL pereaksi kit trigliserida

Diinkubasi pada suhu 370C selama 10 menit atau suhu 20-250C selama 20 menit Diukur dan dibaca absorbansinya pada gelombang 500 nm

Dibaca absorbansinya tidak boleh lebih dari 60 menit setelah diinkubasi Gambar 3 Prosedur analisis kolesterol total

HDLPrecipitant

Percobaan uji HDL dalam darah atau HDL precipitant   dilakukan dengan menggunakan 200 µL aquades (tabung blanko), standar gliserida (tabung standar) yang kemudian akan ditambahkan dengan pereaksi kit HDL precipitant . Berikut merupakan langkah-langkahnya.

Disiapkan tabung reaksi bersih dan kering

Dimasukkan 200 µL aquades (tabung blanko), standar gliserida (tabung standar), dan serum darah (tabung uji)

Ditambahkan pereaksi kit HDL precipitant  sebanyak 500 µL ke dalam masing-masing tabung

Divortex dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu 370C Disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 2500 g

Diambil supernatant, anggap supernatant A

Dimasukkan 100 µL supernatant (tabung sampel), standar kolesterolA (tabung standar), dan blanko A (tabung blanko)

Ditambahkan pereaksi kit Kolesterol sebanyak 1000 µL X

(12)
(13)

X

Divortex dan diinkubasi pada suhu 370C selama 10 menit atau suhu 20-250C selama 20 menit

Dibaca absorbansinya pada gelombang 500 nm

Dibaca absorbansinya tidak boleh lebih dar i45menit setelah diinkubasi Gambar 4 Prosedur analisis HDL precipitant 

LDL Precipitant

Percobaan uji LDL dalam darah atau LDL precipitant  memiliki langkah yang sama dengan prosedur percobaan HDL precipitant , hanya saja berbeda pada kit yang digunakannya. Jika pada percobaan HDL precipitan mengunakan pereaksi kit HDL  precipitant , maka pereaksi yang digunakan dalam percobaan ini adalah kit LDL  precipitant  Berikut merupakan langkah-langkahnya.

Disiapkan tabung reaksi bersih dan kering

Dimasukkan 200 µL aquades (tabung blanko), standar gliserida (tabung standar), dan serum darah (tabung uji)

Ditambahkan pereaksi kit LDL precipitant  sebanyak 500 µL ke dalam masing-masing tabung

Divortex dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu 370C Disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 2500 g

Diambil supernatant, anggap supernatant A

Dimasukkan 100 µL supernatant (tabung sampel), standar ko lesterolA (tabung standar), dan blanko A (tabung blanko)

Ditambahkan pereaksi kit Kolesterol sebanyak 1000 µL

Divortex dan diinkubasi pada suhu 370C selama 10 menit atau suhu 20-250C selama 20 menit

Dibaca absorbansinya pada gelombang 500 nm

Dibaca absorbansinya tidak boleh lebih dari 45 menit setelah diinkubasi Gambar 5 Prosedur analisi LDL precipitant 

(14)
(15)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati. Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Selain lemak, kandungan karbohidrat juga merupakan bahan untuk terjadinya lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Pilliang & Djojosoebagio 1990). Pendapat serupa dinyatakan Soehardi (2004), bahwa trigliserida tidak hanya berasal dari lemak makanan (asam lemak  jenuh dan tidak jenuh), tetapi juga berasal dari makanan yang mengandung

karbohidrat (sederhana dan kompleks). Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar kolesterol pun akan meningkat pula. Proses pencernaan lemak dari makanan selain menghasilkan kolesterol juga menghasilkan trigliserida dan lemak bebas semua lemak ini akan diserap oleh tubuh melalui usus ke dalam darah. Keberadaan kolesterol dan trigliserida dalam darah memang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Jika  pengkonsumsian makanan yang mengandung lemak jenuh berlebihan maka akan

mengakibatkan kadar kolesterol berlebihan juga. Hal ini akan menimbulkan ancaman dan masalah yang serius, terutama pada penyakit pembuluh darah yang disebut arterosklerosis. Penyakit ini dapat memicu timbulnya penyakit jantung koroner dan  stroke  (Hembing 2003). Namun, trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolism tubuh. Selain itu, trigliserida memberikan energy bagi tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam tubuh dari cidera.

Praktikum analisis lipid darah menggunakan darah sampel yang diambil dari  praktikan masing-masing kelompok. Selanjutnya darah tersebut ditampung dalam tabung sentrifugasi untuk disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit (ini merupakan waktu dan kecepatan yang optimum dalam memisahkan antara  plasma darah dan serumnya). Setelah serum didapat, diambil sebanyak 10 µL dan ditambahkan kit TGA sebanyak 1000 µL dan diaduk dengan tujuan agar serum dan reagen homogeny untuk larutan uji. Kemudian dibuat juga larutan standar yang berisi 10 µL standar trigliserida 10µL dan kit Trigliserida sebanyak 1000 µL. Selain itu dibuat juga blanko dengan mencampurkan 1000µL kit trigliserida dangan 10µL aquades. Sampel diinkubasi pada suhu 20-25°C dan didiamkan selama 20 menit.

Pengukuran terhadap absorbansi menggunakan spektrofotometer dengan  panjang gelombang 500 nm. Pada saat menggunakan alat spekrofotometer, kuvet yang akan digunakan harus dicuci bersih agar tidak ada kontaminan. Adanya kontaminan menyebabkan pengukuran tidak tepat sehingga hasil pemeriksaan kadar trigliserida akan salah. Berdasarkan percobaan, diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1 hasil perhitungan kadar trigliserida sampel

Sampel Kadar Trigliserida (mg/dL)

Kelompok 1 4,54

(16)
(17)

Sampel Kadar Trigliserida (mg/dL)

Kelompok 3 11,04

Kelompok 4 79,22

Kelompok 5 31,82

Kelompok 6 54,87

Hasil pengukuran kadar trigliserida menunjukkan bahwa absorbansi standar sebesar 0,616, sedangkan aborbansi uji kelompok 3 adalah sebesar 0,034. Dari hasil  perhitungan, didapatkan kadar trigliserida yang diukur adalah sebesar 11,04 mg/dL.

Kadar TGA pada serum darah kelompok 1 dan 3 termasuk yang memiliki kadar rendah jika dibanding dengan kadar TGA kelompok lain. Hal tersebut dapat terjadi diduga karena pola konsumsi responden 1 dan 3 yang rendah lemak atau rendah karbohidrat kompleks, karena menurut Soehardi (2004) Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Selain lemak, kandungan karbohidrat juga merupakan bahan untuk terjadinya lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Menurut Cole TG, Klotzsch SG, McNamara J (1997), ambang batas kadar trigliserida dalam darah adalah sebagai berikut: kadar yang diingini nilainya sebesar <2000 mg/dL, kadar ambang batas tinggi berada di antara200- 400 mg/dL, dan kadar trigliserida tinggi nilainya > 400 mg/dL. Kadar Trigliserida pada sampel kelompok 3 dan kelima kelompok yang lain memiliki kadar trigliserida yang normal  pada serum darah responden, yaitu < 200 mg/dL.

Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Sterol adalah kelompok steroid yang mengandung gugus hidroksil pada C3 dan rantai alifatik tersusun dari paling sedikit delapan atom karbon tertempel pada C17 (Montgomery et al . 1993). Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak dan merupakan salah satu zat yang diperlukan oleh tubuh di samping zat gizi lain seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi seperti untuk membuat hormon steroid, vitamin D, dan pembuatan garam empedu. Jadi, kolesterol diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang normal, namun jika berlebihan dalam aliran darah akan sangat berbahaya (Nilawati 2008).

Kolesterol di dalam tubuh diperoleh dari sintesis dari hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Jumlah yang disintesis tergantung kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan. Sumber kolesterol berasal dari pangan hewani, seperti daging, kuning telur, udang, dan kerang (Sukeksi & Anggraini).

Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan metode CHOD-PAP enzymatic photometriz test. Jumlah sampel yang digunakan saat  praktikum ini ada enam orang. Hal yang pertama dilakukan adalah menyiapkan kelompok uji, kelompok standar, dan kelompok blanko. Kelompok uji merupakan 10 μL serum darah dan 1000 μL pereaksi kit kolesterol. Kelompok blanko adalah 10μL

(18)
(19)

aquades dan 1000 μL pereaksi kit kolesterol. Kelompok standar adalah 10μL standar kolesterol dan 1000μL pereaksi kit kolesterol.

Kelompok uji kemudian divortex sebelum diinkubasi selama 10 menit pada suhu 370C. Saat proses inkubasi terjadi reaksi antara pereaksi kit kolesterol dengan serum darah sehingga berubah menjadi warna merah rosa. Warna merah rosa tersebut  berasal dari Quinoneimine. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Kolesterol esterase

Ester kolesterol + H2O kolesterol + asam lemak Kolesterol oksidase

Kolesterol + O2 kolestenon + H2O2

Peroksidase

2H2O2 + 4 aminoantipirine + fenol Quinoneimine + 4H2O Sampel yang telah diinkubasi, diukur absorbansinya dengan spektrofotometer dengan menggunakan panjang gelombang 500 nm. Absorbant standar yang terbaca ialah 0,843 dan absorbant sampel yang terbaca adalah 0,703. Kadar kolesterol didapat dengan cara membagi absorbant sampel dengan absorbant sampel, kemudian dikalikan dengan konsentrasi standar. Sehingga konsentrasi kolesterol yang diperoleh ialah 166,78 mg/dL. Di bawah ini adalah perbandingan kadar kolesterol sampel kelompok dengan kelompok lain.

Tabel 2 Kadar kolesterol dari sampel kelompok 1-6 Sampel kelompok Kadar kolesterol (mg/dL)

1 148.51 2 69.75 3 166.78 4 138.55 5 68.09 6 88.25

Menurut Diagnostic System, kadar kolesterol yang diperulan adalag ≤ 200

mg/dL. Kadar batas tinggi yaitu 200-240 mg/dL. Sangat berlebih itu > 240 mg/dL. Kadar kolesterol tertinggi terdapat pada sampel pada kelompok 3. Sedangkan kadar kolesterol terendah terdapat pada sampel pada kelompok 5. Menurut Dalimartha (2008), kadar kolesteroI seharusnya dibawah 200 mg/dL, kadar batas tinggi kolesterol adalah 200-239 mg/dL. Sedangkan jika lebih dari 240 mg/dL termasuk sangat tinggi. Sehingga kadar kolesterol sampel kelompok 3 masih tergolong normal, namun jika tidak diperhatikan dalam konsumsi makanan akan sangat besar kemungkinan kadar kolesterol semakin bertambah dan melewai batas normal.

Lipoprotein berkepadatan tinggi ( High Density Lipoprotein/HDL), disintesis dalam hati dan usus, namun sintesis terjadi melalui rute tak langsung. HDL bekerja sebagai katalis, mempermudah katabolisme VLDL dan kilomikron. HDL berfungsi menyediakan kolesterol bagi produksi asam empedu, selain itu pula menyediakan  pula kolesterol bagi jaringan pembuat hormon steroid (korteks adrenal) (Montgomery

(20)
(21)

et al . 1993). Menurut Diagnostic System, HDL di dalam darah dikatakan normal

apabila kandungan HDL ≥ 35 mg/dL.

Analisis HDL dalam serum darah dilakukan dengan prosedur yang cukup  panjang. Dimulai dengan memasukkan 200 µL aquades (tabung blanko), standar gliserida (tabung standar), dan serum darah (tabung uji) ke dalam tabung yang bersih dan kering. Kemudian ditambahkan pereaksi kit HDL precipitant   sebanyak 500 µL ke dalam masing-masing tabung untuk selanjutnya dicortex dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu 370C. Tabung selanjutnya disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 2500 g yang akan menghasilkan sepernatant. Setelah itu, diambil 100 µL supernatant (tabung sampel), standar kolesterolA (tabung standar), dan blanko A (tabung blanko) dan ditambahkan pereaksi kit Kolesterol sebanyak 1000 µL. Tabung divortex dan diinkubasi pada suhu 370C selama 10 menit atau suhu 20-250C selama 20 menit. Barulah dibaca absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer pada gelombang 500 nm. Pembacaan absorbansi tidak boleh lebih dari 45 menit setelah tabung diinkubasi karena sampelnya mudah rusak jika terlalu lama didiamkan. Berikut disajikan tabel hasil pengamatan kadar HDL dalam serum darah.

Tabel 3 Hasil pengamatan kadar HDL Sampel kelompok Kadar HDL (mg/dL)

1 28.570 2 22.220 3 16.670 4 103.016 5 27.936 6 10.320

Hasil percobaan kadar HDL kelompok tiga adalah 16.670, kadar HDL yang didapat ini jauh dari apa yang disarankan oleh Diagnostic System, dimana bahwa HDL yang disarankan adalah lebih besar sama dengan 35 mg/dL. Kadar HDL yang sangat rendah ini menandakan bahwa pada kelompok tiga terdapat kurangnya makanan sumber HDL seperti niasin, serat larut, minyak goreng, produk kedelai,  bawang merah dan alkohol dalam jumlah moderat (Zalora 2013).

Kadar HDL yang didapat dari kelompok tiga merupakan salah satu kadar HDL yang terkecil, dibandingkan dengan kelompok lain kelompok tiga mempunyai kadar HDL yang lebih rendah, hal ini menggambarkan bahwa pada pembuluh darah responden kelompok tiga hanya sedikit yang berperan sebagai pembersih sumbatan-sumbatan yang ada di pembuluh darah sehingga dapat berpotensi terkena penyakit  jantung dan stroke tetapi permasalahan ini masih dapat dibantu dengan memakan  bahan pangan seperti susu, kacang, sereal, gandum, kalkun, ayam dan filet sapi.

Low density lipoprotein (LDL) dipicu oleh penambahan heparin. HDL dan VLDL masih berada pada supernatant setelah sentrifugasi dan diukur secara enzimatik pada metode CHOD-PAP sehingga penghitungan LDL dihitung sebagai  perbedaan kolesterol total dengan kolesterol dalam supernatantnya. Menurut Diagnostic System, mbagian zona pada kadar LDL dibagi menjadi tiga bagian yaitu zona aman kurang dari sama dengan 130 mg/dL, zona batas beresiko tinggi yaitu 130-160 mg/dL dan zona beresiko tinggi yaitu lebih dari 160 mg/dL.

(22)
(23)

Lipoprotein densitas rendah (LDL) secara fisika memiliki densitas yang rendah, mudah menggumpal dan lengket pada pembuluh darah, karena LDL pada  pembuluh darah bisa menumpuk menjadi aterosklerosis biasa LDL lebih dikenal dengan kolesterol jahat (Pangkalan ide 2007). LDL juga merupakan pembawa kolesterol utama dalam plasma darah untuk membawa kolesterol ke sel-sel perifer untuk sintesis membran dan produksi hormon, dan ke hati untuk produksi empedu (Rubenstein, Wayne & Bradley 2007)

Analisis LDL dalam serum darah dilakukan dengan prosedur yang cukup  panjang. Dimulai dengan memasukkan 200 µL aquades (tabung blanko), standar gliserida (tabung standar), dan serum darah (tabung uji) ke dalam tabung yang bersih dan kering. Kemudian ditambahkan pereaksi kit LDL precipitant  sebanyak 500 µL ke dalam masing-masing tabung untuk selanjutnya dicortex dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu 370C. Tabung selanjutnya disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 2500 g yang akan menghasilkan sepernatant. Setelah itu, diambil 100 µL supernatant (tabung sampel), standar kolesterolA (tabung standar), dan blanko A (tabung blanko) dan ditambahkan pereaksi kit Kolesterol sebanyak 1000 µL. Tabung divortex dan diinkubasi pada suhu 370C selama 10 menit atau suhu 20-250C selama 20 menit. Barulah dibaca absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer pada gelombang 500 nm. Pembacaan absorbansi tidak boleh lebih dari 45 menit setelah tabung diinkubasi karena sampelnya mudah rusak jika terlalu lama didiamkan. Berikut disajikan tabel hasil pengamatan kadar LDL dalam serum darah:

Tabel 4 Hasil pengamatan kadar LDL Sampel kelompok Kadar LDL (mg/dL)

1 137.630 2 52.240 3 155.640 4 118.393 5 65.520 6 79.104

Hasil pengamatan LDL kelompok tiga adalah 155.640, kadar LDL kelompok 3 merupakan yang terbesar dari kelompok yang lain. Kadar LDL kelompok tiga masih dibawah zona beresiko tinggi, menurut ( ), batas aman yang dianjurkan untuk kadar LDL adalah kurang dari sama dengan 130 mg/dL sedangkan batas zona  beresiko tinggi adalah 130-160 mg/dL dan yang beresiko tinggi adalah lebih besar dari 160, hal ini menunjukan bahwa kadar LDL yang didapat dari kelompok tiga masih berada di zona batas beresiko tinggi.

Kadar LDL kelompok tiga masih bisa dibilang tinggi hal ini dikarenakan pada responden kelompok tiga bahan makanan yang dimakan oleh kelompok tiga sebelum  pengambilan darah banyak maka makanan yang mengandung kolesterol seperti udang, daging dan gajih sehingga mempengaruhi kadar LDL pada pengamatan  percobaan kali ini. Kelompok tiga dibandingkan dengan kelompok lain masih menempati posisi teratas pada kadar LDL yang tertinggi apabila diurutkan kadar LDL dari yang tertinggi sampai yang terbesar urutannya adalah kelompok tiga, kelompok satu, kelompok empat, kelompok enam, kelompok lima dan kelompok dua.

(24)
(25)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Trigliserida yang diamati memiliki absorbansi standar sebesar 0.616, sedangkan aborbansi untuk uji kelompok 3 adalah sebesar 0.034. Data yang didapat kemudian diolah dengan hasil perhitungan kadar trigliseridanya sebesar 11.04 mg/dL. Absorbansi standar kadar kolesterol yang terbaca ialah 0,843 dan absorbansi pada serum darah kelompok 3 yang terbaca adalah 0.703. Kadar kolesterol yang didapat dari perhitungan ialah 166.78 mg/dL. HDL precipitant dalam serum darah memiliki absorbansi standar sebesar 1.26 dimana hasil absorbansi sampel darah kelompok 3 hanya sebesar 0,105. Sehingga kadar HDLnya cukup rendah, yaitu 16.67. LDL ( Low  Density Lipoprotein) blanko yang diukur dengan menggunakan metode yang sama

dengan HDL memiliki absorbansi standar 1.508, sedangkan absorbansi sampel kelompok tiga 0.084. Kadar LDL sampel dari setiap kelompok memiliki nilai yang  beragam, namun kadar LDL kelompok 3 yang memiliki nilai tertinggi, yaitu 155.64.

Saran

Praktikum analisa lipid dalam darah memerlukan kehati-hatian karena ketepatan takaran dari setiap sampel atau pereaksi akan mempengaruhi hasilnya. Kuvet yang digunakan untuk pembacaan absorbansi juga harus dicuci dengan bersih dan kering, supaya sampel yang sebelumnya diuji tidak tertinggal di kuvet.

DAFTAR PUSTAKA

Brooker C. 2005. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta (ID): EGC.

Cole TG, Klotzsch SG, McNamara J. Measurement of triglyceride concentration. In: Rifai N, Warnick GR, Dominiczak MH, eds. Handbook of lipoprotein testing. Washington (US): AACC Press, 1997. P. 115-26

Dalimartha, S. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta [ID]. Penerbit Niaga Swadaya.

Dorfman S E, Wang, Lopez, Jauhiainen, and Lichtenstein. 2004. Dietary fatty acids and cholesterol differentially modulate HDL cholesterol

metabolism in Golden-Syrian hamsters. J. of Nutr .135 (3): 492-497.

Doyle E. 1997. Trans Fatty Acids.Journal of Chemical Education. J. of Nutr . 74 (1): 10-30.

Hembing W. 2003. Penemuan khasiat kedelai- Glicyne max (L) Merr. Dalam  pengujian klinis. Milenia populer . Bagian hal. 19.

(26)
(27)

Indriasari D. 2009.100% Sembuh Tanpa Dokter . Yogyakarta (ID): Grahatama.

Kirk. 1998. Dietary isoflavones reduce plasma colesterol and atherosclerosis but not LDL receptor-defecient mice. J. of Nutr . 128 (1): 954-959.

Mann J dan Skeaff M. 2002. Lipids. In: Man J, Truswell A, editor. Essential of  Human Nutrition 2nd . Oxford.

Menys V C. 2007. Human cholesterol metabolism and therapeutic molecules. Experimental Physiology. J. of Nutr . 93 (1): 27-42.

Montgomery, Dryer, Conway, dan Spector. 1993.  Biokimia: Suatu Pendekatan  Berorientasi Kasus.Jilid 2, Edisi Keempat. Terjemahan: Ismadi,  penerjemah. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Muhammad dan Oktaviani. 2010.  Bebas Kanker Tanpa Daging . Yogyakarta (ID):Jogja Great.

 Nilawati S. 2008.Care Yourself Kolesterol. Jakarta [ID]: Penebar Plus Pangkalan ide. 2007. Seri Det Korektif . Jakarta (ID): Gramedia.

Piliang, W. G dan S. D. Al Haj. 2006. Fisiologi Nutrisi Volume I. Bogor  (ID): Bogor Press.

Poedjiadi A. 1994.  Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta (ID): Universitas Indonesia Press.

Prawirokusumo S. 1994.  Ilmu Gizi Komparatif . Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Rodriguez, E., M. Gonzales, B. Caride, M. A. Lamas and M. C. Tabeada. 2000.Nutricional value of Holuthuria forskali protein and effect on serum lipid profile in rats. J. Physiol Biochem. 56(1): 39-44.

Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. 2007. Kedokteran Klinis.Jakarta (ID): Erlangga. Soehardi, S. 2004. Memelihara Kesehatan Jasmani melalui Makanan. Bandung (ID):

Penerbit ITB.

Soeharto I. 2000. Pencegahan & Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner . Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Soetardjo S. 1990. Pengaruh diit pada lipida darah dan penyakit jantung koroner. Dalam: Anonim. Gizi Menuju Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia. Jakarta: Prosiding Khusus Pangan Ilmu Gizi dan Kongres VIII PERSAGI. hlm 174-180.

Sukeksi A, Anggraini H. 2010 Desember. Kadar kolesterol darah pada penderita obesitas di kelurahan korpri sambiroto Semarang. Jurnal Unimus. [internet]. [dikutip tanggal 30 November 2013]; 2(1):26-29. Dapat diunduh dari: http://jurnal.unimus.ac.id.

Tisnadjaja D. 2006.  Bebas Kolesterol & Demam Berdarah. Jakarta (ID): Niaga Swadaya.

Wiryowidagdo dan Sitanggang. 2002.Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung,  Darah Tinggi, dan Kolesterol . Jakarta (ID): Agromedia.

(28)
(29)

Zalora. 2013. 6 jenis makanan untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL. [Internet]. [Dikutip 1 Desember 2013]. Amazine. Dapat diunduh dari

http://amazine.co/9604/6-jenis-makanan-untuk-meningkatkan-kadar-kolesterol-hdl/

LAMPIRAN

Tabel 5 Kadar kolesterol dari sampel kelompok 1-6 Kelompok Absorbant standar Absorbant uji Kadar kolesterol

1 0.843 0.626 148.51 2 0.294 69.75 3 0.703 166.78 4 0.584 138.55 5 0.287 68.09 6 0.372 88.25

Tabel 6 Kadar trigliserida dari sampel kelompok 1-6 Kelompok Absorbant standar Absorbant uji Kadar trigliserida

1 0.616 0.014 4.54 2 0.182 59.09 3 0.034 11.04 4 0.244 79.22 5 0.098 31.82 6 0.169 54.87

Tabel 7 Kadar HDL dari sampel kelompok 1-6

Kelompok Absorbant standar Absorbant uji Kadar HDL 1 1.26 0.18 28.57 2 0.14 22.22 3 0.105 16.67 4 0.649 103.016 5 0.176 27.936 6 0.065 10.32

Tabel 8 Kadar LDL dari sampel kelompok 1-6

Kelompok Absorbant standar Absorbant uji Kadar LDL 1 1.508 0.082 137.63 2 0.132 57.24 3 0.084 155.64 4 0.152 118.393

(30)
(31)

Kelompok Absorbant standar Absorbant uji Kadar LDL

5 0.042 62.52

6 0.069 79.104

Perhitungan kadar kolesterol kelompok 3 :

Kadar kolesterol (mg/dL) =

 

 

 x 200 =





 x 200 = 166.78 mg/dL Perhitungan kadar trigliserida kelompok 3 :

Kadar trigliserida (mg/dL) =

 

 

 x 200 =





 x 200 = 11.04 mg/dL Perhitungan kadar HDL kelompok 3 :

Kadar HDL (mg/dL) =

 

 

 x 200 =





 x 200 = 16.67 mg/dL Perhitungan kadar LDL kelompok 3 :

Kadar LDL (mg/dL) = Total kolesterol-

(

 

 

  )

= 166.78-

(





  )

= 166.78- 11.14

(32)
(33)

JOB DESK

 No. Nama Tugas Ttd

1 Ajeng Tresna Wulandari Pendahuluan dan

metodologi

2 Anggia Dwi Akbari Pembahasan kolesterol

dan lampiran

3 Dena Aulia Cover dan tinjauan

 pustaka

4 Dyana Safira Amalia Editor, metodologi,

kesimpulan dan saran

5 Nina Dwinova Pembahasan trigliserida

6 Ricky Hansriansyah Pembahasan HDL dan

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal, dan formalisasi pengembangan

Kelompok kontrol negatif (K-) diberi pakan standar, kelompok kontrol positif (K+) dan kelompok perlakuan (P1, P2, P3) diberi 1,5 gr suplemen kuning telur 2 minggu. Kemudian

研究開発組織 にお ける中間管理職 の役割 :上司 の 「自律的戦略行動」が 部下の満足や組織 コ ミッ トメ ン ト,研究成果 に及

Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Jember, sebaiknya meningkatkan kerjasama dengan instansi lain seperti Kepolisian lalu- Lintas, Dinas Lalu-Lintas Angkutan Jalan

Selain itu, perhitungan harga pokok produksinya pun masih belum tepat karena biaya bahan baku langsung belum dihitung berdasarkan standar yang spesifik dan

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Zulaikha dan Supratingrum (2003), dengan judul Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial dengan

Pada pembahasan ini kita akan membahas bagaimana Arthur Andersen, dahulu satu dari Big 5 kantor akuntan publik di dunia, melanggar hak para pengguna laporan keuangan Enron