• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alpa Hoki, Alat Pemotong Hortikultura Instan, Alat Pemotong Sederhana Dalam Implementasi Pada Pengolahan Pangan Skala Domestik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alpa Hoki, Alat Pemotong Hortikultura Instan, Alat Pemotong Sederhana Dalam Implementasi Pada Pengolahan Pangan Skala Domestik"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. JUDUL

“Alpa Hoki”, Alat Pemotong Hortikultura Instan, Alat Pemotong Sederhana Dalam Implementasi Pada Pengolahan Pangan Skala Domestik

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Hortikultura adalah komoditas yang masih memiliki masa depan relatif cerah dari keunggulan komparatif dan kompetitif sehingga perlu memulai pengembangannya sejak saat ini. Pengembangan hortikultura di Indonesia pada umumnya masih dalam skala perkebunan rakyat yang tumbuh dan dipelihara secara alami dan tradisional, sedangkan jenis komoditas hortikultura yang diusahakan masih terbatas seperti kentang, wortel, dan umbi-umbian. Dalam skala rumah tangga, tanaman hortikultura banyak diminati untuk diolah menjadi berbagai macam makanan yang dapat menghasilkan devisa. Untuk mendukung kegiatan tersebut, perlu dilakukan sosialisasi mengenai teknologi pengolahan pangan yang bertujuan mengefektifkan kegiatan tersebut, salah satunya adalah pembuatan alat perajang sederhana skala rumah tangga.

Pada umumnya, alat pengolahan bahan pangan yang berupa alat pemotong atau alat perajang hasil tanaman hortikultura, seperti kentang, wortel, dan umbi-umbian membutuhkan waktu yang lama karena masih dilakukan secara manual dan sederhana serta membutuhkan ketelitian agar hasil pemotongan mendapatkan ukuran yang homogen. Hal ini akan sulit dilakukan, mengingat waktu yang digunakan tidak sepenuhnya hanya untuk memotong kentang, wortel, dan umbi-umbian. Oleh karena itu, dengan adanya alat perajang sederhana diharapkan dapat meringankan, mempermudah, dan mengefisienkan proses memotong atau merajang kentang, wortel, dan umbi-umbian.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan adanya inovasi pembuatan alat untuk mempermudah proses perajangan hasil tanaman hortikultura. “Alpa Hoki”, Alat Pemotong Hortikultura Instan, merupakan alat perajang yang dibuat dengan sederhana yang memanfaatkan plat besi yang berukuran sedang dengan cara kerja yang instan namun menghasilkan produk

(2)

potongan kentang yang homogen sehingga dapat meringankan kinerja dalam meraih devisa yang dijalankan.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana metode pembuatan “Alpa Hoki” yang efektif?

2. Bagaimana aplikasi “Alpa Hoki” dalam proses pengolahan hasil pangan hortikultura dalam skala domestik?

3. Apa keunggulan cara kerja implementasi “Alpa Hoki” dibanding alat pemotong lainnya?

D. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah dalam karya ini, maka diperoleh beberapa tujuan sebagai berikut.

1. Mengetahui metode pembuatan Alpa Hoki yang efektif

2. Mengetahui aplikasi Alpa Hoki dalam proses pengolahan hasil pangan hortikultura dalam skala domestik

3. Mendefinisikan keunggulan cara kerja implementasi Alpa Hoki dibanding alat pemotong lainnya

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dalam pembuatan karya tulis ini, luaran yang diharapkan berupa realisasi alat pemotong hasil pangan hortikultura yang sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya sekaligus efektif dan efisien, terutama ditujukan untuk masyarakat dalam skala domestik yakni kalangan rumah tangga.

(3)

F. KEGUNAAN

Manfaat dari pembuatan karya tulis ini meliputi beberapa aspek sebagai berikut.

a) bagi masyarakat, membantu dalam pengolahan pangan dalam hal ini hasil

tanaman hortikultura dengan adanya Alpa Hoki yang mudah dan

sederhana

b) bagi penulis, karya ini dapat membantu mengasah keterampilan dalam menciptakan solusi pada setiap permasalahan yang ada dan memotivasi untuk senantiasa berpikir kritis dalam memecahkan persoalan, dalam hal ini dalam bidang pengolahan pangan hasil pertanian

G. TINJAUAN PUSTAKA a. Alat Pemotong

Alat pemotong stick kentang merupakan alat yang berfungsi sebagai pemotong stick kentang dalam jumlah banyak dan secara kontinyu. Alat ini pada umumnya menggunakan motor sebagai sumber tenaganya, dan reducer sebagai pengatur putaran poros/shaft, yang kemudian menggerakkan piston agar kentang dapat terpotong, alat pemotong stick kentang itu dilengkapi dengan pisau pemotong dan piston berfungsi nsebagai pendorong kentang yang terbuat dari nilon sebagai alat pendorong, sehingga kentang tertekan kebawah mendekati permukaan pisau pemotong yang kemudian terjadilah proses pemotongan kentang tersebut (Reid, 2002).

b. Tanaman Hortikultura

Hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah,

sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura, termasuk di dalamnya jamur, lumut, dan tanaman air yang berfungsi sebagai sayuran, bahan obat nabati, dan/atau bahan estetika (Permendag, 2012). Produk hortikultura adalah semua hasil yang berasal dari tanaman hortikultura yang masih segar atau

(4)

yang telah diolah. Oleh karena itu, produk hortikultura merupakan komoditi yang mempunyai potensi ekonomi bagi masyarakat Indonesia.

H. METODE PELAKSANAAN

H.1) Tempat dan waktu pelaksanaan

Pelaksanaan pembuatan dan perancangan alat dilakukan di Laboratorium Mekanika dan Elektronika, Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Adapun waktu penelitian adalah berkisar antara bulan September sampai Oktober 2012.

H.2) Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat ini meliputi: a. Lempengan besi

Lempengan besi yang digunakan memiliki ketebalan sebesar 1mm dengan luas sebesar 120cm x 60 cm. Lempengan besi ini berfungsi sebagai

bahan dasar pembuatan alat “Alpa Hoki” yang selanjutnya akan dibentuk

menjadi silinder sebanyak 2 buah dengan diameter yang berbeda. b. Senar

Senar yang digunakan merupakan senar tajam yang digunakan sebagai media untuk pemotong bahan pangan yang diinginkan. Senar dipasang di bagian atas salah satu silinder dengan luasan sebesar 1cm x 1cm.

c. Mesin Roll

Mesin Roll merupakan mesin yang berada di Laboratorium

Mekanika dan Elektronika Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya yang berfungsi sebagai mesin untuk membentuk lempengan bahan menjadi lingkaran atau silinder dengan diameter yang diinginkan. d. Mesin Pemotong

Mesin Pemotong merupakan mesin yang berada di Laboratorium

Mekanika dan Elektronika Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya yang berfungsi sebagai mesin untuk memotong bahan-bahan pembuat alat dalam hal ini lempengan besi.

(5)

e. Mesin Las

Mesin Las merupakan mesin yang berada di Laboratorium

Mekanika dan Elektronika Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya yang berfungsi sebagai mesin untuk melelehkan serta menggabungkan lempengan besi dengan memanfaatkan energi panas yang berasal dari listrik.

f. Mesin Bor

Mesin Bor merupakan mesin yang berada di Laboratorium

Mekanika dan Elektronika Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya yang berfungsi sebagai mesin untuk membuat lubang pada lempengan besi yang selanjutnya akan digunakan sebagai tempat untuk mengaitkan senar.

H. 3 Tahap Pelaksanaan 1. Tahap Persiapan

a. Pembelian bahan, meliputi senar dan lempengan besi

b. Perancangan desain awal pembuatan “Alpa Hoki”

2. Tahap Pembuatan

a. Pemotongan lempengan besi menjadi 2 bagian, yakni untuk membentuk silinder sebagai kerangka dasar “Alpa Hoki”

b. Pembentukan 2 lempengan besi yang telah dipotong menjadi silinder, meliputi: silinder kecil dengan diameter 17 cm dan silinder besar dengan diameter 19 cm.

c. Pengelasan yang dilakukan untuk menggabungkan masing-masing lempengan besi yang telah dibentuk agar membentuk silinder sempurna.

d. Pemberian lubang pada silinder kecil menggunakan mesin bor secara membujur memutar searah lingkaran diameter.

e. Pemasangan senar pada silinder yang telah dilubangi dengan luasan tiap bidang kotak 1cm x 1cm.

(6)

3. Tahap Akhir

a. Percobaan pengujian “Alpa Hoki” dengan menggunakan

kentang dan dihasilkan potongan yang homogen dengan luasan 1cm x 1cm.

b. Pemberian warna pada “Alpa Hoki” agar lebih menarik dan mempunyai nilai estetik.

I. JADWAL KEGIATAN

Tahap – tahap pelaksanaan pembuatan Alpa Hoki, dijadwalkan pada tabel

berikut ini.

J. RANCANGAN BIAYA 1. Bahan Habis Pakai

Jenis Biaya satuan Kebutuhan Jumlah

1. Plat besi tipis Rp. 60.000,00/m2 60 x120 cm Rp. 54.000,00

2. Senar gitar Rp. 2.000,00/buah 7 buah Rp. 14.000,00

3. Kentang Rp. 8.000,00/kg 1 kg Rp. 8.000,00

4. Elektrode las Rp. 200.000,00/pack 1 pack Rp. 200.000,00

Total Rp. 276.000,00

No Kegiatan Bulan I Bulan II

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Studi pustaka

2. Pemilihan Rancangan Alat

3. Pengumpulan Bahan

4. Penentuan Desain Alat

5 Pembuatan Alat

(7)

2. Peralatan Penunjang

3. Biaya Peralatan Penunjang

Jenis Bahan Biaya satuan Kebutuhan Jumlah

1. Sarung tangan Rp. 50.000,00/buah 4 buah Rp. 200.000,00

2. Topi Rp. 100.000,00/buah 2 buah Rp. 200.000,00

3. Masker Las Rp. 200.000,00/buah 2 buah Rp. 400.000,00

Total Rp. 800.000,00

4. Biaya Pembuatan Laporan

Jenis Bahan Biaya satuan Kebutuhan Jumlah

1. Biaya pengetikan Rp. 65.000,00/hari 1 hari Rp. 65.000,00

2. Kertas A4 70 gram Rp. 30.000,00/rim 1 rim Rp. 30.000,00

3. Tinta Rp. 35.000,00/botol 1 botol Rp. 35.000,00

4. Penjilidan laporan Rp. 5.000,00/buah 3 buah Rp. 15.000,00

5. CD Rp. 5.000,00/buah 1 buah Rp. 5.000,00

Total Rp. 150.000,00

Jenis Biaya satuan Kebutuhan Jumlah

1. Sewa las listrik Rp 200.000,00/bulan 2 bulan Rp 400.000,00

2. Sewa gerinda tangan Rp. 200.000,00/bulan 2 bulan Rp. 400.000,00

3. Sewa tuas pemotong Rp. 200.000,00/bulan 2 bulan Rp. 400.000,00

4. Sewa gerinda asah Rp. 200.000,00/bulan 2 bulan Rp. 400.000,00

5. Sewa gerinda duduk Rp. 200.000,00/bulan 2 bulan Rp. 400.000,00

6. Sewa mesin roll Rp. 200.000,00/bulan 2 bulan Rp. 400.000,00

7. Sewa mesin Bor Rp. 200.000,00/bulan 2 bulan Rp. 400.000,00

(8)

5. Rekapitulasi Biaya

Jenis Jumlah

1. Biaya Habis Pakai Rp. 276.000,00

2. Peralatan Penunjang Rp. 2.800.000,00

3.Biaya Peralatan Penunjang Rp. 800.000,00

4. Biaya Pembuatan Laporan Rp. 150.000,00

Total Rp. 4.025.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Ketentuan Produk Hortikultura Peraturan Menteri

Perdagangan. Kementerian Perdagangan. Jakarta.a

Reid, M. S. 2002. Maturation and Maturity Indices. In Postharvest Technology of Horticultural Crops. Kader, A. A. Edt. Univ. of California, Agric. And Natural Resources, Pub. No. 3311.

L. LAMPIRAN Lampiran Biodata

 KETUA

Nama Lengkap : Agil Adham Reka

NIM : 105100200111035

Tempat, Tanggal Lahir : Blitar, 20 Oktober 1992

Alamat : Jalan Kumis Kucing 21 Malang

Malang, 29 Oktober 2012

(9)

 Anggota

Nama Lengkap : Evi Wahyu Dianti

NIM : 105100200111016

Tempat, Tanggal Lahir : Pasuruan, 03 Agustus 1992

Alamat : Jalan Sumber Sari gang IV No. 225H

Malang

Malang, 29 Oktober 2012

Evi Wahyu Dianti

Nama Lengkap : Nur Aulya Fauzia

NIM : 105100200111018

Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 08 Oktober 1992

Alamat : Jalan Kertorahayu Dalam No. 82B Malang

Malang, 29 Oktober 2012

Nur Aulya Fauzia

Nama Lengkap : Jeffry Fajar R.

NIM : 105100200111023

Tempat, Tanggal Lahir : Magetan, 13 Maret 1992

Alamat : Jalan Gajayana No. 11A Malang

Malang, 29 Oktober 2012

(10)

Nama Lengkap : Argo Pandu Permana

NIM : 105100200111027

Tempat, Tanggal Lahir : Trenggalek, 1 November 1990

Alamat : Joyogrand Blok A3 No. 2 Malang

Malang, 29 Oktober 2012

Argo Pandu Permana

Lampiran Gambar Alat

(11)

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama Lengkap : Yusron Sugiarto, STP., MP., MSc.

Tempat, Tanggal lahir : Tulungagung, 01 Februari 1984

Jenis Kelamin : Laki-laki

Fakultas, Jurusan : Teknologi Pertanian, Teknik Pertanian

NIK : 840201 10 11 0160

Alamat Kantor : Jurusan teknik Pertanian FTP UB

Jalan Veteran Malang 65145 Phone/fax : 0341 571708

Pendidikan

S1 Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas

Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang

2002-2007 STP.

S2 Double degree Program

1. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang

2. Biotechnology department, Faculty of

Bioresources and Technology, King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand 2008-2011 MP. MSc. Malang, 29 Oktober 2012 Yusron Sugiarto, STP., MP., MSc. NIK. 840201 10 11 0160

Referensi

Dokumen terkait

Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharuan tentunya tak menutup mata akan melihat bagaimana proses panjang yang akan dialami oleh ummat manusia dan

Sedangkan jika menggunakan media digital, peserta didik dapat menggunakan kunci dikotomi digital secara langsung, sehingga media ini akan sangat membantu dan

Untuk menjawab rumusan masalah nomor 2, yaitu tentang perbedaan kemampuan pemahaman matematis siswa yang menggunakan model simulasi dengan alat peraga, multimedia

Analisis mengenai kritik sosial dalam puisi Wiji Thukul juga terdapat pada skripsi karya Wahyu Widodo, tahun 2007, jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

dilakukan berfokus pada sifat optik yang dimiliki oleh kaca TZN, mulai dari nilai serapan panjang gelombang pada daerah UV-Vis, nilai energi gap, indeks bias,

Dari analisis CCA dapat diketahui appeal manakah yang tidak memiliki pengaruh untuk direduksi, namun dalam penelitian ini, mengacu pada seluruh appeal digunakan dalam analisis

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan ialah data-data yang berkaitan dengan profil SD Muhammadiyah Karangbendo Yogyakarta, sarana dan prasarana SD Muhammadiyah

 Bahwa tata cara penentuan nama-nama yang LULUS dalam tahapan tes Psikologi diatur secara detail dalam Keputusan KPU Nomor 35/PP.06-Kpt/05/KPU/II/2018 tentang Petunjuk