• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Lelang Investasi KPS Pelabuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dokumen Lelang Investasi KPS Pelabuhan"

Copied!
205
0
0

Teks penuh

(1)

Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek

Kerjasama Pemerintah Swasta Pelabuhan

Baubau, Sulawesi Tenggara

TAHUN ANGGARAN 2015

Dokumen Pelelangan Umum

(2)

TAHUN ANGGARAN 2015

Dokumen Pelelangan Umum

(Permintaan Proposal)

Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek

Kerjasama Pemerintah Swasta

(3)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGADAAN BADAN USAHA PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PELABUHAN BAU BAU

SULAWESI TENGGARA

DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL

(4)

1

DAFTAR ISI

A. DESKRIPSI PROYEK

6

1. Latar Belakang Proyek...6

2. Ruang Lingkup Proyek ...6

4. Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha...7

5. Peranan dan Dukungan Kementerian Perhubungan terhadap Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau ...7

B. INSTRUKSI KEPADA PESERTA PENGADAAN

8

6. Definisi...8

7. Praktek KKN...11

8. Benturan Kepentingan ...12

9. Pakta Integritas...13

10. Perubahan Konsorsium ...14

11. Isi Dokumen Permintaan Proposal...15

12. Jadwal Pelaksanaan Proyek...16

13. Biaya Penyiapan Penawaran ...16

14. Uji Tuntas...16

15. Rancangan Perjanjian Kerjasama ...17

16. Rapat Penjelasan dan Peninjauan Lapangan...18

17. Klarifikasi dan Amandemen/Adendum Dokumen Permintaan Proposal...20

18. Tanggung Jawab Peserta pengadaan ...21

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

22

19. Bahasa dan Mata Uang...22

20. Struktur dan Isi Dokumen Penawaran ...23

20.4 Ketentuan Legalisasi/Konsularisasi 28 21. Masa Berlaku Dokumen Penawaran ...28

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

29

22. Format dan Penandatanganan Dokumen Penawaran ...29

23. Penyegelan dan Penandaan Penawaran...30

24. Batas Akhir Pemasukan Penawaran...31

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN

32

25. Pembukaan Penawaran...32

(5)

2

26. Evaluasi Dokumen Penawaran ...33

27. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I ...33

28. Klarifikasi/Verifikasi Dokumen Penawaran ...34

29. Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Penawaran yang Responsif ...35

30. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I...35

31. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul II ...35

32. Koreksi Aritmatik...36

33. Kerahasiaan ...36

F. PEMENANG PENGADAAN

37

34. Pengumuman Hasil Pengadaan...37

35. Sanggahan terhadap Hasil Pengadaan...37

36. Keputusan Pemenang Pengadaan...38

37. Tanggung Jawab Pemenang Pengadaan ...39

G. PEMBATALAN PENGADAAN, PENGADAAN ULANG

40

38. Pembatalan Pengadaan Dan Pengadaan Ulang ...40

(6)

3

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A - Lembar Data Proses Pengadaan

Lampiran B - Lembar Evaluasi Penawaran Peserta pengadaan Lampiran C - Spesifikasi Teknis Dan Desain

Lampiran D - Isi Dokumen Penawaran Administrasi Dan Teknis Lampiran E - Isi Dokumen Penawaran Finansial

Lampiran F - Rancangan Perjanjian Kerjasama Lampiran G - Outline Dokumen Penawaran Lampiran H - Memorandum Informasi Lampiran I - Persyaratan Amdal

(7)

4 UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL

Jakarta, [*] Nomor : [*]

Kepada Yth.

[(nama dan alamat perusahaan/pimpinan perusahaan-apabila konsorsium)] U.p [(Nama Direktur/Pimpinan perusahaan/konsorsium)]

Perihal :

Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek

Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, Sulawesi Tenggara

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah memenuhi kualifikasi untuk Proyek tersebut di atas. Sebagai kelanjutan proses pengadaan KPS, kami mengundang Saudara sebagai Peserta pengadaan untuk mengambil Dokumen Permintaan Proposal dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Peserta pengadaan diminta untuk menyampaikan Dokumen Penawaran yang mengacu pada ketentuan yang terdapat dalam Dokumen Permintaan Proposal dan Peserta pengadaan diberikan hak untuk merancang, membangun, mengoperasikan dan memelihara Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau Sulawesi Tenggara dengan seluruh fasilitas pendukung Proyek yang berada di lokasi melalui mekanisme Bangun Guna Serah (Build, Operate, Transfer - BOT); 2. Peserta pengadaan diminta untuk meyampaikan Dokumen Penawaran

dengan metode 2 (dua) sampul. Sampul I berisikan Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis dan Sampul II berisikan Dokumen Penawaran Finansial. Masa berlaku surat penawaran dan Jaminan Penawaran adalah …. (…………) Hari terhitung sejak Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran. 3. Jadwal pelaksanaan pengadaan adalah sebagaimana Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan

No. Kegiatan Tanggal

1. Undangan kepada Badan Usaha yang memenuhi kualifikasi

2. Penyampaian Surat Kerahasiaan 3. Pembukaan akses kepada Pusat Data

4. Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) Pertama dan Peninjauan Lokasi Proyek

5. Batas Akhir penerimaan komentar tertulis dari Peserta pengadaan tentang Dokumen Permintaan Proposal dan Rancangan Perjanjian Kerjasama 6. Penyampaian Final Dokumen Permintaan

(8)

5

No. Kegiatan Tanggal

Kerjasama

7. Penyampaian/pemasukan Dokumen Penawaran 8. Pembukaan Dokumen Penawaran Administrasi

dan Teknis (Sampul I)

9. Evaluasi Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I)

10. Pengumuman hasil Evaluasi Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I)

11. Pembukaan Dokumen Penawaran Finansial (Sampul II)

12. Evaluasi Dokumen Penawaran Finansial (Sampul II)

13. Pengumuman Pemenang Pengadaan 14. Masa Sanggah

15. Jawaban Sanggahan

16. Penerbitan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan

4. Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal dapat diwakilkan dengan membawa surat tugas dari Direktur Utama/Pimpinan Konsorsium dan kartu tanda pengenal. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam mengambil Dokumen Permintaan Proposal;

5. Dokumen Permintaan Proposal dapat diambil dalam bentuk cetakan dan/atau dalam bentuk cakram optik dalam format pdf, pada alamat yang tertera di bawah ini sesuai dengan jadwal di atas, antara jam 09.00-15.00 WIB.

6. Dokumen Penawaran dikirim ke:

Panitia Pengadaan Badan Usaha

Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau - Provinsi Sulawesi Tenggara

SEKRETARIAT: [alamat] Demikian disampaikan untuk diketahui.

Panitia Pengadaan Badan Usaha Ketua

(9)

6

A. DESKRIPSI PROYEK

1. Latar Belakang Proyek

Upaya pemerintah dalam menarik investor untuk menanamkan investasi sebesar-besarnya perlu didukung oleh semua pihak. Salah satu dukungan yang diperlukan adalah meningkatkan jaringan sarana dan prasarana transportasi termasuk transportasi laut yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya dengan pelabuhan sebagai hub perekonomian.

Dalam konsep pembangunan Pemerintah Kota Baubau, pelabuhan ini dibangun untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pelayanan demi mendukung program jangka panjang menjadikan Kota Baubau Pintu Gerbang Ekonomi dan Pariwisata di Sulawesi Tenggara.

2. Ruang Lingkup Proyek

o Lingkup kerjasama KPBU Terminal Peti Kemas meliputi perencanaan, pengelolaan, pembangunan dan operasional terminal peti kemas termasuk prasarana dan sarana yang ada didalamnya.

o Lingkup pembangunan meliputi:

Pembangunan Dermaga Peti Kemas sepanjang ukuran 80 m x 15 sebagai pengembangan dermaga

peti kemas eksisting dalam periode pengembangan jangka panjang (2016-2035)

Pembangunan causeway sepanjang 12 meter dengan lebar 8 meter;

 Pembangunan trestle sepanjang 170 meter dengan lebar 8 meter;

 Pekerjaan Reklamasi seluas 1.525 m2 dalam periode pengembangan jangka menengah (2016-2025) dan seluas 13.645 m2 dalam periode pengembangan jangka panjang (2016-2035);

 Pengadaan peralatan bongkar muat peti kemas yang meliputi forklift, crane reach stacker, head truck, dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk operasional;

Pembangunan pintu khusus angkutan peti kemas di sisi barat Pelabuhan Penyeberangan;

Pembangunan sistem manajemen informasi peti kemas untuk pengelolaan terminal peti kemas.

(10)

7

3. Lokasi Proyek

Lokasi Proyek KPBU berada di Pelabuhan Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara sebagaimana gambar berikut:

4. Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

Kerjasama Pemerintah dengan Swasta akan dilaksanakan dengan skema Bangun, Guna dan Serah (Build, Operate, and Transfer – BOT) selama jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dalam kerangka Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha.

5. Peranan dan Dukungan Kementerian Perhubungan terhadap Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau

Dukungan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan terhadap Proyek adalah sebagai berikut:

a. Kementerian Perhubungan bertanggung jawab untuk melakukan Pembayaran Ketersediaan Layanan (avaibility payment) selama masa kerjasama;

b. Kementerian Perhubungan memfasilitasi Badan Usaha untuk mendapatkan lisensi dan izin yang dibutuhkan; dan

(11)

8

B. INSTRUKSI KEPADA PESERTA PENGADAAN

6. Definisi

Istilah-istilah yang didefinisikan berikut ini digunakan dalam Dokumen Permintaan Proposal ini dan akan memiliki arti sebagaimana ditentukan di bawah ini. Istilah-istilah lainnya yang diawali dengan huruf besar yang digunakan akan memiliki arti yang sama sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama.

a. “Afiliasi” adalah setiap badan hukum yang sendiri atau bersama-sama dengan badan hukum lainnya, secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, Mengendalikan, Dikendalikan oleh, atau berada di bawah Pengendalian yang sama dengan badan hukum lainnya. Afiliasi harus mencakup anak perusahaan dan perusahaan induk dan anak perusahaan dari induk yang sama, baik secara langsung maupun tidak langsung.

b. “AMDAL” adalah analisis mengenai dampak lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan persyaratan sebagaimana diatur pada Lampiran I dari Dokumen Permintaan Proposal. c. “Anggota Utama Konsorsium” adalah Peserta pengadaan, yang

merupakan anggota dari konsorsium yang memenuhi kriteria yang terdapat dalam Lampiran D.9 dari Dokumen Permintaan Proposal ini.

d. “Badan Usaha” adalah Peserta pengadaan yang ditetapkan sebagai pemenang Pengadaan Proyek oleh PJPK.

e. “Dokumen Permintaan Proposal” adalah dokumen ini termasuk dengan semua lampiran dan setiap perubahan serta klarifikasi yang dikeluarkan oleh PJPK.

f. “Dokumen Penawaran” adalah penawaran tertulis yang disampaikan oleh Peserta pengadaan kepada Panitia Pengadaan berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Dokumen Permintaan Proposal ini.

g. “Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis” adalah isi dari Sampul penawaran pertama atau Sampul I yang disampaikan Peserta pengadaan sesuai dengan Bagian 20.2.1.

h. “Dokumen Penawaran Finansial” adalah isi dari Sampul penawaran kedua atau Sampul II untuk disampaikan oleh Peserta pengadaan sesuai dengan Bagian 20.3.

i. “Dokumen Prakualifikasi” adalah dokumen prakualifikasi yang ditetapkan oleh PJPK berdasarkan Keputusan Waliprovinsi jawa barat [●] pada tanggal [●] beserta perubahannya dan dokumen prakualifikasi ulang beserta perubahannya, yang menjadi ketentuan proses prakualifikasi dan proses prakualifikasi ulang.

(12)

9 j. “Hari” adalah periode dua puluh empat (24) jam berturut-turut yang berakhir pada tengah malam Waktu Standar Indonesia Bagian Barat. Satu Hari adalah satu hari kalender.

k. “Hari Kerja” adalah hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali dinyatakan sebagai hari libur nasional, di Indonesia.

l. “Indonesia” adalah Republik Indonesia.

m. “Jaminan Penawaran” adalah jaminan untuk penawaran berupa bank garansi dengan ketentuan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali (unconditional clause and irrevocable) yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Jaminan sejumlah Rp ……,- (……… Rupiah), sebagai jaminan sesuai dengan ketentuan Bagian 20.2.2 Dokumen Permintaan Proposal ini.

n. “Jaminan Pelaksanaan ” adalah jaminan atas pelaksanaan Badan Usaha terhadap kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerjasama sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama sampai dengan tanggal berlaku efektifnya Perjanjian Kerjasama berupa bank garansi dengan ketentuan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali (unconditional clause and irrevocable) yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Jaminan sejumlah Rp …….,- (………. Rupiah).

o. “Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha” untuk selanjutnya disebut sebagai “KPBU” adalah kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur yang dilakukan melalui Perjanjian Kerjasama atau pemberian izin pengusahaan.

p. “Kontraktor EPC” adalah perusahaan atau badan usaha EPC yang ditunjuk atau akan ditunjuk oleh Perusahaan Pelaksana Proyek, jika ada, dengan persetujuan terlebih dahulu dari PJPK.

q. “Kontraktor Operasional dan Pemeliharaan” adalah perusahaan atau badan usaha operasional dan pemeliharaan yang ditunjuk atau akan ditunjuk oleh Perusahaan Pelaksana Proyek, jika ada, dengan persetujuan terlebih dahulu dari PJPK.

r. “Masa Berlaku Penawaran” adalah masa berlakunya Dokumen Penawaran sesuai dengan ketentuan Bagian 17 Dokumen Permintaan Proposal ini, yaitu selama ….. (……..) Hari sejak Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran.

s. “Masa Sanggah” waktu yang diberikan oleh Panitia Pengadaan kepada Peserta pengadaan untuk mengajukan Sanggahan sebagaimana diatur dalam Bagian 32 dari Dokumen Permintaan Proposal ini.

t. “Panitia Pengadaan” adalah Panitia Pengadaan Badan Usaha, yang ditetapkan melalui Keputusan Waliprovinsi jawa barat untuk pengadaan badan usaha secara Pengadaan umum dalam rangka pembangunan infrastruktur.

(13)

10 u. “Pemenang Pengadaan” adalah Peserta pengadaan yang diberikan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan sebagaimana diatur dalam Bagian 33 Dokumen Permintaan Proposal ini.

v. “Pemerintah” adalah Pemerintah Negara Republik Indonesia.

w. “Pengendalian” adalah kekuasaan untuk mengarahkan atau menyebabkan arah kebijakan pengelolaan badan hukum, berdasarkan kontrak, instansi atau yang lainnya.

x. “Perjanjian Kerjasama” adalah perjanjian yang akan ditandatangani oleh Perusahaan Pelaksana Proyek dan PJPK yang menetapkan landasan kerjasama Proyek.

y. “Perjanjian Operasional dan Pemeliharaan” adalah suatu perjanjian untuk operasional dan pemeliharaan Proyek yang akan ditandatangani oleh Perusahaan Pelaksana Proyek dan Kontraktor Operasional dan Pemeliharaan.

z. “Perusahaan Pelaksana Proyek” adalah perusahaan yang didirikan oleh Pemenang Pengadaan berdasarkan ketentuan hukum Indonesia, dengan kantor yang berlokasi di Indonesia, dan para pengganti dan penerima pengalihan yang diizinkan.

aa. “Perwakilan Peserta pengadaan” adalah orang yang diberi kuasa oleh Peserta pengadaan melalui pemberian Surat Kuasa, untuk bertindak sebagai perwakilan Peserta pengadaan dalam hubungannya dengan Panitia, Pemerintah, dan/atau instansi terkait lainnya untuk semua hal yang berkaitan dengan Proses Pengadaan yang terkait dengan Proyek. bb. “Peserta pengadaan” adalah peserta yang telah lulus proses prakualifikasi

Proyek yang diumumkan oleh Panitia Pengadaan melalui Pengumuman Hasil Prakualifikasi Pengadaan Badan Usaha Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau

No.

…….tanggal dan Pengumuman Hasil Prakualifikasi Ulang Pengadaan

Badan Usaha Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau

No. ……tanggal ……..

cc. “Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan” adalah Peserta pengadaan yang Dokumen Penawarannya sesuai dengan seluruh persyaratan, kondisi, dan spesifikasi dari Dokumen Permintaan Proposal ini tanpa adanya penyimpangan dan reservasi yang material, sebagaimana tercantum di Bagian 26 dari Dokumen Permintaan Proposal ini.

dd. “Pihak Penerbit Jaminan” adalah bank yang berdomisili di Indonesia dan memiliki peringkat minimum AA- yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat Pefindo dan Fitch Ratings Indonesia.

ee. “Proses Pengadaan” adalah prosedur seleksi kompetitif yang ditentukan dalam Dokumen Permintaan Proposal ini.

ff. “Proyek” adalah Pengadaan Badan Usaha Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau.

(14)

11 gg. “PJPK” adalah Penanggung Jawab Proyek Kerjasama dalam hal ini adalah

Menteri Perhubungan.

hh. “Rancangan Perjanjian Kerjasama” adalah rancangan Perjanjian Kerjasama yang disepakati secara final yang diterbitkan oleh PJPK sesuai dengan Lampiran F Dokumen Permintaan Proposal ini.

ii. “Rupiah” adalah mata uang yang sah dari Republik Indonesia.

jj. “Sanggahan” adalah keberatan yang diajukan oleh Peserta pengadaan kepada PJPK sehubungan dengan penyimpangan prosedur pelaksanaan Pengadaan, sebagaimana diatur dalam Bagian 32 dari Dokumen Permintaan Proposal.

kk. “Spesifikasi Teknis dan Desain Proyek” adalah persyaratan minimum teknis dari Proyek yang ditetapkan pada Lampiran C dalam Dokumen Permintaan Proposal ini.

ll. “Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran” adalah tanggal yang tercantum pada Lampiran A Lembar Data Proses Pengadaan dari Dokumen Permintaan Proposal ini, yang ditentukan sebagai hari pengajuan Dokumen Penawaran.

7. Praktek KKN

7.1 Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan.

7.2 Peserta dan pihak yang terkait dengan pekerjaan ini berkewajiban mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:

a. Berusaha mempengaruhi anggota Panitia Pengadaan dalam bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan Peserta yang bertentangan dengan Dokumen Permintaan Proposal, dan/atau peraturan perundang-undangan.

b. Melakukan persekongkolan dengan Peserta pengadaan lain untuk mengatur hasil Pengadaan, sehingga mengurangi/ menghambat/ memperkecil/ meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;

c. Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Permintaan Proposal

7.3 Peserta yang menurut penilaian Panitia Pengadaan terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam angka 7.1 di atas dikenakan sanksi sebagai berikut;

a. Sanksi administratif, seperti digugurkan dari Proses Pengadaan atau pembatalan penetapan pemenang;

b. Sanksi pencantuman dalam daftar hitam; c. Gugatan secara perdata; dan/atau

(15)

12 7.4 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Panitia Pengadaan kepada PJPK.

8. Benturan Kepentingan

8.1 Peserta pengadaan, termasuk Afiliasinya, tidak boleh memiliki benturan kepentingan. Tanpa membatasi makna umum dari benturan kepentingan, masing-masing situasi sebagai berikut akan dianggap sebagai suatu “Benturan Kepentingan”:

1. Para pihak yang terlibat dalam Pengadaan wajib menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan antara para pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk hubungan afiliasi.

2. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. pihak yang terlibat pada tahapan Penyiapan dan/atau Transaksi sebagai konsultan atau Badan Penyiapan:

1) menjadi Peserta atau anggota konsorsium Peserta Pengadaan Badan Usaha Pelaksana pada Proyek KPBU yang sama;

2) sebagai pemegang saham dan/atau pengurus pada perusahaan yang menjadi Peserta atau perusahaan pada anggota konsorsium dalam Pengadaan Badan Usaha Pelaksana pada Proyek KPBU yang sama;

3) memberikan pembiayaan/pendanaan atau memberikan penjaminan pada Proyek KPBU yang sama; dan/atau

4) menjadi konsultan bagi Peserta Badan Usaha Pelaksana pada Proyek KPBU yang sama.

b. pihak yang bertindak selaku konsultan pada lebih dari 1 (satu) Peserta dalam Proyek KPBU yang sama;

c. anggota direksi atau dewan komisaris suatu Badan Usaha yang menjadi Peserta merangkap sebagai anggota direksi atau dewan komisaris pada Badan Usaha lain yang menjadi Peserta pada Proyek KPBU yang sama;

d. anggota Panitia Pengadaan/Tim KPBU/PJPK memiliki hubungan afiliasi dengan Peserta pada Proyek KPBU yang sama;

e. hubungan antara 2 (dua) atau lebih Badan Usaha yang menjadi Peserta pada Pengadaan yang sama dikendalikan oleh pihak yang sama, baik langsung maupun tidak langsung; dan/atau

f. kegiatan atau tindakan yang berpotensi menimbulkan persaingan usaha tidak sehat sebagaimana tercantum pada ketentuan perundangan mengenai larangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.

3. Hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d adalah:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; dan/atau

(16)

13 b. memiliki kendali pada perusahaan Peserta baik langsung maupun

tidak langsung.

4. Para pihak yang memiliki pertentangan kepentingan dalam Proyek KPBU yang sama dilarang terlibat dalam proses Pengadaan.

5. PJPK/Tim KPBU/Panitia Pengadaan/Peserta atau pihak lain yang terlibat dalam Pengadaan harus menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen untuk menghindari terjadinya pertentangan kepentingan.

8.2 Jika pada setiap saat sebelum penandatanganan Perjanjian Kerjasama, Peserta pengadaan, Afiliasinya, anggota-anggota konsorsium, atau Afiliasi mereka diketahui memiliki Benturan Kepentingan sesuai dengan ketentuan Bagian ini, terlepas dari apakah Surat Penetapan Pemenang Pengadaan telah diberikan atau kepada siapa diberikan, Peserta pengadaan tersebut akan didiskualifikasi, dan Jaminan Penawarannya akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetor ke Kas Daerah. Apabila Benturan Kepentingan melibatkan Peserta pengadaan lainnya, maka setiap Peserta pengadaan yang terlibat dengan Benturan Kepentingan tersebut akan didiskualifikasi, dan setiap Jaminan Penawarannya akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetor ke Kas Daerah.

8.3 Meskipun bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Permintaan Proposal, Surat Penetapan Pemenang Pengadaan, atau dokumen terkait lainnya, PJPK memiliki hak untuk memutuskan Perjanjian Kerjasama tanpa bertanggung jawab dalam bentuk apapun kepada Peserta pengadaan apabila Peserta pengadaan memiliki Benturan Kepentingan sesuai dengan ketentuan dalam Bagian ini, Jaminan Pelaksanaan yang masih ada akan dicairkan oleh PJPK dan disetor ke Kas Daerah sebagai kompensasi dan kerugian yang wajib dibayar oleh Peserta pengadaan.

9. Pakta Integritas

9.1 Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) sebagaimana dijelaskan pada Bagian 4 Dokumen Permintaan Proposal ini.

9.2 Peserta harus menandatangani pakta integritas pada saat pemasukan Dokumen Penawaran.

9.3 Pakta integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama badan usaha atau dalam hal Peserta merupakan konsorsium oleh penerima kuasa dari para direktur utama anggota konsorsium atau oleh pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili badan usaha yang bekerja sama.

(17)

14 10. Perubahan Konsorsium

10.1 Dalam hal Peserta pengadaan berbentuk konsorsium perusahaan, maka Peserta pengadaan tidak dapat menambah dan/atau mengubah keanggotaan konsorsium Peserta pengadaan.

10.2 Peserta pengadaan harus menyusun perjanjian konsorsium yang dibuat dalam Akta Notaris yang secara jelas mencantumkan komposisi kepentingan ekuitas masing-masing anggota dalam konsorsium. Perjanjian konsorsium ini, atau salinan sesuai asli dari perjanjian konsorsium yang dilegalisasi oleh notaris, bersama-sama dengan formulir pembentukan konsorsium Peserta pengadaan harus disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis pada Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran, dan disusun sesuai dengan Lampiran D.9 Dokumen Permintaan Proposal ini.

10.3 Dalam Dokumen Penawaran harus disampaikan juga salinan sesuai asli yang dilegalisasi oleh Notaris, risalah keputusan rapat direksi dari masing-masing anggota konsorsium, atau apabila menurut prosedur internal perusahaan risalah keputusan rapat direksi tidak diperlukan oleh anggota konsorsium, maka perlu disampaikan bukti persetujuan perusahaan lainnya yang dikeluarkan oleh anggota direksi atau pihak yang memiliki kewenangan sesuai peraturan perusahaan yang diperlukan, yang menyebutkan keputusannya untuk:

a. Berpartisipasi dalam tahap penawaran Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau Sulawesi Tenggara;

b. Melakukan penyertaan modal/saham dalam Perusahaan Pelaksana Proyek jika ditetapkan sebagai Pemenang Pengadaan; dan

c. Memberikan kuasa kepada pihak yang akan menandatangani perjanjian konsorsium untuk dan atas nama perusahaan.

10.4 Komposisi keanggotan konsorsium harus memenuhi kriteria yang tercantum dalam Lampiran D.9 Dokumen Permintaan Proposal ini.

10.5 Peserta pengadaan harus mengkonfirmasikan peran dari setiap anggota konsorsium Pengadaan untuk Proyek. Pengungkapan ini akan dibuat dalam bentuk yang tercantum dalam Lampiran D.9 Dokumen Permintaan Proposal ini dan akan disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis.

10.6 Untuk dapat mengajukan Dokumen Penawaran, Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan dan setiap anggota konsorsium:

a. Tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yang masih dalam proses terhadap PJPK atau terhadap setiap badan pemerintahan Indonesia sejak Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan tanggal penandatangan Perjanjian Kerjasama;

(18)

15 b. Tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, atau dimasukkan dalam daftar hitam kontraktor oleh PJPK atau badan pemerintahan Indonesia lain, baik merupakan kontraktor perorangan, persekutuan, atau perusahaan atau sebagai anggota dari suatu usaha patungan atau konsorsium dan tidak memiliki catatan kinerja buruk dengan PJPK atau badan pemerintahan Indonesia lain;

c. Mengesampingkan haknya untuk mengajukan peringatan, putusan sela, pelarangan atau gugatan hukum atau proses persidangan terhadap PJPK atau Panitia Pengadaan untuk menghambat dilaksanakannya Proses Pengadaan dan pemberian hak untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama kepada Pemenang Pengadaan, dan pelaksanaan atau implementasi dari Perjanjian Kerjasama;

d. Tidak dipatuhinya setiap persyaratan yang diatur dalam ketentuan a, b, dan c di atas merupakan alasan tidak diterimanya Dokumen Penawaran atau diskualifikasi untuk mengikuti Proses Pengadaan dan merupakan alasan penahanan Jaminan Penawaran.

11. Isi Dokumen Permintaan Proposal

Dokumen Permintaan Proposal ini mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Undangan kepada Peserta pengadaan;

b. Definisi;

c. Instruksi kepada Peserta pengadaan;

d. Lampiran A - Lembar Data Proses Pengadaan;

e. Lampiran B - Lembar Evaluasi Dokumen Penawaran; 1) Lampiran B.1: Lembar Evaluasi Administrasi; 2) Lampiran B.2: Lembar Evaluasi Teknis; 3) Lampiran B.3: Lembar Evaluasi Finansial; f. Lampiran C - Spesifikasi Teknis dan Desain;

g. Lampiran D - Isi Sampul I – Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis; 1)Lembar D.1: Pakta Integritas;

2)Lembar D.2: Surat Kerahasiaan; 3)Lembar D.3: Surat Penawaran; 4)Lembar D.4: Surat Kuasa;

5)Lembar D.5: Surat Jaminan Penawaran; 6)Lembar D.6: Penawaran Teknis;

7)Lembar D.7: Data Pendukung Tambahan;

8)Lembar D.8: Rancangan Final Perjanjian Kerjasama; 9)Lembar D.9: Perjanjian Konsorsium;

10)Lembar D.10: Bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan; h. Lampiran E - Isi Sampul II - Dokumen Penawaran Finansial;

1)Lembar E.1: Penawaran Finansial;

2)Lembar E.2: Rencana Pembiayaan Proyek; 3)Lembar E.3: Model Finansial;

(19)

16 i. Lampiran F - Rancangan Perjanjian Kerjasama;

j. Lampiran G - Outline Dokumen Penawaran; k. Lampiran H - Informasi Memorandum Proyek; l. Lampiran I - Persyaratan AMDAL.

12. Jadwal Pelaksanaan Proyek

12.1 Rencana jadwal pengadaan badan usaha dan pelaksanaan Proyek (“Rencana Jadwal Proyek”) akan ditetapkan oleh Panitia Pengadaan

12.2 Panitia atas inisiatif sendiri dapat mengubah Rencana Jadwal Proyek. Panitia Pengadaan tidak dapat dibebankan kewajiban apapun atas perubahan Rencana Jadwal Proyek. Panitia Pengadaan akan menyampaikan setiap perubahan Rencana Jadwal Proyek secara tertulis kepada seluruh Peserta pengadaan.

13. Biaya Penyiapan Penawaran

13.1 Peserta pengadaan diwajibkan menanggung seluruh biaya yang terkait dengan penyiapan dan pemasukan Dokumen Penawaran, serta biaya-biaya yang terkait dengan keikutsertaan Peserta pengadaan dalam tahap Penawaran, termasuk namun tidak terbatas pada, pelaksanaan uji tuntas, penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi Peserta pengadaan, pemeriksaan lokasi (site investigation), permintaan klarifikasi, finalisasi dan penandatanganan Perjanjian Kerjasama serta Jaminan Penawaran. Panitia Pengadaan dalam hal apapun tidak bertanggung jawab atas biaya-biaya dimaksud.

13.2 Pemerintah Provinsi jawa barat tidak bertanggung jawab atas pengeluaran apa pun oleh Peserta pengadaan terkait pemasukan Dokumen Penawaran.

14. Uji Tuntas

14.1 Setiap peserta pengadaan wajib melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap Proyek atas tanggungannya sendiri. Pemerintah Provinsi jawa barat telah menyediakan perangkat pendukung untuk Peserta pengadaan dalam persiapan Proposal Penawaran, yaitu:

a. Data Room/Pusat Data; b. Draft Perjanjian Kerjasama;

c. Penjelasan Pengadaan/Aanwijzing.

14.2 Pusat Data akan disediakan oleh Panitia Pengadaan dengan memberikan akses kepada setiap Peserta pengadaan terhadap situs website yang menggunakan kata sandi (password) atau ruang data berbentuk fisik. Akses terhadap Pusat Data dapat diberikan setelah Panitia Pengadaan menerima perjanjian kerahasiaan yang secara substansial harus dalam bentuk yang sama dengan format perjanjian kerahasiaan sebagaimana

(20)

17 tercantum pada Lembar D.2. Dokumen Permintaan Proposal ini yang telah ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan.

14.3 Dalam rangka membantu Peserta pengadaan dalam menyusun Dokumen Penawarannya, Panitia Pengadaan dapat mengizinkan pihak-pihak lain yang diusulkan oleh masing-masing Peserta pengadaan untuk memiliki akses terhadap Pusat Data, termasuk, namun tidak terbatas pada bank/lembaga keuangan, konsultan, dan/atau kontraktor dengan ketentuan:

a. Pihak tersebut diusulkan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan oleh Peserta pengadaan dan telah disetujui oleh Panitia; dan

b. Masing-masing pihak yang diusulkan telah menandatangani perjanjian kerahasiaan yang secara substansial harus dalam bentuk yang sama dengan Surat Kerahasiaan sebagaimana tercantum dalam Lembar D.2. c. Pihak-pihak yang diusulkan Peserta pengadaan tersebut dapat juga

menghadiri penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi Peserta pengadaan.

15. Rancangan Perjanjian Kerjasama

15.1 Bentuk dan isi Draft/Rancangan Perjanjian Kerjasama tercantum dalam Lampiran F Dokumen Permintaan Proposal ini.

15.2 Peserta pengadaan diberikan kesempatan untuk mengajukan tanggapan tertulis atas ketentuan-ketentuan dalam rancangan Perjanjian Kerjasama sesuai dengan Rencana Jadwal Proyek sebagaimana diatur di Bagian 12.1. 15.3 Panitia Pengadaan dapat mempertimbangkan tanggapan sebagai dasar

pembuatan perubahan rancangan Perjanjian Kerjasama. Setiap perubahan rancangan Perjanjian Kerjasama akan disampaikan dalam bentuk amandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal.

15.4 Selain kesempatan untuk mengajukan tanggapan tertulis, Peserta pengadaan juga diberikan kesempatan untuk melakukan Konsultasi dengan Panitia Pengadaan terkait rancangan Perjanjian Kerjasama sesuai dengan ketentuan Bagian 12.1.

15.5 Panitia Pengadaan akan menyampaikan Rancangan Perjanjian Kerjasama sebagai bagian dari Dokumen Permintaan Proposal Final berdasarkan Tanggapan atas Rancangan Perjanjian Kerjasama, penjelasan Pengadaan (Aanwijzing), dan setiap proses konsultasi dengan Peserta pengadaan. Dalam menyusun Dokumen Penawaran, Peserta pengadaan harus berpedoman pada Dokumen Permintaan Proposal Final dan Rancangan Final Perjanjian Kerjasama. Dokumen Penawaran yang tidak berpedoman pada Dokumen Permintaan Proposal final dan Rancangan Final Perjanjian Kerjasama akan dianggap sebagai Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi syarat. Dokumen Permintaan Proposal final, termasuk Rancangan Final Perjanjian Kerjasama disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari sebelum Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran.

(21)

18 16. Rapat Penjelasan dan Peninjauan Lapangan

16.1 Panitia Pengadaan akan mengundang seluruh Peserta pengadaan secara kolektif untuk menghadiri penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan untuk menghadiri konsultasi secara individu.

16.2 Peserta pengadaan tidak diwajibkan untuk menghadiri penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi, dan ketidakhadiran dalam penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi tidak dapat dijadikan alasan untuk mendiskualifikasi Peserta pengadaan.

16.3 Prosedur Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing)

16.3.1 Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) harus dilakukan secara terbuka untuk seluruh Peserta pengadaan atau perwakilannya secara kolektif.

16.3.2 Kecuali jika ditentukan lain, penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) akan diselenggarakan di Jawa barat pada tanggal sesuai dengan Rencana Jadwal Proyek pada Bagian 12.1. Panitia Pengadaan akan menyampaikan surat undangan kepada seluruh Peserta pengadaan untuk menghadiri penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dengan mencantumkan secara jelas waktu, tempat dan format penjelasan Pengadaan (Aanwijzing).

16.3.3 Tujuan penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) adalah memberikan penjelasan kepada Peserta pengadaan hanya yang terkait dengan prosedur dan persyaratan administratif atau Proses Pengadaan. 16.3.4 Setelah pelaksanaan penjelasan Pengadaan (Aanwijzing), Peserta

pengadaan dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan atau tanggapan-tanggapan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan tentang Dokumen Permintaan Proposal pada jangka waktu sesuai dengan Rencana Jadwal Proyek pada Bagian 12.1. Dokumen Permintaan Proposal ini.

16.3.5 Seluruh pertanyaan atau tanggapan dari Peserta pengadaan dan jawaban dari Panitia Pengadaan baik dalam proses penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) maupun yang disampaikan secara tertulis akan dituangkan dalam berita acara penjelasan Pengadaan (Aanwijzing). Berita acara penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) akan disampaikan oleh Panitia Pengadaan kepada seluruh Peserta pengadaan.

16.3.6 Agenda penjelasan Pengadaan adalah sebagai berikut:

a. Pembukaan/Pengantar Proyek Kerjasama Penytediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau Sulawesi Tenggara;

(22)

19 b. Penjelasan Dokumen Permintaan Proposal, meliputi penjelasan mengenai metode pengadaan, tata cara pemasukan Dokumen Penawaran, dokumen yang harus dilampirkan dalam Dokumen Penawaran, tata cara pembukaan Dokumen Penawaran, metode evaluasi penawaran, hal-hal yang dapat menggugurkan penawaran, konsep Perjanjian Kerjasama, besaran, masa berlaku dan pihak yang dapat mengeluarkan Jaminan Penawaran;

c. Tanya/Jawab; d. Penutup.

16.4 Prosedur Konsultasi

16.4.1 Proses konsultasi dilakukan secara tertutup antara Panitia Pengadaan dengan masing-masing Peserta pengadaan dan/atau perwakilannya.

16.4.2 Peserta pengadaan dapat didampingi oleh pihak-pihak yang terkait pada Bagian 16.1 dalam proses konsultasi.

16.4.3 Kecuali jika ditentukan lain, proses konsultasi akan diselenggarakan di Jawa barat pada waktu sebagaimana dimaksud dalam Bagian 12.1. Panitia Pengadaan akan menyampaikan surat undangan kepada seluruh Peserta pengadaan untuk menghadiri proses konsultasi dengan mencantumkan secara jelas waktu, tempat dan format proses konsultasi. Proses konsultasi akan diselenggarakan setelah batas akhir pengajuan tanggapan atas Rancangan Perjanjian Kerjasama. Waktu/durasi yang diberikan kepada masing-masing Peserta pengadaan dalam proses konsultasi adalah maksimal selama 3 (tiga) jam.

16.4.4 Maksud dari proses konsultasi adalah untuk memberikan kesempatan kepada Peserta pengadaan untuk menyampaikan tanggapan dan mendiskusikan Rancangan Perjanjian Kerjasama dengan Panitia Pengadaan sebelum penerbitan Dokumen Permintaan Proposal final dan Rancangan Final Perjanjian Kerjasama sebagaimana diatur pada Bagian 15. Konsultasi ini bukan merupakan proses negosiasi terhadap syarat dan ketentuan dari rancangan Perjanjian Kerjasama.

16.4.5 Konsultasi untuk rancangan Perjanjian Kerjasama dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali sebagaimana dimaksud dalam Rencana Jadwal Proyek di Bagian 12.1, dan bila diperlukan, Panitia Pengadaan dapat mempertimbangkan untuk melakukan konsultasi tambahan.

(23)

20 16.5 Peninjauan Lapangan

16.5.1 Setelah pelaksanaan penjelasan Pengadaan, Panitia Pengadaan bersama-sama dengan Peserta pengadaan dapat mengunjungi dan meninjau lokasi Proyek dan lingkungan sekitarnya serta memperoleh segala informasi yang dianggap perlu dalam rangka menyiapkan Dokumen Penawaran.

16.5.2 Pelaksanaan peninjauan lokasi proyek dan lingkungan sekitarnya merupakan hak yang biaya dan resikonya sepenuhnya dibebankan kepada Peserta pengadaan. Panitia Pengadaan tidak mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi atau menyediakan akses untuk meninjau ke lokasi, baik yang terdapat maupun tidak terdapat dalamData Room.

17. Klarifikasi dan Amandemen/Adendum Dokumen Permintaan Proposal 17.1 Klarifikasi

17.1.1 Setiap Peserta pengadaan yang memiliki pertanyaan atau memerlukan informasi tambahan sehubungan dengan Dokumen Permintaan Proposal ini dapat menyampaikan permintaan klarifikasi kepada Panitia Pengadaan secara tertulis dan ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan yang disampaikan secara langsung, melalui email atau faksimili.

17.1.2 Permintaan klarifikasi dapat disampaikan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari sebelum Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran.

17.1.3 Panitia Pengadaan dapat memberikan jawaban secara tertulis atas setiap permintaan klarifikasi dari Peserta pengadaan yang akan disampaikan melalui situs website atau melalui surat maupun email kepada masing-masing Peserta pengadaan. Panitia Pengadaan tidak memiliki kewajiban untuk menanggapi setiap permintaan klarifikasi dari Peserta pengadaan.

17.1.4 Tanggapan atau jawaban dari Panitia Pengadaan selain yang disampaikan sesuai dengan ketentuan Bagian 17.1 ini, dianggap tidak sah.

17.2 Amandemen/Adendum

17.2.1 Panitia Pengadaan atas kewenangannya dapat mengubah, menghapus, memodifikasi, atau menambah setiap bagian dari Dokumen Permintaan Proposal ini dalam bentuk amandemen/adendum yang kemudian disampaikan kepada seluruh Peserta pengadaan.

(24)

21 17.2.2 Peserta pengadaan harus dengan segera memberikan konfirmasi kepada Panitia Pengadaan melalui email atau faksimili sebagai bukti penerimaan amandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal, dan dicatatkan pada Dokumen Penawaran Peserta pengadaan. Keterlambatan atau kegagalan Peserta pengadaan dalam menyampaikan konfirmasi tersebut tidak membebaskan Peserta pengadaan untuk tidak memenuhi syarat dan ketentuan amandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal tersebut. 17.2.3 Dalam rangka memberikan waktu yang wajar bagi Peserta

pengadaan untuk menyesuaikan dengan syarat dan ketentuan amandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal, Panitia Pengadaan dapat, atas kewenangan dan kebijakannya sendiri, memperpanjang batas akhir Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran dimana semua hak dan kewajiban Peserta pengadaan menurut batas akhir sebelumnya, dengan demikian juga menjadi diperpanjang. Panitia Pengadaan memberitahukan perpanjangan batas akhir ini kepada seluruh Peserta pengadaan secara tertulis. 17.2.4 Panitia Pengadaan berhak, atas kebijakannya sendiri, untuk

menerima atau menolak Dokumen Penawaran, yang dianggap kurang lengkap, atau untuk memberhentikan Proses Pengadaan dan menolak semua Dokumen Penawaran yang disampaikan, tanpa menimbulkan tangung jawab apapun kepada Peserta pengadaan atau tidak berkewajiban untuk menginformasikan kepada Peserta pengadaan alasan untuk pengambilan keputusan di atas.

18. Tanggung Jawab Peserta pengadaan

18.1 Setiap Peserta pengadaan harus memeriksa seluruh instruksi, ketentuan dan persyaratan, formulir-formulir, spesifikasi dan informasi lainnya sebagaimana diatur dalam Dokumen Permintaan Proposal dan seluruh amandemen/adendumnya.

18.2 Dengan menyampaikan Dokumen Penawaran maka, Peserta pengadaan dianggap telah sepenuhnya memeriksa dan menerima seluruh ketentuan dan persyaratan dalam Dokumen Permintaan Proposal final dan Rancangan Final Perjanjian Kerjasama, termasuk pemahaman mengenai seluruh kondisi yang ada dan telah memperhitungkan segala risiko dan keadaan yang mungkin dapat mempengaruhi biaya pelaksanaan dan penyelesaian Proyek. Kegagalan atau kelalaian dalam mengkaji Proyek secara keseluruhan tidak dapat dijadikan alasan bagi Peserta pengadaan untuk membebaskannya dari pertanggungjawaban atas isi Dokumen Penawaran tersebut, baik pada tahap penawaran maupun pada tahap pelaksanaan Proyek (apabila Peserta pengadaan tersebut ditetapkan sebagai Pemenang Pengadaan).

(25)

22 18.3 Jika Peserta pengadaan tidak melakukan due diligence secara menyeluruh termasuk melakukan peninjauan tapak, akses jalan masuk ke lokasi Proyek, kondisi permukaan tanah yang berkaitan, penggunaan lahan di sekitar lokasi Proyek dan lainnya, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan bagi Peserta pengadaan untuk mengubah Dokumen Penawarannya di kemudian hari, atau melepaskan Peserta pengadaan atau Perusahaan Pelaksana Proyek dari tanggung jawab untuk menghitung dan mempertimbangkan kesulitan atau biaya untuk melaksanakan penyelesaian Proyek. Lebih lanjut, Dokumen Penawaran Finansial Peserta pengadaan tidak dapat disesuaikan dengan alasan apapun pada saat penyelesaian Perjanjian Kerjasama pada saat pelaksanaan Proyek.

18.4 Apabila Peserta pengadaan tidak dapat menyampaikan seluruh dokumen dan informasi sebagaimana disyaratkan oleh Dokumen Permintaan Proposal ini atau menyampaikan Dokumen Penawaran yang secara substansi tidak sesuai dengan ketentuan dan persyaratan, maka tindakan tersebut merupakan tanggung jawab Peserta pengadaan, dan Panitia Pengadaan atas kebijakannya, dapat menentukan bahwa Dokumen Penawaran tersebut tidak sesuai dengan persyaratan dalam Dokumen Permintaan Proposal ini, dan Dokumen Penawaran tersebut dapat didiskualifikasi.

18.5 Peserta pengadaan tidak dapat mengubah atau menyesuaikan Dokumen Penawaran yang telah disampaikan kepada Panitia.

18.6 Peserta pengadaan dianggap telah mengerti terhadap semua peraturan perundang-undang di Indonesia, keputusan-keputusan, dan pedoman-pedoman baik lokal maupun nasional, yang dapat mempengaruhi atau berlaku untuk Proyek.

18.7 Peserta pengadaan tidak boleh mengundurkan diri apabila telah menyampaikan Dokumen Penawaran dan Dokumen Penawaran tersebut telah diterima oleh Panitia.

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

19. Bahasa dan Mata Uang

19.1 Dokumen Penawaran dan seluruh korespondensi yang disampaikan oleh Peserta pengadaan kepada Panitia Pengadaan wajib ditulis dalam 2 (dua) bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dokumen pendukung dan dokumen lainnya yang diberikan oleh Peserta pengadaan dalam Dokumen Penawaran dapat dibuat dalam bahasa lain, dengan ketentuan bahwa dokumen-dokumen tersebut disertai dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dokumen pendukung dan dokumen lainnya yang tidak disertai dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dapat tidak dipertimbangkan. Dalam hal terdapat perbedaan, maka versi bahasa Indonesia yang berlaku.

(26)

23 19.2 Panitia, atas pertimbangannya sendiri, dapat mendiskualifikasi Peserta pengadaan yang tidak memenuhi ketentuan Bahasa sebagaimana dimaksud pada bagian 19.1 di atas.

19.3 Berdasarkan Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 2011 tentang Mata Uang (UU 7/2011) disebutkan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib menggunakan mata uang Rupiah. Peserta pengadaan harus menggunakan mata uang Rupiah dalam setiap rencana keuangan yang dilampirkan dalam Dokumen Penawaran.

20. Struktur dan Isi Dokumen Penawaran 20.1 Umum

20.1.1Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh masing-masing Peserta pengadaan terdiri dari:

a. Sampul I (“Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis”); b. Sampul II (“Dokumen Penawaran Finansial”).

20.1.2Peserta pengadaan dalam mempersiapkan Dokumen Penawaran harus mengisi seluruh kolom kosong dan informasi yang diminta dalam formulir-formulir yang tercantum dalam Lampiran D dan Lampiran E Dokumen Permintaan Proposal ini.

20.1.3Dalam hal terjadi kesalahan-kesalahan penulisan dalam Dokumen Penawaran yang tidak bersifat material dan tidak mempengaruhi substansi Dokumen Penawaran, Panitia Pengadaan dapat meminta klarifikasi kepada Peserta pengadaan.

20.1.4Dokumen Penawaran yang tidak terbaca atau terdapat suatu koreksi, penghilangan, perubahan, tambahan, peniadaan, atau perbedaan di dalamnya dapat ditolak, kecuali penghilangan, perubahan, tambahan tersebut diparaf oleh Perwakilan Peserta pengadaan dan dilakukan sebelum atau pada saat pemasukan Dokumen Penawaran. Peserta pengadaan tidak dapat meminta untuk dilakukannya koreksi atau perubahan setelah Dokumen Permintaan Proposal diserahkan. Klarifikasi yang diminta oleh PJPK akan dilakukan secara terpisah sesuai Bagian 17.1.

20.1.5Peserta pengadaan harus mengikuti ketentuan susunan Dokumen Penawaran sekurang-kurangnya seperti yang tercantum di dalam outline Dokumen Penawaran, sebagaimana tercantum dalam Lampiran G Dokumen Permintaan Proposal.

20.2 Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Isi Sampul I

20.2.1Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis/Sampul I berisi lembar-lembar yang tercantum dalam Tabel 5 di bawah ini.

(27)

24 Tabel 5. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis

ISI SAMPUL I Lembar 1 Pakta Integritas

Lembar 2 Surat Kerahasiaan Lembar 3 Surat Penawaran Lembar 4 Surat Kuasa

Lembar 5 Surat Jaminan Penawaran Lembar 6 Penawaran Teknis

Lembar 7 Data Pendukung Tambahan

Lembar 8 Rancangan Final Perjanjian Kerjasama Lembar 9 Perjanjian Konsorsium

20.2.2

Isi Sampul I diuraikan sebagai berikut: a. Pakta Integritas

Perwakilan Peserta pengadaan wajib menandatangani Pakta Integritas sesuai dengan Lembar D.1. Dokumen Permintaan Proposal ini.

b. Surat Kerahasiaan

Peserta pengadaan wajib menyampaikan Surat Kerahasiaan dalam bentuk sesuai dengan Lembar D.2. Dokumen Permintaan Proposal ini. Surat Kerahasiaan harus ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan. Lembar Surat Kerahasiaan dalam Lembar D.2. harus digunakan oleh Peserta pengadaan dalam membuat Surat Kerahasiaan dalam rangka permintaan akses Pusat Data yang ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan.

c. Surat Penawaran

Peserta pengadaan wajib menyampaikan Surat Penawaran dalam bentuk sebagaimana dimaksud dalam Lembar D.3. Surat Penawaran harus ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan.

d. Surat Kuasa

Peserta pengadaan harus menyampaikan Surat Kuasa dalam bentuk sebagaimana dimaksud dalam Lembar D.4. Dokumen Permintaan Proposal ini, disertai dengan dokumen-dokumen terkait yang menyatakan kewenangan untuk memberikan kuasa kepada 1 (satu) orang Perwakilan Resmi Peserta pengadaan (contoh: keputusan Direksi, Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana diperlukan). Surat Kuasa harus menyebutkan secara spesifik Perwakilan Peserta pengadaan untuk

(28)

25 menandatangani Dokumen Penawaran dan tidak dapat ditarik kembali serta mengikat bagi Peserta pengadaan dalam segala hal yang berhubungan dengan Proses Pengadaan selama Masa Berlaku Dokumen Penawaran.

Peserta pengadaan yang berbentuk konsorsium, dalam menyusun Surat Kuasa, harus mengikuti ketentuan tambahan sebagai berikut:

i. Pemberian wewenang kepada Perwakilan Peserta pengadaan harus dibuktikan dengan Surat Kuasa yang ditandatangani oleh setiap anggota konsorsium Peserta pengadaan.

ii. Perwakilan Peserta pengadaan harus memiliki wewenang untuk menerima instruksi untuk dan atas nama setiap dan semua anggota konsorsium, menyampaikan Jaminan Penawaran atas nama konsorsium, dan berwenang untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama atas nama Perusahaan Pelaksana Proyek.

iii. Surat Kuasa yang ditandatangani oleh setiap anggota konsorsium harus disertai dengan dokumen-dokumen terkait yang menyatakan kewenangan untuk memberikan kuasa kepada Perwakilan Resmi Konsorsium, seperti risalah keputusan rapat direksi dari masing-masing anggota konsorsium, Anggaran Dasar Perusahaan, sebagaimana diperlukan, yang menyebutkan keputusannya untuk:

a) berpartisipasi dalam Tahap Penawaran Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau;

b) melakukan penyertaan modal/saham dalam Perusahaan Pelaksana Proyek jika ditetapkan sebagai Pemenang Pengadaan; dan

c) memberikan kuasa kepada pihak yang akan menandatangani perjanjian konsorsium untuk dan atas nama perusahaan.

e. Surat Jaminan Penawaran

Pada Lembar D.5, Peserta pengadaan wajib menyerahkan Jaminan Penawaran sebesar Rp ……..,- (……..) yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Jaminan. Surat Jaminan Penawaran tersebut harus disampaikan dalam bentuk sebagaimana ditetapkan pada Lembar D.5.

Jaminan Penawaran sekurang-kurangnya harus berlaku selama …. (………) hari. Sebelum berakhirnya Masa Berlaku Jaminan Penawaran yang ditetapkan, Panitia Pengadaan dapat meminta secara tertulis kepada satu atau lebih Peserta pengadaan yang telah memenuhi persyaratan untuk memperpanjang masa

(29)

26 berlaku Jaminan Penawarannya. Apabila Peserta pengadaan tersebut menerima permintaan perpanjangan tersebut, maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja sebelum masa berlaku Jaminan Penawaran habis, Peserta pengadaan tersebut harus telah menyampaikan kepada Panitia Pengadaan Jaminan Penawaran yang telah diperpanjang. Apabila dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak tanggal permintaan perpanjangan dari Panitia, Peserta pengadaan tersebut menolak atau tidak menyerahkan Jaminan Penawaran, maka Peserta pengadaan tersebut akan didiskualifikasi dalam Proses Pengadaan selanjutnya dan Jaminan Penawaran dikembalikan kepada Peserta pengadaan. Perpanjangan Jaminan Penawaran harus memiliki masa berlaku yang sama dengan sisa Masa Berlaku Penawaran. Apabila Masa Berlaku Penawaran diperpanjang sesuai dengan Bagian 24, maka Jaminan Penawaran harus diperpanjang sesuai dengan perpanjangan Masa Berlaku Penawaran dengan prosedur perpanjangan yang sama dengan Perpanjangan Pertama.

Setiap Dokumen Penawaran yang tidak disertai dengan Jaminan Penawaran akan didiskualifikasi dan dinyatakan gugur dengan alasan bahwa tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Jaminan Penawaran dengan masa berlaku yang kurang dari …. (……) hari akan dinyatakan gugur dengan alasan tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Jaminan Penawaran dari Peserta pengadaan yang gagal menjadi Pemenang Pengadaan akan dikembalikan kepada Peserta pengadaan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) Hari Kerja setelah Surat Penetapan Pemenang Pengadaan oleh PJPK diterbitkan. Peserta yang ditetapkan sebagai pemenang harus memperpanjang jaminan penawaran sampai dengan tanda tangan perjanjian kerjasama.

Jaminan Penawaran akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetor ke Kas Daerah tanpa ada pemberitahuan, permintaan, atau proses hukum lainnya kepada Peserta pengadaan yang bersangkutan, jika terjadi salah satu kondisi di bawah ini:

i. Dengan pengecualian di atas, Peserta pengadaan menarik kembali Dokumen Penawarannya selama Masa Berlaku Penawaran; atau

ii. Dokumen Penawaran Peserta pengadaan diketahui berisi pernyataan palsu atau terdapat kekeliruan atau kelalaian; iii. Dalam hal Pemenang Pengadaan, tidak menandatangani

Perjanjian Kerjasama, tanpa ada persetujuan tertulis dari Panitia Pengadaan dan berdasarkan ketentuan di Bagian 37.1;

(30)

27 iv. Dalam hal Peserta pengadaan menolak untuk memperpanjang Masa Berlaku Jaminan Penawaran atau tidak menyerahkan Jaminan Penawaran yang telah diperpanjang; atau

v.

Dalam kurun waktu yang telah ditetapkan, Peserta pengadaan tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan/atau gagal menandatangani Perjanjian Kerjasama.

f. Penawaran Teknis

Pada Lembar D.6, masing-masing Peserta pengadaan harus menyampaikan usulan desain teknis, pendekatan, metodologi, teknologi yang akan digunakan yang sesuai dengan persyaratan Spesifikasi Desain dan Teknis sebagaimana diatur pada Rancangan Perjanjian Kerjasama.

Peserta pengadaan dilarang untuk memasukkan proposal alternatif yang tidak memenuhi persyaratan desain dan Spesifikasi Teknis sebagaimana Lampiran C dalam Dokumen Permintaan Proposal ini.

g. Data Pendukung Tambahan

Peserta pengadaan harus menyampaikan data-data spesifik sebagaimana ditentukan pada Lembar D.7 Dokumen Permintaan Proposal ini.

h. Rancangan Final Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf

Pada Lembar D.8, Peserta pengadaan harus menyampaikan salinan Rancangan Final Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf oleh Perwakilan Peserta pengadaan pada setiap halaman yang menunjukkan penerimaan syarat dan ketentuan akhir dari Perjanjian Kerjasama.

i. Perjanjian Konsorsium

Pada Lembar D.9, Peserta pengadaan harus menyampaikan Perjanjian Konsorsium yang telah ditandatangani dan disertai dengan Persetujuan dari Direksi dalam suatu rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dari masing-masing anggota konsorsium (yakni dari masing-masing perusahaan atau anggota konsorsium yang menyetujui investasi untuk Proyek).

20.3 Dokumen Penawaran Finansial – Isi Sampul II

20.3.1 Sampul II terdiri dari 2 (dua) bagian yang masing-masing disampul dan disegel secara terpisah, yaitu:

a. Sampul II.A. berisi penawaran harga dan penawaran tarif jasa pelabuhan yang telah dilengkapi, sebagaimana ditentukan pada Lembar E.1. Dokumen Permintaan Proposal ini;

(31)

28 b. Sampul II.B. berisi informasi mengenai rencana pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan pada Lembar E.2 Dokumen Permintaan Proposal ini dan model keuangan termasuk daftar kuantitas dan harga sebagaimana dipersyaratkan dalam Lembar E.3.

20.3.2 Dokumen Penawaran Finansial Peserta pengadaan harus dievaluasi sesuai dengan parameter untuk Dokumen Penawaran Finansial Peserta pengadaan yang diatur pada Lampiran B. Untuk tujuan ini maka model evaluasi penawaran yang dilengkapi oleh Peserta pengadaan juga harus dilampirkan dan disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran Finansial. Peserta pengadaan wajib menyampaikan informasi mengenai rencana pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan pada Lembar E.2 Dokumen Permintaan Proposal ini.

20.4 Ketentuan Legalisasi/Konsularisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 09/A7KP/XII/2006/01, setiap dokumen yang diterbitkan dan ditandatangani di luar negeri dan akan dipergunakan di wilayah Indonesia, wajib dilegalisasi/dikonsularisasi oleh Kementerian Kehakiman dan/atau Kementerian Luar Negeri Negara tersebut dan perwakilan Republik Indonesia di Negara tersebut.

21. Masa Berlaku Dokumen Penawaran

21.1 Dokumen Penawaran berlaku selama Masa Berlaku Penawaran. Peserta pengadaan yang mengajukan Dokumen Penawaran dengan masa berlaku kurang dari Masa Berlaku Penawaran yang ditetapkan akan dianggap sebagai Peserta pengadaan yang tidak mengikuti persyaratan yang telah ditentukan, dan Peserta pengadaan tersebut akan didiskualifikasi.

21.2 Sebelum berakhirnya Masa Berlaku Penawaran yang ditetapkan, Panitia Pengadaan dapat meminta kepada satu atau lebih Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan untuk memperpanjang masa berlaku Dokumen Penawarannya. Permintaan dan tanggapan untuk perpanjangan tanggal berlaku sebagaimana telah ditetapkan harus dibuat secara tertulis, dengan ketentuan jika Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan tersebut tidak memberikan tanggapan tertulis atas permintaan Panitia Pengadaan dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak diterimanya permintaan tersebut, Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan akan dianggap telah menolak permintaan perpanjangan. Namun, Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan dapat secara tegas menolak permintaan tersebut. Jika Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan menolak permintaan perpanjangan, Peserta pengadaan tersebut akan didiskualifikasi dalam Proses Pengadaan selanjutnya. Peserta pengadaan Yang Memenuhi

(32)

29 Persyaratan tersebut setuju atau dianggap telah menyetujui permintaan tidak akan diizinkan untuk merubah Dokumen Penawaran, namun akan diminta memperpanjang masa berlaku Jaminan Penawarannya. Ketentuan-ketentuan pada Bagian 20.2.2.e di atas mengenai pelepasan dan peniadaan Jaminan Penawaran tetap berlaku selama masa perpanjangan berlakunya Dokumen Penawaran.

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

22. Format dan Penandatanganan Dokumen Penawaran

22.1 Peserta pengadaan harus menyiapkan 2 (dua) set Sampul I Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis (set pertama dalam bahasa Indonesia dan set kedua dalam bahasa Inggris) yang masing-masing terdiri dari: a) 1 (satu) dokumen asli, yang secara jelas diberi tanda “Asli/Original”; b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”; dan c) 2 (dua) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB (Universal

Serial Bus) dengan format PDF.

Dalam hal terjadi perbedaan antara dokumen asli dan dokumen salinan (termasuk salinan elektronik) maka dokumen asli yang akan berlaku. Dalam hal terjadi perbedaan antara dokumen dalam bahasa Indonesia dan dokumen dalam bahasa Inggris maka dokumen dalam bahasa Indonesia yang akan berlaku.

22.2 Peserta pengadaan harus menyampaikan 2 (dua) set Sampul II Dokumen Penawaran (set pertama dalam bahasa Indonesia dan set kedua dalam bahasa Inggris) yang masing-masing terdiri dari:

a) 1 (satu) dokumen asli yang secara jelas diberi tanda “Asli/Original”; dan

b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”.

22.3 Apabila Dokumen Penawaran terdiri dari lebih dari 1 (satu) volume, Peserta pengadaan harus secara jelas memberi nomor pada semua volume Dokumen Penawaran dan memberi indeks dalam daftar isi pada setiap volumenya.

22.4 Dokumen Penawaran harus diketik dengan ukuran huruf 12 pada kertas A4 dengan setiap lembar diparaf oleh Perwakilan Peserta pengadaan. Surat Penawaran Administrasi dan Teknis dan Surat Penawaran Finansial masing-masing akan ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan dan masing-masing dibubuhi meterai Rp. 6.000 (Enam Ribu Rupiah).

22.5 Terhadap Dokumen Penawaran yang telah disampaikan, tidak boleh dilakukan suatu koreksi, baik yang berupa perubahan, penghilangan, tambahan, atau peniadaan.

22.6 Setiap Peserta pengadaan atau setiap anggota konsorsium tidak diperkenankan mengajukan lebih dari 1 (satu) Dokumen Penawaran. Setiap

(33)

30 Peserta pengadaan atau setiap anggota konsorsium tidak diperkenankan menjadi Afiliasi dari Peserta pengadaan lain, atau anggota dari konsorsium lain, atau Afiliasi dari anggota konsorsium lain. Peserta pengadaan atau anggota konsorsium yang melanggar aturan ini akan mengakibatkan Peserta pengadaan yang bersangkutan didiskualifikasi oleh Panitia Pengadaan. Pembatasan ini tidak membatasi partisipasi Kontraktor EPC dalam lebih dari satu konsorsium, dengan ketentuan partisipasi Kontraktor EPC tidak dapat sebagai anggota konsorsium. Tetapi, Kontraktor Operasional dan Pemeliharaan hanya dapat ditunjuk oleh satu Peserta pengadaan dan merupakan bagian dari satu penawaran.

23. Penyegelan dan Penandaan Penawaran

23.1 Penyegelan dan Pemberian Tanda Dokumen Penawaran pada Sampul Luar 23.1.1 Dokumen Penawaran harus disampaikan ke Panitia Pengadaan

dalam sampul tertutup atau kotak atau tempat tertutup atau tempat lainnya yang dapat diterima oleh Panitia Pengadaan dan ditujukan kepada Panitia Pengadaan pada alamat yang ditentukan dalam Lembar Data Proses Pengadaan pada Lampiran A.

23.1.2 Sampul luar atau kotak yang berisi Dokumen Penawaran harus dituliskan nama dan alamat Perwakilan Peserta pengadaan untuk memungkinkan Dokumen Penawaran dapat dikembalikan tanpa dibuka jika dinyatakan terlambat atau tidak dapat diterima oleh Panitia.

23.1.3 Sampul luar atau kotak yang disegel harus berisi 2 (dua) sampul yang disegel yang di dalamnya masing-masing memuat Sampul I (Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis) dan Sampul II (Dokumen Penawaran Finansial).

23.1.4 Sampul luar harus disegel dan ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan. Jika Dokumen Penawaran tidak disegel dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan Bagian ini, Panitia Pengadaan dapat mendiskualifikasikan Peserta pengadaan dengan alasan bahwa tidak mengikuti persyaratan yang telah ditentukan dan tidak bertanggungjawab atas setiap kesalahan dalam penempatan atau pembukaan Dokumen Penawaran.

23.1.5 Sampul luar yang berisi Dokumen Penawaran harus memuat sebagai berikut:

a. Nama dan Alamat Penerima b. Nama Proyek

c. Nama dan alamat Peserta Pengadaan

(34)

31 23.2.1 Sampul I Dokumen Penawaran terdiri dari 2 (dua) set dalam segel terpisah (set pertama dalam bahasa Indonesia dan set kedua dalam bahasa Inggris) yang masing-masing terdiri dari:

a) 1 (satu) dokumen asli, yang secara jelas diberi tanda “Asli/Original”;

b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”; dan

c) 2 (dua) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB (Universal Serial Bus) dengan format PDF.

23.2.2 Set pertama Sampul I harus berisi Jaminan Penawaran yang dikeluarkan oleh bank yang memiliki kegiatan usaha Republik Indonesia yang asli dan salinannya.

23.2.3 Setiap set dalam Sampul I harus diberikan tanda sesuai dengan ketentuan Bagian 20.1 di atas, dan mencakup kalimat “Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis Diajukan Oleh: [Masukkan Nama Peserta pengadaan]” pada bagian bawah.

23.2.4 Sampul II Dokumen Penawaran yang terdiri dari 2 (dua) set (set pertama dalam Bahasa Indonesia dan set kedua dalam Bahasa Inggris), yang masing-masing set terdiri dari:

a) 1 (satu) dokumen asli yang secara jelas diberi tanda “Asli/Original”; dan

b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”.

23.2.5 Sampul yang berisi Dokumen Penawaran Finansial ini harus diberi tanda sebagai berikut:

a. Dokumen Finansila

b. Jangan Dibuka sebelum tanggal pembukaan dokumen penawaran financial;

c. Nama Proyek;

d. Nama Peserta Pengadaan

24. Batas Akhir Pemasukan Penawaran

24.1 Semua Dokumen Penawaran harus disampaikan dan diterima di alamat sekretariat Panitia Pengadaan pada pukul 9:00 - 14:00 WIB, pada Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran. Pemasukan Dokumen Penawaran harus disampaikan sendiri kepada Panitia Pengadaan sesuai alamat sebagaimana ditentukan pada Lampiran A Lembar Data Dokumen Permintaan Proposal. 24.2 Dokumen Penawaran yang dikirim hanya diterima dan disampaikan secara

(35)

32 elektronik, teleks, telegram atau dengan cara apapun, selain disampaikan secara langsung tidak akan diterima.

24.3 Panitia Pengadaan dapat memperpanjang batas waktu pemasukan Dokumen Penawaran dengan mengeluarkan amandemen/adendum sesuai dengan Bagian 17.2 Dokumen Permintaan Proposal ini.

24.4 Setiap Dokumen Penawaran yang disampaikan di luar tanggal dan waktu pemasukan Dokumen Penawaran sebagaimana dimaksud dalam Lampiran A Lembar Data Proses Pengadaan ini akan didiskualifikasi atau tidak diterima oleh Panitia Pengadaan tanpa memperhatikan alasan apapun. 24.5 Kegagalan pemasukan proposal pada Batas Akhir Waktu Pemasukan

sebagaimana diatur dalam Bagian 21.1 maka Peserta pengadaan dinyatakan diskualifikasi dari Proses Pengadaan.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN

25. Pembukaan Penawaran

25.1 Setiap Dokumen Penawaran akan diberi nomor sesuai dengan urutan waktu penerimaan dan akan diberikan cap sebagai penandaan waktu penerimaan Dokumen Penawaran. Selain itu, penerimaan masing-masing Dokumen Penawaran akan dicatat dalam daftar penerimaan (“Daftar Penerimaan”). Daftar Penerimaan terdiri dari tanggal, waktu, dan nama Peserta pengadaan yang menyampaikan Dokumen Penawaran. Segera setelah Dokumen Penawaran disampaikan, Dokumen Penawaran tersebut akan disimpan di tempat yang aman sampai waktu pembukaan.

25.2 Pada pukul 14:00 WIB, pada Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran, Panitia Pengadaan mengumumkan bahwa batas waktu untuk pemasukan Dokumen Penawaran telah berakhir. Panitia Pengadaan kemudian memulai proses pembukaan dengan mengumumkan nama Peserta pengadaan yang telah memasukkan Dokumen Penawaran dan perincian lainnya yang dianggap perlu oleh Panitia. Pembukaan Dokumen Penawaran dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir dalam proses pembukaan Dokumen Penawaran. Apabila tidak ada Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir, Panitia Pengadaan menunda pembukaan sampai waktu yang telah ditentukan. Jika setelah waktu yang ditentukan tersebut tidak ada Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir, pembukaan Dokumen Penawaran dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang yang bukan merupakan anggota dari Panitia, yang ditunjuk secara tertulis oleh Panitia.

25.3 Panitia Pengadaan melanjutkan membuka Sampul I dari masing-masing Dokumen Penawaran yang disampaikan, satu per satu, sesuai dengan urutan diterimanya Dokumen Penawaran, dalam sebuah pertemuan terbuka. Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir harus menandatangani Daftar Penerimaan sebagai bukti kehadiran mereka pada saat pertemuan terbuka tersebut. Panitia Pengadaan memeriksa isi Sampul I

(36)

masing-33 masing Dokumen Penawaran untuk memeriksa kelengkapannya berdasarkan daftar yang tersedia di Bagian 20.2.2 di atas. Setelah pembukaan seluruh Sampul I, Panitia Pengadaan harus segera menyiapkan Berita Acara Pembukaan Penawaran. Berita Acara tersebut ditandatangani semua anggota Panitia Pengadaan yang hadir dan para saksi (Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Panitia Pengadaan sebagaimana dimaksud pada Bagian 25.2 di atas). Berita Acara tersebut kemudian didistribusikan kepada seluruh Perwakilan Peserta pengadaan. Setelah itu, Panitia Pengadaan menutup pertemuan terbuka untuk melaksanakan evaluasi atas Sampul I dari masing-masing Dokumen Penawaran yang diajukan.

25.4 Dalam hal hanya ada satu Peserta pengadaan yang memenuhi syarat, maka akan diberlakukan ketentuan mengenai peserta penawar tunggal (Bagian Error! Reference source not found. Dokumen Permintaan Proposal), sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

25.5 Jika tidak ada Dokumen Penawaran yang memenuhi syarat, Panitia Pengadaan menyatakan Proses Pengadaan gagal dan dapat melakukan Pengadaan ulang terhadap Proyek, atau mengambil tindakan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

26. Evaluasi Dokumen Penawaran

26.1 Panitia Pengadaan melakukan evaluasi atas Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I) dan Dokumen Penawaran Finansial (Sampul II).

26.2 Kriteria evaluasi untuk administrasi menggunakan sistem gugur. Apabila Peserta pengadaan memenuhi/lulus administrasi, akan dilanjutkan dengan evaluasi teknis dan keuangan yang menggunakan sistem penilaian. Bobot penilaian untuk evaluasi teknis dengan batas kelulusan 70, sedangkan bobot penilaian untuk evaluasi keuangan adalah Biaya Ketersediaan Layanan terendah. Rincian kriteria evaluasi penawaran dapat dilihat pada Lampiran B.

27. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I

27.1 Panitia Pengadaan melakukan Evaluasi atas Dokumen Penawaran Administrasi yang terdapat dalam Sampul I Dokumen Penawaran dengan sistem gugur, berdasarkan kriteria evaluasi yang tercantum dalam Lampiran B.1 Dokumen Permintaan Proposal. Peserta pengadaan yang tidak memenuhi persyarataan Sampul I bagian Administrasi maka Peserta pengadaan tidak lulus kualifikasi Administrasi/ gugur.

27.2 Selanjutnya bagi Peserta pengadaan yang telah memenuhi/lulus kualifikasi Administrasi, Panitia Pengadaan melanjutkan evaluasi terhadap Dokumen

Gambar

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan
Tabel 1 Kebutuhan Pengembangan Dermaga Pelabuhan Murhum Baubau
Tabel 2 Perhitungan Kebutuhan Area Perairan Pelabuhan Baubau N o Uraian Satuan Pendek (2014-2018) Menengah (2014-2023) Panjang (2014-2033) KemasPeti Barang
Tabel 3 Luas Container Yard (m 2 ) untuk setiap Tahap Pengembangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERSPEKTIF HASIL PERANCANGAN. Gambar

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hubungan Partisipasi Masyarakat Dengan Pembangunan Politik Di Desa Rancajawat Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

Instrumen penelitian dapat dilihat pada lembar lampiran. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) daftar gloss berdasarkan kosakata Swadesh

Salah satu bentuk layanan di bidang kebudayaan adalah pemilihan Duta Bahasa Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Kabupaten Pati dengan tujuan untuk membangkitkan minat generasi

Terkait dengan interior, Maskulin mencerminkan filosofi tegas, dinamis dan berkarakter kuat , yang telah ditransformasikan dalam bentuk elemen-elemen desain pada

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul Aktivitas Apis cerana Mencari Polen, Identifikasi Polen, dan Kompetisi Menggunakan Sumber Pakan dengan