• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Sianida (CN-) pada Air Reservoir di Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Sunggal Secara Kolorimetri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Sianida (CN-) pada Air Reservoir di Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Sunggal Secara Kolorimetri"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Siklus Hidrologi Air

Secara keseluruhan jumlah air di planet bumi ini relatif tetap dari masa ke

masa.Air di bumi mengalami suatu siklus melalui serangkaian peristiwa

yangberlangsung terus-menerus, dimana kita tidak tahu kapan berakhir.Air

menguapdari permukaan samudera akibat energi panas matahari.Laju dan jumlah

penguapan bervariasi, terbesar jika dekat aquator, dimana radiasi matahari lebih kuat.Uap air adalah murni, karena pada waktu dibawa naik ke atmosfir kandungan

garam ditinggalkan.Uap air yang dihasilkan dibawa udara yang bergerak. Dalam

kondisi yang memungkinkan, uap tersebut mengalami kondensasi dan membentuk

butir-butir air, yang pada gilirannya akan jatuh kembali sebagai presipitasi berupa

hujan danatau salju.Presipitasi berupa hujan danatau salju, dan sebagian menguap

kembali sebelum mencapai ke permukaan bumi (Suripin, 2004).

Presipitasi yang jatuh di permukaan bumi menyebar ke berbagai arah

dengan beberapa cara. Sebagian akan tertahan sementara di permukaan bumi

sebagai es atau salju, atau genangan air, yang dikenal dengan simpanan depresi.

Sebagian air hujan atau lelehan salju akan mengalir ke saluran atau sungai. Hal ini

disebut aliran permukaaan. Jika permukaan tanah porus, sebagian air akan

meresap ke dalam tanah melalui penguapan dan transpirasi oleh tanaman (Suripin,

(2)

2.2 Sumber-sumber Air 2.2.1 Air Laut

Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl

dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi syarat

untuk air minum (Sutrisno, dkk., 1987).

2.2.2 Air Atmosfir

Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran

udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri/debu dan lain

sebagainya.Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum

hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan

mulai turun karena masih mengandung banyak kotoran (Sutrisno, dkk., 1987).

2.2.3 Air Permukaan

Yang termasuk air permukaan meliputi air sungai (rivers), saluran (streams), sumber (springs), danau, dan waduk.Air permukaan berasal dari aliran langsung air hujan, lelehan salju, dan aliran yang berasal dari air tanah.Besar

kecilnya aliran permukaan dipengaruhi oleh banyak faktor yang

dapatdikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan

karakteristik daerah aliran sungai (DAS) (Suripin, 2004).

Laju dan volume aliran permukaan dari suatu DAS akan mencapai harga

terbesar jika semua bagian DAS bersangkutan memberi kontribusi terhadap aliran.

Dengan kata lain, bahwa laju dan volume aliran permukaan dipengaruhi oleh

(3)

akanmenghasilkan laju dan volume aliran permukaan yang lebih besar

dibandingkan hujan yang tidak merata untuk intensitas yang sama (Suripin, 2004).

2.2.4 Air Tanah

Air tanah merupakan sumber air tawar.Cara pengambilan air tanah yang

paling tua dan sederhana adalah dengan membuat sumur gali (dug wells) dengan kedalaman lebih rendah dari posisi permukaan air tanah (Suripin, 2004).

Untuk pengambilan air tanah dengan jumlah cukup besar, misalnya untuk

daerah industri, cara yang banyak dipakai adalah dengan membuat sumur dalam

(deep wells) yang pada umumnya terbuat dari pipa, dan air yang diambil adalah air tanah dalam (confined aquifer) (Suripin, 2004).

2.3 Kualitas Air

Air di alam sangat jarang ditemukan dalam keadaan murni. Sekalipun air

hujan, meskipun awalnya murni, telah mengalami reaksi dengan gas-gas di udara

dalam perjalanannya turun ke bumi dan selanjutnya terkontaminasi selama

mengalir di atas permukaan bumi dan dalam tanah. Kualitas air menyatakan

tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan

langsung yaitu air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau pertanian, peternakan,

perikanan, rekreasi dan transportasi. Kualitas air mencakup tiga karakteristik,

(4)

2.3.1 Karakteristik Fisik

Karakteristik fisik yang terpenting kualitas air ditentukan oleh :

1. Bahan padat keseluruhan

Koloid mempengaruhi kualitas air dalam proses koagulasi dan filtrasi.

Material layang dapat diukur dengan melakukan penyaringan, sedangkan

material terlarut dapat diukur dengan penguapan.Pengaruh kandungan

sedimen dalam air terhadap pertanian bergantung pada sifat-sifat dan

asal-usul bahan sedimen. Sedimen yang berasal dari erosi lahan yang

subur akan mempersubur dan memperbaiki tekstur tanah tempatnya

mengendap.Untuk keperluan air minum, kandungan sedimen akan

mengurangi biaya pengolahan. Sementara itu air tanah dan air yang

berasal dari waduk kurang mengandung sedimen kurang baik untuk air

irigasi, tapi lebih menguntungkan untuk sumber air minum (Suripin,

2004).

2. Kekeruhan

Air yang mengandung material kasat mata dalam larutan disebut

keruh.Kekeruhan dalam air terdiri dari lempung, liat, bahan organik, dan

mikroorganisme. Kekeruhan terutama disebabkan oleh terjadinya erosi

tanah di DAS maupun di saluran/sungai. Tingkat kekeruhan air biasanya

diukur dengan alat yang disebut turbidimeter.Kekeruhan untuk air minum

(5)

3. Warna

Air minum tidak berwarna.Warna dalam air diakibatkan oleh adanya

material yang larut atau koloid dalam suspensi atau mineral.Air yang

melewati atau tanah yang mengandung mineral dimungkinkan untuk

mengambil warna material tersebut (Suripin, 2004).

4. Bau dan rasa

Air murni tidak berbau dan tidak berasa, tetapi air minum idealnya tidak

berbau boleh berasa.Rasa dalam air biasanya akibat adanya garam-garam

terlarut.Baudan rasa yang timbul dalam air karena kehadiran

mikroorganisme, bahan mineral, gas terlarut, dan bahan-bahan organik

(Suripin, 2004).

5. Temperatur

Temperatur air merupakan hal yang penting dalam kaitanya dengan

tujuan penggunaan, pengolahan untuk menghilangkan bahan-bahan

pencemar serta pengangkutnya.Temperatur air tergantung

sumbernya.Temperatur normal air di alam (tropis) sekitar 200C sampai

300C.Untuk sistem air bersih, temperatur ideal berkisar antara 50C

sampai 100C(Suripin, 2004).

2.3.2 Karakteristik Kimia

Kandungan bahan-bahan kimia dalam air berpengaruh terhadap kesesuaian

penggunaan air.Secara umum karakteristik kimiawi air meliputi pH, alkalinitas,

(6)

1. pH

Sebagai pengukur sifat keasaman dan kebasaan air dinyatakan dengan

nilai pH, yang didefenisikan sebagai logaritma dari pulang-baliknya

konsentrasi ion-hidrogen dalam moles per liter.pH air murni adalah 7.

Nilai pH dapat diukur dengan Potensiometer, yang mengukur potensi

listrik dibangkitkan oleh ion-ion H+, atau dengan bahan celup penunjuk

warna, misalnya methyl orange atau phenolphtalein (Suripin, 2004). 2. Alkalinitas

Kebanyakan air bersifat alkalin karena garam-garam alkalin sangat

umum berada di tanah.Ketidakmurnian air ini akibat adanya karbonat dan

bikarbonat dari kalsium, sodium, dan magnesium.Alkalinitas dinyatakan

dalam mg/liter ekivalen kalsium karbonat.Keasaman air disebabkan

adanya karbon dioksida dalam air.Hal ini diukur berdasarkan

banyaknyakalsium karbonat yang diperlukan untuk menetralkan asam

karbonat dan dinyatakan dalam mg/l (Suripin, 2004).

3. Kesadahan

Kesadahan air merupakan hal yang sangat penting dalam penyediaan air

bersih.Air dengan kesadahan tinggi memerlukan sabun lebih banyak

sebelum terbentuk busa.Air sadah mengandung karbonat dan sulfat, atau

klorida dan nitrat, dari kalsium dan magnesium, disamping besi dan

almunium.Kesadahan air sementara, akibat keberadaan kalsium dan

magnesium bikarbonat, dapat dihilangkan dengan didihkan atau

(7)

kalsium dan magnesium sulfat, klorida, dan nitrat, dapat dilunakkan

dengan perlakuan khusus.Kesadahan air dapat dinyatakan dalam

mg/l(Suripin, 2004).

2.4Air Reservoir

Air reservoir merupakan air yang telah melalui penyaringansudah dapat

dipakai untuk air minum.Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakteriologis dan

ditampung pada bak reservoir (tandon) untuk diteruskan pada konsumen

(Sutrisno, dkk., 1987).

2.5 Sianida (CN- )

Semua sianida sangat beracun. Asam bebasnya, HCN, mudah menguap dan

sangat berbahaya, semua sehingga semua eksperimen dalam mana gas ini

kemungkinan akan dilepaskan, atau eksperimen-eksperimen dalam mana

sianida-sianida dipanaskan, harus dilakukan dalam kamar asam (Svehla, 1985).

Tabel 2.1 Senyawa sianida dan senyawa lainnya

Senyawa Digunakan Untuk

Hidrogen sianida Fumigandan dalam sintesa kimia

Sianamid Pupuk dan sumber hidrogen sianida

Sianogen klorida Sintesa kimia

Garam sianida Pembersih, pengeras, dan pemurni logam, dan pemisah emas dari biji emas

Akrilonitril

Pembuatan karet sintesis

Nitropusid Sintesa kimia

Sianida mula-mula akan meningkatkan pernapasan, karena pengaruhnya pada

(8)

melumpuhkan semua sel. Akibat keracunan senyawa-senyawa tersebut diatas,

terutama pernapasan cepat, tekanan darah turun, konvulsi, dan koma.Sedangkan

pada keracunanan kalium sianida atau natrium sianida melalui mulut, juga

menyebabkan kongesti dan korosi selaput lendir saluran cerna.Gejala klinis:

a. Keracunan senyawa sianida, sianogen klorida, dan senyawa lain yang

dapat membebaskan sianida (10 kali dosis maksimal) melalui mulut dan

inhalasi, atau absorpsi melalui kulit akan menyebabkan koma dengan

segera, konvulsi, dan kematian dalam waktu 1 sampai 15 menit. Dengan

dosis mendekati dosis maksimal, keracunan melalui mulut, inhalasi, atau

absorpsi melalui kulit akan menyebabkan kepala pening, pernapasan cepat,

muntah, peradangan, sakit kepala, mengantuk, tekanan darah turun, dan

koma.

b. Keracunan akrilonitril melalui inhalasi menyebabkan mual, muntah, diare,

badan lemah, sakit kepala, dan ikterus.

c. Keracunan kalsium sianimid melalui mulut, menyebabkan kulit dan

selaput lendir meradang, sakit kepala, kepala pening, dan tekanan darah

turun (Sartono, 2001).

Kebanyakan dari bahan pencemar anorganik yang penting sebagai

unsur-unsur renik.Sianida (CN-) merupakan salah satu bahan pencemar anorganik yang

paling penting. Dalam air sianida terdapat sebagai HCN, suatu asam lemak

dengan pKg = 6 x 10-13. Ion sianida mempunyai afinitas kuat terhadap banyak ion

logam, misalnya membentuk ferrosianida yang relatif kurang beracun, Fe (CN)64-,

(9)

Sianda banyak digunakan secara luas dalam industri, terutama untuk pembersih

logam dan pengelasan listrik. Gas ini merupakan salah satu pencemar dari

dapur-dapur gas dan oven-oven batu bara. Sianida digunakan pula dalam prosesing

mineral-mineral tertentu, seperti dalam pencucian bijih emas (Rukaesih, 2006).

2.6 Analisa Kolorimetri

Analisa kolorimetri ialah penentuan secara kuantitatif suatu zat berwarna

dari kemampuannya untuk mengabsorpsi cahaya tampak. Kolorimetri visual

berdasarkan perbandingan warna larutan yang konsentrasinya tidak diketahui

terhadap konsentrasi larutan atas suatu deret larutan yang konsentrasinya

diketahui. Pengertian lain tentang kolorimetri ialah cara penetapan jumlah zat

dengan memperhatikan warnanya, atau lebih tepat memperhatikan intensitas

(kekelaman) warna larutannya. Diambil contoh pada kehidupan sehari-hari,

mengenal juga apa yang disebut dengan kolorimetri, misalnya: segelas minuman

kopi dapat dibandingkan dengan segelas lainnya, maka dari intensitas warnanya

kita dapat mengetahui mana yang berisi kopi lebih banyak. Jika ingin mengetahui

berapa kopi dipergunakan, dapat digunakan dengan membandingkan dengan

standar (Jamil, 2007).

Penentuan berdasarkan kolorimetri dilakukan dengan sederetan larutan,

masing-masing diketahui dengan tepat konsentrasinya.Larutan yang dicari

konsentrasinya dibandingkan dengan deretan standar. Konsentrasi yang dicari

adalah konsentrasi standar yang warnanya sama dengan larutan yang dianalisa.

(10)

warna larutan cuplikan terdapat diantara dua buah standar. Artinya konsentrasi

larutan terdapat diantara konsentrasi kedua standar tersebut (Jamil, 2007).

Menurut Basset (1994), kolorimetri terbagi menjadi dua, yakni:

1. Kolorimetri visual, dan

2. Kolorimetri fotolistrik.

Dalam kolorimetri visual, cahaya putih alamiah ataupun buatan umumnya

digunakan sebagai sumber cahaya.Penetapannya biasa dilakukan dengan suatu

instrumen sederhana yang disebut kolorimeter pembanding (comparator) warna, dan perbedaan intensitas warna dilihat dengan menggunakan mata.Sementara itu,

dalam kolorimetri fotolistrik, sel fotolistrik digunakan untuk mengukur intensitas

cahaya.Pada alat ini cahaya yang digunakan dibatasi dalam jangka panjang

gelombang yang relatif sempit dengan melewatkan cahaya putih melalui

filter-filter dalam bentuk lempengan berwarna yang terbuat dari kaca, gelatin, dan

sebagainya (Basset, 1994).

Keuntungan utama metode kolorimetri adalah bahwa metode ini

memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil.

Batas atas metode kolorimetri pada umumnya adalah penetapan konstituen yang

ada dalam kuantitas kurang dari 1 atau 2%. Kriteria untuk hasil analisis

kolorimetri yang memuaskan:

1. Kespesifikan reaksi warna

Reaksi warna yang dipilih hendaklah merupakan reaksi yang spesifik (hanya

menghasilkan warna untuk zat sehubungan saja).

(11)

Reaksi warna yang dipilih hendaknya menghasilkan warna yang cukup stabil

(periode warna maksimum cukup panjang) untuk memungkinkan pengambilan

pembacaan yang tepat.Dalam ini pengaruh zat-zat lain dan kondisi eksperimen

(temperatur, pH) haruslah diketahui.

3. Kejernihan larutan

Larutan harus bebas dari endapan karena kekeruhan akan menghamburkan

maupun menyerap cahaya.

4. Kepekaan tinggi

Diperlukan reaksi warna yang sangat peka bila kuantitas zat yang akan ditetapkan

Gambar

Tabel 2.1 Senyawa sianida dan senyawa lainnya

Referensi

Dokumen terkait

KB PAUD JATENG KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 / 2016.. Nama Lembaga

• Konstruk yang biasanya dikaji atau dinilai dalam asesmen adalah inteligensi, bakat, atau sifat... Hubungan Asesmen &

LEMBAGA KERJA SAMA TRIPARTIT DI INDONESIA MENURUT PROVINSI. TAHUN

Meskipun  cahaya  merupakan  prasyarat  eksisnya film  dan  film  adalah  cahaya,  tapi  kon- sekunsi  yang  muncul  setelah  itu  adalah  bayan- gan.Bagaikan 

Bagi yang membawa media dalam bentuk PowerPoint, panitia tidak memfasilitasi LCD projector untuk presentasi laporan pembekalan.. Waktu presentasi yang disediakan untuk setiap

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-5/W2, 2013 XXIV International CIPA Symposium, 2 – 6 September 2013,

Data maintenance practices of conservators in both private practice and within heritage institutions.. Two private practice conservators responded that their form of maintenance for

Led terdiri dari delapan buah yang disusun dengan secara common katoda, di mana led tersebut berfungsi sebagai indicator cahaya yang mengindikasikan pintu tersebut dalam keadaan