• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktikum Stek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan praktikum Stek"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIAKAN TANAMAN PEMBIAKAN TANAMAN ACARA 1 ACARA 1 PEMBIAKAN

PEMBIAKAN VEGETAVEGETATIF DENGAN CATIF DENGAN CARA PENYARA PENYAMBUNGANMBUNGAN (CUTTAGE)

(CUTTAGE)

MOH ALI WAFA MOH ALI WAFA

131510501230 131510501230

GOLONGAN C / KELOMPOK 2 GOLONGAN C / KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULT

FAKULTAS AS PERTANIANPERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER  UNIVERSITAS JEMBER 

2014 2014

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

11 L!"!# B$%!&!'(

Dalam membudidayakan dan memperbanyak jenis tanaman banyak cara yang bisa kita lakukan, salah satunya dengan cara persilangan. Suatu keturunan dari sebuah hasil persilangan allogame akan mengalami segregasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kedelai adalah pemanfaatan varietas unggul. Peningkatan luas lahan memerlukan ketersedian bibit yang terus menerus. Selain itu, penggunaan satu varietas atau genotipe yang homogen dalam satu luasan yang besar dan berdekatan akan menimbulkan masalah yang besar dan dampak yang luas, seperti serangan hama dan penyakit.

Perbanyakan dengan stek mudah dilakukan dan tidak memerlukan  peralatan khusus dan teknis pelaksanaan yang rumit. Dimana, perbanyakan tanaman dengan stek ini mempunyai berbagai keunggulan seperti dapat menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya dan dengan dilakukan perbanyakan tanaman secara stek lebih cepat berbuah dan  berbunga, dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak walaupun  bahan tanaman yang tersedia terbatas atau sedikit.

Selain adanya keunggulan, perbanyakan tanaman secara stek terdapat juga kelemahan baik secara fisiologis maupun morfologi dalam pertumbuhan tanaman yaitu perbanyakan tanaman secara stek ini memiliki akar serabut yang dimana akar serabut pertumbuhan tanamannya rentan yaitu sangant mudah roboh pada keadaan ikim yang kurang mendukung seperti angin kencang, tanah selalu jenuh, dsb sehingga perakarannya dangkal, membutuhkan tanaman induk yang lebih  besar dan lebih banyak sehingga membutuhkan biaya yang banyak dan dalam  perbanyakan tanaman secara stek tingkat keberhasilanya sangat rendah.

Masalah yang dihadapi oleh pemulia tanaman singkong terjadi setelah varietas unggul yang baru dirakit melalui pemuliaan atau dari introduksi telah dirilis pemerintah, tidak serta merta dapat diperoleh petani singkong dengan mudah dan dalam jumlah banyak. Hal ini karena terbatasnya jumlah bibit yang dapat disebar atau didistribusikan dalam waktu yang relatif singkat. Salah satu

(3)

faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan stek, yaitu at  pengatur tumbuh auksin yang biasa digunakan untuk merangsang perakaran stek   batang. !uksin sintetis komersil yang sering digunakan untuk merangsang  pertumbuhan dan perakaran stek batang ialah asam indol butirat untuk terus ditingkatkan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai masalah dalam aspek budidaya terutama dalam penyediaan bibit berkualitas.

Penggunaan stek mini pada perbanyakan tanaman telah dilakukan dengan menggunakan stek dengan jumlah buku ", #$ dan #" per steknya !kan tetapi stek  yang dihasilkan per batang indukan singkong tanaman untuk kebutuhan  perbanyakan bibit, yang hanya menggunakan # sampai % buku per 

steknya,dikombinasikan dengan aplikasi asam indol butirat untuk membantu inisiasi akar.

12 T)*)!'

#.&ntuk mengetahui dan mempelajari cara ' cara penyetekan

(.&ntuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam keberhasilan pembentukan sistem perakaran pada stek batanag.

(4)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

)apasitas perakaran stek juga tergantung pada fitur biologis masing* masing spesies, kondisi tanah dan intervensi khusus untuk merangsang stek. Seperti, di proses pembentukan akar, beberapa hormon seperti auksin merangsang  pertumbuhan, yang dapat juga dicapai artifisial dengan memperlakukan stek 

dengan at perangsang, misalnya heteroau+in. )eberhasilan budaya stek  tergantung pada jumlah nutrisi at yang mengandung dan kondisi kepada mereka ketika menanam * baik disiapkan, dilonggarkan, subur, tanah baik aerasi dan kelembaban yang cukup. !kar stek hasil dari dasar*dasar akar, yang merupakan grup dari Sel*sel meristematik terlokalisasi di titik kontak dari sinar medula dengan kambium. Dasar*dasar akar terbentuk lama sumbu menembak, dengan kepadatan yang lebih tinggi di dasar tunas, dekat dengan tunas ketiak. -ina. et  all.($## 

/ang memperoleh lebih besar jumlah akar di stek delima dalam hal stek  kayu keras dibandingkan dengan stek setengah keras kayu dalam perjanjian dengan temuan terlihat dari hasil yang diberikan dalam tabel 01! yang jauh lebih efektif untuk merangsang rooting dalam dua set stek di delima dibandingkan dengan -!!. 2he keunggulan 01! dapat dijelaskan pada analogi Pearse. Sharma  -et all . ($$3

Persentase perakaran terbesar, jumlah akar, panjang, dan bobot segar dan kering dipamerkan dengan stek basal diobati dengan (4 mM 01!. 0nvestigasi hubungan antara pembentukan akar yang 56oyalty5 naik stek menunjukkan  bahwa, 01! pembentukan akar diinduksi dalam stek mawar berkorelasi dengan dalam konsentrasi etilen berkerut. )onsentrasi etilen endogen berkorelasi secara signifikan dengan jumlah akar terbentuk pada stek. )ompatibilitas tergantung  pada keberadaan faktor tertentu atau tidak adanya faktor di kedua batang bawah dan keturunan. )emungkinan beragam mekanisme kontrol genetik sederhana efek  threshold dinaikkan. -amun, perbedaan yang signifikan antara klon dalam status kompatibilitas kelompok menyarankan bahwa faktor*faktor lain mungkin terlibat !u+in bisa efektif untuk perakaran stek dalam konsentrasi tertentu, tergantung  pada tanaman dan kultivar 0adi, 7 dan 7arei, H. ($#4 

(5)

 perbanyakan vegetatif melalui perakaran stek batang dianggap signifikansi strategis Stek berakar tanaman fisiologis dewasa sudah berbuah pada fase dikenal untuk pengobatan dini mereka dalam produksi. Stek Selanjutnya perakaran menginduksi pertumbuhan pengerdilan kebiasaan di pohon dengan kanopi yang lebih luas resultan yang meningkatkan pemangkasan dan panen, dua penting  perlengkapan agronomi dalam perbaikan pohon buah. 2erakhir vegetatif propagasi

dengan memperbaiki genotipe. 8wuor.at all  ($$3.

Masalah selanjutnya adalah setelah varietas unggul yang baru dirakit melalui pemuliaan atau dari introduksi dapat dirilis pemerintah, tidak serta merta dapat tanman dengan mudah dan dalam jumlah banyak. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah bibit yang dapatdisebar atau didistribusikan dalam waktu relatif singkat, karena dari satu tanaman singkong hanya diperoleh sekitar #$ stek  saja setelah tanaman berumur #$ bulan atau lebihDengan demikian diperlukan suatu teknik perbanyakan vegetatif yang secara cepat dapat memenuhi kebutuhan  petani untuk skala yang luas dan dalam jumlah yang banyak yang pada akhirnya

keunggulan varietas baru tersebut dapat cepat budidayakan !rdian, dkk. ($#(. Hasil pembiakan vegetatif seragam karena berasal dari satu individu yang sama Perbanyakan vegetatif pada nenas dapat menggunakan tunas anakan, tunas  batang, slip, mahkota dan stek batang metode perbanyakan yang ada, perbanyakan

stek batang merupakan alternatif untuk mendapatkan bibit yang seragam. Hadiati, S. ($##.

Pertumbuhan panjang akar dapat dipengaruhi oleh ( faktor, yaitu faktor  genetik dan faktor jumlah daun. 9aktor genetik berperan dalam mengkoordinasi gen yang membangun sistem perakaran, sedangkan faktor jumlah daun  bertanggung jawab dalam meningkatkan perkembangan akar, karena daun merupakan tempat sintesis makanan fotosintesis, dan selanjutnya makanan akan ditranslokasikan menuju akar untuk perkembangan akar. :rowder. ($$;

Salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan stek, yaitu at pengatur tumbuh auksin yang biasa digunakan untuk merangsang  perakaran stek batang. !uksin sintetis komersil yang sering digunakan untuk 

(6)

Penggunaan auksin dengan konsentrasi tinggi dan metode celup cepat merupakan metode yang paling populer, karena paling ekonomis. Dengan jumlah bahan yang terbatas, dapat diterapkan secara langsung ke daerah basal stek yang merupakan daerah inisiasi akar adventif.!rdian, ($#%.

Perbanyakan jarak dengan stek batang yang ditanam secara vertikal sudah umum digunakan., dari stek tersebut hanya akan menghasilkan satu tanaman baru. Dilihat dari keadaan diatas, maka untuk memperoleh bibit dalam jumlah besar  akan membutuhkan induk tanaman yang banyak pula. Hal ini sangat tidak efektif, sehingga diperlukan suatu metode penanaman stek yang baru, yakni penanaman secara horionta.Pamungkas. dkk. ($$3 . Salah satu cara untuk mengatasi kendala produksi bibit singkong ditingkat pemulia dan produsen bibit yaitu melalui pembiakan vegetatif konvensional, dengan cara memperpendek panjang stek dan penggunaan at pengatur tumbuh untuk merangsang perakaran stek . Mangoendidjojo. ($$".

(7)

BAB 3 METODE PRAKTIKUM 31 W!&") +!' T$,-!"

Pelaksanaan praktikum pembiakan tanaman acara pembiakan vegetatif  dengan cara stek pada hari rabu (4 September ($#4 mulai pukul #(.$$ <01 sampai selesai, bertempat di =ab Pembiakan 2anaman >urusan !gronomi 9akultas Pertanian &niversitas >ember.

32 B!.!' +!' A%!" %.(.# !lat

#. 2anah

(. ?elas air mineral %. Pisau tajam

4. Sprayer 

". )antong kresek  %.(.( 1ahan

#. 2anaman yang akan di stek  (. Media pasir steril

%. )ompos

33 C!#! K$#*! %.%.# Stek 1atang

1. Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.

2. Mencampur media tanam pasir @ kompos @ tanah perbandingan # @ # @ #

3. Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume (A% bagian dari dasar gelas mineral.

4. Memilih bahan stek dengan perlakuan pemotongan bagian batang yang agak  muda dengan kemiringan 4"B dan #C$B ukurna  #$cm

5. Menjaga kelembaban media dengan cara menyiram air menggunakan hand   sprayer.

%.%.( Stek Daun

1. Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.

2. Membuat perlakuan media tanam menjadi beberapa komposisi sebagai  berikut @ a. Mencampur Pasir @ )ompos @ 2anah perbandingan # @ # @ #

 b. Mencampur )ompos @ 2anah perbandingan ( @ #

3. Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume (A% bagian dari dasar gelas mineral.

(8)

4. Memilih bahan stek dengan perlakuan pemotongan bagian daun dengan kemiringan #C$B.

5. Menjaga kelembaban media dengan cara menyiram air menggunakan hand   sprayer.

(9)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 H!%

2abel Pembiakan Eegetatif dengan :ara Stek Cuttage 1ahan 2anam Perlakuan &langan A

kelompok 

Parameter Pengamatan >umlah akar Panjang akar cm

1atang Dipotong #C$F # $ $ ( $ $ % $ $ 4 $ $ " ; # G $ $ Dipotong 4"F # $ $ ( $ $ % $ $ 4 ( # " $ $ G $ $ Daun Media pasir @ kompos @ tanah #@#@# # %% %,# ( (% (,G % (4 (," 4 ## %,G " #" (," G %; 4,( Media kompos @ tanah (@# # #4 % ( $ $ % (" 4," 4 %4 4," " (( ( G %% 4,( 42 P$,!.!!'

Perbanyakan tanaman secara stek seperti stek daun, batang dan umbi  banyak dilakukan orang karena caranya sangat sederhana, tidak memerlukan teknik yang rumit. Penyetekan adalah cara pembiakan tanaman dengan menggunakan bagianbagian vegetatif yang dipisahkan dari induknya, dimana apabila ditanam pada kondisi yang menguntungkan stek akan berkembang menjadi suatu tanaman yang sempurna dengan sifat yang sama dengan pohon induk dimana stek vegetatif diambil !rdian, ($#%. Stek dapat dibedakan  berdasarkan pada bagian dari tanaman yang dijadikan bahan stek, yaitu stek akar,

(10)

stek batang, stek pucuk, stek daun, stek umbi dan sebagainya. Stek yang dilakukan pada bagian atas tanaman seperti stek pucuk, stek batang dan lain*lain,  bertujuan untuk mengoptimalkan pembentukan sistem perakaran baru. Sementara stek yang dilakukan pada bagian bawah tanaman seperti stek akar bertujuan untuk  mengoptimalkan pembentukan sistem bagian atas tanaman. Sementara stek daun  bertujuan untuk pembentukan sistem perakaran dan batang tanaman.

Mangoendidjojo, <. ($$"

akar adalah organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap dan menyalurkan air, nutrisi dan mineral untuk memperkokoh dan mendukung tanaman serta tempat menyimpan makanan. )eragaman bentuk dan struktur akar  sering terkait dengan fungsinya. 1erdasarkan fungsinya dikenal beberapa akar  antara lain akar penyimpanan, akar sukulen, akar udara aerial, pneumetofor  akar udara pada mangroove, akar panjat, akar pembelit, akar tunjang dan lain* lain. )ondisi lingkungan sering mempengaruhi sistem akar. 2erbentuknya akar  adventif adalah dasar dari perbanyakan secara vegetatif sebab akar adventif adalah akar yang berkembang bukan dari hipokotil. !kar adventif dapat muncul pada  bagian tanaman selain batang seperti dari tangkai, potongan daun bahkan dari  potongan akar. menyatakan bahwa pembentukan akar adventif dapat terjadi dalam dua tahap yaitu pertama adalah inisiasi yang dicirikan atas pembelahan sel dan diferensiasi sel*sel tertentu kedalam bakal akar dan tahap kedua adalah  pertumbuhan bakal akar yang memanjang di pembelahan dan pemanjangan sel.

1 S"$& D!)'

!da beberapa tanaman yang dapat diperbanyak melalui daun misalnya tanaman hias seperti @ begonia, violess, cocor bebek maupun lidah mertua. Daun yang cukup tua dipilih dan dipotong sebagai bahan stek. Stek daun inilah yang akan disemaikan. &rutan kerjanya adalah sebagai berikut @

# Siapkan wadah atau media seperti yang dipergunakan pada persemaian biji. ( Daun tanaman yang akan distek dipotong kecil*kecil, atau pertulangan

daunnya dilukai seperti pada cocor bebek, begonia atau lidah mertua. &ntuk  violces bagian yang diambil adalah helaian daun berserta tangkai.

(11)

% Helaian daun yang kecil cukup diletakkan diatas tanah sedangkan untuk daun violces yang bertangkai atau daun lidah mertua ditanam dengan menancapkannya.

4 )hususnya daun bertangkai dapat ditanam di dalam air sebagai wadahnya  berupa botol atau gelas kacaAplastik, yang tembus pandang. 1ila ingin lebih  praktis dapat memakai bekas botol atau gelas plastik kemasan air mineral. 1iasanya setelah #4 hari stek akan menumbuhkan akar, tanaman muda ini perlu

dirawat agar tumbuh cukup besar. Setelah perakaran dan pertumbuhan  batang maupun daunnya sudah cukup kuat tanaman dapat dipindahkan ke

wadah atau tempat pertumbuhan tanaman. 2 S"$& B!"!'(

>enis tanaman sayuran dan buah*buahan jarang diperbanyak dengan cara stek batang.

&rutan kerja persemaian stek batang adalah @

* Siapkan wadah dan media seperti yang digunakan untuk persemaian biji. * &ntuk tanaman yang berbatang lunak seperti di effen bachia, panjang batang

yang diambil sekitar #$ cm potongan dilakukan dibawah mata tunas, bukui A kuncup.

*&ntuk stek tanaman berbatang keras seperti bougenvile, bunga sepatu atau mawar diambil batang yang diameternya kira*kira # cm. 1atang ini dipotong sepanjang ($ cm atau minimal mempunyai ( mata tunas. Pemotongannya dibawah mata tunas lakukan pula pemotongan pucuk batang yang masih muda.

:ara menyemai stek batang @

a. :abang pilihan dipotong sepanjang #$ ' #" cm.

 b. 1eberapa daun disisakan untuk merangsang pertumbuhan akar kalau dapat ( lembar daun secara utuh atau 4 lembar daun yang dipotong dan ditinggalkan separuhnya.

c. Pangkal batang stek dimasukkan kedalam bubuk A cairan perangsang tumbuh akar.

(12)

d. 1atang*batang setelah disemaikan dalam potAkantong plastik lalu selubungi  plastik bening atau dapat juga pot itu dimasukkkan kedalam kotak kayu

yang bertutup kaca bening.

=angkah pembiakan dengan stek pucuk @

a. Pucuk tanaman sebagai bibit stek disisakan ( lembar daunnya secara utuh atau dapat juga 4 lembar daun tetapi dipotong.

 b. Sisa batang dibawah pangkal dan dipotong, kemudian batang stek diolesi  bubuk at perangsang pertumbuhan akar.

c. 1atang stek ditancapkan ke dalam media, tetapi sebelumnya harus dibuatkan lubang sebesar pensil lebih dulu.

d. !gar stek mendapatkan kelembaban yang cukup, pot dikerudungi kantong  plastik bening.

* >enis stek batang yang bergetah misal @ )aret, bagian bekas potongan ditaburi serbuk arang kayu, kemudian diketok*ketok agar serbuk tidak berlebihan, maksudnya pemberian serbuk ini adalah agar getah yang keluar terhisap oleh serbuk tersebut sehingga mengurangi resiko pembusukan batang.

* Supaya akar muncul lebih cepat, pangkal batang diolesi dengan 7P2 7at Perangsang 2umbuh seperti 6otone 9 atau !tonik dengan dosis sesuai dengan petunjuk kemasan.

* Stek batang ditabcapkan kedalam media semai, kemudian media disekitarnya ditekan agar batang dapat tertancap kuat dalam waktu ( ' 4 minggu kemudian umumnya tanaman telah berakar, hal ini ditandai dengan tumbuhnya tunas  baru atau bila tanaman dicabut media akan terikut.

1erhasilnya pembiakan vegetatif dengan stek ditandai dengan munculnya akar pada stek Djamhuri et al, #3CG. Secara umum faktor*faktor yang mempengaruhi keberhasilan stek dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu faktor dalam dan faktor luar lingkungan tanaman Hartmann dan )ester, #3C%. 9aktor Dalam.

a. >enis 2anaman

1eberapa jenis pohon kehutanan dapat dibiakkan dengan metode stek,  baik itu dengan stek akar, stek batang, stek pucuk ataupun stek daun, tetapi  beberapa pohon justru tidak bisa dibiakkan dengan metode stek.

(13)

 b. 1ahan Stek 

1ahan stek meliputi nutrisi yang terkandung dalam bahan stek, ketersediaan air, kandungan hormon endogen dalam jaringan stek, tipe bahan s tek, kehadiran hama dan penyakit serta umur pohon induk dan umur bahan stek itu sendiri

9aktor =uar lingkungan. a. Suhu

)isaran suhu yang baik untuk pembentukan perakaran adalah (#*(;$ :. Setiap jenis akan mempunyai suhu yang berbeda*beda dalam kisaran (#*(;$ : untuk merangsang pembentukan primordia masing*masing jenis.

 b. Media Perakaran

>enis media yang digunakan untuk media perakaran akan sangat mempengaruhi kemampuan stek untuk membentuk akar. Media perakaran memiliki fungsi yaitu untuk menahan bahan stek agar tetap berada dalam tempatnya, menyediakan dan menjaga kelembababan yang dibutuhkan oleh stek  dan untuk membiarkan penetrasi udara ke bagian dasar dari stek.

c. )elembapan

tempat untuk penyetekan lembab maka mempengaruhi pertumbuhan pada stek yang terjadi.

Penggunaan 7at Pengatur 2umbuh ini efektif pada jumlah tertentu, konsentrasi yang terlalu tinggi dapat merusak dasar stek, dimana pembelahan sel dan kalus akan berlebihan dan mencegah tumbuhnya tunas dan akar, sedangkan  pada konsentrasi dibawah optimum tidak efektif. Selain faktor dalam dan faktor 

lingkungan, faktor yang mempengaruhi keberhasilan.

&ntuk merangsang perakaran memakai 7at pengatur tumbuh yang dipakai dalam penelitian ini adalah Rootone-F dengan bahan aktif auksin berupa 01!,!1! dan 0!! dengan konsentrasi yang berbeda*beda sehingga kita mendapatkan konsentrasi yang tepat untuk induksi akar bibit. penyetekan cabang atau batang utama dan pucuk dengan menggunakan 6ootone*9 untuk  menginduksi akar stek perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap  pertumbuhan bibit gmelina. &ntuk mewujudkan hal tersebut, dilaksanakan

(14)

 penelitian mengenai Pengaruh :ara Pemberian 6ootone*9 dan >enis Stek  2erhadap 0nduksi !kar Stek. 6ootone*9 merupakan hormon pemacu pertumbuhan akar yang sudah umum digunakan. 6ootone*9 terdiri atas senyawa*senyawa yang menjadi bahan aktifnya yaitu #*naphtalene*acetamide -!D $,$G;, (*methyl* #*naphtaleneacetic acid M-!! $,%%%, %*methyl*#*naphtalene*acetamide M-!D $,$#%, indole*%*butiric acid 01! $,$"# serta tetramethyl*thiuram disulfide 2hiram 4. Dengan memperhatikan komposisi bahan aktif yang ada dalam 6ootone*9 tersebut maka 6ootone*9 tidak digolongkan dalam hormon tetapi lebih tepat sebagai at pengatur tumbuh karena kandungan 2hiram yang relatif tinggi dibandingkan bahan aktif lainnya.-ura. ($$".

Dari hasil praktikum Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanda*tanda munculnya akar, pada stek sehingga kebanyakan jumlah akar hanya $. Stek batang  juga mengalami keberhasilan dengan jumlah akar mencapai ; dengan panjang akar hanya # cm, hal ini menimbulkan jika pada stek batang sangat tergantung  pada pemberian rooton f dan perawatan yang sangat baik. . Stek daun

menggunakan dua media yang berbeda, yaitu media pasir, kompos, tanah dengan  perbandingan #@#@# dan media kompos I tanah dengan perbandingan (@#. Hasil terbaik pada stek daun yaitu jumlah akar mencapai %% dengan panjang akar  mencapai 4,( cm. )eberhasilan stek daun sangat tinggi, karena hampir semua kelompok menghasilkan kondisi akar yang baik, tetapi hal itu tidak berlaku pada kelompok ( yang menggunakan media tanah dan kompos. Stek daun yang dilakukan pada kelompok ( mengalami kegagalan dan besar kemungkinan karena media dalam stek daun tidak terisi oksigen dan air yang cukup atau seimbang. Di sebabkan oleh pada stek melati itu batang dari melati terlalu muda jadi tidak  cukup seleksi berhubung tidak ada lagi untuk pembuatan media maka terpaksa meskipun muda di buat sebagai medi ternyata hasilnya gagal untuk menumbuh kan akar pada batang, meskipun di berilarutan untuk merangsang pertumbuhan akar tidak mempan akibat batang yang terlalu muda dan tidak siap di stek.

(15)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 51 K$,-)%!'

#. Penyetekan dapat didefinisikan sebagai suatu perlakuan  pemisahan,pemotongan beberapa bagian tanaman seperti @akar, batang, daun

dan tunas dengan maksud agar bagian*bagian tersebut membentuk akar.

(. Manfaat penyetekan yaitu untuk memperoleh tanaman yang sama atau lebih unggul dari induknya dan waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan relatif  singkat.

%. 2anaman melati dan lidah mertua mati karena terlalu berongga sehingga keadaan ini menyebabkan di dalam rongga tersebut terlalu banyak terisi udara sehingga at*at hara dan mineral tidak dapat terserap optimal karena terlalu  banyak terisi udara di dalam rongganya.

52 S!#!'

#. Perawatan secara maksimal pada masa petumbuhan tanaman perlu diperlukan secara intensif agar diperoleh hasil yang maksimal.

(16)

(. &ntuk menghasilkan tanaman dengan perbanyakan stek yang baik sebaiknya dilakukan dengan tahap per tahap dengan baik 

DAFTAR PUSTAKA

!rdian, ($#%. Perbanyakan 2anaman Melalui Stek batang Mini 2anaman Singkong, &ntuk Pemuliaan 2anaman dan Produsen 1enih,  Penelitian  Pertanian Terapan,#% # @ (4 ' %(.

!rdian, Dkk. ($#(. Pengaruh berbagai )onsentrasi 1enil adenin Dan !sam  -aftalen !setat Pada )ultur 0n itro Singkong  !urnal Penelitian  Pertanian Terapan,#( # @ 4%*43.

:rowder. ($$;. "eneti#a Tum$uhan, yogyakarta@ ?ajah Mada &niversity Press. Hadiati, S. ($##. Pengaruh )onsentrasi 1ap 2erhadap Pertumbuhan Stek 1atang

 -anas %grin, #" ( @ #(; *#%(.

0adi, 7 and 7arei, H. ($#4. Jvaluation 8f Progation 8f :hinese Hibiscus 2rhorgh Stenting Method 0n 6esponse 2o Different 01! :oncentrations !nd 6ootstocks, %miri&an o' Plant (&ien&es," @ #C%G ' #C4#

Mangoendidjojo, <. ($$".  )asar * )asar Pemuliaan Tanaman,  1andung@ 6ajawali Pers.

 -ina, :. 8nica, J. 6osca, 0. Dumitras, !. :lapa, D. dan 9ira, !. ($##. 2he 1iologi 8f 2he Propagagation 8f Species, Plant )evolop, #C @ #; ' (G .

8wuor, 1. Musimi. 8caidi. dan !simwe. ($$3.Eegetative Propagation of 2he =arge Sour Plum 1y 6ooting f Plagiotropic,  %rpn o' %gri#ultur and   +iologi&al (&ien&e,4 # @#3 ' (".

(17)

Pamungkas, 9, 2. Dkk. ($$3.Pengaruh )onsentrasi dan =ama Perendaman Dalam Supernataan )ultur 2erhadap Pertumbuhan Stek Horisontal 1atang Pagar,  !urnal (ains, #; %@ #%#*#4$.

Sharm, -. 6pshan. ! dan Dharminder, ). ($$3. Standardiation of Pomegranate Propagation 2hrough :uttings +iologi&al From %n nternational !urnal  # # @ ;" ' C$.

Referensi

Dokumen terkait

Fokus penelitian melestarikan dan mendayagunakan plasma nutfah tanaman kedelai guna menopang kegiatan pemuliaan berkelanjutan dan produktif menghasilkan varietas unggul

17 Dalam proses menghasilkan suatu varietas baru tanaman, para pihak pemulia akan mendapat suatu perlindungan varietas tanaman (PVT) yaitu perlindungan khusus yang diberikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas kedelai dengan salah satu komponen Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yaitu introduksi varietas unggul baru yang dilakukan

Hal menarik dari hasil penelitian ini adalah diketahui bahwa varietas IPB3S yang merupakan varietas unggul hibrida yang dirakit untuk jenis tanaman yang respon terhadap

Dari berbagai karakter plasma nutfah terkoleksi menjadi materi sangat bermanfaat bagi pemulia untuk merakit varietas unggul baru, yang diharapkan dapat beradaptasi baik

Hasil yang berbeda terlihat pada varietas Kencana yang merupakan varietas unggul baru cabai dari Balai Penelitian Sayuran Lembang, pada perlakuan

Bahan yang digunakan adalah varietas unggul baru, varietas unggul lokal, galur murni, dan galur introduksi yang ditanam pada petak hibridisasi, serta keturunan pertama (F1) dari

Walaupun dalam Undang Undang 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman tidak disebutkan hak pemulia tana- man untuk membebankan hak pemuliaan tanamannya dengan