LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM PENGANTAR PEMULIAAN TANAMAN
PEMBUKAAN LAHAN
DINA SESILIA 2206111927
AGROTEKNOLOGI-A NO. 16
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
2024
LEMBAR PENGESAHAN
Sabtu, 02 Maret 2024
“PRAKTIKUM PENGANTAR PEMULIAAN TANAMAN”
DINA SESILIA 2206111927
ASISTEN
EKA DESTIANI 2006110430
KHAIRUNAS 2106110555
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya kegiatan pemuliaan tanaman merupakan perpaduan seni dan ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana memperbaiki genotype tanaman dalam populasi sehingga lebih bermanfaat bagi manusia. Salah satu alasan utama mengapa pemuliaan tanaman penting adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia. Dengan populasi dunia yang terus bertambah, diperlukan tanaman yang memiliki produktivitas yang tinggi untuk memastikan pasokan pangan yang mencukupi.
Pemuliaan tanaman dapat membantu meningkatkan potensi hasil dan efisiensi produksi tanaman pangan, seperti padi, jagung, gandum, dan kedelai.
Pemuliaan tanaman telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas tanaman seperti produktivitas, ketahanan terhadap penyakit dan hama, adaptasi terhadap lingkungan, kualitas hasil panen, dan nilai gizi. Pemuliaan tanaman sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring dengan populasi manusia di seluruh dunia. Dengan populasi manusia yang terus meningkat di seluruh dunia, tanaman dengan produktivitas yang tinggi diperlukan untuk memastikan pasokan pangan yang mencukupi. Tanaman pangan seperti padi, jagung, gandum, dan kedelai dapat dihasilkan dengan lebih baik dengan pemuliaan tanaman (Syaifudin dan Sudarsono, 2018).
Pembukaan lahan adalah proses penghilangan vegetasi dan pengolahan tanah untuk menciptakan lahan yang siap digunakan untuk kegiatan pertanian. Tujuan utama dari pembukaan lahan adalah untuk mengubah lahan yang semula berupa hutan, semak, atau padang rumput menjadi lahan pertanian yang produktif. Proses pembukaan lahan melibatkan beberapa langkah. Pertama, vegetasi yang ada di lahan tersebut harus dihilangkan. Hal ini bisa dilakukan melalui penebangan pohon, penggundulan vegetasi, atau bahkan pembakaran. Setelah vegetasi dihilangkan, tanah perlu diolah agar siap untuk penanaman tanaman. Ini biasanya melibatkan penggunaan alat mekanis seperti traktor dan alat berat lainnya untuk membersihkan area dan memperbaiki struktur tanah.
Pembukaan lahan dalam konteks pertanian adalah proses awal yang dilakukan sebelum memulai kegiatan budidaya tanaman. Hal ini melibatkan serangkaian langkah untuk membersihkan vegetasi, mempersiapkan struktur tanah, dan mengendalikan hama atau gulma yang berpotensi mengganggu pertumbuhan tanaman. Pembukaan lahan sangat penting karena memiliki beberapa fungsi yang krusial. pembukaan lahan memungkinkan pengolahan tanah yang optimal. Dengan mengolah tanah, seperti memecah gumpalan tanah, meningkatkan drainase, dan memperbaiki tekstur tanah, kondisi lahan menjadi lebih baik untuk pertumbuhan akar tanaman dan penyerapan nutrisi yang diperlukan. Hal ini berkontribusi pada produktivitas tanaman yang lebih baik (Haryanto, 2017).
Dalam kesimpulannya, pembukaan lahan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses pertanian. Saat dilakukan dengan baik, pembukaan lahan dapat menciptakan kondisi lingkungan yang sangat ideal bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Dengan demikian, pembukaan lahan adalah salah satu aspek yang sangat krusial dalam mencapai hasil pertanian yang sukses dan berkualitas tinggi.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengolah lahan sebelum dilakukan budidaya tanaman dengan menghilangkan tumbuhan pengganggu dan dilakukan penggemburan lahan.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembukaan Lahan
Menurut Agus dan Kusumawati (2019), Pembukaan lahan dalam konteks pertanian adalah proses yang sangat penting dalam mengubah lahan yang awalnya belum siap untuk digunakan menjadi lahan yang sepenuhnya optimal untuk bercocok tanam. Proses ini melibatkan serangkaian langkah yang harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati untuk memastikan bahwa lahan yang dihasilkan memiliki kondisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman yang akan ditanam di dalamnya. Tujuan utama dari pembukaan lahan adalah untuk menciptakan lingkungan yang subur dan memiliki drainase serta sistem irigasi yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan sempurna.
Langkah pertama dalam proses pembukaan lahan adalah pengukuran lahan yang akan dilakukan dengan sangat teliti. Hal ini penting untuk memastikan bahwa ukuran dan dimensi lahan telah sesuai dengan perencanaan dan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya, pemilihan alat dan tenaga kerja yang tepat juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembukaan lahan. Dalam pemilihan alat, perlu dipertimbangkan keefektifan dan efisiensi alat tersebut, serta kemampuannya untuk mengoptimalkan hasil akhir yang diinginkan. Sementara itu, tenaga kerja yang terlibat dalam pembukaan lahan juga harus terlatih dan berpengalaman dalam menangani tugas-tugas yang terkait dengan proses ini (Agus dan Kusumawati, 2019).
Setelah langkah-langkah awal selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan pekerjaan penggalian, pemadatan, dan pembuatan drainase. Proses penggalian lahan dilakukan untuk membuka tanah dan memperbaiki struktur tanah yang ada agar memenuhi persyaratan tanaman. Selanjutnya, pemadatan lahan dilakukan untuk memastikan bahwa tanah telah cukup padat dan kokoh untuk mendukung pertumbuhan akar tanaman dengan baik. Pembuatan drainase juga menjadi bagian yang sangat penting dalam pembukaan lahan, karena drainase yang baik akan membantu mengontrol tingkat kelembaban tanah dan mencegah terjadinya genangan air yang berlebihan (Agus dan Kusumawati, 2019).
Menurut Wawan dan Astuti (2020), Konsep dari pembukaan lahan adalah untuk mengubah lahan yang awalnya tidak produktif menjadi lahan yang produktif dan dapat digunakan untuk pertanian. Proses tersebut melibatkan serangkaian langkah seperti penghilangan vegetasi, pengolahan tanah, dan pembenahan lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan pertanian. Pembukaan lahan harus dilakukan dengan hati- hati dan memperhatikan aspek-aspek lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem.
Pentingnya pembukaan lahan dalam konteks pertanian tidak bisa diabaikan.
Dengan melakukan pembukaan lahan yang baik dan sesuai dengan prosedur yang benar, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini akan berdampak pada produktivitas dan hasil panen yang optimal. Oleh karena itu, setiap petani harus memahami pentingnya melakukan pembukaan lahan dengan baik dan tidak mengabaikan langkah-langkah yang harus diikuti dalam proses ini. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa tanaman yang kita tanam akan dapat berkembang dengan sempurna dan menghasilkan hasil panen yang maksimal (Wawan dan Astuti, 2020).
Dengan adanya proses pembukaan lahan yang dilakukan dengan cermat dan teliti, tanah akan lebih mampu menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk tanaman, seperti air dengan jumlah yang cukup dan nutrisi yang mencukupi. Selain itu, pembukaan lahan juga penting untuk menciptakan aerasi yang optimal dalam tanah. Dengan adanya aerasi yang baik, akar-akar tanaman dapat bernafas dengan baik dan mencapai nutrisi yang tersedia di dalam tanah tanpa hambatan. Pembukaan lahan sangat penting agar tanaman yang ditanam dapat tumbuh dengan kondisi yang sangat prima dan optimal. Dengan adanya suplai air yang mencukupi, tanaman dapat berkembang dengan baik dan berproduksi dalam jumlah yang melimpah.
Nutrisi yang cukup juga sangat penting agar tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan memiliki sistem pertahanan yang baik terhadap berbagai penyakit dan serangan hama (Sutomo dan Astuti, 2019).
Menurut Sutomo dan Astuti (2019), Pembukaan lahan memiliki peran yang penting dalam pertanian. Dengan membuka lahan yang sebelumnya tidak digunakan atau tertutup vegetasi, maka lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pertanian. Pembukaan lahan juga dapat meningkatkan
ketersediaan lahan pertanian yang telah terbatas. Selain itu, pembukaan lahan juga dapat membantu meningkatkan kualitas tanah, mempermudah irigasi, dan mengurangi risiko penyakit tanaman. Pembukaan lahan adalah langkah awal yang penting dalam memulai usaha pertanian yang sukses.
Selain itu, Proses ini tidak hanya sekedar membantu menciptakan lahan yang subur dan siap untuk bercocok tanam, tetapi juga memberikan berbagai manfaat yang tak terhingga. Dengan adanya pembukaan lahan, tanaman bukan hanya mendapatkan akses yang lebih baik terhadap sumber-sumber penting seperti air, oksigen, dan nutrisi dari tanah, tetapi juga memungkinkan pertumbuhan yang optimal. Selain itu, pembukaan lahan juga memberikan kesempatan bagi petani untuk secara efektif membersihkan lahan dari gulma dan hama yang dapat merugikan pertumbuhan tanaman (Sutomo dan Astuti, 2019).
III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum pengantar pemuliaan tanaman kali ini dilaksanakan di UPT kebun percobaan Universitas Riau pada hari Jum’at, 23 Februari 2024 pukul 15.00 WIB – selesai.
3.2 Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah lahan Upt kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah parang, meteran, tali plastik, cangkul, dan alat dokumentasi.
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja pembukaan lahan untuk praktikum Pengantar Pemuliaan Tanaman adalah:
1. Dipersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk membuka lahan 2. Diukur lahan dengan meteran sepanjang 35 m x 15 m
3. Diberi pancang pada ujung-ujung pengukuran
4. Dihubungkan setiap pancang dengan menggunakan tali plastik
5. Dibersihkan gulma-gulma dan pepohonan yang berada di dalam lahan yang telah di ukur dengan menggunakan parang dan cangkul
6. Digemburkan tanah dengan menggunakan cangkul.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil -
4.2 Pembahasan
Inti dari kegiatan praktikum kali ini adalah pembukaan lahan, yang mana pembukaan lahan tersebut dilakukan dengan membersihkan seluruh vegetasi yang ada pada lahan yang akan dibuka tanpa terkecuali. Pada praktikum ini luas lahan yang dibuka sebesar 45 × 15 m2. Menurut Haryanto (2017), Pembukaan lahan dalam konteks pertanian merupakan tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan atau masih ditutupi oleh vegetasi menjadi lahan yang siap ditanami dengan tanaman pertanian. Proses ini melibatkan serangkaian langkah dan kegiatan yang meliputi penghilangan tumbuhan yang ada di lahan tersebut serta pengolahan tanah agar dapat digunakan dengan optimal untuk kegiatan pertanian.
Pembukaan lahan sendiri umumnya melibatkan berbagai tindakan yang perlu dilakukan seperti penebangan pohon-pohon yang ada di lahan tersebut, pembakaran sampah-sampah tanaman yang telah terkumpul, penggemburan tanah untuk memperoleh kesuburan yang baik, dan penghilangan vegetasi lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman yang akan ditanam di lahan tersebut. Semua tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan lahan yang ideal dan siap digunakan dalam kegiatan pertanian, sehingga hasil panen yang diperoleh dapat optimal dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia (Haryanto, 2017).
Sebelum lahan tersebut dibuka, terlebih dahulu dilakuakan pengukuran luas lahan yang akan dibuka tersebut. Pengukuran kali ini menggunakan meteran panjang dan pancang untuk menandai setiap sudut lahan yang akan dibuka.
Menurut Hanafi (2017), Pengukuran lahan adalah proses untuk menentukan luas dan dimensi lahan yang akan dibuka. Metode pengukuran lahan meliputi penggunaan alat pengukur, seperti pita ukur dan rol meteran, serta penggunaan perangkat GPS untuk pengukuran yang lebih akurat. Pengukuran lahan diperlukan untuk menghitung jumlah benih atau bibit yang diperlukan, menentukan jumlah pupuk atau pestisida yang dibutuhkan, dan memperkirakan produksi yang mungkin
dihasilkan dari lahan tersebut. Selain itu, pengukuran lahan juga penting untuk perencanaan tata letak lahan dan sistem irigasi yang akan digunakan.
Pada kegiatan praktikum kali ini, proses pembukaan lahan dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan parang. Cangkul digunakan untuk membersihkan vegetasi seperti gulma sedangkan parang digunakan untuk memotong batang-batang ataupun pepohonan yang berada di dalam area lahan yang akan dibuka. Menurut Rianto (2019), Pembukaan lahan secara manual menggunakan cangkul adalah metode tradisional yang digunakan untuk membersihkan dan menggali lahan pertanian. Metode ini melibatkan penggunaan tenaga manusia dalam melakukan pembersihan gulma, batu-batu, serta berbagai jenis sampah organik lainnya yang terdapat di lahan. Dengan menggunakan cangkul, tanah digali hingga lapisan atasnya terbalik.
Salah satu kelebihan dari metode pembukaan lahan secara manual menggunakan cangkul adalah biaya yang rendah dan ketersediaan tenaga kerja lokal yang cukup banyak. Namun, metode ini membutuhkan waktu dan usaha yang signifikan, terutama jika lahan yang akan dibuka memiliki luas yang besar. Seiring berkembangnya teknologi, beberapa alat telah dihadirkan untuk membantu mempercepat proses pembukaan lahan, seperti alat penggali tanah mekanis.
Meskipun demikian, metode manual masih banyak digunakan oleh petani tradisional yang tetap melestarikan cara-cara lama dalam bertani. Dengan demikian, meski membutuhkan tenaga yang cukup banyak, kegiatan pembukaan lahan secara manual menggunakan cangkul tetaplah menjadi bagian integral dari proses pertanian tradisional (Rianto, 2019).
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan, dapat disimulkan bahwa pembukaan lahan adalah kegiatan pengolahan dan persiapan lahan yang awalnya belum digunakan atau belum ditanami untuk keperluan pertanian dan perkebunan. Proses ini melibatkan penghilangan vegetasi, pembersihan tanah dari rerumputan atau semak belukar, serta pemadatan dan penggemburan tanah agar siap untuk penanaman. Pembukaan lahan dapat dilakukan dengan cara manual menggunakan cangkul ataupun dengan menggunakan alat berat seperti traktor atau ekskavator untuk mempercepat prosesnya.
Pembukaan lahan dalam konteks pertanian memiliki peran penting dalam mempersiapkan lahan agar siap untuk budidaya tanaman. Dengan melalui langkah- langkah pembukaan lahan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif, serta mengoptimalkan hasil pertanian yang diinginkan.
5.2 Saran
Adapun saran saya sebagai praktikan, sebaiknya untuk kedepannya ssat ada kegiatan pembukaan lahan lagi para praktikan harus menggunakan alat-alat pelindung yang diperintahkan seperti sepatu boot ataupun sarung tangan. Karna, saat membuka lahan yang semak belukar kita tidak tahu bahaya apa yang akan mengancam kita nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, S. dan R. Kusumawati. 2019. Analisis Efisiensi Metode Pembukaan Lahan dalam Sistem Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Agroekoteknologi. 14(1): 32- 48.
Hanafi, Y. 2017. Pengukuran Lahan dan Pemetaan. Andi Offset. Yogyakarta.
Haryanto, B. 2017. Pembukaan Lahan Pertanian: Teori dan Praktik. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rianto, B. 2019. Teknik Pertanian Modern: Pembukaan Lahan dan Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutomo, A. dan W. Astuti. 2019. Pengaruh Metode Pembukaan Lahan terhadap Ketersediaan Hara Tanah. Jurnal Ilmu Pertanian. 25(2): 67-82
Syaifudin, M. dan Sudarsono. 2018. Pemuliaan tanaman untuk ketahanan terhadap penyakit: Tinjauan metode dan strategi. Jurnal Biotropika. 5(1): 35-43.
Wawan, K. dan R. Astuti. 2020. Pengaruh Pembukaan Lahan Terhadap Keanekaragaman Hayati di Daerah Tropis. Jurnal Konservasi Biodiversitas . 8(2): 123-138.
LAMPIRAN 1. Dokumentasi
Gambar 1. Pembersihan gulma Gambar 2. Pembalikan dan penggemburan tanah