• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktikum Budidaya Tanaman Horti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan praktikum Budidaya Tanaman Horti"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

laporan praktikum Budidaya Tanaman Hortikultura

"pemupukan dan pengukuran tanaman sawi"

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya tanaman hortikultura merupakan komoditas yang memiliki prospektif yang sangat baik untuk dikembangkan, karena memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi khususnya bagi para petani. Tanaman Hortikultura diataranya yaitu buah- buahan, obat-obatan, tanaman hias serta sayur-sayuran sepertu sawi.

Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassicayang kadang-kadang mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawibiasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa) kelompok pekinensis, disebut juga petsai yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalahsesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea) kelompok alboglabraadalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia (Yudharta, 2009).

Di Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik (Anonim, 2010).

Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia. Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard (Rianto, 2009).

1.2 Tujuan dan Kegunaan praktikum

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi

Klasifikasi tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.), Kingdom: Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Dicotyledonae, Ordo: Rhoeadales, Famili: Cruciferae, Genus: Brassica, Spesies: Brassica juncea L (Kloppenburg, 2008).

Morfologi tanaman sawi hijau (Brassica juncae L) yaitu termasuk jenis tanaman sayuran daun dan tergolong kedalam tanaman semusim (berumur pendek). Tanaman sawi tumbuh pendek dengan tinggi sekitar 26 cm-33 cm atau lebih, tergantung dari varietasnya. Tanaman sawi mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop, serta berakar serabut yang tumbuh dan berkembang secara menyebar, sehingga perakarannya sangat dangkal pada kedalaman 5 cm. perakaran tanaman sawi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, subur, dan mudah menyerap air, dan kedalaman tanah (Solum tanah) cukup dalam. Tanaman sawi memiliki batang pendek yang berwarna keputih-putihan denng ukuran panjang 1,5 cm dan diameter 3,5 cm (Mandha, 2010).

2.2 Syarat Tumbuh

Kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncae L) dapat memberikan hasil panen yang tinggi. Sehingga dengan demikian untuk menunjang usaha tani sawi hijau yang berhasil, lokasi usaha tani harus memilki kondisi lingkungan yang sesuai seperti yang di kehendaki tanaman. Sebab, kecocokan keadaan lingkunan (iklim dan tanah) sangat menunjang produktifitas tanaman berproduksi. Hingga dewasa ini masih banyak di jumpai petani mengalami kegagalan panen atau memperoleh kuntungan yang rendah karena kurang memperhatikan keadaan lingkungan lokasi penanaman (Yudharta, 2010).

(3)

lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimumuntuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7 (Margiyanto, 2010).

2.3 Teknik Budidaya

Teknik budidaya tanaman sawi meliputi pemilihan benih, pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan. Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun (Mandha, 2010).

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan. Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan. Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajat keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2-4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2 (Rianto,

2009).

(4)

Penanaman tanaman sawi dibedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4-8 X 6-10 cm (Rianto, 2010).

Pemeliharaan merupakan hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru. Penyiangan biasanya dilakukan 2-4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan. Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu

Praktikum Budidaya Tanaman Hortikultura tentang Teknik Budidaya Tanaman Sawi hijau (Brassica junceaL.) bertempat di lahan percobaan akademik Fakultas Pertanian, Universitas Jambi. Praktikum tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 1 Mei 2014 jam 08.00 sampai dengan selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum Budidaya Tanaman Hortikultura tentang Teknik Budidaya Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) adalah meteran atau penggaris, Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum tersebut yaitu bibit tanaman Sawi, pupuk NPK, pupuk kanndang dan air.

3.3 Metode Praktek

(5)

dipilih. Pengukuran terus di lakukan sampai beberapa minggu dan kemudian dilakukan pemanenan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari praktikum Budidaya tanaman Hortikultura sebagai berikut :

Perlakuan kelompok D4 menggunakan konsentrasi pupuk cair 10 ml ditambah 2 liter air.

Table 1. Pengamatan Tinggi tanaman dan Jumlah Daun Tanaman Sawi hijau (Brassica juncea L.)

SAMPEL TINGGI TANAMAN JUMLAH DAUN

D1 10 cm 4

D2 9 cm 4

D3 8 cm 5

D4 2 cm 2

4.2 Pembahasan

(6)

Pengamatan tentang jumlah daun Sawi hijau (Brassica juncea L.), ada yang mempunyai jumlah daun sebanyak 5 buah, berarti dalam hal ini sampel D3 paling unggul dalam jumlah daun.

Seharusnya semakin banyak jumlah daun yang dimiliki akan memiliki tinggi tanaman yang tinggi, karena daun berfungsi sebagai tempat proses fotosintesis dan menghasilkan energi yang pasti akan berdampak langsung pada pertumbuhan tanaman sawi. Namun dalam hal praktikum yang kami lakukan, tanaman sawi yang memiliki jumlah daun paling banyak hanya memiliki ketinggian 8 cm saja dan itu berada di nomor tiga dari sampel D1 dan D2.

Pada tanaman sawi yang dibutuhkan adalah daunnya yang akan dikonsumsi, sehingga perlu diperhatikan jumlah daun yang ada, jangan sampai daun sawi berwarna pucat, kuning ataupun coklat. Fungsi diberikannya pupuk cair adalah agar pertumbuhan sawi baik dan dapat menguntungkan bagi produsennya.

Penanaman tanaman sawi dibedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm, 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4-8 X 6-10 cm (Rianto, 2009).

Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat (Mandha, 2010).

(7)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1.

Tanaman sawi hijau dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa

dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.

2.

Tanaman sawi hijau (Brassica juncae L) termasuk jenis tanaman sayuran daun dan tergolong

kedalam tanaman semusim (berumur pendek). Tanaman sawi tumbuh pendek dengan tinggi sekitar 26-33 cm atau lebih, tergantung dari varietasnya.

3.

Teknik budidaya tanaman sawi hijau meliputi pemilihan benih, pengolahan tanah,

pembibitan, penanaman, pemeliharaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Budidaya Sawi Organik http://Uncategorized-Go Blokme.htm. (Diakses pada tanggal 29 april 2014)

Margiyanto E., 2010. Cahaya Tani http://Budidaya Tanaman Sawi « Cahaya Tani.htm. ( Diakses pada tanggal 29 april 2014)

Rianto, 2009. Cara Menanam Sawi. http://tips-cara-menanam-sawi.htm. ( Diakses pada tanggal 29 april 2014)

(8)

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Pakchoy (

Brassica rapa

L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga

Brassicaceae

. Tumbuhan pakchoy berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5secara luas di China selatan dan China pusat serta Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di Jepang dan masih sefamili dengan

Chinese vegetable

(Siemonsma & Piluek, 1994). Saatini pakchoy dikembangkan secara luas di Philipina dan Malaysia, terbatas di Indonesia danT h a i l a n d . P a k c h o y (

Brassica rapa

L

.

) k a ya v i t a m i n , m i n e r a l d a n p r o t e i n ( E l s i v i e r, 1 9 8 1 ) . Kandungan gizi pakchoy berperan penting bagi kesehatan manusia (Tyndall, 1983).

Pakchoym a s u k k e w i l a ya h I n d o n e s i a d i d u g a p a d a A b a d X I X

d a n b u d i d a ya u m u m n ya d i l a k u k a n d i dataran tinggi (lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut) (Rukmana , 1994). Beberapa tahunterakhir, penggunaan pupuk hayati pada budidaya sayuran secara organik telah dilaksanakan danmemberi prospek cerah untuk pertanian masa mendatang. Upaya pemupukan dengan bahan organik perlu digalakkan untuk menghemat biaya produksi karena pupuk organik relatif murah,mudah didapat dan efek negatif minimum baik bagi kesehatan maupun

lingkungan.S ya r i f u d d i n d a n A b d u r a c h m a n ( 1 9 9 3 ) m e n ya t a k a n p u p u k t e l a h m e m a i n k a n p e r a n a n menentukan dalam menghasilkan peningkatan

produksi. Peranan pupuk dimasa depan akansemakin menonjol apabila kita mengingat keterbatasan lahan untuk perluasan pertanian pangan.Disamping itu, penggunaan pupuk ikut pula menentukan koefisien penggunaan air irigasi, suatusumber yang keterbatasannya juga semakin terasa.Penanaman pakchoy secara organik selalu memerlukan pupuk. Sejalan perkembanganzaman, pemakaian pupuk bahan alami lebih diharapkan untuk ditingkatkan. Menurut

Cooke( 1 9 8 7 ) p u p u k k a n d a n g k e r i n g r e r a t a m e n g a n d u n g 2 % N , 9 , 0 4 % P, d a n 1 , 7 % K , t e t a p i ketersediaan terhadap tanaman hanya dapat diketahui pada percobaan lapangan. Bahan organik dibuat oleh organisme hidup dan tersusun atas banyak senyawa karbon. Produksi bahan

organik m e m a d u k a n f a k t o r l i n g k u n g a n i k l i m , k e t e r s e d i a a n a i r, b a h a n i n d u k , k e t e r s e d i a a n h a r a d a n organisme.

1.2 Maksud danTujuan1.2.1 Maksud Pelaksanaan Praktikum

M a k s u d d a r i p e l a k s a n a a n p r a k t i k u m i n i a d a l a h s e b a g a i s a l a h s a t u k e g i a t a n praktikum matakuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan (SPB) sebagai langkah lebih lanjutatau aplikasi dari teori-teori yang telah diterima oleh mahasiswa di kelas.

1.2.2 Tujuan Pelaksanaan Praktikum

Penelitian ini bertujuan untuk memberi pengalaman serta pemahaman kepadamahasiswa agar mahasiswa

(9)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Rubatzky dan Yamaguchi (1998) menyatakan tanaman pakchoy merupakan salah satusayuran penting di Asia, atau khususnya di China. Daun pakchoy bertangkai, berbentuk oval, berwarna hijau tua, dan mengkilat, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau minimum diperlukan untuk bolting. Bunga berwarna kuning pucat. Jenis ini ditanam dengan benih langsung atau

dipindaht a n a m d e n g a n k e r a p a t a n t i n g g i ; ya i t u s e k i t a r 2 0 – 2 5 t a n a m a n / m 2

, d a n b a g i k u l t i v a r k e r d i l ditanam dua kali lebih rapat.Kultivar genjah dipanen umur 40 hari, dan kultivar lain memerlukan waktu hingga 80hari setelah tanam. Daun lembut berkembang penuh dan tangkai daun biasa dimasak,

ditumisa d a l a h p e n ya j i a n y a n g p a l i n g d i s u k a i . P a k c h o y m e m i l i k i u m u r p a

bedengan. Pada praktikum inikami membuat bedengan sebanyak 15 buah dengan ukuran 1 x 2 Meter, tinggi 15 Cm dan Jarak antar bendengan ialah 25 Cm.

Gambar 1. Sketsa Lahan 20 Meter 1 Meter 2 Meter 25 Cm

Pemupukan awal lahan

(10)

4.2.3. Teknik Penanaman di Lapangan:

Proses penanaman atau pemindahan semai dilakukan padatanggal 20 April 2011 yang dilakukan pada pagi hari ( Jam 9

(11)
(12)

m e n a n a m d a u n b a w a n g s e b a g a i t a n a m a n t u m p a n g s a r i n ya d i bagi tengah. Keterangan selanjutnya bisa dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Sketsa Bendengan

2 Meter 15 Cm1 Meter = Tanaman Pakcoy = Tanaman Daun Bawang

4 . 2 . 4 . P e m e l i h a r a a n d i L a p a n g a n :

Penyiangan dari gulmaAdanya gulma akan menurunkan jumlah dan kualitas dari tanaman pakcoy itu sendiri karena gulma menimbulkan persaingan akan air,

harad a n c a h a ya . P r o s e s p e n yi a n g a n k a m i l a k u k a n 3 h a r i s e k a l i d e n g a n t e n a g a m a n u a l ( t a n g a n ) p a d a s o r e h a r i , w a k t u p e n y i a n g a n k a m i sesuai kan dengan kondisi gulma itu sendiri.

(13)
(14)

P e m b e r i a n p u p u k s u s u l a n k a m i b e r i k a n p u p u k o rg a n i k c a i r d e n g a n m e r k “ B I O N I K ” s e b a n ya k 2 k a l i p a d a t a n g g a l 2 3 A p r i l ( 3 H S T ) d a n 1 M e i 2011. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara disemprotkandan disiramkan pada tanaman dengan ukuran 100 cc pupuk cair yang dicampur dengan 50 liter air.

P e n y i r a m a n ( P e r i o d e p e n y i r a m a n ) P r o s e s p e n y i r a m a n d i l a k u k a n s e t i a p h a r i ( t i d a k dilakukan penyiraman apabila hujan ) pada waktu sore hari.

4.3 Panen & Pasca Panen4.3.1 Ciri Panen & Umur Siap Panen

Hal-hal yang harus diperhatikan saat Pakcoy siap panen adalah sebagai berikut : •

Pakcoy harus sudah berumur lebih kurang 42 HST •

Beberapa daun sudah mulai menguning •

Daun tanaman sudah mekar merata. •

Tinggi tanaman lebih kurang 20cm •

Sebaiknya panen dilakukan sebelum bunga bermunculan 4.3.2 Cara Pemanenan

Pemanenan dilakukan pada semua tanaman, karena pada umumnya tanamantumbuh serentak •

Pemanenan dilakukan dengan cara pemotongan pangkal batang dengan pisau •

(15)

4.3.3 Prakiraan Produksi

D a r i l u a s l a h a n y a n g k e l o m p o k k a m i u s a h a k a n y a i t u s e l u a s 4 0 m 2

dihasilkantanaman pakcoy sebanyak 240 batang atau sekitar 18Kg. 4.3.4 Kendala Dilapangan

Adapun yang menjadi kendala dalam budidaya pakcoy tersebut yaitu :

Banyaknya gulma yang tumbuh. •

Adanya tanaman yang mati setelah beberapa hari dilakukan penanaman. 4.3.5 Teknik Pengumpulan Pakcoy & Daun Bawang

Teknik pengumpulan tanaman pakcoy & daun bawang tidak jauh berbeda yaitu sbb : •

Pakcoy dan bawang daun kumpulkan di tempat yang teduh, dicuci bersih denganair mengalir/disemprot, lalu ditiriskan.

Diikat dengan tali rafia di bagian batang dan daunnya. •

Dilakukan sortasi untuk menentukan kualitas yang didapat •

Timbang untuk mengetahui hasil panen yang didapat •

Lalu dicuci dengan air bersih yang mengalir/disemprot dan dikeringanginkan. •

Untuk daun bawang ujung daun dipotong sekitar 10 cm. 4.3.6 Pengemasan & Pengangkutan

Pengemasan di dalam peti kayu 20 x 28 cm tinggi 34 cm yang diberi ventilasidan alasnya dilapisi busa atau di dalam keranjang plastic.

BAB VKESIMPULAN dan SARAN5.1 Kesimpulan

Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahanpangan serta

(16)

a ya t a n a m a n d i t u r u n k a n d a r i p e n g e r t i a n k a t a - k a t a t e k n i k , b u d i d a ya , d a n t a n a m a n . Te k n i k m e m i l i k i a r t i p e n g e t a h u a n a t a u kepandaianmembuat sesuatu, sedangkan budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil.

Katatanaman merujuk padapengertian tumbuh-tumbuhan yang diusahakan manusia, yangbiasanyatelah melampaui proses domestikasi.Beberapa tahun terakhir, penggunaan pupuk hayati pada budidaya sayuran secara

organik t e l a h d i l a k s a n a k a n d a n m e m b e r i p r o s p e k c e r a h u n t u k p e r t a n i a n m a s a m e n d a t a n g . U p a ya pemupukan dengan bahan organik perlu digalakkan untuk menghemat biaya produksi karena pupuk organik relatif murah, mudah didapat dan efek negatif minimum baik bagi kesehatan maupun lingkungan.. Penggunaan pupuk organik (alami atau buatan) dan pupuk hayati serta pemberantasanhama, penyakit dan gulma secara biologis adalah contoh penerapan sistem pertanian organik.Sebagai contoh salah satunya adalah pupuk kandang. Pupuk kandang merupakan pupuk organik yang dapat memberikan tambahan bahan organik, hara, memperbaiki sifat fisik tanah, serta mengembalikan hara yang terangkut hasil panen.Pupuk organik dapat bersumber dari kotoran hewan, limbah rumah tangga serta

daris e r e s a h t u m b u h a n . N a m u n k o t o r a n h e w a n m a u p u n l i m b a h r u m a h t a n g g a t i d a k s e l a m a n ya t e r s e d i a . D e n g a n

Gambar

Table 1. Pengamatan Tinggi tanaman dan Jumlah Daun Tanaman Sawi hijau (Brassicajuncea L.)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi mikroorganisme lokal (MOL) dari rebung bambu terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.)

Pengaplikasian ekstrak daun kendal ( Cordia dichotoma ) Pada tanaman sawi caisim ( Brassica juncea (L.)) 2.. Menghitung Jumlah Mortalitas Larva Instar III

SUBHAN: UJI EFISIENSI BUDI DAYA TUMPANGSARI TANAMAN KACANG BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) DENGAN SAWI PUTIH (Brassica juncea L.) PADA POLA TANAM YANG

Sawi (Brassica juncea L.) pada tanah Andisol yang diberi pupuk fosfat alam.. Untuk mengetahui peranan mikoriza terhadap serapan P dan

Status Kecemaran Tanah oleh Kadmium pada Lahan Budidaya Sawi Putih (Brassica chinensis L.) di Sentra Produksi Hortikultura Lembang, Jawa Barat.. Dibimbing oleh

Aplikasi Kompos Cair Limbah Sawi dan Cangkang Rajungan terhadap Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Dibimbing oleh RIWAN KUSMIADI, S.T.P., M.. dan SITTI NURUL AINI,

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pupuk Cair dari Limbah Cair Produksi Mocaf Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan yang sesuai komposisi media tanam dan jenis pupuk pelengkap cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica