• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIAKAN TANAMAN ACARA 1 PEMBIAKAN VEGETATIF DENGAN CARA PENYAMBUNGAN (CUTTAGE) MOH ALI WAFA GOLONGAN C / KELOMPOK 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIAKAN TANAMAN ACARA 1 PEMBIAKAN VEGETATIF DENGAN CARA PENYAMBUNGAN (CUTTAGE) MOH ALI WAFA GOLONGAN C / KELOMPOK 2"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIAKAN TANAMAN

ACARA 1

PEMBIAKAN VEGETATIF DENGAN CARA PENYAMBUNGAN (CUTTAGE)

MOH ALI WAFA 131510501230

GOLONGAN C / KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER 2014

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam membudidayakan dan memperbanyak jenis tanaman banyak cara yang bisa kita lakukan, salah satunya dengan cara persilangan. Suatu keturunan dari sebuah hasil persilangan allogame akan mengalami segregasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kedelai adalah pemanfaatan varietas unggul. Peningkatan luas lahan memerlukan ketersedian bibit yang terus menerus.

Selain itu, penggunaan satu varietas atau genotipe yang homogen dalam satu luasan yang besar dan berdekatan akan menimbulkan masalah yang besar dan dampak yang luas, seperti serangan hama dan penyakit.

Perbanyakan dengan stek mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus dan teknis pelaksanaan yang rumit. Dimana, perbanyakan tanaman dengan stek ini mempunyai berbagai keunggulan seperti dapat menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya dan dengan dilakukan perbanyakan tanaman secara stek lebih cepat berbuah dan berbunga, dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak walaupun bahan tanaman yang tersedia terbatas atau sedikit.

Selain adanya keunggulan, perbanyakan tanaman secara stek terdapat juga kelemahan baik secara fisiologis maupun morfologi dalam pertumbuhan tanaman yaitu perbanyakan tanaman secara stek ini memiliki akar serabut yang dimana akar serabut pertumbuhan tanamannya rentan yaitu sangant mudah roboh pada keadaan ikim yang kurang mendukung seperti angin kencang, tanah selalu jenuh, dsb sehingga perakarannya dangkal, membutuhkan tanaman induk yang lebih besar dan lebih banyak sehingga membutuhkan biaya yang banyak dan dalam perbanyakan tanaman secara stek tingkat keberhasilanya sangat rendah.

Masalah yang dihadapi oleh pemulia tanaman singkong terjadi setelah varietas unggul yang baru dirakit melalui pemuliaan atau dari introduksi telah dirilis pemerintah, tidak serta merta dapat diperoleh petani singkong dengan mudah dan dalam jumlah banyak. Hal ini karena terbatasnya jumlah bibit yang dapat disebar atau didistribusikan dalam waktu yang relatif singkat. Salah satu

(3)

faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan stek, yaitu zat pengatur tumbuh auksin yang biasa digunakan untuk merangsang perakaran stek batang. Auksin sintetis komersil yang sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan dan perakaran stek batang ialah asam indol butirat untuk terus ditingkatkan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai masalah dalam aspek budidaya terutama dalam penyediaan bibit berkualitas.

Penggunaan stek mini pada perbanyakan tanaman telah dilakukan dengan menggunakan stek dengan jumlah buku 5, 10 dan 15 per steknya Akan tetapi stek yang dihasilkan per batang indukan singkong tanaman untuk kebutuhan perbanyakan bibit, yang hanya menggunakan 1 sampai 3 buku per steknya,dikombinasikan dengan aplikasi asam indol butirat untuk membantu inisiasi akar.

1.2 Tujuan

1.Untuk mengetahui dan mempelajari cara – cara penyetekan

2.Untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam keberhasilan pembentukan sistem perakaran pada stek batanag.

(4)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kapasitas perakaran stek juga tergantung pada fitur biologis masing- masing spesies, kondisi tanah dan intervensi khusus untuk merangsang stek.

Seperti, di proses pembentukan akar, beberapa hormon seperti auksin merangsang pertumbuhan, yang dapat juga dicapai artifisial dengan memperlakukan stek dengan zat perangsang, misalnya heteroauxin. Keberhasilan budaya stek tergantung pada jumlah nutrisi zat yang mengandung dan kondisi kepada mereka ketika menanam - baik disiapkan, dilonggarkan, subur, tanah baik aerasi dan kelembaban yang cukup. Akar stek hasil dari dasar-dasar akar, yang merupakan grup dari Sel-sel meristematik terlokalisasi di titik kontak dari sinar medula dengan kambium. Dasar-dasar akar terbentuk lama sumbu menembak, dengan kepadatan yang lebih tinggi di dasar tunas, dekat dengan tunas ketiak. (Nina. et all. 2011 )

Yang memperoleh lebih besar jumlah akar di stek delima dalam hal stek kayu keras dibandingkan dengan stek setengah keras kayu dalam perjanjian dengan temuan terlihat dari hasil yang diberikan dalam tabel IBA yang jauh lebih efektif untuk merangsang rooting dalam dua set stek di delima dibandingkan dengan NAA. The keunggulan IBA dapat dijelaskan pada analogi Pearse. (Sharma N et all. 2009)

Persentase perakaran terbesar, jumlah akar, panjang, dan bobot segar dan kering dipamerkan dengan stek basal diobati dengan 24 mM IBA. Investigasi hubungan antara pembentukan akar yang "Royalty" naik stek menunjukkan bahwa, IBA pembentukan akar diinduksi dalam stek mawar berkorelasi dengan dalam konsentrasi etilen berkerut. Konsentrasi etilen endogen berkorelasi secara signifikan dengan jumlah akar terbentuk pada stek. Kompatibilitas tergantung pada keberadaan faktor tertentu atau tidak adanya faktor di kedua batang bawah dan keturunan. Kemungkinan beragam mekanisme kontrol genetik sederhana efek threshold dinaikkan. Namun, perbedaan yang signifikan antara klon dalam status kompatibilitas kelompok menyarankan bahwa faktor-faktor lain mungkin terlibat Auxin bisa efektif untuk perakaran stek dalam konsentrasi tertentu, tergantung pada tanaman dan kultivar (Izadi, Z dan Zarei, H. 2014 )

(5)

perbanyakan vegetatif melalui perakaran stek batang dianggap signifikansi strategis Stek berakar tanaman fisiologis dewasa sudah berbuah pada fase dikenal untuk pengobatan dini mereka dalam produksi. Stek Selanjutnya perakaran menginduksi pertumbuhan pengerdilan kebiasaan di pohon dengan kanopi yang lebih luas resultan yang meningkatkan pemangkasan dan panen, dua penting perlengkapan agronomi dalam perbaikan pohon buah. Terakhir vegetatif propagasi dengan memperbaiki genotipe. (Owuor. at all 2009.)

Masalah selanjutnya adalah setelah varietas unggul yang baru dirakit melalui pemuliaan atau dari introduksi dapat dirilis pemerintah, tidak serta merta dapat tanman dengan mudah dan dalam jumlah banyak. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah bibit yang dapatdisebar atau didistribusikan dalam waktu relatif singkat, karena dari satu tanaman singkong hanya diperoleh sekitar 10 stek saja setelah tanaman berumur 10 bulan atau lebihDengan demikian diperlukan suatu teknik perbanyakan vegetatif yang secara cepat dapat memenuhi kebutuhan petani untuk skala yang luas dan dalam jumlah yang banyak yang pada akhirnya keunggulan varietas baru tersebut dapat cepat budidayakan (Ardian, dkk. 2012).

Hasil pembiakan vegetatif seragam karena berasal dari satu individu yang sama Perbanyakan vegetatif pada nenas dapat menggunakan tunas anakan, tunas batang, slip, mahkota dan stek batang metode perbanyakan yang ada, perbanyakan stek batang merupakan alternatif untuk mendapatkan bibit yang seragam. (Hadiati, S. 2011).

Pertumbuhan panjang akar dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor genetik dan faktor jumlah daun. Faktor genetik berperan dalam mengkoordinasi gen yang membangun sistem perakaran, sedangkan faktor jumlah daun bertanggung jawab dalam meningkatkan perkembangan akar, karena daun merupakan tempat sintesis makanan (fotosintesis), dan selanjutnya makanan akan ditranslokasikan menuju akar untuk perkembangan akar. (Crowder. 2007

Salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan stek, yaitu zat pengatur tumbuh auksin yang biasa digunakan untuk merangsang perakaran stek batang. Auksin sintetis komersil yang sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan dan perakaran stek batang ialah asam indol butirat.

(6)

Penggunaan auksin dengan konsentrasi tinggi dan metode celup cepat merupakan metode yang paling populer, karena paling ekonomis. Dengan jumlah bahan yang terbatas, dapat diterapkan secara langsung ke daerah basal stek yang merupakan daerah inisiasi akar adventif.(Ardian, 2013).

Perbanyakan jarak dengan stek batang yang ditanam secara vertikal sudah umum digunakan., dari stek tersebut hanya akan menghasilkan satu tanaman baru.

Dilihat dari keadaan diatas, maka untuk memperoleh bibit dalam jumlah besar akan membutuhkan induk tanaman yang banyak pula. Hal ini sangat tidak efektif, sehingga diperlukan suatu metode penanaman stek yang baru, yakni penanaman secara horizonta.(Pamungkas. dkk. 2009 ). Salah satu cara untuk mengatasi kendala produksi bibit singkong ditingkat pemulia dan produsen bibit yaitu melalui pembiakan vegetatif konvensional, dengan cara memperpendek panjang stek dan penggunaan zat pengatur tumbuh untuk merangsang perakaran stek.(

Mangoendidjojo. 2005).

(7)

BAB 3. METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum pembiakan tanaman acara pembiakan vegetatif dengan cara stek pada hari rabu 24 September 2014 mulai pukul 12.00 WIB sampai selesai, bertempat di Lab Pembiakan Tanaman Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Alat

1. Tanah

2. Gelas air mineral 3. Pisau tajam 4. Sprayer

5. Kantong kresek 3.2.2 Bahan

1. Tanaman yang akan di stek 2. Media pasir steril

3. Kompos

3.3 Cara Kerja 3.3.1 Stek Batang

1. Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.

2. Mencampur media tanam pasir : kompos : tanah perbandingan 1 : 1 : 1

3. Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume 2/3 bagian dari dasar gelas mineral.

4. Memilih bahan stek dengan perlakuan pemotongan bagian batang yang agak muda dengan kemiringan 45º dan 180º ukurna ± 10cm

5. Menjaga kelembaban media dengan cara menyiram air menggunakan hand sprayer.

3.3.2 Stek Daun

1. Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.

2. Membuat perlakuan media tanam menjadi beberapa komposisi sebagai berikut : a. Mencampur Pasir : Kompos : Tanah perbandingan 1 : 1 : 1

b. Mencampur Kompos : Tanah perbandingan 2 : 1

3. Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume 2/3 bagian dari dasar gelas mineral.

(8)

4. Memilih bahan stek dengan perlakuan pemotongan bagian daun dengan kemiringan 180º.

5. Menjaga kelembaban media dengan cara menyiram air menggunakan hand sprayer.

(9)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

Tabel Pembiakan Vegetatif dengan Cara Stek (Cuttage) Bahan Tanam Perlakuan Ulangan /

kelompok

Parameter Pengamatan Jumlah akar Panjang akar (cm)

Batang

Dipotong 180°

1 0 0

2 0 0

3 0 0

4 0 0

5 7 1

6 0 0

Dipotong 45°

1 0 0

2 0 0

3 0 0

4 2 1

5 0 0

6 0 0

Daun

Media pasir : kompos : tanah (1:1:1)

1 33 3,1

2 23 2,6

3 24 2,5

4 11 3,6

5 15 2,5

6 37 4,2

Media kompos : tanah (2:1)

1 14 3

2 0 0

3 25 4,5

4 34 4,5

5 22 2

6 33 4,2

4.2 Pembahasan

Perbanyakan tanaman secara stek seperti stek daun, batang dan umbi banyak dilakukan orang karena caranya sangat sederhana, tidak memerlukan teknik yang rumit. Penyetekan adalah cara pembiakan tanaman dengan menggunakan bagianbagian vegetatif yang dipisahkan dari induknya, dimana apabila ditanam pada kondisi yang menguntungkan stek akan berkembang menjadi suatu tanaman yang sempurna dengan sifat yang sama dengan pohon induk dimana stek vegetatif diambil (Ardian, 2013). Stek dapat dibedakan berdasarkan pada bagian dari tanaman yang dijadikan bahan stek, yaitu stek akar,

(10)

stek batang, stek pucuk, stek daun, stek umbi dan sebagainya. Stek yang dilakukan pada bagian atas tanaman seperti stek pucuk, stek batang dan lain-lain, bertujuan untuk mengoptimalkan pembentukan sistem perakaran baru. Sementara stek yang dilakukan pada bagian bawah tanaman seperti stek akar bertujuan untuk mengoptimalkan pembentukan sistem bagian atas tanaman. Sementara stek daun bertujuan untuk pembentukan sistem perakaran dan batang tanaman.

(Mangoendidjojo, W. 2005)

akar adalah organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap dan menyalurkan air, nutrisi dan mineral untuk memperkokoh dan mendukung tanaman serta tempat menyimpan makanan. Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya. Berdasarkan fungsinya dikenal beberapa akar antara lain akar penyimpanan, akar sukulen, akar udara (aerial), pneumetofor (akar udara pada mangroove), akar panjat, akar pembelit, akar tunjang dan lain- lain. Kondisi lingkungan sering mempengaruhi sistem akar. Terbentuknya akar adventif adalah dasar dari perbanyakan secara vegetatif sebab akar adventif adalah akar yang berkembang bukan dari hipokotil. Akar adventif dapat muncul pada bagian tanaman selain batang seperti dari tangkai, potongan daun bahkan dari potongan akar. menyatakan bahwa pembentukan akar adventif dapat terjadi dalam dua tahap yaitu pertama adalah inisiasi yang dicirikan atas pembelahan sel dan diferensiasi sel-sel tertentu kedalam bakal akar dan tahap kedua adalah pertumbuhan bakal akar yang memanjang di pembelahan dan pemanjangan sel.

1. Stek Daun

Ada beberapa tanaman yang dapat diperbanyak melalui daun misalnya tanaman hias seperti : begonia, violess, cocor bebek maupun lidah mertua. Daun yang cukup tua dipilih dan dipotong sebagai bahan stek. Stek daun inilah yang akan disemaikan. Urutan kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Siapkan wadah atau media seperti yang dipergunakan pada persemaian biji.

2) Daun tanaman yang akan distek dipotong kecil-kecil, atau pertulangan

daunnya dilukai seperti pada cocor bebek, begonia atau lidah mertua. Untuk violces bagian yang diambil adalah helaian daun berserta tangkai.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PERMAINAN SOCCER LIKE GAMES TERHAD AP KERJASAMA SISWA D ALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA KELAS XI SMAN I BALEEND AH.. Universitas Pendidikan Indonesia

(1) larutan gas H2S dialirkan ke dalam larutan arsen oksida yang encer merupakan pembuatan gel (2) larutan jenuh FeCl3 diteteskan ke dalam air yang mendidih

"istem Pengendalian <nternal untuk pengajuan pembiayaan murabahah pada !#* #aslahah "idogiri 7abang Pembantu Kebonagung sudah cukup baik dan cukup memadai dalam

Pada hari ini ... bertempat di ……… , Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh/Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota*)

Proses Manufaktur atau Proses Produksi yang digunakan untuk memproduksi kuningan melibatkan kombinasi bahan baku yang sesuai ke dalam logam cair

Hal ini sangat memberikan peluang bagi mahasiswa untuk sambil belajar dan sambil mencari ( searching ) informasi melalu digital. Akan tetapi berdasarkan hasil survey, hal tersebut

Pada tahap post test ini merupakan pen- gukuran setelah dilakukan perlakuan/pener- apan model pembelajaran VAK. Adapun soal untuk mengukur kemampuan PAI setelah

Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar seluruh kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka