• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan Proses Melahirkan Normal di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tahapan Proses Melahirkan Normal di"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

4 Tahapan Proses Melahirkan Normal (Kala I, II, III, IV)

Setelah sembilan bulan berlangsung, momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh Ibu hamil di dunia adalah melahirkan normal. Kehadiran sang buah hati merupakan sebuah anugerah terindah. Namun, sebelum proses persalinan normal, terdapat empat tahapan yang perlu ibu ketahui.

Dalam dunia kebidanan tahap proses persalinan dikenal dengan istilah “Kala” yang terdiri dari Kala I, II, III, dan IV. Berikut ini adalah empat tahapan proses melahirkan normal beserta

penjelasannya.tahap proses melahirkan normal # Tahapan Pertama Proses Melahirkan Normal (Kala I)

Tahapan pertama proses melahirkan normal, yaitu ditandai dengan adanya pembukaan serviks. Pembukaan serviks merupakan proses terjadinya perenggangan ukuran leher rahim. Serviks berada di bagian bawah rahim, dimana servik (leher rahim) inilah merupakan jalan lahir keluarnya bayi.

Agar serviks dapat terbuka, maka muncullah rasa mulas (kontraksi) yang sering dialami Bunda. Kontraksi akan membantu terjadinya pembukaan serviks. Pembukaan serviks dimulai dari pembukaan 0 cm -10 cm. Pada fase pembukaan, dalam dunia medis dibagi menjadi dua fase.

Fase pertama (fase laten), yaitu dimulai dari pembukaan 0 cm – 3cm. Dimana fase pembukaan ini memerlukan waktu untuk mencapai pembukaan 3cm. Pada umumnya berlangsung ± 8jam. Pada fase ini, Bunda tidak terlalu sering merasakan kontraksi. Kontraksi terkadang muncul dan hilang. Fase kedua (fase aktif), yaitu dimulai dari pembukaan 4 cm-10 cm lengkap. Pada fase pembukaan ini biasanya untuk ibu yang belum pernah melahirkan (primipara) dalam dua jam sekali serviks melebar 1 cm, sedangkan pada ibu yang sudah pernah (multipara) melahirkan serviks melebar 1 cm per jam. Pembukaan serviks ini biasanya disertai dengan adanya rasa mulas (kontraksi) yang semakin kuat.

(2)

Dalam fase pertama ini, Bunda sebaiknya beristirahat di sela-sela kontraksi, serta mencukupi kebutuhan makan dan minum. Selain itu, pada tahap proses persalinana ini sebaiknya Bunda tidak menahan buang air kecil, karena akan mengganggu turunnya kepala.

# Tahapan Kedua Proses Melahirkan Normal (Kala II)

Tahapan kedua proses persalinan normal yaitu dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Pada tahapan ini, normalnya membutuhkan waktu selama dua jam sampai bayi lahir. Pada tahapan ini juga, Bunda akan merasakan kontraksi yang semakin kuat. Adapun tanda-tanda yang bisa Bunda rasakan yaitu:

Ibu merasa ingin meneran seperti ingin Buang Air Besar (BAB), Rasa meneran seperti BAB pada Ibu dikarenakan adanya dorongan, karena bayi telah mencapai dasar panggul serta kontraksi yang semakin kuat.

Keluarnya lendir bercampur darah, Jangan panik, bila Bunda melihat adanya lendir bercampur darah, hal ini diakibatkan adanya pembuluh darah yang ikut melebar saat proses turunnya bayi.

Saat pembukaan lengkap terjadi dan Bunda merasakan kontraksi yang semakin kuat, Bunda akan di pimpin untuk meneran. Bunda harus mengikuti instruksi dokter atau bidan ketika proses persalinan berlangsung. Adapun teknik untuk meneran yang perlu ibu tahu adalah:

Pertemukan gigi dengan gigi, sehingga Bunda tidak akan bersuara. Jika Bunda bersuara saat proses meneran, Bunda akan merasa cepat lelah tau tenaga Bunda habis.

Meneran seperti BAB, meneran atau mengedan yang baik adalah seperti ingin BAB.

Mata melihat ke arah perut (tetap terbuka), saat proses persalinan berlangsung banyak sekali otot-otot yang bekerja keras. Tekanan pada otot-otot yang kuat disertai dengan keadaan mata tertutup dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.

Jangan mengangkat bokong, dengan tidak mengangkat bokong akan membantu memperbesar dorongan.

(3)

Perlu diingatkan lagi, pada tahap kedua melahirkan normal, yang paling penting adalah mengikuti instruksi dokter atau bidan penolong.

# Tahapan Ketiga Proses Melahirkan Normal (Kala III)

Tahapan ketiga proses melahirkan normal, yaitu dimulai setelah bayi lahir hingga ari-ari lahir. Setelah bayi lahir, ari-ari harus dikeluarkan. Pada tahap pengeluaran ari-ari memerlukan waktu normal 15 menit. Jika ari-ari tidak segera dikeluarkan maka akan menyebabkan perdarahan.

Pada tahapan ketiga proses melahirkan normal ini, Bunda masih bisa merasakan sedikit rasa mulas. Rasa mulas ini tidak sesakit saat menjelang proses persalinan. Saat tahapan ketiga ini, Bunda akan diberikan suntikan yang berfungsi untuk mencegah perdarahan. Jadi sebaiknya ibu jangan menolak jika diberikan suntikan tersebut. Jika ari-ari dapat dikeluarkan maka selanjutnya Bunda akan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

# Tahapan Keempat Proses Melahirkan Normal (Kala IV)

Tahapan Keempat proses Melahirkan Normal, merupakan tahapan yang terakhir. Tahapan ini dimulai saat ari-ari telah lahir sampai dua jam setelah melahirkan. Saat tahapan ini, Bunda akan dipantau selama dua jam. Adapun hal-hal yang dipantau antara lain:

Pemeriksaan tekanan darah Pemeriksaan nadi ibu Pemeriksaan suhu tubuh Pemeriksaan tinggi fundus ibu Pemeriksaan kontraksi

Pemeriksaan jumlah pengeluaran urine Pemeriksaan pengeluaran darah

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Bila Anda mengambil "tingkat" dalam elektronik radio, apa yang Anda benar-benar lakukan adalah mengakses notasi ini pi (dan.. lain) pada tingkat yang lebih tinggi; pikiran

Banyak cara yang sudah dilakukan manajemen Ngesti Pandowo, pemerintah, dan para relawan seperti tiket berlangganan, teaser, poster, promosi media online, dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi WOM judi online di kalangan remaja adalah sebagai berikut: melihat teman bermain, kesaksian teman-teman

perubahan indikator Keuntungan Privat (PP) dan Keuntungan Sosial (SP) yang menunjukkan bahwa penurunan harga Kopi Libtukom domestik sebesar 10 persen, menyebabkan

asal Pakistan dan Quraish Shihab. Muhammad Abdul Fatah, dalam penelitiannya yang berjudul Tafsir Al-Qur’an tentang Poligami, mencoba membandingkan penafsiran Muhammad

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar malondyaldehyde (MDA) serum pasien dengan diabetes melitus lebih tinggi daripada tanpa diabetes melitus pada katarak

Jika anda melakukan penghapusan sebuah tabel, maka semua kolom dan data yang terdapat pada tabel tersebut akan ikut terhapus juga, untuk itu perlu anda pertimbangkan terlebih

1) Membuat perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas, anatara lain analisis indikator, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar