• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP dan ASKEP Hirschprung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP dan ASKEP Hirschprung"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK  ASUHAN KEPERAWATAN ANAK 

HIRSCHPRUNG HIRSCHPRUNG

disusun Oleh : disusun Oleh :

IIiis s PPrriihhaassttuuttii ((PP1177442200220099001155)) M.

M.IlIlhaham m NuNurhrhididayayatat (P(P171742420202090902027)7) R

Roonnnny Jy Juulliiaannddiittaa ((PP1177442200220099003355))

Kelas 2A Kelas 2A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

PURWOKERTO PURWOKERTO

2011 2011

(2)

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK  ASUHAN KEPERAWATAN ANAK 

HIRSCHPRUNG HIRSCHPRUNG

A.

A. PePengngerertitianan

Hirschsprung atau Mega Colon adalah penyakit yang tidak adanya sel Hirschsprung atau Mega Colon adalah penyakit yang tidak adanya sel   – sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid Colon. Dan ketidak    – sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid Colon. Dan ketidak  adaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya peristaltik serta tidak  adaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya peristaltik serta tidak  adanya evakuasi usus spontan (Cecily Betz & Sowden : 2002).

adanya evakuasi usus spontan (Cecily Betz & Sowden : 2002). Pen

Penyakyakit it HirHirschschsprsprung ung atau atau MegMega a KolKolon on adaadalah lah kelkelainainan an bawbawaanaan   peny

  penyebab ebab gangggangguan uan pasapasase se usus tersering pada usus tersering pada neonneonatus, dan atus, dan kebankebanyakanyakan terjadi pada bayi aterm dengan berat lahir 

terjadi pada bayi aterm dengan berat lahir ≤≤ 3 Kg, lebih banyak laki – laki3 Kg, lebih banyak laki – laki dari pada perempuan.

dari pada perempuan. (Arief Mansjoeer : 2000 ). (Arief Mansjoeer : 2000 ).

Hirschprung adalah penyakit akibat tidak adanya sel –sel ganglion di Hirschprung adalah penyakit akibat tidak adanya sel –sel ganglion di dalam usus yang terbentang ke arah proksimal mulai dari anus hingga jarak  dalam usus yang terbentang ke arah proksimal mulai dari anus hingga jarak  tertentu. (Behrman &

tertentu. (Behrman & vaughan,1992:42vaughan,1992:426)6)

Hirschprung adalah aganglionosis ditandai dengan tidak terdapatnya Hirschprung adalah aganglionosis ditandai dengan tidak terdapatnya neuro

neuron n mientemienterikus dalam rikus dalam sengmsengmen en kolokolon n distadistal l tepat disebelah proksimaltepat disebelah proksimal sfingter ani

sfingter ani (Isselbacher,dkk,1999:25(Isselbacher,dkk,1999:255)5)

Penyakit hirschprung adalah suatu kelainan tidak adanya sel ganglion Penyakit hirschprung adalah suatu kelainan tidak adanya sel ganglion p

paarraassiimmppaattiis s ppaadda a uussuuss, , ddaappaat t ddaarri i kkoolloon n ssaammppaai i uussuus s hhaalluuss ( Ngastiyah,2005:219)

( Ngastiyah,2005:219)

B.

B. KlKlasasififikikasasii

Berdasarkan panjang segmen yang terkena, Hirschprung dapat dibagi menjadi Berdasarkan panjang segmen yang terkena, Hirschprung dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

dua, yaitu : 1

1)) PPeennyyaakkiit t hhiirrsscchhpprruunng g sseeggmmeen n ppeennddeek  k  

Segmen aganglionosis mulai dari anus sampai sigmoid; ini merupakan Segmen aganglionosis mulai dari anus sampai sigmoid; ini merupakan 70% dari kasu

70% dari kasus penyakis penyakit hirschsprt hirschsprung ung dan lebih serindan lebih sering ditemukg ditemukan padaan pada anak laki- laki dibanding anak perempuan.

(3)

2

2)) PPeennyyaakkiit t hhiirrsscchhpprruunng g sseeggmmeen n ppaannjjaanngg

Kelainan dapat melebihi sigmoid, bahkan dapat mengenai seluruh kolon Kelainan dapat melebihi sigmoid, bahkan dapat mengenai seluruh kolon at

atau au ususus us hahalulus. s. DiDitemtemukukan an sasama ma babanynyak ak babaik ik lalaki ki – – laklaki i mamaupupunun  perempuan.

 perempuan.

C.

C. EtEtioiolologigi

Penyebab dari Hirschprung yang sebenarnya tidak diketahui, tetapi Penyebab dari Hirschprung yang sebenarnya tidak diketahui, tetapi Hirschsprung atau Mega Colon diduga terjadi karena :

Hirschsprung atau Mega Colon diduga terjadi karena : o

o Faktor genetik dan lingkungan, sering terjadi pada anak denganFaktor genetik dan lingkungan, sering terjadi pada anak dengan Down syndrom.

Down syndrom. o

o Kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus,Kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi, kranio kaudal pada myentrik dan sub mukosa dinding gagal eksistensi, kranio kaudal pada myentrik dan sub mukosa dinding  plexus.

 plexus.

A.

A. PaPatotofifisisiolologogii Istil

Istilah ah congecongenital nital agangaganglionic Mega lionic Mega ColoColon n menggmenggambarkambarkan an adanyadanyaa kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding sub mukosa kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding sub mukosa kolon distal. Segmen aganglionic hampir selalu ada dalam rectum dan bagian kolon distal. Segmen aganglionic hampir selalu ada dalam rectum dan bagian  proksimal pada usus besar. Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau  proksimal pada usus besar. Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau

tid

tidak ak adaadanya gerakanya gerakan n tentenaga aga penpendordorong ong ( ( perperististaltialtik k ) ) dan dan tidtidak ak adaadanyanya evaku

evakuasi asi usus spontausus spontan n serta spinkter rectum serta spinkter rectum tidak dapat tidak dapat berelaberelaksasi sehinggaksasi sehingga me

mencncegegah ah kekeluluarnarnya ya fesfeses es sesecacara ra nonormrmal al yayang ng memenynyebebababkakan n adadananyaya aku

akumulmulasi asi padpada a usuusus s dan dan disdistentensi si padpada a salsalurauran n cercerna. na. BagBagian ian proproksiksimalmal sampai pada bagian yang rusak pada Mega Colon (Cecily Betz & Sowden, sampai pada bagian yang rusak pada Mega Colon (Cecily Betz & Sowden, 2002:196).

2002:196).

Isi usus terdorong ke segmen aganglionik dan

Isi usus terdorong ke segmen aganglionik dan feses terkumpul didaerahfeses terkumpul didaerah terseb

tersebut, ut, menyemenyebabkababkan n terdilterdilatasinyatasinya a bagiabagian n usuusus s yang proksimal terhadapyang proksimal terhadap daerah itu karena terjadi obstruksi dan menyebabkan dibagian Colon tersebut daerah itu karena terjadi obstruksi dan menyebabkan dibagian Colon tersebut melebar ( Price, S & Wilson, 1995 : 141 ).

melebar ( Price, S & Wilson, 1995 : 141 ).

Aganglionic mega colon atau hirschprung dikarenakan karena tidak  Aganglionic mega colon atau hirschprung dikarenakan karena tidak  ad

(4)

(a

(auurbrbacach) h) titiddak ak diditetemumukakan n ppadada a ssatatu u atatau au lelebibih h bbagagiaian n ddarari i kkololoonn me

menynyebebababkakan n pepeririststalaltitik k ususus us ababnonormrmalal. . PePeririststalaltitik k ususus us ababnonormrmalal me

menynyebebababkakan n kokonsnstitipapasi si dadan n akakumumululasasi i sisisa sa pepencncernernaaaan n di di kokololon n yayangng   be

  berakrakibaibat t timtimbulbulnya nya dildilataatasi si usuusus s sehsehingingga ga terterjadjadi i megmegakoakolon lon dan dan paspasienien menga

mengalami lami distendistensi si abdomabdomen. en. AgangAganglionolionosis sis mempemempengarungaruhi hi dilatadilatasi si sfingsfingter ter  ani interna menjadi tidak berfungsi lagi, mengakibatkan pengeluaran feses, ani interna menjadi tidak berfungsi lagi, mengakibatkan pengeluaran feses, gas dan cairan terhambat. Penumpukan sisa pencernaan yang semakin banyak  gas dan cairan terhambat. Penumpukan sisa pencernaan yang semakin banyak  mer

merupaupakan kan medmedia ia utautama ma berberkemkembanbangnygnya a bakbakterteri. i. IskIskemiemia a salsalurauran n cerncernaa  berhubungan dengan peristaltik yang abnormal mempermudah infeksi kuman  berhubungan dengan peristaltik yang abnormal mempermudah infeksi kuman ke lumen usus dan terjadilah enterocolitis. Apabila tidak segera ditangani anak  ke lumen usus dan terjadilah enterocolitis. Apabila tidak segera ditangani anak  yang mengalami hal tersebut dapat mengalami kematian (kirscher dikutip oleh yang mengalami hal tersebut dapat mengalami kematian (kirscher dikutip oleh Dona

Dona L.Wong,1999:2L.Wong,1999:2000)000)

B.

B. MaManinifefeststasasi Klini Klinisis

Bayi baru lahir tidak bisa mengeluarkan Meconium dalam 24 – 28 jam Bayi baru lahir tidak bisa mengeluarkan Meconium dalam 24 – 28 jam   p

  perertatama ma sesetetelalah h lalahihir. r. TaTampmpak ak mamalalas s memengngkokonsnsumumsi si cacairiranan, , mumuntntahah  bercampur dengan cairan empedu

 bercampur dengan cairan empedu dan distensi abdomen. (Nelson, 2000 : 317).dan distensi abdomen. (Nelson, 2000 : 317). Gejala Penyakit Hirshsprung adalah obstruksi usus letak rendah, bayi Gejala Penyakit Hirshsprung adalah obstruksi usus letak rendah, bayi den

dengan gan PenPenyakyakit it HirHirshsshspruprung ng dapdapat at menmenunjunjukukkan kan gejgejala ala kliklinis nis sebsebagaagaii   be

  berikrikut. ut. ObsObstrutruksi ksi tottotal al saasaat t lahlahir ir dendengan gan munmuntahtah, , disdistentensi si abdabdomeomen n dandan ketidakadaan evakuasi mekonium. Keterlambatan evakuasi mekonium diikuti ketidakadaan evakuasi mekonium. Keterlambatan evakuasi mekonium diikuti obstruksi konstipasi, muntah dan dehidrasi. Gejala rigan berupa konstipasi obstruksi konstipasi, muntah dan dehidrasi. Gejala rigan berupa konstipasi selama beberapa minggu atau bulan yang diikuti dengan obstruksi usus akut. selama beberapa minggu atau bulan yang diikuti dengan obstruksi usus akut. Konstipasi ringan entrokolitis dengan diare, distensi abdomen dan demam. Konstipasi ringan entrokolitis dengan diare, distensi abdomen dan demam. Adanya feses yang menyemprot pas pada colok dubur merupakan tanda yang Adanya feses yang menyemprot pas pada colok dubur merupakan tanda yang khas. Bila

khas. Bila telah timbul telah timbul enteroenterokolitkolitis is nikronikrotiskatiskans ns terjadterjadi i distedistensi nsi abdomabdomenen hebat dan diare

hebat dan diare berbau busuk yang berbau busuk yang dapat berdarah ( Nelson, 2002 : 317 dapat berdarah ( Nelson, 2002 : 317 ).). Gejala Penyakit Hirshprung menurut ( Betz Cecily & Sowden, 2002 : Gejala Penyakit Hirshprung menurut ( Betz Cecily & Sowden, 2002 : 197)

197) 1.

1. Masa Masa neonatalneonatal a.

(5)

b

b.. MMuunnttaah h bbeerriissi i eemmppeedduu cc.. EEnnggggaan n mmiinnuumm

d

d.. DDiisstteennssi i aabbddoommeenn 2.

2. Masa Masa bayi bayi dan dan anak anak – – anak anak  aa KKoonnssttiippaassii

 b

 b DiDiarare e beberurulalangng

cc TinTinja seja seperperti pti pita dita dan ban berberbau bau busuusuk k  d

d DiDiststenenssssi abdi abdomomenen

ee AdAdanyanya masa masa dia difecafecal dapl dapat dat dipaipalpalpasisi ff GGaaggaal l ttuummbbuuhh

g

g BiaBiasansanya tamya tampak kpak kuraurang nung nutristrisi dan ani dan anemiemi

C.

C. KoKompmplilikakasisi

Menurut Corwin (2001:534) komplikasi penyakit hirschsprung yaitu Menurut Corwin (2001:534) komplikasi penyakit hirschsprung yaitu gangguan elektrolit dan perforasi usus apabila distensi tidak diatasi.

gangguan elektrolit dan perforasi usus apabila distensi tidak diatasi. Men

Menuruurut t ManMansjosjoer er (20(2000:00:381381) ) menmenyebyebutkutkan an komkompliplikaskasi i penpenyakyakitit hirschprung adalah:

hirschprung adalah:

aa.. PPnneeuummaattoossiis s uussuuss

Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh berlainan pada daerah kolon yang Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh berlainan pada daerah kolon yang iskemik distensi berlebihan

iskemik distensi berlebihan dindingnya.dindingnya. b

b.. EEnntteerrookkoolliittiis s nneekkrroottiiookkaannss

Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh berlainan pada daerah kolon yang Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh berlainan pada daerah kolon yang iskemik distensi berlebihan

iskemik distensi berlebihan dindingnya.dindingnya. cc.. AAbbssees s ppeerri i kkoolloonn

Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh berlainan pada daerah kolon yang Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh berlainan pada daerah kolon yang iskemik distensi berlebihan

iskemik distensi berlebihan dindingnya.dindingnya. d

d.. PPeerrffoorraassii

Disebabkan aliran darah ke mukosa berkurang dalam waktu lama. Disebabkan aliran darah ke mukosa berkurang dalam waktu lama. ee.. SSeeppttiikkeemmiiaa

Diseb

Disebabkan karena abkan karena bakterbakteri i yang berkembanyang berkembang g dan dan keluakeluarnya rnya endotendotoxinoxin karena iskemia kolon akibat

(6)

Sedangkan komplikasi yang muncul pasca bedah antara lain: Sedangkan komplikasi yang muncul pasca bedah antara lain:

aa.. GGaawwaat t ppeerrnnaaffaassaan n ((aakkuutt))

Disebabkan karena distensi abdomen yang menekan paru – paru sehingga Disebabkan karena distensi abdomen yang menekan paru – paru sehingga mengganggu ekspansi paru.

mengganggu ekspansi paru. b

b.. EEnntteerrookkoolliittiis s ((aakkuutt))

Disebabkan karena perkembangbiakan bakteri dan

Disebabkan karena perkembangbiakan bakteri dan pengeluaran endotoxin.pengeluaran endotoxin. cc.. SStteennoossiis s ssttrriikkttuurra a aannii

Gerakan muskulus sfingter ani tak pernah mengadakan gerakan kontraksi Gerakan muskulus sfingter ani tak pernah mengadakan gerakan kontraksi dan relaksasi karena ada colostomy sehingga terjadi kekakuan ataupun dan relaksasi karena ada colostomy sehingga terjadi kekakuan ataupun  penyempitan.

 penyempitan.

D.

D. PemPemereriksiksaan Peaan Penunnunjajangng 1.

1. PePememeririksksaaaan n dedengngan an babaririum um enenemema, a, dedengngan an pepememeririksksaaaan n inini i akakanan  bisa ditemukan:

 bisa ditemukan: aa DDaaeerraah th trraannssiissii   b

  b GaGambmbararan an kokontntraraksksi i uususus s yayang ng titidadak k teteraratutur r di di babagigian an ususus us yayangng menyempit

menyempit

cc EnEntrtrokokololititis pis padadasasegegmemen yan yang mng melelebebar ar  d

d TerTerdapdapat rat reteetensi nsi barbarium ium setsetelah elah 24 24 – 4– 48 j8 jamam

Pada bayi baru lahir, barium enema tidak selalu memperlihatkan Pada bayi baru lahir, barium enema tidak selalu memperlihatkan gambaran yang jelas dari penyakit apabila seluruh kolon tidak mempunyai gambaran yang jelas dari penyakit apabila seluruh kolon tidak mempunyai sel ganglion. Hal ini terjadi meskipun pengeluaran barium terlambat 24 sel ganglion. Hal ini terjadi meskipun pengeluaran barium terlambat 24  jam setelah pemeriksaan diagnostik.

 jam setelah pemeriksaan diagnostik. 2

2.. BBiiooppssi ii issaap rp reekkttuumm

Hendaknya tidak dilakukan kurang dari 2 cm dari linea dentata untuk  Hendaknya tidak dilakukan kurang dari 2 cm dari linea dentata untuk  menghindari daerah normal hipogang lionosis dipinggir anus. Biopsi ini menghindari daerah normal hipogang lionosis dipinggir anus. Biopsi ini dilakukan untuk memperlihatkan tidak adanya sel – sel ganglion di sub dilakukan untuk memperlihatkan tidak adanya sel – sel ganglion di sub mukosa atau pleksus saraf intermuskular.

mukosa atau pleksus saraf intermuskular. 3

3.. BBiiooppssi i rreekkttuumm

Biopsi rektum dilakukan dengan cara tusukan atau punch atau sedotan 2 Biopsi rektum dilakukan dengan cara tusukan atau punch atau sedotan 2 cm diatas garis pektinatus memperlihatkan tidak adanya sel – sel ganglion cm diatas garis pektinatus memperlihatkan tidak adanya sel – sel ganglion

(7)

di sub mukosa atau pleksus saraf intermuskular. di sub mukosa atau pleksus saraf intermuskular. 4

4. . BBiiooppssi oi ottoot rt reekkttuumm Pen

Pengamgambilbilan an otootot t rekrektumtum, , dildilakuakukan kan berbersifsifat at trautraumatmatik, ik, menmenunjunjukaukann aganglionosis otot rektum.

aganglionosis otot rektum. 5

5.. MMaannoommeettrri i aannoorrekekttaall

Dilakukan dengan distensi balon yang diletakan di dalam ampula rektum. Dilakukan dengan distensi balon yang diletakan di dalam ampula rektum. Balon akan mengalami penurunan tekanan di dalam sfingter ani interna Balon akan mengalami penurunan tekanan di dalam sfingter ani interna  pada pasien yang normal. Sedangkan pada pasien yang megacolon akan  pada pasien yang normal. Sedangkan pada pasien yang megacolon akan

mengalami tekanan yang luar biasa. mengalami tekanan yang luar biasa. 6

6.. PePememeririksksaaaan n cocololok k ananuuss

Pada pemeriksaan ini jari akan merasakan jepitan dan pada waktu tinja Pada pemeriksaan ini jari akan merasakan jepitan dan pada waktu tinja yan

yang g menmenyemyemproprot. t. PemPemerikeriksaasaan n ini ini untuntuk uk menmengetgetahu ahu bahbahu u dardari i tintinja,ja, kotoran yang menumpuk dan menyumbat pada usus di bagian bawah dan kotoran yang menumpuk dan menyumbat pada usus di bagian bawah dan akan terjadi pembusukan.

akan terjadi pembusukan. 7.

7. FoFoto to rorontntgegen n ababdodomemenn

Didasarkan pada adanya daerah peralihan antara kolon proksimal yang Didasarkan pada adanya daerah peralihan antara kolon proksimal yang melebar normal dan colon distal tersumbat dengan diameter yang lebih melebar normal dan colon distal tersumbat dengan diameter yang lebih kec

kecil il karkarena ena usuusus s bebesar sar yanyang g tantanpa pa gangangliglion on tidtidak ak berberelaelaksaksasi. si. PadPadaa   p

  pememererikiksasaan an fofoto to popololos s ababdodomemen n akakan an diditetemumukakan n ususus us memelelebabar r // gambaran obstruksi usus letak rendah.

gambaran obstruksi usus letak rendah.

E.

E. PePenanatatalalaksksananaaaann 1

1.. MMeeddiiss Pe

Penanatatalalaksksaaaan n opopererasasi i adadalalah ah ununtutuk k memempmpererbabaikiki i poportrtioionn ag

agananglglioioninik k di di ususus us bebesasar r ununtutuk k memembmbebebasaskakan n dadari ri obobststruruksksi i dadann men

mengemgembalbalikaikan n motmotilitilitas as ususus us besbesar ar sehsehingingga ga nornormal mal dan dan jugjuga a funfungsigsi spinkter ani internal.

spinkter ani internal.

Ada dua tahapan dalam penatalaksanaan medis yaitu : Ada dua tahapan dalam penatalaksanaan medis yaitu :

aa TeTempmpororari ari osostotomy my didibubuat at prprokoksisimamal l teterhrhadadap ap sesegmgmen en agagananglglioioninik k  un

untutuk k memelelepapaskskan an obobststruruksksi i dadan n sesecacara ra nonormrmal al memelelemamah h dadann terdilatasinya usus besar untuk mengembalikan ukuran normalnya. terdilatasinya usus besar untuk mengembalikan ukuran normalnya.

(8)

  b

  b PePembmbededahahan an kokorekreksi si didiseselelesasaikikan an ataatau u didilalakukukakan n lalagi gi bibiasasananya ya sasaatat  berat anak mencapai sekitar 9 Kg ( 20 pounds ) atau sekitar 3 bulan  berat anak mencapai sekitar 9 Kg ( 20 pounds ) atau sekitar 3 bulan

setelah operasi pertama setelah operasi pertama

Ad

Ada a bebebeberarapa pa prprososededur ur pepembmbededahahan an yayang ng didilalakukukakan n sesepepertrtii Swenson, Duhamel, Boley & Soave. Prosedur Soave adalah salah satu Swenson, Duhamel, Boley & Soave. Prosedur Soave adalah salah satu  prosedur yang paling sering dilakukan terdiri dari penarikan usus besar   prosedur yang paling sering dilakukan terdiri dari penarikan usus besar 

yang normal bagian akhir dimana

yang normal bagian akhir dimana mukosa aganglionik telah diubah.mukosa aganglionik telah diubah.

2

2.. PPeerraawwaattaann Pe

Perhrhatatikikan an peperarawawatatan n tetergrganantutung ng papada da umumur ur ananak ak dadan n titipepe  pelaksanaanya bila ketidakmampuan terdiagnosa selama periode neonatal,  pelaksanaanya bila ketidakmampuan terdiagnosa selama periode neonatal,  perhatikan utama antara lain :

 perhatikan utama antara lain :

aa MeMembmbanantu tu ororanang g tutua a ununtutuk k memengngetetahahui ui adadananya ya kekelalaininan an kokongngenenititalal  pada anak secara dini

 pada anak secara dini  b

 b MemMembanbantu petu perkerkembambangangan ikan ikatan antan antara otara oranrang tua dg tua dan anan anak ak 

cc MemMemperpersiasiapkapkan orann orang tua akag tua akan adann adanya intya intervervensensi medii medis ( pembs ( pembedaedahanhan ))

d

d MeMendndamampipingngi i ororanang g tutua a papada perada perawawatan coltan colosostotomy my sesetetelalah h renrencancanaa  pulang ( FKUI, 2000 : 1135 )

(9)

Distensi abdomen Distensi abdomen Ekspansi paru Ekspansi paru menurun menurun D.

D. PAPATHTHWWAYAYSS

Aganglionik  Aganglionik  saluran cerna saluran cerna Peristaltik menurun Peristaltik menurun

Perubahan pola eliminasi Perubahan pola eliminasi

(konstipasi) (konstipasi)

Akumulasi isi usus Akumulasi isi usus

P

Prroolliiffeerraassi i bbaakktteerrii DDiillaattaassi i uussuuss

Pengeluaran endotoksin Pengeluaran endotoksin

iinnffllaammaassii ddiiaarree

Feses membusuk produks gas meningkat Feses membusuk produks gas meningkat

Mual & muntah Mual & muntah

Penekanan pada diafragma Penekanan pada diafragma Anoreksia

Anoreksia Drainase gaster Drainase gaster  Enterokolitis

Enterokolitis

Pola nafas tidak efektif  Pola nafas tidak efektif  Ketidakseimba Ketidakseimba ngan nutrisi < ngan nutrisi < dari kebutuhan dari kebutuhan tubuh tubuh Resiko Resiko kekurangan kekurangan volume cairan volume cairan Prosedur operasi Prosedur operasi  Nyeri akut  Nyeri akut Imunitas menurun Imunitas menurun Perubahan Perubahan tumbuh kembang

(10)

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KASUS HIRSCHPRUNG / MEGA COLON PADA KASUS HIRSCHPRUNG / MEGA COLON

A. PENGKAJIAN A. PENGKAJIAN

 Menurut Menurut SuriaSuriadi di (2001(2001:242) fokus :242) fokus pengkpengkajian ajian yang dilakukan padayang dilakukan pada  penyakit hischprung adalah :

 penyakit hischprung adalah :

1. Riwayat pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama setelah lahir, 1. Riwayat pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama setelah lahir,

 biasanya ada keterlambatan  biasanya ada keterlambatan 2.

2. Riwayat tinja Riwayat tinja seperti pita seperti pita dan dan bau bau busuk.busuk. 3.

3. Pengkajian Pengkajian status status nutrisi nutrisi dan dan status status hidrasi.hidrasi. a.

a. AdaAdanya nya mumual, mal, muntuntah, aah, anornorekseksia, mia, mencencretret  b.

 b. KeaKeadaadaan turn turgor kgor kuliulit biat biasansanya meya menurnurunun c.

c. PenPeningingkatkatan atan atau peau penurnurunaunan ben berat brat badaadan.n. d.

d. PenPengguggunaanaan nutrn nutrisi daisi dan rehidn rehidrasi parasi parenrenterteralal 4.

4. Pengkajian status Pengkajian status bising ubising usus usus untuk melihat ntuk melihat pola bunpola bunyi hiperaktif pyi hiperaktif padaada   ba

  bagiagian n proproximximal al karkarena ena obsobstrutruksiksi, , biabiasansanya ya terjterjadi adi hiphiperperperieristalstaltik tik  usus.

usus. 5.

5. Pengkajian Pengkajian psikososial psikososial keluarga keluarga berkaitan berkaitan dengandengan a.

a. AnaAnak : k : KemKemampampuan beruan beradaadaptaptasi dengsi dengan penyan penyakiakit, mekat, mekanisnismeme koping yang digunakan.

koping yang digunakan.  b.

 b. KeluarKeluarga : Resga : Respon empon emosionosional kelual keluarga, koarga, koping ping yang dyang digunigunakanakan ke

keluluarargaga, , pepenynyesesuauaiaian n kekeluluararga ga teterhrhadadap ap ststreress ss memengnghahadadapipi  penyakit anaknya.

 penyakit anaknya. 7.

7. PemPemerieriksaksaan an lablaboraoratortorium darah hemoium darah hemogloglobinbin, , leuleukoskosit it dan albudan albuminmin   ju

  juga ga perperlu lu dildilakuakukan kan untuntuk uk menmengkagkaji ji indindikaikasi si terterjadjadinyinya a aneanemiamia,, infeksi dan kurangnya asupan protein.

infeksi dan kurangnya asupan protein. 

 Menurut Wong (2004:507) mengungkapkan pengkajian pada penyakitMenurut Wong (2004:507) mengungkapkan pengkajian pada penyakit hischprung yang perlu ditambahkan selain uraian diatas yaitu :

hischprung yang perlu ditambahkan selain uraian diatas yaitu : 1.

1. LakukLakukan pengkajiaan pengkajian melalui wawancara terutama identin melalui wawancara terutama identitas, keluhantas, keluhan utama, pengkajian pola fungsional dan keluhan

(11)

2.

2. MonitMonitor bowel eliminatioor bowel elimination pattern : n pattern : adanyadanya a konskonstipasitipasi, pengeluara, pengeluarann mekonium yang terlambat lebih dari 24 jam, pengeluaran feses yang mekonium yang terlambat lebih dari 24 jam, pengeluaran feses yang  berbentuk pita dan berbau busuk.

 berbentuk pita dan berbau busuk. 3.

3. UkuUkur r linlingkagkar r abdabdomeomen n untuntuk uk menmengkagkaji ji disdistentensi si abdabdomeomen, n, linlingkagkar r  abdomen semakin besar seiring dengan pertambahan besarnya distensi abdomen semakin besar seiring dengan pertambahan besarnya distensi abdomen.

abdomen. 4.

4. LakukLakukan an pemerpemeriksaan TTV, perubahiksaan TTV, perubahan an tanda viatal mempengtanda viatal mempengaruhiaruhi keadaan umum klien.

keadaan umum klien. 5.

5. Observasi Observasi manifestasi manifestasi penyakit penyakit hirschprunghirschprung a.

a. PePeririodode bae bayi byi bararu lau lahihir r  1

1.. GGaaggaal l mmeennggeelluuaarrkkaan n mmeekkoonniiuum m ddaallaam m 2244 -48 jam setelah lahir 

-48 jam setelah lahir  2

2.. MMeennoollaak k uunnttuuk k mmiinnuum m aaiir  r   3

3.. MMuunnttaah h bbeerrwwaarrnna a eemmppeedduu 4

4.. DDiisstteennssi i aabbddoommeenn b

b.. MMaassa ba baayyii 1

1.. KKeettiiddaakkaaddeekkuuaattaan n ppeenneemmbbaahhaan n bbeerrtta a bbaaddaann 2

2.. KKoonnssttiippaassii 3

3.. DDiisstteennssi i aabbddoommeenn 4

4.. EEppiissoodde e ddiiaarre e ddaan n mmuunnttaahh 5

5.. TTaanndda a – – ttaanndda a oommiinnoouus s ((sseerriinng g mmeennaannddaakkaann adanya enterokolitis : diare berdarah, letargi berat)

adanya enterokolitis : diare berdarah, letargi berat) c.

c. MaMasa sa kakananak –k –kakannak ak  1

1.. KKoonnssttiippaassii 2

2.. FFeessees s bbeerrbbaau u mmeennyyeennggaat t ddaan n sseeppeerrtti i kkaarrbboonn 3

3.. DDiisstteennssi i aabbddoommeenn 4

4.. AAnnaak k bbiiaassaannyya a ttiiddaak k mmeemmppuunnyyaai i nnaaffssuu makan dan pertumbuhan yang buruk 

makan dan pertumbuhan yang buruk  6.

6. Bantu Bantu dengan dengan prosedur prosedur diagnostik diagnostik dan dan pengujianpengujian

aa)) RRaaddiiaassi i : : FFootto o ppoolloos s aabbddoommeen n yyaanngg akan ditemukan gambaran obstruksi usus letak rendah

(12)

b

b)) BBiiooppssi i rreekkttaal l : : mmeennuunnjjuukkaann aganglionosis otot rektum

aganglionosis otot rektum

cc)) MMaannoommeettrri i aannoorreeccttaal l : : aadda a kkeennaaiikkaann tekan

tekanan an paradoparadoks ks karena rektum dikembankarena rektum dikembangkan / gkan / tekantekanan an gagalgagal menurun.

menurun.

Lakukan pengkajian fisik rutin, dapatkan riwayat kesehatan dengan cermat Lakukan pengkajian fisik rutin, dapatkan riwayat kesehatan dengan cermat terutama yang berhubungan dengan pola defekasi

terutama yang berhubungan dengan pola defekasi Kaji status hidrasi dan nutrisi umum

Kaji status hidrasi dan nutrisi umum

-- MoMoninitotor bor bowewel ell elimimininatatioion pan patttterernn -- UUkkuur lr liinnggkkaar ar abbddoommeenn

-- ObObseservrvasasi mani manifeifeststasasi peni penyayakikit hist hischchprprunungg Periode bayi baru lahir 

Periode bayi baru lahir 

-- GagGagal mal mengengelueluarkarkan man mekoekoniunium dam dalam 2lam 24 – 44 – 48 ja8 jam sem seteltelah laah lahir hir  -- MeMennololak ak uuntntuuk mk mininuum am air ir 

-- MuMuntntah ah beberwrwararna na emempepedu du / h/ hijijauau -- DDiisstteennssi i aabbddoommeenn

Masa bayi Masa bayi

-- KeKetitidadakakadedekukuataatan pn penenamambabahahan ben berarat bat badadann -- KKoonnssttiippaassii

-- DDiisstteennssi i aabbddoommeenn

-- EEppisisoode de ddiaiare re dadan mn muuntntahah

-- TanTanda – tada – tanda onda ominminous (ous (sersering ming menaenandandakan akan adandanya enya enterterokookolitlitis)is) -- DDiiaarre e bbeerrddaarraahh

-- DDeemmaamm -- LLeettaarrggi i bbeerraatt

Masa kanak – kanak (gejala lebih kronis) Masa kanak – kanak (gejala lebih kronis)

-- KKoonnssttiippaassii

-- FeFeseses bs berberbau au memenynyenengagat st sepeperterti ki kararbobonn -- DDiisstteennssi i aabbddoommeenn

-- MaMasa sa fefekkal al dadappat at teterarabbaa

(13)

yang buruk  yang buruk 

B.

B. DIAGNOSA DIAGNOSA KEPERAWATANKEPERAWATAN 1.

1. Pola Pola nafas nafas tidak tidak efektiefektif b.d f b.d penurpenurunan unan ekspekspansi ansi paruparu 2.

2. Nyeri Nyeri akut akut b.d b.d inkontinuitas inkontinuitas jaringanjaringan 3.

3. KetidKetidakseimakseimbangan nutrisbangan nutrisi i kurankurang g dari kebutuhdari kebutuhan tubuh an tubuh b.d masukab.d masukann makanan tak adekuat dan r

makanan tak adekuat dan rangsangan muntah.angsangan muntah. 4.

4. PerPerubaubahan han polpola a elieliminminasi asi (ko(konstnstipaipasi) si) b.d b.d defdefek ek perpersyasyarafarafan n terhterhadaadapp aganglion usus.

aganglion usus. 5.

5. ResResiko iko kekkekuraurangangan n volvolume ume caircairan an b.d muntab.d muntah, h, diadiare re dan pemasdan pemasukaukann terbatas karena mual.

terbatas karena mual. 6.

6. Resiko tinggResiko tinggi infeksi i infeksi b.d imunb.d imunitas menurun itas menurun dan proses dan proses penyakitpenyakit

C. INTERVENSI C. INTERVENSI 1

1.. DDx x 11

Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru  NOC : Respiratory status

 NOC : Respiratory status Kriteria Hasil :

Kriteria Hasil : 1.

1. FreFrekuekuensi pnsi pernernafasafasan daan dalam blam batas natas normormalal 2.

2. IraIrama nma nafas afas sessesuai uai yanyang dig diharharapkapkanan 3.

3. EkEkspspanansi si dadada da sisimemetrtrisis 4.

4. BBerernnafafas as mumuddahah 5.

5. KeKeadadaaaan in insnspipirarasisi

 NIC :  NIC :

Respiratory monitoring Respiratory monitoring

1.

1. MonitMonitor or frekuefrekuensi, nsi, ritme, ritme, kedalkedalamam amam pernapernafasan.fasan. 2.

2. Catat pCatat pergeraergerakan dadkan dada, kesia, kesimetrismetrisan, penan, penggunggunaan otoaan otot tambt tambahan.ahan. 3.

(14)

4.

4. PaPalplpasasi ei ekskspapansnsi i paparuru 5.

5. AuAuskskulultatasi susi suara peara pernrnafafasasanan Oxygen therapy

Oxygen therapy 1.

1. AtAtur pur pereralalatatan okan oksisigegenanasisi 2.

2. MoMoninitotor ar aliliran ran okoksisigegenn 3.

3. PerPertahtahankankan jan jalaalan nan nafas fas yanyang pg patenaten 4.

4. PePertrtahahanankakan pon posisisi psi pasasieienn

2

2.. DDx x 22

 Nyeri akut b.d inkontinuitas jaringan  Nyeri akut b.d inkontinuitas jaringan  NOC : Pain level

 NOC : Pain level Kriteria hasil : Kriteria hasil :

1

1.. MMeennggeennaalli i ffaakkttoor r ppeennyyeebbaabb 2

2.. MMeenngggguunnaakkaan n mmeettoodde e ppeenncceeggaahhaann 3

3.. MMeenngggguunnaakkaan mn meettoodde e ppeenncceeggaahhaan nn noonn analgetik untuk mengurangi nyeri.

analgetik untuk mengurangi nyeri. 4

4.. MMeenngggguunnaakkaan n aannaallggeettiik k sseessuuaai i kkeebbuuttuuhhaann 5

5.. MMeennggeennaalli i ggeejjaalla a – – ggeejjaalla a nnyyeerrii

 NIC :  NIC :

Pain management Pain management

1.

1. KaKaji ji sesecacara ra kkomompprerehhenensisif f tetentntanang g nynyereri i memelilipuputi ti : : lolokkasasi i ,, kar

karaktakterieristik stik dan dan onsonset, et, durdurasiasi, , frekfrekuenuensi, si, kuakualitlitas, as, intintensensitaitas s atauatau  beratnya nyeri dan faktor – faktor presipitasi

 beratnya nyeri dan faktor – faktor presipitasi 2.

2. ObObseservrvasasi i isisyayararat t – – isisyayararat t nonon n veverbrbal al dadari ri keketitidadaknknyayamanmananan,, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif  khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif  3

3.. GGuunnaakkaan n kkoommuunniikkaassi i tteerraappeeuuttiik k aaggaar r ppaassiieen n ddaappaatt mengekspresikan nyeri

mengekspresikan nyeri 4.

4. KoKontntrorol l fakfaktotor r – – fafaktktor or lilingngkukungngan an yayang ng dadapapat t memempmpenengagaruruhihi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (ex : temperatur ruangan , respon pasien terhadap ketidaknyamanan (ex : temperatur ruangan ,  penyinaran)

(15)

5.

5. AjaAjarkarkan n penpengguggunaanaan n tekteknik nonfnik nonfarmarmakoakologlogi i (mi(misalsalnya : nya : relrelaksaksasiasi,, guided imagery, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas)

guided imagery, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas) Analgetik administration

Analgetik administration 1.

1. TenTentuktukan lokasan lokasi, karaki, karakteriterististik, kualik, kualitastas, , dan deradan derajat nyeri sebejat nyeri sebelumlum  pemberian obat.

 pemberian obat. 2.

2. Cek inCek instrukstruksi dosi dokter tekter tentang jntang jenis oenis obat, dbat, dosis osis dan fredan frekuenskuensii 3.

3. PilPilih analgih analgetik yanetik yang diperlg diperlukaukan / n / komkombinbinasi dari analasi dari analgetgetik ketikik ketikaa  pemberian lebih dari satu.

 pemberian lebih dari satu. 4.

4. TentuTentukan pkan pilihan ilihan analganalgetik tetik tergantergantung tiung tipe dape dan beran beratnya tnya nyeri.nyeri.

3

3.. DDx x 33 Ket

Ketidaidaksekseimbimbangangan an nutnutrisrisi i kurkurang ang dari dari kebkebutuutuhan han tubtubuh uh b.d b.d masmasukaukann makanan tak adekuat dan r

makanan tak adekuat dan rangsangan muntah.angsangan muntah.  NOC : Status nutrisi

 NOC : Status nutrisi Kriteria hasil :

Kriteria hasil : 1

1.. SSttaammiinnaa

2

2.. TTeennaaggaa

3

3.. KKeekkuuaattaan n mmeennggggeennggggaamm 4

4.. PPeennyyeemmbbuuhhaan n jjaarriinnggaann 5

5.. DDaayya a ttaahhaan n ttuubbuuhh 6 6.. PPeerrttuummbbuuhhaann   NIC :   NIC : Manajemen nutrisi Manajemen nutrisi 1.

1. TiTimbmbanang Beg Berarat bt badadanan 2.

2. AnjuAnjurkan rkan pada pada keluarkeluarga paga pasien sien untuuntuk mek memberikmberikan ASan ASII 3.

3. AnjuAnjurkan prkan pasien asien untuk untuk meninmeningkatkagkatkan pron protein dtein dan vian vit Ct C 4.

4. KolKolaboaborasrasikaikan n dendengan ahli gizi untgan ahli gizi untuk meneuk menentuntukan jumlkan jumlah kalorah kalorii dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. Monitoring nutrisi

Monitoring nutrisi 1.

(16)

2.

2. MoMoninitotor mr muaual dl dan an mumuntntahah 3.

3. MoMoninitotor ir intntakake ne nututririsisi 4.

4. MonMonitoitor pertr pertumbumbuhauhan dan pn dan perkerkembembanganganan

4

4.. DDx x 44 Per

Perubaubahan han polpola a elieliminminasi asi (ko(konstnstipaipasi) si) b.d b.d defdefek ek perpersyasyarafarafan n terterhadhadapap aganglion usus

aganglion usus

 NOC : Bowel elimination  NOC : Bowel elimination

Kriteria hasil : Kriteria hasil :

1.

1. PolPola ela elimiiminasnasi dai dalam lam batbatas nas normormalal 2.

2. WarWarna na fesfeses es daldalam am batbatas as nonormarmall 3.

3. FesFeses les lunaunak / lk / lembembut dut dan ban berberbententuk uk  4.

4. Bau feBau feses dses dalaalam batam batas nors normal (tmal (tidaidak menk menyenyengatgat)) 5.

5. KoKonsnstitipapasi tsi tididak tak tererjadjadii

 NIC : Bowel irigation  NIC : Bowel irigation

1.

1. TTetetapapkkan an alalasasan an ddililakakukukan an titinndadakkan an ppemembebersrsihihan an sisisstetemm  pencernaan.

 pencernaan. 2.

2. PilPilih ih pempemberberian ian eneenema yma yang ang teptepatat 3.

3. JelJelaskaskan an proprosedsedur ur padpada pa pasiasienen 4.

4. MonMonitoitor efek sampr efek samping daring dari tindai tindakan irikan irigasgasi atau pembi atau pemberierian obatan obat oral

oral 5.

5. CatCatat keuat keuntuntungangan dari pemn dari pemberberian enian enema laema laxatxatif if  6.

6. InfInformormasiasikan pada paskan pada pasien kemuien kemungkngkinainan n terterjadjadi i perperut kejanut kejang g atauatau keinginan untuk defekasi.

keinginan untuk defekasi.

5

5.. DDx x 55 Res

Resiko iko kekkekuraurangangan n volvolume ume caircairan an b.d b.d munmuntahtah, , diadiare re dan dan pempemasuasukankan terbatas karena mual.

terbatas karena mual.  NOC : Fluid balance  NOC : Fluid balance

Kriteria hasil : Kriteria hasil :

(17)

1.

1. KesKeseimeimbanbangan igan intantake dke dan ouan outputput 24 jt 24 jamam 2.

2. BeBerarat bt badadan an ststababilil 3.

3. TiTidadak k adada ma mata ata cekcekunungg 4.

4. KelKelembembabaaban kun kulit lit daldalam bam batas atas nornormalmal 5.

5. MeMembmbraran mn mukukososa la lemembababb

 NIC :  NIC :

Fluid management Fluid management

1.

1. TimTimbanbang pg popoopok jk jika ika dipdiperlerlukaukann 2.

2. PerPertahtahankankan inan intaktake dan oue dan outputput yant yang akug akuratrat 3.

3. MoMoninitotor r ststatatus us hihidrdrasasi i (k(kelelemembabababan n memembmbraran n mumukokosasa, , nanadidi adekuat, tekanan darah)

adekuat, tekanan darah) 4.

4. MoMoninitotor vr vitital al sisigngn 5.

5. KolKolaboaborasrasikaikan pn pembemberierian can cairaairan IVn IV 6.

6. DoDororong mng masasukukan oan orarall 7.

7. DorDorong kong kelueluargarga untua untuk memk membanbantu pastu pasien maien makankan

6

6.. DDx x 66

Resiko tinggi infeksi b.d imunitas menurun dan proses penyakit Resiko tinggi infeksi b.d imunitas menurun dan proses penyakit  NOC :Imune status

 NOC :Imune status Kriteria hasil : Kriteria hasil :

1

1.. PPaassiieen n bbeebbaas s ddaarri i ttaanndda a ddaan n ggeejjaalla a iinnffeekkssii 2

2.. MMeennjjeellaasskkaan n pprroossees s ppeennuullaarraan n ppeennyyaakkiitt 3

3.. MMeennjjeellaasskkaan fn faakkttoor yr yaanng mg meemmppeennggaarruuhhii  penularan serta penatalaksanaannya

 penularan serta penatalaksanaannya 4

4.. MMeennuunnjjuukkaan n kkeemmaammppuuaan n uunnttuuk k mmeenncceeggaahh timbulnya infeksi

timbulnya infeksi 5

5.. MMeennuunnjjuukkaan pn peerriillaakku hu hiidduup p sseehhaatt

 NIC :  NIC :

Infection protection Infection protection

(18)

1.

1. MonitMonitor taor tanda nda dan gdan gejala ejala infeksinfeksi sisi sistemik temik dan dan lokallokal 2.

2. MonMonitoitor kerr kerententanaanan tern terhadhadap inap infekfeksisi 3.

3. InsInspekpeksi kulisi kulit t dan memdan membrabran n mukmukosa terhosa terhadaadap kemerp kemerahaahan, panan, panass dan drainase

dan drainase 4.

4. InsInspekpeksi ksi kondondisi lisi luka uka / in/ insissisi bedi bedahah 5.

5. DorDorong ong masmasukaukan nun nutritrisi ysi yang ang cukcukupup 6.

6. DoDororong ng isistitirarahahatt

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Betz, Cecily, dkk. 2002.

Betz, Cecily, dkk. 2002.  Buku Saku Keperawatan Pediatrik   Buku Saku Keperawatan Pediatrik , Edisi 3. Jakarta :, Edisi 3. Jakarta : EGC.

EGC. Hidayat, Alimul Aziz. 2006.

Hidayat, Alimul Aziz. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak  Pengantar Ilmu Keperawatan Anak , buku 2. Jakarta :, buku 2. Jakarta : Salemba Medika

Salemba Medika  Ngastiyah. 2005.

 Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit  Perawatan Anak Sakit , Edisi 2. Jakarta : EGC, Edisi 2. Jakarta : EGC Sacharin, Rosa M. 1993.

Sacharin, Rosa M. 1993. Prinsip Keperawatan Pediatrik  Prinsip Keperawatan Pediatrik , Edisi 2. Jakarta : EGC, Edisi 2. Jakarta : EGC Suriadi, dkk. 2001.

Suriadi, dkk. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak  Asuhan Keperawatan Pada Anak , Edisi 7. Jakarta : PT. Fajar , Edisi 7. Jakarta : PT. Fajar  Interpratama

Interpratama Wong, Donna L. 2003.

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis  Pedoman Klinis KeperawataKeperawatan n Pediatrik Pediatrik , Edisi 4. Jakarta :, Edisi 4. Jakarta : EGC

Referensi

Dokumen terkait

Misalkan dilihat dari proporsi penempatan asset bank dalam bentuk penempatan dana pada BI (SBI), surat-surat berharga, dan kredit dari kelima bank yang mempunyai ranking tinggi

upaya sekolah dalam membentuk sikap tawadhu siswa kepada sesama. teman, baik didalam proses pembelajaran maupun diluar

Tipe paling umum dari mesin ini adalah mesin pembakaran dalam putaran empat stroke yang membakar bensin. Pembakaran dimulai oleh sistem ignisi yang membakaran spark

Dari desain tersebut dan dengan menggunakan spesifikasi energi proton 13 MeV dan arus berkas proton 40 µA kemudian dihitung yield 18 F, diperoleh hasil volume target air

Puji Syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan Hidayah-Nya Skripsi dengan judul “Penanganan Kasus Siswa yang Melakukan Kekerasan

Dengan mengatur media queries dalam dokumen CSS, maka permasalahan tampilan website yang diakses dari berbagai peralatan dapat diatasi sehingga informasi yang diminta

When you’re looking to influence people and build a powerful business online, authority is the way to go.. People respect other people who have authority, expertise, and

Praktik Pengalaman Lapangan meliputi semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sabagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh