• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel Dan Terjemahan Gilut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel Dan Terjemahan Gilut"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Manifestasi dari Penyakit Sistemik Oral Manifestasi dari Penyakit Sistemik Oral

Pemeriksaan yang cermat dari rongga mulut dapat menemukan kondisi sistemik yang i Pemeriksaan yang cermat dari rongga mulut dapat menemukan kondisi sistemik yang i mplisit, sehingga diagnosis dan tata laksana yang lebih dini dapat ditegakkan. Pemeriks mplisit, sehingga diagnosis dan tata laksana yang lebih dini dapat ditegakkan. Pemeriks aan termasuk evaluasi dari perubahan mukosa, inflamasi periodontal, perdarahan, dan k  aan termasuk evaluasi dari perubahan mukosa, inflamasi periodontal, perdarahan, dan k  ondisi umum dari gigi geligi. Pada hasil pemeriksaan rongga mulut pada anemia, termas ondisi umum dari gigi geligi. Pada hasil pemeriksaan rongga mulut pada anemia, termas uk mukosa mulut yang puct, atrofi lisah dan kandidadiasis. Ulkus rongga mullut dapat d uk mukosa mulut yang puct, atrofi lisah dan kandidadiasis. Ulkus rongga mullut dapat d itemukan pada pasien dengan lupus erytematosus termasuk honeycomb plaques ( silvry itemukan pada pasien dengan lupus erytematosus termasuk honeycomb plaques ( silvry white scared plaques); raised keratotic plaques ( vrucous lupus erythematosus) dan eryth white scared plaques); raised keratotic plaques ( vrucous lupus erythematosus) dan eryth ema on spesifik, purpura, petechia dan chelitis, cobblestone mucosa dan mucogingivitis ema on spesifik, purpura, petechia dan chelitis, cobblestone mucosa dan mucogingivitis lokal. Diffuse melananin pigmentation dapat ditemukan pada manifestasi klinik awal da lokal. Diffuse melananin pigmentation dapat ditemukan pada manifestasi klinik awal da ri addison diseesase. In

ri addison diseesase. Inflamasi periodontal berat atau flamasi periodontal berat atau perdarahan perdarahan mungkin memerllukamungkin memerlluka n invstigasi tambahan tentang Diabetes mellitus Infksi HIV, thrombocytopenia dan leuk  n invstigasi tambahan tentang Diabetes mellitus Infksi HIV, thrombocytopenia dan leuk  emia. Pada pasien dengan GERD, bulimia atau anoreksia, terpaparnya enamel gigi oleh emia. Pada pasien dengan GERD, bulimia atau anoreksia, terpaparnya enamel gigi oleh asam lambung dapat menyeebabkan erosi gigi yang permanen. Erosi berat dari gigi me asam lambung dapat menyeebabkan erosi gigi yang permanen. Erosi berat dari gigi me merlukan tatalaksanan restorasi gigi. Pada pasien dengan pemphigous vulgaris, tromboc merlukan tatalaksanan restorasi gigi. Pada pasien dengan pemphigous vulgaris, tromboc ytopenia atau Crohn disease, Perubahan oral dapat menjadi gjala awal

ytopenia atau Crohn disease, Perubahan oral dapat menjadi gjala awal penyakitpenyakit

Pada tahun 2000 US Surgeeon General melaporkan Kesehatan Gigi dan Mulut di Ameri Pada tahun 2000 US Surgeeon General melaporkan Kesehatan Gigi dan Mulut di Ameri ka ditandai dengan keterrkaitan kesehatan sec

ka ditandai dengan keterrkaitan kesehatan secara umum dan kesehatan gigi dan mulut saara umum dan kesehatan gigi dan mulut sa ling berkaitan. Pada Pemeriksaan rongga mulut dan geligi dapat ditemukan gjala

ling berkaitan. Pada Pemeriksaan rongga mulut dan geligi dapat ditemukan gjala dan tandan tan da immunologic diseasae, endocrinopathies, kondisi hematologi, infeksi sitemik dan kel da immunologic diseasae, endocrinopathies, kondisi hematologi, infeksi sitemik dan kel ainan nutrisi. Sebagai tambahan pada beberapa studi melaporkan keterkaitan antara pen ainan nutrisi. Sebagai tambahan pada beberapa studi melaporkan keterkaitan antara pen yakit periodontal dan diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan keluhan yang diala yakit periodontal dan diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan keluhan yang diala mi selama kehamilan. Pada pemeriksaan rongga mulut dan gigi geligi dapat ditemukan t mi selama kehamilan. Pada pemeriksaan rongga mulut dan gigi geligi dapat ditemukan t anda dan gejala untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana

anda dan gejala untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana lebih awal. Dokter keluarglebih awal. Dokter keluarg a harus mengerti keterkaitan kesehatan sistemik dan kesehatan rongga mulut dan gigi ge a harus mengerti keterkaitan kesehatan sistemik dan kesehatan rongga mulut dan gigi ge ligi, menyiapkan untuk berkoordinasi dengan dokter gigi atau dokter subspesial

ligi, menyiapkan untuk berkoordinasi dengan dokter gigi atau dokter subspesial is yang sis yang s esuai.

esuai.

Jurnal ini menyediakan panduan untuk mengetahui manifestasi klinis dari penya Jurnal ini menyediakan panduan untuk mengetahui manifestasi klinis dari penya kit sistemik pada rongga mulut dan gigi geligi. Beberapa manifestasi klinis dari penyaki kit sistemik pada rongga mulut dan gigi geligi. Beberapa manifestasi klinis dari penyaki t rongga mulut dan gigi geligi berasal dari penyakit s

t rongga mulut dan gigi geligi berasal dari penyakit s istemik yang telah ditegakkan sebelistemik yang telah ditegakkan sebel umnya, jadi diskusi yang lebih mendalam tidak dilakukan dalam jurnal ini. Bagaimanap umnya, jadi diskusi yang lebih mendalam tidak dilakukan dalam jurnal ini. Bagaimanap un beberapa penemuan dimasukkan dalam tabel 1, merupakan kumpulan dari kesimpula un beberapa penemuan dimasukkan dalam tabel 1, merupakan kumpulan dari kesimpula n akan kondisi yang berkaitan dengan manifestasi klinis, yang akan didiskusikan pada j n akan kondisi yang berkaitan dengan manifestasi klinis, yang akan didiskusikan pada j urnal ini. Pada setiap kategori dari hasil pemeriksaan rongga mulut dan gigi geligi dipre urnal ini. Pada setiap kategori dari hasil pemeriksaan rongga mulut dan gigi geligi dipre sentasikan sesuai urutan dari frekuensi

sentasikan sesuai urutan dari frekuensi yang paling sering ditemukan.yang paling sering ditemukan.

Perubahan Mukosa Perubahan Mukosa

Atrofi dan pucatnya mukosa Atrofi dan pucatnya mukosa

(2)

Pada hasil pemeriksaan rongga mulut dan gigi geligi pada pasien dengan a nemia dapat d itemukan pucatnya mukosa, atrofi lidah dan candidiasis. Kepucatan pada mukosa sulit d iidentifikasi etiologinya, atrofi lidah dapat ditemukan dalam kondisi hilangnya seluruh p apil atau beberapa bagian pada lidah, yang disebabkan atrofi dari papila lidah. Atrofi lid ah adalah tanda dan gejala yang tidak spesifik yng dapat timbul karena keterkaitan akiba t anemia defisiensi besi, anemia pernisiosa (anemia defisiensi vitmin B complex), dan k  ondisi lainnya. Atrofi dapat diamati dengan mudah pada bagian dorsal dari lidah, meski  pun daerah lain juga dapat ditemukan. Rasa terbakar, nyeri, nyeri tekan, dan eritema dap at juga ditemukan. Kandidiasis dapat sering ditemukan pada pasien dengan erit ema, rasa  terbakar, dan atrofi lidah. Sebagai tambahan beberapa pasien datang dengan keluhan an gular ceilitis (infeksi lidah) yang disebabkan oleh kandida albicans atau staphylococus a ureus), yang juga timbul dengan eritema, fisura, dan krusta pada sudut mulut.

Manifestasi Klinis Kondisi Yang Berkait an

Manifestasi Oral Komentar

Mukosa pucat dan atr  ofi

Anemia Mukosa pucat, atroph

ic glossitis, kandidias is Oral mucosal pallo r may be different to (angular cheilitis), m ucosal burning, nyeri,   nyeri tekan, erythem a

appreciate

Lesi oral (ulcerative e rosive, atau white lesi on, swelling erythem a

Lichen planus Erosive diffuse erythe ma and painful ulcera tion with peripheral r  adiating striae

Reticular white lacy s triae, khususnya bilat eral buccal mucosa

Pada keluhan pasien, lesi oral ditatalaksana  dengan kortikosteroi d topikal

Lupus erythematosus Oral discoid lesion, h oneycomb plaques, er  ythema, purpura, pete chiae, iregularly shap ed ulcer, cheilitis

Pada pasien discoid l upus erythematous, le si oral muncul bila tid ak ada lesi kulit

Benign mucous mem  brane pemphigoid

Diffuse and painful o ral ulceration, scar

Pada blister seringkal i terlihat sebelum rupt ur dan ulkus

Pemphigus vulgaris Diffuse and painful o ra

Lesi oral sering munc ul sebagai manifestasi

(3)

  ulceration, positive  Nikolsky sign

klinis dan mendahul ui lesi kulit

Setelah mendapatkan terapi sitemik, lesi or  al lebih lambat penye mbuhannya dibandin g lesi ekstraoral

Crohn disease Diffuse mucosal swel ling, cobblestone muc osa, localized mucogi nggivitis, deep linear ulceration, fibrous tis sue tags, polyps or no dules, pyostomatitis v egetans (snail track ul cer on an erythemato us base) possible apht ous-like ulcers

Lesi oral umumnya hi lang dengan terapi sis temik yang mendasari  penyakit intestinal, u lkus persitent memerl ukan kortikosteroid to  pikal dan pembengka kan yang persisten be respon baik dengan in  jeksi intralesi dari tria mcinolone acetonide. Behcet syndrome Recurrent, painful apt

hous-like ulcers, bias anya banyak dan khu susnya melibatkan so ft palate dan orophary nx

Lesi oral berkaitan de ngan Behcet syndrom e dan menjadi manife stasi awaal dari penya kit

Change in mucosal pi gmentation

Addison disease Diffuse melanin pigm entation, candidiasis (  pada pasien dengan a utoimmune polyendo crinopahy-candidiasis -ectodermal dystroph y syndrome)

Diagnosa banding dar  i diffuse oral melanin  pigmentation, also in

cludes ethnic pigment ation, tobacco-related  pigmentation, medic ation related pigment ation, neurofibromato sis 1, McCune-Albrig ht syndrome, dan Peu tz-Jeghers syndrome Periodontal bleeding

and inflammation

Diabetes mellitus Gingivitis, periodonti tis, candidiasis, gener  alized atrophy of tong ue papillae, taste dysf 

Pada pasien dengan d iabetets melitus dan b erkaitan dengan peny akit periodontal memi

(4)

unction, burning mou th syndrome, delayed wound healing

liki perkembangan ya ng lebih baik dengan kontrol gula darah. HIV-associated perio

dontal disease

Linear gingival eryth ema, linear band of er  ythema along the free  gingiva margin

 Necrotizing ulcerativ e gingivitis, ulceratio n and necrosis of ging ival interdental papill ae, gingival bleeding and pain, halitosis  Necrotizing Ulcerativ

e periodontitis, gingiv al ulceration, necrosis , rapid loss of periodo ntal attachment, edem a, pain, spontaneous hemorrhage

Sebagai tambahan be ntuk atipikal dari pen yakit periodontal, pas ien dengan HIV umu mnya dengan bentuk konvensional dari gin givitis dan periodontit is

Lesi Rongga Mulut

Sebagai tambahan pada lesi erosif dan ulkus, lesi putih atau eritema non spesifik dapat ti mbul pada penyakit sistemik.

Lupus erytheumatosus. Pada pasien SLE dilaporkan frekuensi lesi oral 8-45%, s edangkan pada pasien discoid lupus erythematosus dilaporkan frekuensi lesi oral 4-25% . Kondisi pada lesi oral dari pasien lupus erythematosus bervariasi. Kondisi yang klasik  pada lesi oral adalah oral discoid lesion, yang berkarakteristik eritema yang berbatas teg

as, atrofi atau ulkus yang dikelilingi oleh white radiating striae. Lesi ini dapat timbul mi rip dengan pasien yang menderita erosif lichen planus. Variasi pada lesi oral antara lain honeycomb plaques (silvery white, scarred plaques), raised keratotic plaques (verrucous  lupus erythematosus; gambar 2), dan eritema non spesifik (gambar 3). Purpura, ptekie a tau ulkus dengan bentuk yang ireguler. Lesi discoid sering ditemukan pada bagian kulit yang sering terkena sinar matahari, lip vermilion, dan ceilitis.

Lesi oral pada pasien dengan SLE umumnya hilang dengan pengobatan SLE (ter  api imunosupresif). Pada pasien dengan penyakit yang terbatas pada kulit dan mukosa r  ongga mulut, pengobatan dengan kortikosteroid topikal atau obat anti malaria sist emik u mumnya sesuai.

(5)

 pemphigus vulgaris dengan frekuensi 50-80%, dan dapat juga diawali oleh lesi pada ku lit setahun atau lebih sebelumnya. Pasien umumnya merasa nyeri dan menderita ullkus  pada rongga mulut (gambar 4) sulit untuk membedakan lesi pada mulut, intak blister kar 

ena mudah pecah. Bagaimanapun Nikolsky sign positif pada blister mukosa yang norma l dapat dipertimbangkan untuk pemeriksaan ekstra oral untuk menemukan cutaneous bli sters, crusted skin erosions, dan conjungtivitis bilateral. Dignosa banding dari chronic, multifocal oral ulcerations pada penyakit autoimun, seperti erosive lichen planus dan be nign mucus membrane pemphigoid (tabel 1).

Lesi oral umumnya hilang dengan terapi imunosupresif, dapat juga secara lamba t sembuh dibanding lesi ekstra oral.

Crohn disease. Pada Crohn disease pasien yang menderita lesi oral 0,5-20%. Les i oral dapat timbul terlebih dahulu sebelum gejala abdominal dan tidak berkaitan secara langsung dengan aktivitas intestinal disease. Lesi oral pada Crohn disease memiliki kara kteristik yang berbeda. Beberapa karakteristik antara lain diffuse swelling, cobblestone appearance of the mucosa, localized mucogingivitis, dan deep linear ulceration. Pemben gkakkan ini menetap, kenyal, dan tidak nyeri. Sering timbul di bibir, mukosa pipi, dan j aringan lunak wajah. The deep linear ulcers sering timbul pada kedalaman buccal vestib ule dan dikelilingi oleh batas hiperplastik (gambar 5). Fibrosis sekunder dapat menyeba  bkan tissue tags, polip atau nodul (gambar 6). Pyostomatic vegetans jarang timbul deng

an karakteristik serpentine pustules yang berjajar membentuk pola ''snail track''.

Lesi oral umumny hilang dengan pengobatan sistemik yang mendasarinya. Baga imanapun ulkus yang menetap memerlukan pengobatan kortikosteroid topikal dan pemb engkakan yang menetap berespon baik terhadap injeksi intra lesi tramcinolone acetonide .

Changes in Pigmentation

Hiperpigmentasi pada mukosa oral (contohnya Addison disease) dapat menjadi manifest asi awal insufisiensi primer dari adrenal (gambar 7). Bagaimanapun diffuse melanin pig mentation pada mukosa oral adalah tanda yang tidak spesif ik dan berbagai tanda lainnya  yang dapat ditemukan pada diagnosis banding (pigmentasi etnis, pigmentasi terkait tem  bakau, pigmentasi terkait pengobtan medis, neurofibromatosis, sindrom McCunc-Albrig

ht, sindrom Peutz-Jeghers).

Insufisiensi adrenal primer dapat timbul dengan kondisi yang berkaitan dengan a utoimmune polyendocrinopathy candidiasis ectodermal dystrophy syndrome. Pada kond isi chronic mucocutaneous candidiasis yang timbul pada masa kanak-kanak dengan hipo  paratiroid dan kondisi penyulit lainnya. Candidiasis dapat ditemukan pada rongga mulut  sebagai pseudomembran (plak putih yang dapat bersihkan), hiperplastik (plak putih yan g tidak dapat dibersihkan) atau eritema.

Manifestasi Klnisis Kondisi yang berkaita n

(6)

Periodontal bleeding and inflammation

Thrombocytopenia Petechiae, purpura, ec chymosis, hemorrhag ic bullae, hematomas

Hemorrhage timbul d engan trauma ringan atau spontan

Leukemia Mucosal bleeding, ul kus, petechia dan diff  use atau localized gin gival enlargement, inf  eksi sekunder ( kandi diasis, infeksi herpes simpeks, Gingival inf  iltration oleh sel leuki mia sering timbul ole h leukemia monositik   akut dan leukemia m yelomonositik akut  periodontal bone loss

)

Erosi Gigi GERD Water brash, xerosto

mia, sensasi terbakar, halitosis, palatal eryth ema, erosi gigi

Erosi gigi memerluka n tatalaksana restorasi  gigi

Keluhan lain pada ron gga mulut umumnya hilang dengan tatalak  sana GERD

Bulimia dan anoreksi a

Erosi gigi, xerostomi a, peningkatan keluha n karies, sialadenosis ( sering diserti pembe saran kelenjar parotis  bilateral)

Erosi gigi memerluka n talaksana restorasi g igi

Xerostomia dan siala denosis umumnya hil ang dengan perbaikan   status gizi , sialogog ues dapat membantu

Periodontal Bleeding and Inflamation DIABETES

Terdapat keterkaitan yang kuat antara diabetes dan penyakit periodontal antara l ain gingivitis dan periodontitis (radang dan kerusakan ligamen periodontal dan tulang al veolar yang mempertahankan gigi pada tempatnya) (gambar 8). Secara jelas terdapat ket

(7)

erkaitan dua arah pada diabetes dapat menyebabkan kesehatan periodontal yang buruk, kesehatan periodontal dapat menyulitkan perawatan pada pasien diabetes. Pasien denga n diabetes yang tidak terkontrol mengalami gangguan kesehatan periodontal yang buruk   dibandingkan dengan pasien diabetes yang terrkontrol atau pasien tanpa diabetes. Seba gai tambahan, terapi pada periodontitis dapat meningkatkan kontrol terhadap index glise mik; bagaimanapun perlu studi yang lebih lanjut untuk memastikan hal ini. Selanjutnya  penyakit periodontitis berat dapat timbul sebagai tanda berbagai komplikasi diabetes ant

ara lain nefropati, stroke, TIA, angina, MI, dan gagal jantung. The International Diabete s Federation merekomendasikan perawatan primer dari diabetes perlu memperhatikan ta nda dan gejalan dari keluhan gusi (perdarahan ketikan terdapat pembengkakan atau gusi  yang merah) dan menekankan evluasi rutin dan tatalaksana dari dokter gigi.

Sebagai tambahan pemeriksaan rongga mulut serta kepala dan leher antara lain k  andidiasis, sialadenosis (pembesaran kelenjar parotis non-inflamasi), atrofi secara umu m dari papila lidah, kehilangan pengecapan lidah, gangguan produksi saliva, burning m outh syndrome, dan penyembuhan luka yang lambat.

THROMBOCYTOPENIA

Pada berbagai kasusus, trombositopenia ( Jumlah trombosit kurang dari 50 x 10 3) dapat dideteksi secara dini karena lesi oral. Trauma minor pada mukosa oral selama p enggunaan fisiologis ( seperti mengunyah atau menelan) dapat menghasilkan berbagai j enis lesi antara lain petechiae, purpura, ecchymosiss, hemorrhagic bullae dan pembentu kan hematoma ( gambar 9). Sebagai tambahan, ginggival bleeding dapat timbul sebagai trauma minor atau timbul secara spontan

Leukemia

Manifestasi oral dari Lekumeia antara lain perdarahan mucosa, ulkus, petechiae dan diffuse or loclized ginggival enlargement (gambar 10). Infiltrasi gingiva oleh sel leu kemia timbul paling sering pada acute monocytic leukemia dan acute myelomonocytic l eukemia. Gusi dapat terasa penuh dan tampak perdarahan dengan atau tanpa ulkus yang  berulang. Imunitas yang terganggu dapat menyebabkan komplikasi oral sekunder sepert

i kandidiasis, infeksi herpes simplex virus, dan periodontal bone loss.

Pasien yang mendapat tatalaksana untuk leukemia dapat juga mengalami infeksi opotunistik dan mukositis yang berkaitan dengan kemoterapi. Berbagai protokol penceg ahan (acyclovir, nistatin, chlorehexidine, kebersihan rongga mulut) dapat diberikan untu k meminimalisasi komplikasi.

Dental Erosion GERD

Pada pasien dengan GERD dapat ditemukan water brash (periode peningkatan p roduksi saliva), xerostomia (mulut kering), sensasi terbakar, halitosis, palatal eritema d an erosi gigi pola erosi ini pada pasien dengan GERD umumnya memiliki permukaan y ang menyumbat pada gigi posterior mandibula, dan gigi pada permukaan lidah dari mak 

(8)

sila anterior (gambar 11). Gigi yang mengalami erosi tampak aus dan enamelnya berkila u dan dapat juga terlihat berwarna kuning dan sensitive terhadap perubahan suhu karena  dentin terbuka. Erosi gigi ireversibel dan memerlukan tatalaksana restorasi gigi tergant ung dari derajat beratnya kerusakan; dan hasil pemeriksaan rongga mulut lainnya umum nya teratasi dengan tatalaksana GERD.

Rekomendasi Klnisis Evidencee Rating Referensi Komentar Pada pasien Crohn di

sease, lesi ral dapat se mbuh dengan tatalaks ana sistemik yang me ndasari penyakit intes tinal dan berespon bai k dengan kortikostero id topikal atau injeksi  intralesi kortikosteroi d

C 16-18 Berdasarkan case seri

es dan penemuan kas us

Tatalaksana periodnti tis pada pasien denga n DM dapat memantu  kontrol gula darah

B 23-28 Ditemukan dengan 2

RCT 3 meta analisis dan 1 uncontrolled co mparison study

Perbaikan dengan ko ntrol gula darrah dite mukan dalam segala s tudi, meskipun tidak mencapai statistik sig nfikan

Beberapa protokol pe ncegahan (Acycovir,n ystatin, CHlorhexidin  dan peraatan hygeni oral) dapat menimalis isr infeksi portunistik sekunder dan chemot herapy-relatted orall mucositis pada pasien  yang mendapat tatala ksana leukemia

B 33-38 Berdasarkan meta ana

lisis dari pencegahan herpes simplex virus dengan acyclovir, 2 meta analisis dari pen cegahan mucositis de ngan chlorhexidine, 1  RCT dan 1 randomiz ed crossover trial pad a pencegahan mucosit is dengan chlorhexidi ne dan perawatan ron gga

mulut, dan 1 pemerik  saan RCT mucositis d

(9)

an pencegahan kandi diasis dengan chlorhe xidine, perawatan ron gga mulut, iodopovid one dan nystatin

RCT=Randomized Controlled Trial

A=Konsisten, good-quality patient oriented evidence, B= incosisten atau limited-quality  paitent oriented evidencee, C=Consensus, disease oriented evidence, usual practie, pen dapat para ahli, case series

BULIMIA AND ANOREXIA

Pada hasil pemeriksaan rongga mulut atau kepala dan leher dari penderita bulimi a dan anorexia didapatkan hasil antara lain erosi gigi, xerostomia, frekuensi caries yang meningkat dan sialadenosis. Gigi terpapar oleh asam lambung yang menyebabkan erosi enamel. Pola erosi ini cenderung melibatkan gigi pada gigi maxila anterior dan lidah (ga mbar 12). Pada kasus yang berat, pada bagian posterior gigi mandibula. Pasien dapat me ngalami sensitivitas terhadap stimulus dingin dan manis. Xerostomia dapat diakibatkan oleh penggunaan obat yang sering dipakai oleh pasien bulimia atau anorexia (contohnya  antidepresan, diuretik, laksatif) juga kaarena muntah yang sering dan aktivitas yang ber  lebih. Karena bahan pembersih yang kurang dan penetral pH yang kurang dari saliva pe nting untuk mencegah pembusukan gigi, xerostomia meningkatkan resiko caries. Sebag ai tambahan sialadenosis sekitar 25% mempengaruhi pasien dengn bulimi, pembesaran kelenjar parotis bilateral.

Erosi gigi ireversibel dan memerlukan tatalaksana restorasi gigi. Xerostomia dan  sialadenosis umumnya hilang setelah normalisasi dari perbaikan gizi, meskipun sialago gues dapat membantu.

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi dari penelitian ini yaitu, diperlukan penyebaran kuisioner yang lebih luas mengenai tingkat kepatuhan dalam membaca label pangan kepada responden yang

Tabel 1 Produksi kopi green bean PT Sinar Mayang Lestari tahun 2013 Produksi ton Ceri Green bean Kebun PT Sinar Mayang Lestari 12400 1080 Petani Mitra 21700 4320 Agen 27900 5400

Dengan demikian yang dimaksud penanaman nilai-nilai aqidah melalui kegiatan hadrah merupakan suatu cara atau usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

Penerapan Pendekatan Client Centered untuk Meningkatkan Konsistensi dalam Pemilihan Karir pada Siswa Kelas XI IPA MA Tarbiyatul Banin Tahun Ajaran 2014/2015.. Bimbingan dan

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Timur Tahun 2009 – 2014 dalam bentuk adendum yang merupakan bagian. tidak terpisahkan dari Peraturan

Luaran pengabdian ini ialah keterampilan melakukan praktikum IPA kontekstual oleh guru, dan panduan praktikum IPA untuk siswa SD materi air, fotosintesis, makanan,