• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Sumatera Barat yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2016 mencapai Rp 46,48 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 35,90 triliun.

 Ekonomi Sumatera Barat triwulan I-2016 terhadap triwulan I-2016 tumbuh 5,48 persen (y-on-y) melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2015 sebesar 5,50 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 11,09 persen. Dari sisi Pengeluaran oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang tumbuh 6,46 persen.

 Ekonomi Sumatera Barat triwulan I-2016 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) terkontraksi sebesar 0,56 persen. Dari sisi produksi, kontraksi ini disebabkan lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial terkontraksi sebesar 7,13 persen, Pertanian, Kehutanan Perikanan dan Pengadaan Listrik dan Gas masing-masing terkontraksi sebesar 4,81 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan terkontraksinya Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (minus 49,86 persen) dan ekspor (minus 15,89 persen).

Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I-2016

No. 28/5/13/Th XIX, 4 Mei 2016

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

S

UMATERA BARAT

T

RIWULAN

I-2016

EKONOMI

SUMATERA

BARAT

TRIWULAN

I-2016

TUMBUH

5,48

PERSEN

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) Ekonomi Sumatera Barat triwulan I-2016 dibanding triwulan I-2015 (y-on-y) tumbuh 5,48 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian terkontraksi sebesar 3,51 persen. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 11,09 persen, diikuti Informasi dan Komunikasi sebesar 10,52 persen dan Jasa Kesehatan dan

(2)

Struktur perekonomian Sumatera Barat menurut lapangan usaha triwulan I-2016 didominasi oleh tiga kategori utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (24,31 persen); Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (15,19 persen); dan Transportasi dan Pergudangan (12,06 persen).

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat

t

riwulan I-2016 (y-on-y), sumber utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat Triwulan I-2016 adalah lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 1,20 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 1,08 persen dan Informasi dan Komunikasi sebesar 0,69 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q)

Ekonomi Sumatera Barat triwulan I-2016 terkontraksi 0,56 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan oleh beberapa lapangan usaha yang dominan di Sumatera Barat seperti: Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial terkontraksi sebesar 7,13 persen, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan Pengadaan Listrik dan Gas masing-masing terkontraksi sebesar 4,81 persen.

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat Triwulan I-2016 adalah lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 0,52 persen, diikuti Transportasi dan Pergudangan serta Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor masing-masing sebesar 0,21 persen dan 0,13 persen.

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Grafik 2. Pertumbuhan PDRB q tp q Beberapa Lapangan Usaha

-8.00 -6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00

PDRB Jasa Keuangan Pengadaan Air

0.00 2.00 4.00 6.00 TW I-2016 TW IV-2015 TW III-2015 Per sen

Pertanian Perdagangan Infokom

(3)

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (%) Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen

Triwulan I-2016 (%) 1.82 2.23 2.23 1.43 1.30 1.11 2.25 2.21 2.14 5.50 5.74 5.48 0 1 2 3 4 5 6 7 Trw I - 2015 Trw IV - 2015 Trw I - 2016 % 0 2 4 6 8 PMTB PKRT PKLNPRT 3.81 4.08 6.46 %

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y)

Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 terhadap triwulan I-2015 terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT), dan PMTB. Pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 6,46 persen; diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,08 persen; dan Komponen PMTB sebesar 3,81 persen.

Struktur PDRB Sumatera Barat menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2016 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sumatera Barat. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto; Ekspor Luar Negeri; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah; dan Impor Luar Negeri, sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Net Ekspor Antar wilayah relatif kecil.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi nasional triwulan I-2016 (y-on-y), maka Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,14 persen, diikuti komponen PMTB sebesar 1,11 persen.

PMTB

PKRT

(4)

-0.23 1.88 3.63 0.24 -0.32 1.87 3.08 1.01 -0.56 0.13 1.02 2.14 0.62 0.4 1.04 2.37 0.38 0.24 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16

%

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q)

Ekonomi Sumatera Barat triwulan I-2016 terhadap triwulan IV-2015 (q-to-q) terkontraksi sebesar 0,56 persen. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi hampir di seluruh komponen pengeluaran, kecuali Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh sebesar 0,24 persen.

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q dan Komponen Pengeluaran Rumah Tangga (%)

PKRT PDRB

(5)

Tabel 1

PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I-2016 Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 10,42 11,56 11,30 7,89 8,72 8,30

B Pertambangan dan Penggalian 2,27 2,11 2,18 1,57 1,48 1,51

C Industri Pengolahan 4,56 4,52 4,64 3,82 3,89 3,89

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,05 0,04 0,03 0,04 0,03

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

F Konstruksi 4,02 4,42 4,28 2,95 3,22 3,10

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6,26 6,88 7,06 5,23 5,55 5,60

H Transportasi dan Pergudangan 5,19 5,52 5,60 3,94 4,10 4,18

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,51 0,58 0,60 0,34 0,37 0,38

J Informasi dan Komunikasi 2,09 2,15 2,34 2,23 2,28 2,47

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,39 1,45 1,52 1,06 1,07 1,12

L Real Estat 0,86 0,97 0,95 0,66 0,73 0,70

M,N Jasa Perusahaan 0,19 0,21 0,21 0,15 0,16 0,16

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2,34 2,55 2,52 1,92 2,06 2,03

P Jasa Pendidikan 1,60 1,74 1,82 1,23 1,31 1,34

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,52 0,63 0,60 0,44 0,52 0,48

R,S,T,U Jasa Lainnya 0,71 0,75 0,78 0,53 0,56 0,57

(6)

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen)

Lapangan Usaha Triw I- 2016 terhadap Triw IV-2015 Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (1) (2) (3) (4)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -4,81 5,16 1,20

B Pertambangan dan Penggalian 2,12 -3,51 -0,16

C Industri Pengolahan -0,04 1,65 0,19

D Pengadaan Listrik dan Gas -4,81 7,87 0,01

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

2,41 4,39 0,00

F Konstruksi -3,63 5,36 0,46

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,84 7,06 1,08

H Transportasi dan Pergudangan 1,81 5,92 0,69

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 1,40 11,09 0,11

J Informasi dan Komunikasi 8,27 10,52 0,69

K Jasa Keuangan dan Asuransi 4,18 5,21 0,16

L Real Estat -3,35 6,87 0,13

M,N Jasa Perusahaan -1,32 6,84 0,03

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

-1,33 5,80 0,33

P Jasa Pendidikan 2,04 8,95 0,32

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -7,13 9,84 0,13

R,S,T,U Jasa Lainnya 1,88 7,08 0,11

(7)

Tabel 3

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015, Triwulan I-2015, Triwulan IV-2015, dan Triwulan I-2016

(persen) Lapangan Usaha 2015 2015 Triw I-2016 Triw I Triw IV (1) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 24,84 24,22 25,07 24,31

B Pertambangan dan Penggalian 4,94 5,27 4,57 4,68

C Industri Pengolahan 10,25 10,61 9,79 9,98

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,09 0,09 0,11 0,10

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,09 0,09 0,09 0,09

F Konstruksi 9,45 9,35 9,59 9,22

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

14,68 14,56 14,92 15,19 H Transportasi dan Pergudangan 12,05 12,07 11,97 12,06 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,22 1,19 1,27 1,30

J Informasi dan Komunikasi 4,79 4,86 4,65 5,03

K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,12 3,24 3,15 3,26

L Real Estat 2,01 1,99 2,09 2,03

M,N Jasa Perusahaan 0,43 0,43 0,44 0,44

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

5,43 5,44 5,53 5,43

P Jasa Pendidikan 3,71 3,72 3,77 3,91

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,26 1,22 1,37 1,28

R,S,T,U Jasa Lainnya 1,64 1,65 1,62 1,69

(8)

Tabel 4

PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Komponen Pengeluaran

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I-2016 Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 23,28 24,95 25,05 17,88 18,57 18,62

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,47 0,54 0,53 0,38 0,41 0,40

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4,05 8,98 4,48 3,00 6,19 3,10

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 13,08 14,91 14,06 9,93 10,95 10,31

5. Perubahan Inventori -0,05 -0,05 -0.50 -0,04 -0,05 -0,14

6. Ekspor Luar Negeri 5,34 5,35 4,63 4,94 5,24 4,40

7. Dikurangi Impor Luar Negeri 2,42 2,38 1,92 2,13 2,32 2,08

8. Net Ekspor Antar Daerah -0,74 -6,17 0.15 0,07 -2,89 1,29

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 43,01 46,13 46,48 34,03 36,10 35,90

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Pengeluaran Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015 (q to q) Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 (y on y) Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (y on y) (1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 0,24 4,08 2,14 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT -2,09 6,46 0,07 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -49,86 3,33 0,29 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto -5,93 3,81 1,11

5. Perubahan Inventori 182,49 212,53 0,27

6. Ekspor Luar Negeri -15,89 -10,88 -1,58

7. Dikurangi Impor Luar Negeri -10,60 -2,62 -0,16

8. Net Ekspor Antar Daerah - 144,55 1 633,59 3,56

(9)

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2015, Triwulan I-2015, Triwulan IV-2015, dan Triwulan I-2016

(persen) Komponen Pengeluaran 2015 2015 Triw I-2016 Triw I Triw IV (1) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 54,01 54,13 54,09 53,91

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,12 1,10 1,16 1,13

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 13,72 9,41 19,46 9,64 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 31,22 30,40 32,31 30,26

5. Perubahan Inventori 0,09 -0,12 -0,09 -1,09

5. Ekspor Luar Negeri 12,74 12,42 11,59 9,96

6. Dikurangi Impor Luar Negeri 5,51 5,62 5,15 4,13

7. Net Ekspor Antar Daerah -7,39 -1,72 -13,37 0,32

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha     Triwulan I-2016
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Lapangan Usaha
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Pengeluaran (%)  Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q  dan Komponen Pengeluaran Rumah Tangga (%)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data dari pertanyaan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa responden menjawab pertanyaan ke lima dengan jawaban “sangat membantu” sebanyak 27 responden

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Poduk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), jumlah penduduk, konsumsi

Pada sub bab metodelogi penelitian ini menjelaskan langkah-langkah yang akan dilalui untuk melakukan penelitian ini dalam penerapan pengenalan penerima surat formal dengan

Arachis pintoi sebagai biomulsa dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman jagung manis ( Zea mays saccharata Strut.) dibandingkan dengan Calopogonium mucunoides ,

menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik yang telah dibimbing, (2) Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Tersedianya data dan informasi jumlah gabah yang digiling dan stok gabah dan beras di penggilingan untuk bahan analisis.. AKP

Bantuan dari organisasi nasional dan internasional yang dikoordinasikan oleh Posko Terpadu di Padang yang terdiri dari personil untuk SAR, pelayanan medis, dan penanganan

Puji syukur selalu penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul