• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ASURANSI YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ASURANSI YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN ASURANSI YANG

LISTING

DI BURSA EFEK

INDONESIA

Oleh : Adhita Dwirachma, Imas Purnamasari

1

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan asuransi yang listing di Bursa Efek Indonesia, tahun 2009-2012. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penerapan struktur modal dengan menggunakan Debt to Equity Ratio terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan rasio Price Book Value.

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana dengan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi serta F-statistik untuk menguji keberartian pengaruh dengan tingkat signifikansi 5%. Sedangkan uji linearitas digunakan untuk menguji model linear yang diambil cocok atau tidak dengan keadaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan Asuransi yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 pada level of significance 0,05. Persamaan regresi linear sederhana Ŷ = 0,771+0,229X menunjukkan variabel struktur modal (X) mengalami kenaikan 1%, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,229 kali. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi manajemen perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di Indonesia dalam mengelola perusahaan.

Kata Kunci : Struktur Modal, Nilai Perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value (PBV)

1 Penulis Penanggung Jawab

(2)

THE EFFECT OF CAPITAL STRUCTURE TOWARDS THE VALUE

OF FIRM OF THE INSURANCE COMPANIES LISTED ON THE

INDONESIA STOCK EXCHANGE

By : Adhita Dwirachma, Imas Purnamasari

Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia2

Abstract

The research was done in The Insurance Companies Listed The indonesia Stock Exchange, it is concerned on the effect of Capital Structure towards The Insurance Companies Listed The indonesia Stock Exchange, Value of Firm on the year of 2009-2012.

The data analysis technique used in this study is multi linier regression analysis to obtain a comprehensive picture of the relationship between variables. Data analysis with multi liniear regression of ordinary least square and hypotheses test used t-statistic and F-statistic at level of significance 5%, and a classic assumption examination which consist of data liniearity test.

The result of this research shows that Capital Structure has a positive influence on Value of Firm of The Insurance Companies Listed On The Indonesia Stock Exchange period 2009-2012 at level of significance 0,05. The equation of simple linear regresion Ŷ = 0,771+0,229X shows that each variable of capitacl structure is increasing as much one percent, so the value of firm will be 0,229. The result of this research is expected as a guideline for Insurance Companies that exist in Indonesia management in managing their company.

Key Words : Capital Structure, Value of Firm, Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value (PBV).

(3)

3 pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut maka akan berakibat tumbuhnya industri-indsutri baru, salah satunya adalah lembaga keuangan. Lembaga keuangan secara umum dibagi menjadi dua: lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Salah satu lembaga keuangan non bank adalah perusahaan asuransi. Akhir-akhir ini kebutuhan akan jasa asuransi semakin dirasakan baik oleh rumah tangga maupun dunia usaha di Indonesia, seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi bagi mereka.

Perusahaan manapun saat ini tentunya tidak akan terlepas dari kegiatan keuangan. Dalam suatu organisasi, kegiatan keuangan tersebut seringkali sebagai manajemen keuangan.

Manajemen keuangan berperan penting dalam mendukung pertumbuhan perusahaan. Adapun tujuan perusahaan

panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Husnan dan Pudjiastuti (2004:6) menyatakan bahwa “Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual”.

Nilai perusahaan dapat dianalisis dengan menggunakan rasio Price Book Value (PBV) , rasio ini merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku sahamnya. Semakin tinggi rasio PBV menunjukkan perusahaan semakin dipercaya yang artinya nilai perusahaan menjadi lebih tinggi. Selain itu nilai perusahaan dapat dicerminkan melalui harga saham. Tinggi rendahnya harga saham sebuah perusahaan merupakan refleksi dari keputusan investasi, keputusan pendanaan dan pengelola aset perusahaan terebut. Sehingga harga saham yang semakin tinggi akan mendorong nilai perusahaan meningkat.

Tabel 1

Perbandingan Rata-rata Price Book Value Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Perusahaan TAHUN

2009 2010 2011 2012

PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) 5,18 4,05 3,52 2,68

PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) 1,49 1,44 1,22 1,03

PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) 1,50 1,24 1,05 1,24

PT. Asuransi Bintang Tbk dan Anak Perusahaan (ASBI) 3,12 3,3 3,00 2,57

PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) 0,92 1,21 1,07 0,94

PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT) 1,74 1,63 1,59 1,30

PT. Asuransi Ramayana Tbk. (ASRM) 0,96 1,00 1,27 1,53

PT. Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) 0,39 0,42 0,33 0,27

PT. Panin Insurance Tbk dan Entitas Anak (PNIN) 1,02 0,85 0,42 0,35

PT. Panin Financial Tbk. (PNLF) 1,96 1,68 1,5 1,35

Rata-rata 1,828 1,682 1,497 1,326

Sumber : Indonesian Capital Market Directory dan Idx Fact Book (diolah) Tabel di atas menunjukkan bahwa

PBV pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012 mengalami penurunan dalam tiap tahunnya yang mengakibatkan

menurunnya para investor menghargai nilai buku saham perusahaan. PT Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) mengalami penurunan. Pada tahun 2009 AHAP memiliki 1,49 namun pada tahun 2012

(4)

AHAP hanya mencapai pada angka 1,03. PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) mengalami fluktuatif, pada tahun 2009 mencapai angka 1,5 namun pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 1,05. PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) mengalami fluktuatif, tahun 2010 mengalami peningkatan pada angka 1,21 namun pada tahun 2012 menurun dan berada pada angka 0,94. PT. Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) mengalami kenaikan angka pada tahun 2010 sebesar 0,42 namun pada tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan dan mencapai pada angka 0,27. PT. Panin Insurance Tbk dan Entitas Anak (PNIN) mengalami penurunan, pada tahun 2009 mencapai angka 1,02 dan pada tahun 2012 mencapai angka 0,35. Penurunan nilai perusahaan tersebut menggambarkan menurunnya keuntungan yang didapatkan para pemilik modal sehingga dampaknya adalah menurunnya kemakmuran para pemilik modal atau pemegang saham sekaligus penurunan pencitraan perusahaan dilihat dari sisi investor.

Untuk mencapai nilai perusahaan yang optimal diperlukan kemampuan dalam mengelola sumber daya keuangan perusahaan yang memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan mengelola struktur permodalan yang ditentukan oleh perbandingan hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan perusahaan. (Riyanto, 2001:282). Struktur modal diukur dengan rasio Debt Equity Ratio (DER) karena rasio ini merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas). Struktur modal haruslah memaksimumkan nilai perusahaan yang bertujuan demi kepentingan para pemegang saham dan keuntungan yang diperoleh haruslah lebih besar dari biaya modal sebagai akibat penggunaan modal. Semakin besar hutang yang digunakan, maka semakin tinggi nilai perusahaan yang berarti semakin tinggi harga sahamnya. Tujuannya adalah karena

bunga hutang yang dibayarkan dapat mengurangi pajak yang dibayar oleh perusahaan. Penghematan pajak ini merupakan keuntungan pemegang saham, sehingga nilai perusahaan meningkat yang tercermin pada meningkatnya harga saham. Hal ini sejalan dengan teori Hanafi (2008:297) menyatakan bahwa :

Teori Modigliani dan Miller apabila ada pajak, maka perubahan struktur modal menjadi relevan. Hal ini disebabkan karena bunga yang dibayar berfungsi sebagai tax deductable, artinya bunga bisa dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak.

Selain itu menurut Husnan (2000:67) menyatakan bahwa : “Esensi trade-off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang.Sejauh manfaat lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan”.

Penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan memiliki kuntungan dan kerugian. Keuntungan penggunaan hutang diperoleh dari pajak (bunga hutang adalah pengurangan pajak) dan disiplin manajer (kewajiban membayar hutang menyebabkan disiplin manajemen), sedangkan kerugian penggunaan hutang berhubungan dengan timbulnya biaya keagenan dan biaya kepailitan.

Berdasarkan fenomena yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh adanya struktur modal terhadap nilai perusahaan melalui pengukuran Price Book Value pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian itu akhirnya dituangkan dalam judul “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Asuransi yang Listing di Bursa Efek Indonesia

METODE

Metode penelitian merupakan rencana dan struktur penelitian yang

(5)

5 jawaban atasa pertanyaan-pertanyaan penelitian. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan studi kasus terhadap perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif.

Dalam penelitian ini variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Menurut Arikunto,S (2010:159) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (independen), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, dan variabel terikat (dependen),

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan dan laporan-laporan lainnya yang ada relevansinya dengan penelitian ini yang meliputi: Data laporan keuangan perusahaan terkait selama empat tahun terakhir sejak tahun 2009 sampai dengan 2012.

Teknik analisis data menggunakan uji linearitas sederhana dengan uji kelinearan. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan uji-F dan taraf signifikansi sebesar 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Struktur modal perusahaan-perusahaan asuransi yang diukur dengan rasio DER (Debt to Equity Ratio) dari tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi. Berdasarkan hasil olah data diperoleh rata-rata struktur modal selama empat tahun periode pengamatan yaitu 2009 sampai 2012 adalah sebesar 3,59675. Perusahaan dengan struktur modal paling tinggi adalah PT Asuransi Ramayana Tbk pada tahun 2012 sebesar 12,55. Hal tersebut

PT Asuransi Ramayana Tbk. (ASRM) merupakan jumlah penggunaan hutang paling tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya dan dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Dan untuk perusahaan dengan struktur modal terendah juga dicapai PT. Lippo General Insurance Tbk. pada tahun 2009 sebesar 0,79. Hal ini dikarenakan PT. Lippo General Insurance Tbk.(LPGI) ingin memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara mengurangi jumlah modal dari luar perusahaan (hutang).

Semakin tinggi tingkat struktur modal perusahaan maka semakin tinggi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan modal asing/hutang karena dapat menguntungkan para pemilik atau pemegang saham sehingga meningkatkan keuntungan mereka. Selain itu besarnya debt to equity ratio yang lebih dari 1,00 menandakan perusahaan asuransi yang listing di Bursa Efek Indonesia mampu mengoptimalkan struktur modalnya. Akan tetapi struktur modal yang terlalu tinggi juga tidak memberikan dampak yang cukup baik bagi investor dikarenakan adanya kemungkinan perusahaan mengalami risiko gagal bayar atas utang-utangnya. Apabila perusahaan menggunakan utang lebih besar maka bunga yang dibayar semakin besar.

Salah satu keputusan penting yang harus dilakukan manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah penentuan target struktur modal yang optimal. Menurut Susan Irawati (2006:199) mengemukakan bahwa “Struktur Modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan”.

Struktur modal merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya nilai perusahaan. Dalam struktur modal menjelaskan tentang pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai

(6)

perusahaan. Ini menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan perusahaan dalam menentukan rasio antara hutang dan ekuitas adalah bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan merupakan kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan. Pada penelitian ini, nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI diukur dengan menggunakan rasio Price Book Value (PBV).

Tingkat Price Book Value terrendah pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI empat tahun terakhir yaitu PT Lippo General Insurance Tbk. pada tahun 2012. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan harga saham yang lebih besar dari nilai bukunya. Kecenderungan penurunan PBV mencerminkan penurunan nilai perusahaan. Sedangkan Price Book Value tertinggi dicapai oleh PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. pada tahun 2009.

Dari penelitian ini nilai perusahaan asuransi yang listing di Bursa Efek Indonesia secara keseluruhan adalah lebih dari 1,00. Ini mengandung arti bahwa secara keseluruhan harga pasar saham/lembar perusahaan asuransi yang listing di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2012 lebih besar dari nilai buku saham/lembarnya. Menurut Brigham (2009:111) “perusahaan dengan tingkat pengembalian modal ekuitas atau modal yang relatif tinggi biasanya menjual dengan perkalian nilai buku yang lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan yang pengembaliaannya rendah”. Maka dapat disimpulkan rasio price book value dipengaruhi oleh tingkat pengembalian modal pemegang atau pemilik sahamnya. Semakin tinggi pengembalian modalnya semakin tinggi pula harga pasar sahamnya. Price Book Value yang tinggi juga menggambarkan tingginya apresiasi pasar dan tingginya resiko yang dihadapi

investor. Hal ini sejalan dengan pendapat Mangasa Simatupang (2010:68) “semakin tinggi rasio price book value, semakin tinggi apresiasi pasar terhadap prospek perusahaan, namun disisi lain kenaikan atau tingginya rasio price book value, dapat juga berarti meningkatnya resiko bagi investror”.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, dengan persamaan regresinya yaitu :

Ŷ = a+bx, Ŷ = 0,771+0,229X Artinya kontanta a sebesar 0,771 menyatakan bahwa jika ada struktur modal (X=0) maka perusahaan mengalami kenaikan 0,771 kali. Sedangkan konstanta b sebesar 0,229 artinya setiap kenaikan 1 kali struktur modal maka nilai perusahaan akan naik sebesar 0,229.

Hasil pengujian ini diperoleh sebesar 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 0.05 sehingga membuktikan adanya pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian koefisien regresi menunjukkan bahwa struktur modal yang bertanda positif mempunyai arti semakin besar nilai struktur modal maka semakin menaikkan nilai perusahaan.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Modigliani dan Miller (MM) dalam Suad (2006:269) menyatakan bahwa :

Dalam keadaan pajak, maka keputusan penggunanaan hutang dalam struktur modal menjadi relevan. Hal ini disebabkan oleh karena pada umumnya bunga yang dibayarkan bisa dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenai pajak atau bersifat “tax deductible”. Dengan kata lain, apabila ada dua perusahaan yang memperoleh laba operasi yang sama, tetapi yang satu menggunakan hutang sedangkan yang satunya tidak, maka perusahaan yang membayar bunga akan membayar pajak penghasilan akan lebih kecil, maka tentunya nilai perusahaan yang menggunakan hutang akan lebih besar

(7)

7 menggunakan hutang.

Kemudian Brigham (2009:32) mengemukakan bahwa “salah satu kebijakan manajerial dalam mempengaruhi harga saham yaitu penggunaan pendanaan melalui hutang secara relatif”.

Hasil penelitian ini juga sebelumnya memiliki persamaan dengan penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Uniariny (2012) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh struktur modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Terdapat pengaruh signifikan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti struktur modal yang berupa total dari ekuitas dan kewajiban jangka panjang pada perbankan di Indonesia telah berperan penting dalam kontribusi peningkatan nilai perusahaan. Diyah Kusnaeni (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada industry barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Variable bebas secara serempak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia dengan tingkat signifikansi 0,000. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang tercermin dari nilai Price Book Value pada industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Serta Anup Chowdhury dan Suman Paul Chowdhury (2010) melakukan penelitian tentang Impact of capital structure on firm’s value : Evidence from Bangladesh. Memaksimalkan kekayaan pemegang saham membutuhkan kombinasi sempurna dari hutang dan ekuitas, sedangkan biaya modal memiliki korelasi negatif dalam keputusan ini dan itu harus seminimal mungkin. Ini juga terlihat bahwa dengan mengubah komposisi struktur modal suatu

pasar.

Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini diterima, atau dengan kata lain struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan asuransi yang listing di Bursa Efek Indonesia. Artinya semakin tinggi proporsi hutang dalam struktur modal maka semakin tinggi nilai perusahaan. Artinya komponen struktur modal (ekuitas dan kewajiban jangka panjang) yang dimiliki perusahaan secara langsung dapat mempengaruhi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dimata pasar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahsan yang sudah diuraikan, kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran struktur modal perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Tingkat DER terrendah yang pernah dicapai perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI dari tahun 2009-2012 yaitu PT. Lippo General Insurance Tbk. pada tahun 2009, sedangkan tingkat DER tertinggi dicapai PT. Asuransi Ramayana Tbk. yang terjadi pada tahun 2012.

2. Gambaran nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diukur menngunakan Price Book Value (PBV). Tingkat PBV terrendah pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI empat tahun terakhir yaitu PT Lippo General Insurance Tbk. pada tahun 2012.

3. Struktur Modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan tahun 20

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi).Jakarta: PT Rineka Cipta Brigham, E. dan Houston, Joel F., (2009).

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat

Husnan, S. dan Pudjiastuti, E., (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan V. Yogyakarta : STIM YKPN

M. Hanafi, Mamduh dan Halim, Al. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Simatupang, M. (2010). Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Dana Reksa. Jakarta: Mitra Wacana Media

Referensi

Dokumen terkait

Kereta Tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang di rancang untuk di tarik dan sebagian bebannya di tumpu oleh

Penelitian ini memilih Rumah Sakit sebagai tempat penelitian dengan alasan karena rumah sakit merupakan salah satu perusahaan jasa yang bertujuan meminimalkan

[r]

Keywords : Video animation, Powerpoint Presentation, Concept Mastery, Cognitive Level, Separation Pure Substances

Semoga dengan adanya protokol yang telah diterbitkan ini akan dapat digunakan sebagai panduan dalam pengawalan, pencegahan dan pembasmian IBD.. Akhir sekali, saya

Pelayanan air bersih sistem non perpipaan yang dimanfaatkan oleh penduduk di Kabupaten Luwu untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya cukup tinggi dibanding dengan

Bagi saya tanggung jawab pekerjaan saya cukup besar, sehingga saya tidak sanggup menerima tanggung jawab.. yang

[r]