• Tidak ada hasil yang ditemukan

prilaku hewan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "prilaku hewan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PRILAKU HEWAN MAKALAH PRILAKU HEWAN

PERILAKU AGRESI PERILAKU AGRESI

OLEH KELOMPOK 1 : OLEH KELOMPOK 1 : Ayu Meiza Ite/A1D009003 Ayu Meiza Ite/A1D009003 Julita L Pasaribu/ A1D009065 Julita L Pasaribu/ A1D009065 Poppy Antika Sari/A1D009023 Poppy Antika Sari/A1D009023 Putri Ramadani/A1D009076 Putri Ramadani/A1D009076 Winda Warsita/A1D0090 Winda Warsita/A1D0090 Semester : V(Lima) A Semester : V(Lima) A Dosen Pengampu : Dosen Pengampu : Drs. Abas, M.Pd Drs. Abas, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU UNIVERSITAS BENGKULU

2011 2011

(2)

Kata Pengantar Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, karena tiada daya tanpa Ridho dan izin Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, karena tiada daya tanpa Ridho dan izin darinya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah perilaku hewan yang membahas darinya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah perilaku hewan yang membahas tentang perilaku agresi ini, dalam memenuhi tugas. Pembuatan makalah perilaku hewan ini tentang perilaku agresi ini, dalam memenuhi tugas. Pembuatan makalah perilaku hewan ini tidak hanya usaha untuk memenuhi tugas yang diberikan tetapi berguna juga dalam tidak hanya usaha untuk memenuhi tugas yang diberikan tetapi berguna juga dalam memenuhi bahan bacaan.

memenuhi bahan bacaan.

Harapan kami sebagai penulis, semoga makalah ini mendapat nilai tugas yang Harapan kami sebagai penulis, semoga makalah ini mendapat nilai tugas yang maksimal sesuai dengan usaha dan kerja keras yang kami lakukan sebagai penyusun maksimal sesuai dengan usaha dan kerja keras yang kami lakukan sebagai penyusun sekaligus penulis yang dalam pembuatannya dan pengumpulan tugasnya akan di usahakan sekaligus penulis yang dalam pembuatannya dan pengumpulan tugasnya akan di usahakan tepat waktu. Amin.

tepat waktu. Amin.

Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik dan maju lagi sangat saya Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik dan maju lagi sangat saya harapkan agar tidak ada lagi kesalahan

harapkan agar tidak ada lagi kesalahan  –  –  kesalahan saat kembali di tugaskan membuatkesalahan saat kembali di tugaskan membuat makalah. Insyaallah.

makalah. Insyaallah.

Demikianlah, semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para Demikianlah, semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.

pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bengkulu,

Bengkulu, Oktober Oktober 20112011

Penulis Penulis

(3)

Daftar Isi Daftar Isi Judul Judul ... ... ii Kata Pengantar Kata Pengantar ... ... iiii Daftar Isi

Daftar Isi ... ... iiiiii BAB I Pendahuluan

BAB I Pendahuluan ... .. 11 1.1

1.1 Latar Belakang Latar Belakang ... ... 11 1.2

1.2 Tujuan Tujuan ... ... 11 BAB II P

BAB II Pembahasan embahasan ... .. 22 2.1

2.1 Perilaku Perilaku AgresiAgresi ………..………..……… ….2….2 BAB III Penutup

BAB III Penutup ... ... 1414 3.1

3.1 Kesimpulan Kesimpulan ... ... 1414 Daftar Pustaka

(4)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang Etologi

Etologi (dari (dari bahasa bahasa Yunani:Yunani:

ἦἦ

θοςθος ,, etos,etos, "karakter", dan"karakter", dan --λογίαλογία ,, -logia-logia , "studi"), "studi") adalah

adalah studi ilmiahstudi ilmiah tentang perilaku hewan, dan sub-topik tentang perilaku hewan, dan sub-topik zoologi.zoologi. Meskipun banyak Meskipun banyak  naturalis telah mempelajari aspek-aspek perilaku hewan sepanjang sejarah, disiplin etologi naturalis telah mempelajari aspek-aspek perilaku hewan sepanjang sejarah, disiplin etologi modern umumnya dianggap telah dimulai pada tahun 1930-an dengan karya ahli biologi modern umumnya dianggap telah dimulai pada tahun 1930-an dengan karya ahli biologi Belanda

Belanda Nikolaas TinbergenNikolaas Tinbergen dan Austria biologidan Austria biologi Konrad LorenzKonrad Lorenz dandan Karl von FrischKarl von Frisch ,, pemenang bersama tahun 1973

pemenang bersama tahun 1973 Nobel Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran.Nobel Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran. EtologEtolog biasanya tertarik pada proses perilaku dari pada dalam kelompok hewan tertentu, dan sering biasanya tertarik pada proses perilaku dari pada dalam kelompok hewan tertentu, dan sering mempelajari satu jenis perilaku dalam sejumlah hewan seperti salah satunya perilaku Agresi. mempelajari satu jenis perilaku dalam sejumlah hewan seperti salah satunya perilaku Agresi.

Keinginan untuk memahami hewan telah membuat etologi topik yang berkembang Keinginan untuk memahami hewan telah membuat etologi topik yang berkembang pesat, dan sejak pergantian abad ke-21, sebelum pemahaman yang terkait dengan berbagai pesat, dan sejak pergantian abad ke-21, sebelum pemahaman yang terkait dengan berbagai bidang seperti

bidang seperti komunikasi hewankomunikasi hewan , menggunakan nama pribadi simbolis,, menggunakan nama pribadi simbolis, hewan emosi,hewan emosi, budaya hewan,

budaya hewan, belajar,belajar, dan dan bahkan bahkan seksual seksual telah telah dipahami dengan dipahami dengan baik. baik. Tapi Tapi untuk untuk  keseluruhannya akan dibahas secara bertahap dalam mata kuliah ini. Dan untuk perilaku keseluruhannya akan dibahas secara bertahap dalam mata kuliah ini. Dan untuk perilaku agresi akan dibahas pada bab selanjutnya.

agresi akan dibahas pada bab selanjutnya.

1.2

1.2 TujuanTujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1.

1. Mengetahui apa itu define umum perilaku agresiMengetahui apa itu define umum perilaku agresi 2.

2. Ingin mengetahui tipe-tipe agresiIngin mengetahui tipe-tipe agresi 3.

(5)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

2.1

2.1 Perilaku Perilaku AgresiAgresi

Pengertian Agresi Pengertian Agresi

Istilah agresi seringkali di

Istilah agresi seringkali di sama artikan dengan agresif. Agresi merupakan kata sifatsama artikan dengan agresif. Agresi merupakan kata sifat dari agresif. Istilah agresif seringkali digunakan secara luas untuk menerangkan sejumlah dari agresif. Istilah agresif seringkali digunakan secara luas untuk menerangkan sejumlah besar tingkah laku yang memiliki dasar motivasional yang berbeda-beda dan sama sekali besar tingkah laku yang memiliki dasar motivasional yang berbeda-beda dan sama sekali tidak mempresentasikan agresif atau tidak dapat disebut agresif dalam pengertian yang tidak mempresentasikan agresif atau tidak dapat disebut agresif dalam pengertian yang sesungguhnya. Dengan penggunaan istilah agresif yang simpang siur atau tidak konsisten, sesungguhnya. Dengan penggunaan istilah agresif yang simpang siur atau tidak konsisten, penguraian tingkah laku khususnya tingkah laku yang termasuk kedalam kategori agresif  penguraian tingkah laku khususnya tingkah laku yang termasuk kedalam kategori agresif  menjadi kabur, dan karenanya menjadi sulit untuk memahami apa dan bagaimana menjadi kabur, dan karenanya menjadi sulit untuk memahami apa dan bagaimana sesunggu

sesungguhnya yang disebut thnya yang disebut tingkah laku agresif atau ingkah laku agresif atau agresi itu (Koeswara,1988).agresi itu (Koeswara,1988).

Agresi menurut Robert Baron adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai Agresi menurut Robert Baron adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Definisi atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Definisi agresi dari Baron ini mencakup empat faktor: tingkah laku, tujuan untuk melukai atau mencelakakan agresi dari Baron ini mencakup empat faktor: tingkah laku, tujuan untuk melukai atau mencelakakan (termasuk mematikan atau membunuh), individu yang menjadi pelaku dan individu yang menjadi (termasuk mematikan atau membunuh), individu yang menjadi pelaku dan individu yang menjadi korban dan ketidakinginan si korban menerima tingkah laku si pelaku. Moore dan Fine korban dan ketidakinginan si korban menerima tingkah laku si pelaku. Moore dan Fine mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain atau terhadap objek-objek.

individu lain atau terhadap objek-objek.

Menurut Aronson (dalam Koeswara,1988) agresi adalah tingkah laku yang Menurut Aronson (dalam Koeswara,1988) agresi adalah tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan dijalankan oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan atau tanpa tujuan tertentu. Murray dan Fine (dalam Sarwono, 1988) mendefinisikan agresi atau tanpa tujuan tertentu. Murray dan Fine (dalam Sarwono, 1988) mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap induvidu lain atau sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap induvidu lain atau terhadap objek-objek. Menurut Atkinson dkk (1981) agresi adalah tingkah laku yang terhadap objek-objek. Menurut Atkinson dkk (1981) agresi adalah tingkah laku yang

(6)

diharapkan untuk merugikan orang lain, perilaku yang dimaksud untuk melukai orang lain diharapkan untuk merugikan orang lain, perilaku yang dimaksud untuk melukai orang lain (baik secara fisik atau verbal) atau

(baik secara fisik atau verbal) atau merusak harta benda.merusak harta benda.

Perilaku agresif dibahas sebagai filogenetik sisa masa lalu, ketika sedang

Perilaku agresif dibahas sebagai filogenetik sisa masa lalu, ketika sedang

diberikan agresi sifat sebagai negara instingtif naluriah binatang, yang dapat menenangkan

diberikan agresi sifat sebagai negara instingtif naluriah binatang, yang dapat menenangkan

kebutuhan dasar mereka. Serigala, seperti anjing preddomestikačná šelmo

kebutuhan dasar mereka. Serigala, seperti anjing preddomestikačná šelmovitou bentuk sifatvitou bentuk sifat

karnivora mereka dan jelas mengkonfirmasi temuan ini. perilaku agresif ditentukan oleh dua

karnivora mereka dan jelas mengkonfirmasi temuan ini. perilaku agresif ditentukan oleh dua

faktor: bawaan dan diperoleh. Oleh karena itu, fungsinya adalah untuk beradaptasi hewan

faktor: bawaan dan diperoleh. Oleh karena itu, fungsinya adalah untuk beradaptasi hewan

untuk situasi stimulus tertentu.

untuk situasi stimulus tertentu.

Tipe-Tipe Agresi Tipe-Tipe Agresi

Berkowitz (dalam Koeswara, 1988) membedakan agresi ke

Berkowitz (dalam Koeswara, 1988) membedakan agresi ke dalamdalam dua tipe, yakni :dua tipe, yakni : a.

a. Agresi Instrumental (Agresi Instrumental ( Instrumental Aggressio Instrumental Aggressionn)) Agresi instrumental adalah agresi

Agresi instrumental adalah agresi yang dilakukan oleh organisme atau individu yang dilakukan oleh organisme atau individu sebagaisebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu.

alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu. b.

b. Agresi Benci (Agresi Benci ( Hostile Aggression Hostile Aggression)) Agresi benci adalah agresi

Agresi benci adalah agresi yang dilakukan semata-mata sebagai pelampiasan keinginanyang dilakukan semata-mata sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai atau menyakiti, atau agresi tanpa tujuan selain intuk menimbulkan efek  untuk melukai atau menyakiti, atau agresi tanpa tujuan selain intuk menimbulkan efek  kerusaka

kerusakan, kesakitan atau n, kesakitan atau kematian pada sasaran atau korban.kematian pada sasaran atau korban.

Kenneth Moyer, yang menyatakan bahwa ada 7 tipe agresi: Kenneth Moyer, yang menyatakan bahwa ada 7 tipe agresi:

1.

1. Agresi predatori: dipicu oleh kehadiran objek alamiah (mangsa), biasanya padaAgresi predatori: dipicu oleh kehadiran objek alamiah (mangsa), biasanya pada organisme atau species hewan yang menjadikan hewan dari

organisme atau species hewan yang menjadikan hewan dari species lain sebagaispecies lain sebagai mangsanya.

mangsanya. 2.

2. Agresi antar jantan: secara tipikal dipicu Agresi antar jantan: secara tipikal dipicu oleh kehadiran sesama jantan pada suatuoleh kehadiran sesama jantan pada suatu species.

species. 3.

3. Agresi ketakutan: dipicu oleh Agresi ketakutan: dipicu oleh tertutupnya kesempatan untuk menghindar daritertutupnya kesempatan untuk menghindar dari ancaman.

ancaman. 4.

4. Agresi tersinggung: dipicu oleh Agresi tersinggung: dipicu oleh perasaan tersinggung atau kemarahan, responperasaan tersinggung atau kemarahan, respon menyerang muncu

menyerang muncul terhadap stimulus l terhadap stimulus yang luas (tanpa memilih sasaran), baik berupayang luas (tanpa memilih sasaran), baik berupa objek-objek hidup maupun objek-objek mati.

objek-objek hidup maupun objek-objek mati. 5.

5. Agresi pertahanan atau teritorial: dilakukan oleh organisme dalam rangkaAgresi pertahanan atau teritorial: dilakukan oleh organisme dalam rangka mempertahankan daerah kekuasaannya dari ancaman dan gangguan anggota mempertahankan daerah kekuasaannya dari ancaman dan gangguan anggota speciesny

speciesnya a sendiri.sendiri. 6.

6. Agresi maternal: spesifik pada species atau organisme betina (induk) yang dilakukanAgresi maternal: spesifik pada species atau organisme betina (induk) yang dilakukan dalam upaya melindungi anak-anaknya dari berbagai ancaman.

(7)

7.

7. Agresi instrumental: dipelajari, diperkuat dan dilakukan utnuk mencapai tujuan-tujuanAgresi instrumental: dipelajari, diperkuat dan dilakukan utnuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

tertentu.

Sejumlah besar invertebrata mempunyai kebiasaan ”berkelahi” yang berkembang Sejumlah besar invertebrata mempunyai kebiasaan ”berkelahi” yang berkembang dengan baik, dan perilaku berkelahi semua jenis vertebrata mulai dari ikan sampai manusia dengan baik, dan perilaku berkelahi semua jenis vertebrata mulai dari ikan sampai manusia sudah kita kenal dengan baik. Berkelahi mempunyai beberapa fungsi antara lain:

sudah kita kenal dengan baik. Berkelahi mempunyai beberapa fungsi antara lain: memberikanmemberikan  jarak antar individu

 jarak antar individu pada suatu kondisi, di pada suatu kondisi, di mana makanan atau sumber daya mana makanan atau sumber daya lainnya terbatas,lainnya terbatas, menjamin keberhasilan hasil reproduksi (reproduksi umumnya sukses pada individu, terkuat menjamin keberhasilan hasil reproduksi (reproduksi umumnya sukses pada individu, terkuat dan sifat ini akan diturunkan pada generasi selanjutnya) jauh lebih sering dibandingkan pada dan sifat ini akan diturunkan pada generasi selanjutnya) jauh lebih sering dibandingkan pada individu-individu yang kurang kompetitif dalam

individu-individu yang kurang kompetitif dalam populasi.populasi.

Perilaku agresif menuntun pada kondisi hierarki sosial dan teritori atau Perilaku agresif menuntun pada kondisi hierarki sosial dan teritori atau kedua-duanya. Praktikum ini diranca

duanya. Praktikum ini dirancang ng untuk menunjukan hanyuntuk menunjukan hanya hierarki sosial, bagaimanaa hierarki sosial, bagaimana dominasi suatu individu terhadap individu lainnya berkembang dengan cepat setelah dominasi suatu individu terhadap individu lainnya berkembang dengan cepat setelah terjadinya konflik pertama. Kita akan membagi perilaku mengancam (

terjadinya konflik pertama. Kita akan membagi perilaku mengancam (theat dispalytheat dispaly) dalam) dalam beberapa komponen, dan mengamati si pemenang serta si pecundang dalam perkelahian beberapa komponen, dan mengamati si pemenang serta si pecundang dalam perkelahian tersebut. Ikan cupang sebagai subjek pengamatan, seperti halnya pada kebanyakan hewan, tersebut. Ikan cupang sebagai subjek pengamatan, seperti halnya pada kebanyakan hewan, tidak berkelahi sampai mati. Si pecundang akan menjauh setelah siripnya rusak, tetapi tidak  tidak berkelahi sampai mati. Si pecundang akan menjauh setelah siripnya rusak, tetapi tidak  sampai pada kerusakan yang serius.

sampai pada kerusakan yang serius.

Perilaku agonistik adalah perilaku

Perilaku agonistik adalah perilaku yang berhubungayang berhubungan dengan agresivitas n dengan agresivitas dan konflik,dan konflik, termasuk berkelahi, melarikan diri, diam, dan beragam ancaman yang terjadi antar individu termasuk berkelahi, melarikan diri, diam, dan beragam ancaman yang terjadi antar individu dalam suatu populasi (Campbell et al., 2003 dan Lehner, 1996). Terdapat sepuluh perilaku dalam suatu populasi (Campbell et al., 2003 dan Lehner, 1996). Terdapat sepuluh perilaku agonistik yang dapat dideskripsikan, yaitu menjelajah

agonistik yang dapat dideskripsikan, yaitu menjelajah (explore(explore), mendekati (), mendekati (approachapproach),), bergerak memutar (

bergerak memutar (circlecircle), mengancam dari samping (), mengancam dari samping (side threat side threat ), mengancam dari depan), mengancam dari depan (( frontal  frontal threat threat ), mengibaskan ekor (tail flagging), mengibaskan ekor (tail flagging), mengejar (), mengejar (chasechase), kontak mulut (), kontak mulut (mouth-tomouth-to mouth contact 

mouth contact ), menggigit (), menggigit (bitebite), dan melarikan diri (), dan melarikan diri ( flight  flight ).).

Perilaku agresi binatang memiliki tujuan melestarikan spesiesnya (Lorenz, 1966). Perilaku agresi binatang memiliki tujuan melestarikan spesiesnya (Lorenz, 1966). Perilaku agresi disini bernilai untuk mempertahankan hidup. Lorenz meyakini bahwa suatu Perilaku agresi disini bernilai untuk mempertahankan hidup. Lorenz meyakini bahwa suatu organisme tidak lebih agresif terhadap sesama spesiesnya dari pada terhadap setiap organisme tidak lebih agresif terhadap sesama spesiesnya dari pada terhadap setiap spesiesnya dari pada terhadap spesies lainnya. Tujuan utama dari perilaku agresi tersebut spesiesnya dari pada terhadap spesies lainnya. Tujuan utama dari perilaku agresi tersebut adalah untuk menjaga anggota spesiesnya agar tidak terpisah-pisah dan memberikan teritori adalah untuk menjaga anggota spesiesnya agar tidak terpisah-pisah dan memberikan teritori untuk bertahan hidup. Sedangkan, agresi sesame spesies berpengaruh pada perkawinan dan untuk bertahan hidup. Sedangkan, agresi sesame spesies berpengaruh pada perkawinan dan seleksi seksual. Agresi menjamin bahwa binatang yang terkuat dan terbaik akan dapat seleksi seksual. Agresi menjamin bahwa binatang yang terkuat dan terbaik akan dapat melanjutkan keturunan.

(8)

Seperti kebanyakan perilaku, agresi dapat diperiksa dalam hal kemampuannya untuk  Seperti kebanyakan perilaku, agresi dapat diperiksa dalam hal kemampuannya untuk  membantu hewan bereproduksi dan bertahan

membantu hewan bereproduksi dan bertahan hidup. Hewan dapat menggunakan agresi untuk hidup. Hewan dapat menggunakan agresi untuk  memperoleh dan mengamankan wilayah, serta sumber-sumber lain termasuk makanan, air, memperoleh dan mengamankan wilayah, serta sumber-sumber lain termasuk makanan, air, dan peluang kawin. Peneliti telah berteori bahwa agresi dan kemampuan untuk pembunuhan dan peluang kawin. Peneliti telah berteori bahwa agresi dan kemampuan untuk pembunuhan adalah produk dari masa lalu evolusioner kita.

adalah produk dari masa lalu evolusioner kita. Jenis

Jenis

 – 

 – 

Jenis AgresiJenis Agresi

Karena agresi banyak macamnya, sementara dampaknya dapat sangat serius pada Karena agresi banyak macamnya, sementara dampaknya dapat sangat serius pada korban, kita perlu membedakan berbagai jenis agresi sehingga kita dapat membedakan korban, kita perlu membedakan berbagai jenis agresi sehingga kita dapat membedakan perilaku agresif mana yang merugikan, mana yang kurang merugikan, dan bahkan yang justru perilaku agresif mana yang merugikan, mana yang kurang merugikan, dan bahkan yang justru diperlukan. Jadi,

diperlukan. Jadi, agresiagresitidak selalu berdampak negatif.pembagian yang masih umum ttidak selalu berdampak negatif.pembagian yang masih umum t ersebutersebut perlu diperinci lebih lanjut. Pembagian yang lebih rinci, antara lain dikemukakan oleh Sears, perlu diperinci lebih lanjut. Pembagian yang lebih rinci, antara lain dikemukakan oleh Sears, Freedman & Peplau (1991) sebagai berikut.

Freedman & Peplau (1991) sebagai berikut. 1.

1. Perilaku melukai dan maksud Perilaku melukai dan maksud melukaimelukai

Perilaku melukai (misalnya, menembak orang dengan pistol)

Perilaku melukai (misalnya, menembak orang dengan pistol) belum tentu denganbelum tentu dengan maksud melukai (misalnya, karena tidak sengaja). Sebaliknya, maksud melukai maksud melukai (misalnya, karena tidak sengaja). Sebaliknya, maksud melukai (hendak menembak orang) belum tentu berakibat melukai (misalnya, pistolnya (hendak menembak orang) belum tentu berakibat melukai (misalnya, pistolnya ternyata kosong atau macet). Perilaku agresif adalah yang paling sedikit ternyata kosong atau macet). Perilaku agresif adalah yang paling sedikit mempunyai unsur maksud melukai dan lebih pasti terdapat pada perbuatan yang mempunyai unsur maksud melukai dan lebih pasti terdapat pada perbuatan yang bermaksud melukai dan Agresi Halaman 10 berdampak sungguh-sungguh bermaksud melukai dan Agresi Halaman 10 berdampak sungguh-sungguh melukai. Sementara itu, perilaku melukai yang tidak disertai dengan maksud melukai. Sementara itu, perilaku melukai yang tidak disertai dengan maksud melukai tidak dapat

melukai tidak dapat digolongkan sebagai agresif.digolongkan sebagai agresif. 2.

2. Perilaku agresif yang antisosial dan yang prososial.Perilaku agresif yang antisosial dan yang prososial.

Perilaku agresif yang prososial (misalnya polisi membunuh teroris) biasanya Perilaku agresif yang prososial (misalnya polisi membunuh teroris) biasanya tidak dianggap sebagai agresi, sementara perilaku agresif

tidak dianggap sebagai agresi, sementara perilaku agresif yang antisosial (sepertiyang antisosial (seperti teroris membunuh sandera) dianggap agresif.

teroris membunuh sandera) dianggap agresif. 3.

3. Perilaku dan perasaan agresif Perilaku dan perasaan agresif 

Ini pun harus dibedakan walaupun kenyatannya sulit dibedakan karena Ini pun harus dibedakan walaupun kenyatannya sulit dibedakan karena sumbernya adalah pada pemberian atribusi oleh korban terhadap pelaku. Orang sumbernya adalah pada pemberian atribusi oleh korban terhadap pelaku. Orang yang terinjak kakinya, misalnya mungkin tidak merasa menjadi korban yang terinjak kakinya, misalnya mungkin tidak merasa menjadi korban (walaupun kakinya kesakitan) karena dalam keadaan penuh sekali. Sebaliknya, (walaupun kakinya kesakitan) karena dalam keadaan penuh sekali. Sebaliknya, usapan pada punggung seorang wanita oleh seorang pria

usapan pada punggung seorang wanita oleh seorang pria dapat dirasakan sebagaidapat dirasakan sebagai pelecehan agresi terhadap harga dirinya) walaupun pelaku yang bersangkutan pelecehan agresi terhadap harga dirinya) walaupun pelaku yang bersangkutan sama sekali tidak bermaksud agresif.

(9)

Teori

Teori

 – 

 – 

Teori Tentang AgresiTeori Tentang Agresi 1.

1. Teori BawaanTeori Bawaan

Teori bakat atau bawaan terdiri atas t

Teori bakat atau bawaan terdiri atas teori Psikoanalisis dan teori Biologi.eori Psikoanalisis dan teori Biologi.

a.

a. Teori NaluriTeori Naluri

Freud dalam teori psikoanalis klasiknya mengemukakan bahwa agresi adalah satu Freud dalam teori psikoanalis klasiknya mengemukakan bahwa agresi adalah satu dari dua naluri dasar manusia. Naluri agresi atau

dari dua naluri dasar manusia. Naluri agresi atau tanatostanatos ini merupakan pasangan dari naluriini merupakan pasangan dari naluri seksual atau

seksual atau eroseros. Jika naluri seks berfungsi untuk melanjutkan keturunan, naluri agresi. Jika naluri seks berfungsi untuk melanjutkan keturunan, naluri agresi berfungsi mempertahankan jenis. Kedua naluri tersebut berada dalam alam ketidaksadaran, berfungsi mempertahankan jenis. Kedua naluri tersebut berada dalam alam ketidaksadaran, khususnya pada bagian dari kepribadian yang disebut

khususnya pada bagian dari kepribadian yang disebut  Id  Id yang pada prinsipnya selalu inginyang pada prinsipnya selalu ingin agar kemampuannya dituruti 9prinsip

agar kemampuannya dituruti 9prinsip kesenangkesenangan atauan atau  pleasure  pleasure pinciplepinciple). Akan tetapi, sudah). Akan tetapi, sudah barang tentu tidak semua keinginan

barang tentu tidak semua keinginan  Id  Id dapat dipenuhi. Kendalinya terletak pada bagian laindapat dipenuhi. Kendalinya terletak pada bagian lain dari kepribadian yang dinamakan

dari kepribadian yang dinamakan super-egosuper-ego yang mewakili norma-norma yang ada dalamyang mewakili norma-norma yang ada dalam masyarakat dan

masyarakat dan egoego yang berhadapan dengan kenyataan. Karena dinamika kepribadian sepertiyang berhadapan dengan kenyataan. Karena dinamika kepribadian seperti itulah, sebagian besar naluri agresi manusia diredam (repressed) dalam alam ketidaksadaran itulah, sebagian besar naluri agresi manusia diredam (repressed) dalam alam ketidaksadaran dan tidak muncul sebagai perilaku yang nyata. Akan tetapi, bahwa agresivitas merupakn ciri dan tidak muncul sebagai perilaku yang nyata. Akan tetapi, bahwa agresivitas merupakn ciri bawaan manusia terbukti dalam berbagai mitologi.

bawaan manusia terbukti dalam berbagai mitologi.

Teori naruli lainnya adalah antara lain dikemukakan oleh K.Lorenz (1976). Dari Teori naruli lainnya adalah antara lain dikemukakan oleh K.Lorenz (1976). Dari pengamatannya terhadap berbagai jenis hewan, Lorenz menyimpulkan bahwa agresi pengamatannya terhadap berbagai jenis hewan, Lorenz menyimpulkan bahwa agresi merupakan bagian dari naluri hewan yang diperlukan untuk 

merupakan bagian dari naluri hewan yang diperlukan untuk  survivalsurvival (bertahan) dalam proses(bertahan) dalam proses evolusi. Agresi yang bersifat

evolusi. Agresi yang bersifat survivalsurvival ini, menuru Lorenz, bersifat adaptif ini, menuru Lorenz, bersifat adaptif (menyesuaik(menyesuaikan dirian diri terhadap lingkungan, bukan destruktif (merusak lingkungan). Kritik terhadap teori naluri ini terhadap lingkungan, bukan destruktif (merusak lingkungan). Kritik terhadap teori naluri ini datang dari orang-orang yang meragukan konsep naluri itu sendiri. Barash (1979) adalah datang dari orang-orang yang meragukan konsep naluri itu sendiri. Barash (1979) adalah salah satu diantaranya. Ia mengumpulkan berbagai buku yang terbit di sekitar tahun 1924 dan salah satu diantaranya. Ia mengumpulkan berbagai buku yang terbit di sekitar tahun 1924 dan menemukan sekitar 6.000 macam naluri

menemukan sekitar 6.000 macam naluri yang disebut-sebut dalam buku-buku itu. Tampaknyayang disebut-sebut dalam buku-buku itu. Tampaknya ada kecenderungan pada waktu itu memberi label naruli pada setiap perilaku. Jadi, tidah ada kecenderungan pada waktu itu memberi label naruli pada setiap perilaku. Jadi, tidah hanya naluri agresi dan seks yang ada, tetapi juga ada naluri keibuan, makan, tidur, naluri hanya naluri agresi dan seks yang ada, tetapi juga ada naluri keibuan, makan, tidur, naluri bekerja, berkumpul, menyusui, dan sebagainya. Kritik lain datang dari para pakar yang bekerja, berkumpul, menyusui, dan sebagainya. Kritik lain datang dari para pakar yang berorientasi budaya. Mereka antara lain mengatakan bahwa kalau agresi adalah naluri, agresi berorientasi budaya. Mereka antara lain mengatakan bahwa kalau agresi adalah naluri, agresi harus sama saja kapan pun, di mana pun dan dilingkungan budaya apa pun. Nyatanya, harus sama saja kapan pun, di mana pun dan dilingkungan budaya apa pun. Nyatanya, agresivitas berbedabeda antara satu negara dan negara yang lain. Di Norwegia, misalnya agresivitas berbedabeda antara satu negara dan negara yang lain. Di Norwegia, misalnya

(10)

angka pertumbuhan sangat rendah, yaitu tidak sampai 1 dalam 100.000 dan di Muangthai angka pertumbuhan sangat rendah, yaitu tidak sampai 1 dalam 100.000 dan di Muangthai mencapai 14 dalam 100.000 (data tahun 1970, dikutip dari

mencapai 14 dalam 100.000 (data tahun 1970, dikutip dari Archer & Gartner,1984).Archer & Gartner,1984).

b.

b. Teori BiologiTeori Biologi

Teori biologi mencoba menjelaskan prilaku agresif, baik dari proses faal maupun Teori biologi mencoba menjelaskan prilaku agresif, baik dari proses faal maupun teori genetika (ilmu keturunan). Yang mengajukan proses faal antara lain adalah Moyer teori genetika (ilmu keturunan). Yang mengajukan proses faal antara lain adalah Moyer (1976) yang berpendapat bahwa perilaku agresif ditentukan oleh proses tertentu yang terjadi (1976) yang berpendapat bahwa perilaku agresif ditentukan oleh proses tertentu yang terjadi di otak dan susunan syaraf pusat. Demikian pula hormon laki-laki (testoteron) dipercaya di otak dan susunan syaraf pusat. Demikian pula hormon laki-laki (testoteron) dipercaya sebagai pembawa sifat agresif. Menurut tim

sebagai pembawa sifat agresif. Menurut tim  American  American PsychologicalPsychological  Association Association (1993),(1993), kenakalan remaja lebih banyak terdapat pada remaja pria, karena jumlah

kenakalan remaja lebih banyak terdapat pada remaja pria, karena jumlah testosterontestosteron menurutmenurut sejak 

sejak  2.

2. Teori LingkunganTeori Lingkungan

Inti dari teori ini adalah bahwa perilaku agresi merupakan reaksi terhadap peristiwa Inti dari teori ini adalah bahwa perilaku agresi merupakan reaksi terhadap peristiwa atau stimulasi yang terjadi di

atau stimulasi yang terjadi di lingkungan.lingkungan. a). Teori Frustasi-Agresi Klasik  a). Teori Frustasi-Agresi Klasik 

Teori yang dikemukakan oleh Dollard dkk. (1939) dan Miller (1941) ini intinya Teori yang dikemukakan oleh Dollard dkk. (1939) dan Miller (1941) ini intinya berpendapat bahwa agresi dipicu oleh frustasi. Frustasi itu sendiri artinya adalah hambatan berpendapat bahwa agresi dipicu oleh frustasi. Frustasi itu sendiri artinya adalah hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan. Dengan demikian, agresi merupakan pelampiasan dan terhadap pencapaian suatu tujuan. Dengan demikian, agresi merupakan pelampiasan dan perasaan frustasi. Misalnya, anda sangat kehausan dan kehabisan koin untuk membeli perasaan frustasi. Misalnya, anda sangat kehausan dan kehabisan koin untuk membeli minuman dari mesin minuman yang ada di dekat situ. Untungnya ada teman yang mau minuman dari mesin minuman yang ada di dekat situ. Untungnya ada teman yang mau meminjamkan koin dan dengan penuh harap anda memasukkan koin itu ke dalam mesin. meminjamkan koin dan dengan penuh harap anda memasukkan koin itu ke dalam mesin. Akan tetapi, ternyata mesin mesin itu macet. Minuman dingin tidak mau keluar dan koin pun Akan tetapi, ternyata mesin mesin itu macet. Minuman dingin tidak mau keluar dan koin pun tertinggal di dalam. Anda tetap kehausaan dan tetap tidak mempunyai uang, bahkan sekarang tertinggal di dalam. Anda tetap kehausaan dan tetap tidak mempunyai uang, bahkan sekarang berhutang kepada teman anda. Dalam keadaan frustasi seperti ini, dapat dijelaskan mengapa berhutang kepada teman anda. Dalam keadaan frustasi seperti ini, dapat dijelaskan mengapa kemudian anda memukuli atau menendangi mesin minuman “celaka” itu. Perilaku agresif  kemudian anda memukuli atau menendangi mesin minuman “celaka” itu. Perilaku agresif  terhadap mesin minuman itu hanya dapat dilakukan jika tidak ada ancaman dari pihak lain. terhadap mesin minuman itu hanya dapat dilakukan jika tidak ada ancaman dari pihak lain. Seandainya di dekat situ ada satpam (kumisan dan badannya gede) yang mengamati perilaku Seandainya di dekat situ ada satpam (kumisan dan badannya gede) yang mengamati perilaku anda atau ada ibu-ibu cerewet yang akan menegur anda, anda tidak jadi melakukan perilaku anda atau ada ibu-ibu cerewet yang akan menegur anda, anda tidak jadi melakukan perilaku yang tidak diharapkan oleh orang lain tersebut. Sebagai gantinya anda akan menyalurkan yang tidak diharapkan oleh orang lain tersebut. Sebagai gantinya anda akan menyalurkan agresivitas anda ke sasaran lain (menendang kaleng atau membentak tukang becak yang agresivitas anda ke sasaran lain (menendang kaleng atau membentak tukang becak yang kebetulan lewat) atau kepada diri sendiri (memukuli

kebetulan lewat) atau kepada diri sendiri (memukuli dahi sendiri, dan sebagainya).dahi sendiri, dan sebagainya). b). Teori Frustasi

b). Teori Frustasi –  – Agresi BaruAgresi Baru

Dalam perkembangannya kemudian terjadi beberapa modifikasi terhadap teori Dalam perkembangannya kemudian terjadi beberapa modifikasi terhadap teori Frustasi

(11)

yang membedakan antara frustasi dengan iritasi. Jika suatu hambatan terhadap pencapaian yang membedakan antara frustasi dengan iritasi. Jika suatu hambatan terhadap pencapaian tujuan dapat dimengerti alasannya, yang terjadi adalah iritasi (gelisah, sebal), bukan frustasi tujuan dapat dimengerti alasannya, yang terjadi adalah iritasi (gelisah, sebal), bukan frustasi (kecewa, putus asa). Kegagalan mesin minuman dalam contoh diatas adalah frustasi, karena (kecewa, putus asa). Kegagalan mesin minuman dalam contoh diatas adalah frustasi, karena mestinya mesin itu tidak gagal dan tidak dapat dimengerti mengapa mesin itu rusak. Semua mestinya mesin itu tidak gagal dan tidak dapat dimengerti mengapa mesin itu rusak. Semua itu membuat anda agresif. Akan tetapi, kalau sebelum memasukkan uang anda sudah melihat itu membuat anda agresif. Akan tetapi, kalau sebelum memasukkan uang anda sudah melihat tulisan “mesin ini rusak”, anda mengerti mengapa anda tidak dapat membeli minuman dari tulisan “mesin ini rusak”, anda mengerti mengapa anda tidak dapat membeli minuman dari mesin itu dan anda tidak

mesin itu dan anda tidak menjadi agresif walaupun anda tetap kehausan.menjadi agresif walaupun anda tetap kehausan.

Frustasi lebih memicu agresi daripada iritasi. Selanjutnya, Berkowitz (1978,1989) Frustasi lebih memicu agresi daripada iritasi. Selanjutnya, Berkowitz (1978,1989) mengatakan bahwa frustasi menimbulkan kemarahan dan emosi marah inilah yang memicu mengatakan bahwa frustasi menimbulkan kemarahan dan emosi marah inilah yang memicu agresi. Marah itu sendiri baru timbul jika sumber frustasi dinilai mempunyai alternatif  agresi. Marah itu sendiri baru timbul jika sumber frustasi dinilai mempunyai alternatif  perilaku lain daripada perilaku yang menimbulkan frustasi itu. Philipus marah karena ia perilaku lain daripada perilaku yang menimbulkan frustasi itu. Philipus marah karena ia beranggapan bahwa anak-anak keluarga Rohadi sesungguhnya dapat bermain di tempat lain, beranggapan bahwa anak-anak keluarga Rohadi sesungguhnya dapat bermain di tempat lain, tidak perlu

tidak perlu menginjak-nginjak kebun singkongnya.menginjak-nginjak kebun singkongnya.

Anda marah karena ada orang menginjak kaki anda, padahal tempat di busmasih Anda marah karena ada orang menginjak kaki anda, padahal tempat di busmasih luas. Anda juga marah karena mesin minuman macet, padahal sebetulnya dapat diberi tanda luas. Anda juga marah karena mesin minuman macet, padahal sebetulnya dapat diberi tanda bahwa mesin itu rusak agar orang tidak usah kehilangan uangnya. Akan tetapi, kalau sumber bahwa mesin itu rusak agar orang tidak usah kehilangan uangnya. Akan tetapi, kalau sumber frustasi dinilai tidak mempunyai pilihan lain (terpaksa melakukan hal tersebut), frustasi itu frustasi dinilai tidak mempunyai pilihan lain (terpaksa melakukan hal tersebut), frustasi itu tidak menimbulkan kemarahan sehingga juga tidak memicu agresi. Ji

tidak menimbulkan kemarahan sehingga juga tidak memicu agresi. Ji ka Philipus beranggapanka Philipus beranggapan bahwa anak-anak Rohadi tidak dapat bermain di tempat lain sehingga terpaksa bahwa anak-anak Rohadi tidak dapat bermain di tempat lain sehingga terpaksa menginjak-injak kebun singkongnya, ia tidak akan marah apalagi sampai membunuh. Demikian pula ji injak kebun singkongnya, ia tidak akan marah apalagi sampai membunuh. Demikian pula ji kaka kaki anda terinjak di bus yang penuh sesak atau mesin minuman mencantumkan tanda kaki anda terinjak di bus yang penuh sesak atau mesin minuman mencantumkan tanda “rusak”. Dengan demikian, teori Frustrasiagresi hanya untuk menerangkan agresi dengan “rusak”. Dengan demikian, teori Frustrasiagresi hanya untuk menerangkan agresi dengan emosi benci (

emosi benci (hostile aggressionhostile aggression), tidak dapat menerangkan gejala agresi instrumental. Agresi), tidak dapat menerangkan gejala agresi instrumental. Agresi beremosi benci itu pun tidak terjadi begitu saja. Kemarahan memerlukan pancingan (cue) beremosi benci itu pun tidak terjadi begitu saja. Kemarahan memerlukan pancingan (cue) tertentu untuk dapat menjadi perilaku agresi yang nyata (Berkowitz & Le Page, 1967). tertentu untuk dapat menjadi perilaku agresi yang nyata (Berkowitz & Le Page, 1967).  Deprivasi

 Deprivasi yang memicu frustasi (karena membandingkan dengan orang lain atau karenayang memicu frustasi (karena membandingkan dengan orang lain atau karena membandingkan dengan harapan sendiri) dinamakan

membandingkan dengan harapan sendiri) dinamakan deprivasi relatif. Deprivasirelatif deprivasi relatif. Deprivasirelatif iniini harus dibedakan dari

harus dibedakan dari deprivasideprivasi absolut, yaitu keadaan dimana orang yang bersangkutanabsolut, yaitu keadaan dimana orang yang bersangkutan memang betul-betul kekurangan dalam hal tertentu (Myers, 1996). Deprivasi absolut belum memang betul-betul kekurangan dalam hal tertentu (Myers, 1996). Deprivasi absolut belum tentu menimbulkan frustasi, sedangkan deprivasi relatif lebih

tentu menimbulkan frustasi, sedangkan deprivasi relatif lebih besar kemungkinannybesar kemungkinannya memicua memicu frustasi.

frustasi.

Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Agresi Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Agresi

Menurut Davidoff (dalam Mu’tadin, 2002) terdapat beberapa faktor 

Menurut Davidoff (dalam Mu’tadin, 2002) terdapat beberapa faktor  yang dapat menyebabkanyang dapat menyebabkan perilaku agresi, yakni :

(12)

a.

a. Faktor BiologisFaktor Biologis

Ada beberapa faktor biologis yang mempengaruhi perilaku agresi, yaitu faktor gen, Ada beberapa faktor biologis yang mempengaruhi perilaku agresi, yaitu faktor gen, faktor sistem otak dan faktor kimia berdarah. Berikut ini uraian singkat dari faktor sistem otak dan faktor kimia berdarah. Berikut ini uraian singkat dari faktor-faktor tersebut :

faktor tersebut :

1) Gen berpengaruh pada pembentukan sistem neural otak yang mengatur penelitian 1) Gen berpengaruh pada pembentukan sistem neural otak yang mengatur penelitian yang dilakukan terhadap binatang, mulai dari yang sulit sampai yang paling mudah yang dilakukan terhadap binatang, mulai dari yang sulit sampai yang paling mudah amarahnya, faktor keturunan tampaknya membuat hewan jantan mudah marah amarahnya, faktor keturunan tampaknya membuat hewan jantan mudah marah dibandingka

dibandingkan n dengan betinanya.dengan betinanya.

2) Sistem otak yang terlibat dalam agresi ternyata dapat memperkuat atau 2) Sistem otak yang terlibat dalam agresi ternyata dapat memperkuat atau mengendalika

mengendalikan n agresi.agresi. 3) Kimia darah.

3) Kimia darah. Kimia darah khususnya hormon seks yang Kimia darah khususnya hormon seks yang sebagian ditentukan faktorsebagian ditentukan faktor keturunan mempengaruhi prilaku agresi.

keturunan mempengaruhi prilaku agresi. b.

b. Faktor Faktor Belajar Belajar SosialSosial

Dengan menyaksikan perkelahian dan pembunuhan meskipun sedikit pasti akan Dengan menyaksikan perkelahian dan pembunuhan meskipun sedikit pasti akan menimbulkan rangsangan dan memungkinkan untuk meniru model kekerasan menimbulkan rangsangan dan memungkinkan untuk meniru model kekerasan tersebut.

tersebut. c.

c. Faktor lingkunganFaktor lingkungan

Perilaku agresi disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut uraian singkat mengenai Perilaku agresi disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut uraian singkat mengenai faktor-faktor tersebut :

faktor-faktor tersebut :

1) Kemiskinan, bila seorang anak dibesarkan dalam lingkungan kemiskinan, maka 1) Kemiskinan, bila seorang anak dibesarkan dalam lingkungan kemiskinan, maka perilakuagresi mereka secara alami

perilakuagresi mereka secara alami mengalami peningkatan.mengalami peningkatan.

2) Anonimitas, Kota besar seperti Jakarta, bandung, surabaya, dan kota besar lainnya 2) Anonimitas, Kota besar seperti Jakarta, bandung, surabaya, dan kota besar lainnya menyajikan berbagai suara, cahaya, dan bermacam informasi yang sangat luar biasa menyajikan berbagai suara, cahaya, dan bermacam informasi yang sangat luar biasa besarnya. Orang secara otomatis cenderung berusaha untuk beradaptasi dengan besarnya. Orang secara otomatis cenderung berusaha untuk beradaptasi dengan melakukan penyesuaian diri terhadap rangangan yang berlebihan tersebut. Terlalu melakukan penyesuaian diri terhadap rangangan yang berlebihan tersebut. Terlalu banyak rangsangan indera kongnitif membuat dunia menjadi sangat impersonal, banyak rangsangan indera kongnitif membuat dunia menjadi sangat impersonal, artinya antara satu orang dengan orang lain tidak lagi saling mengenal atau artinya antara satu orang dengan orang lain tidak lagi saling mengenal atau mengetahui secara baik. Lebih jauh lagi, setiap individu cenderung menjadi anonim mengetahui secara baik. Lebih jauh lagi, setiap individu cenderung menjadi anonim (tidak mempunyai identitas diri). Bila seseorang merasa anonim, ia cenderung (tidak mempunyai identitas diri). Bila seseorang merasa anonim, ia cenderung berprilaku semaunya sendiri, karena ia merasa tidak lagi terikat dengan norma berprilaku semaunya sendiri, karena ia merasa tidak lagi terikat dengan norma masyarakat dan kurang bersimpati pada orang lain.

(13)

3) Suhu udara yang panas dan kesesakan 3) Suhu udara yang panas dan kesesakan

Suhu suatu lingkungan yang tinggi memiliki dampak terhadap tingkah laku sosial Suhu suatu lingkungan yang tinggi memiliki dampak terhadap tingkah laku sosial berupa peningkatan agresivitas.

berupa peningkatan agresivitas. d.

d. Faktor AmarahFaktor Amarah

Marah merupakan emosi yang memiliki ciri-ciri aktivitas system saraf parasimpatik  Marah merupakan emosi yang memiliki ciri-ciri aktivitas system saraf parasimpatik  yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat yang biasanya yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat yang biasanya disebabkan adanya kesalaha

(14)

BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan

Berbagai perumusan agresi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan Berbagai perumusan agresi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkah laku agresi merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan frustasi untuk  bahwa tingkah laku agresi merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan frustasi untuk  mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum pihak lain, yang ditujukan untuk  mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum pihak lain, yang ditujukan untuk  melukai pihak tersebut secara fisik maupun psikologis pada orang lain yang dapat dilakukan melukai pihak tersebut secara fisik maupun psikologis pada orang lain yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal. Berdasarkan uraian di atas, dapat disampaikan bahwa terdapat secara fisik maupun verbal. Berdasarkan uraian di atas, dapat disampaikan bahwa terdapat beberapa tipe agresi, yakni :

beberapa tipe agresi, yakni :

a. Agresi Instrumental (

a. Agresi Instrumental ( Instrumental Aggres Instrumental Aggressionsion)) b. Agresi Benci (

b. Agresi Benci ( Hostile Aggression Hostile Aggression)) c. Agresi Predatori

c. Agresi Predatori d. Agresi antar Jantan d. Agresi antar Jantan e. Agresi Ketakutan e. Agresi Ketakutan f. Agresi Tersinggung f. Agresi Tersinggung g. Agresi Pertahanan g. Agresi Pertahanan h. Agresi Materal h. Agresi Materal i. Agresi Instrumental i. Agresi Instrumental

Seperti kebanyakan perilaku, agresi dapat diperiksa dalam hal kemampuannya untuk  Seperti kebanyakan perilaku, agresi dapat diperiksa dalam hal kemampuannya untuk  membantu hewan bereproduksi dan bertahan

membantu hewan bereproduksi dan bertahan hidup. Hewan dapat menggunakan agresi untuk hidup. Hewan dapat menggunakan agresi untuk  memperoleh dan mengamankan wilayah, serta sumber-sumber lain termasuk makanan, air, memperoleh dan mengamankan wilayah, serta sumber-sumber lain termasuk makanan, air, dan peluang kawin. Peneliti telah berteori bahwa agresi dan kemampuan untuk pembunuhan dan peluang kawin. Peneliti telah berteori bahwa agresi dan kemampuan untuk pembunuhan adalah produk dari masa lalu evolusioner kita.

adalah produk dari masa lalu evolusioner kita.

3.2

3.2 SaranSaran

Adapun saran untuk para pembaca adalah semoga dalam pembahasan ini tidak hannya Adapun saran untuk para pembaca adalah semoga dalam pembahasan ini tidak hannya menjadi bahan bacaan saja, tetapi

menjadi bahan bacaan saja, tetapi sejalan dengan perkembangan ilmu hendaknya kitasejalan dengan perkembangan ilmu hendaknya kita mennyesua

mennyesuaikan pendapat tentang apa itu agresi dan ikan pendapat tentang apa itu agresi dan perkembangaperkembangan baik dari n baik dari teori maupunteori maupun tipe-tipenya baik itu perilaku agresi pada hewan maupun manusia.

(15)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Baron, R.A., Byrne, D., &

Baron, R.A., Byrne, D., & Branscombe, N.R. (2006).Branscombe, N.R. (2006). Social psychologySocial psychology(11th ed.). Boston:(11th ed.). Boston: Pearson Education, Inc.

Pearson Education, Inc.

Ebbessen, EB, Duncan, B., & Konecni, VJ (1974).

Ebbessen, EB, Duncan, B., & Konecni, VJ (1974). Pengaruh Isi Agresi Verbal: SebuahPengaruh Isi Agresi Verbal: Sebuah Percobaan Lapangan. Jurnal Experimental Social Psychology

Percobaan Lapangan. Jurnal Experimental Social Psychology, 11, 192-204., 11, 192-204. Golin, S., &

Golin, S., & Romanowski, M. (1977).Romanowski, M. (1977). Agresi verbal sebaga Agresi verbal sebagai Fungsi Seks Seks Subyek dani Fungsi Seks Seks Subyek dan Target 

Target . Jurnal Psikologi,, 97 141-149.. Jurnal Psikologi,, 97 141-149. Infante, DA (1995).

Infante, DA (1995). Mengajar Siswa untu Mengajar Siswa untuk Memahami dan Pengendalian Agresik Memahami dan Pengendalian Agresi verbal

verbal.Komunikasi Pendidikan, 44, 51-63..Komunikasi Pendidikan, 44, 51-63. http://www.tempointeraktif.co

http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/200m/hg/nasional/2005/01/01/brk,20050101-015/01/01/brk,20050101-01,id.html,id.html Sarwono, S.W. (2002).

Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan dengan alir Berkenalan dengan aliran-aliran dan tan-aliran dan tokoh-tokoh psikologokoh-tokoh psikologii. Jakarta:. Jakarta: Bulan Bintang.

Bulan Bintang.

Sarwono, S.W. (2002).

Sarwono, S.W. (2002). Psikologi sosial: Individu dan teori-teori psikologi sosialPsikologi sosial: Individu dan teori-teori psikologi sosial. Jakarta:. Jakarta: Balai Pustaka.

Balai Pustaka. Sumber

Sumber Video: Video: http://www.youtube.cohttp://www.youtube.com/watch?v=vdh7Mnm/watch?v=vdh7MngntnI&feature=relategntnI&feature=relatedd Sumber

Sumber Foto: Foto: http://www.flickr.com/photoshttp://www.flickr.com/photos/vixrichardson/296781/vixrichardson/2967817522/ 7522/  Wortman, C.B., Loftus, E.F., & W

Wortman, C.B., Loftus, E.F., & Weaver, C. (1999).eaver, C. (1999). PsychologyPsychology(5th ed.). Boston: McGraw-(5th ed.). Boston: McGraw-Hill College

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofot mungkin dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada osteoartritis, akan tetapi

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Guru menugaskan peserta didik supaya memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf (halaman terakhir

Kualitas bahan ajar menulis cerpen dengan media adobe flash untuk siswa SMP kelas IX adalah (1) bahan ajar menulis cerpen dengan media adobe flash untuk siswa SMP

Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal 1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap orang tua akan pentingnya peranan orang tua dalam pembelajaran daring bagi anak usia dini

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

sumber data adalah perannya dalam pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan sastra Jawa modern. Adapun alasan pemilihan cerkak DPBLL sebagai objek penelitian adalah