• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemasan obat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kemasan obat"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KEMASAN SED

KEMASAN SEDIAAN

IAAN FFARMASI

ARMASI

Asep

Asep Nurrahman

Nurrahman Y

Y., M.Farm.

., M.Farm., Apt

, Apt

Dasar-dasar Teknologi Farmasi

Dasar-dasar Teknologi Farmasi

(2)
(3)

Definisi

Definisi

Pengemasan

Pengemasan

s suuaattuu pprroosseess mmeemmbbeerriikkaann wwaaddaahh aattaauu ppeemmbbuunnggkkuuss kkeeppaaddaa s suuaattuu sseeddiiaaaann uunnttuukk mmeenngguurraannggii aattaauu mmeenncceeggaahh kkeerruussaakkaann pa padada babahahann yyanangg akakanan didibubungngkkusus atatauau didikkememasas..

Kemasan

Kemasan

s suuaattuu wwaaddaahh aattaauu ppeemmbbuunnggkkuuss yyaanngg ddaappaatt mmeemmbbaannttuu m meencnceeggahah aattauau memenngugurranangigi tteerrjajadidinnyyaa kkereruusasakkanan-k-keerurusasakkanan pa padada babahahann yayangngdidikkememasas atatauau didibubungngkukus.s. (Voigt, 1995). (Voigt, 1995). 2 2

(4)

Memiliki

Memiliki permeabilitas terhadap udara (oksigen dan gas lain) yang baikpermeabilitas terhadap udara (oksigen dan gas lain) yang baik

Tidak

Tidak tokstoksik dan tidak bereaik dan tidak bereaksi (inert)ksi (inert), sehingga tidak terjadi reaksi kimia, sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan atau menimbulkan perubahan warna, flavor dan yang dapat menyebabkan atau menimbulkan perubahan warna, flavor dan

citarasa produk yang dikemas citarasa produk yang dikemas

Mampu

Mampu menjaga produk yang dikemas agar tetap bersih danmenjaga produk yang dikemas agar tetap bersih dan

merupakan pelindung

merupakan pelindung terhadap pengaruh panas, kotoran danterhadap pengaruh panas, kotoran dan

kontaminan lain

kontaminan lain

Mampu

Mampu melindungi produk yang dikemasnya dari kerusakan fisik danmelindungi produk yang dikemasnya dari kerusakan fisik dan

gangguan dari cahaya

gangguan dari cahaya (penyinaran)(penyinaran)

Mudah

Mudahdibukdibuka daa dan ditn ditutuputup dan dapatdan dapat meningkatkan kemudahanmeningkatkan kemudahan

penanganan,

penanganan, pengangkupengangkutan,tan, dan dan distribusidistribusi

Mampu

Mampu menjelaskan identifikasi dan informasi dari bahan menjelaskan identifikasi dan informasi dari bahan yangyang

dikemasnya

dikemasnya, sehingga dapat membantu promosi atau memperlancar, sehingga dapat membantu promosi atau memperlancar

Persyaratan

(5)

BAHAN KEMAS

 Wadah / tutup / selubung sebelah

luar dari suatu produk.

Sangat penting karena dapat

mempengaruhi stabilitas dan mutu

produk akhir.

(6)

Kemasan Berdasarkan Struktur Sistem

Kemas

(kontak produk dengan kemasan)

Primer

Sekunder

Tersier

(7)

Kemasan Berdasarkan Struktur Sistem

Kemas

(kontak produk dengan kemasan)

Primer

Sekunder

Tersier

(8)

KEMASAN PRIMER

Contoh kemasan primer langsung mewadahi atau membungkus dan

langsung bersentuhan bahan yang dikemas Contoh : Blister sebagai kemasan kapsul

1. Kaca

2. Logam Aluminum 3. Blister

4. Pengemasan Bulk PRODUK 5. Pengikat (ban yang mengerut) 6. Pembungkus lapisan tipis

7. Plastik

(9)

Kemasan Primer

1.Kaca

Tipe I TipeII TipeIII Tipe IV

• Paling inert

• Koefisien ekspansi

termal terendah

• Ampul dan vial untuk

parenteral

• Tidak inert

(mempengaruhi sediaan)

• Kemasan sekali pakai • Dibuat lebih tahan

terhadap pencucian dengan SiO2

• Titik leleh Tipe II < Tipe I

• Memiliki tingkat

natrium dan kalsium oksida seperti tipe II, tetapi mengandung oksida terlarut lebih tinggi dari unsur lain.

• Cukup inert

• Kaca tipe III hanya

digunakan untuk cairan anhidrat dan produk kering.

Untuk Non Parenteral (oral & topikal)

Untuk Parenteral

(10)
(11)
(12)

KEMASAN PRIMER

2. Logam Aluminium

No Kelebihan Kekurangan 1 Aluminium tahan panas 100 kali lebih baik dari

kaca dan 400 kali lebih baik dari plastik.

Secara alami buram dan tidak transparan.

2 Mudah dilakukan sterilisasi dengan panas Namun tidak blowable seperti plastik.

3 Sebagai bahan tabung, aluminium fleksibel dan memiliki karakteristik deadfold yang sangat baik.

4 Setelah selesai dibuat, mudah dihiasi dengan ornament dan warna yang sangat menarik. 5 Bentuk wadah silinder mudah dibuat dari

(13)
(14)

KEMASAN PRIMER

3. Blister

Lapisan pada foil harus sesuai dengan bahan blister untuk memperoleh segel yang memuaskan, baik untuk perlindungan produk maupun untuk perlindungan pemalsuan.

Untuk jenis blister yang bisa didorong, bahan untuk bagian belakangnya biasanya aluminium foil yang diberi lapisan yang dapat

disegel panas.

Bahan untuk bagian belakangnya, atau tutupnya, dapat dari jenis yang bisa didorong atau jenis yang dapat dikelupas. Blister setengah keras yang terjadi sebelumnya diisi dengan produk dan di tutup dengan bahan untuk bagian belakang yang

dapat disegel dengan pemanasan.

Sesudah dingin lembaran dilepas dari cetakan dan berlanjut ke berbagai pengisian dari mesin kemasan. Menarik (dalam vakum) lembaran plastik yang lembek itu kedalam suatu cetakan.

Melunakkan suatu lembaran resin termoplastik dengan pemanasan.

(15)
(16)

KEMASAN PRIMER

4. Pengemasan bulk produk

Gambar Mesin Pengemas Bulk Menumpuk produk antara lapisan tipis

plastik yang dapat dibentuk dengan panas, dapat memanjang atau dapat mengerut dengan pemanasan dan bahan yang kaku untuk bagian belakangnya.

(Lachman, 1994)

Pemanasan/pelunakan lapisan tipis plastik

Produk dijatuhkan ke dalam kantung segel menjadi bahan yang keras

(17)

KEMASAN PRIMER

5. Pembungkus Lapisan Tipis

Pembungkus Lapisan Tipis dikategorikan dalam tipe-tipe berikut:

1. Pembungkus yang ujungnya dilipat.

2. Pembungkus yang disegel seperti sirip ikan.

3. Pembungkus yang dapat mengerut.

(Lachman, 1994)

(18)

KEMASAN PRIMER

6. Plastik

1. Plastik adalah bahan kemasan cepat saji untuk makanan, obat-obatan, dan produk lainnya yang tak terhitung  jumlahnya.

2. Plastik terus menerus menggantikan bahan-bahan lain yang lebih tradisional pada kemasan obat.

Faktor penguraan penggunaan plastik pada obat :

• Resiko kesehatan yang merugikan dari obat yang dikemas

tidak benar lebih besar daripada untuk produk lain.

• Makanan terproses jauh lebih intensif berkonsentrasi

pada efisiensi biaya kemasan dan inovasi kemasan daripada produsen obat (Lachman, 1994).

Dilarang menggunakan kemasan pangan dari plastik

daur ulang sebelum diperiksa keamanannya dan mendapat

(19)

Kemasan Berdasarkan Struktur Sistem

Kemas

(kontak produk dengan kemasan)

Primer

Sekunder

Tersier/

Kuartener

(20)

KEMASAN SEKUNDER

Kemasan

sekunder,

yaitu

kemasan

yang

fungsi

utamanya

melindungi

kemasan

lain/

melindungi

kemasan primer .

Contoh Kemasan Primer (a) dan Kemasan Sekunder (b)

a. b.

Contoh:

kotak karton untuk wadah kapsul dalam blister

(21)

Kemasan Berdasarkan Struktur Sistem

Kemas

(kontak produk dengan kemasan)

Primer

Sekunder

Tersier

(22)

KEMASAN TERSIER

Kemasan tersier yaitu kemasan untuk mengemas setelah

kemasan primer, sekunder, digunakan untuk pelindung selama

pengangkutan.

Kemasan Tersier

Contoh Obat yang sudah dibungkus kemasan primer

dalam kemasan sekunder, dimasukkan ke dalam kardus

(Julianti et al, 2006).

(23)

HAL

 –

HAL YANG HARUS

DIPERHATIKAN

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pengemasan :

1. Harus selalu mengikuti dan mematuhi prosedur tertulis yang sudah dibuat. 2. Harus selalu mengikuti dan menjalankan in process control.

3. Pra penandaan pada bahan pengemas harus selalu dilakukan.

4. Sebelum melakukan pengemasan, kesiapan jalur pengemasan harus selalu diperiksa. 5. Hanya obat yang berasal dari satu batch saja yang boleh ditempatkan dalam satu palet. 6. Produk yang rupa dan bentuknya sama tidak boleh dikemas pada jalur yang berdampingan. 7. Pada jalur pengemasan, nama dan nomer batch harus terlihat jelas.

8. Produk antara dan produk jadi yang masih dalam proses pengemasan harus selalu diberi label identitas dan jumlah.

9. Produk yang telah diisikan kedalam wadah akhir tapi belum diberi label, harus dipisah dan diberi tanda.

10. Peralatan pengemasan tidak boleh bersentuhan langsung dengan produk.

11. Bahan untuk pengemasan seperti: pelincir, perekat, tinta, cairan pembersih, ditempatkan dalam wadah berbeda dari wadah untuk produk.

(Kurniawan, 2012)

(24)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

1. Nama Dagang

2. Nama Generik

3. Bentuk sediaan

4. Tanda khusus untuk obat

5. Komposisi

6. Indikasi

7. Kontraindikasi

8. Efek Samping

9. Interaksi Obat

10. Cara Kerja Obat

11. Aturan Pakai

12. Peringatan

(25)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

1. Nama Dagang

Nama obat yang biasanya dituliskan paling mencolok di kemasan obat. Nama yang diberikan oleh industri farmasi sebagai salah satu identitas produknya atau dengan istilah lain merupakan merk dagang produk

(26)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

2. Nama Generik

Contoh : Amplodipineparacetamol, chlorpheniramine maleat (CTM), asam mefenamat, amoksisilin, guafenesin, dexamethason, , Captopril, Piroxicam, antalgin, ranitidin, dan cefadroxil.

Harus tercantum dengan ukuran huruf ≥80% dari nama dagang dan

dicantumkan tepat dibawah nama dagang.

Harus dicantumkan di kemasan obat sesuai dengan Permenkes No. 524 tahun 2005.

Nama resmi zat obat yang telah ditetapkan dalam farmakope.

(27)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

3. Bentuk sediaan

Bentuk sediaan adalah bentuk obat itu sendiri, ada tablet, kapsul, kaplet,

sirop, eliksir, suspensi, krim, gel, suppositoria, dsb.

4. Tanda khusus untuk obat

• Tanda khusus ini harus tercantum dan telah diatur sejak lama dengan SK Menkes

No.2380 tahun 1983. Tanda ini berupa lingkaran berwarna sesuai dengan golongan obatnya.

Bentuk Sediaan

Tanda Khusus untuk Obat

(28)

Obat bebas obat bebas terbatas

(29)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

5. Komposisi

• Komposisi pada kemasan obat = komposisi zat – zat yang berkhasiat.

Karena itu komposisi yang tercantum pada kemasan obat lebih sedikit daripada komposisi pada kemasan produk makanan yang juga

mencantumkan zat – zat tambahan yang digunakan.

• Pengecualian untuk beberapa bahan yang harus tampil pada komposisi

obat, contohnya adalah alkohol sesuai dengan SK KBPOM No.131 tahun 2003.

(30)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

6. Indikasi 7. Kontraindikasi 8. Efek Samping

9. Interaksi Obat

• Interaksi obat merupakan suatu keadaan dimana efek obat berubah dengan

adanya penggunaan obat lain, makanan, minuman, atau zat kimia di lingkungan. Informasi tentang interaksi obat di kemasan obat biasanya liska k gkin ja uhi efek obat te but. 29

(31)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

10. Cara Kerja Obat

Cara kerja obat yang dituliskan berkaitan dengan efek farmakologi obat,

yaitu suatu kerja obat dalam tubuh. Istilah

 –

istilah yang tertulis pada

bagian ini bermacam

 –

macam, ada yang mudah dimengerti, adapula yang

menggunakan istilah medis, seperti analgesik, antasida, dekongestan,

laksatif dan masih banyak lagi.

(32)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

11. Aturan Pakai

• Aturan pakai menginformasikan

tentang penggunaan obat.

• Contoh:

1 kapsul 3 kali sehari atau ada pula yang menuliskannya 3 kali sehari 1 kapsul.

12. Peringatan

Untuk obat  – obat bebas terbatas, sesuai yang diatur dalam SK Menkes Nomor 6355 tahun 1969. Ada 6 jenis tanda peringatan sebagai berikut:

(33)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

13. Nomor Batch/Lot

Nomor ini merupakan suatu identitas produksi yang diberikan oleh industri farmasi terhadap suatu obat dalam satu satuan produksi.

16. Tanggal Kadaluwarsa Tanggal kadaluwarsa merupakan istilah yang umum digunakan untuk menunjukkan suatu waktu dimana produk sudah

selayaknya tidak

digunakan lagi. Biasanya pada kemasan obat akan

tertulis sebagai “Exp. Date”.

15. Nama dan Alamat Industri Farmasi

Nama dan Alamat Industri Farmasi dituliskan sebagai identitas industri yang memproduksi obat.

14. Nomor Registrasi Nomor registrasi adalah nomor yang diberikan sebagai tanda obat telah terdaftar di BPOM dan mendapat izin edar.

(34)

KOMPONEN YANG TERTERA PADA

KEMASAN

(35)

Kriteria Wadah

Wadah

Tamper

resistant

Wadah Tidak

Tembus

Cahaya

Wadah

Terutup Baik

Wadah

Tertutup

Rapat 

Wadah

Tertutup

Kedap

Wadah Satuan

Tunggal

Wadah Dosis

Tunggal

Wadah Dosis

Satuan

Wadah Satuan

Ganda

Wadah Dosis

Ganda

(36)

Kemasan Tamper Resistant

Sakit dan matinya pemakai Sianida Masuk dalam Kapsul Asetaminofen Kemasan Tamper Resistan Tindakan Kriminal Kejadian Utama Solusi

Kemasan yang diberi indikator atau pelindung

Khusus, yang jika sudah dibuka pelindung akan

6 Februari 1984

(37)

Kemasan Tamper Resistant

Tipe Kemasan Bahan Pelindung

Segel botol Kertas / Timah merapat ke mulut botol di bawah tutup, harus disobek/ dirusak untuk mencapai produk

Segel pita Keratas selofan yang diletakkan ketat diatas tutup botol ; harus disobek / dirusak untuk mencapai produk

Tutup yang dapat dirusak

Tutup Plastik / logam yang sebagian dari tutup terbut harus dirusak untuk membukanya

Gambar

Gambar Mesin Pengemas BulkMenumpuk produk antara lapisan tipis

Referensi

Dokumen terkait

Menrut Abdul Wahab Khallaf, Ijma’ dengan definisi tersebut tidak mungkin terjadi, Ijma’ akan mungkin terjadi apabila masalahnya diserahkan kepada pemerintah, karena

Pada saat impactor jatuh menumbuk crash box pola origami maka keduanya saling memberikan gaya yang disebut dengan gaya kontak, gaya yang diberikan impactor pada

Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik statistika untuk mengukur korelasi (analisis keeratan hubungan), adapun teknik statistika yang digunakan dalam mengukur

Pemilihan jenis kemasan yang sesuai untuk bahan pangan harus mempertimbangkan syarat-syarat kemasan yang baik untuk produk tersebut, juga karakteristik yang akan

Menurut Wong (2008), seseorang yang mememiliki tingkat religiusitas tinggi dalam mengikuti aktivitas keagamaan serta memiliki sikap etis lebih baik dalam kehidupan

Jangan membuka pintu dan berbicara untuk orang yang tidak dikenal, jika ada orang datang kamu boleh mengintip dari lobang pintu atau tanyakan dengan pintu luar yang tertutup

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Sehingga untuk mempermudah perhitungan dalam proses klasifikasi dan tidak bergantung pada distribusi populasi dengan menghitung error rate atau probabilitas kesalahan