• Tidak ada hasil yang ditemukan

ITS Undergraduate 9369 3105100135 Presentations

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ITS Undergraduate 9369 3105100135 Presentations"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

: Faizal Oky Setyawan

3105100135

(2)

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI

HASIL

(3)

Dalam rangka pemenuhan dan penunjang kebutuhan transportasi pada

Proyek Pembangunan Jalan Lintas Selatan Jawa Timur.

Sungai memiliki bentuk lereng yang tidak terlalu curam sehingga akan sulit

jika di buat lantai kendaraan di atas dengan rangka busur di bawah.

Dari bentuk arsitektural bentuk busur juga menambah nilai estetika

jembatan.

Pemilihan bahan dari baja karena bahan tersebut memiliki kekuatan cukup

tinggi untuk menahan kuat tarik dan tekan tanpa membutuhkan banyak

volume.

(4)

PERMASALAHAN

1.

Bagaimana mendesain lay out awal struktur jembatan ?

2.

Bagaimana menentukan jenis pembebanan yang akan digunakan dalam

desain ?

3.

Bagaimana merencanakan profil yang akan dipakai pada struktur atas

jembatan ?

4.

Menganalisa perhitungan kekuatan profil terhadap gaya dalamnya ?

5.

Mengontrol desain profil terhadap kekuatan dan kestabilan struktur dengan

bantuan program SAP ?

6.

Bagaimana mendesain pilar dan pondasi jembatan ?

7.

Bagaimana menuangkan hasil bentuk desain dan analisa ke dalam bentuk

gambar teknik ?

(5)

1.

Dapat mendesain lay out awal struktur jembatan

2.

Menentukan jenis pembebanan yang akan digunakan dalam desain

3.

Merencanakan profil yang akan dipakai pada struktur atas jembatan

4.

Menganalisa perhitungan kekuatan profil terhadap gaya dalamnya

5.

Mengontrol desain profil terhadap kekuatan dan kestabilan struktur dengan

bantuan program SAP

6.

Dapat mendesain pondasi jembatan.

7.

Dapat menuangkan hasil bentuk desain dan analisa ke dalam bentuk

gambar teknik

(6)

BATASAN MASALAH

1.

Permasalahan ini hanya ditinjau dari aspek teknik saja dan tidak dilakukan

analisa dari segi biaya dan waktu.

2.

Perencanaan tidak memantau aspek metode pelaksanaan pembangunan

struktur jembatan.

3.

Perhitungan sambungan dibatasi pada bagian-bagian tertentu yang

dianggap mewakili keseluruhan.

4.

Perhitungan perencanaan dibatasi pada struktur jembatan rangka dan pilar

sedangkan jembatan beton komposit digunakan sebagai beban pada pilar

sesuai standar yang dikeluarkan BMS 1992 dan kepala jembatan tidak

direncanakan.

5.

Perencanaan ini tidak memperhitungkan kondisi beban pada waktu

metode pelaksanaan.

(7)

ƒ

Deck Girder

bagian ini yang menerima langsung beban lalu lintas dan

melindungi terhadap keausan.

ƒ

Batang Lengkung

Batang lengkung merupakan bagian dari struktur yang memikul

beban di sepanjang jembatan.

ƒ

Pier / Collumn

Struktur bagian bawah jembatan yang berfungsi menyangga deck

langsung dan menyalurkan beban-beban yang diterima oleh deck

kebagian pondasi.

ƒ

Kepala Jembatan (Abutment)

Suatu bangunan yang meneruskan beban mati dan beban hidup

dari bangunan atas dan tekanan tanah ke tanah pondasi

(8)

BACK

ƒ

Deck Arch

ƒ

Through Arch

ƒ

Half-Through Arch

BERDASARKAN LETAK LANTAI KENDARAANNYA JEMBATAN

BUSUR DAPAT DIBAGI MENJADI 3 TIPE :

(9)

Dalam perencanaan jembatan Malangsari ini akan mengacu pada

peraturan :

ƒ

Bridge Management System

(BMS 1992),

RSNI T-02-2005

untuk pedoman pembebanan.

ƒ

AISC- LRFD

untuk perhitungan struktur atas jembatan yang

terbuat dari baja.

(10)

PEMBEBANAN :

Beban Tetap

Berat Sendiri

(RSNI T Psl 5.2)

Beban Mati Tambahan

(RSNI T Psl 5.3)

Tekanan Tanah

(RSNI T Psl 5.4.2)

Beban

Lalu-Lintas

Beban Lajur “D”

(RSNI T Psl 6.3.1 )

Beban Truk “T”

(RSNI T Psl 6.4.1 )

Gaya Rem

(RSNI T Psl 6.7 )

Beban Pejalan Kaki

(RSNI T Psl 6.9 )

Aksi

Lingkungan

Beban Angin

(RSNI T Pasal 7.6)

(11)
(12)

METODOLOGI

Dalam penyusunan tugas akhir ini, langkah-langkah yang

dilakukan dimulai dari pengumpulan data perencanaan.

Dengan data tersebut jembatan dapat di rencanakan

dengan bentuk baru namun dengan

lokasi, kondisi tanah

dan hidrologi

dari lokasi sebenarnya. Langkah selanjutnya

adalah mendesain awal jembatan.

(13)

Bagan Alir Perencanaan

Struktur Jembatan

(14)

Struktur Jembatan :

ƒ

Jembatan rangka busur tipe through arch (100m)

ƒ

Jembatan beton komposit (15m) di sisi kanan-kiri

jembatan rangka.

Lebar

: 10 m

Tinggi

: 29,35 m

Tinggi Bebas

: 27.5 m

Struktur Utama

: baja

Data Bahan :

Kekuatan Beton Tekan ( f’c)

: 35 Mpa

Tegangan Leleh Baja ( fy )

: 360 Mpa

Mutu Profil Baja BJ 41

Tegangan Leleh

: 250 Mpa

Tegangan Putus

: 410 Mpa

(15)
(16)

Bagan Alir Perencanaan Struktur Atas

(17)

1. ARAH MELINTANG

Data Perencanaan : f’c = 35 MPa

fy = 360 MPa

Decking beton = 40 mm

Ø tulangan rencana = 16 mm

dipakai : tulangan D16 – 150 (As = 1.407 mm2)

2. ARAH MEMANJANG

(18)

PERENCANAAN GELAGAR MEMANJANG

Untuk perencanan gelagar memanjang dipilih profil

WF dengan dimensi : 400 x 300 x 9 x 14

Data – data profil :

A = 118,27 cm2 ; ix = 17,2

cm ; Zx = 1758 cm3

g = 92,8 kg/m ; iy = 7,32 cm ; Zy = 420 cm3

d = 400 mm ; Ix = 35163 cm4

b = 300 mm ; Iy = 6302 cm4

tf = 14,00 mm ; Sx = 1740 cm3

tb = 9,00 mm ; Sy = 418

cm3

(19)

Untuk perencanan awal gelagar melintang segmen 0 – 8

dipilih profil : WF 900 x 300 x 18 x 34

Data – data profil :

g

= 286 kg/m

; Ix

= 498.000 cm4

A

= 364 cm2 ; Iy

= 15.700 cm4

ix

= 37 cm ; Zx

= 12.221 cm3

iy

= 6,56 cm ; Zy = 1.619 cm3

d

= 912 mm

; Sx

= 10.900 cm3

b

= 302 mm

; Sy

= 1.040 cm3

t f

= 34 mm

t w

= 18 mm

(20)

PERENCANAAN GELAGAR MELINTANG

Untuk perencanan awal gelagar melintang segmen 9 – 11

dipilih profil : WF 933 x 423x 24 x 42,67

Data – data profil :

g =

446

kg/m

;

Ix

= 844600 cm4

A =

568,8 cm2 ;

Iy

= 47730 cm4

Ix = 38,53 cm ; Sx

= 18112,8 cm3

Iy =

9,47

cm ;

Sy

= 2410,9 cm3

d =

933 mm

;

t f

= 42,67 mm

b =

423 mm

;

t w

= 24

mm

(21)

Batang diagonal : WF 458 x 417 x 30 x 50

: WF 400 x 300 x 9 x 14

Batang vertikal

: WF 400 x 300 x 9 x 14

Batang busur bawah : WF 458 x 417 x 30 x 50

: WF 498 x 432 x 45 x 70

(22)

KONSTRUKSI IKATAN ANGIN

IKATAN ANGIN ATAS

Batang diagonal : WF 200 x 200 x 8 x 12

Batang vertikal

: WF 200 x 200 x 8 x 12

IKATAN ANGIN BAWAH

Batang diagonal : WF 150 x 100 x 6 x 9

BALOK PORTAL AKHIR :

WF 400 x 300 x 12 x 25

KOLOM PORTAL AKHIR :

458 x 417 x 30 x 50

(23)

Alat sambung yang digunakan adalah :

•Las sudut

•Baut mutu tinggi (HSB) yang perencanaannya

Berdasarkan AISC – LRFD.

•Baut tipe gesek (HTB)

Tabel 8.1 Gaya tarik baut minimum

Diameter nominal baut (mm) Gaya tarik minimum (KN)

16 95

20 145

24 210

30 335

(24)

PERLETAKAN SENDI (ENGSEL)

Dari hasil perhitungan didapatkan :

S1 = tinggi pelat penumpu atas sendi = 15 cm

S2 = tebal pelat pemumpu perletakan= 5 cm

S3 = tebal pelat penyokong vertikal = 5 cm

S4 = tebal pelat vertikal penumpu

= 4,5 cm

S5 = tebal pelat lengkung penumpu = 3 cm

(25)
(26)

PERLETAKAN ELASTOMER

Durometer hardness IRHD 70

Shear modulus (G)

= 1,2 MPa

Bulk modulus (B) = 2.000 MPa

Panjang perletakan (a)

= 480 mm

Lebar perletakan (b)

= 380 mm

Tebal selimut (tc) = 6 mm

Tebal lapis dalam (t1)

= 6 mm

Tebal pelat baja (ts)

= 5 mm

Jumlah lapis karet dalam (n)

= 3

Tebal total elastomer (T) = 73 mm

Side cover thickness (tsc) = 10 mm

(27)

a b tc t1 ts tsc t1 I I Section I - I

(28)

BACK

Bagan Alir Perencanaan Struktur

(29)

Lapisan Tanah dan Kedalaman

SPT γ φ qu

(m) (N) (Kn/m3) (t/m3) Dunham Osaki kPa (kg/cm2) Lanau Kelempungan( 0-6) 7 16,22 1,62 34,16 26,83 37,2 0,38 Lanau Kelempungan( 6-12) 10 16,89 1,69 35,95 29,14 44,1 0,45 Pasir Kasar Sedikit Lanau (12-14) 14 14,63 1,46 37,96 31,7 - -Pasir Kasar Sedikit Lanau (14-16) 23 18,84 1,88 41,61 36,45 - -Pasir Kasar + Batu (16-20) 60 23 2,3 51,83 49,64 -

(30)

-Beban yang dipikul oleh pilar, antara lain :

W1

= Beban dari jembatan beton komposit

sepanjang 15m disisi kanan dan kiri

jembatan busur rangka

W2

= Beban dari lantai kendaraan segmen

9-11 jembatan busur rangka

W3

= Beban dari jembatan busur rangka

PERENCANAAN PILAR

(31)

Dimensi Balok :

Anak Atap

250 x 400 mm

Melintang Atap

300 x 500 mm

Memanjang Atap

700 x 1000 mm

Melintang Lantai

1500 x 2000 mm

Memanjang Lantai

1500 x 2000 mm

Kolom Atas

1000 x 1000 mm

Kolom Bawah

1500 x 1500 mm

(32)

Gambar 9.7

Konfigurasi Tiang Group

Dari Spesifikasi

Wika Pile Classification

(“Daya Dukung Pondasi Dalam” oleh Dr. Ir. Herman

Wahjudi)

direncanakan tiang pancang beton dengan :

Diameter

: 60 cm

Tebal

: 10 cm

Tipe

: C

fc’

: 600 kg/cm2

Allowable axial

: 211,60 ton

Bending moment crack

: 29,00 tm

Bending moment ultimate

: 58,00 tm

(33)

Digunakan tulangan D32 - 100 mm untuk tulangan lentur

(As = 72.346 mm2)

Digunakan tulangan D29 - 150 mm untuk tulangan pembagi

(As = 36.926 mm2)

(34)

LITERATUR :

ƒ

RSNI T-02-2005

ƒ

Bridge Management System (BMS 1992)

ƒ

Bridge Engineering ( J. S. Alagia )

ƒ

Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung

Menggunakan Metode LRFD (ITB, 2000)

ƒ

Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi (Dr. Ir. Suyono

Sosrodarsono, Kazuto Nakazawa, 2000)

ƒ

Daya Dukung Pondasi Dalam (Dr. Ir. Herman Wahyudi, 1999)

(35)

Gambar

Tabel 8.1 Gaya tarik baut minimum
Gambar 9.7  Konfigurasi Tiang Group

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan spirit mutu pendidikan di lembaga pendidikan Islam saat ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

serta memberi jawaban atas permasalahan-permasalahan hukum, terutama yang terkait dengan akibat hukum perceraian terhadap kedudukan perempuan dari perkawinan nyerod

Sikap dan perilaku warga Negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan

Dasar pengambilan sampel ini adalah perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi yang mempunyai program studi akuntansi jenjang strata dua (S­2) dan strata tiga (S­3)

berkesinambungan PT Madu pramuka adalah perusahaan yang bergerak di bidang barang/ jasa yang menghasilkan produk madu yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.

Dalam hal ini para peserta dan pembina harus mempunyai mindset tentang pentingnya mengkonsumsi ikan yang akan mengubah persepsi dan mempengaruhi gizi anak dan balita

SDM yang jelek, dana yang tidak tersedia dan tidak ada persetujuan dari anggota merupakan kelemahan yang berakibat tidak dapat menangkap peluang berupa sarana dan

Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan 10 orang perwakilan masyarakat dari kecamatan pamijahan dan kecamatan leuwiliang, terlihat bahwa penanggulangan kemiskinan