Makalah Seminar Kerja Praktek Makalah Seminar Kerja Praktek
P
PR
REVENTI
EVENTI VE MAI
VE MAI NTENANC
NTENANCE
E
MASTER STATION SCADA
MASTER STATION SCADA
((
S
SUPERVI
UPERVI S
SOR
ORY C
Y CONTRO
ONTROL
L AND
AND DATA
DATA AQUI
AQUI S
SII TI
TI ON
ON
))
PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN
PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN
DIY
DIY
Nur Hidayat AriNur Hidayat Arief ef 1 1, , Tejo Tejo Sukmadi, ISukmadi, Ir., MT.r., MT.22 Jurusan Tekn
Jurusan Teknik Elektro Fik Elektro Fakultas Teknakultas Teknik Universitas ik Universitas DiponegoroDiponegoro Jalan Prof. Sudha
Jalan Prof. Sudharto, Tembalang, rto, Tembalang, Semarang, IndoneSemarang, Indonesiasia Email:
Email:nuharief@gmail.comnuharief@gmail.com Abstrak
Abstrak Dalam memenuhi kebutuhan konsumen tenaga listrik
Dalam memenuhi kebutuhan konsumen tenaga listrik se-Jawa Bali diperlukan se-Jawa Bali diperlukan suatu sistem yang dapatsuatu sistem yang dapat menghubungkan masing-masing pembangkit, gardu listrik, dan pusat pengendali se-Jawa Bali. Karena letak menghubungkan masing-masing pembangkit, gardu listrik, dan pusat pengendali se-Jawa Bali. Karena letak masing-masing pembangkit, gardu induk serta pengendali (control center) saling berjauhan, maka diperlukan masing-masing pembangkit, gardu induk serta pengendali (control center) saling berjauhan, maka diperlukan suatu
suatu sistem sistem interkoneksi interkoneksi yang yang menghubungkan menghubungkan semua semua itu itu sehingga sehingga dapat dapat memberikan memberikan keuntungan keuntungan dalamdalam pemenuhan kebutuhan daya listrik se-Jawa Bali.
pemenuhan kebutuhan daya listrik se-Jawa Bali.
Untuk itu dikembangkanlah suatu sistem yang disebut SCADA (Supervisory Control and Data Untuk itu dikembangkanlah suatu sistem yang disebut SCADA (Supervisory Control and Data Acquistion)
Acquistion) yang yang dapat dapat diartikan diartikan sebagai sebagai suatu suatu sistem sistem pengawasan, pengawasan, pengendalian, pengendalian, dan dan pengumpulan pengumpulan data.data. Dengan sistem scada ini maka data-data yang diperoleh dari gardu
Dengan sistem scada ini maka data-data yang diperoleh dari gardu induk maupun dari pusat pembangkit dapatinduk maupun dari pusat pembangkit dapat secara otomatis dikirimkan menuju pusat pengendali dengan cepat, akurat, dan
secara otomatis dikirimkan menuju pusat pengendali dengan cepat, akurat, dan handal.handal.
Sistem SCADA ini diperlukan untuk melaksanakan pengusahaan tenaga listrik terutama pengendalian Sistem SCADA ini diperlukan untuk melaksanakan pengusahaan tenaga listrik terutama pengendalian operasi secara realtime. Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit), sebuah operasi secara realtime. Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit), sebuah Master Station/ACC (Area Control Center), dan jaringan telekomunikasi data antara
Master Station/ACC (Area Control Center), dan jaringan telekomunikasi data antara RTU dan ACC.RTU dan ACC.
Kata Kunci
Kata Kunci : SCADA, Remote Terminal Unit, Master Station: SCADA, Remote Terminal Unit, Master Station I.
I. PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital dan dalam kehidupan manusia sangat vital dan dalam kehidupan manusia sehari-hari baik untuk kepentingan pribadi sehari-hari baik untuk kepentingan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu tenaga listrik juga sangat dibutuhkan Selain itu tenaga listrik juga sangat dibutuhkan untuk industri-industri besar maupun industri untuk industri-industri besar maupun industri kecil, perkantoran, pertokoan dan lain kecil, perkantoran, pertokoan dan lain sebagainya.
sebagainya.
Tenaga listrik harus selalu tersedia dalam Tenaga listrik harus selalu tersedia dalam jumlah
jumlah yang yang cukup cukup pada pada waktu waktu yang yang tepat,tepat, dengan keandalan yang tinggi dan mempunyai dengan keandalan yang tinggi dan mempunyai mutu yang baik. Untuk memenuhi hal tersebut mutu yang baik. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan pengaturan yang baik dalam diperlukan pengaturan yang baik dalam persediaan
persediaan dan dan dalam dalam penyaluran penyaluran sistemsistem tenaga listrik secara merata dan keandalan tenaga listrik secara merata dan keandalan sistem dan mutu yang baik sangat dibutuhkan sistem dan mutu yang baik sangat dibutuhkan suatu sistem yang terintegrasi.
suatu sistem yang terintegrasi.
Dalam rangka meningkatkan mutu yang Dalam rangka meningkatkan mutu yang baik
baik dan dan kehandalakehandalan n sistem sistem pasokan pasokan listrik,listrik, maka PT. PLN (Persero) menggunakan sistem maka PT. PLN (Persero) menggunakan sistem SCADA (
SCADA (Supervisory Control And DataSupervisory Control And Data Acquisition
Acquisition) sebagai pengawasan kontrol dan) sebagai pengawasan kontrol dan pengambilan
pengambilan data data dari dari jarak jarak jauh, jauh, mulai mulai daridari pengambilan
pengambilan data data pada pada peralatan peralatan pembangkitpembangkit
atau Gardu Induk, pengolahan informasi yang atau Gardu Induk, pengolahan informasi yang diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan dari diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi.
hasil pengolahan informasi.
Dengan adanya sistem SCADA Dengan adanya sistem SCADA penyampa
penyampaian ian dan pemrosesan data dan pemrosesan data dari sistemdari sistem tenaga listrik akan lebih cepat diketahui oleh tenaga listrik akan lebih cepat diketahui oleh operator (
operator (dispatcher dispatcher ). Informasi pengukuran). Informasi pengukuran dan status indikasi dari sistem tenaga listrik dan status indikasi dari sistem tenaga listrik dikumpulkan dengan menggunakan peralatan dikumpulkan dengan menggunakan peralatan yang ditempatkan di Gardu Induk (GI) dan di yang ditempatkan di Gardu Induk (GI) dan di pusat
pusat pembangkpembangkit. it. Kontrol Kontrol penyaluran penyaluran sistemsistem peralatan
peralatan memmemungkinkan ungkinkan penyampapenyampaian ian datadata secara
secara remote. Data dapat dilakukan secararemote. Data dapat dilakukan secara manual atau dengan perhitungan. Data yang manual atau dengan perhitungan. Data yang baru
baru dapat dapat juga juga dihitung dihitung dan dan disimpan disimpan dalamdalam database
database melalui pengumpulan nilai secaramelalui pengumpulan nilai secara otomatis. Penyampaian data dan pemrosesan otomatis. Penyampaian data dan pemrosesan data dilakukan secara
data dilakukan secara real timereal time. Kecepatan dan. Kecepatan dan keakuratan data informasi sangatlah keakuratan data informasi sangatlah dibutuhkan pada pengaturan sistem tenaga dibutuhkan pada pengaturan sistem tenaga listrik, sehingga pusat pengatur tenaga listrik listrik, sehingga pusat pengatur tenaga listrik dalam melaksanakan tugas pengaturan dalam melaksanakan tugas pengaturan didukung oleh peralatan yang berbasis didukung oleh peralatan yang berbasis komputer untuk membantu operator komputer untuk membantu operator ((dispatcher dispatcher ) dalam melaksanakan tugasnya.) dalam melaksanakan tugasnya.
1.2 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan Kerja Praktek ini adalah :
1.Mengetahui Sistem SCADA di PT. PLN (Persero) P3B JB RJTD.
2.Mengetahui sistem pemeliharaan Master Station SCADA di wilayah kerja PT. PLN (Persero) P3B JB RJTD.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menyederhanakan permasalahan dalam makalah Kerja Praktek ini maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut : 1. Hanya membahas Preventive Maintenance
Master Station SCADA pada PT. PLN (Persero) P3B JB RJTD.
2. Tidak membahas Sistem SCADA dan Master Station SCADA secara mendetail. II. SISTEM SCADA (Supervi sory Control
and Data Acqui siti on )
Pengaturan tenaga listrik pada sistem interkoneksi dilaksanakan oleh pusat pengaturan sistem tenaga listrik. Dalam pelaksanaanya, pusat pengatur sistem tenaga listrik PT.PLN (Persero) P3B Region Jateng dan DIY khususnya dispatcher membutuhkan peralatan yang berbasis komputer sehingga data informasi yang dibutuhkan lebih cepat dan akurat. Sistem pengaturan berbasis komputer yang digunakan adalah SCADA yang terdiri dari perlengkapan hardware dan software.
Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU ( Remote Terminal Unit ), sebuah Master Station/ACC (Area Control Center ), dan jaringan telekomunikasi data antara RTU dan ACC. RTU dipasang di setiap Gardu Induk atau Pusat Pembangkit yang hendak dipantau. RTU ini bertugas untuk mengetahui setiap kondisi peralatan tegangan tinggi melalui pengumpulan besaran-besaran listrik, status peralatan, dan sinyal alarm yang kemudian diteruskan ke ACC melalui jaringan telekomunikasi data.
2.1 Fungsi Sistem SCADA
Fungsi utama sistem SCADA ada 3 macam :
1. Telecontrolling , yaitu pengoperasian peralatan switching pada Gardu Induk atau Pusat Pembangkit yang jauh dari pusat kontrol. Telecontrolling digunakan untuk: Membuka dan menutup PMT (circuit
breaker ) sisi 150 kV, baik untuk Line Feeder maupun untuk Trafo Distribusi.
Gambar 1. Proses Telecontrol
2. Telesignaling atau teleindikasi, yaitu mengumpulkan informasi mengenai kondisi sistem dan indikasi operasi, kemudian menampilkannya pada pusat kontrol secara real time. Setiap perubahan kondisi sistem langsung dapat diketahui tanpa menunggu laporan dari Operator di Gardu Induk dan pusat tenaga listrik. Informasi indikasi perlu untuk mengetahui bahwa operasi yang dijalankan (seperti pemutusanCircuit Breaker ) telah berhasil. Keadaan yang dapat dipantau adalah sebagai berikut :
a. Status PMT/PMS.
b. Alarm-alarm seperti proteksi dan peralatan lain.
c. Posisi kontrol jarah jauh.
d. Posisi perubahan tap transformator. e. Titik pengesetan unit pembangkit
tertentu.
Gambar 2. Proses Telesignaling
3. Telemetering, yaitu melaksanakan pengukuran besaran-besaran sistem tenaga listrik pada seluruh bagian sistem, lalu menampilkannya pada Pusat Kontrol. Besaran-besaran yang dapat diukur adalah sebagai berikut:
a. Tegangan bus bar.
b. Daya aktif dan reaktif unit pembangkit. c. Daya aktif dan reaktif trafo 500/ 150
KV, 150/30 KV dan 150/22 KV.
d. Daya aktif dan reaktif penghantar/penyulang.
e. Frekuensi Sistem
Besaran seperti daya, arus dan tegangan di seluruh bagian sistem nantinya berpengaruh pada perencanaan maupun pelaksanaan operasi sistem tenaga.
2.2 Komunikasi SCADA
Saluran komunikasi pada sistem SCADA dapat berupa kabel kawat, sistem gelombang mikro ataupun sistem PLC. Sirkuit komunikasi manapun dapat digunakan untuk transmisi data sejauh mempunyai ratio sinyal-noise dan lebar pita yang mampu dilewati oleh sinyal-sinyal
data dengan rate yang memadai.
2.2.1 Sistem Radio
Sistem radio banyak dipakai untuk keperluan komunikasi operasi sistem tenaga listrik. Sistem radio yang banyak dipakai adalah :
a. SistemSimplex satu atau dua frekuensi
Yaitu frekuensi untuk penerima
(receiver ) dan Frekuensi untuk pengirim (transmitter ). Sistem radio simplex
dengan satu atau dua frekuensi ini
kebanyakan memakai modulasi
frekuensi sehingga distorsi relatif tidak banyak tetapi jarak komunikasinya pendek.
b. Sistem Duplex
Sistem ini selalu digunakan frekuensi yang lain antara penerima dan pengirim walaupun tanpa repeater , sehingga penerima dan pengirim dapat berfungsi bersamaan. Dibandingkan dengan sistem simplex, sistem duplex memerlukan lebih banyak alokasi frekuensi.
c. SistemSingle Side Band (SSB)
Sistem ini mengguanakan modulasi amplitudo dengan hanya satu band yang dipakai, upper atau lower side band . Sistem ini kualitas suaranya tidak sebaik yang mengguanakan modulasi frekuensi, tetapi jangkauannya lebih jauh.
2.2.2 Sistem PLC (Power L in e Carr ier )
Sistem telekomunikasi yang
menggunakan SUTT dan SUTET sebagai saluran, biasa disebut Power Line Carrier
(PLC) dan hanya dipakai di lingkungan perusahaan listrik. Dalam sistem PLC, SUTT atau SUTET selain menyalurkan energi listrik
juga mengirimkan sinyal komunikasi
telekomunikasi. Sinyal telekomunikasi yang disalurkan adalah untuk pembicaraan dan juga untuk data. Untuk keperluan ini harus ada peralatan khusus yang berfungsi memasukkan
(mencampur) dan mengeluarkan
(memisahkan) sinyal telekomunikasi di ujung-ujung saluran transmisi dari frekuensi 50 Hz yaitu frekuensi energi listrik yang disalurkan melalui saluran transmisi.
2.2.3 Sistem Jaringan Telepon
Agar saluran telekomunikasi baik yang berupa saluran dari Perusahaan Umum Telekomunikasi, PLC atau saluran Radio dapat dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin orang, maka pada ujung-ujung saluran ini dipasang Sentral Telepon Lokal Otomat (STLO).
Pesawat-pesawat cabang dari setiap STLO dapat berbicara intern melalui STLO saja. Sedangkan jika akan berbicara dengan pesawat cabang pada STLO lainnya harus melalui saluran telekomunikasi yang menghubungkan kedua STLO.
2.2.4 Sistem Fiber Optik
Dengan adanya teknologi fiber optik (FO), perusahaan listrik menggunakan saluran FO untuk keperluan operasinya, karena bisa dipasang dalam kawat tanah pelindung sambaran petir dari saluran transmisi. Pada saluran transmisi yang sudah beroperasi tetapi belum ada saluran FO-nya, saluran FO bisa diberikan pada kawat tanah dalam keadaan operasi atau dipasang di bawah kawat fasa. Kelebihan dari FO ini bila dibandingkan dengan PLC atau radio adalah sinyal yang dikirim bisa lebih banyak dan lebih tahan dari interferensi sinyal lain karena media pengirimannya berupa cahaya.
2.3 Konfigurasi Sistem SCADA
Pada dasarnya sistem scada terdiri dari
Control Center ( Master Station), konfigurasi sistem komunikasi dan RTU ( Remote Station).
Variasi konfigurasi yang digunakan
bergantung pada sistem yang diperlukan, ketersediaan kanal komunikasi dan faktor
harga. Beberapa konfigurasi sistem
komunikasi SCADA yang bisa digunakan antara lain:
a) Konfigurasi titik ke titik ( point to point)
b) Konfigurasi banyak titik ke satu titik (multipoint to point )
c) Konfigurasi banyak titik-bintang
(multipoint - star )
d) Konfigurasi banyak titik-saluran
bersamaan ( partyline)
e) Konfigurasi banyak titik-cincin (loop) f) Konfigurasi gabungan
(a) (b)
(c)
(d) (e)
(f)
Gambar 4. (a) Konfigurasi Point to Point,(b) Konfigurasi Multipoint to Point, (c) Konfigurasi
Multipoint - Star , (d) Konfigurasi Partyline, (e) Konfigurasi Loop, (f) Konfigurasi Gabungan 2.4 Peralatan SCADA
Pada sistem SCADA terdapat komponen-komponen peralatan seperti Master Station, HMI ( Human Machine Interface), dan RTU ( Remote Terminal Unit ).
2.4.1 Master Station
Master station berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari sistem tenaga listrik (Pusat listrik, Gardu Induk dll) yang dimonitor oleh operator melalui peralatan bantu yang disebut Human Machine Interface (HMI). Master station terdiri dari :
Komputer utama ( Main Computer ) Front-end computer
Human Machine Interface (HMI)
Peralatan pendukung (UPS,
Telekomunikasi)
Front-end komputer merupakan komputer yang menangani pembacaan data dan memindahkan kumpulan data ke komputer utama serta menangani output dari komputer utama. Data-data dari Gardu Induk atau pusat listrik dikirimkan ke pusat pengatur beban atau control center melalui saluran komunikasi. Data ini diterima oleh Front-end komputer dan selanjutnya didistribusikan ke fungsi pengolahan, baik ke master komputer maupun langsung ke Mimic Board dan peralatan monitor (HMI) yang ada diruang pengendalian sistem.
Dalam pengoperasian tenaga listrik, seorang Dispatcher membutuhkan alat bantu untuk untuk mempermudah pengaturan tenaga listrik. Untuk kepentingan dimaksud di atas, Dispatcher akan dibantu dengan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang berada di Control Center .
Master Station mempunyai fungsi
melaksanakan telekontrol (telemetering , telesignal , dan remote control ) terhadap remote station. Sistem SCADA terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Master Station, Link Komunikasi Data, dan Remote Station. Remote Station adalah stasiun yang dipantau, atau diperintah dan dipantau oleh master station, yang terdiri dari gateway, IED, local HMI, RTU, dan meter energi. Blok diagram sistem SCADA dapat dilihat pada Gambar di bawah.
Gambar 5. Blok Diagram Sistem SCADA
Master station merupakan kumpulan perangkat keras dan lunak yang ada di control center . Biasanya desain untuk sebuah master station tidak sama.
2.4.2 H uman Machine Interf ace (HMI) Human Machine Interface adalah suatu peralatan diruang control yang berfungsi sebagai perantara antara operator (dispatcher ) dengan sistem komputer. Dengan adanya
Human Machine Interface memudahkan operator memonitor sistem jaringan tenaga listrik yang ada di wilayahnya. Peralatan Human Machine Interface diantaranya adalah: VDU Monitor, Keyboard, Printer, Logger, Recorder, Hard Copy dll.
2.4.3 Remote Termin al Un it (RTU)
Remote Terminal Unit (RTU) berfungsi untuk mengumpulkan data status dan pengukuran peralatan tenaga listrik, kemudian mengirimkan data dan pengukuran tersebut ke Master Station (pusat control) setelah diminta oleh Master Station. SCADA untuk dimonitor oleh operator melalui peralatan bantu yang disebut Human Machine Interface. Data-data dari Gardu Induk atau pusat listrik dikirimkan ke pusat pengatur beban atau control center melalui saluran komunikasi. Disamping itu RTU berfungsi melaksanakan perintah dari master station (remote control ).
RTU terpasang pada setiap Gardu Induk (GI) atau pusat pembangkit yang masuk dalam sistem jaringan tenaga listrik. Remote Terminal Unit (RTU) terdiri dari komponen-komponen antara lain:
Central Processing Unit (CPU) Memory
Modul Input / Output (I / O) Modul Power supply
III. PREVENTIVE MAI NTENANCE MASTER STATION SCADA PADA PT. PLN
(PERSERO) P3B JB RJTD
3.1 Pengertian Preventive Maintenance atau Pemeliharaan
Preventive Maintenance atau biasa di sebut pemeliharaan dalam instalasi tenaga listrik adalah proses kegiatan untuk menjaga dan mempertahankan suatu peralatan instalasi tenaga listrik agar tetap bekerja dengan baik dan sesuai dengan fungsinya sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan peralatan. 3.2 Pedoman Pemeliharaan
Pengoperasian dan pemeliharaan Master Station harus mengacu kepada dokumen-dokumen terkait misalnya Manual Book . Yang harus diperhatikan dalam pengoperasian dan pemeliharaan Master Station adalah sebagai berikut:
a. Kelengkapan dokumen prosedur pengoperasian;
b.Hak akses yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi master station; c. Kelengkapan dokumen wiring instalasi;
d.Ijin kerja pemeliharaan; e. Kelengkapan peralatan kerja;
Peralatan yang digunakan untuk pengujian master station yaitu:
a. Tools kit dan Tools proprietary; b.AVO meter;
c. Alarm generator; d.LAN tester; e. Firewall tester;
f. Earth resistance tester; g.Stopwatch;
h.Laptop;
3.2.1 Jenis-Jenis Pemeliharaan
Pemeliharaan dapat dibagi menjadi empat jenis pemeliharaan, yaitu:
1. Pemeliharaan Preventive (Time Base Maintenance )
Pemeliharaan preventive dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan juga dapat mempertahankan unjuk kerja yang optimum sesuai unsur teknisnya. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base Maintenance). Pemeliharaan ini dilakukan secara berkala berdasarkan waktu yang direncanakan.
2. Pemeliharaan Prediktif (Condition Base M ain tenance )
Pemeliharaan prediktif adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredisi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan kondisi
(conditional maintenance).
3. Pemeliharaan Korektif (Corective maintenance )
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terencana ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berencana (curative maintenance),yang biasa berupatrouble shooting atau penggantian part atau bagian yang rusak atau kurang berfungsi
4. Pemeliharaan Darurat (Breakdown maintenance )
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan apabila terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak dapat ditentukan dan tidak dapat direncanakan karena sifatnya darurat.
3.2.2 In Service Inspection
In Service Inspection adalah kegiatan pemeliharaan dalam bentuk inspeksi yang dilakukan pada saat Master Station dalam kondisi beroperasi (in service). Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan menggunakan formulir standar (checklist ). Adapun komponen Master Station yang harus diperhatikan pada In Service Inspection adalah:
a. Kondisi Lingkungan
Suhu Ruangan, Kelembaban,kebersihan, dan Lampu Penerangan
b. Kondisi Fungsi Server
Server SCADA
Server Sub Sistem Komunikasi Server Historikal
Server EMS Server DTS
c. Kondisi Fungsi Workstation
Workstation Dispatcher Workstation Engineer
Workstation Update Database Workstation DTS
d. Kondisi Fungsi LAN
Switch, Router, dan Network/LAN e. Kondisi Fungsi Peripheral
Power Supplay GPS Master Clock Storage Mimic/Layar Tayang Projector Static Display Recorder Printer
f. Kondisi Fungsi Penunjang
Hotline, Voice Recorder, Server Offline Database, Server Pengukur Frekuensi
3.2.3 In Service Function Check
Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin (1 bulan sekali) maupun saat investigasi ketidaknormalan. Komponen-komponen In Service Function Check dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. In Service Function Check Master Station
3.2.4 In Service Measurement
Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin maupun saat investigasi ketidaknormalan. Adapun komponen-komponen Master Station yang perlu diperhatikan pada In Service Measurement dapat dilihat pada Tabel 4.2 adalah formulir In Service Measurement.
3.3 Analisa Hasil Pemeliharaan
Berikut adalah standard dan rekomendasi hasil pemeliharaan :
Tabel 3. Standard dan Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Inspection Master Station
Tabel 4. Standard dan Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Function Check Master Station
Tabel 5. Standard dan Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Measurement Master Station
IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja praktek yang telah penulis laksanakan maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Pemeliharaan Master Station SCADA bertujuan untuk menjaga keandalan dan mencegah kerusakan/kegagalan yang akan terjadi pada Sistem SCADA. Serta untuk menambah umur kerja Sistem SCADA tersebut.
2. Terdapat 4 jenis pemeliharaan yang dilakukan, yaitu predictive maintenance,
preventive maintenance, corrective maintenance, dan breakdown maintenance.
3. Preventive maintenance Master Station SCADA bertujuan untuk mencegah kerusakan dan kegagalan internal yang mungkin terjadi pada Sistem SCADA yang akan menggangu kinerjanya dan mengurangi umur kerja Sistem SCADA tersebut, dan dilakukan pada saat Peralatan SCADA beroperasi dilakukan secara harian, mingguan, ataupun bulanan.
4. Kondisi lingkungan seperti suhu ruangan, kelembaban, kebersihan, dan Lampu Penerangan merupakan bagian dari
preventive maintenance yang perlu dijaga kondisinya.
5. Bagian Peralatan Master Station yang perlu diberikan preventive maintenance yaitu Server, Workstation, LAN, Switch dan Router, Peripheral, dan komponen penunjang lainnya. Seperti PSU, GPS, Storage, Printer, VDU, Master Clock. Recorder, dan lain sebagainya.
4.2 Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan dalam laporan ini, meliputi :
1. Laporan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan membahas lebih sepesifik peralatan pada sistem SCADA ( Remote Terminal Unit, Power Line Carrier, Multiplexer, dll ).
2. Selain itu dapat dibahas pula mengenai settingan pada RTU, Sistem Proteksi pada Sistem SCADA ini, jaringan Komunikasi Datanya, dll.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bahan Ajar Pemeliharaan Peralatan Gardu Induk : PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa – Bali.
[2] http://dunialistrik.blogspot.com/2010/02/b elajar-dasar-scada.html [3] http://dunialistrik.blogspot.com/2010/01/d aftar-istilah-scada.html [4] http://dunialistrik.blogspot.com/2010/01/s cada.html [5] http://www.rifqion.com/menulis/scada dan-plc/ [6] http://codingjuve.wordpress.com/2011/07/ 24/scada-supervisory-control-and-data-acquisition-systems/
[7] Literatur Laporan Kerja Praktek dari perpustakaan PT. PLN
[8] Team PLN Sektor Jakarta.O & M SCADA : Perusahaan Umum Listrik Negara Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat
BIODATA PENULIS
Nur Hidayat Arief lahir di Semarang pada 28 Januari 1990. Penulis mengawali pendidikannya di TK Yesus Semarang, kemudian melanjutkan di SD Marsudirini Semarang selama 6 Tahun. Setelah itu melanjutkan ke SMP Negeri 7 Semarang. Tahun berikutnya melanjutkan di SMA Negeri 3 Semarang. Saat ini sedang menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro. Konsentrasi Energi Listrik.
Semarang, Februari 2013 Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Ir. Tejo Sukmadi, MT. NIP. 19611117 198803 1 001