• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adaptasi Hewan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Adaptasi Hewan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

MACAM-MACAM ADAPTASI PADA HEWAN MACAM-MACAM ADAPTASI PADA HEWAN

MAKALAH MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Ekologi Lanjut Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Ekologi Lanjut

yang dibina oleh Dr. Ibrohim, M.Si yang dibina oleh Dr. Ibrohim, M.Si

Oleh: Oleh:

Kelompok 3 / Offering A Kelompok 3 / Offering A 20132013 Dede

Dede Cahyati Cahyati Syahrir Syahrir (1303418186(130341818670)70) Dwi

Dwi Martha Martha Nur Nur Aditya Aditya (130341818x(130341818xxx)xx)

The Learning University The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PASCASARJANA PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Maret 2014 Maret 2014

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang senantiasa menyertai dan membimbing penulis dalam

senantiasa menyertai dan membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah “menyelesaikan makalah “Macam- Macam-Macam Adaptasi pada Hewan

Macam Adaptasi pada Hewan“ dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dimaksudkan untuk“ dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas matakuliah Ekologi Lanjut di Pascasarjana Universitas Negeri Malang. memenuhi tugas matakuliah Ekologi Lanjut di Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak secara langsung maupun Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.

1. Dr. Ibrohim, M.Si. selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekologi yang telahDr. Ibrohim, M.Si. selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekologi yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyempurnaan makalah ini.

memberikan saran dan bimbingan dalam penyempurnaan makalah ini. 2.

2. Teman-teman Teman-teman kelas A kelas A angkatan angkatan 2013 2013 Pascasarjana Pascasarjana UM yUM yang ang selalu memberikanselalu memberikan dorongan moril, doa dan motivasinya dalam menyelesaikan makalah ini .

dorongan moril, doa dan motivasinya dalam menyelesaikan makalah ini .

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi pembaca Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi pembaca guna menambah pengetahuan dan informasi. Penulis menyadari bahwa makalh ini

guna menambah pengetahuan dan informasi. Penulis menyadari bahwa makalh ini masih jauhmasih jauh dari kesempurnaan, karena tidak ada yang sempurna kecuali Sang Khaliq. Oleh karena itu dari kesempurnaan, karena tidak ada yang sempurna kecuali Sang Khaliq. Oleh karena itu  penulis mengharapkan saran dan kritik yang

 penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna kesempumembangun guna kesempurnaan makalah ini.rnaan makalah ini.

Malang, 27 Maret 2014 Malang, 27 Maret 2014

Penulis Penulis

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... ii DAFTAR

DAFTAR ISI...ISI... ... iiii BAB

BAB I I PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... 11 A.

A. Latar Latar belakang belakang ... B.

B. Rumusan Rumusan masalah ...masalah ... C.

C. Tujuan Tujuan ... BAB

BAB II II PEMBAHASAN PEMBAHASAN ... A.

A. SejarahSejarah BAB

BAB III III PENUTUP ..PENUTUP ... A.

A. Kesimpulan Kesimpulan ... B.

B. Saran Saran ... DAFTAR

(4)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Konsep ekologi berperan penting pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Konsep ekologi berperan penting pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Mengingat hal tersebut maka konsep-konsep serta dasar-dasar ekologi sebaiknya dibelajarkan Mengingat hal tersebut maka konsep-konsep serta dasar-dasar ekologi sebaiknya dibelajarkan kepada segenap lapisan masyarakat sejak dini. Salah satu pihak yang mempunyai peran kepada segenap lapisan masyarakat sejak dini. Salah satu pihak yang mempunyai peran strategis dalam menyebarluaskan konsep ekologi adalah pendidik bidang studi biologi. Bagi strategis dalam menyebarluaskan konsep ekologi adalah pendidik bidang studi biologi. Bagi seorang pendidik studi biologi sangatlah penting untuk menguasai konsep-konsep ekologi seorang pendidik studi biologi sangatlah penting untuk menguasai konsep-konsep ekologi secara mantap dan menganalisis strategi pendidikan masyarakat yang berkaitan dengan secara mantap dan menganalisis strategi pendidikan masyarakat yang berkaitan dengan  pengelolaan sumberda

 pengelolaan sumberdaya liya lingkungan berkelanjutan ngkungan berkelanjutan di di tengah-tengah tengah-tengah pembangunan. Diantarapembangunan. Diantara konsep ekologi yang harus dikuasai oleh pendidik bidang studi biologi adalah konsep-konsep konsep ekologi yang harus dikuasai oleh pendidik bidang studi biologi adalah konsep-konsep adaptasi hewan.

adaptasi hewan.

Konsep ekologi mengandung kearifan lokal yang dapat diberdayakan, diantaranya Konsep ekologi mengandung kearifan lokal yang dapat diberdayakan, diantaranya adalah pola-pola adaptasi hewan. Semua organisme harus melakukan penyesuaian terhadap adalah pola-pola adaptasi hewan. Semua organisme harus melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya agar dapat terus bertahan hidup dan bereproduksi. Suatu l

lingkungannya agar dapat terus bertahan hidup dan bereproduksi. Suatu l ingkungan organismeingkungan organisme meliputi segala sesuatu yang ada di sekeliling mereka. Organisme akan mempe-ngaruhi meliputi segala sesuatu yang ada di sekeliling mereka. Organisme akan mempe-ngaruhi lingkungannya, demikia pula unsur lingkungan ini akan mempengaruhi organisme tersebut. lingkungannya, demikia pula unsur lingkungan ini akan mempengaruhi organisme tersebut. Penyesuaian antara organisme dengan lingkungannya disebut adaptasi biologis.

Penyesuaian antara organisme dengan lingkungannya disebut adaptasi biologis.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka disusunlah makalah dengan judul Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka disusunlah makalah dengan judul “Adaptasi Hewan” sebagai bagian tak terpisahkan bagi calon pendidik bidang studi biologi “Adaptasi Hewan” sebagai bagian tak terpisahkan bagi calon pendidik bidang studi biologi dalam mempelajari ekologi lanjut dan diharapkan dapat memiliki wawasan luas dalam dalam mempelajari ekologi lanjut dan diharapkan dapat memiliki wawasan luas dalam  pengelolaan lingkungan hidu

 pengelolaan lingkungan hidup dan dapat berparti-sipasi aktif dalam pembangunan.p dan dapat berparti-sipasi aktif dalam pembangunan.

B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini dijelaskan Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini dijelaskan sebagai berikut.

sebagai berikut. 1.

1. Bagaimanakah kajian definitif dan konsep adaptasi hewan?Bagaimanakah kajian definitif dan konsep adaptasi hewan? 2.

2. Bagaimanakah mekanisme adaptasi pada hewan?Bagaimanakah mekanisme adaptasi pada hewan? 3.

3. Bagaimanakah prinsip-prinsip adaptasi pada hewan?Bagaimanakah prinsip-prinsip adaptasi pada hewan? 4.

4. Apasajakah jenis respon dasar hewan terhadap lingkungannya?Apasajakah jenis respon dasar hewan terhadap lingkungannya? 5.

5. Bagaimanakah bentuk-bentuk adaptasi struktural yang dilakukan oleh hewan sebagaiBagaimanakah bentuk-bentuk adaptasi struktural yang dilakukan oleh hewan sebagai respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya?

(5)

6.

6. Bagaimanakah bentuk-bentuk adaptasi fisiologis yang dilakukan oleh hewan sebagaiBagaimanakah bentuk-bentuk adaptasi fisiologis yang dilakukan oleh hewan sebagai respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya?

respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya? 7.

7. Bagaimanakah bentuk-bentuk adaptasi tingkah laku yang dilakukan oleh hewan sebagaiBagaimanakah bentuk-bentuk adaptasi tingkah laku yang dilakukan oleh hewan sebagai respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya?

respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya?

C.

C. Tujuan Penulisan MakalahTujuan Penulisan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini relevan dengan rumusan masalah di atas yang dirinci Tujuan penulisan makalah ini relevan dengan rumusan masalah di atas yang dirinci sebagai berikut.

sebagai berikut. 1.

1. Mengetahui kajian definitif dan konsep adaptasi hewan.Mengetahui kajian definitif dan konsep adaptasi hewan. 2.

2. Mengetahui mekanisme adaptasi hewan.Mengetahui mekanisme adaptasi hewan. 3.

3. Mengetahui prinsip-prinsip adaptasi hewan.Mengetahui prinsip-prinsip adaptasi hewan. 4.

4. Mengetahui jenis respon dasar hewan terhadap lingkungannya.Mengetahui jenis respon dasar hewan terhadap lingkungannya. 5.

5. Mengetahui bentuk-bentuk adaptasi struktural yang dilakukan oleh hewan sebagai responMengetahui bentuk-bentuk adaptasi struktural yang dilakukan oleh hewan sebagai respon terhadap perubahan kondisi

terhadap perubahan kondisi lingkungannylingkungannya.a. 6.

6. Mengetahui bentuk-bentuk adaptasi fisiologis yang dilakukan oleh hewan sebagai responMengetahui bentuk-bentuk adaptasi fisiologis yang dilakukan oleh hewan sebagai respon terhadap perubahan kondisi

terhadap perubahan kondisi lingkungannylingkungannya.a. 7.

7. Mengetahui bentuk-bentuk adaptasi tingkah laku yang dilakukan oleh hewan sebagaiMengetahui bentuk-bentuk adaptasi tingkah laku yang dilakukan oleh hewan sebagai respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya.

(6)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

A.

A. Kajian Definitif dan Konsep Adaptasi Kajian Definitif dan Konsep Adaptasi HewanHewan

Interaksi hewan dengan lingkungannya menunjukkan adanya hubungan timbal balik Interaksi hewan dengan lingkungannya menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara hewan dengan lingkungannya. Dalam hubungan itu, kondisi dan perubahan kondisi antara hewan dengan lingkungannya. Dalam hubungan itu, kondisi dan perubahan kondisi lingkungan berpengaruh pada hewan, dan hewan mengada-kan reaksi terhadap kondisi atau lingkungan berpengaruh pada hewan, dan hewan mengada-kan reaksi terhadap kondisi atau  perubahan kondisi lingkung

 perubahan kondisi lingkungannya (Darmawan, 2005).annya (Darmawan, 2005).

Reaksi hewan terhadap kondisi dan perubahan lingkungannya dinyatakan sebagai Reaksi hewan terhadap kondisi dan perubahan lingkungannya dinyatakan sebagai respon hewan terhadap lingkungannya. Respon hewan terhadap lingku-ngan dapat berupa respon hewan terhadap lingkungannya. Respon hewan terhadap lingku-ngan dapat berupa  perubahan fisik,

 perubahan fisik, fisiologis, fisiologis, dan tingkah dan tingkah laku. Reslaku. Respon hewan pon hewan terhadap kondisterhadap kondis i dan i dan perubahanperubahan lingkungan ada yang bersifat reaktif, artinya respon itu berbentuk dan berlaku pada saat lingkungan ada yang bersifat reaktif, artinya respon itu berbentuk dan berlaku pada saat  pengaruh

 pengaruh kondisi kondisi dan dan perubahan perubahan lingkungan lingkungan terjadi. terjadi. Misalnya, Misalnya, ayam ayam mencari mencari tempat tempat yangyang teduh ketika hujan turun. Respon-respon seperti itu bukan merupakan respon yang terpola teduh ketika hujan turun. Respon-respon seperti itu bukan merupakan respon yang terpola untuk semua anggota spesies. Respon itu merupakan perubahan pada hewan yang bersifat untuk semua anggota spesies. Respon itu merupakan perubahan pada hewan yang bersifat reaktif terhadap lingkungannya (Darmawan, 2005).

reaktif terhadap lingkungannya (Darmawan, 2005).

Disamping respon yang reaktif, hewan mempunyai respon terhadap lingkungan yang Disamping respon yang reaktif, hewan mempunyai respon terhadap lingkungan yang terpola untuk semua anggota spesies. Respon itu merupakan sifat yang diwariskan. Misalnya, terpola untuk semua anggota spesies. Respon itu merupakan sifat yang diwariskan. Misalnya, semua anak itik yang baru menetas

semua anak itik yang baru menetas mengikuti hewan apa saja yang dijumpainya pertama kali.mengikuti hewan apa saja yang dijumpainya pertama kali. Respon tersebut dapat digolongkan sebagai respon yang bersifat adaptif terhadap kondisi dan Respon tersebut dapat digolongkan sebagai respon yang bersifat adaptif terhadap kondisi dan  perubahan lingkungan yang

 perubahan lingkungan yang ada, artinada, artinya respon ya respon tersebut merupakan tersebut merupakan ciri-ciri ciri-ciri yang teradaptasiyang teradaptasi terhadap kondisi atau perubahan lingkungan yang ada (Darmawan,

terhadap kondisi atau perubahan lingkungan yang ada (Darmawan, 2005).2005).

Adaptasi umumnya dartikan sebagai penyesuaian mahluk hidup terhadap Adaptasi umumnya dartikan sebagai penyesuaian mahluk hidup terhadap lingkungannya. Namun, Begon (1996, dalam Darmawan, 2005) berpendapat bahwa p

lingkungannya. Namun, Begon (1996, dalam Darmawan, 2005) berpendapat bahwa p engertianengertian itu mengandung banyak penafsiran. Jika dikatakan bahwa hewan X

itu mengandung banyak penafsiran. Jika dikatakan bahwa hewan X teradaptasi untuk hidup diteradaptasi untuk hidup di lingkungan Y, pernyataan itu berarti sebagai berikut:

lingkungan Y, pernyataan itu berarti sebagai berikut: 1.

1. Hewan X hanya dapat dijumpai di Hewan X hanya dapat dijumpai di lingkungan Y, yang dapat diartikan bahwalingkungan Y, yang dapat diartikan bahwa

hewan X mempunyai sifat yang hanya sesuai untuk hidup di lingkungan Y, dan tidak hewan X mempunyai sifat yang hanya sesuai untuk hidup di lingkungan Y, dan tidak dijumpai di lingkungan lain.

dijumpai di lingkungan lain. 2.

2. Hewan X hanya dapat hidup di Hewan X hanya dapat hidup di lingkungan Y, tidak dapat hidup di lingkungan lainnya.lingkungan Y, tidak dapat hidup di lingkungan lainnya. Di antara pengertian adaptasi yang berbeda-beda itu ada yang menyatakan bahwa Di antara pengertian adaptasi yang berbeda-beda itu ada yang menyatakan bahwa ciri-ciri organisme ada yang dirancang untuk sesuai dengan kondisi lingku-ngan masa kini dan ciri organisme ada yang dirancang untuk sesuai dengan kondisi lingku-ngan masa kini dan lingkungan pada masa yang akan datang. Penjelasan itu kurang tepat, karena kondisi lingkungan pada masa yang akan datang. Penjelasan itu kurang tepat, karena kondisi lingkungan yang sekarang ditempati oleh semua jenis organisme karena kondisi lingkungan lingkungan yang sekarang ditempati oleh semua jenis organisme karena kondisi lingkungan

(7)

tersebut secara

tersebut secara kebetulan sama dengan kondisi lingkungan yang dihuni oleh kebetulan sama dengan kondisi lingkungan yang dihuni oleh nenek moyangnyanenek moyangnya setelah lolos dari seleksi alam. Maka dari itu, ciri-cir

setelah lolos dari seleksi alam. Maka dari itu, ciri-ciri yang teradaptasi itu merupakan ciri yangi yang teradaptasi itu merupakan ciri yang diturunkan oleh nenek moyangnya. Istilah yang lebih tepat untuk mengetahui kesesuaian diturunkan oleh nenek moyangnya. Istilah yang lebih tepat untuk mengetahui kesesuaian mahluk hidup dengan lingkung

mahluk hidup dengan lingkungannya itu disebut adaptasi. Kata annya itu disebut adaptasi. Kata adaptasi menunjuk kesesuaianadaptasi menunjuk kesesuaian mahluk hidup dengan lingkungannya yang merupakan produk masa lampau. mahluk hidup dengan lingkungannya yang merupakan produk masa lampau. Organisme-organisme yang ada masa

organisme yang ada masa kini dapat hidup di lingkungannya karena kondisi lingkungannya itukini dapat hidup di lingkungannya karena kondisi lingkungannya itu secara kebetulan sama

secara kebetulan sama dengan kondisi lingku-ngan nenek moyangnya (Darmawan, 2005).dengan kondisi lingku-ngan nenek moyangnya (Darmawan, 2005).

B.

B. Mekanisme Adaptasi HewanMekanisme Adaptasi Hewan

Sifat yang dimiliki oleh suatu populasi yang ada sekarang merupakan sifat yang Sifat yang dimiliki oleh suatu populasi yang ada sekarang merupakan sifat yang diturunkan dari generasi ke generasi. Nenek moyang dari populasi yang bersangkutan telah diturunkan dari generasi ke generasi. Nenek moyang dari populasi yang bersangkutan telah  berhasil mempertahankan hidup dan berkembang biak karena memiliki sifat tersebut.

 berhasil mempertahankan hidup dan berkembang biak karena memiliki sifat tersebut. DenganDengan kata lain, populasi yang ada sekarang merupakan populasi yang lolos dari seleksi alam kata lain, populasi yang ada sekarang merupakan populasi yang lolos dari seleksi alam (Darmawan, 2005).

(Darmawan, 2005).

Meskipun dalam teorinya Darwin yakin bahwa sifat-sifat mahluk hidup yang Meskipun dalam teorinya Darwin yakin bahwa sifat-sifat mahluk hidup yang teradaptasi pada lingkungan hidup merupakan ciri yang bersifat menurun, tetapi ia tidak teradaptasi pada lingkungan hidup merupakan ciri yang bersifat menurun, tetapi ia tidak menyadari bahwa bentuk adaptasi yang terbaiklah yang memancar-kan ciri-ciri adaptif menyadari bahwa bentuk adaptasi yang terbaiklah yang memancar-kan ciri-ciri adaptif keturunannya (Darmawan, 2005).

keturunannya (Darmawan, 2005). 1.

1. Sifat dari individu-individu dalam suatu populasi tidak sama persis. Individu-individu ituSifat dari individu-individu dalam suatu populasi tidak sama persis. Individu-individu itu mempunyai sifat yang bervariasi dalam

mempunyai sifat yang bervariasi dalam hal ukuran, kecepatan berkembang biak, meresponhal ukuran, kecepatan berkembang biak, merespon kondisi lingkungan dan lain-lain.

kondisi lingkungan dan lain-lain. 2.

2. Beberapa sifat yang berbeda dalam suatu populasi diwariskan oleh nenekBeberapa sifat yang berbeda dalam suatu populasi diwariskan oleh nenek moyang. Dengan kata lain individu-individu dalam populasi mewarisi gen

moyang. Dengan kata lain individu-individu dalam populasi mewarisi gen pembawa sifatpembawa sifat tersebut dari nenek mo

tersebut dari nenek moyangnya.yangnya. 3.

3. Semua populasi mempunyai potensi untuk mendiami seluruh permukaan bumi jika Semua populasi mempunyai potensi untuk mendiami seluruh permukaan bumi jika setiapsetiap individu dapat bertahan hidup dan menghasilkan keturunan secara maksimal. Namun, individu dapat bertahan hidup dan menghasilkan keturunan secara maksimal. Namun, tidak semua individu mempunyai sifat demikian. Ada individu yang mati sebelum tidak semua individu mempunyai sifat demikian. Ada individu yang mati sebelum  berkembang

 berkembang biak. biak. Individu yang Individu yang mampu mampu berkembang berkembang biak biak mewariskan mewariskan sifatnya sifatnya kepadakepada keturunannya.

keturunannya. 4.

4.  Nenek moyang yang berbeda meninggalkan keturunan  Nenek moyang yang berbeda meninggalkan keturunan yang berbeda jumlahnya. Ini jugayang berbeda jumlahnya. Ini juga  berarti

 berarti bahwa bahwa individu individu dari dari populasi populasi yang yang ada ada sekarang sekarang juga juga menghasilkan menghasilkan anak anak yangyang  jumlahnya berbeda.

 jumlahnya berbeda. 5.

5. Setiap keturunan suatu individu tidak seluruhnya tergantung pada interaksi sifat individuSetiap keturunan suatu individu tidak seluruhnya tergantung pada interaksi sifat individu induk dengan lingkungannya.

(8)

Adanya sifat menurun tersebut menjadi lebih jelas setelah Mendel berhasil mengungkap Adanya sifat menurun tersebut menjadi lebih jelas setelah Mendel berhasil mengungkap adanya gen-gen yang menentukan sifat genetik suatu organisme. Pengetahuan genetika yang adanya gen-gen yang menentukan sifat genetik suatu organisme. Pengetahuan genetika yang dipelopori oleh Mendel tersebut dapat

dipelopori oleh Mendel tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh kombinasi gendigunakan untuk menjelaskan pengaruh kombinasi gen yang terbentuk pada perkawinan dalam populasi terhadap sifat keturunan. Disamping itu, yang terbentuk pada perkawinan dalam populasi terhadap sifat keturunan. Disamping itu,  pengetahuan

 pengetahuan genetika genetika juga juga dapat dapat menjelaskan menjelaskan bahwa bahwa seleksi seleksi alam alam merupakan merupakan faktor faktor yangyang menentukan sifat hasil perkawinan. Jika perubahan faktor lingkungan dan perkawinan antara menentukan sifat hasil perkawinan. Jika perubahan faktor lingkungan dan perkawinan antara individu dalam populasi memunculkan variasi baru, maka terbentuknya variasi baru tersebut individu dalam populasi memunculkan variasi baru, maka terbentuknya variasi baru tersebut menimbulkan gangguan pada keseimbangan genetik (

menimbulkan gangguan pada keseimbangan genetik ( genetic genetic equilibriumequilibrium). Keseimbangan). Keseimbangan genetik adalah suatu stabilitas genetik individu-individu populasi yang sifat genetiknya sama. genetik adalah suatu stabilitas genetik individu-individu populasi yang sifat genetiknya sama. Keseimbangan genetik dapat berubah sebagai akibat dari adanya mutasi, perubahan secara acak Keseimbangan genetik dapat berubah sebagai akibat dari adanya mutasi, perubahan secara acak  pada

 pada frekuensi frekuensi gen, gen, dan dan seleksi seleksi alam. alam. Perubahan Perubahan keseimbangan keseimbangan genetik genetik itulah itulah yangyang menyebabkan terjadinya evolusi organisme (Darmawan, 2005).

menyebabkan terjadinya evolusi organisme (Darmawan, 2005).

Di alam organisme terkumpul dalam kelompok-kelompok populasi yang diantara Di alam organisme terkumpul dalam kelompok-kelompok populasi yang diantara anggotanya terjadi hubungan kawin. Setiap kelompok disebut

anggotanya terjadi hubungan kawin. Setiap kelompok disebut demedeme. Kelompok besar yang. Kelompok besar yang terbentuk dari banyak

terbentuk dari banyak demedeme disebut jenis organisme. disebut jenis organisme.  Deme Deme--demedeme dari suatu jenis organismedari suatu jenis organisme ada yang menempati daerah-daerah geografis yang berbeda, misalnya banteng yang saat ini ada yang menempati daerah-daerah geografis yang berbeda, misalnya banteng yang saat ini masih ada di Pulau Jawa

masih ada di Pulau Jawa ada yang hidup di Taman Nasional Baluran (Jawa ada yang hidup di Taman Nasional Baluran (Jawa Timur) dan TamanTimur) dan Taman  Nasional Ujung

 Nasional Ujung Kulon (Jawa Kulon (Jawa Barat). Daerah-daerah gBarat). Daerah-daerah geografis itu dapat eografis itu dapat merupakan lingkmerupakan lingkunganungan hidup yang sempit dan bersifat khas dibandingkan dengan daerah penyebaran organismenya. hidup yang sempit dan bersifat khas dibandingkan dengan daerah penyebaran organismenya.  Deme

 Deme yang menempati daerah geografis khusus itu bisa mempunyai sifat genetik yang berbeda yang menempati daerah geografis khusus itu bisa mempunyai sifat genetik yang berbeda dengan

dengan demedeme yang menempati daerah lain jika diantara yang menempati daerah lain jika diantara deme-demedeme-deme itu terjadi isolasi geografis itu terjadi isolasi geografis sehingga antara

sehingga antara demedeme  tidak dapat terjadi pertukaran informasi genetik. Kelompok yang  tidak dapat terjadi pertukaran informasi genetik. Kelompok yang terisolasi itu disebut klin (

terisolasi itu disebut klin (clinecline), dan merupakan subjenis organisme atau subpopulasi.), dan merupakan subjenis organisme atau subpopulasi. Perbedaan sifat genetik dari suatu klin dengan klin yang lain terbentuk dari perbedaan Perbedaan sifat genetik dari suatu klin dengan klin yang lain terbentuk dari perbedaan  perubahan

 perubahan lingkungan dalalingkungan dalam m suatu suatu rentangan rentangan tertentu, tertentu, yang diseyang disebut but dengan dengan gradien gradien ekologiekologi ((ecological gradient ecological gradient s). Variasi sifat individu pada landaian ekologis yang berbeda disebuts). Variasi sifat individu pada landaian ekologis yang berbeda disebut ekotip. Perbedaan sifat itu dapat dalam hal bentuk, warna, dan lain-lain. Contoh yang terkenal ekotip. Perbedaan sifat itu dapat dalam hal bentuk, warna, dan lain-lain. Contoh yang terkenal adalah fenomena melanisme industrial. Kupu

adalah fenomena melanisme industrial. Kupu Biston betularia Biston betularia yang hidup di hutan yang jauh yang hidup di hutan yang jauh dari daerah industri berwarna abu-abu ke-putihan sesuai dengan warna batang pohon yang dari daerah industri berwarna abu-abu ke-putihan sesuai dengan warna batang pohon yang menjadi substratnya, tetapi guru yang hidup di daerah industri di Britania Raya mempunyai menjadi substratnya, tetapi guru yang hidup di daerah industri di Britania Raya mempunyai warna gelap. Di daerah industri, pohon-pohon menjadi berwarna gelap karena tertutup oleh warna gelap. Di daerah industri, pohon-pohon menjadi berwarna gelap karena tertutup oleh asap dan jelaga pabrik. Kupu-kupu yang berwarna terang menjadi mangsa buruan yang mudah asap dan jelaga pabrik. Kupu-kupu yang berwarna terang menjadi mangsa buruan yang mudah dilihat oleh burung predator, tetapi kupu yang berwarna gelap lebih selamat dari serangan dilihat oleh burung predator, tetapi kupu yang berwarna gelap lebih selamat dari serangan  predator. Kejadian inilah yang disebut peristiwa

(9)

 Kesesuaian antara s

 Kesesuaian antara sifat-sifat organisme dengan lingkungannya sehingga menimbulkanifat-sifat organisme dengan lingkungannya sehingga menimbulkan sifat yang bervariasi antara satu kelompok dengan kelompok lain, baik jenis organismenya sifat yang bervariasi antara satu kelompok dengan kelompok lain, baik jenis organismenya sama maupun berbeda telah digeneralisasikan dalam beberapa hukum, antara lain: Hukum sama maupun berbeda telah digeneralisasikan dalam beberapa hukum, antara lain: Hukum Bergman, Hukum Allen, dan Hukum Gloger. Hukum Bergman menyatakan bahwa Bergman, Hukum Allen, dan Hukum Gloger. Hukum Bergman menyatakan bahwa hewan-hewan yang hidup di daerah panas mempunyai tubuh kecil, sedangkan yang hidup di daerah hewan yang hidup di daerah panas mempunyai tubuh kecil, sedangkan yang hidup di daerah dingin bertubuh besar. Rasionalnya adalah untuk bertahan pada suhu dingin tubuh ynag besar dingin bertubuh besar. Rasionalnya adalah untuk bertahan pada suhu dingin tubuh ynag besar tidak mudah kehilangan panas, sedangkan untuk bertahan pada lingkungan panas hewan yang tidak mudah kehilangan panas, sedangkan untuk bertahan pada lingkungan panas hewan yang  bertubuh kecil

 bertubuh kecil lebih lebih cepat cepat mengeluarkan mengeluarkan panas panas tubuh. tubuh. Hewan homeoterm, Hewan homeoterm, yaitu burung yaitu burung dandan mamalia yang hidup di daerah dingin mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar daripada di mamalia yang hidup di daerah dingin mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar daripada di daerah panas. Namun, hewan-hewan poikiloterm di daerah dingin cenderung bertubuh kecil daerah panas. Namun, hewan-hewan poikiloterm di daerah dingin cenderung bertubuh kecil (Darmawan, 2005).

(Darmawan, 2005).

Hukum Allen menyatakan bahwa bagian-bagian tubuh (ekor, teli

Hukum Allen menyatakan bahwa bagian-bagian tubuh (ekor, teli nga, tangan, kaki, dannga, tangan, kaki, dan lain-lain) yang hidup di daerah beriklim dingin lebih pendek daripada hewan yang hidup di lain-lain) yang hidup di daerah beriklim dingin lebih pendek daripada hewan yang hidup di daerah iklim panas. Contoh, tikus yang hidup di lingkungan yang bertemperatur 31-33,5 daerah iklim panas. Contoh, tikus yang hidup di lingkungan yang bertemperatur 31-33,5ooCC  berekor

 berekor lebih lebih panjang panjang dibandingkan dibandingkan dengan dengan strain strain yang yang hidup hidup di di temperatur temperatur 15,5-2015,5-20ooCC (Darmawan, 2005).

(Darmawan, 2005).

Hukum Gloger menyatakan bahwa pada lingkungan yang panas dan lembab hewan Hukum Gloger menyatakan bahwa pada lingkungan yang panas dan lembab hewan mempunyai pigmen lebih gelap dari pada hewan yang hidup di daerah yang beriklim dingin mempunyai pigmen lebih gelap dari pada hewan yang hidup di daerah yang beriklim dingin dan kering. Di daerah arid (beriklim kering) pigmen yang muncul kebanyakan merah dan dan kering. Di daerah arid (beriklim kering) pigmen yang muncul kebanyakan merah dan kuning kecoklatan. Contoh, belalang kayu

kuning kecoklatan. Contoh, belalang kayu CarausiusCarausius  sp. menjadi berwarna hitam pada  sp. menjadi berwarna hitam pada temperatur 15

temperatur 15ooC dan berwarna coklat pada temperatur 25C dan berwarna coklat pada temperatur 25ooC (Darmawan, 2005).C (Darmawan, 2005).

Hukum-hukum lain yang menyatakan hubungan antara lingkungan dengan sifat hewan Hukum-hukum lain yang menyatakan hubungan antara lingkungan dengan sifat hewan antara lain lain: burung yang hidup di daerah yang beriklim dingin mempunyai kemampuan antara lain lain: burung yang hidup di daerah yang beriklim dingin mempunyai kemampuan  bermigrasi

 bermigrasi lebih lebih besar, besar, rentangan rentangan saya saya lebih lebih lebar, lebar, bertelur bertelur lebih lebih banyak, banyak, dan dan saluransaluran  pencernaan makanan dapat menyerap sari makanan lebih banyak daripada burung yang hidup  pencernaan makanan dapat menyerap sari makanan lebih banyak daripada burung yang hidup

di daerah beriklim panas. Katak

di daerah beriklim panas. Katak Hyla Hyla sp. dan kecebong bertanduk sp. dan kecebong bertanduk  Phrynosoma Phrynosoma sp. berwarna sp. berwarna lebih gelap jika temperat

lebih gelap jika temperatur lingkungannya turun (Darmawan, 2005).ur lingkungannya turun (Darmawan, 2005).  Deme-deme

 Deme-deme sering kali terisolasi secara geografis, menyebabkan kelompok-kelompoksering kali terisolasi secara geografis, menyebabkan kelompok-kelompok  populasi tidak

 populasi tidak dapat berbaur dapat berbaur lagi untuk lagi untuk melakukan hubungan permelakukan hubungan perkawinan. Isolasi kawinan. Isolasi ini ini disebutdisebut isolasi geografis. Jika isolasi ini bersifat tetap maka populasi yang terpisah dari populasi yang isolasi geografis. Jika isolasi ini bersifat tetap maka populasi yang terpisah dari populasi yang hidup di habitat asli dapat berubah menjadi jenis or

hidup di habitat asli dapat berubah menjadi jenis or ganisme baru. Isolasi geografis dapat terjganisme baru. Isolasi geografis dapat terjadiadi  pada jenis organisme

 pada jenis organisme yang bermigrasi. Isolasi habitat yang bermigrasi. Isolasi habitat itu disebut isolasi itu disebut isolasi ekologis (Darmawan,ekologis (Darmawan, 2005).

(10)

Populasi dapat terisolasi di tempat yang berbeda tetapi masih dalam kawasan habitat Populasi dapat terisolasi di tempat yang berbeda tetapi masih dalam kawasan habitat yang sama, namun tidak dapat melakukan hubungan perkawinan dengan populasi lain. Isolasi yang sama, namun tidak dapat melakukan hubungan perkawinan dengan populasi lain. Isolasi ini disebut isolasi spatial. Jenis organisme yang menduduki daerah yang geografisnya berbeda ini disebut isolasi spatial. Jenis organisme yang menduduki daerah yang geografisnya berbeda disebut allopatrik, sedangkan yang hidup di tempat yang secara biologis terpi

disebut allopatrik, sedangkan yang hidup di tempat yang secara biologis terpi sah dari yang lainsah dari yang lain disebut jenis organisem simpatrik. Contoh yang terkenal tentang isolasi-isolasi te

disebut jenis organisem simpatrik. Contoh yang terkenal tentang isolasi-isolasi te rsebut adalahrsebut adalah kelompok-kelompok burung F

kelompok-kelompok burung Finch Darwin yang tersebar inch Darwin yang tersebar di Kepulauan Galapagos. Contoh inidi Kepulauan Galapagos. Contoh ini merupakan contoh allopatrik yang arahnya ditentukan oleh terjadinya frekuensi gen sebagai merupakan contoh allopatrik yang arahnya ditentukan oleh terjadinya frekuensi gen sebagai akibat adanya seleksi alam dan pemisahan genetik. Begitu jenis organisme terisolasi ketika akibat adanya seleksi alam dan pemisahan genetik. Begitu jenis organisme terisolasi ketika  pindah ke

 pindah ke daerah baru daerah baru dengan konddengan kondisi lingkungan isi lingkungan yang berbeda yang berbeda maka jenis organisme maka jenis organisme itu akanitu akan  berubah

 berubah menjadi jenis menjadi jenis organisme organisme baru ybaru yang ang merupakan merupakan ekspresi dari ekspresi dari kombinasi kombinasi berbagai berbagai faktorfaktor lingkungan. Kejadian ini merupakan proses adaptasi yang mengarah pada pengisian nisia lingkungan. Kejadian ini merupakan proses adaptasi yang mengarah pada pengisian nisia ((nicheniche) yang kosong dan mengarah pada pemanfaatan lingkungan secara efisien dan lengkap) yang kosong dan mengarah pada pemanfaatan lingkungan secara efisien dan lengkap (Darmawan, 2005).

(Darmawan, 2005).

C.

C. Prinsip-prinsip Adaptasi HewanPrinsip-prinsip Adaptasi Hewan

Sifat adaptasi penting bagi hewan dan organisme lain untuk bertahan hidup pada Sifat adaptasi penting bagi hewan dan organisme lain untuk bertahan hidup pada lingkungan baru atau jika ada perubahan lingkungan di habitatn

lingkungan baru atau jika ada perubahan lingkungan di habitatn ya. Namun, kemampuan hewanya. Namun, kemampuan hewan untuk beradaptasi dengan lingkungannya berbeda-beda (Darmawan, 2005).

untuk beradaptasi dengan lingkungannya berbeda-beda (Darmawan, 2005).

Kemampuan hewan dan mahluk hidup lain untuk beradaptasi dipengaruhi oleh Kemampuan hewan dan mahluk hidup lain untuk beradaptasi dipengaruhi oleh  beberapa faktor yang dijelaskan sebagai berikut (Darmawan, 20

 beberapa faktor yang dijelaskan sebagai berikut (Darmawan, 2005).05). 1.

1. Adaptasi ditentukan oleh sifat genetik. Di atas telah disebutkan bahwa jenis organismeAdaptasi ditentukan oleh sifat genetik. Di atas telah disebutkan bahwa jenis organisme yang sekarang hidup dan teradaptasi dengan lingkungan habitatnya adalah jenis organisme yang sekarang hidup dan teradaptasi dengan lingkungan habitatnya adalah jenis organisme yang sifat-sifatnya diwarisi dari nenek moyangnya. Ciri-ciri habitat itu secara kebetulan yang sifat-sifatnya diwarisi dari nenek moyangnya. Ciri-ciri habitat itu secara kebetulan sama dengan ciri-ciri habitat pada lingkungan yang dihuni oleh nenek moyangnya. Sifat sama dengan ciri-ciri habitat pada lingkungan yang dihuni oleh nenek moyangnya. Sifat yang diturunkan itu adalah sifat genetik. Sifat-sifat genetik itu memunculkan fenotip yang yang diturunkan itu adalah sifat genetik. Sifat-sifat genetik itu memunculkan fenotip yang sesuai dengan kondisi faktor-faktor lingkungannya. Kupu

sesuai dengan kondisi faktor-faktor lingkungannya. Kupu  Biston  Biston betulariabetularia yang saat ini yang saat ini hidup di daerah industri adalah kelompok yang mempunyai variasi gen yang hidup di daerah industri adalah kelompok yang mempunyai variasi gen yang mengekspresikan warna hitam pada tubuhnya, dan sifat itu menurun sehingga mengekspresikan warna hitam pada tubuhnya, dan sifat itu menurun sehingga keturunannya tetap berwarna hitam, meskipun kerabatnya yang hidup di luar daerah keturunannya tetap berwarna hitam, meskipun kerabatnya yang hidup di luar daerah industri itu berwarna terang.

industri itu berwarna terang. 2.

2. Kemampuan adaptasi dipengaruhi oleh kemampuan berkembang biak. Populasi yangKemampuan adaptasi dipengaruhi oleh kemampuan berkembang biak. Populasi yang anggotanya mampu menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak lebih mampu bertahan anggotanya mampu menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak lebih mampu bertahan hidup. Banyaknya anak memunculkan banyak variasi sifat

(11)

akibat

akibat perkawinan perkawinan antara antara anggota anggota populasi populasi yang yang mempunyai mempunyai sifat sifat berbeda. berbeda. Di Di antaraantara sifat itu terdapat

sifat itu terdapat

ke-mungkinan yang besar untuk sesuia dengan kondisi lingkungannya. mungkinan yang besar untuk sesuia dengan kondisi lingkungannya. 3.

3. Kemungkinan hewan untuk beradaptasi terhadap suatu perubahan lingkungan ditentukanKemungkinan hewan untuk beradaptasi terhadap suatu perubahan lingkungan ditentukan oleh frekuensi perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan ada yang bersifat siklik, oleh frekuensi perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan ada yang bersifat siklik, terarah, dan eratik (tidak teratur). Perubahan lingkungan yang bersifat siklik adalah terarah, dan eratik (tidak teratur). Perubahan lingkungan yang bersifat siklik adalah  perubahan

 perubahan lingkungan lingkungan yang yang terjadi terjadi berulang-ulang berulang-ulang dan dan intensitas intensitas rendah, rendah, misalnyamisalnya  perubahan intensitas cahaya antara siang dan malam. Hewan mudah beradaptasi terhadap  perubahan intensitas cahaya antara siang dan malam. Hewan mudah beradaptasi terhadap  perubahan

 perubahan semacam semacam itu. itu. Pe-rubahan Pe-rubahan lingkungan lingkungan yang yang bersifat bersifat terarah terarah biasanyabiasanya  berlangsung

 berlangsung dalam dalam waktu waktu panjang, panjang, seringkali seringkali melebihi melebihi masa masa hidup hidup hewan, hewan, misalnyamisalnya  pendangkalan dasar sungai muara

 pendangkalan dasar sungai muara yang disebabkan oleh terjadinya endapan lumpur yangyang disebabkan oleh terjadinya endapan lumpur yang terbawa air. Hewan mungkin juga mengadaptasikan dirinya terhadap peruba-han itu jika terbawa air. Hewan mungkin juga mengadaptasikan dirinya terhadap peruba-han itu jika intensitasnya tidak besar. Namun pada perubahan lingkungan yang bersifat eratik, hewan intensitasnya tidak besar. Namun pada perubahan lingkungan yang bersifat eratik, hewan tidak dapat mengadaptasikan dirinya karena perubahan itu bersifat mendadak, terjadi tidak dapat mengadaptasikan dirinya karena perubahan itu bersifat mendadak, terjadi dalam waktu singkat, dan intensitasnya besar, misalnya kebakaran hutan, angin tornado, dalam waktu singkat, dan intensitasnya besar, misalnya kebakaran hutan, angin tornado, dan banjir.

dan banjir.

Kemampuan hewan untuk beradaptasi terbatas. Keterbatasan-keterbatasan hewan Kemampuan hewan untuk beradaptasi terbatas. Keterbatasan-keterbatasan hewan dijelaskan sebagai berikut (Darmawan, 2005).

dijelaskan sebagai berikut (Darmawan, 2005). 1.

1. Ketahanan hidup (Ketahanan hidup ( survival  survival ) hewan bergantung pada kapasitas individu untuk mengatasi) hewan bergantung pada kapasitas individu untuk mengatasi lingkungannya. Setiap individu hewan mempunyai ketahanan sendiri-sendiri.

lingkungannya. Setiap individu hewan mempunyai ketahanan sendiri-sendiri. 2.

2. Pada setiap jenis organisme, masing-masing individunya mempunyai ke-mampuanPada setiap jenis organisme, masing-masing individunya mempunyai ke-mampuan adaptasi yang berbeda.

adaptasi yang berbeda. 3.

3. Karena setiap perubahan selalu bertumpang tindih dengan kondisi se-belumnya makaKarena setiap perubahan selalu bertumpang tindih dengan kondisi se-belumnya maka adaptasi merupakan proses yang lambat.

adaptasi merupakan proses yang lambat. 4.

4. Adaptasi melibatkan seluruh kegiatan hidup (Adaptasi melibatkan seluruh kegiatan hidup (the whole bussines of living the whole bussines of living ).).

D.

D. Respon Dasar HewanRespon Dasar Hewan

Dalam menanggapi (merespon) perubahan faktor-faktor lingkungan, menurut Dalam menanggapi (merespon) perubahan faktor-faktor lingkungan, menurut Karmadibrata (1992, dalam Sukarsono, 2009) dikenal tiga macam respon dasar hewan untuk Karmadibrata (1992, dalam Sukarsono, 2009) dikenal tiga macam respon dasar hewan untuk menghadapi kondisi faktor lingkungan, yaitu respon pengaturan, respon penyesuaian, dan menghadapi kondisi faktor lingkungan, yaitu respon pengaturan, respon penyesuaian, dan respon perkembangan (Tabel 1). Ketiga respon itu ber-operasi menurut mekanisme umpan respon perkembangan (Tabel 1). Ketiga respon itu ber-operasi menurut mekanisme umpan  balik negatif.

 balik negatif.

Tabel 1. Respon Dasar Hewan Terhadap Perubahan Kondisi Lingkungan yang Terjadi Selama Periode Tabel 1. Respon Dasar Hewan Terhadap Perubahan Kondisi Lingkungan yang Terjadi Selama Periode

Ontogeni Suatu Jenis Hewan Ontogeni Suatu Jenis Hewan Tipe

(12)

Pengaturan

Pengaturan Singkat: Singkat: detik, detik, menit, menit, jamjam  Reversible Reversible Penyesuaian

Penyesuaian Cukup Cukup singkat: singkat: hari, hari, mingguminggu  Reversible Reversible Perkembangan

Perkembangan Lama Lama dan dan bergantung bergantung dari dari lamanyalamanya waktu perkembangan hewan

waktu perkembangan hewan  Irreversible Irreversible

(Sumber: Sukarsono, 2009) (Sumber: Sukarsono, 2009)

Jika salah satu aspek dari sistem tersebut mengalami perubahan yang membias Jika salah satu aspek dari sistem tersebut mengalami perubahan yang membias menjauhi kondisi semula, maka sistem akan bereaksi sebaliknya untuk mengembalikan menjauhi kondisi semula, maka sistem akan bereaksi sebaliknya untuk mengembalikan  pengaruh pe

 pengaruh perubahan terubahan tersebut. rsebut. supaya mesupaya mekanisme kanisme umpan umpan balik balik negatif negatif itu itu beroperasi beroperasi dengandengan  baik

 baik maka maka respon respon hewan hewan harus harus cukup cukup besarannya besarannya serta serta perwaktuan perwaktuan dan dan kecepatannyakecepatannya  berlangsung tepat (Sukarsono, 200

 berlangsung tepat (Sukarsono, 2009).9).

a.

a. ReveReverr siblsibl e e ResResponponss

Respon dasar yang bersifat

Respon dasar yang bersifat reversiblereversible  atau dapat balik dan relatif paling sederhana  atau dapat balik dan relatif paling sederhana adalah respon pengaturan. Respon tipe ini berlangsung cepat dan ter-utama terjadinya melalui adalah respon pengaturan. Respon tipe ini berlangsung cepat dan ter-utama terjadinya melalui mekanisme fisiologi hewan yang menyangkut perubahan proses-proses meta

mekanisme fisiologi hewan yang menyangkut perubahan proses-proses meta bolisme tubuhnya.bolisme tubuhnya. Contoh dari respon tipe demikian adalah adanya perubahan bentuk pupil pada mata hewan Contoh dari respon tipe demikian adalah adanya perubahan bentuk pupil pada mata hewan ketika terjadi perubahan intensi-tas

ketika terjadi perubahan intensi-tas cahaya, gerakan sayap serangga jika suhu licahaya, gerakan sayap serangga jika suhu lingkungan turun,ngkungan turun, kontraksi tentakel pada gurita jika disentuh, dan lain sebagainya (Sukarsono, 2009).

kontraksi tentakel pada gurita jika disentuh, dan lain sebagainya (Sukarsono, 2009).

Tipe kedua adalah respon penyesuaian. Respon ini membutuhkan waktu yang lebih Tipe kedua adalah respon penyesuaian. Respon ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan tipe respon pengaturan. Tipe respon penyesuaian melibatkan lama dibandingkan dengan tipe respon pengaturan. Tipe respon penyesuaian melibatkan terjadinya perubahan struktur dan morfologi. Contohnya ialah pembentukan bulu yang lebat terjadinya perubahan struktur dan morfologi. Contohnya ialah pembentukan bulu yang lebat karena kondisi suhu lingkungan yang terus

karena kondisi suhu lingkungan yang terus menurun, terjadinya penambahan pigmentasi kulitmenurun, terjadinya penambahan pigmentasi kulit akibat suhu lingkungan yang terus meningkat, atau terjadinya proliferasi eritrosit karena akibat suhu lingkungan yang terus meningkat, atau terjadinya proliferasi eritrosit karena tekanan parsial oksigen yang terus menurun di atmosfer. Perwujudan respon penyesuaian tekanan parsial oksigen yang terus menurun di atmosfer. Perwujudan respon penyesuaian tersebut dapat berubah kembali ke keada-an semula apabila kondisi lingkungan berubah tersebut dapat berubah kembali ke keada-an semula apabila kondisi lingkungan berubah kembali ke semula (Sukarsono, 2009).

kembali ke semula (Sukarsono, 2009).

Perubahan-perubahan kondisi lingkungan yang bersifat musiman biasanya dihadapi Perubahan-perubahan kondisi lingkungan yang bersifat musiman biasanya dihadapi oleh hewan-hewan yang berumur panjang dengan respon-respon tipe pe-nyesuaian. Sifat oleh hewan-hewan yang berumur panjang dengan respon-respon tipe pe-nyesuaian. Sifat reversibilitas respon sangat penting karena kondisi-kondisi ber-beda yang menandai setiap reversibilitas respon sangat penting karena kondisi-kondisi ber-beda yang menandai setiap musim akan selalu berulang setiap tahun (Sukarsono, 2009).

musim akan selalu berulang setiap tahun (Sukarsono, 2009).

b.

b. II rr rr eeveverr ssii ble Reble Ressponspons

Respon perkembangan sifatnya berlangsung lama karena tidak hanya me-libatkan Respon perkembangan sifatnya berlangsung lama karena tidak hanya me-libatkan terjadinya proses-proses yang banyak macamnya namun juga menyang-kut perubahan struktur terjadinya proses-proses yang banyak macamnya namun juga menyang-kut perubahan struktur yang banyak pula. Perwujudan dari respon ini

yang banyak pula. Perwujudan dari respon ini yang berupa perubahan struktur atau morfologiyang berupa perubahan struktur atau morfologi tertentu sifatnya relatif permanen atau

(13)

Sekali suatu perubahan morfologi terjadi sebagai respon terhadap suatu kondisi Sekali suatu perubahan morfologi terjadi sebagai respon terhadap suatu kondisi lingkungan selama periode perkembangan, maka perubahan yang terjadi bersifat tetap hingga lingkungan selama periode perkembangan, maka perubahan yang terjadi bersifat tetap hingga hewan itu dewasa. Contohnya adalah perubahan jumlah mata faset pada

hewan itu dewasa. Contohnya adalah perubahan jumlah mata faset pada  Drosophila Drosophila melanogaster 

melanogaster  karena kondisi suhu lingkungan yang tinggi, demikian pula terjadinya f karena kondisi suhu lingkungan yang tinggi, demikian pula terjadinya f enomenaenomena siklomorfosis pada

siklomorfosis pada Daphnia Daphnia sp. pada suhu lingkungan tinggi, ataupun fenomena belajar pada sp. pada suhu lingkungan tinggi, ataupun fenomena belajar pada hewan. Contoh lain yang ekstrim ial

hewan. Contoh lain yang ekstrim ialah jika lingkungan mengandung bahan atau substansi ah jika lingkungan mengandung bahan atau substansi yangyang  bersifat

 bersifat teratogenik, teratogenik, maka maka struktur struktur dan dan morfologi morfologi yang yang dihasilkan dihasilkan merupakan merupakan bentuk bentuk yangyang cacat (Sukarsono, 2009).

cacat (Sukarsono, 2009).

E.

E. Adaptasi StrukturalAdaptasi Struktural

Adaptasi struktural adalah sifat adaptasi yang muncul dalam wujud sifat-sifat Adaptasi struktural adalah sifat adaptasi yang muncul dalam wujud sifat-sifat morfologis tubuh, meliputi bentuk tubuh, bentuk dan susunan alat-alat tubuh, ukuran tubuh, morfologis tubuh, meliputi bentuk tubuh, bentuk dan susunan alat-alat tubuh, ukuran tubuh, serta warna tubuh (kulit dan bulu). Pada subbab sebelumnya telah diuraikan beberapa contoh serta warna tubuh (kulit dan bulu). Pada subbab sebelumnya telah diuraikan beberapa contoh adaptasi yang menyangkut bentuk, ukuran, dan warna tubuh dalam rangka menjelaskan tentang adaptasi yang menyangkut bentuk, ukuran, dan warna tubuh dalam rangka menjelaskan tentang Hukum Bergman, Hukum Allen, dan Hukum Gloger. Berikut ini akan dijelaskan Hukum Bergman, Hukum Allen, dan Hukum Gloger. Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh lain dari adaptasi struktural (Darmawan, 2005).

contoh lain dari adaptasi struktural (Darmawan, 2005).

1.

1. Bentuk dan Ukuran TubuhBentuk dan Ukuran Tubuh

Bentuk tubuh adalah pola tubuh yang menyangkut perbandingan antara lebar dan Bentuk tubuh adalah pola tubuh yang menyangkut perbandingan antara lebar dan  panjang

 panjang tubuh. tubuh. Hewan-hewan Hewan-hewan yang yang hidup hidup di di daerah daerah dinging dinging mempunyai mempunyai bentuk bentuk bulat bulat dandan  besar, sedangkan

 besar, sedangkan yang hidup di yang hidup di daerah panas daerah panas tubuhnya lebih kecil tubuhnya lebih kecil dan ramping. dan ramping. Pada hewanPada hewan yang hidup didaerah dingin perbandingan atau selisih antara lebar dan panjang tubuh kecil, yang hidup didaerah dingin perbandingan atau selisih antara lebar dan panjang tubuh kecil, sehingga tubuhnya cenderung nam-pak berbentuk bulat. Bentuk tubuh seperti ini tidak mudah sehingga tubuhnya cenderung nam-pak berbentuk bulat. Bentuk tubuh seperti ini tidak mudah untuk melepaskan panas atau lebih bersifat menyimpan panas jika suhu berubah menjadi lebih untuk melepaskan panas atau lebih bersifat menyimpan panas jika suhu berubah menjadi lebih dingin.

dingin.

Bentuk tubuh lain yang ada kaitannya dengan penyesuaian diri dengan lingkungan Bentuk tubuh lain yang ada kaitannya dengan penyesuaian diri dengan lingkungan adalah bentuk

adalah bentuk  streamline streamline pada ikan. Bentuk seperti itu memudahkan ikan untuk bergerak di pada ikan. Bentuk seperti itu memudahkan ikan untuk bergerak di air, karena bentuk tubuh pipih serta meruncing di depan dan belakang untuk mengurangi air, karena bentuk tubuh pipih serta meruncing di depan dan belakang untuk mengurangi tahanan air (Darmawan, 2005).

tahanan air (Darmawan, 2005).

2.

2. Bagian-bagian TubuhBagian-bagian Tubuh

Dalam hal ukuran dan bagian-bagian tubuh telah diuraikan ses

Dalam hal ukuran dan bagian-bagian tubuh telah diuraikan ses uai dengan Hukum Allen.uai dengan Hukum Allen. Hewan yang hidup di daerah panas mempunyai bagian-bagian tubuh yang lebih panjang Hewan yang hidup di daerah panas mempunyai bagian-bagian tubuh yang lebih panjang dibandingkan hewan yang hidup di daerah dingin (Darmawan, 2005).

(14)

Aspek lain pada bagian-bagian tubuh hewan yang mempunyai kesesuaian dengan Aspek lain pada bagian-bagian tubuh hewan yang mempunyai kesesuaian dengan lingkungan adalah bentuk-bentuk bagian-bagian tubuh yang bersifat homolog dan analog, lihat lingkungan adalah bentuk-bentuk bagian-bagian tubuh yang bersifat homolog dan analog, lihat Gambar 3. Sifat homolog dapat diamati pada anggota gerak tubuh hewan-hewan vertebrata. Gambar 3. Sifat homolog dapat diamati pada anggota gerak tubuh hewan-hewan vertebrata. Pada dasarnya semua hewan vertebrata mempunyai dua pasang anggota gerak depan dan Pada dasarnya semua hewan vertebrata mempunyai dua pasang anggota gerak depan dan  belakang.

 belakang. Pada Pada hewan hewan mamalia mamalia kedua kedua pasang pasang anggota anggota gerak gerak tubuh tubuh berfungsi berfungsi sebagai sebagai kaki.kaki. Pada burung anggota gerak tubuh depan berfungsi sebagai sayap. Pada beberapa jenis reptil, Pada burung anggota gerak tubuh depan berfungsi sebagai sayap. Pada beberapa jenis reptil, misalnya pada kadal dan biawak kedua pasang anggota gerak tubuh berfungsi sebagai kaki, misalnya pada kadal dan biawak kedua pasang anggota gerak tubuh berfungsi sebagai kaki, sedangkan pada penyu kedua pasang anggota gerak tubuh berfungsi sebagai alat

sedangkan pada penyu kedua pasang anggota gerak tubuh berfungsi sebagai alat renang. Kakirenang. Kaki depan kuda, sayap burung, sirip penyu, dan sirip ikan merupakan alat-alat tubuh yang secara depan kuda, sayap burung, sirip penyu, dan sirip ikan merupakan alat-alat tubuh yang secara embrional berasal dari jaringan yang sama, tetapi dalam perkembangannya berubah menjadi embrional berasal dari jaringan yang sama, tetapi dalam perkembangannya berubah menjadi  bagian tubuh y

 bagian tubuh yang berfungsi bang berfungsi berbeda. Keadaan demikian erbeda. Keadaan demikian disebut homolog disebut homolog (Darmawan, 2005).(Darmawan, 2005).

Gambar 2. Homologi Anggota Tubuh Bagian Depan pada Beberapa Hewan Gambar 2. Homologi Anggota Tubuh Bagian Depan pada Beberapa Hewan (Sumber: Image.google.co.id)

(Sumber: Image.google.co.id)

Pada fenomena lain, burung dan belalang mempunyai sayap yang me-mungkinkan Pada fenomena lain, burung dan belalang mempunyai sayap yang me-mungkinkan untuk bergerak di udara, tetapi kedua alat gerak tersebut berasal dari jaringan embrional yang untuk bergerak di udara, tetapi kedua alat gerak tersebut berasal dari jaringan embrional yang  berbeda. Keadaan demikian disebut analog (Darmawan, 2

(15)

Adaptasi alat-alat gerak pada hewan darat ses

Adaptasi alat-alat gerak pada hewan darat sesuai dengan sifat-sifat substrat yang ada diuai dengan sifat-sifat substrat yang ada di habitatnya. Anggota gerak depan hewan mamalia yang tergolong pada ordo Primata habitatnya. Anggota gerak depan hewan mamalia yang tergolong pada ordo Primata kebanyakan dapat digunakan untuk memegang. Hewan-hewan pada ordo Primata hampir kebanyakan dapat digunakan untuk memegang. Hewan-hewan pada ordo Primata hampir semuanya dapat memanjat pohon

semuanya dapat memanjat pohon dan bergerak dari satu cabang pohon ke cabang dan bergerak dari satu cabang pohon ke cabang pohon yangpohon yang lain. Anggota gerak depan digunakan untuk memegang cabang atau ranting pada saat lain. Anggota gerak depan digunakan untuk memegang cabang atau ranting pada saat hewan-hewan tersebut bergerak di atas pohon. Disamping itu anggota depan juga digunakan untuk hewan tersebut bergerak di atas pohon. Disamping itu anggota depan juga digunakan untuk memegang makanan dan benda-benda lain. Misalnya, simpanse yang di pelihara di dalam memegang makanan dan benda-benda lain. Misalnya, simpanse yang di pelihara di dalam kandang dapat menggunakan tongkat untuk mendekatkan makanan yang berada di luar kandang dapat menggunakan tongkat untuk mendekatkan makanan yang berada di luar kandangnya. Perkembangan anggota gerak tubuh bagian depan sangat menonjol

kandangnya. Perkembangan anggota gerak tubuh bagian depan sangat menonjol pada manusiapada manusia (( Homo sapiens Homo sapiens) (Darmawan, 2005).) (Darmawan, 2005).

Hewan-hewan mamalia lain yang hidup di pohon (misalnya tupai) kaki depan dan Hewan-hewan mamalia lain yang hidup di pohon (misalnya tupai) kaki depan dan  belakang tidak dapat digunakan untuk memegang, tetapi di

 belakang tidak dapat digunakan untuk memegang, tetapi di lengkapi dengan kuku yang tajamlengkapi dengan kuku yang tajam sehingga kaki dapat mencengkeram pohon yang di-panjatnya. Di samping itu, tupai juga sehingga kaki dapat mencengkeram pohon yang di-panjatnya. Di samping itu, tupai juga mempunyai tubuh kecil dan gerakan yang sangat lincah. Ukuran tubuh tersebut sangat mempunyai tubuh kecil dan gerakan yang sangat lincah. Ukuran tubuh tersebut sangat mempermudah gerakan di atas pohon. Hewan-hewan mamalia

mempermudah gerakan di atas pohon. Hewan-hewan mamalia yang hidup di lingkungan yangyang hidup di lingkungan yang tanahnya keras atau ber-batu kebanyakan mempunyai jejak kaki yang keras, karena telapak tanahnya keras atau ber-batu kebanyakan mempunyai jejak kaki yang keras, karena telapak kakinya ter-tutup oleh lapisan ta

kakinya ter-tutup oleh lapisan tanduk yang tebal. Diantara hewan-hewan yang telapak kakinnduk yang tebal. Diantara hewan-hewan yang telapak kakin yaya dilapisi tanduk yang keras adalah kijang, babi hutan, dan banteng (Darmawan, 2005).

dilapisi tanduk yang keras adalah kijang, babi hutan, dan banteng (Darmawan, 2005).

Hewan-hewan yang tergolong unggas ada yang hidup di lingkungan pohon-pohon, Hewan-hewan yang tergolong unggas ada yang hidup di lingkungan pohon-pohon, tanah keras, tanah becek, dan air.

tanah keras, tanah becek, dan air. Adaptasi untuk hidup di lingkungan yang berbeda itu tampakAdaptasi untuk hidup di lingkungan yang berbeda itu tampak  pada ben

 pada bentuk susunan tuk susunan jari kaki. jari kaki. Pada bPada burung yurung yang hiduang hidup di p di pohon, pohon, jari kakinya jari kakinya yang yang menghadapmenghadap ke belakang agak panjang sehingga bersama-sama dengan jari kaki

ke belakang agak panjang sehingga bersama-sama dengan jari kaki yang menghadap ke depanyang menghadap ke depan dapat digunakan untuk mencengkeram cabang ata

dapat digunakan untuk mencengkeram cabang atau ranting pada waktu hinggap. u ranting pada waktu hinggap. Burung buasBurung buas mempunyai kaki yang berkuku panjang dan melengkung, yang berguna untuk menangkap dan mempunyai kaki yang berkuku panjang dan melengkung, yang berguna untuk menangkap dan mencengkeram mangsanya, misalnya pada burung elang. Unggas yang hidup di tanah yang mencengkeram mangsanya, misalnya pada burung elang. Unggas yang hidup di tanah yang  becek

 becek mempunyai mempunyai jari jari kaki kaki yang beryang berselaput. selaput. Selaput Selaput itu itu di di antara antara jari-jari jari-jari kaki. kaki. KeberadaanKeberadaan selaput kaki unggas itu berfungsi agar unggas tidak ter-perosok ke dalam tanah. Salah satu selaput kaki unggas itu berfungsi agar unggas tidak ter-perosok ke dalam tanah. Salah satu unggas yang biasanya berada pada tanah yang becek adalah burung bangau. Selaput pada kaki unggas yang biasanya berada pada tanah yang becek adalah burung bangau. Selaput pada kaki unggas yang hidup di air (misalnya burung belibis, angsa, dan itik) berkembang lebih lebar unggas yang hidup di air (misalnya burung belibis, angsa, dan itik) berkembang lebih lebar sehingga dapat digunakan untuk berenang (Darmawan, 2005).

sehingga dapat digunakan untuk berenang (Darmawan, 2005).

Bentuk-bentuk adaptasi lain pada kaki dapat diamati pada beberapa jenis organisme Bentuk-bentuk adaptasi lain pada kaki dapat diamati pada beberapa jenis organisme hewan. Cicak mempunyai telapak kaki yang rata jika ditempelkan di substratnya sehingga tidak hewan. Cicak mempunyai telapak kaki yang rata jika ditempelkan di substratnya sehingga tidak ada rongga udara di antara permukaan kaki dengan permukaan substrat. Dengan demikian ada rongga udara di antara permukaan kaki dengan permukaan substrat. Dengan demikian telapak kaki itu akan menempel karena pengaruh tekanan udara. Demikian pula pada tentakel telapak kaki itu akan menempel karena pengaruh tekanan udara. Demikian pula pada tentakel

(16)

cumi-cumi, gurita, dan hewan-hewan dalam kelas Asteroidea mempunyai batil penghisap. cumi-cumi, gurita, dan hewan-hewan dalam kelas Asteroidea mempunyai batil penghisap. Batil peng-hisap itu digunakan untuk melekatkan kakinya pada substrat atau benda-benda yang Batil peng-hisap itu digunakan untuk melekatkan kakinya pada substrat atau benda-benda yang dipegangnya. Fungsi lain batil penghisap adalah untuk membantu membuka cangkang kerang dipegangnya. Fungsi lain batil penghisap adalah untuk membantu membuka cangkang kerang (kelas Bivalvea),sehingga dapat memangsa kerang tersebut (Darmawan, 2005).

(kelas Bivalvea),sehingga dapat memangsa kerang tersebut (Darmawan, 2005).

Adaptasi struktural juga terjadi pada mulut dari hewan-hewan vertebrata dan Adaptasi struktural juga terjadi pada mulut dari hewan-hewan vertebrata dan avertebrata. Bentuk mulut pada hewan mamalia secara umum sama. Perbeda-annya terutama avertebrata. Bentuk mulut pada hewan mamalia secara umum sama. Perbeda-annya terutama terdapat pada bentuk dan susunan gigi. Hewan pemakan daging, seperti harimau mempunyai terdapat pada bentuk dan susunan gigi. Hewan pemakan daging, seperti harimau mempunyai taring yang kuat yang telah berkembang dengan baik untuk mecabik daging hewan yang taring yang kuat yang telah berkembang dengan baik untuk mecabik daging hewan yang dimangsanya. Hewan pengerat (Rodentia) sebagian besar mempunyai gigi seri yang panjang dimangsanya. Hewan pengerat (Rodentia) sebagian besar mempunyai gigi seri yang panjang dan geraham yang bentuknya sesuai untuk mengunyah makanan hingga halus (Darmawan, dan geraham yang bentuknya sesuai untuk mengunyah makanan hingga halus (Darmawan, 2005).

2005).

Bentuk mulut yang berbeda dapat kit

Bentuk mulut yang berbeda dapat kita jumpai pada paruh burung. Bentuk paruh a jumpai pada paruh burung. Bentuk paruh burungburung  pemakan biji

 pemakan biji tentu berbeda tentu berbeda dengan bendengan bentuk paruh tuk paruh burung burung pemakan buahpemakan buah. Pada . Pada burung burung pemakanpemakan  biji paruhnya

 biji paruhnya pendek, burung penghisap pendek, burung penghisap madu paruhnya madu paruhnya panjang dan panjang dan kecil, burung kecil, burung pemakanpemakan daging mempunyai paruh yang besar dan paruh bagian atasn

daging mempunyai paruh yang besar dan paruh bagian atasn ya melengkung, dan paruh unggasya melengkung, dan paruh unggas air berbentuk sudu. Perbedaan bentuk mulut dapat pula dijumpai pada serangga. Misalnya, air berbentuk sudu. Perbedaan bentuk mulut dapat pula dijumpai pada serangga. Misalnya,  pada

 pada kupu-kupu mempunyai kupu-kupu mempunyai bentuk mulut bentuk mulut seperti seperti belalai belalai yang disebut yang disebut probosis probosis yang sesuaiyang sesuai digunakan untuk menghisap madu pada kelenjar madu. Sedangkan mulut lalat rumah (

digunakan untuk menghisap madu pada kelenjar madu. Sedangkan mulut lalat rumah ( Musca Musca domestica

domestica) berbentuk seperti lidah yang sesuai untuk menjilat makanan yang basah, misalnya) berbentuk seperti lidah yang sesuai untuk menjilat makanan yang basah, misalnya daging busuk. Mulut nyamuk berbentuk seperti jarum untuk menusuk kulit dan menghisap daging busuk. Mulut nyamuk berbentuk seperti jarum untuk menusuk kulit dan menghisap darah hospesnya (Darmawan, 2005).

darah hospesnya (Darmawan, 2005).

3.

3. Penutup Tubuh (Kulit dan Bulu)Penutup Tubuh (Kulit dan Bulu)

Penutup tubuh pada hewan berbeda-beda. Sebagian besar hewan pada f

Penutup tubuh pada hewan berbeda-beda. Sebagian besar hewan pada f ilum Arthropodailum Arthropoda mempunyai kulit tebal yang tersusun dari khitin. Kulit seperti itu sangat berguna untuk mempunyai kulit tebal yang tersusun dari khitin. Kulit seperti itu sangat berguna untuk menahan hilangnya air dari dalam tubuh, karena sebagian besar hewan-hewan filum menahan hilangnya air dari dalam tubuh, karena sebagian besar hewan-hewan filum Arthropoda di lingkungan dengan kelembaban udara yang lebih rendah daripada lingkungan Arthropoda di lingkungan dengan kelembaban udara yang lebih rendah daripada lingkungan hidup lain, yaitu di dalam tanah dan air. Kulit yang tebal juga dimiliki oleh beberapa jenis hidup lain, yaitu di dalam tanah dan air. Kulit yang tebal juga dimiliki oleh beberapa jenis hewan yang termasuk dalam filum Mollusca, misalnya siput. Siput bahkan dapat menutup hewan yang termasuk dalam filum Mollusca, misalnya siput. Siput bahkan dapat menutup seluruh permukaan tubuhnya jika lingkungan hidupnya sangat kering. Siput air biasanya seluruh permukaan tubuhnya jika lingkungan hidupnya sangat kering. Siput air biasanya mempunyai tutup cangkang yang dapat dibuka dan ditutup. Siput kebun tidak mempunyai tutup mempunyai tutup cangkang yang dapat dibuka dan ditutup. Siput kebun tidak mempunyai tutup cangkang seperti itu, tetapi pada musim kering hewan itu membentuk epifragma untuk cangkang seperti itu, tetapi pada musim kering hewan itu membentuk epifragma untuk menutup lubang cangkangnya selama musim kering. Epifragma itu

menutup lubang cangkangnya selama musim kering. Epifragma itu adalah selaput yang terbuatadalah selaput yang terbuat dari cairang yang disekresikan oleh tubuh siput (Darmawan, 2005).

(17)

Beberapa jenis organisme vertebrata ju

Beberapa jenis organisme vertebrata juga mempunyai kulit yang tebal, terutama hewan-ga mempunyai kulit yang tebal, terutama hewan-hewan yang terkelompokkan dalam kelas Reptilia. Kulit hewan-hewan-hewan-hewan kelas Reptilia pada hewan yang terkelompokkan dalam kelas Reptilia. Kulit hewan-hewan kelas Reptilia pada umumnya tebal dan tersusun oleh lapisan tanduk. Kulit semacam itu sangat berguna untuk umumnya tebal dan tersusun oleh lapisan tanduk. Kulit semacam itu sangat berguna untuk menahan penguapan pada saat hewan-hewan i

menahan penguapan pada saat hewan-hewan itu berada pada kondisi lingkungan yang kering.tu berada pada kondisi lingkungan yang kering. Hewan yang tergolong kelas Amphibia tidak mempunyai kulit yang tebal, namun j

Hewan yang tergolong kelas Amphibia tidak mempunyai kulit yang tebal, namun j aringan kulitaringan kulit  jaringan di bawah kulitnya s

 jaringan di bawah kulitnya selalu mengeluarkan cairan elalu mengeluarkan cairan sehingga permukaan kulitnya nampaksehingga permukaan kulitnya nampak selalu basah (Darmawan, 2005).

selalu basah (Darmawan, 2005).

Burung mempunyai penutup tubuh yang disebut bulu. Bulu-bulu pada burung Burung mempunyai penutup tubuh yang disebut bulu. Bulu-bulu pada burung mempunyai sifat sebagai isolator suhu, sehingga perubahan suhu lingku-ngan tidak terlalu mempunyai sifat sebagai isolator suhu, sehingga perubahan suhu lingku-ngan tidak terlalu mempengaruhi suhu di dalam tubuh burung. Hewan-hewan pada kelas Mamalia mempunyai mempengaruhi suhu di dalam tubuh burung. Hewan-hewan pada kelas Mamalia mempunyai kulit yang dilengkapi dengan pori-pori dan kelenjar keringat. Kelenjar keringat dan pori-pori kulit yang dilengkapi dengan pori-pori dan kelenjar keringat. Kelenjar keringat dan pori-pori itu berguna untuk mengatur keluarnya air dari dalam tubuh sehingga tekanan osmotik dan itu berguna untuk mengatur keluarnya air dari dalam tubuh sehingga tekanan osmotik dan temperatur tubuh tetap berada pada kisaran yang stabil. Kulit pada hewan kelas Mamalia temperatur tubuh tetap berada pada kisaran yang stabil. Kulit pada hewan kelas Mamalia dilengkapi dengan rambut yang berfungsi sebagai isolator suhu. Hewan kelas Mamalia yang dilengkapi dengan rambut yang berfungsi sebagai isolator suhu. Hewan kelas Mamalia yang hidup di lingkungan yang dingin umumnya mempunyai rambut yang lebih

hidup di lingkungan yang dingin umumnya mempunyai rambut yang lebih tebal dibandingkantebal dibandingkan dengan hewan yang hidup pada lingkungan yang panas (Darmawan, 2005). Keanekaragaman dengan hewan yang hidup pada lingkungan yang panas (Darmawan, 2005). Keanekaragaman  penutup

 penutup tubuh tubuh pada pada berbagai berbagai hewan hewan yang yang ada ada di di muka muka bumi bumi sebenarnya sebenarnya telah telah cukupcukup mencerminkan keanekaragaman genetik, morfologi, dan ekologi di dunia.

mencerminkan keanekaragaman genetik, morfologi, dan ekologi di dunia. 4.

4. Warna TubuhWarna Tubuh

Munculnya warna pada permukaan tubuh hewan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Munculnya warna pada permukaan tubuh hewan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) pigmen-pigmen khusus yang menyerap panjang gelombang ter-tentu dan memantulkan (1) pigmen-pigmen khusus yang menyerap panjang gelombang ter-tentu dan memantulkan  panjang gelombang y

 panjang gelombang yang lain, (2) struktur permukaan tubang lain, (2) struktur permukaan tubuh yang menyebabkan sinar terserapuh yang menyebabkan sinar terserap atau terefraksikan, (3) kombinasi dari pe-ngaruh absortif, refraktif, dan difraktif. Diantara atau terefraksikan, (3) kombinasi dari pe-ngaruh absortif, refraktif, dan difraktif. Diantara warna-warna itu kemungkinan ada yang berhubungan dengan sifat adaptif terhadap warna-warna itu kemungkinan ada yang berhubungan dengan sifat adaptif terhadap lingkungannya. Hubungan itu dapat diketahui dari hewan-hewan yang hidup pada lokasi lingkungannya. Hubungan itu dapat diketahui dari hewan-hewan yang hidup pada lokasi geografis yang sama akan mempunyai warna

geografis yang sama akan mempunyai warna yang sama. Pada tahun 1914 (seperti yang dikutipyang sama. Pada tahun 1914 (seperti yang dikutip oleh Pearse, 1926 dalam Darmawan, 2005) Braun mempelajari Microlepidoptera dari genus oleh Pearse, 1926 dalam Darmawan, 2005) Braun mempelajari Microlepidoptera dari genus Lithocellites yakin bahwa pola-pola warna pada hewan merupakan akibat dari proses fisiologis Lithocellites yakin bahwa pola-pola warna pada hewan merupakan akibat dari proses fisiologis dan bahwa

pola-dan bahwa pola- pola itu meng pola itu mengikuti kecenderungan ikuti kecenderungan orthogenik, yorthogenik, yaitu “bergantung aitu “bergantung pada kondisipada kondisi eksternal”. Berdasarkan kenyataan bahwa warna hewan mempunyai hubungan dengan sifat eksternal”. Berdasarkan kenyataan bahwa warna hewan mempunyai hubungan dengan sifat adaptasi terhadap kondisi lingkungannya dapat dijelaskan dengan Hukum Gloger dan adaptasi terhadap kondisi lingkungannya dapat dijelaskan dengan Hukum Gloger dan fenomena melanisme industrial, seperti yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya. fenomena melanisme industrial, seperti yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya. Kesesuaian antara warna dengan kondisi lingkungan sebagaimana yang diuraikan dalam Kesesuaian antara warna dengan kondisi lingkungan sebagaimana yang diuraikan dalam Hukum Gloger dan fenomena melanisme industrial berkaitan dengan keberhasilan hewan Hukum Gloger dan fenomena melanisme industrial berkaitan dengan keberhasilan hewan

Gambar

Gambar 3. Sifat homolog dapat diamati pada anggota gerak tubuh hewan-hewan vertebrata.
Gambar 3. Sistem Pencernaan pada Hewan RuminansiaGambar 3. Sistem Pencernaan pada Hewan Ruminansia (Sumber: Campbell,
Tabel 2. Hilangnya Air dari dalam Tubuh Reptil Melalui Penguapan di Kulit dan

Referensi

Dokumen terkait

saudara sendiri, meskipun banyak gal dan sifat yang berbeda tapi selama ber KKN saya meras memiliki keluarga baru, keluarga yang begitu menyenangkan , keluarga yang tak

T-shirt merupakan pakaian yang digunakan sehari hari, t-shirt pada media pendukung dapat dibagikan kepada khalayak sasaran di rumah sakit saat sedang melakukan penyuluhan,

Bercak pada kromatogram ekstrak wasbenzen dan ekstrak metanol hasil pengembangan dengan fase gerak wasbenzen dan kloroform (1: 9 v/v) , fase diam silika gel F 254

Pada tahap akhir ini perlu diperhatikan: bagaimana sifat dari masalah yang menentukan pilihan tindakan yang optimal, bagaimana pengaruh perubahan keadaan-keadaan tertentu terhadap

Diambil kembali dari Balemong Resort: http://balemong.com/ Bappeda.. Diambil kembali dari

Dari Gambar 8 dan 9 terlihat bahwa BTE meningkat dengan meningkatnya beban.Penggunaan campuran methanol dalam bahan bakar diesel mengakibatkan BTE lebih tinggi

Merupakan persekutuan hukum Tata susunan yg tetap Kesatuan dunia luar lahir dan batin Kehidupan sbg mana adanya.. Satu famili terdiri

Teknik wawancara tersebut melalui sejarah lisan ( oral history) dan tradisi lisan (oral tradition) terhadap pelaku atau narasumber yang mengetahui dan mengerti