• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAINASE PERKOTAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DRAINASE PERKOTAAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Senin, 16 Februari 2015

Senin, 16 Februari 2015

DRAINASE PERKOTAAN

DRAINASE PERKOTAAN

http://umarcivi

http://umarcivi

lengineering.blo

lengineering.blo

gspot.co.id/20

gspot.co.id/20

15/02/drainase-

15/02/drainase-perkotaan.html

perkotaan.html

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas, maka Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas, maka untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus ada sanitasi yang memadai, untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus ada sanitasi yang memadai, misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut genangan air hujan dapat disalurkan misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut genangan air hujan dapat disalurkan sehingga banjir dapat dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak gangguan kesehatan sehingga banjir dapat dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak gangguan kesehatan  pada masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak akan terganggu.

 pada masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak akan terganggu.

Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan. Drainase juga merupakan salah satu di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan. Drainase juga merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang khususnya). Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang  berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang k

 berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,elebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara  penangggulangan akibat y

 penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.ang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.

Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman,  bersih,

 bersih, dan dan sehat. sehat. Prasarana Prasarana drainase drainase disini disini berfungsi berfungsi untuk untuk mengalirkan mengalirkan air air permukaan permukaan keke  badan

 badan air air (sumber (sumber air air permukaan permukaan dan dan bawah bawah permkaantanah) permkaantanah) dan dan atau atau bangunan bangunan resapan.resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.

memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir. B.

B. Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan

Maksud dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami Maksud dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa mengaplikasikannya di lapangan. sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa mengaplikasikannya di lapangan. Sehingga mampu untuk merancang sistem penyaluran air dalam kota, dimana rancangan Sehingga mampu untuk merancang sistem penyaluran air dalam kota, dimana rancangan disesuaikan dengan

disesuaikan dengan kriteria disain kriteria disain dan memenuhi dan memenuhi kaidah-kaidah perencanaan.kaidah-kaidah perencanaan. Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu t

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah Hidrologi danugas mata kuliah Hidrologi dan Drainase, program studi teknik sipil dan perencanaan. Selain itu, penulis juga bertujuan untuk Drainase, program studi teknik sipil dan perencanaan. Selain itu, penulis juga bertujuan untuk meningatkan pengetahuan mengenai pentingnya keberadaan saluran drainase

meningatkan pengetahuan mengenai pentingnya keberadaan saluran drainase pada sebuahpada sebuah kota atau daerah sebagai bagian dari menanggulangi bencana banjir maupun krisis

kota atau daerah sebagai bagian dari menanggulangi bencana banjir maupun krisis kekurangan air.

(2)

C. Batasan Masalah

Banjir merupakan kata yang sangat popular di Indonesia, khususnya pada musim hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami bencana banjir. Peristiwa ini hampir setiap tahun berulang, namun sampai saat ini belum terselesaikan bahkan cenderung makin meningkat, baik frekuensinya, luasannya, kedalamannya, maupun durasinya.

Jika dilihat, akar permasalahan banjir di perkotaan berawal dari pertambahan  penduduk yang sangat cepat akibat urbanisasi (baik migrasi musiman maupun permanen). Pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana dan sarana  perkotaan yang memadai mengakibatkan pemanfaatan lahan perkotaan menjadi semrawut.

Pemanfaatan lahan yang tidak tertib inilah yang menyebabkan persoalan drainase di  perkotaan menjadi sangat kompleks. Hal ini barangkali juga disebabkan oleh tingkat

kesadaran masyarakat yang masih rendah dan tidak peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh kota.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Drainase

Drainase yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistem-sistem yang  berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan

tanah.

Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.

Drainase perkotaan adalah sistem drainase dalam wilayah administrasi kota dan daerah perkotaan (urban) yang berfungsi untuk mengendalikan atau meringankan kelebihan air permukaan didaerah pemukiman yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfat bagi kehidupan manusia.

Dalam bahasa Indonesia,  drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong   di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik  pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya dengan

aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan.

Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan kota sudah pasti dapat menimbulkan permasalahan drainase yang cukup komplek. Dengan semakin kompleknya permasalahan drainase di perkotaan, maka di dalam perencanaan dan  pembangunan bangunan air untuk drainase perkotaan, keberhasilannya tergantung pada kemampuan masing-masing perencana. Dengan demikian di dalam proses pekerjaan memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli di bidang lain yang terkait.

B. Macam

 – 

 Macam Drainase 1. Menurut Asalnya

(3)

Menurut asalnya drainase dibedakan menjadi dua yaitu : a. Saluran alam (natural)

 b. Saluran buatan (artificial)

1. Menurut Letak Saluran a. Drainase permukaan

 b. Drainase bawah permukaan c. Drainase memanjang

d. Drainase melintang 2. Menurut Konstruksi a. Saluran terbuka

(4)

Saluran terbuka yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.

Gambar Saluran Terbuka  b. Saluran tertutup

Saluran tertutup yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk ali ran kotor (air yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di kota/permukiman.

Gambar Saluran Tertutup 3. Menurut Fungsi

a. Single purpose

Single purpose yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air limbah industri dan lain –  lain.

 b. Multi purpose

Multi purpose yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian.

C. Jenis

 – 

 Jenis Drainase 1. Land dan Smoothing

Land grading (mengatur tahap kemiringan lahan) dan Land smoothing (Penghalusan  permukaan lahan) diperlukan pada areal lahan untuk menjamin kemiringan yang

(5)

 berkelanjutan secara sistematis yang dibutuhkan untuk penerapan saluran drainase  permukaan

Studi menunjukan bahwa pada lahan dengan pengaturan saluran drainase permukaan yang baik akan meningkatkan jarak drainase pipa sampai 50%, dibandingkan dengan lahan yang kelebihan air dibuang dengan drainase pipa tanpa dilakukan upaya pengaturan saluran drainase permukaan terlebih dahulu.

Untuk efektifitas yang tinggi, pekerjaan land grading harus dilakukan secara teliti. ketidakseragaman dalam pengolahan lahan dan areal yang memiliki cekungan merupakan tempat aliran permukaan (runoff) berkumpul, harus dihilangkan dengan bantuan peralatan  pengukuran tanah.

Pada tanah cekungan, air yang tak berguna dialirkan secara sistemati s melalui:

a. Saluran/parit (terbuka) yang disebut sebagai saluran acak yang dangkal (shallow random field drains)

 b. Dari shallow random field ditch air di alirkan lateral outlet ditch

c. Selanjutnya diteruskan kesaluran pembuangan utama (Main Outlet ditch)

Outlet ditch: umumnya saluran pembuangan lateral dibuat 15  –   30 cm lebih dalam dari

saluran pembuangan acak dangkal.

Overfall : jatuh air dari saluran pembuangan lateral ke saluran pembuangan utama dibuat  pada tingkat yang tidak menimbulkan erosi, bila tidak memungkinkan harus dibuat pintu air,

drop spillway atau pipa

2. Drainase Acak (Random Field Drains)

Drainase ini merupakan gambaran yang menunjukan pengelolaan untuk mengatasi masalah cekungan dan lubang  –   lubang tempat berkumpulnya air. Lokasi dan arah dari

saluran drainase disesuaikan dengan kondisi tofografi lahan. Kemiringan lahan biasanya diusahakan sedatar mungkin, hal ini untuk memudahkan peralatan traktor pengolah tanah dapat beroperasi tanpa merusak saluran yang telah dibuat. Erosi yang terjadi pada kondisi lahan seperti diatas, biasanya tidak menjadi masalah karena kemiringan yang relatif datar. Tanah bekas penggalian saluran, disebarkan pada bagian cekungan atau lubang  –   lubang

tanah, untuk mengurangi kedalaman saluran drainase. 3. Drainase Pararel (Pararelle Field Drains)

Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan kemiringan kurang dari 1% –   2 %, system saluran drainase parallel bisa digunakan. System drainase ini dikenal

sebagai system bedengan. Saluran drainase dibuat secara parallel, kadang kala jarak antara saluran tidak sama. Hal ini tergantung dari panjang dari barisan saluran drainase untuk jenis tanah pada lahan tersebut, jarak dan jumlah dari tanah yang harus dipindahkan dalam  pembuatan barisan saluran drainase, dan panjang maksimum kemiringan lahan terhadap

saluran (200 meter). Keuntungan dari system saluran drainase parallel, pada lahan terdapat cukup banyak saluran drainase. Tanaman dilahan dalam alur, tegak lurus terhadap saluran drainase paralel. Jumlah populasi tanaman pada lahan akan berkurang dikarenakan adanya saluran paralel. Sehingga bila dibandingkan dengan land grading dan smoothing, hasil  produksi akan lebih sedikit. Penambahan jarak antara saluran paralel, akan menimbulkan

kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang lebar menimbulkan kerugian pada sistem  bedding, karena jarak yang lebar membutuhkan saluran drainase yang lebih besar dan dalam.

(6)

200 m. Pada bedding yang lebar, harus dibarengi dengan land grading dan smoothing. Pada tanah gambut, saluran drainase paralel dengan side slope yang curam digunakan adalah 1 meter. Pada daerah ini biasa dilengkapi dengan bangunan pengambilan dan pompa,  bangunan pintu air berfungsi untuk mengalirkan air drainase pada musim hujan.

Pada daerah dataran tertentu ditemukan sistem khusus dari jarak saluran paralel, 2 saluran diletakkan secara paralel dengan jarak 5-15 meeter. Tanah galian saluran diletakkan diantara kedua saluran tersebut, dimanfaatkan sebagai jalan yang diperlukan pada saat  pemeliharaan saluran.

4. Drainase Mole

Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang konstruksinya tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus menggali tanah, cukup dengan menarik (dengan traktor) bantukan baja bulat yang disebut mol yang dipasang  pada alat seperti bajak dilapisan tanah subsoil pada kedalaman dangkal. Pada bagian

 belakang alat mole biasanya disertakan alat expander yang gunanya untuk memperbesar dan memperkuat bentuk lubang

Tidak semua daerah terdapat usaha-usaha pertanian atau perkebunan memerlukan irigasi. Irigasi biasanya diperlukan pada daerah-daerah per tanian dimana terdapat satu atau kombinasi dari keadaan-keadaan berikut :

a. Curah hujan total tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan air.  b. Meskipun hujan cukup, tetapi tidak terdistribusi secara baik sepanjang tahun.

c. Terdapat keperluan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang dapat dicapai melalui irigasi secara layak dilaksanakan baik ditinjau dari segi teknis, ekonomis maupun sosial.

D. Pola Jaringan 1. Siku

Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada akhir berada di tengah kota.

2. Pararel

Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang (sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.

(7)

3. Grid Iron

Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan.

4. Alamiah

Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar 

5. Radial

(8)

E. Fungsi Drainase Perkotaan Secara Umum

1. Mengeringkan bagian wilayah kota dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif.

2. Mengalirkan air permukaan ke badan air penerima terdekat secepatnya.

3. Mengendalikan kelebihan air permukan yang dapat dimanfaatkan untuk persedian air dan kehidupan akuatik.

4. Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah (konservasi air). 5. Melindungi sarana dan prasarana yang sudah terbangun.

F. Berdasarkan Fungsi Layanan 1. Sistem Drainase Lokal

Yang termasuk sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu kawasan kota tertentu seperti komplek permukiman, areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial. Sistem ini melayani areal kurang dari 10 ha. Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggung jawab masyarakat, pengembang atau instansi lainnya.

2. Sistem Drainase Utama

Yang termasuk dalam sistem drainase utama adalah saluran drainase primer, sekunder, tersier beserta bangunan pelengkapnya yang melayani kepentingan sebagian besar warga masyarakat. Pengelolaan sistem drainase utama merupakan tanggung jawab  pemerintah kota.

3. Pengendalian Banjir (Flood Control)

Sungai yang melalui wilayah kota yang berfungsi mengendalikan air sungai, sehingga tidak mengganggu dan dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat. Pengelolaan  pengendalian menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal SDA.

G. Berdasarkan Fisiknya 1. Sistem Saluran Primer 

(9)

Adalah saluran utama yang menerima masukan aliran dari saluran sekunder. Dimensi saluran ini relatif besar. Akhir saluran primer adalah badan penerima air.

2. Sitem Saluran Sekunder 

Adalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerima aliran air dari saluran tersier dan limpasan air dari permukaan sekitarnya, dan meneruskan air ke saluran primer. Dimensi saluran tergantung pada debit yang dialirkan.

3. Sitem Saluran Tersier 

Adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran drainase lokal.

Dalam perencanaan dan pembangunan suatu drainase perlu strategi yang dapat diandalkan sehingga sitem drainase berjalan dengan lancar tanpa timbulnya permasalahan dikemudian hari. Adapun yang harus diperhatikan yaitu :

 Penyiapan rencana induk sistem drainase yang terpadu antara sistem drainase utama maupun lokal dengan pengaturan dan pengelolaan sungai.

 Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan lingkungan. Adapun gambar alur perencanaanya sebagai berikut :

(10)

H. Pembangunan Sistem Drainase 1. Prinsip –  Prinsip Utama

(11)

 Kapasitas sistemharus mencukupi, baik untuk melayani pengaliran air ke badan penerima air, maupun ntuk

meresapkan air ke dalam tanah. Untuk mencapai kapasitas yang memadai dilakukan perencanaan berdasarkan  prinsip hidrologi dan hidrolika.

 Pembangunan sistem drainase perkotaan perlu memperhatikan fungsi drainase sebagai prasarana kota yang

didasarkan pada konsep berwawasan lingkungan.

Konsep ini antara lain berkaitan dengan usaha konservasi sumber daya air, yang pada  prinsipnya menendalikan air hujan agar lebih banyak yang diresapkan ke dalam tanah sehingga mengurangi jumlah limpasan, antara lain dengan membuat bangunan resapan  buatan, kolam retensi dan penataan lansekap.

 Sedapat mungkin menggunakan sistem gravitasi, hanya dalam hal sistem gravitasi tidak memungkinkan baru

digunakan sistem pompa.

 Meminimalisasi pembebasan lahan.

 Meminimalkan aliran permukaandan memaksimalkan resapan.

 Letak sistem memenuhi kriteria perkotaan dan memiliki kesempatan untuk perluasan sistem. Dalam

 pelaksanaannya harus mempehatikan segi hydraulik dan tata letak dalam kaitannya dengan prasarana lainnya (jalan, dan utilitas kota).

 Stabilitas sistemharus terjamin, baik dari segi struktural, keawetan sistem dan kemudahan dalam operasi dan

 pemeliharaan.

 Pembuatan Kolam Retensi dan Sistem Polder disusun dengan memperhatikan faktor sosial ekonomi antara lain

 perkembangan kota dan rencana prasarana dan sarana kota.

 Kelayakan pelaksanaan Kolam Retensi dan Sistem Polder harus berdasarkan tiga faktor antara lain : biaya

konstruksi, biaya operasi dan biaya pemeliharaan.

2. Parameter Penentuan Prioritas Penanganan

 Parameter genangan, meliputi tinggi genangan, luas genangan, dan lamanya genangan terjadi.

 Parameter frekuensi terjadinya genangan setiap tahunnya.

3. Faktor Medan dan Lingkungan

 Topografi: Pembangunan drainase pada daerah datar harus memperhatikan sistem pengaliran dan ketersediaan

air penggelontor.

 Kestabilan tanah: pembangunan di daerah lereng pegunungan harus memperhatikan masalah longsor yang

disebabkan oleh kandungan air tanah.

4. Rencana Induk 

Rencana Induk sistem drainase perkotaan adalah perencanaan menyeluruh sistem drainase pada suatu wilayah perkotaan, untuk perencanaan 25 tahun. Lingkupnya adalah sistem drainase utama saja yang berada dalam suatu daerah administrasi.

5. Studi Kelayakan

 Perencanaan sistem drainase perkotaan satu atau lebih daerah pengaliran air untuk waktu 5 atau 10 tahun.  Lingkupnya diarahkan pada daerah prioritas yang telah d itentukan dalam rencana induk.

(12)

 Kajian meliputi kelayakan teknik, kelayakan keuangan/sosial ekonomi, kelayaan kelembagan serta kelayakan

lingkungan.

6. Perecanaan Teknik 

 Perencanaan teknis dibuat untuk daerah prioritas yang telah mempunyai studi kelayakan atau rencana kerangka

(outline plan). Jangka waktu perencanaan untuk 2 sampai 5 tahun.

 Rencana teknis harus membuat persyaratan teknis dan gambar teknis, kriteria perencanaan dan langkah-langkah

konstruksi.

7. Salah satu rumus yang dapat digunakan dalam mendisain saluran drainase adalah :

‘’METODE RASIONAL’’

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan perkotaan dan permasalahan banjir yang makin meningkat pula maka pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan secara menyelutruh dimulai dari tahap perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan yang ditunjang peningkatan kelembagaan dan partisipasi masyarakat.  perkotaan

Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan harus memperhatikan fungsi drainase perkotaan sebagai prasarana kota yang didasarkan pada konsep berwawasan lingkungan.

Konsep ini berkaitan dengan upaya konservasi sumber daya air yang pada prinsipnya adalah pengendalian air hujan.

Gambar

Gambar Saluran Terbuka  b. Saluran tertutup

Referensi

Dokumen terkait

5) Kemampuan seseorang untuk membina hubungan dengan pihak lain secara baik. Jika kita memang mampu memahami dan melaksanakan kelima wilayah utama kecerdasan emosi tersebut,

Perusahaan ini belum memiliki sistem khusus yang mampu meningkatkan kegiatan operasional dan mengurangi kesalahan yang ada pada perusahaan, yaitu dalam perekrutan

Ngopi Doeloe adalah sebuah bisnis kreatif yang mulai berkiprah dalam industri restoran sejak tanggal 20 November 2006, yang berarti bisnis kreatif ini sudah

B3 D1 E1 (06) - Mengukur jisim dengan menggunakan nombor untuk membuat pemerhatian secara kuantitatif dengan menggunakan alat yang diseragamkan sebagai unit rujukan.. Apa

inspector dan palet yang sedang digunakan. Tombol atau icon pada Launcher sama seperti pada Mini-Launcher yang berada pada sudut kanan bawah jendela dokumen. Anda

Pada upacara kidung ini sendiri, setelah dilihat dari segi pelaksanaan serta kepercayaan yang ada dibaliknya, nampak adanya usaha masyarakat yang menjalankan tradisi yang

BAB III, penulis akan mendeskripsikan fluktuasi hubungan Suriah dengan Rusia BAB IV, berisi tentang pembuktian pada jawaban hipotesa, penulis akan menjelaskan alasan

Renstra ini merupakan rencana dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan untuk lima tahun ke depan yang disusun dengan mengacu pada berbagai dokumen, yakni