• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN BEROBAT DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN BEROBAT DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP

KEPUTUSAN PASIEN BEROBAT DI RUMAH

SAKIT HAJI MEDAN

Noni Defriani Kuswanti1

Beby Karina Sembiring

2

Alumni FE USU Departemen Manajemen1 Staf Pengajar Departemen FE USU2

Abstract: The result of the research from Significant simultaneous test (F-test) showed that

simultaneously service marketing mix which consisted of the dimension of variables of product, price, promotion, location, people, process, and physical evidence had positive and significant influence on the patients’ decision to visit RS Haji, Medan. The result of t-test showed that partially the variables of product, process, and physical evidence had the most significant influence on the patients’ decision to visit RS Haji, Medan.

Keywords: Service marketing Mix, Patients’ Decision

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pelayanan jasa dalam bidang kesehatan sangat bergantung pada tingkat kunjungan pasien. Peningkatan tersebut memicu timbulnya persaingan antar rumah sakit. Dalam hal ini, pihak rumah sakit dituntut untuk lebih bekerja keras dan kreatif lagi dalam menarik para pasien yakni dengan mengembangkan strategi pemasaran. Strategi bauran pemasaran harus dilakukan dengan tepat sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan produk atau jasa yang ditawarkan.

Untuk memenuhi harapan pelanggan rumah sakit, manajemen harus mampu mengeksplorasi harapan dan meyediakan atau mewujudkannya dalam bentuk pelayanan yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Dengan keadaan ekonomi di Indonesia seperti saat ini sangatlah memperberat bagi perkembangan perusahaan khususnya bagi industri rumah sakit. Hal ini disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat terhadap barang maupun jasa dan kenaikan harga obat serta alat kesehatan. Oleh sebab itu untuk menunjang peningkatan atau membuat keadaan stabil bagi pendapatan rumah sakit dalam keadaan seperti ini diperlukan strategi bauran pemasaran yang

tepat. Demi memenangkan persaingan, pihak rumah sakit harus memahami keinginan pasien dengan melakukan suatu strategi pemasaran yang baik.

Perusahaan harus dapat merumuskan

bauran pemasaran dengan tepat, oleh

karena

itu

perusahaan

tidak

dapat

mengabaikan pendapat atau masukan dari

konsumen. Karena keberadaan konsumen

mempunyai pengaruh pada pencapaian

tujuan akhir perusahaan, yaitu perolehan

laba melalui pembelian produk atau jasa.

Hal ini menuntut perusahaan untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang

dapat mempengaruhi konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian produk

atau jasa. Mengambil keputusan berarti

memilih dan menetapkan satu alternatif

dari beberapa alternatif yang dihadapi.

Sebagian besar pasien yang berobat di

RS.Haji Medan adalah pasien yang latar

belakang ekonominya menengah kebawah,

dimana mereka berharap memperoleh

kualitas pelayanan terbaik dengan harga

yang relatif murah. Pihak rumah sakit

selaku penyedia jasa dituntut untuk

memberikan fasilitas pelayanan kesehatan

yang lebih baik dan berkualitas dibanding

rumah sakit lain sehingga pasien merasa

(2)

2

nyaman dan puas. Sehingga ketika pasien

merasa nyaman dan puas, mereka akan

memutuskan untuk datang kembali ke

rumah sakit tersebut.

Upaya-upaya

pembenahan

terus

dikembangkan di RS.Haji Medan dengan

berbagai upaya perbaikan baik mutu

pelayanan secara struktural dan fungisional

pada

proses

pelayanan

maupun

kelengkapan fasilitas pelayanan.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak rumah

sakit ternyata tidak sepenuhnya membawa

hasil sesuai dengan yang mereka harapkan.

Misalnya pada pelayanan rawat jalan pada

tahun 2011 terutama pada pasien umum,

terjadi fluktuasi jumlah pasien.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah bauran pemasaran jasa berpengaruh terhadap keputusan pasien berobat di RS.Haji Medan ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan pasien berobat di RS.Haji Medan. 1.4. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan kerangka pikiran, berupa proposisi yang deduksi. Merumuskan hipotesis berarti membentuk proposisi yang sesuai dengan kemungkinan-kemungkinannya serta tingkat-tingkat kebenarannya (Ginting dan Situmorang, 2008:99). Berdasarkan kerangka pemikiran maka dihipotesiskan sebagai berikut: “Bauran pemasaran jasa berpengaruh terhadap keputusan pasien berobat di rumah sakit Haji Medan.”

2. METODE PENELITIAN 2.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei eksplanatori. Survei eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel

dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Ginting dan Situmorang, 2008:56). Berdasarkan penjelasan ini, dapat diketahui bahwa penelitian eksplanatori yang bermaksud untuk memberikan penjelasan hubungan kualitas antara variabel melalui pengujian hipotesis pada judul penelitian “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pasien Berobat di RS.Haji Medan”.

2.2. Batasan Operasional

Untuk menghindari pambahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya peneliti perlu membatasi masalah yang dibahas yaitu hanya pada “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pasien Berobat di RS.Haji Medan,” Bauran pemasaran jasa terdiri dari: produk

(Product), Harga (Pricing), Promosi

(Promotion), Lokasi (Place), Orang (People), Proses (Process), dan Bukti Fisik (Physical Evidence), dimana variabel yang dianalisis sebagai berikut: = Produk = Harga = Promosi = Lokasi = Orang = Proses = Bukti fisik Y = Keputusan Pasien

2.3. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang sudah didefenisikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Defenisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari:

a. Produk (Product) ( )

Produk merupakan layanan jasa yang ditawarkan oleh rumah sakit kepada pasien dari mulai datang sampai meninggalkan rumah sakit. b. Harga (Pricing) ( )

Harga adalah nilai yang ditukarkan pasien rumah sakit untuk suatu manfaat yang didapatkan atas pengkonsumsian dan penggunaan jasa rumah sakit.

(3)

3 c. Promosi (Promotion) ( )

Promosi adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan pihak

rumah sakit dalam

menginformasikan dan membujuk pasien rumah sakit mengenai jasa yang ditawarkan pihak rumah sakit.

d. Lokasi (Place) ( )

Lokasi adalah berhubungan dengan tempat dimana rumah sakit tersebut melakukan operasional jasanya e. Orang (People) ( )

Orang adalah semua karyawan rumah sakit yang melakukan penyajian jasa yang dapat mempengaruhi persepsi pasien rumah sakit

f. Proses (Process) ( )

Proses yaitu semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang terjadi di rumah sakit dimana jasa yang

disampaikan merupakan sistem penyajian atau operasi jasa rumah sakit

g. Bukti Fisik (Physical Evidence) ( )

Bukti fisik merupakan lingkungan fisik rumah sakit dimana jasa rumah sakit disampaikan dimana pihak rumah sakit dan pasien berinteraksi, serta setiap komponen tangible pada rumah sakit memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa rumah sakit tersebut.

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan pasien. Keputusan pasien adalah tahapan dalam proses pengambilan keputusan dimana pasien rumah sakit memutuskan untuk berobat.

2.4. Skala Pengukuran Variabel

Pada proses pegolahan data, untuk menghitung masing-masing variabel digunakan skala Likert. Tujuannya adalah untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Melalui skala Likert variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan (Sugiyono, 2008:133). Jawaban setiap indikator dapat diberi skor yang dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.1 Instrumen Skala Likert

No Keterangan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju

(STS)

1

2.5 Populasi dan Sampel 2.5.1 Populasi

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah pasien umum rawat jalan pada tahun 2011 yang berjumlah sebanyak 5521 orang (Januari sampai Desember 2011). 2.5.2. Sampel

Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2008:116), dengan kriteria bahwa pasien yang dijadikan sampel penelitian ini adalah pasien umum rawat jalan yang menggunakan jasa

pelayanan RS. Haji Medan minimal dua kali kunjungan berusia minimal 17 tahun.

Dalam menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, peneliti menggunakan rumus Slovin (Ginting dan Situmorang, 2008:132) yaitu: n = Keterangan : n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi e = Batas Kesalahan

Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel yang diperoleh adalah :

n =

( , )

n = 82, 17 ( di bulatkan menjadi 83 orang )

2.6.Teknik Analisis Data

2.6.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan suatu metode analisi dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang

(4)

4 jelas mengenai perusahaan dan masalah yang

sedang diteliti.

2.6.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang terdiri atas uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk loncengan dan distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorv sminorv. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asym. Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk, 2008:55). 2. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji ini pada prinsipnya adalah ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Artinya jika varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Sedangkan heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang dkk, 2008:63).

3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance

Inflation Factor (VIF) dengan

membandingkan sebagai berikut :

a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas

b. Tolerance > 0.1 maka tidak terdapat multikolinieritas

2.6.3. Analisis Regresi Linear Berganda Metode analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, formulasi yang di gunakan adalah : Y = a + + + + + + + + e Keterangan : Y = Keputusan Pasien a = Konstanta

b - b = Koefisien Regresi Berganda

X = Produk X = Harga X = Promosi X = Lokasi X = Orang X = Proses X = Bukti fisik e = Standard error 2.6.4. Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Pengujian ini dilakukan untuk menguji secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X , X , X , X , X , X ,

X ) berupa produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses, bukti fisik, terhadap keputusan pasien sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

H : b = b = b = b = b = b =

b = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X , X , X , X ,

X , X , X ) terhadap variabel terikat (Y)

H : b ≠ b ≠ b ≠ b ≠ b ≠ b ≠

b ≠ 0, artinya secara serentak

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X , X , X , X , X , X , X ) terhadap variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

H diterima bila F < F pada α = 5%

(5)

5

H ditolak bila F >F pada α = 5%

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X , X , X , X , X , X , X ) berupa produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses, bukti fisik terhadap keputusan pasien sebagai variabel terikat (Y) secara parsial.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

H : b = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

H : b ≠ 0, artinya secara

parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

3. Koefisien Determinasi (R )

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R ) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R ≤ 1). Hal ini berarti

bila R = 0, menunjukkan tidak

adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R

mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuisioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 30 butir pernyataan, yakni empat butir pernyataan untuk Produk/Product ( ), empat butir pernyataan untuk variabel Harga/Pricing

( ), tiga butir pernyataan untuk variabel Promosi/Promotion ( ), dua butir pernyataan untuk variabel Lokasi/Place ( ), lima butir pernyataan untuk variabel Orang/People ( ), tiga butir pernyataan untuk variabel Proses/Process ( ), empat butir pernyataan untuk variabel Bukti Fisik/Physical Evidence

( ) dan lima butir pernyataan untuk variabel Keputusan Pasien (Y). Kuisioner ini disebarkan kepada delapan puluh tiga (83) orang pasien rumah sakit Haji Medan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu pasien rumah sakit Haji Medan yang telah berobat minimal dua kali dan berusia 17 tahun

3.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012) Gambar 4.2 : Normal P-P Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 Normal P-P Plot terlihat titik-titik mengikuti data di sepanjang garis normal, hal ini menunjukkan residural data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas Tabel 3.1

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF (Constant) 6,114 4,016 1,523 ,131 Product ,379 ,145 ,280 2,621 ,010 ,722 1,38 5 Price -,128 ,114 -,104 -1,124 ,264 ,971 1,03 0 Promotion ,223 ,129 ,170 1,734 ,086 ,864 1,15 7 Place -,190 ,158 -,134 -1,204 ,232 ,671 1,49 1 People ,235 ,149 ,149 1,579 ,118 ,924 1,08 2 Process ,324 ,130 ,234 2,496 ,014 ,942 1,06 1 Physical Devidence ,367 ,136 ,256 2,706 ,008 ,922 1,08 5 a. Dependent Variable: Keputusan Pasien

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012) Tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai

tolerance variabel independen > 0.1 dan nilai VIF nariabel independen < 5 maka dapat disimpulkan regresi ini tidak terkena multikolinearitas.

(6)

6 3. Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012) Gambar 4.3 : Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

a. Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.20

Hasil Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6,114 4,016 1,523 ,131 Product ,379 ,145 ,280 2,621 ,010 Price -,128 ,114 -,104 -1,124 ,264 Promotion ,223 ,129 ,170 1,734 ,086 Place -,190 ,158 -,134 -1,204 ,232 People ,235 ,149 ,149 1,579 ,118 Process ,324 ,130 ,234 2,496 ,014 Physical Devidence ,367 ,136 ,256 2,706 ,008

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.20 maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut :

Y= 6.114+0.379 -0.128 +0.223 -0.190 +0.235 +0.324 +0.367

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Konstanta (a) = 6.114, ini mengandung arti bahwa variabel Produk (X ), Harga (X ), Promosi (X ), Lokasi (X ), Orang (X ), Proses (X ), Bukti Fisik (X ) di anggap konstan, maka tingkat variabel Keputusan Pasien sebesar 6.114. 2. Koefisien ( ) = 0.379, ini berarti

bahwa variabel Produk (X ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pasien, atau dengan kata lain jika Produk (X ) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pasien untuk berobat akan meningkat sebesar 0.379

3. Koefisien ( ) = -0.128, ini berarti bahwa variabel Harga (X ) berpengaruh negatif terhadap Keputusan Pasien, atau dengan kata lain jika Harga (X ) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pasien tidak akan meningkat sebesar -0.128

4. Koefisien ( ) = 0.223, ini berarti bahwa variabel Promosi (X ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pasien, atau dengan kata lain jika Promosi (X ) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pasien akan meningkat sebesar 0.223 5. Koefisien ( ) = -0.190, ini berarti

bahwa variabel Lokasi (X ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pasien, atau dengan kata lain jika Lokasi (X ) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pasien akan meningkat sebesar -0.190. 6. Koefisien ( ) = 0.235, ini berarti bahwa variabel Orang (X ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pasien, atau dengan kata lain jika kualitas Orang / penyaji jasa (X ) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pasien akan meningkat sebesar 0.235.

7. Koefisien ( ) = 0.324, ini berarti bahwa variabel Proses (X ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pasien, atau dengan kata lain jika kualitas Proses (X ) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pasien akan meningkat sebesar 0.324.

8. Koefisien ( ) = 0.367, ini berarti bahwa variabel Bukti Fisik (X ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pasien, atau dengan kata lain jika Bukti Fisik (X ) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pasien akan meningkat sebesar 0.367.

(7)

7 b.Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Tabel 4.21

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat hasil perolehan F pada kolom F yakni 14.234 dengan tingkat signifikansi = 0.001 lebih besar dari nilai F yakni 2.33, dengan

tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata

lain F > F (14.234 > 2.33) dengan nilai signifikan = 0.001 yang berarti lebih kecil

dari α (0.001 < 0.05), maka kesimpulan dapat

di ambil adalah H di tolak dan H diterima yang berarti pengaruh bauran pemasaran 7P secara serempak adalah signifikan terhadap Keputusan Pasien

c.Uji Signifikan Simultan (Uji-t) Tabel 4.22

Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t)

Model Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficient s t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6,114 4,016 1,523 ,131 Product ,379 ,145 ,280 2,621 ,010 Price -,128 ,114 -,104 -1,124 ,264 Promotion ,223 ,129 ,170 1,734 ,086 Place -,190 ,158 -,134 -1,204 ,232 People ,235 ,149 ,149 1,579 ,118 Process ,324 ,130 ,234 2,496 ,014 Physical Devidence ,367 ,136 ,256 2,706 ,008

a. Dependent Variable: Keputusan Pasien Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Tabel 4.22 diketahui kolom kedua (Unstandardized Coefficients), berdasarkan terlihat bahwa :

1. Nilai t variabel Product

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pasien, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,010) di bawah (lebih kecil dari) 5%, dan nilai thitung (2.621) > t tabel (1.664)

artinya walaupun variabel Product

ditingkatkan sebesar satu satuan maka Keputusan Pasien (Y) tidak akan meningkat sebesar 0.379

2. Nilai t variabel Price

berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pasien, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.264) di atas (lebih besar dari) 5%, dan nilai thitung (-1.124) < ttabel

(1.664) artinya jika variabel Price

ditingkatkan sebesar satu satuan maka Keputusan Pasien (Y) tidak akan berkurang sebesar -1.128

3. Nilai t variabel Promotion

berpengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap Keputusan Pasien, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,086) di atas (lebih besar dari) 5%, dan nilai thitung (1.734) > t tabel

(1.664) artinya walaupun variabel

Promotion ditingkatkan sebesar satu satuan maka Keputusan Pasien (Y) tidak akan meningkat sebesar 0.223

4. Nilai t variabel Place

berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pasien, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.232) di atas (lebih besar dari) 5%, dan nilai thitung (-1.204) < t tabel

(1.664) artinya jika variabel Place

ditingkatkan sebesar satu satuan maka Keputusan Pasien (Y) tidak akan berkurang sebesar -0.190

5. Nilai t variabel People

berpengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap Keputusan Pasien, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.118) di atas (lebih besar dari) 5%, dan nilai thitung (1.579) < t tabel

(1.664) artinya jika variabel People

ditingkatkan sebesar satu satuan maka Keputusan Pasien (Y) akan meningkat sebesar 0.235

6. Nilai t variabel Process

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pasien, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.014) di bawah (lebih kecil dari) 5%, dan nilai thitung (2.496) > t tabel (1,664)

artinya walaupun variabel Process

ditingkatkan sebesar satu satuan maka Keputusan Pasien (Y) tidak akan meningkat sebesar 0.324 ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 82.822 7 11.832 14.234 .001a Residual 262.168 75 2.850 Total 344.990 82

a. Predictors: (Constant), Physical Evidence, Product, Place, Promosi, Price, Process, People

(8)

8 7. Nilai t variabel Physical

Evidence berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pasien, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.008) di bawah (lebih kecil dari) 5%, dan nilai thitung (2.706) >

t tabel (1.664) artinya walaupun

variabel Physical Evidencce

ditingkatkan sebesar satu satuan maka Keputusan Pasien (Y) tidak akan meningkat sebesar 0.367

d. Uji Koefisien determinasi (R2) Tabel 4.23

Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012) Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa:

1. Nilai R = 0.651 berarti hubungan antara variabel Produk (X ), Harga (X ), Promosi (X ), Lokasi (X ), Orang (X ), Proses (X ), dan Bukti Fisik (X ) terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pasien (Y) sebesar 65.1% yang berarti memiliki hubungan yang erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat.

2. Adjusted R Square sebesar 0.365 berarti 36.5% variabel Keputusan Pasien dapat dijelaskan oleh Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Orang, Proses dan Bukti Fisik. Sedangkan sisanya 63.5% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2,31235. semakin kecil standar deviasi berari model semakin baik.

4.KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan pasien berobat di RS. Haji Medan, maka peneliti menarik kesimpulan atas penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

1. Secara simultan bauran pemasaran jasa yang terdiri dari dimensi variabel yaitu : produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti fisik secara serempak adalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pasien di rumah sakit Haji Medan.

2. Secara parsial variabel produk, proses dan bukti fisik adalah variabel yang paling signifikan dalam mempengaruhi keputusan pasien untuk berobat di rumah sakit Haji Medan.

3. Dari analisis diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.365 berarti 36.5% variabel Keputusan Pasien dapat dijelaskan oleh Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Orang, Proses dan Bukti Fisik, sedangkan sisanya 63.5% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

b.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya adalah:

1. Rumah sakit Haji Medan sudah memberikan pelayanan yang cukup baik kepada pasien, namun pelayanan tersebut harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara dokter selalu mendengarkan keluhan pasien dan tersedianya obat-obatan yang lengkap di bagian Farmasi rumah sakit haji Medan, dengan begitu pasien akan merasa puas dan nyaman untuk berobat di rumah sakit Haji Medan dan mereka akan memutuskan untuk kembali beobat di rumah sakit Haji Medan.

2. Rumah sakit Haji Medan harus lebih memperhatikan harga yang akan ditawarkan kepada pasien, karena sebagian besar pasien yang berobat di rumah sakit Haji Medan berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .651a .534 .365 2.31235

a. Predictors: (Constant), Physical Evidence, Product, Place, Promosi, Price, Process, People

(9)

9 Jika harga yang ditawarkan mahal,

mereka tidak akan mau datang untuk berobat kembali ke rumah sakit Haji Medan.

3. Rumah sakit Haji Medan harus lebih meningkatkan lagi kegiatan promosi agar masyarakat lebih tertarik untuk datang berobat di rumah sakit Haji Medan. Promosi bisa dilakukan dengan cara membuat iklan di baliho-baliho di kota Medan

4. Rumah sakit Haji Medan harus melakukan berbagai upaya agar menarik minat pasien untuk berobat disana, karena rumah sakit Haji Medan berlokasi di pinggir kota dan tidak banyak dilalui angkutan umum. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan cara mengusulkan kepada pemerintah unutk menambah jumlah angkutan umum yang akan melewati lokasi rumah sakit Haji Medan. 5. Rumah sakit Haji Medan harus terus

meningkatkan kemampuan dan disiplin dokter, perawat dan pegawai administrasinya dengan menerapkan konsep pengembangan sumber daya manusia yang terpadu dalam membangun etos kerja serta meningkatkan mutu pelayanan dan team work agar terwujudnya suatu pelayanan yang profesional.

6. Rumah sakit Haji Medan sudah memberikan kemudahan administrasi kepada pasien yang akan berobat, namun hal tersebut harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara informasi yang diberikan pihak rumah sakit kepada pasien harus lebih jelas seperti informasi mengenai jadwal dokter.

7. Rumah sakit Haji Medan telah menyediakan sarana dan prasarana yang semakin baik dengan tujuan mempermudah pelayanan kesehatan seperti tempat parkir yang cukup luas dan ruang tunggu yang cukup nyaman, bukti fisik yang telah mengalami perbaikan dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh pasien, baik dari penambahan ruangan pengobatan, maupun peralatan medis yang semakin baik.

5.DAFTAR PUSTAKA BUKU

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Analisis Data Penelitian, Penerbit USU Press, Medan.

Hasan, Ali, 2008. Marketing, Cetakan Pertama, Penerbit Media Pressindo, Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kedelapan, Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2004. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan, Jilid Satu, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin L Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid Satu, Penerbit PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin L Keller, 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, Jilid Dua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajemen

Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat dan A Hamdani, 2006. Manajemen Pamasaran Jasa, Edisi

Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Setiadi, Nugroho J, 2003. Perilaku Konsumen, Penerbit Kencana, Bandung.

Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk, 2008. Analisis Data Penelitian, Penerbit USU Press, Medan.

(10)

10 Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis,

Cetakan Ketujuh, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Suharno dan Yudi Sutarso, 2010. Marketing in Pactice, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Supranto, J dan Nandan Limakrisna, 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.

Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa, Penerbit Bayumadia Publishing, Malang.

Trisnantoro, Laksana, 2005. Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit antara Misi Sosial dan Tekanan Pasar, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Yazid, 2003. Pemasaran Jasa : Konsep dan Implementasi, Edisi Kedua, Penerbit

Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta.

SKRIPSI

Mazaya, Julya, 2011. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Keputusan Konsumen Menginap pada Hotel Madani Medan, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

SITUS

www.aswtaqauliyah.com, diakses pada tanggal 23 Maret 2012, pukul 14.05 WIB. www.depdagri.go.id, diakses pada tanggal 23

Maret 2012, pukul 15.10 WIB. www.wikipedia.org, diakses pada tanggal 23

Gambar

Tabel  4.19  menunjukkan  bahwa  nilai  tolerance  variabel  independen  &gt;  0.1  dan  nilai  VIF  nariabel  independen  &lt;  5  maka  dapat  disimpulkan  regresi  ini  tidak  terkena  multikolinearitas
Tabel  4.22  diketahui  kolom  kedua  (Unstandardized  Coefficients),  berdasarkan  terlihat bahwa :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada dua siklus ini, dapat disimpulkan bahwa perenapan metode field trip dalam pembelajaran menulis puisi.. BASASTRA

Data yang diperoleh di lapangan cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan pada

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini bahwa penggunaan media

Dari hasil analisa terhadap pengujian yang dilakukan pada clustering gender berdasarkan nilai maksimum minimun amplitudo suara berbasis Fuzzy C-Means (FCM), dapat

Dengan demikian media sosial yang terkoneksi dengan jaringan internet dan juga smartphone telah tumbuh menjadi gaya hidup baru yang kemudian amat tepat dikatakan

Wilcoxon, nilai p penilaian responden konsumen mi bakso terhadap atribut rasa dan mutu keseluruhan adalah sama, dengan demikian atribut rasa berperan besar dalam

Keadaan inilah yang mendorong penulis untuk membuat kajian seumpama di atas dengan melihat kepada masalah-masalah yang dihadapi oleh warga emas, keperluan dan cabaran-cabaran

Melihat dari kelemahan yang mendasari untuk sebuah kebutuhan informasi perusahaan.Maka diperlukan perancangan sebuah sistem melalui tekhnologi informasi dan computer