• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR EKSEKUTIF. Depok, 6 Januari 2020 KEPALA DINAS SOSIAL KOTA DEPOK. Drs. USMAN HALIYANA, M.Si Pembina Utama Muda NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IKHTISAR EKSEKUTIF. Depok, 6 Januari 2020 KEPALA DINAS SOSIAL KOTA DEPOK. Drs. USMAN HALIYANA, M.Si Pembina Utama Muda NIP"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

HAL ii IKHTISAR EKSEKUTIF

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Rencana kinerja ditetapkan target capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran, program dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya; program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu dimuat pula keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi/sektor lain. Sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2017-2021 telah ditetapkan 4 sasaran strategis dan 8 indikator kinerja yang harus dicapai oleh Dinas Sosial Kota Depok pada Tahun 2020. Dalam mencapai sasaran strategis tersebut juga telah ditetapkan kebijakan dan program yang dapat mendukung pencapaian indikator kinerja yang ditetapkan pada Tahun 2020.

Depok, 6 Januari 2020

KEPALA DINAS SOSIAL KOTA DEPOK

Drs. USMAN HALIYANA, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 196309201994031001

(3)

HAL iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2020 pada unit kerja Dinas Sosial Kota Depok dengan baik.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2020 ini merupakan dokumen perencanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA), dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja yang telah dilaksanakan pada tahun 2020.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2020 pada unit kerja Dinas Sosial Kota Depok ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun penuilisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penyusunan Laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai tolok ukur perbaikan kinerja Dinas Sosial Kota Depok dimasa yang akan datang.

Depok, 6 Januari 2020

KEPALA DINAS SOSIAL KOTA DEPOK

Drs. USMAN HALIYANA, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 196309201994031001

(4)

HAL iv DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF ……… ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Landasan Hukum ... 2

1.3 Dasar Pemikiran ……….. 4

1.4 Permasalahan yang dihadapi ... 4

1.5 Prioritas Pembangunan ……… 5

1.6 Struktur Pemerintahan ………. 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II RENCANA STRATEGIS ……….. ... 7

2.1 Visi …………... 7

2.2 Misi ……… ………. 7

2.3 Tujuan ... 7

2.4 Sasaran dan Indikator Sasaran ... 8

2.5 Kebijakan dan Program ... 9

BAB III RENCANA KINERJA TAHUN 2020 ... 15

3.1 Sasaran Terpilih ……….. 13

3.2 Indikator Sasaran Terpilih……… 13

3.3 Program yang Terpilih ……… 14

BAB IV PENUTUP ……….. 22

(5)

HAL 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun2004 tentan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah maka Perangkat Daerah (PD) diwajibkan menyusun Rencana Kerja (Renja) sebagai penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah. Tahun 2020 merupakan tahun keempat dalam periode RPJMD Kota Depok dan Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016 –2021 sehingga Rencana Kerja Tahun 2020 Dinas Sosial disusun dengan memperhatikan dan mengacu pada RPJMD dan Renstra Dinas Sosial, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2020, serta hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya. Program dan Kegiatan yang ada di dalam Renja harus tercantum dalam Renstra yang selanjutnya menjadi dasar/pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pada Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2020. Penyusunan Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Depok dimulai dengan usulan kegiatan yang diajukan oleh Kasubag pada Sekretariat, masing-masing Seksi pada Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Bidang Rehabilitasi Sosial dan Bidang Pemberdayaan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan riil yang ada, kemudian usulan kegiatan tersebut dirangkum menjadi Rancangan Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Depok dan disepakati dan diolah serta diajukan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota

Dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan dokumen perencanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA). Rencana Kinerja Tahunan (RKT) bersifat strategis karena berfungsi menjembatani perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan strategis jangka pendek. Dengan demikian Rencana Kinerja Tahunan (RKT) berperan memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah (RENSTRA) dengan perencanaan strategis jangka pendek (RKT) . Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan

(6)

HAL 2

kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi Dinas Sosial Kota Depok untuk mencapainya.

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan RKT Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon dan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

(7)

HAL 3

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

8. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2104;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013;

12. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 01 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Depok Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2008 Nomor 01);

13. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 07 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Depok (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2008 Nomor 07);

14. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 06 Tahun 2010 tentang atas Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2010 Nomor 06);

15. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Depok Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2016 Nomor 7);

16. Peraturan Wali Kota Depok Nomor 76 Tahun 2018 tentang atas Peraturan Wali Kota Depok Nomor Nomor 104 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial Kota Depok.

(8)

HAL 4 1.3 Dasar Pemikiran

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang meliputi aspek kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan dan pelayanan publik dibutuhkan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga dapat terwujud sebuah penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dinas Sosial Kota Depok sebagai penanggung jawab pemberi pelayanan, kebijakan, pengawasan bidang sosial di daerahnya dalam pelaksanaan anggaran di daerah mempunyai kewajiban akan hal tersebut. Tugas Dinas Sosial tersebut dapat dilakukan melalui pelayanan sosial. Agar dalam pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar, tentunya dibutuhkan perencanaan yang baik dan benar. Perencanaan tersebut disusun dengan memperhatikan faktor-faktor yang ada di dalam dan diluar organisasi. Faktor kemampuan sumber daya manusia, jumlah pegawai dan sarana prasarana merupakan hal yang berasal dari dalam yang sangat menentukan keberhasilan tugas-tugas Dinas Sosial, selain faktor dari luar terkait peraturan yang berlaku, organisasi perangkat daerah, masyarakat dan lainnya. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disusun sebagai dasar acuan dalam pencapaian tujuan dan kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dapat lebih terarah dan berjalan dengan baik. Dengan adanya Rencana Kinerja Tahunan ini diharapkan akan dapat mengatasi permasalahan yang ada.

1.4. Permasalahan yang dihadapi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Sosial Kota Depok dihadapkan pada permasalahan dan faktor-faktor penyebab permasalahan sebagai berikut : 1. Faktor Sumber Daya Manusia: a) Keterbatasan jumlah dan jenis SDM kesehatan b) Kurangnya jumlah dan jenis SDM non kesehatan 2. Faktor sarana dan prasarana: a) Kurangnya sarana alkes di sarana kesehatan b) Keterbatasan sarana mobilitas untuk menunjang sarana kesehatan 3. Faktor Penganggaran: a) Keterbatasan dana dalam pengalokasian untuk pengadaan alkes b) Keterlambatan dalam persediaan dana 4. Faktor Kinerja: a) Keterlambatan dalam pengelolaan data dan laporan b) Kurangnya koordinasi

(9)

HAL 5

1.5. Prioritas Pembangunan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Sosial Kota Depok disusun berdasarkan prinsip smart planning yakni perencanaan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, ketersediaan sumber daya dan cukup waktu. Atas hal tersebut, RKT Dinas Sosial Kota Depok memuat indikator dan target kinerja berdasarkan sasaran dan program terpilih untuk memudahkan dalam pengukuran kinerja selama satu tahun. Indikator dan target kinerja yang akan dicapai, disusun berdasarkan skala prioritas dengan tetap memperhatikan sumber daya yang tersedia. Penyusunan RKT Dinas Sosial Kota Depok dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Menentukan sasaran dan program berikut indikator kinerja yang hendak dicapai; 2. Mempertimbangkan kemampuan sumber daya 3. Menetapkan tingkat kinerja yang hendak dicapai dalam bentuk target kinerja; 4. Mengintegrasikan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dengan rencana kerja yang lebih operasional.

1.6. Struktur Pemerintahan

Dinas Sosial Kota Depok dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Depok dengan tugas membantu Wali Kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan sesuai dengan Peraturan Wali Kota Depok Nomor 16 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial. Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu WaliKota melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan bidang sosial. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis bidang sosial; b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang sosial; c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan administrasi dinas; e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota.

1.7. Sistematika Penulisan

Substansi yang tercakup dalam RKT Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

(10)

HAL 6 IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Dasar Pemikiran 1.4 Permasalahan yg Dihadapi 1.5 Prioritas Pembangunan 1.6 Struktur Pemerintahan 1.7 Sistematika Penulisan BAB II : RENCANA STRATEGIS

2.1 Visi 2.2 Misi 2.3 Tujuan

2.4 Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran 2.5 Kebijakan dan Program

BAB III : RENCANA KINERJA TAHUN 2020 3.1 Sasaran yg Terpilih

3.2 Indikator Kinerja Sasaran yg Terpilih 3.3 Program yg Terpilih

BAB IV : PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

HAL 7

BAB II

RENCANA STRATEGIS

2.1. VISI

Dinas Sosial Kota Depok berperan dalam mewujudkan visi Kota Depok sesuai tugas dan tanggung jawab di bidangnya sebagaimana diketahui bahwa Visi Kota Depok yaitu “Kota

Depok yang Unggul, Nyaman dan Religius” maka untuk mewujudkan cita-cita tersebut salah

satunya diperlukan suasana yang kondusif dan kehidupan sosial kemasyarakatan yang berkeadilan sosial serta ditandai dengan adanya kesejahteraan sosial masyarakat yang semakin meningkat dan pada gilirannya dapat menunjang peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan dan program pembangunan daerah.

Unggul mengandung pengertian Kota Depok sebagai kota yang terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan public, memiliki Sumber Daya Manusia yang sejahtera, kreatif dan berdaya saing yang bertumpu pada Ketahanan Keluarga.

Nyaman mengandung pengertian sebagai upaya terciptanya suatu kondisi ruang kota yang bersih, sehat, asri, harmonis, berwawasan lingkungan, aman dan ramah bagi kehidupan masyarakat.

Religius mengandung pengertian terjaminnya hak-hak masyarakat dalam menjalankan kewajiban agama bagi masing-masing pemeluknya, yang terjamin dalam peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kemuliaan dalam akhlak, moral dan etika serta berwawasan kenegaraan dan kebangsaan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2.2. MISI

Dalam mewujudkan Visi Pemerintah Kota Depok mempunyai 5 Misi dan Dinas Sosial sesuai dengan urusan mendukung 2 Misi yaitu :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang professional dan transparan 2. Mengembangkan sumber daya manusia yang kreatif dan berdaya saing

2.3. TUJUAN

Berbagai usaha penyelenggaraan pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Depok memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah bencana alam dan sosial

(12)

HAL 8

2. Meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Pemerintahan 3. Terwujudnya kemandirian PMKS

4. Terpenuhinya hak hidup dasar Lansia

2.4. SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Sosial Kota Depok, yang merupakan penjabaran dari tujuan penyelenggaraan pembangunan bidang kesejahteraan sosial sebagai berikut :

1) Peningkatan kualitas pelayanan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah bencana alam dan sosial

2) Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan yang akuntabel 3) Meningkatnya Pemberdayaan PMKS

4) Meningkatnya Hak Hidup Dasar Lansia

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mencapai sasaran tersebut Dinas Sosial Kota Depok telah menetapkan indikator sasaran dan target kinerja sasaran Dinas Sosial Tahun 2020 sebagai berikut :

Sasaran ke-1 : Peningkatan kualitas pelayanan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah bencana alam dan sosial

Indikator :

1. Prosentase pemberian bantuan bagi korban bencana yang tersampaikan dalam waktu kurang dari 3 (tiga) hari dengan target

2. Persentase Tagana Aktif dengan target

Sasaran ke 2 : Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan yang akuntabel Indikator :

1. Nilai SAKIP

2. Persentase menurunnya temuan material 3. Persentase aset kondisi baik

Sasaran ke-3 : Meningkatnya Pemberdayaan PMKS Indikator :

1. Prosentase keluarga miskin yang meningkat kualitas hidupnya sebesar 2. Persentase Penyandang Disabilitas yang Mandiri

(13)

HAL 9

4. Persentase PSKS yang berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan sosial

Sasaran ke-4 : Meningkatnya Hak Hidup Dasar Lansia Indikator :

1. Ruang Lingkup Penyelenggaraan Kota Ramah Lansia

2.5. Kebijakan dan Program

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif mengenai bagaimana Dinas Sosial Kota Depok mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif dan efisien.

Tabel 2.1

Strategi dan Kebijakan Dalam Mewujudkan Visi Dan Misi

Misi Tujuan Sasaran Strategi dan Kebijakan

Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang professional dan transparan. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap korban bencana alam dan social

Peningkatan kualitas pelayanan

perlindungan dan jaminan social pada saat dan setelah bencana alam dan sosial

Mewujudkan kualitas pelayanan pemberia bantuan bagi korban bencana alam dan sosial Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel Peningkatan kualitas manajemen pemerintahan yang akuntabel

Meningkatkan tata kelola lembaga melalui peningkatan kualitas SDM aparatur, sarana dan prasarana lembaga, kualitas data dan perencanaan, monitoring , evaluasi dan pelaporan kinerja

(14)

HAL 1 0 Mengembangk an sumber daya manusia yang kreatif dan berdaya saing Terwujudnya kemandirian PMKS Meningkatnya Pemberdayaan PMKS. Meningkatkan pelayanan kepada PMKS melalui upaya upaya rehabilitasi social, pemberdayaan social, jaminan dan perlindungan social bagi PMKS

Meningkatnya Hak Hidup Dasar Lansia

Pengembangan Ruang Lingkup Kota Ramah Lansia

Meningkatkan upaya kebijakan dan koordinasi dalam pemenuhan Hak Hidup Dasar Lansia

Sasaran ke-1: Peningkatan kualitas pelayanan perlindungan dan jaminan sosialpada saat dan setelah bencana alam dan sosial

Strategi : Meningkatkan kualitas pelayanan penanggulangan bencana alam dan sosial.

Kebijakan : Peningkatan profesionalisme layanan penanggulangan bencana alam dan sosial

Program : Peningkatan Kualitas Layanan Bencana Kegiatan : Pelayanan Pasca Bencana Alam dan Sosial

Sasaran ke- 2: Peningkatan kualitas manajemen pemerintahan yang akuntabel

Strategi : Meningkatkan tata kelola lembaga melalui peningkatan kualitas SDM aparatur, sarana dan prasarana lembaga, kualitas data dan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja.

Program :

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan :

1. Penyediaan Alat Tulis Kantor;

2. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; 3. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor;

4. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga; 5. Penyediaan Makanan dan Minuman;

6. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam &Luar Daerah;

(15)

HAL 1 1

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kegiatan :

1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Bermotor 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung

Kantor

3. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

3. Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Kegiatan :

1. Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Capaian Kinerja 4. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan Pembangunan

Kegiatan : 1. Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah

Sasaran ke-3 : Meningkatnya Pemberdayaan PMKS

Strategi : Meningkatkan pelayanan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui upaya-upaya rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan dan perlindungan sosial bagi PMKS.

Kebijakan :

1) Pemberian Perlindungan dan Jaminan Sosial kepada PMKS;

2) Pemberian Rehabilitasi Sosial kepada PMKS;

3) Bimbingan dan penyuluhan, pelatihan ketrampilan serta upaya penjangkauan/rehabilitasi PMKS;

4) Penyediaan data PMKS penduduk berisiko sosial secara simultan sebagai rekomendasi penanganan.

Program : 1. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Kegiatan :

1. Pelayanan Santunan Kematian;

2. Penyelenggaraan Program Keluarga Harapan;

3. Verifikasi dan Validasi Data Penerima Jaminan Sosial 4. Pelayanan Rekomendasi KIS

5. Pelayanan Program BPNT 6. Pelayanan SLRT

(16)

HAL 1 2

2. Program Rehabilitasi Sosial Kegiatan :

1. Pelayanan PMKS dalam Panti/Rumah Singgah; 2. Penanganan Ketelantaran;

3. Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

4. Bimbingan Sosial & Pelatihan Ketrampilan bagi Disabilitas

5. Pengadaan Alat Bantu Penyandang Cacat 6. Pemeliharaan Rumah Perlindungan Sosial 7. Pendataan PMKS

3. Program Pemberdayaan Sosial Kegiatan :

1. Pelatihan Ketrampilan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

2. Bimbingan dan Konselor Bagi PMKS; 3. Pengawasan dan Pengendalian Lembaga

Kesejahteraan Sosial Secara Bertahap

4. Pengembangan Potensi Sumber Daya dan Pelatihan PSKS

5. Bimbingan dan Konseling bagi Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis ( Melalui Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Sosial)

6. Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan.

Sasaran ke-4 : Meningkatnya Perlindungan Hak Hidup Dasar Lansia

Strategi : Meningkatkan upaya kebijakan dan koordinasi dalam pemenuhan Hak Hidup Dasar Lansia

Kebijakan : Meningkatkan hak dasar hidup lansia

Program : 1. Pengembangan Kota Ramah Lansia Kegiatan :

1. Pembinaan Lansia

2. Penyelenggaraan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 3. Sinergi Pengembangan Kota Ramah Lansia

(17)

HAL 1 3 BAB III

RENCANA KINERJA TAHUN 2020

3.1. SASARAN YANG TERPILIH

Adapun yang menjadi sasaran yang terpilih dalam RKT Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan kualitas pelayanan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah bencana alam dan sosial

2) Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan yang akuntabel 3) Meningkatnya Pemberdayaan PMKS

4) Meningkatnya Hak Hidup Dasar Lansia

6.2 Indikator Kinerja Sasaran Terpilih

Indikator Kinerja Sasaran yang Terpilih Adapun yang menjadi indikator kinerja sasaran yang terpilih pada Tahun 2020, yaitu :

1. Prosentase pemberian bantuan bagi korban bencana yang

tersampaikan dalam waktu kurang dari 3 (tiga) hari dengan target 100%.

2. Persentase Tagana Aktif dengan target 90%. 3. Nilai SAKIP dengan target Nilai B.

4. Prosentase keluarga miskin yang meningkat kualitas hidupnya sebesar 14%.

5. Persentase Penyandang Disabilitas yang Mandiri sebesar 25%. 6. Persentase PMKS yang mengalami perilaku sebesar 35%. 7. Persentase PSKS yang berpartisipasi dalam peningkatan

kesejahteraan sosial sebesar 85%.

8. Ruang Lingkup Penyelenggaraan Kota Ramah Lansia sebanyak 6 ruang lingkup.

(18)

HAL 1 4 3.3. Program yang Terpilih

Berdasarkan uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan dalam usulan rencana kerja Dinas Sosial tetap 9 Program dan menjadi 32 kegiatan. Program yang dilaksanakan pada Renja tahun 2020 adalah sebagai berikut : Program Utama

1. Perlindungan dan Jaminan Sosial dengan 6 kegiatan 2. Peningkatan Rehabilitasi Sosial dengan 6 kegiatan

3. Peningkatan Kualitas Layanan Bencana dengan 1 kegiatan 4. Pemberdayaan Sosial dengan 6 kegiatan

5. Pengembangan Kota Ramah Lansia dengan 3 kegiatan Program Penunjang

1. Pelayanan administrasi perkantoran dengan 6 kegiatan 2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan 2 kegiatan

3. Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan 1 kegiatan

4. Peningkatan Kualitas Perencanaan Pembangunan dengan 1 kegiatan

Anggaran untuk tahun 2020 dengan pagu indikatif sebesar Rp. 6.485.978.350,00 (enam milyar empat ratus delapan puluh lima juta Sembilan ratus tujuh puluh delapan ribu tiga ratus lima puluh rupiah).

Adapun program yang terpilih untuk dilaksanakan pada Anggaran tahun 2020 adalah sebanyak 9 (sembilan) program yang terdiri dari :

1. Program Peningkatan Administrasi Perkantoran dengan pagu sebesar Rp. 834.498.000,-;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan pagu Rp. 160.612.000,- ;

3. Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan pagu 10.470.000,- (sepuluh juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah);

4. Program Peningkatan Peningkatan Kualitas Perencanaan Pembangunan dengan pagu Rp. 56.350.000.- (lima puluh enam juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah); 5. Program Peningkatan Kualitas Layanan Bencana dengan pagu Rp 400.000.000,-

(19)

HAL 1 5

6. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial dengan pagu sebesar Rp. 2.036.565.000,- (dua milyar tiga puluh enam juta lima ratus enam puluh lima ribu rupiah);

7. Program Rehabilitasi Sosial dengan pagu sebesar Rp. 1.106.584.350,- (satu seratus enam juta lima ratus delapan puluh empat ribu tiga ratus lima puluh rupiah);

8. Program Pemberdayaan Sosial dengan pagu sebesar Rp. 1.261.200.000,- ; 9. Program Pengembangan Kota Ramah Lansia dengan pagu sebesar Rp

(20)

16 TABEL INDIKATOR TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR SASARAN, TARGET SASARAN DAN

PROGRAM PENDUKUNG TAHUN 2020

INDIKATOR INDIKATOR SSASARAN Kondisi Target 2020

TUJUAN TUJUAN SASARAN FORMULASI PERHITUNGAN PROGRAM/KEGIATAN KET Tahun

2019 Meningkatka n kualitas pelayanan terhadap korban bencana alam dan sosial Penanganan pada saat dan setelah bencana alam dan sosial terhadap korban dalam waktu ≤ 3 hari Peningkatan kualitas pelayanan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah bencana alam dan sosial Prosentase pemberian bantuan bagi korban bencana yang tersampaikan dalam waktu kurang dari 3 (tiga) hari

Program Peningkatan Kualitas Layanan

Bencana IKU 100% 100%

(jumlah kejadian Bencana alam dan sosial

- Pelayanan Pasca Bencana Alam dan

Sosial

yang ditangani dalam waktu kurang dari 3 Hari / (jumlah seluruh kejadian bencana

alam

dan sosial yang dibantu dalam satu tahun)

x 100 % Pertsentase TAGANA Aktif

(Jumlah TAGANA aktif berdasarkan kehadiran

dan laporan kinerja) / ( Jumlah TAGANA ) x 100 %

Program Peningkatan Kualitas Layanan

Bencana IKU 85% 90%

- Pelayanan Pasca Bencana Alam dan Sosial Meningkatka n Kualitas Layanan pada Dinas Sosial

Nilai SAKIP Meningkatnya Kualitas Manajemen Pemerintahan yang Akuntabel

Nilai SAKIP Nilai Evaluasi SAKIP

Program Peningkatan Sistem Pelaporan

Capaian Indikator B B

Kinerja dan Keuangan Pendukung

Kegiatan :

- Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan

dan Capaian Kinerja

Program Peningkatan Kualitas Data

Dan Indikator 100 100

Perencanaan Pendukung

- Kegiatan Penyelenggaraan Forum OPD dan

Penyusunan Renja

Program Peningkatan Administrasi Perkantoran

Kegiatan :

- Penyediaan Alat Tulis Kantor

- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

- Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

- Penyediaan Peralatan Rumah Tangga -

Penyediaan Makanan dan Minuman -

Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam

dan

Luar Daerah

(21)

17 INDIKATOR

TUJUAN

INDIKATO R SASARAN

FORMULASI PERHITUNGAN PROGRAM/KEGIATAN KET

2019 2020 TUJUAN SASARAN Persentase Aset dengan kondisi baik

Jumlah Aset kondisi baik / Jumlah asset seluruhnya

Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Indikator Pendukung

100 100

- Pemeliharaan Rutin Kendaraan Dinas

Operasional

- Pemeliharaan Rutin Pealatan perlengkapan

gedung kantor

- Pengadaan Peralatan dan perlengkapan

kantor Terwujudnya Kemandirian PMKS Persentase PMKS yang mandiri dan berubah perilaku Meningkatkan Pemberdayaan PMKS Persentase keluarga miskin yang meningkat kualitas hidupnya

Jumlah keluarga miskin yang meningkat kualitas

hidupnya / jumlah keluarga miskin yang memperoleh bantuan sosial x 100 %

Program Perlindungan dan Jaminan Sosial : IKU 11,8% 14 % - Pelayanan Santunan Kematian - Penyelenggaraan Program Keluarga

Harapan

- Verifikasi dan Validasi Penerima Program

Jaminan Sosial

‘- Pelayanan Program BPNT

‘- Pelayanan Rekomendasi KIS

- Pelayanan SLRT

Program Pemberdayaan Sosial

- Pelatihan Keterampilan bagi PMKS

Persentase Penyandang Disabilitas yang Mandiri

Jumlah penyandang disabilitas yang mampu Program Peningkatan Rehabilitasi Sosial IKU 26,7% 25%

hidup mandiri / jumlah penyandang disabilitas yang

- Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang

Masalah

mendapatkan penanganan Kesejahteraan Sosial (PMKS)

- Bimbingan Sosial dan Pelatihan

Ketrampilan bagi

Disabilitas

- Rehab Fasilitas Rumah Perlindungan Sosial

- Pendataan PMKS

Program Pemberdayaan Sosial

- Pelatihan Keterampilan bagi PMKS

Persentase PMKS yang mengalami perilaku

PMKS tuna sosial yang mengalami

perilaku/Jumlaℎ PMKS (tuna

sosial) yang dibimbing, direhabilitasi dan diberdayakan x 100 %

Program Peningkatan Rehabilitasi Sosial

- Rehabilitasi Sosial Bagi PMKS Program Pemberdayaan Sosial - Pelatihan Keterampilan bagi Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) - Pengawasan dan Pengendalian terhadap

Lembaga Kesejahteraan Sosial Secara Bertahap

- Bimbingan dan Konselor Bagi PMKS - Bimbingan dan Konseling bagi Keluarga

Bermasalah Sosial Psikologis ( Melalui LK3)

(22)

18

PROGRAM/KEGIATAN

KET Tahun 2019 Target 2020 Kondisi TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR FORMULASI PERHITUNGAN TUJUAN SASARAN Persentase PSKS yang berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan sosial

Jumlah PSKS yang telah berperan aktif dalam penanggulangan masalah sosial / jumlah PSKS yang dibina

Program Pemberdayaan Sosial IKU 83,33% 85%

- Pengawasan dan Pengendalian terhadap

Lembaga Kesejahteraan Sosial Secara Bertahap

- Pengembangan Potensi Sumberdaya dan

Pelatihan Kewirausahaan PSKS

- Bimbingan dan Konseling bagi Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis ( Melalui

Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga )

Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan

Pengembangan Meningkatnya Ruang Lingkup Kota Ramah Lansia yang diterapkan

Program Pengembangan Kota Ramah Lansia - Pembinaan Lansia Potensial

- Penyelenggaraan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN)

- Fasilitasi dan Pengembangan Depok Kota Ramah Lansia

- Pendataan Lansia

Program Peberdayaan Sosial

IKU 4 Ruang lingkup

6 Ruang lingkup

Dimensi Kota Hak Dasar Ramah Lansia Hidup Lansia

(23)

19

Tabel 2.11 .RENCANA KEGIATAN TAHUN 2020 Sasaran Renstra Indikator Kinerja Sasaran Renstra

Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Indikator Kinerja

Program/Kegiatan Target Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 1. Peningkata n kualitas manajeme n pemerinta han yang akuntabel 1. Nilai SAKIP Meningkatk an tata kelola lembaga melalui peningkata n kualitas SDM aparatur, sarana dan prasarana lembaga, kualitas data dan perencanaa n, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja Peningkata n tata kelola lembaga melalui peningkata n kualitas SDM aparatur, sarana dan prasarana lembaga, kualitas data dan perencanaa n, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja 1. Peningkatan Administrasi Perkantoran Persentase Penyediaan Administrasi Perkantoran 100% 1. Penyediaan Alat Tulis

Kantor

Jumlah Alat Tulis Kantor 70 jenis 2. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Jumlah Jenis Barang cetakan dan penggandaan 13 jenis 3. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Jumlah jenis komponen Instalasi Listrik 13 kompon en 4. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Jumlah Peralatan Rumah Tangga Kantor

13 jenis 5. Penyediaan makanan

dan minuman

Jumlah Makanan dan minuman Rapat dan Tamu

3970box

6. Rapat-rapat

koordinasi dan konsultasi dalam dan keluar daerah

Jumlah Aparatur yang mengikuti rapat koordinasi dan konsultasi luar daerah

674 HOK 2. Persentase aset kondisi baik 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Persentase Penyediaan Sarana dan Prasarana Aparatur

100%

7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Bermotor

Jumlah Kendaraan yang terpelihara 11 unit 8. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Jumlah Unit Perlengkapan Kantor yang terpelihara 8 jenis 3. Persentase menurunny a temuan material 3. Peningkatan Kualitas Perencanaan Cakupan Integrasi Perencanaan 100% 9. Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah

Jumlah Dokumen Renja 1 dokumen

4. Peningkatan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Nilai SAKIP B

10. Penyusunan

Pelaporan Keuangan dan Capaian Kinerja

Jumlah Dokumen Laporan Kinerja 18 dokumen 2. Peningkatan kualitas pelayanan perlindunga n dan jaminan sosial pada saat dan setelah bencana alam dan sosial 4. Prosentase pemberian bantuan bagi korban bencana yang tersampaik an dalam waktu kurang dari 3 (tiga) hari Mewujudka n kualitas pelayanan pemberian bantuan bagi korban bencana alam dan sosial Peningkata n kualitas pelayanan perlindung an dan jaminan sosial pada saat dan setelah bencana alam dan sosial 5. Peningkatan Kualitas Layanan Bencana Persentase penanganan korban bencana alam dan sosial

100%

11. Pelayanan Pasca

Bencana Alam dan Sosial

Jumlah Kejadian Bencana Alam dan Sosial yang tertangani 100 kejadian 5. Persentase TAGANA Aktif Jumlah Anggota TAGANA Aktif 34 orang

(24)

20 Renstra 3. Meningkat nya Pemberda yaan PMKS melalui upaya perlindung an dan jaminan, rehabilitasi , pelatihan dan pembinaan 6. Prosentase keluarga miskin yang meningkat kualitas hidupnya Meningkatkan pelayanan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui upaya-upaya rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan dan perlindungan sosial bagi PMKS. Peningkatan pelayanan kepada Penyandang Masalah Kesejahtera an Sosial (PMKS) melalui upaya-upaya rehabilitasi sosial, pemberdaya an sosial, jaminan dan perlindunga n sosial bagi PMKS. 6. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Persentase PMKS yang menerima bantuan 45% 12. Kegiatan Pelayanan Santunan Kematian Jumlah Penerima Santunan Kematian 3150 orang 13. Penyelenggaraan Program Keluarga Harapan Jumlah Keluarga Penerima Manfaat Yang ditangani oleh Pendamping PKH

21.374 KPM

14. Verifikasi dan Validasi

Penerima Program Jaminan Sosial

Jumlah data penerima program jaminan sosial yang diverifikasi 20.000 KRTS 15. Pelayanan Rekomendasi KIS Jumlah KK yang mendapat Rekomendasi KIS 12.500 KK 16. Pelayanan Program BPNT Jumlah KPM yang menerima Bansos BPNT 33.408 KPM 17. Pelayanan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Jumlah Masyarakat yang terlayani SLRT Jumlah Aplikasi SLRT 7000 KRTS1 Apl 7. Prosentase Penyandan g Disabilitas yang Mandiri 7. Program Peningkatan Rehabilitasi Sosial Persentase PMKS yang direhabilitasi 4.4% 18. Pelayanan PMKS dalam Panti/Rumah Singgah

Jumlah sarana dan prasarana dalam Rumah Singgah 7 jenis 19. Penanganan Keterlantaran

Jumlah orang terlantar yang ditangani

400 orang

20 Rehabilitasi PMKS Jumlah PMKS yang

direhabilitasi

80 orang

21 Pelatihan dan

Bimbingan Sosial bagi Penyandang Disabilitas

Jumlah Penyandang Disabilitas yang dilatih

80 orang 22 Pemeliharaan Rumah Perlindungan Sosial Jumlah RPS yang dipelihara 1 unit

23 Pengadaan Alat Bantu

PACA

Jumlah Alat Bantu yang disediakan 3 jenis 8. Persentase PMKS yang mengalami perilaku 8. Program Pemberdayaan Sosial Persentase pemberdayaan PMKS dan PSKS 4.9% 24. Pelatihan Keterampilan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Jumlah PMKS yg mendapat pelatihan ketrampilan 300 orang 25. Bimbingan dan Konselor bagi PMKS Jumlah PMKS yang dibimbing 290 orang

(25)

21 Renstra Sasaran Renstra Program/Kegiatan 9. Persentase PSKS yang berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraa n sosial 26. Pengawasan dan Pengendalian terhadap Lembaga Kesejahteraan Sosial Secara Bertahap ( Tim Terpadu )

Jumlah lembaga Kesejahteraan Sosial yang diawasi dan dikendalikan 40 LKS 27. Pengembangan Potensi Sumberdaya dan Pelatihan PSKS Jumlah anggota PSKS yang mendapatkan pelatihan dan pembinaan 140 orang 28. Bimbingan dan Konseling bagi Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis ( Melalui Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga )

Jumlah Kasus Keluarga bermasalah sosial yang ditangani di LK3 30 Kasus 29. Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan Jumlah TMP yang terpelihara 1 TMP 4. Meningk atnya Perlindun gan Hak Hidup Dasar Lansia 10. Ruang Lingkup Penyelengg araan Kota Ramah Lansia Meningkatk an upaya kebijakan dan koordinasi dalam pemenuha n Hak Hidup Dasar Lansia Peningkata n upaya kebijakan dan koordinasi dalam pemenuha n Hak Hidup Dasar Lansia 9. Pengembangan Kota Ramah Lansia Cakupan Kriteria Ruang LingkupPengembangan Kota Ramah Lansia

26,67%

30. Pembinaan Lansia Jumlah Lansia yang

mendapatkan Pembinaan 100 orang 31 Penyelenggaraan HLUN Jumlah Rangkaian kegiatan HLUN yang diadakan

5 rangkaia

n

32. Sinergi Depok Ramah

Lansia

Jumlah kriteria Ruang Lingkup Kota Ramah Lansia yang diterapkan Jumlah Kelompok yang bersinergi dalam pengembangan Kota Ramah Lansia 6 ruang lingkup 15 Kelompo k

33. Pendataan Lansis Jumlah Dokumen

Pendataan Lansia (PROFIL)

1 dokume

(26)

22

PENUTUP

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan pedoman untuk melaksanakan pengukuran kinerja dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Sosial Kota Depok selama periode satu tahun. Pengukuran atas kinerja Dinas Sosial Kota Depok yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan merujuk kepada RKT Sosial Kota Depok Tahun 2020 Selanjutnya sebagai tindak lanjut dari telah tersusunnya RKT Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1. Dinas Sosial Kota Depok berkewajiban melaksanakan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dalam RKT untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan;

2. Untuk menjaga efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program, Dinas Sosial Kota Depok harus melakukan pengendalian pelaksanaan rencana program/kegiatan melalui upaya perbaikan dan melaporkannya secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Walikota Depok melalui Bappeda Kota Depok;

3. Pada akhir tahun 2020 Dinas Sosial Kota Depok berkewajiban menyampaikan laporan kinerja secara tertulis dalam bentuk Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Gambar

TABEL INDIKATOR TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR SASARAN, TARGET SASARAN DAN  PROGRAM PENDUKUNG TAHUN 2020

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk contoh diatas perusahaan manufaktur akan bekerja sama dengan perusahaan outsourcing (vendor) yang memberikan jasa penyediaan dan pengelolaan tenaga penjual. Kompensasi

Partisipasi Masyarakat dalam Mengimplementasikan Biomethagreen di Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Bentuk ruang gerak penari digambarkan secara bermakna ke dalam; desain atas dan disain lantai (La Meri: 1979: 12). Ruang gerak tari diberi makna melalui garis lintasan penari

[r]

sikap badan diudara dengan melompat dibantu papan tolak agak tinggi permukaan, caranya: sikap badan atas pasif dan melenting kebelakang, kedua lengan diayunkan dari belakang

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dinas pariwisata di ling- kungan Kabupaten Timor Tengah Selatan, artinya semakin tinggi disi- plin kerja, maka

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, telah